You are on page 1of 50

ANALISIS RISIKO

Risiko adalah hal yang tidak akan pernah dapat dihindari pada suatu kegiatan / aktivitas yang idlakukan manusia, termasuk aktivitas proyek pembangunan dan proyek konstyruksi. Karena dalam setiap kegiatan, seperti kegiatan konstruksi, pasti ada berbagai ketidakpastian (uncertainty). Faktor ketidakpastian inilah yang akhirnya menyebabkan timbulnya risiko pada suatu kegiatan. Para ahli mendefinisikan risiko sebagai berikut : . Risiko adalah suatu variasi dari hasil ! hasil yang dapat ter"adi selama periode tertentu pada kondisi tertentu (#illiam $ %eins, &'(). ). Risiko adalah sebuah potensi variasi sebuah hasil (#illiam, *mith, +oung, &&(). ,. Risiko adalah kombinasi probabilita suatu ke"adian dengan konsekuensi atau akibatnya (*iahaan, )--.). Macam Risiko Risiko adalah buah dari ketidakpastian, dan tentunya ada banyak sekali faktor ! faktor ketidakpastian pada sebuah proyek yang tentunya dapat menghasilkan berbagai ma/am risiko. Risiko dapat dikelompokkan men"adi beberapa ma/am menurut karakteristiknya, yaitu lain: . Risiko berdasarkan sifat a. Risiko *pekulatif (Speculative Risk), yaitu risiko yang memang senga"a diadakan, agar dilain pihak dapat diharapkan hal ! hal yang menguntungkan. 0ontoh: Risiko yang disebabkan dalam hutang piutang, membangun proyek, per"udian, men"ual produk, dan sebagainya. b. Risiko 1urni (Pure Risk), yaitu risiko yang tidak disenga"a, yang "ika ter"adi dapat menimbulkan kerugian se/ara tiba ! tiba. 0ontoh : Risiko kebakaran, perampokan, pen/urian, dan sebagainya. ). Risiko berdasarkan dapat tidaknya dialihkan a. Risiko yang dapat dialihkan, yaitu risiko yang dapat dipertanggungkan sebagai obyek yang terkena risiko kepada perusahaan asuransi dengan membayar se"umlah premi. 2engan demikian kerugian tersebut men"adi tanggungan (beban) perusahaan asuransi.

Manajemen Risiko Lingkungan - 2010

b. Risiko yang tidak dapat dialihkan, yaitu semua risiko yang termasuk dalam risiko spekulatif yang tidak dapat dipertanggungkan pada perusahaan asuransi. ,. Risiko berdasarkan asal timbulnya a. Risiko 3nternal, yaitu risiko yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri. 1isalnya risiko kerusakan peralatan ker"a pada proyek karena kesalahan operasi, risiko ke/elakaan ker"a, risiko mismanagement, dan sebagainya. b. Risiko 4ksternal, yaitu risiko yang berasal dari luar perusahaan atau lingkungan luar perusahaan. 1isalnya risiko pen/urian, penipuan, fluktuasi harga, perubahan politik, dan sebagainya. *elain ma/am ! ma/am risiko diatas, 5ries/hman, 6ustavon, %oyt, ()-- ), "uga mengemukakan beberapa ma/am risiko yang lain, diantaranya : . Risiko *tatis dan Risiko 2inamis (berdasarkan se"auh mana ketidakpastian berubah karena perubahan 7aktu) a. Risiko *tatis. +aitu risiko yang asalnya dari masyarakat yang tidak berubah yang berada dalam keseimbangan stabil. Risiko statis dapat bersifat murni ataupun spekulatif. 0ontoh risiko spekulasi statis : 1en"alankan bisnis dalam ekonomi stabil. 0ontoh risiko murni statis : Ketidakpastian dari ter"adinya sambaran petir, angin topan, dan kematian se/ara a/ak (se/ara random). b. Risiko 2inamis. Risiko yang timbul karena ter"adi perubahan dalam masyarakat. Risiko dinamis dapat bersifat murni ataupun spekulatif. 0ontoh sumber risiko dinamis : urbanisasi, perkembangan teknologi, dan perubahan undang ! undang atau perubahan peraturan pemerintah. ). Risiko *ubyektif dan Risiko 8byektif a. Risiko *ubyektif Risiko yang berkaitan dengan kondisi mental seseorang yang mengalami ragu ! ragu atau /emas akan ter"adinya ke"adian tertentu. b. Risiko 8byektif Probabilita penyimpangan aktual dari yang diharapkan (dari rata 9 rata) sesuai pengalaman. Manajemen Risiko :ntuk dapat menanggulangi semua risiko yang mungkin ter"adi, diperlukan sebuah proses yang dinamakan sebagai mana"emen risiko. ;dapun

Manajemen Risiko Lingkungan - 2010

beberapa definisi mana"emen risiko dari berbagai literatur yang didapat, antara lain : a. 1ana"emen risiko merupakan proses formal dimana faktor ! faktor risiko se/ara sistematis diidentifikasi, diukur, dan di/ari b. 1ana"emen risiko merupakan metoda penanganan sistematis formal dimana dikonsentrasikan pada pengientifikasian dan pengontrolan peristi7a atau ke"adian yang memiliki kemungkinan perubahan yang tidak diinginkan. /. 1ana"emen risiko, dalam konteks proyek, adalah seni dan pengetahuan dalam mengidentifikasi, menganalisa, dan men"a7ab faktor ! faktor risiko sepan"ang masa proyek. 5abel . 2efinisi mana"emen risiko
*umber Referensi #illiams dan %eins, &'( Red"a, )--'

2efinisi 1ana"emen Risiko 1ana"emen risiko merupakan pengenalan, pengukuran, dan perlakuan terhadap kerugian dari kemungkinan ke/elakaan yang mun/ul 1ana"emen risiko merupakan sebuah proses untuk mengidentifikasi ter"adinya kerugian yang dialami oleh suatu organisasi dan memilih teknik yang paling tepat untuk menangani ke"adian tersebut 1ana"emen risiko adalah sebuah proses formal untuk mengidentifikasi, menganalisa, dan merespon sebuah risiko se/ara sistematis, sepan"ang "alannya proyek, untuk mendapatkan tingkatan tertinggi atau yang bias diterima, dalam hal mengeliminasi risiko atau kontrol risiko 1ana"emen risiko merupakan suatu aplikasi dari mana"emen umum yang men/oba untuk mengidentifikasi, mengukur, dan menangani sebab dan akibat dari ketidakpastian pada sebuah organisasi

;l <ahar dan 0randall, &&-

#illiams, *mith, +oung, &&(

2alam pelaksanaannya, terdapat beberapa tahapan dalam mana"emen risiko. 5erdapat beberapa ahli yang mengemukakan pendapat mengenai tahapan ! tahapan dalam mana"emen risiko. :ntuk lebih "elasnya, dapat dilihat pada 5abel ).

Manajemen Risiko Lingkungan - 2010

5abel ). 5ahapan mana"emen risiko


Tahapan Manajemen Risiko a. 3dentifikasi risiko b. 1enafsir kerugian yang dapat ter"adi (menentukan probabilitas dan dampaknya) /. 1enangani risiko d. Pengimplementasian e. 1emonitor dan mengevaluasi pengimplementasiannya a. 3dentifikasi misi b. 1enafsir risiko dan ketidakpastian /. 1engontrol risiko d. 1embiayai risiko e. Pengadministrasian program a. 3dentifikasi risiko b. 4valuasi risiko /. 1emilih teknik mana"emen risiko d. 1engimplementasikan dan menin"au kembali keputusan yang dibuat a. 1enafsir risiko b. 1enganalisa risiko (menentukan probabilitas konsekuensinya) /. 1enangani risiko d. 1endokumentasikan proses mana"emen risiko dan Sumber Referensi #illiams dan %eins, &'(

#illiams, +oung, &&(

*mith,

5ries/hmann, 6ustavon, %oyt, &&(

Ker=ner, &&(

a. 1engidentifikasi kerugian b. 1enganalisa kerugian /. 1emilih teknik pengangan yang tepat (mengontrol risiko dan membiayai risiko) d. 1engimplementasikan dan memonitor program mana"emen risiko a. 1engidentifikasi risiko b. 1enafsir dan menganalisa risiko /. 1engontrol risiko a. 3dentifikasi risiko b. ;nalisa risiko dan proses evaluasi /. Respon mana"emen d. ;dministrasi sistem

Red"a, )--'

>oosemore, Raftery, Reilly, %iggon, )--? ;l <ahar 0randall, &&dan

*elan"utnya, dalam penelitian ini akan dipakai tahapan ! tahapan mana"emen risiko yang dikemukakan oleh ;l <ahar dan 0randall ( &&-), dengan sedikit modifikasi, sehingga men"adi sebagai berikut : . 3dentifikasi dan ;nalisa Risiko ). Respon mana"emen

Manajemen Risiko Lingkungan - 2010

,. ;dministrasi system. Identifikasi dan Ana isa Risiko 5ahapan pertama dalam proses mana"emen risiko adalah tahap identifikasi risiko. 3dentifikasi risiko merupakan suatu proses yang se/ara sistematis dan terus menerus dilakukan untuk mengidentifikasi kemungkinan timbulnya risiko atau kerugian terhadap kekayaan, hutang, dan personil perusahaan. Proses identifikasi risiko ini mungkin adalah proses yang terpenting, karena dari proses inilah, semua risiko yang ada atau yang mungkin ter"adi pada suatu proyek, harus diidentifikasi. ;dapun proses identifikasi harus dilakukan se/ara /ermat dan komprehensif, sehingga tidak ada risiko yang terle7atkan atau tidak teridentifikasi. 2alam pelaksanaannya, identifikasi risiko dapat dilakukan dengan beberapa teknik, antara lain: a. <rainstorming b. Auestionnaire /. 3ndustry ben/hmarking d. */enario analysis e. Risk assessment 7orkshop f. 3n/ident investigation g. ;uditing h. 3nspe/tion i. 0he/klist ". %;B8P (%a=ard and 8perability *tudies) k. dan sebagainya ;dapun /ara ! /ara pelaksanaan identifikasi risiko se/ara nyata dalam sebuah proyek, adalah : . 1embuat daftar bisnis yang dapat menimbulkan kerugian. ). 1embuat /he/klist kerugian potensial. 2alam /he/klist ini dibuat daftar kerugian dan peringkat kerugian yang ter"adi. ,. 1embuat klasifikasi kerugian. a. Kerugian atas kekayaan (property). C Kekayaan langsung yang dihubungkan dengan kebutuhan untuk mengganti kekayaan yang hilang atau rusak. C Kekayaan yang tidak langsung, misalnya penurunan permintaan, image perusahaan, dan sebagainya. b. Kerugian atas hutang piutang, karena kerusakan kekayaan atau /ideranya pribadi orang lain. /. Kerugian atas personil perusahaan. 1isalnya akibat kematian, ketidakmampuan, usia tua, pengangguran, sakit, dan sebagainya.

Manajemen Risiko Lingkungan - 2010

2alam mengidentifikasi risiko, beberapa ahli membaginya men"adi beberapa kategori, diantaranya : 5abel ,. Kategori risiko
!ategori Risiko a. Risiko eksternal b. Risiko internal /. Risiko teknis d. Risiko legal a. Risiko yang berhubungan dengan konstruksi b. Risiko fisik /. Risiko kontraktual dan legal d. Risiko pelaksanaan e. Risiko ekonomi f. Risiko politik dan umum a. Risiko finansial b. Risiko legal /. Risiko mana"emen d. Risiko pasar e. Risiko politik dan kebi"akan f. Risiko teknis a. Risiko teknologi b. Risiko manusia /. Risiko lingkungan d. Risiko komersial dan legal e. Risiko mana"emen f. Risiko ekonomi dan finansial g. Risiko partner bisnis h. Risiko politik a. Risiko finansial dan ekonomi b. Risiko desain /. Risiko politik dan lingkungan d. Risiko yang berhubungan dengan konstruksi e. Risiko fisik f. Risiko ben/ana alam Sumber Referensi Ker=ner, &&(

Fisk, &&.

*hen, #u, Dg, )--

>oosemore, Raftery, Reilly, %iggon, )--?

;l <ahar 0randall, &&-

dan

:ntuk kepentingan tugas akhir ini, kategori ! kategori risiko yang dikemukakan oleh ;l <ahar dan 0randall ( &&-), dimodifikasi sedemikian rupa sehingga sesuai dengan kondisi yang diinginkan, yaitu dari risiko yang dipandang dari sudut pandang kontraktor dan yang sering ter"adi pada

Manajemen Risiko Lingkungan - 2010

proyek ! proyek pemerintah. ;dapun kategori risiko tersebut dimodifikasi sehingga men"adi sebagai berikut : . Finansial $ 4konomi. +ang termasuk dalam kategori ini misalnya fluktuasi tingkat inflasi dan suku bunga, perubahan nilai tukar, kenaikan upah peker"a, dan lain sebagainya. ). Politik $ >ingkungan. +ang termasuk dalam kategori ini misalnya perubahan dalam hukum dan peraturan, perubahan politik, perang, embargo, ben/ana alam, dan lain sebagainya. ,. Konstruksi +ang termasuk dalam kategori ini misalnya ke/elakaan ker"a, pen/urian, perubahan desain, dan sebagainya. 2ari ketiga kategori risiko tersebut, proses identifikasi risiko dikembangkan men"adi beberapa "enis risiko yang didapat dari berbagai sumber, antara lain : . ;l <ahar dan 0randall, &&). *hen, #u, Dg, )-,. Keppres R3 no '- tahun )--, @. >oosemore, Raftery, Reilly, %iggon, )--? 5abel @. 1atriks sumber identifikasi risiko
Sumber #inansia dan $konomi . Kenaikan upah peker"a ). Kenaikan harga material ,. Persediaan dana klien @. Keterlambatan pembayaran dari klien (. Kemungkinan kebangkrutan partner ?. Kemungkinan kekurangan modal .. *anksi keterlambatan '. Kesalahan estimasi &. Kompetisi dengan proyek se"enis -. Klaim dari klien . Fluktuasi tingkat inflasi ). Fluktuasi suku bunga ,.Fluktuasi nilai tukar mata uang !atego ri Risiko "enis Risiko ) , @

Manajemen Risiko Lingkungan - 2010

'

%o itik dan Lingkungan . Rintangan dari pemerintah ). Kurangnya hubungan dengan departemen pemerintah ,. Perubahan kebi"akan @. Perubahan hukum, peraturan dan politik (. Persaingan yang tidak sehat ?. Korupsi dan penyuapan .. Pelanggaran kontrak '. >amanya peri=inan birokrasi &. Perang dan keka/auan -. 4mbargo . <en/ana alam ). Peraturan lingkungan ,. ;turan polusi dan keselamatan @. Kontaminasi terhadap lingkungan

!onstruksi
. Perselisihan dengan industri ). Perselisihan dengan peker"a ,. <uruknya kualitas material @. Keterbatasan pengadaan material dan peker"a ahli (. Pelarangan mensub9kontrakkan ?. Produktivitas peker"a dan peralatan .. Peker"aan yang tidak sempurna '. *abotase pada properti dan peralatan &. Kebakaran / pen/urian material dan peralatan -. Kegagalan pada peralatan . Kondisi fisik lapangan yang tidak diketahui ). Ke/elakaan di lapangan ,. ;kurasi dan kelengkapan spesifikasi teknis @. Perubahan desain

*etelah proses identifikasi semua risiko ! risiko yang mungkin ter"adi pada suatu proyek dilakukan, diperlukan suatu tindak lan"ut untuk menganalisa risiko ! risiko tersebut. ;l <ahar dan 0randall ( &&-) mengemukakan bah7a, yang dibutuhkan adalah menentukan signifikansi atau dampak dari risiko tersebut, melalui suatu analisa probabilitas, sebelum risiko ! risiko tersebut diba7a memasuki tahapan respon mana"emen.

Manajemen Risiko Lingkungan - 2010

&

1enurut ;l <ahar dan 0randall ( &&-), analisa risiko didefinisikan sebagai sebuah proses yang menggabungkan ketidakpastian dalam bentuk Euantitatif, menggunakan teori probabilitas, untuk mengevaluasi dampak potensial suatu risiko. >angkah pertama untuk melakukan tahapan ini adalah pengumpulan data yang relevan terhadap risiko yang akan dianalisa. 2ata ! data ini dapat diperoleh dari data historis perusahaan atau dari pengalaman proyek pada masa lalu. Fika data historis tersebut kurang memadai, dapat dilakukan teknik identifikasi risiko yang lain, seperti yang telah di"elaskan sebelumnya pada bagian lain bab ini. *etelah data yang dibutuhkan terkumpul, selan"utnya dilakukan proses evaluasi dampak dari sebuah risiko. Proses evaluasi dampak risiko dilakukan dengan mengkombinasikan antara probabilitas (sebagai bentuk Euantitatif dari faktor ketidakpastian / uncertainty) dan dampak / konsekuensi dari ter"adinya sebuah risiko. :ntuk melakukan proses evaluasi tersebut, dibutuhkan suatu parameter yang "elas untuk dapat mengukur dampak dari suatu risiko dengan tepat. 1enurut >oosemore, Raftery, Reilly dan %iggon ()--?), beberapa parameter untuk proses evaluasi risiko seperti pada 5abel ( dan ?. 5abel (. Parameter probabilitas risiko
Parameter Farang ter"adi ;gak "arang ter"adi 1ungkin ter"adi *ering ter"adi %ampir pasti ter"adi 2eskripsi Peristi7a ini hanya mun/ul pada keadaan yang luar biasa "arang. Peristi7a ini "arang ter"adi. Peristi7a ini kadang ter"adi pada suatu 7aktu. Peristi7a ini pernah ter"adi dan mungkin ter"adi lagi. Peristi7a ini sering mun/ul pada berbagai keadaan.

*umber : >oosemore, Raftery, Reilly, %iggon, ()--?). Risk 1anagement in Pro"e/ts

5abel ?. Parameter konsekuensi risiko


Parameter 5idak signifikan Ke/il *edang <esar *angat signifikan 2eskripsi 5idak ada yang terlukaG kerugian finansial ke/il. Pertolongan pertamaG kerugian finansial medium. Perlu pera7atan medisG kerugian finansial /ukup besar. 0edera parahG kerugian finansial besar. KematianG kerugian finansial sangat besar.

*umber : >oosemore, Raftery, Reilly, %iggon, ()--?). Risk Management in Projects

Manajemen Risiko Lingkungan - 2010

*etelah risiko ! risiko yang mungkin ter"adi dievaluasi dengan menggunakan parameter ! parameter probabilitas dan konsekuensi risiko diatas, selan"utnya dapat dilakukan suatu analisa untuk mengevaluasi dampak risiko se/ara keseluruhan, dengan menggunakan matriks evaluasi risiko. Respon Manajemen *etelah risiko ! risiko yang mungkin ter"adi diidentifikasi dan dianalisa, kontraktor akan mulai memformulasikan strategi penanganan risiko yang tepat. *trategi ini didasarkan kepada sifat dan dampak potensial / konsekuensi dari risiko itu sendiri. ;dapun tu"uan dari strategi ini adalah untuk memindahkan dampak potensial risiko sebanyak mungkin dan meningkatkan kontrol terhadap risiko. ;da lima strategi alternatif untuk menangani risiko, yaitu : . 1enghindari risiko ). 1en/egah risiko dan mengurangi kerugian ,. 1eretensi risiko @. 1entransfer risiko (. ;suransi 1& Menghindari risiko 1enghindari risiko merupakan strategi yang sangat penting, strategi ini merupakan strategi yang umum digunakan untuk menangani risiko. 2engan menghindari risiko, kontraktor dapat mengetahui bah7a perusahaannya tidak akan mengalami kerugian akibat risiko yang telah ditafsir. 2i sisi lain, kontraktor "uga akan kehilangan sebuah peluang untuk mendapatkan keuntungan yang mungkin didapatkan dari asumsi risiko tersebut. 0ontohnya : seorang kontraktor yang ingin menghindari risiko politik dan finansial berkaitan dengan proyek pada negara dengan kondisi politik yang tidak stabil, dapat menolak melakukan tender proyek pada negara tersebut. Damun demikian, apabila kontraktor tersebut menolak untuk melakukan tender, maka kemungkinan untuk mendapatkan keuntungan dari proyek tersebut "uga ikut menghilang. 2& Mencegah risiko dan mengurangi kerugian ;lternatif strategi yang kedua adalah men/egah risiko dan mengurangi kerugian. *trategi ini se/ara langsung mengurangi potensi risiko kontraktor dengan ) /ara, yaitu : . 1engurangi kemungkinan ter"adinya risiko.

Manajemen Risiko Lingkungan - 2010

). 1engurangi dampak finansial dari risiko, apabila risiko tersebut benar ! benar ter"adi. 0ontohnya : pemasangan alarm atau alat anti ! maling pada peralatan di proyek, akan mengurangi kemungkinan ter"adinya pen/urian. *ebuah gedung yang dilengkapi dengan sprinkler system, akan mengurangi dampak finansial, apabila gedung tersebut mengalami kebakaran. '& Meretensi risiko Retensi risiko telah men"adi aspek penting dari mana"emen risiko ketika perusahaan menghadapi risiko proyek. Retensi risiko adalah perkiraan se/ara internal, baik se/ara utuh maupun sebagian, dari dampak finansial suatu risiko yang akan dialami oleh perusahaan. 2alam mengadopsi strategi retensi risiko ini, perlu dibedakan antara ) "enis retensi yang berbeda. . Retensi risiko yang teren/ana (planned) adalah asumsi yang se/ara sadar dan senga"a dilakukan oleh kontraktor untuk mengenali atau mengidentifikasi risiko. 2engan strategi seperti itu, risiko dapat ditahan dengan berbagai /ara, tergantung pada filosofi, kebutuhan khusus, dan "uga kapabilitas finansial dari kontraktor itu sendiri. ). Retensi risiko yang tidak teren/ana ( unplanned) ter"adi ketika kontraktor tidak mengenali atau mengidentifikasi kberadaan dari suatu risiko dan se/ara tidak sadar mengasumsi kerugian yang akan mun/ul. (& Mentransfer risiko Pada dasarnya, transfer risiko dapat dilakukan, melalui negosiasi, kapanpun kontraktor men"alani peren/anaan kontraktual dengan banyak pihak seperti pemilik, subkontraktor ataupun supplier material dan peralatan. 5ransfer risiko bukanlah asuransi. <iasanya, transfer risiko ini dilakukan melalui syarat atau pasal ! pasal dalam kontrak seperti : hold harmless aggrement dan klausul "aminan atau penyesuaian kontrak. Karakeristik esensial dari transfer risiko ini adalah dampak dari suatu risiko, apabila risiko tersebut benar ! benar ter"adi, ditanggung bersama atau ditanggung se/ara utuh oleh pihak lain selain kontraktor. 0ontohnya : penyesuaian pada harga pena7aran, dimana kompensasi ekstra akan diberikan kepada kontraktor apabila ter"adi perbedaan kondisi tanah pada suatu proyek. )& Asuransi ;suransi men"adi bagian penting dari program mana"emen risiko, baik untuk sebuah organisasi ataupun untuk individu. ;suransi "uga

Manajemen Risiko Lingkungan - 2010

termasuk di dalam strategi transfer risiko, dimana pihak asuransi setu"u untuk menerima beban finansial yang mun/ul dari adanya kerugian. *e/ara formal, asuransi dapat didefinisikan sebagai kontrak persetu"uan antara ) pihak yang terkait yaitu : pengasuransi (insured) dan pihak asuransi (insurer). 2engan adanya persetu"uan tersebut, pihak asuransi (insurer) setu"u untuk mengganti rugi kerugian yang ter"adi (seperti yang ter/antum dalam kontrak) dengan balasan, pengasuransi (insured) harus membayar se"umlah premi tiap periodenya. Administrasi sistem ;dministrasi sistem adalah tahapan terakhir dari program mana"emen risiko. 1ana"er risiko harus mengandalkan kemampuan mana"erialnya untuk mengkoordinasi, mengarahkan, mengorganisasi, memotivasi, memfasilitasi dan men"alankan organisasi menu"u ren/ana penanganan risiko yang rasional dan terintegrasi. 1enurut #illiam, *mith, +oung ( &&(), ada ( hal mana"erial penting yang dihadapi oleh seorang mana"er risiko, yaitu : . 5antangan untuk menyusun prosedur dan kebi"akan mana"emen risiko. ). Pengkomunikasian risiko, baik se/ara organisasi maupun personal. ,. 1ana"emen kontrak dan kontrak portfolio. @. Penga7asan klaim. (. Proses mengka"i ulang, memonitor, dan mengevaluasi program mana"emen risiko. 1& !ebijakan dan prosedur Proses mana"emen risiko harus dilakukan oleh semua pihak dalam suatu organisasi. Damun, dengan demikian banyaknya pihak yang terlibat, akan sangat mudah untuk ter"adinya miskomunikasi. 8leh karena itu, dibutuhkan sebuah kebi"akan dan prosedur pelaksanaan proses mana"emen risiko yang formal, yang sesuai dengan misi atau tu"uan dari program mana"emen risiko dan se"alan dengan misi organisasi tersebut. 1enurut #illiam, *mith, +oung ( &&(), untuk menyusun kebi"akan dan prosedur program mana"emen risiko tersbut, dibutuhkan beberapa tahapan, yaitu : . Statement kebi"akan mana"emen risiko Perusahaan harus menyusun statement kebi"akan mana"emen risiko yang berisi tentang misi dan tu"uan dari program mana"emen risiko.

Manajemen Risiko Lingkungan - 2010

). 8rganisasi Perusahaan sebaiknya menyusun sebuah organisasi atau departemen khusus, yang menangani masalah mana"emen risiko. ,. 1anual (ren/ana kegiatan) Perusahaan sedianya menyiapkan ren/ana kegiatan operasional mana"emen risiko, yang men"elaskan mengenai prosedur, metode, dan "uga kegiatan ! kegiatan yang akan dilakukan untuk program mana"emen risiko. 2& Manajemen informasi *upaya proses mana"emen risiko dapat berla"an se/ara lan/ar, proses pengkomunikasian risiko yang ter"adi pada suatu proyek, harus dilakukan dengan lan/ar pula. Karena pentingnya informasi risiko ini, maka mana"emen informasi "uga berperan sangat penting untuk kelangsungan proses mana"emen risiko. 1ana"emen informasi dapat digunakan sebagai basis dari segala buku teHt mengenai komunikasi dalam organisasi. Ruang lingkup mana"emen informasi pada program mana"emen risiko : . Komunikasi risiko Proses pengkomunikasian informasi (dalam hal ini, risiko) yang mengalir dari dan menu"u ke mana"er risiko. ). *istem informasi mana"emen risiko Penggunaan teknologi masa kini yang dapat membantu "alannya proses mana"emen informasi dalam rangka melakukan mana"emen risiko pada suatu proyek. ,. Proses pelaporan mana"emen risiko 3si dan bentuk formal dari proses pelaporan risiko yang dilakukan oleh pihak ! pihak yang terkait dalam proses mana"emen risiko. @. *istem alokasi sumber daya 1ekanisme pembiayaan proses mana"emen risiko. '& Manajemen kontrak 2alam pelaksanaannya, mana"emen risiko "uga membutuhkan system mana"emen kontrak, yaitu suatu proses untuk mengatur semua perkara mengenai kontrak, seperti : pena7aran, asuransi, dan sebagainya. #illiam, *mith, +oung ( &&(), memaparkan bah7a, mana"emen kontrak harus dapat menguasai atau menangani, setidaknya @ hal, yaitu : . 1engatur hubungan dan kontrak ! kontrak dengan agen asuransi dan broker. ). 1empersiapkan dokumen atau kontrak pena7aran untuk layanan "asa pihak ketiga.

Manajemen Risiko Lingkungan - 2010

,. 1engatur dokumen dan sertifikat asuransi. @. 1emberikan garansi atau men"amin ren/ana pembiayaan risiko dengan pihak ke tiga. (& %enga*asan k aim *eorang mana"er risiko, "uga harus dapat berperan dalam mana"emen atau penga7asan klaim. ;pabila suatu ke"adian yang tidak diinginkan ter"adi pada suatu proyek, dan pihak kontraktor menga"ukan klaim pada perusahaan asuransi, mana"er risiko mempunyai tanggung"a7ab untuk bernegosiasi dengan utusan dari pihak asuransi dan mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan klaim tersebut. ;da beberapa ma/am klaim yang harus ditangani oleh mana"er risiko, antara lain : . Klaim yang berkaitan dengan properti Klaim yang ter"adi apabila ada suatu kerugian pada suatu proyek dan kontraktor menga"ukan klaim pada pihak asuransi. ). Klaim pertanggung"a7aban atau klaim dari pihak ketiga Klaim yang ter"adi akibat ke/elakaan yang dialami oleh pihak ketiga (misalnya : konsumen "atuh di tempat parkir yang li/in). ,. Klaim yang berkaitan dengan sumber daya manusia Klaim yang berhubungan dengan kesehatan dan keselamatan peker"a dalam sebuah perusahaan. )& Memonitor dan mengkaji u ang program :ntuk mengetahui seberapa berhasil, mana"emen risiko yang telah di"alankan, perlu dilakukan suatu proses untuk memonitor dan mengka"i ulang program mana"emen risiko yang telah di"alankan. 2engan adanya proses pemantauan dan penka"ian ulang ini, kontraktor dapat mengetahui se"auh manaproses mana"emen risiko yang telah di"alankan. *elain itu, dengan proses tersebut, kontraktor dapat melihat kesalahan ! keslahan atau kekurangan ! kekurangan yang ter"adi selama proses mana"emen risiko, sehingga kontraktor dapat memperbaiki kekurangannya dan tidak melakukan kesalahan untuk yang kedua kalinya. :ntuk melakukan proses pemantuan kegiatan mana"emen risiko, beberapa hal harus dilakukan : . Pemantauan se/ara terus 9 menerus Pemantauan akan proses mana"emen risiko yang di"alankan harus dilakukan se/ara terus ! menerus, sehingga terdapat kesinambungan antara data ! data yang didapatkan. ). ;udit program

Manajemen Risiko Lingkungan - 2010

Proses audit program mana"emen risiko harus di"alankan untuk memverifikasi sistem pemantauan dan pelaporan berkala. ;udit program dapat digunakan sebagai evaluasi untuk mana"er risiko dan fungsi mana"emen risiko, serta menyediakan masukan yang obyektif untuk pengembangan program.
Risk assessment is a step in a risk management pro/ess. Risk assessment is the determination of Euantitative or Eualitative value of risk related to a /on/rete situation and a re/ogni=ed threat (also /alled ha=ard). Quantitative risk assessment reEuires /al/ulations of t7o /omponents of risk: R, the magnitude of the potential loss L, and the probability p, that the loss 7ill o//ur. 1ethods may differ 7hether it is about general finan/ial de/isions or environmental or publi/ health risk assessment. Risk assessment /onsists in an ob"e/tive evaluation of risk in 7hi/h assumptions and un/ertainties are /learly /onsidered and presented. Part of the diffi/ulty of risk management is that measurement of both of the Euantities in 7hi/h risk assessment is /on/erned 9 potential loss and probability of o//urren/e 9 /an be very diffi/ult to measure. 5he /han/e of error in the measurement of these t7o /on/epts is large. ; risk 7ith a large potential loss and a lo7 probability of o//urring is often treated differently from one 7ith a lo7 potential loss and a high likelihood of o//urring. 3n theory, both are of nearly eEual priority in dealing 7ith first, but in pra/ti/e it /an be very diffi/ult to manage 7hen fa/ed 7ith the s/ar/ity of resour/es, espe/ially time, in 7hi/h to /ondu/t the risk management pro/ess. 4Hpressed mathemati/ally,

Finan/ial de/isions, su/h as insuran/e, eHpress loss in terms of dollar amounts. #hen risk assessment is used for publi/ health or environmental de/isions, loss /an be Euantified in a /ommon metri/,su/h as a /ountryIs /urren/y, or some numeri/al measure of a lo/ationIs Euality of life. For publi/ health and environmental de/isions, loss is simply a verbal des/ription of the out/ome, su/h as in/reased /an/er in/iden/e or in/iden/e of birth defe/ts. 3n that /ase, the JriskJ is eHpressed as:

Manajemen Risiko Lingkungan - 2010

Risk assessment is a in an financia point of +ie*&

3f the risk estimate takes into a//ount information on the number of individuals eHposed, it is termed a Jpopulation riskJ and is in units of eHpe/ted in/reased /ases per a time period. 3f the risk estimate does not take into a//ount the number of individuals eHposed, it is termed an Jindividual riskJ and is in units of in/iden/e rate per a time period. Population risks are of more use for /ost/benefit analysisG individual risks are of more use for evaluating 7hether risks to individuals are Ja//eptableJ. 3n the /onteHt of publi/ health, risk assessment is the pro/ess of Euantifying the probability of a harmful effe/t to individuals or populations from /ertain human a/tivities. 3n most /ountries, the use of spe/ifi/ /hemi/als, or the operations of spe/ifi/ fa/ilities (e.g. po7er plants, manufa/turing plants) is not allo7ed unless it /an be sho7n that they do not in/rease the risk of death or illness above a spe/ifi/ threshold. For eHample, the ;meri/an Food and 2rug ;dministration (F2;) regulates food safety through risk assessment.K L 5he F2; reEuired in &., that /an/er9/ausing /ompounds must not be present in meat at /on/entrations that 7ould /ause a /an/er risk greater than in a million lifetimes. ,o* the risk is determined 3n the estimation of the risks, three or more steps are involved, reEuiring the inputs of different dis/iplines: . Ha ard !dentification, aims to determine the Eualitative nature of the potential adverse /onseEuen/es of the /ontaminant (/hemi/al, radiation, noise, et/.) and the strength of the eviden/e it /an have that effe/t. 5his is done, for /hemi/al ha=ards, by

Manajemen Risiko Lingkungan - 2010

dra7ing from the results of the s/ien/es of toHi/ology and epidemiology. For other kinds of ha=ard, engineering or other dis/iplines are involved. ). "ose#Response $nalysis, is determining the relationship bet7een dose and the probability or the in/iden/e of effe/t (dose9response assessment). 5he /ompleHity of this step in many /onteHts derives mainly from the need to eHtrapolate results from eHperimental animals (e.g. mouse, rat) to humans, and/or from high to lo7er doses. 3n addition, the differen/es bet7een individuals due to geneti/s or other fa/tors mean that the ha=ard may be higher for parti/ular groups, /alled sus/eptible populations. ;n alternative to dose9response estimation is to determine an effe/t unlikely to yield observable effe/ts, that is, a no effe/t /on/entration. 3n developing su/h a dose, to a//ount for the largely unkno7n effe/ts of animal to human eHtrapolations, in/reased variability in humans, or missing data, a prudent approa/h is often adopted by in/luding safety fa/tors in the estimate of the JsafeJ dose, typi/ally a fa/tor of - for ea/h unkno7n step. ,. %&posure Quantification, aims to determine the amount of a /ontaminant (dose) that individuals and populations 7ill re/eive. 5his is done by eHamining the results of the dis/ipline of eHposure assessment. ;s different lo/ation, lifestyles and other fa/tors likely influen/e the amount of /ontaminant that is re/eived, a range or distribution of possible values is generated in this step. Parti/ular /are is taken to determine the eHposure of the sus/eptible population(s). Finally, the results of the three steps above are then /ombined to produ/e an estimate of risk. <e/ause of the different sus/eptibilities and eHposures, this risk 7ill vary 7ithin a population. Auantitative risk assessments in/lude a /al/ulation of the single loss eHpe/tan/y (*>4) of an asset. 5he single loss eHpe/tan/y /an be defined as the loss of value to asset based on a single se/urity in/ident. 5he team then /al/ulates the annuali=ed rate of o//urren/e (;R8) of the threat to the asset. 5he ;R8 is an estimate based on the data of ho7 often a threat 7ould be su//essful in eHploiting a vulnerability. From this information, the annua i-ed oss e.pectanc/ (;>4) /an be /al/ulated. 5he annuali=ed loss eHpe/tan/y is a /al/ulation of the single loss eHpe/tan/y multiplied the annual rate of o//urren/e, or ho7 mu/h an organi=ation /ould estimate to lose from an asset based on the risks, threats, and vulnerabilities. 3t then be/omes possible from a finan/ial perspe/tive to "ustify eHpenditures to implement /ountermeasures to prote/t the asset.

Manajemen Risiko Lingkungan - 2010

'

Risiko !egiatan %embangunan %erumahan Resiko adalah bagian penting dari sebuah pelaksanaan terhadap mana"emen resiko karena resiko adalah obyek yang men"adi akar teori dan permasalahan yang digunakan untuk mengembangkan teknik9teknik dan analisa dalam menanggulangi resiko itu sendiri. Persepsi dan definisi terhadap resiko berbeda9beda tergantung dari keper/ayaan seseorang, kelakuan penilaian dan perasaan dan "uga termasuk faktor9faktor pendukung antara lain: latar belakang pendidikan, pengalaman praktis di lapangan, karakterisitik individu, ke"elasan informasi, dan pengaruh lingkungan sekitar. 1ana"emen resiko adalah sebuah /ara yang sistematis dalam memandang sebuah resiko dan menentukan dengan tepat penanganan resiko tersebut. 3ni merupakan sebuah sarana untuk mengidentifikasi sumber dari resiko dan ketidakpastian, memperkirakan dampak yang ditimbulkan dan mengembangkan respon yang harus dilakukan untuk menanggapi resiko. Rumah sehat sederhana adalah tempat kediaman yang layak dihuni, yang dibangun menggunakan bahan bangunan dan konstruksi sederhana akan tetapi masih memenuhi standar kebutuhan minimal dari aspek kesehatan, keamanan, dan kenyamanan, dengan mempertimbangkan dan memanfaatkan potensi lo/al meliputi potensi fisik seperti bahan bangunan, geologis, dan iklim setempat serta potensi sosial budaya seperti arsitektur lokal, dan /ara hidup dan harganya ter"angkau oleh masyarakat berpenghasilan rendah atau sedang (Keputusan 1enteri Pemukiman dan Prasarana #ilayah Republik 3ndonesia, )--)). Pendekatan sistematis mengenai mana"emen resiko terdiri dari : . 3dentifikasi Resiko >angkah yang utama dan paling penting dalam menghadapi resiko adalah dengan mengidentifikasikannya. <anyak pembuat keputusan meyakini bah7a prinsip yang baik dalam mana"emen resiko berasal dari tahap identifikasi daripada tahap analisa. %al ini dikarenakan identifikasi resiko men/akup perin/ian pemeriksaan strategi proyek, melalui resiko potensial mana yang bisa ditemukan dan kemungkinan disusunnya respon. ). 2ampak dan Frekuensi :ntuk mengetahui seberapa besar dampak dan frekuensi dari identifikasi resiko, yang harus dilakukan adalah dengan pengumpulan data untuk proses mana"emen risiko. 2ata bisa diperoleh melalui data'ase perusahaan, namun apabila tidak bisa didapat dari data'ase, bisa "uga diambil dari pengalaman masa lalu.

Manajemen Risiko Lingkungan - 2010

&

2ata yang diambil merupakan sebuah asumsi prosentase atas sebuah resiko yang dapat ter"adi dalam sebuah item peker"aan yang diangggap beresiko. %al ini bertu"uan untuk menentukan seberapa besar dampak yang dapat diakibatkan dan mengetahui frekuensi ter"adinya resiko yang telah teridentifikasi tersebut. ,. Penanganan Resiko Penanganan resiko adalah elemen terakhir dalam pendekatan mana"emen resiko berupa sebuah atau serangkaian tindakan yang men"adi bagian dari para pembuat keputusan untuk menangani segala resiko yang ada. <erbagai /ara penanganan yang mungkin dilakukan oleh kontraktor rumah sehat sederhana adalah: M ;suransi M 1enunda proyek M 1enentukan klausa akan penambahan atau kompensasi di kontrak pembayaran M 1enentukan sistem rekruitmen dan seleksi peker"a M 1embuat "ad7al dan biaya dalam plan and control yang "elas dan sesuai M 1emasukkan klausa yang sesuai dalam tingkat suku bunga, tingkat inflasi dan keterlambatan untuk ren/ana kontingensi di dalam kontrak M 1engadopsi program safety control, mana"emen sistem, penga7asan dan pen/egahan yang sesuai M 1emasukkan kondisi di dalam kontrak untuk tingkat polusi, dan sebagainya M 1engalihkan peker"aan ke subkontraktor M 1enyediakan/stok kebutuhan material terlebih dahulu dan menyimpannya M 1emperbaiki segala kerusakan atas komplain yang diterima. MA0A"$M$0 RISI!1 2IS0IS !10STR3!SI 4aerah !ota %adang&
5Andar Atmaja6 Akhmad Suraji6 dan 2enn/ ,ida/at6 20078 %ada pro/ek-pro/ek konstruksi terdapat sangat ban/ak risiko dimana risikorisiko tersebut sangat ber+ariatif& %ada manajemen risiko sangat diper ukan memberikan prioritas utama kepada risiko-risiko /ang penting sebe um memu ai sebuah pro/ek konstruksi& Se ain itu6 penting juga untuk menentukan a okasi risiko /ang tepat agar dapat mengurangi kerugian bia/a6 *aktu dan kua itas akibat risiko tersebut& %ene itian ini membahas pandangan mengenai tingkat kepentingan dan penanganan risiko pada pro/ek konstruksi6 da am kasus ini /aitu kontraktor sebagai pe aksana pro/ek /ang datan/a dipero eh dari hasi kuisioner /ang dibagikan kepada perusahaan-perusahaan kontraktor di kota %adang&

Manajemen Risiko Lingkungan - 2010

)-

,asi ana isa dari perhitungan e+e risiko secara umum menunjukkan bah*a pada e+e risiko tidak didapatkan rangking e+e risiko /ang mencapai ska a untuk dik asikfikasikan risiko tinggi6 han/a terdapat risiko sedang /akni risiko perubahan harga dan materia 5ni ai )628 dan risiko birokrasi atau peri-inan /ang rumit 5ni ai (698& Sedangkan untuk penanganan risiko /ang dihasi kan pada pene itian ini menunjukkan bah*a /ang pa ing ban/ak digunakan ada ah bentuk penangan risiko dihindari seban/ak (0 risiko dan bentuk penanganan risiko diterima sebagai bia/a seban/ak : risiko&

Identifikasi terhadap risiko-risiko da am pro/ek konstruksi perumahan di Ma ang


(#e isitas !ahat ,igang6 200(8 Risiko merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan& Lebih- ebih da am kehidupan usaha jasa konstruksi6 penuh dengan risiko /ang harus dihadapi& 2eberapa risiko /ang sering muncu da am dunia usaha jasa konstruksi6 /ang secara angsung dapat menimbu kan kerugian antara ain 518 ketidak cocokan kondisi apangan dengan data-data /ang didapat sebe umn/a padaha kontrakn/a umpsum6 528 keter ambatan angsuran dari pemi ik6 5'8 keter ambatan pencairan kredit6 5(8 keadaan cuaca di okasi apangan6 5)8 onjakan harga6 578 perubahan moneter %ro/ek konstruksi sebagai sa ah satu bentuk pro/ek memi iki sejum ah risiko da am pe aksanaann/a& Sebagaimana da am pro/ek ain6 risiko /ang ter ibat di da amn/a antara ain risiko eksterna 6 risiko interna 6 risiko teknis6 dan risiko ega && 2erdasarkan atar be akang diatas6 maka masa ah pene itian ini dapat dirumuskan sebagai berikut; 2agaimanakah gambaran intensitas risiko eksterna tidak dapat diprediksi /ang terjadi pada pro/ek konstruksi perumahan< 2erdasarkan rumusan masa ah maka tujuan pene itian ini ada ah mengetahui gambaran intensitas risiko eksterna tidak dapat diprediksi /ang terjadi pada pro/ek konstruksi perumahan& Rancangan pene itian ini termasuk pene itian deskriptif /aitu untuk me ukiskan fenomena apa adan/a& %ene itian deskriptif dirancang untuk mempero eh imformasi mengenai fenomena pada saat pene itian di akukan6 tidak ada per akuan /ang diberikan atau /ang dikenda ikan seperti /ang dijumpai pada pene itian ekperimen6 tujuan untuk me ukiskan kondisi da am situasi tertentu& 4ata deskriptif ini dikumpu kan dengan teknik kuesioner atau angket& 4ata /ang terkumpu diana isis dengan angkah sebagai berikut; 518 tabu asi data6 /ang dipero eh berdasarkan angket atau kuesioner /ang ada dsimasukan keda am tabe 528 ana sis deskritif dengan menggunakan Mean& %opu asi pene itian ada ah semua perusahan "asa !onstruksi di Ma ang& Terdapat dua jenis sampe /aitu sampe perusahaan dan sampe responden& Sedangkan sampe responden diambi dari staf perusahaan /ang menjadi sampe pene itian& Sampe responden digunakan teknik purposi+e random samp ing& 4engan teknik tersebut6 maka /ang dijadikan sampe responden ada ah; direktur utama6 *aki direktur6 dan para manajer fungsiona ainn/a5manejer apangan6 manejer keuangan6 manejer pengadaan8 setiap perusahaan diambi ) orang responden berdasarkan data 4%4 R$I MALA0= jum ah perusahaan

Manajemen Risiko Lingkungan - 2010

seban/ak 2: perusahaan& 4ari 2: perusahaan itu6 diambi sampe seban/ak 70> /aitu 17 perusahaan jadi jum ah sampe responden ada ah :0 responden& ,asi pene itian dapat digambarkan sebagai berikut; 518 risiko ekterna tidak dapat diprediksi6 528 risiko dapat diprediksi6 terdiri atas ima jenis /aitu 5a8 kondisi perekonomian /ang buruk 5b8 pen/ediaan sumber da/a 5c8 kondisi o*ner kurang mendukung 5d8 kondisi perusahaan kurang baik6 dan 5e8 retribusi di uar dugaan 5'8 risiko interna non teknis6 risiko ini terdiri dari enam jenis /aitu6 5a8 kondisi keuangan /ang buruk6 5b8 kondisi *aktu pe aksanaan /ang buruk6 5c8 kondisi S4M /ang kurang baik 5d8 kecurangan6 ke a aian6 ketidakjujuran6 5e8 risiko akibat pihak ketiga dan 5f8 kerusakan a at6 propert/ fisik& 5(8 risiko interna tennis6 risiko ini terdiri atas empat jenis /aitu6 5a8 tidak dipenuhi spesifikasi teknis6 5b8 masa ah teknik pro/ek /ang menga ami perubahan dari o*ner6 5c8 masa ah konstruksi metode kerja konstruksi 5d8 masa ah kondisi fisik aktua /ang ditemui di apangan dan 5)8 risiko ega 6 risiko ini terdiri atas tiga jenis /aitu6 5a8 masa ah kontrak dan pasa -pasa n/a6 5b8 tuntutan hukum6 5c8 peri-inan dan pembebasan ahan& 2ertitik to ak dari hasi pene itian diatas dapat disarankan per un/a mengidentifikasi risiki-risiko ini ebih anjut agi agar risiko-risiko dapat diatasi o eh perusahaan jasa konstruksi /ang ada di Ma ang& 4a am ha ini terutama da am segi risiko interna non teknis&

b ackant--&b ogspot&com?200@A0@A&&&i+e&htm

Manajemen Risiko Lingkungan - 2010

))

A213T RIS! A0ALBSIS I0 #114


The Cor d ,ea th 1rgani-ation 5C,18 and the #ood and Agricu ture 1rgani-ation of the 3nited 0ations 5#A18 are in the forefront of the de+e opment of risk-based approaches for the management of pub ic hea th ha-ards in food& The approach used is ca ed risk ana /sis6 and is made up of three components; ;; Risk assessment :: Risk management :: Risk communication The diagram be o* i ustrates the re ationship bet*een the three components of risk ana /sis&

***&*ho&int?foodsafet/?micro?ris&&&/sis?en? Risk assessment Risk assessment is the s/ientifi/ evaluation of kno7n or potential adverse health effe/ts resulting from human eHposure to foodborne ha=ards. 5he pro/ess /onsists of the follo7ing steps: ,a-ard identification; 5he identifi/ation of kno7n or potential health effe/ts asso/iated 7ith a parti/ular agent. ,a-ard characteri-ation; 5he Eualitative and/or Euantitative evaluation of the nature of the adverse effe/ts asso/iated 7ith biologi/al, /hemi/al, and physi/al agents 7hi/h may be present in food. For /hemi/al agents, a dose9response assessment should be performed. For biologi/al or physi/al agents, a dose9 response assessment should be performed if the data is obtainable. $.posure assessment; 5he Eualitative and/or Euantitative evaluation of the degree of intake likely to o//ur. Risk characteri-ation; 3ntegration of ha=ard identifi/ation, ha=ard /hara/teri=ation and eHposure assessment into an estimation of the adverse effe/ts likely to o//ur in a given population, in/luding attendant un/ertainties.

Manajemen Risiko Lingkungan - 2010

),

Risiko %enge o aan Limbah 2'


Risiko lingkungan adalah probabilitas dari kerusakan lingkungan sehingga dapat menghambat kiner"a perusahaan untuk men/apai tu"uannya, hal ini dapat "uga disebabkan karena ketidakmampuan perusahaan dalam mengelola limbah berbahan berbahaya dan bera/un (<,), maka dari itu perlu adanya mana"emen risiko lingkungan untuk limbah <,. *alah satu "enis limbah <, adalah lumpur dari 3nstalasi Pengolahan ;ir >imbah (3P;>) yang mengolah air limbah <,. Pengolahan yang disarankan untuk lumpur <, ini adalah solidifikasi dengan semen dan produk akhirnya adalah paving. <anyak penelitian yang membahas mengenai mana"emen risiko lingkungan terutama penilaian risiko dengan berbagai kriteria dampak lingkungan menggunakan $nalytical Hierarchy Process ($HP). 5etapi ;%P memiliki kelemahan yaitu tidak mempertimbangkan adanya ketidakpastian , padahal ketidakpastian ada dalam risiko lingkungan. Fenton $ #ang ()--?) menyarankan penggunaan fu y dalam mengatasi keterbatasan ;%P. Penelitian ini dapat membantu P5. ; dan P5. < untuk mengelola risiko lingkungan lumpur <, dari 3P;> yang pengolahannya menggunakan solidifikasi dengan semen sehingga kedua perusahaan dapat men/apai tu"uan lingkungannya yaitu melakukan pengembangan berkelan"utan untuk mengelola dampak lingkungan. Ruang lingkup penelitian ini adalah sistem pengelolaan lumpur <, dimana sistem ini dipengaruhi oleh key performance indicator (KP3)G karakteristik lumpurG produktifitas lumpurG dan ketersediaan lahan. %asil identifikasi risiko pada sistem menun"ukkan adanya lima risiko, yaitu >umpur tumpah saat penyimpanan dan pengirimanG paving rusak saat penyimpananG pengirimanG dan pemanfaatan (Dur 3ndrade7i 8ktavitri, Dani Kurniati, :disubakti 0iptomulyono, )--&). <erdasarkan penilaian risiko dengan *u y $nalytical Hierarchy Process (F;%P) diketahui bah7a risiko paving rusak saat pemanfaatan memiliki nilai risiko berdasarkan dampak yang paling besar, yaitu dalam rentang -9 nilai risikonya -... *edangkan penilaian risiko berdasarkan probabilitas risiko dari hasil 'rainstorming dengan pihak perusahaan, nilai risiko dalam rentang -9 untuk ke lima risiko diatas, P5. < memiliki probabilitas di ba7ah -.) sedangkan P5. ; untuk risiko lumpur tumpah saat penyimpanan dan pengiriman serta paving rusak saat pemanfaatan, nilai risikonya diba7ah -.). Risiko paving rusak saat penyimpanan, probabilitasnya -.( dan untuk risiko paving rusak saat pengiriman nilai peluangnya -.,. Pemetaan risiko menun"ukkan bah7a risiko lumpur tumpah saat penyimpanan dan pengirimanG paving rusak saat penyimpanan dan pengiriman merupakan risiko yang rendahG sedangkan risiko paving rusak saat pemanfaatan merupakan risiko yang signifikan. 2engan menggunakan metode analisis akar9masalah Root +ause $nalysis (R0;) dapat diungkapkan bah7a seluruh risiko pada pengelolaan lumpur <, disebabkan oleh faktor teknis dan faktor manusia.

Manajemen Risiko Lingkungan - 2010

)@

A0ALISIS R$SI!1 LI0=!30=A0 4ARI %$0=1LA,A0 LIM2A, %A2RI! TA,3 4$0=A0 !AB3 A%3 (Pistia stratiotes L.) (;lia 2amayanti, Foni %ermana, dan ;li 1asduEi. )--@). Kayu apu sebagai tumbuhan air memiliki potensi dalam menurunkan kadar pen/emar air limbah, yang memiliki kadar organik tinggi. Penelitian ini menggunakan air limbah pabrik tahu sebagai media kayu apu dengan tu"uan melakukan analisis resiko lingkungan. <erdasarkan hasil analisis kualitas lingkungan maka dapat disimpulkan berdasarkan hasil analisis kualitatif beberapa komponen resiko yang memiliki resiko tinggi yaitu pen/emaran air permukaan, limbah pabrik tahu Purnomo *urabaya memiliki resiko ke/il, dengan komponen yang paling berpengaruh adalah limbah /air menurut analisis semi kuantitatif serta pengaruh limbah se/ara keseluruhan terhadap manusia dan lingkungan sekitar pabrik tidak signifikan. Perkembangan industri de7asa ini telah memberikan sumbangan besar terhadap perekonomian 3ndonesia. 2i lain pihak hal tersebut "uga memberi dampak pada lingkungan akibat buangan industri maupun eksploitasi sumber daya yang semakin intensif dalam pengembangan industri. >ebih lan"ut dinyatakan harus ada transformasi kerangka kontekstual dalam pengelolaan industri, yakni keyakinan bah7a: operasi industri se/ara keseluruhan harus men"amin sistem lingkungan alam berfungsi sebagaimana mestinya dalam batasan ekosistem lo/al hingga biosfer. 4fisiensi bahan dan energi dalam pemanfaatan, pemrosesan, dan daur ulang, akan menghasilkan keunggulan kompetitif dan manfaat ekonomi. <erdasarkan hal di atas pengembangan industri harus dibarengi upaya pengelolaan lingkungan dalam bentuk penanganan limbah yang dilepaskan. %al tersebut disertai dengan kegiatan penilaian terhadap resiko lingkungan akibat kegiatan maupun hasil buangan industri untuk mendapatkan tingkat resiko dan bahaya dari kegiatan industri tersebut. Kegiatan penelitian yang dilakukan berupa pengumpulan data, dimana data diperoleh dari hasil laporan pelaksanaan penelitian untuk kemudian dianalisis resiko lingkungannya. 2ata yang diambil meliputi data pengolahan limbah, kualitas/ baku mutu limbah /air dan sungai tempat pembuangan serta data9data lain yang berkaitan. ;nalisis dilakukan dengan membandingkan kondisi yang ada dengan parameter lingkungan sehingga dapat diketahui tingkat resikonya. *uatu metode hirarki digunakan untuk suatu a/uan/ matriks kualitatif. ;nalisis metode matriks dengan /ara hirarki tingkatan, dengan bentuk matriks ini, kemungkinan dirangking berdasarkan seberapa sering resiko akan ter"adi dan besaran dirangking berdasarkan kuat dan hebatnya dampak yang ter"adi.

Manajemen Risiko Lingkungan - 2010

)(

Identifikasi Risiko Lingkungan *ebelum melakukan identifikasi resiko lingkungan akibat aktifitas industri pengolahan kelapa sa7it, perlu terlebih dahulu diketahui rona lingkungan 7ilayah studi, yang meliputi rona fisik kimia, biologi, serta sosial, ekonomi dan budaya masyarakat. 2aerah pemukiman padat, tanah9 tanah dibutuhkan untuk perumahan, kebutuhan komersil dan untuk komersil dan untuk rekreasi, sehingga tidak ada lagi daerah yang kosong yang dapat digunakan untuk *anitary >andfill. *ebagian besar 7ilayah studi merupakan pemukiman yang memiliki beberapa kelompok hutan kota. 5umbuhan yang umum ada di hutan kota adalah yang dapat hidup baik di dataran rendah yaitu: akasia, sono, tembesu, bungur, bambu, meranti, medang. Fauna yang umum ada di 7ilayah studi adalah fauna yang biasa diternakkan oleh 7arga seperti sapi, kambing, kerbau, domba, ayam, dan itik. *elain itu di dalam air "uga terdapat ikan hias maupun ikan untuk konsumsi. *ebagian penduduk hidup dari perdagangan, industri, pari7isata, dan pega7ai negeri. *urabaya sebagai permukiman pantai adalah pintu keluar dan masuk bagi hinterland yang subur dan kaya hasil bumi. 5elah men"adikannya sebuah kota dagang. Pengolahan >imbah Kota

hasakona&*ordpress&com? Pemahaman tentang sifat air limbah adalah fundamental untuk mendesain pengolahan air limbah yang sesuai dengan teknologi yang efektif. ;ir limbah berasal dari penggunaan air oleh rumah tangga, Pasar dan industri, yang ber/ampur degan air tanah, air permukaan dan air hu"an (lihat gambar ). ;kibatnya, aliran air limbah berfluktuasi tergantung dari penggunaannya, dan dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk iklim, "umlah masyarakat, standar hidup, keandalan dan kualitas pasokan air, konservasi air harus dipraktekan, dan diukur sampai se"auh mana, di samping tingkat industrialisasi, biaya air dan pasokan.

Manajemen Risiko Lingkungan - 2010

)?

*umber limbah /air pabrik tahu berasal dari proses merendam kedelai serta proses akhir pemisahan "on"ot9"on"ot tahu. Pada 5abel ? dapat dilihat bagaimana karakteristik pen/emar yang berasal dari limbah pabrik tahu. Tabe 7. Kandungan Pen/emar >imbah 5ahu
Domor *ampel ) 082 (mg/l) <82 (mg/l) D95otal (mg/l) P95otal (mg/l) p%

Rata9rata

.)(?'..-(-

(?@, (,&( (,'&,(

?&,( (,,@ ? ,(

N
N

' .?

,,&@ @,)' @,

Sumber; A ia 4ama/anti6 "oni ,ermana6 dan A i MasduDi 5200(8&

:ntuk limbah industri tahu tempe ada dua hal yang perlu diperhatikan yakni karakteristik fisika dan kimia. Karakteristik fisika meliputi padatan total, suhu, 7arna dan bau. Karakteristik kimia meliputi bahan organik, bahan anorganik dan gas. *uhu buangan industri tahu berasal dari proses pemasakan kedelai. *uhu limbah /air tahu pada umumnya lebih tinggi dari air bakunya, yaitu @-o0 sampai @?o0. *uhu yang meningkat di lingkungan perairan akan mempengaruhi kehidupan biologis, kelarutan oksigen dan gas lain, kerapatan air, viskositas, dan tegangan permukaan. <ahan9bahan organik yang terkandung di dalam buangan industri tahu pada umumnya sangat tinggi. *enya7a9senya7a organik di dalam air buangan tersebut dapat berupa protein, karbohidrat, lemak dan minyak. 2i antara senya7a9senya7a tersebut, protein dan lemaklah yang "umlahnya paling besar, yang men/apai @-O 9 ?-O protein, )( 9 (-O karbohidrat, dan -O lemak (*ugiharto, &'.). *emakin lama "umlah dan "enis bahan organik ini semakin banyak, dalam hal ini akan menyulitkan pengelolaan limbah, karena beberapa =at sulit diuraikan oleh mikroorganisme di dalam air limbah tahu tersebut. :ntuk menentukan besarnya kandungan bahan organik digunakan beberapa teknik pengu"ian seperti <82, 082 dan 581. :"i <82 merupakan parameter yang sering digunakan untuk mengetahui tingkat pen/emaran bahan organik, baik dari industri ataupun dari rumah tangga. ;ir buangan industri tahu kualitasnya bergantung dari proses yang digunakan. ;pabila air prosesnya baik, maka kandungan bahan organik pada air buangannya biasanya rendah. Pada umumnya konsentrasi ion hidrogen buangan industri tahu ini /enderung bersifat asam. Komponen terbesar dari limbah /air tahu yaitu protein (D9total) sebesar ))?,-? sampai @,@,.' mg/l (Durhasan dan Pramudya, &'.), sehingga masuknya limbah

Manajemen Risiko Lingkungan - 2010

).

/air tahu ke lingkungan perairan akan meningkatkan total nitrogen di peraian tersebut. 6as9gas yang biasa ditemukan dalam limbah adalah gas nitrogen (D)), oksigen (8) ), hidrogen sulfida (%)*), amonia (D%, ), karbondioksida (08) ) dan metana (0%@). 6as9gas tersebut berasal dari dekomposisi bahan9bahan organik yang terdapat di dalam air buangan. <eberapa /ontoh hasil pengukuran kadar <82 2an 082 di dalam air limbah tahu dan tempe di daerah 2K3 Fakarta ditun"ukkan pada 5abel . 5abel . %asil ;nalisa >imbah 0air 3ndustri 5ahu

%ARAM$T$R L1!ASI 0ipinang Kebon Pala :tan Kayu *etia <udi 5ebet Kebayoran >ama Kuningan <arat 1ampang 0ilandak Pasar 1inggu 5egal Parang

E145mg? 8 -) ,) ',). (&-@ ),?) .& ? ',?@'&. &)-. ,..& (-((

2145mg? 8 & ))-)-))() -,@(' -,(((@)( .() --

Sumber; 0usa Idaman Said6 dan Arie ,er ambang6 200@&

Manajemen Risiko Lingkungan - 2010

)'

*umber limbah padat berasal dari penyaringan bubur kedelai berupa ampas tahu yang sudah melalui pemerasan berkali9kali dengan menyiram air panas sampai tidak mengandung sari lagi. #alaupun diperkirakan masih ada resiko dalam kegiatan pabrik tahu di lokasi studi, upaya9upaya pengendalian dan minimalisir oleh pihak pabrik dilakukan melalui pengendalian dan pemanfaatan kembali limbah. Pengelolaan limbah /air adalah menggunakan kolam pengolahan limbah dengan menggunakan kayu apu. 2alam pengolahan limbah ini digunakan air P2;1 sebagai pengen/er dengan perbandingan :? yaitu bagian limbah pabrik tahu dengan ? bagian air P2;1. Pemanfaatan limbah padat adalah sebagai makanan ternak. Pabrik tahu Purnomo Kalidami, *urabaya memanfaatkan ampas limbah tahu untuk makanan babi di daerah Pegirian, *urabaya. 2ari uraian rona lingkungan yang di"elaskan dan pen"elasan tentang proses pengelolaan limbah sebagaimana disebutkan di atas, dapat diidentifikasi dan diperkirakan resiko limbah pabrik tahu terhadap komponen lingkungan seperti pada 5abel .). Tabe 9. 3dentifikasi Resiko
!omponen Lingkungan6 Tata guna ahan 5tanah8 !ua itas udara !ebisingan !ua itas air # ora darat # ora air #auna darat #auna air Struktur kependudukan %endidikan Agama Tingkat kesehatan mas/arakat Tingkat pendapatan $stetika ingkungan SikapF buda/aF dan peri aku mas/arakat %engaruh Limbah Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Tidak ada Tidak ada Ada Ada Ada Tidak ada

Sumber; A ia 4ama/anti6 "oni ,ermana6 dan A i MasduDi 5200(8&

Prakiraan resiko terhadap tata guna lahan yang mungkin ter"adi yaitu resiko berasal dari buangan limbah terutama limbah /air yang men/emari air tanah dan air permukaan. ;kibat pen/emaran tersebut maka 7arga merasa tidak nyaman dan pindah dari lokasi sekitar pabrik,

Manajemen Risiko Lingkungan - 2010

)&

sehingga ter"adi perubahan tata guna lahan. Resiko yang mun/ul bersifat negatif. <obotnya ke/il karena pen/emaran yang ter"adi tidak berdampak langsung terhadap masyarakat. Prakiraan resiko terhadap udara, yaitu resiko berasal dari bau limbah tahu yang semakin lama semakin tidak sedap. ;kibat pen/emaran tersebut 7arga khususnya peker"a pabrik merasa kurang nyaman akibat terhisapnya bau ke dalam pernafasan. Fenis resiko yang mun/ul bersifat negatif. <obotnya ke/il karena pen/emaran gas yang timbul "umlahnya ke/il dan bukan merupakan gas yang berbahaya. Prakiraan resiko terhadap air tanah yaitu berasal dari pengolahan limbah /air, yang mungkin meresap dan masuk ke dalam air tanah. Resiko yang mungkin timbul berupa timbulnya penyakit9penyakit yang diderita oleh masyarakat yang menggunakan air tanah, seperti penyakit kulit, penyakit perut, dan lain9lain. Resiko yang mun/ul bersifat negatif. <obotnya sedang karena lokasi dekat dengan 7arga sehingga ada kemungkinannya men/emari air sumur 7arga. Prakiraan resiko terhadap air permukaan yaitu berasal dari pengolahan limbah /air, yang dibuang ke sungai. Resiko yang timbul pada flora, fauna, dan manusia, yang memanfaatkan sungai. Resiko terbesar yang mungkin ter"adi adalah matinya biota air, tumbuhan air, dan he7an air. Resiko yang mun/ul bersifat negatif. 2ari hasil pengu"ian maka effluen dari pengolahan Pabrik 5ahu Purnomo, Kalidami, *urabaya berada di atas <aku 1utu yang dii"inkan Pemda Fa7a 5imur, seperti pada 5abel '.
5abel '. 4ffluen Pengolahan >imbah Pabrik 5ahu Purnomo, Kalidami, *urabaya
%arameter 214 E14 0,(G %1('p, 4ata Laboratorium ': 1(@ '&@( 2&) 9&@

Sumber; A ia 4ama/anti6 "oni ,ermana6 dan A i MasduDi 5200(8&

Prakiraan resiko terhadap flora darat berasal dari limbah /air yang berasal dari proses akhir pemisahan "on"ot9"on"ot tahu yang telah diolah kemudian dibuang ke sungai lalu dihisap oleh tumbuhan yang hidup di sekitar sungai. Resiko yang mungkin timbul berupa berkurangnya kemampuan tumbuhan dalam berfotosintesis sehingga menyebabkan tumbuhan tersebut mati serta bersifat negatif. 5etapi bobotnya ke/il karena

Manajemen Risiko Lingkungan - 2010

,-

effluen dari pabrik tahu telah mengalami pengen/eran air sungai sehingga konsentrasi pen/emar "uga menurun. Prakiraan resiko terhadap flora air berasal dari limbah /air yang berasal dari proses akhir pemisahan "on"ot9"on"ot tahu yang telah diolah kemudian dibuang ke sungai lalu dihisap oleh tumbuhan yang hidup di sekitar sungai. Resiko yang mungkin timbul berupa berkurangnya kemampuan tumbuhan dalam berfotosintesis sehingga menyebabkan tumbuhan tersebut mati serta bersifat negatif. <obotnya ke/il karena effluen dari pabrik tahu telah mengalami pengen/eran air sungai sehingga konsentrasi pen/emar "uga menurun. 2engan demikian ke/il pengaruhnya terhadap flora air. Prakiraan resiko terhadap fauna darat berasal dari limbah /air yang berasal dari proses akhir pemisahan "on"ot9"on"ot tahu yang telah diolah kemudian dibuang ke sungai lalu dihisap oleh tumbuhan yang hidup di sekitar sungai. <erkurangnya flora darat mempengaruhi pula fauna yang ada. Resiko yang mungkin timbul berupa berkurangnya "umlah fauna daratan, dan akibat berkurangnya flora darat mengurangi pula makanan bagi fauna darat serta bersifat negatif. <obotnya ke/il karena pengaruh limbah bagi kehidupan di darat tidak terlalu signifikan. Prakiraan resiko terhadap fauna air berasal dari limbah /air yang berasal dari kolam pengolahan ke sungai. Resiko yang mungkin timbul berupa berkurangnya fauna di dalam air serta bersifat negatif. <obotnya ke/il karena effluen dari pabrik tahu telah mengalami pengolahan yang baik serta sehingga konsentrasi pen/emar "uga ke/il. 2engan demikian ke/il pengaruhnya terhadap fauna air. Prakiraan resiko terhadap tingkat kesehatan masyarakat berasal dari limbah /air yang dari kolam pengolahan yang masuk ke dalam air permukaan/ sungai, di mana masyarakat sekitar tinggal dan memanfaatkan sungai maupun air tanah (sumur). Resiko yang mungkin timbul berupa mun/ulnya penyakit kulit, perut, dan sebagainya serta bersifat negatif. <obotnya adalah sedang karena pemanfaatan sungai dipakai untuk menyiram tanaman oleh masyarakat di sekitar sungai. *edangkan pemanfaatan sumur dipakai untuk keperluan sehari9hari seperti mandi, men/u/i, bahkan sumber air untuk memasak. Prakiraan resiko terhadap estetika lingkungan berasal dari limbah /air yang dari kolam pengolahan yang masuk ke dalam air permukaan/sungai, limbah padat yang ditumpuk. Resiko yang mungkin ter"adi berupa penurunan estetika lingkungan dan bersifat negatif serta bobotnya ke/il. ;nalisis Resiko >ingkungan merupakan kegiatan memperkirakan kemungkinan mun/ulnya suatu resiko dari suatu kegiatan dan menentukan dampak dari kegiatan/peristi7a tersebut. 2alam analisis ini akan digunakan tiga metode analisis yaitu analisis kualitatif, analisis semi kuantitatif dan analisis lingkungan signifikan (3dris, )--,)

Manajemen Risiko Lingkungan - 2010

2engan metode analisis kualitatif ini akan dibuat matriks kombinasi antara nilai peluang resiko seperti 5abel & dan besarnya resiko pada 5abel - sehingga akan dihasilkan suatu nilai resiko tinggi, sedang atau rendah seperti 5abel .

Manajemen Risiko Lingkungan - 2010

,)

Tabe @& 1atriks Peluang Resiko


Resiko Perubahan tata guna lahan Pen/emaran udara Pen/emaran air tanah Pen/emaran air permukaan Penurunan "umlah flora darat (terestrial) Penurunan "umlah flora air (aEuatik) Penurunan "umlah fauna darat Penurunan "umlah fauna air Penurunan tingkat kesehatan masyarakat <erkurangnya estetika lingkungan >evel peluang 4 2 < < 2 :raian 1asyarakat men"ual lahan karena menurunnya kenyamanan lingkunganG peluang te"adinya resiko ini adalah "arang. Pen/emaran udara dapat ter"adi karena bau dari proses pengolahan limbah tahu, peluang ter"adinya ke/il. Pen/emaran air tanah dari kolam pengolahan limbah, karena muka air /ukup dalam maka peluangnya besar. Pen/emaran air permukaan berasal dari air limbah yang dibuang ke sungai 7alaupun sudah melalui proses pengolahan peluang ter"adinya besar. Penurunan "umlah flora darat akibat bau yang berasal dari pengolahan limbah tahu kemungkinan ter"adinya ke/il.

Fumlah flora air dapat menurun akibat limbah yang masuk ke air permukaan, dengan peluang ter"adinya sedang. Penurunan "umlah fauna darat di sekitar sungai akibat limbah yang dibuang ke/il. Penurunan "umlah fauna air di sekitar sungai akibat limbah yang dibuang sedang. 5ingkat kesehatan masyarakat pen/emaran air sumur oleh buangan limbah pabrik, peluangnya sedang. menurun akibat

Pen/emaran air sungai dan tumpukan limbah padat mengurangi estetika lingkungan, dengan peluang ke/il.

Keterangan: ; P Pasti ter"adiG < P Kemungkinan besarG 0 P Kemungkinan sedangG 2 P Kemungkinan ke/ilG 4 P Farang.

Manajemen Risiko Lingkungan - 2010

,,

Tabe 10. 1atriks <esaran Resiko


Resiko Perubahan tata guna lahan Pen/emaran udara Pen/emaran tanah Pen/emaran permukaan air air >evel peluang ) ) , @ :raian Risikonya QKe/ilR, karena harga lahan di 7ilayah *urabaya sangat mahal Ke/il karena gas yang dihasilkan tidak berbahaya dan "umlahnya sedikit sehingga dapat dengan mudah diatasi. *edang karena mempengaruhi manusia dan bila ini ter"adi memerlukan prosedur tertentu untuk penanganannya <esar karena mempengaruhi lingkungan dan manusia di sekitar sungai namun dapat dia7asi melalui ker"asama yang baik antara pabrik, pemerintah serta >*1. Ke/il karena tidak terlalu dipengaruhi limbah pabrik. *edang karena mempengaruhi populasi ikan dan berdampak pada manusia dapat diatasi dengan mana"emen yang baik antara pihak9pihak terkait. Ke/il karena tidak terlalu dipengaruhi limbah pabrik. Risikonya menurun. Q*edangR, karena "umlah flora yang

Penurunan "umlah flora darat (terestrial) Penurunan "umlah flora air (aEuatik) Penurunan "umlah fauna darat Penurunan "umlah fauna air Penurunan tingkat kesehatan masyarakat <erkurangnya estetika lingkungan

) , ) , , )

Risikonya Q*edangR , karena berhubungan dengan kesehatan manusia. Resiko yang berhubungan dengan estetika lingkungan Qke/ilR, karena risiko ini dapat diatasi dengan pengelolaan pabrik yang lebih baik.

Keterangan : P Pengaruh tidak berartiG ) P Pengaruh ke/ilG , P Pengaruhnya sedangG @ P Pengaruhnya besarG ( P <en/ana

Manajemen Risiko Lingkungan - 2010

,@

Tabe 11. 1atriks 5ingkat Resiko


Resiko %erubahan tata guna ahan %encemaran udara %encemaran air tanah %encemaran air permukaan %enurunan jum ah f ora darat 5terestria 8 %enurunan jum ah f ora air 5aDuatik8 %enurunan jum ah fauna darat %enurunan jum ah fauna air %enurunan tingkat kesehatan mas/arakat 2erkurangn/a estetika ingkungan %e uang $ 4 4 2 4 E 4 E E 4 0i ai 2esaran 2 2 ' ( 2 ' 2 ' ' 2 0i ai Resiko R R S T R S R S S R

!eterangan; T H TinggiF S H SedangF R H Rendah Sumber; A ia 4ama/anti6 "oni ,ermana6 dan A i MasduDi 5200(8&

Risk matri. and risk score :se the risk matriH to /ombine >3K4>3%882 and 31P;05 ratings and values to obtain a risk s/ore. 5he risk s/ore may be used to aid de/ision making and help in de/iding 7hat a/tion to take in vie7 of the overall risk. %o7 the risk s/ore is derived /an be seen from the sample risk matriH and risk s/ore table sho7n belo7. Four levels of risk level or s/ore are sho7n in the matriH and table belo7, but you /an define as many risk s/ores as you believe are ne/essary.

777.austra/.gov.au/elearningSaml...S @.html

Manajemen Risiko Lingkungan - 2010

,(

***&austrac&go+&au?e earningAam &&&A1(&htm

Risk-$ra; The S*edish Rescue Ser+iceIs Too for Eommunit/ Risk Management
The risk matri. sho*s the number of risks for each of the risk e+e s in the diagram&

proceedings&esri&com? ibrar/?use&&&0'09&htm

Manajemen Risiko Lingkungan - 2010

,?

;nalisis semi kuantitatif "uga menggunakan matriks penilaian resiko yang menggabungkan unsure frekuensi, besaran pengaruh, dan sensitifitas untuk mendapatkan tingkat resiko. Pada 5abel ) disa"ikan matrik frekuensi dan 5abel , disa"ikan matrik nilai besaran. Tabe 12& 1atriks Frekuensi
Resiko Perubahan guna lahan tata ) ) , ) Frekuensi :raian 1asyarakat men"ual lahannya karena menurunnya kenyamanan lingkunganG hal ini tidak pernah ter"adi. Frekuensi ke"uadian pen/emaran udara akibat bau yang timbul dari tumpukan limbah padat dan proses pengolahan limbah adalah ke/il. Frekuensi pen/emaran air tanah ke/il sebagai akibat dari kolam pengolahan limbah meresap ke dalam tanah ke/il. Kemungkinan ter"adinya pen/emaran air permukaan medium, akibat buangan air dari kolam pengolahan limbah dibuang ke sungai. Penurunan "umlah flora darat di sekitar sungai akibat menyerap buangan air limbah yang dibuang ke sungai frekuensinya ke/il, Penurunan "umlah flora air akibat limbah yang masuk mempunyai frekuensi medium. Penurunan "umlah fauna darat akibat ter/emarnya lingkungan dan berkurangnya makanan, mempunyai frekuensi ke/il. Fumlah fauna air yang menurun akibat pen/emaran dari berkurangnya flora air mempunyai frekuensi medium. Penurunan tingkat kesehatan masyarakat akibat penggunaan air sumur untuk mandi, /u/i, dan memasak frekuensinya ke/il. Pen/emaran air dan tumpukan limbah padat mengurangi estetika, frekuensinya ke/il.

Pen/emaran udara Pen/emaran tanah Pen/emaran permukaan air air

Penurunan "umlah flora darat (terestrial) Penurunan "umlah flora air (aEuatik) Penurunan "umlah fauna darat Penurunan "umlah fauna air Penurunan tingkat kesehatan masyarakat <erkurangnya estetika lingkungan

, ) , )

!eterangan; 1 H ada kemungkinan tidak terjadiF 2 H keci F ' H mediumF ( H sering F) H sangat sering terjadi Sumber; A ia 4ama/anti6 "oni ,ermana6 dan A i MasduDi 5200(8&

Manajemen Risiko Lingkungan - 2010

,.

Tabe 1'. 1atriks Dilai <esaran


Resiko Perubahan tata guna lahan Pen/emaran udara Dilai besaran , ) :raian Pengaruhnya sedang kepada masyarakatG karena "araknya /ukup dekat. Pengaruhnya ke/il karena bukan gas berbahaya dan "umlahnya sedikit. Pengaruhnya sedang karena mempengaruhi kehidupan manusia. Pengaruhnya besar karena mempengaruhi lingkungan. Pengaruhnya ke/il karena tidak terlalu dipengaruhi limbah pabrik. *edang karena mempengaruhi polulasi ikan dan berdampak pada manusia. Pengaruhnya ke/il karena tidak terlalu dipengaruhi oleh limbah pabrik. <esar karena mempengaruhi manusia.

Pen/emaran air , tanah Pen/emaran air @ permukaan Penurunan "umlah ) flora darat (terestrial) Penurunan "umlah , flora air (aEuatik) Penurunan "umlah ) fauna darat Penurunan "umlah @ fauna air Penurunan tingkat @ <esar karena berhubungan dengan kehidupan kesehatan manusia. masyarakat <erkurangnya ) Pengaruhnya ke/il terhadap estetika lingkungan. estetika lingkungan !eterangan ; 1 H Resiko tidak adaF 2 H Resiko dan pengaruhn/a keci F ' H Resiko sedangF ( H Resiko besarF ) H Resiko besar seka i Sumber; A ia 4ama/anti6 "oni ,ermana6 dan A i MasduDi 5200(8&

Aualitative Risk ;nalysis 1atriH

***&dpmc&go+&au?imp ementation?p&&& ic/&cfm

Manajemen Risiko Lingkungan - 2010

,'

5$8 5,8 Rating risk e+e ; 5M8 5L8 A 2 Like ihood; E 4 $ ) (

4Htreme risk 9 detailed a/tion/plan reEuired %igh risk 9 needs senior management attention 1oderate risk 9 spe/ify management responsibility >o7 risk 9 manage by routine pro/edures ;lmost /ertain 9 eHpe/ted in most /ir/umstan/es >ikely 9 7ill probably o//ur in most /ir/umstan/es Possible 9 /ould o//ur at some time :nlikely 9 not eHpe/ted to o//ur Rare 9 eH/eptional /ir/umstan/es only *evere 9 7ould stop a/hievement of fun/tional goals / ob"e/tives 1a"or 9 7ould threaten fun/tional goals / ob"e/tives 1oderate 9 ne/essitating signifi/ant ad"ustment to overall fun/tion 1inor 9 7ould threaten an element of the fun/tion Degligible 9 lo7er /onseEuen/e

EonseDuences;

' 2 1

5abel @ menun"ukkan matrik nilai sensitivitas dan 5abel ( menun"ukkan nilai resiko yang mungkin dapat ter"adi. Tabe 1(. 1atriks Dilai *ensitivitas
Resiko Dilai :raian

Manajemen Risiko Lingkungan - 2010

,&

sensitivitas Perubahan tata guna lahan Pen/emaran udara Pen/emaran air tanah Pen/emaran air permukaan ) ) , @ 1en"adi perhatian dari kelompok tertentu. 1en"adi perhatian dari kelompok tertentu. 1en"adi perhatian dari masyarakat lokal. 1en"adi perhatian dari pemerintah lokal dan masyarakat lo/al Kota *urabaya. 1en"adi perhatian dari kelompok tertentu.

Penurunan "umlah flora darat ) (terestrial) Penurunan "umlah flora air 5idak men"adi perhatian masyarakat. (aEuatik) Penurunan "umlah fauna darat ) 1en"adi perhatian dari kelompok tertentu. Penurunan "umlah fauna air , 1en"adi perhatian masyarakat lokal. Penurunan tingkat kesehatan , 1en"adi perhatian masyarakat lokal. masyarakat <erkurangnya estetika 5idak men"adi perhatian masyarakat. lingkungan !eterangan; ) H Tidak menjadi internasiona ?dunia?mediaF ( H Menjadi perhatian nasiona F ' H Menjadi perhatian regiona ? oca F 2 H Menjadi perhatian ke ompokF 1 H Tidak menjadi perhatian mas/arakat& Sumber; A ia 4ama/anti6 "oni ,ermana6 dan A i MasduDi 5200(8&

Tabe 1). Dilai Resiko


Resiko Frekuen9 si (F) Pengar uh (* ) , ) , @ ) *ensitivi tas (*)) ) ) , @ ) Dilai Resiko RPFH(* T*) ( ' ) )@ '

Perubahan tata guna lahan Pen/emaran udara ) Pen/emaran air tanah ) Pen/emaran air permukaan , Penurunan "umlah flora darat ) (terestrial) Penurunan "umlah flora air (aEuatik) , , ) Penurunan "umlah fauna darat ) ) ) ' Penurunan "umlah fauna air , @ , ) Penurunan tingkat kesehatan ) @ , @ masyarakat <erkurangnya estetika lingkungan ) ) ? 5otal Resiko ' Keterangan : - ! (- P Resiko rendah, pengelolaan dengan prosedur yang rutin.G ( ! ,-- P Resiko sedang, memerlukan perhatian mana"emen tingkat tinggiG ,- ! @(- P Resiko tinggi, memerlukan penelitian dan mana"emen terperin/i. *umber: ;lia 2amayanti, Foni %ermana, dan ;li 1asduEi ()--@).

2engan demikian dapat disimpulkan limbah dari Pabrik 5ahu Purnomo, Kalidami, *urabaya memiliki resiko ke/il. Tabe 17. ;nalisis 2engan ;spek >ingkungan *ignifikan
Resiko Dilai Resiko

Manajemen Risiko Lingkungan - 2010

@-

(;U<U0U2U 4UFU6) ; < 0 2 4 F 6 Perubahan tata guna lahan , ( , @( Pen/emaran udara , , ' , ) ? Pen/emaran air tanah . ? , ( , '&Pen/emaran air permukaan . ( , , . , ?? ( Penurunan "umlah flora darat ) , , , ) , ,)@ (terestrial) Penurunan "umlah flora air @ ) ( ( . @-(aEuatik) Penurunan "umlah fauna darat ) ) , , ) , ) ? Penurunan "umlah fauna air @ ) ( ( @ ) ?-Penurunan tingkat kesehatan , @ , ( , , ?)masyarakat <erkurangnya estetika , , , ( , , ) ( lingkungan !eterangan; A H Luasan 4ampakF 2 H !eseriusan ResikoF E H %e uang terjadin/a resikoF 4 H Caktu pemaparanF $ H %eraturan perundang-undanganF # H Metode %engenda ianF = H %ersepsi?pandangan mas/arakat& Sumber; A ia 4ama/anti6 "oni ,ermana6 dan A i MasduDi 5200(8&

1enurut kriteria aspek lingkungan tidak signifikan bila hasil evaluasi menun"ukkan nilai ! &?.---, /ukup signifikan bila &?.-- ! ,&).--dan signifikan bila ,&).-- ! (''.)@( (Ra=if, )--)). 5ernyata dari hasil evaluasi tidak ada aspek lingkungan signifikan, karena angka semuanya berada di ba7ah &?.---. %anya satu komponen yaitu pen/emaran air permukaan yang tinggi namun tidak sampai &?.---. <erdasarkan hasil analisis kualitatif beberapa komponen resiko yang memiliki resiko tinggi yaitu pen/emaran air permukaan. >imbah pabrik tahu memiliki resiko ke/il, dengan komponen yang paling berpengaruh adalah limbah /air. Pengaruh limbah se/ara keseluruhan terhadap manusia dan lingkungan sekitar pabrik tidak signifikan. %al ini karena adanya unit pengolahan limbah sehingga limbah memiliki konsentrasi yang ke/il.
>imbah /air yang dikeluarkan oleh kegiatan industri9industri umumnya masih men"adi masalah bagi lingkungan sekitarnya, karena pada umumnya industri9industri, terutama industri rumah tangga mengalirkan langsung air limbahnya ke selokan atau sungai tanpa diolah terlebih dahulu. 2emikian pula dengan industri tahu/tempe yang pada umumnya merupakan industri rumah tangga. Keadaan ini akibat masih banyaknya pengra"in tahu/tempe yang belum mengerti akan kebersihan lingkungan dan disamping itu pula tingkat ekonomi yang masih rendah, sehingga pengolahan limbah akan men"adi beban yang /ukup berat bagi mereka. Damun demikian keberadaan industri tahu9tempe harus selalu didukung baik oleh pemerintah maupun oleh masyarakat karena makanan tahu9tempe merupakan makanan yang digemari oleh hampir seluruh lapisan masyarakat 3ndonesia, disamping nilai gi=inya tinggi harganya pun relatif murah.

Manajemen Risiko Lingkungan - 2010

>imbah industri tahu9tempe dapat menimbulkan pen/emaran yang /ukup berat karena mengandung polutan organik yang /ukup tinggi. 2ari beberapa hasil penelitian, konsentrasi 082 (0hemi/al 8Hygen 2emand) di dalam air limbah industri tahu9tempe /ukup tinggi yakni berkisar antara ..--- 9 -.--ppm, serta mempunyai keasaman yang rendah yakni p% @9(. 2engan kondisi seperti tersebut di atas, air limbah industri tahu9tempe merupakan salah satu sumber pen/emaran lingkungan yang sangat potersial. Pada saat ini pengelolaan air limbah industri tahu9tempe umumnya dilakukan dengan /ara membuat bak penampung air limbah sehingga ter"adi proses anaerob. 2engan adanya proses biologis anaerob tersebut maka kandungan polutan organik yang ada di dalam air limbah dapat diturunkan. 5etapi dengan proses tersebut efisiesi pengolahan hanya berkisar antara (- O 9 .O sa"a. 2engan demikian "ika konsertarsi 082 dalam air limbah .--- ppm, maka kadar 082 yang keluar masih /ukup tinggi yakni sekitar ) -- ppm, sehinga hal ini masih men"adi sumber pen/emaran lingkungan.
*alah satu /ara untuk mengatasi masalah air limbah industri tahu9tempe tersebut adalah dengan kombinasi proses pengolahan biologis anaerob dan aerob. *e/ara umum proses pengolahannya dibagi men"adi dua tahap yakni pertama proses penguraian anaerob (;naerobi/ digesting), dan yang ke dua proses pengolahan lan"ut dengan sistem biofilter anaerob9aerob. ;ir limbah yang dihasilkan dari proses pembuatan tahu9tempe kumpulkan melalui saluran air limbah, kemudian dilairkan ke bak kontrol untuk memisahkan kotoran padat. *elan"utnya, sambil di bubuhi dengan larutan kapur atau larutan Da8% air limbah dialirkan ke bak pengurai anaerob. 2i dalam bak pengurai anaerob tersebut polutan organik yang ada di dalam air limbah akan diuraikan oleh mikroorganisme se/ara anaerob, menghasilkan gas methan yang dapat digunakan sebagai bahan bakar. 2engan proses tahap pertama konsentrasi 082 dalam air limbah dapat diturukkan sampai kira9kira ?-- ppm (efisiensi pengolahan &- O). ;ir olahan tahap a7al ini selan"utnya diolah dengan proses pengolahan lan"ut dengan sistem biofilter aerob.

Tekno ogi %engo ahan Limbah Tahu-Tempe 4engan %roses 2iofi ter Anaerob 4an Aerob

Manajemen Risiko Lingkungan - 2010

@)

***&ke air&bppt&go&id?Sitpa?Arti&&&htt&htm 2iagram proses pengolahan air limbah industri tahu9tempe dengan sistem kombinasi biofilter J;nareb9;erobJ. Industri tahu dan tempe merupakan industri keci /ang ban/ak tersebar di kotakota besar dan keci & Tempe dan tahu merupakan makanan /ang digemari o eh ban/ak orang& Akibat dari ban/akn/a industri tahu dan tempe6 maka imbah hasi proses pengo ahan ban/ak memba*a dampak terhadap ingkungan& Limbah dari pengo ahan tahu dan tempe mempun/ai kadar 214 sekitar )&000 - 10&000 mg? 6 E14 9&000 - 12&000 mg? & 2esarn/a beban pencemaran /ang ditimbu kan men/ebabkan gangguan /ang cukup serius terutama untuk perairan disekitar industri tahu dan tempe& Tekno ogi pengo ahan imbah tahu tempe /ang ada saat ini pada umumn/a berupa pengo ahan imbah sistem anaerob& 4engan proses bio ogis anaerob6 efisiensi pengo ahan han/a sekitar 90-:0 >6 sehingga air ahann/a masih mengandung kadar po utan organik cukup tinggi6 serta bau /ang ditimbu kan dari sistem anaerob dan tinggin/a kadar fosfat merupakan masa ah /ang be um dapat diatasi& 3ntuk mengatasi ha tersebut dapat di akukan dengan cara kombinasi proses bio ogis anaerob-aerob /akni proses penguraian anaerob dan diikuti dengan proses pengo ahan anjut dengan sistem biofi ter anaerob-aerob& 4engan kombinasi proses tersebut diharapkan konsentrasi E14 da an air o ahan /ang dihasi kan turun menjadi 70 ppm6 sehingga jika dibuang tidak agi mencemari ingkungan sekitarn/a&

Manajemen Risiko Lingkungan - 2010

@,

Limbah cair /ang berasa dari industri keci tahu-tempe


Keunggulan proses anaerobik dibandingkan proses aerobik adalah sebagai berikut : Proses anaerobik dapat segera menggunakan 08) yang ada sebagai penerima elektron. Proses tersebut tidak membutuhkan oksigen dan pemakaian oksigen dalam proses penguraian limbah akan menambah biaya pengoperasian. Penguraian anaerobik menghasilkan lebih sedikit lumpur (,9)- kali lebih sedikit dari pada proses aerobik), energi yang dihasilkan bakteri anaerobik relatif rendah. *ebagian besar energi didapat dari peme/ahan substrat yang ditemukan dalam hasil akhir, yaitu 0%@. 2iba7ah kondisi aerobik (-O dari karbon organik dirubah men"adi biomassa, sedangkan dalam proses anaerobik hanya (O dari karbon organik yang dirubah men"adi biomassa. 2engan proses anaerobik satu metrik ton 082 tinggal )- 9 (- kg biomassa, sedangkan proses aerobik masih tersisa @-- 9 ?-- kg biomassa (*pee/e, &',G *7it=enbaum, &',). Proses anaerobik menghasilkan gas yang bermanfaat, metan. 6as metan mengandung sekitar &-O energi dengan nilai kalori &.--- kkal/m ,, dan dapat dibakar ditempat proses penguraian atau untuk menghasilkan listrik. *edikit energi terbuang men"adi panas (,9(O). Pruduksi metan menurunkan <82 dalam Penguraian lumpur limbah. 4nergi untuk penguraian limbah ke/il. Penguraian anaerobik /o/ok untuk limbah industri dengan konsentrasi polutan organik yang tinggi.

Manajemen Risiko Lingkungan - 2010

@@

1emungkinkan untuk diterapkan pada proses Penguraian limbah dalam "umlah besar. *istem anaerobik dapat membiodegradasi senya7a Henobiotik (seperti /hlorinated aliphati/ hydro/arbons seperti tri/hlorethylene, trihalo9methanes) dan senya7a alami re/al/itrant seperti li6nin.

<eberapa kelemahan Penguraian anaerobik: >ebih >ambat dari proses aerobik *ensitif oleh senya7a toksik *tart up membutuhkan 7aktu lama Konsentrasi substrat primer tinggi %engo ahan air imbah industri keci tahu tempe di Semanan6 "akarta 2arat6 dengan sistem %enampungan 5 agon8 Anaerob& 4engan sistem agon tersebut dapat menurunkan kadar -at organik 52148 sekitar )0 >&

***&ke air&bppt&go&id?Sitpa?Arti&&&htt&htm

Manajemen Risiko Lingkungan - 2010

@(

Ana isis Risko 2encana; Tanggu 6 %emicu dan Audit Tekno ogi
!ompas on ine6 %osted in 3ncategori-ed on Apri 16 200@ b/ -eniad

<en/ana, ke/uali gempa dan angin topan, sebenarnya tidak ter"adi se/ara tiba9tiba. <en/ana seperti longsor dan ban"ir selalu memba7a pertanda sebelumnya. Korban men"adi banyak ketika mitigasi tidak dilakukan dalam bentuk antisipasi dan prevensi. *ebagai /ontoh adalah ben/ana *itu 6intuing. Kata *itu 6intung berkonotasi rekreatif: kolam renang, lokasi berpetualang ( adventure camp), dan rumah makan. *itu tersebut memiliki daerah tangkapan air seluas ),( hektarG dari ka7asan itulah situ mendapat suplai air di samping mata air asli. Kondisi permukaannya, seperti diungkapkan Kepala <idang 1itigasi <en/ana <adan Pengka"ian dan Penerapan 5eknologi (<PP5) *utopo Pur7o Dugroho, kini berupa permukiman (,&,. persen), tegalan ()),' persen), badan air ( . persen), kebun ( ' persen), rumput atau tanah kosong (@,( persen), dan gedung (-,? persen). 2ari kondisi permukaan itu, yang mampu menyerap air adalah tegalan, badan air (yaitu situ atau saluran irigasi), kebun, dan rumput atau tanah kosong. Pada situ seluas ) ,@ hektar tersebut ada satu spill,ay (saluran buang) selebar kira9kira ( meter dan dua saluran irigasi yang lebarnya sekitar meter, yang diperkirakan pada saat itu tidak beker"a optimal. Fika /urah hu"an besar, ke/epatan aliran air melalui saluran buang akan tidak memadai sehingga ada kemungkinan ter"adi limpasan ( overtopping), atau luberan. 1enempel pada bagian luar tanggul adalah permukiman padat, mulai dari kaki tanggul, terletak di ba7ah tanggul sekitar (9)- meter. *ungguh ra7an karena bisa terkena longsoran tanggul. 1estinya, minimal -- meter dari kaki tanggul tidak boleh ada bangunan. Permukiman itu mengurangi lebar

Manajemen Risiko Lingkungan - 2010

@?

saluran air dari semula (9. meter kini tinggal meter. Kondisi ini berpotensi menambah beban air pada situ karena air tidak tersalur ke luar. !emungkinan pen/ebab bencana 1enurut peneliti dari Pusat <en/ana 3nstitut 5eknologi *epuluh Dopember *urabaya, ada tiga faktor penyebab ben/ana. Ketiga faktor itu adalah faktor internal (kondisi tanggul), faktor eksternal (ben/ana lain seperti gempa, longsor, dan hu"an besar), dan faktor manusia (pembangunan sekitar tanggul, pembabatan hutan, dan sebagainya). 2i sekitar *itu 6intung sudah se"ak lama tak ada hutan. *aat itu pun tak ter"adi gempa. 2ari data hasil ka"ian kualitas air dan pemanfaatan air situ untuk 7aduk resapan (( 2esember )--'), pada bagian tanggul yang "ebol itu telah didapati erosi buluh (piping). 4rosi itu diduga sudah lama ter"adi karena mun/ul mata air di ba7ah tanggul. Rembesan air ke dalam kapiler retakan menyebabkan kapiler bertambah besar. ;kibatnya, ter"adi deformasi struktur saluran buang. 5ekanan yang ditimbulkan oleh massa air menyebabkan badan tanggul longsor karena kapiler (retakan ke/il) terisi air. Ketika bagian atas tanggul longsor, beban massa air berpindah ke ba7ah sehingga bagian dasar tanggul tergerus. %al inilah yang diduga mengakibatkan tanggul "ebol hingga sekitar )- meter tingginya. *etelah tanggul "ebol, rembesan air di sekeliling tanggul memberi beban besar sehingga tanggul "ebol semakin lebar pada ). 1aret )--&. >apisan tanah pada *itu 6intung merupakan sedimen mudaVbatuan kuarter, tersier Vmudah longsor. *itu dengan struktur batuan muda umumnya dibuat tanggul urukan. *elain urukan, ada tipe busur (berbentuk melengkung) dan tipe graviti9tanggul beton di sisi luar miring ke luar, di sisi dalam datar seperti dinding. 1eski beban massa air menyebabkan tanggul "ebol, /urah hu"an pada saat ke"adian bukanlah faktor tunggal penyebab, melainkan hanya pemi/u. 2ari /atatan di *tasiun 1eteorologi 0iputatVterdekat dengan *itu 6intungV /urah hu"an ,,) milimeter per hari, dari *tasiun 1eteorologi Pondok <etung, /urah hu"an normal selama tiga "am disusul ,( "am /urah hu"an ekstrem .- mm per "am. 0urah hu"an '- mm pada tahun &&? ter/atat di *tasiun Pondok <etung (*tasiun 0iputat baru dibangun tahun )--.), tanggul *itu 6intung tidak "ebol. Fuga saat )--. ketika /urah hu"an ).(9,-- mm per hari di sekitar *itu 6intung, tanggul situ tetap aman. Pada dua ke"adian itu, Fakarta ban"ir besar. *e/ara global terdapat .' persen bendungan "ebol adalah tipe urukan, sedangkan tipe lainnya )) persen. ;dapun runtuhnya bendung di dunia, ,' persen akibat erosi buluh, ,( persen akibat peluapan air, ) persen fondasi "ebol, dan ? persen karena longsoran dan lainnya. ;kan tetapi, untuk mengetahui se/ara tepat penyebab "ebolnya tanggul, perlu dilakukan ka"ian lebih mendalam dengan meneliti faktor lainnya, seperti aktivitas pengerukan sedimen situ dengan ekskavator, atau hilangnya batu9 batu di luar tanggul.

Manajemen Risiko Lingkungan - 2010

@.

%e ajaran /ang maha <en/ana adalah arena bela"ar yang amat mahal. 1estinya pihak yang bertanggung "a7ab langsung atas *itu 6intung melakukan tugasnya dengan tepat. 1asyarakat "uga harus ikut bertanggung "a7ab dengan melaporkan potensi ben/ana, sementara pemerintah harus membuka diri pada laporan masyarakat, tertulis atau tidak tertulis. 1engabaikan laporan masyarakat hanya menun"ukkan bentuk arogansi penguasaG masyarakat *itu 6intung sudah pernah melaporkan kerusakan tanggul pada dua tahun sebelumnya. *elain itu, lembaga penelitian seperti <PP5 dan lainnya sudah seharusnya dilibatkan untuk melakukan audit teknologi demi keamanan struktur pada situ9situ. *aat ini sudah ada se"umlah teknologi /iptaan mereka sendiri yang mampu mendeteksi kelayakan teknis sebuah bendung. ;da banyak situ lain di Fabodetabek. <eberapa di antaranya perlu di7aspadai karena berpotensi menimbulkan ben/ana. Pada akhirnya, keselamatan dan keamanan manusia semestinya diletakkan pada posisi teratas kebi"akan pembangunan sehingga pada setiap pembangunan harus selalu disertakan analisis risiko ben/ana.

Landscape-scale risk assessment for the ARR


5he 3nternational */ien/e Panel (3*P) in its )--- eHamination of 7hether the Kakadu #orld %eritage status 7as at risk from impa/ts of uranium mining, re/ommended lands/ape and e/osystem analyses and /alled for a /omprehensive risk assessment 7ithin the /onteHt of the Kakadu #orld %eritage area.

***&en+ironment&go+&au?ssd?research?sca e&htm

Manajemen Risiko Lingkungan - 2010

@'

8utline of the lands/ape9s/ale risk assessment for the 1agela 0reek floodplain, Kakadu Dational Park 3nitial results from the risk assessment are summarised in 5able ) and are elaborated in more detail in *e/tion ,. - of the *upervising */ientists ;nnual Report )--(9)--?. 57o key results from the integrated assessment are: Don9mining lands/ape9s/ale risks are /urrently several orders of magnitude greater than mining risks (5able )), although that differen/e may redu/e 7hen on9site 7ater management systems at Ranger mine /hange in the transition bet7een mine produ/tion and mine /losure and rehabilitationG and Para grass 7eed (-rochloa mutica) is /urrently the ma"or e/ologi/al risk on the 1agela floodplain be/ause of its eHtent ( -O /over), effe/t (a mono/ulture that displa/es native vegetation and 7ildlife habitat) and rapid spread rate ( @O per annum). Dote the risk posed by para grass has been eHamined in greater detail by /ombining a <ayesian habitat suitability model 7ith a spread rate model, therefore en/ompassing /urrent and future risk to floodplain habitat diversity depending on distan/e to sour/e and invasion path7ays.
Tab e 2& Eomparison of andscape and minesite eco ogica risks to the Mage a f oodp ain6 and their re ati+e importance rank Eategor/ %ath*a/ ,a-ard Risk rank ) , 0&21 Action
Time frame

Park97ide LA04SEA%$ Park97ide Floodplains

MI0$SIT$

Para grass 7eed Pig damage :nmanaged fire Tota eco ogica risk H :ranium *ulfate 1agnesium *urfa/e 7ater 1anganese 1agela 0k Tota eco ogica risk H Ra9))? ;irborne/7ind Radon (Ra9))))

5ake a/tive /ontrol 3n perpetuity Resear/h effe/ts 3n perpetuity Resear/h effe/ts 3n perpetuity

@ #at/hing brief ( #at/hing brief ? #at/hing brief . #at/hing 0&0000@ brief#at/hing brief ' & #at/hing brief

)--? )--? )--? )--?)--?

)-

Manajemen Risiko Lingkungan - 2010

@&

4A#TAR %3STA!A ;lia 2amayanti, Foni %ermana, dan ;li 1asduEi. )--@. ;D;>3*3* R4*3K8 >3D6K:D6;D 2;R3 P4D68>;%;D >31<;% P;<R3K 5;%: 24D6;D K;+: ;P: (Pistia stratiotes L.). Furnal Purifikasi, Wol.(, Do.@, 8ktober )--@ : ( 9 (? 08*8 (5he 0ommittee of *ponsoring 8rgani=ation) of the 5read7ay 0ommission. )--@a. %nterprise Risk Management !ntegrated *rame,ork. P2F Wersion. http://777./oso.org 08*8 (5he 0ommittee of *ponsoring 8rgani=ation) of the 5read7ay 0ommission. )--@b. %nterprise Risk Management !ntegrated *rame,ork. $pplication .echni/ues. P2F Wersion. http://777./oso.org 2X;r/y, *. P.dan F. 0. <rogan. )-- . %nterprise Risk Management. Fournal of Risk 1anagement of Korea. Wolume ), Dumber . 2e>oa/h, F. #. )--,. 0uilding %nterprise Risk Management on the *oundation Laid 'y Sar'anes#1&ley. http://777.protiviti./om %ambali. ()--,). ;nalisis Resiko >ingkungan (*tudi Kasus >imbah Pabrik 0P8 P5 Kresna 2uta ;groindo Kabupaten 1erangin, Fambi). Program Pas/asar"ana, Program *tudi 1agister 5eknik >ingkungan 35*, *urabaya. %amilton, *., dan 3. Fran/is. )--,. .he %nron +ollapse2 3nternational 3nstitute for 1anagement 2evelopment. >ausanne. *7iss. %asan, %. ()--,). ;nalisis Resiko >ingkungan 4ffluen 3P>5 Keputih. Program Pas/asar"ana, Program *tudi 1agister 5eknik >ingkungan 35*, *urabaya. 3dris, +.B. ()--,). ;nalisa Resiko >imbah 3ndustri 5apioka di *ungai 5ulang <a7ang. Program Pas/asar"ana. Program *tudi 1agister 5eknik >ingkungan 35*, *urabaya. 3nternal ;uditor. )--(. %RM3 a Status Report. February )--(. 5he 3nstitute of 3nternal auditor. Florida. 1eulbroek, >. K.)--). !ntegrated Risk Management for the *irm3 $ Senior Manager4s 5uide (,orking paper draft). %arvard <usiness */hool. <oston 1i//olis, F. dan *. *hah. )---. %nterprise Risk Management $n $nalytic $pproach. 5illinghast95o7ers Perrin. http://777.tillinghast./om Dur 3ndrade7i 8ktavitri, Dani Kurniati, :disubakti 0iptomulyono. )--&. ;D;>3*3* 1;D;F414D R3*3K8 >3D6K:D6;D >31<;% <4R<;%;D <4R<;%;+; 2;D <4R;0:D (<,) <4R2;*;RK;D P4D3>;3;D R3*3K8 24D6;D *-667 $8$L7.!+$L H!%R$R+H7 PR1+%SS (*$HP) (*5:23 K;*:* : >:1P:R <, P5. ; 2;D P5. <). 5esis PR86R;1 1;63*54R <32;D6 K4;%>3;D R4K;+;*; K:;>35;* F:R:*;D 54KD3K 3D2:*5R3 F;K:>5;*

Manajemen Risiko Lingkungan - 2010

(-

54KD8>863 3D2:*5R3, 3D*535:5 54KD8>863 *4P:>:% D8P41<4R, *:R;<;+;. Dusa 3daman *aid, dan ;rie %erlambang. )--&. 5eknologi Pengolahan >imbah 5ahu95empe 2engan Proses <iofilter ;naerob 2an ;erob. Kelompok 5eknologi Pengelolaan ;ir <ersih dan >imbah 0air, 2irektorat 5eknologi >ingkungan, Kedeputian <idang 3nformatika, 4nergi dan 1aterial. <adan Pengka"ian dan Penerapan 5eknologi. Ra=if, 1. )--). ;nalisis Resiko >ingkungan: Kumpulan 1ateri Kuliah. F5*P Furusan 5eknik >ingkungan 35*, *urabaya. *usilo, >eo F. dan Wi/tor Ri7u Kaho.)- -. 1ana"emen Risiko <erbasis 3*8 , ---. Ppm 1ana"emen. Fakarta. Wedpuris7ar, ;.W, P. 1adhav, dan D. W. 0ho7dary. )-- . $ strategic approach to %nterprise Risk Management. 3/faian */hool of 1anagement. %yderabad.

Manajemen Risiko Lingkungan - 2010

You might also like