You are on page 1of 24

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Tubuh sebagian besar terdiri dari air. Air dan zat-zat yang terkandung didalamnya yang terdapat didalam tubuh disebut juga cairan tubuh berfungsi menjadi pengangkut zat makanan ke seluruh sel tubuh dan mengeluarkan bahan sisa dari hasil metabolisme sel untuk menunjang berlangsungnya kehidupan. Jumlah cairan tubuh berbeda-beda tergantung dari usia, jenis kelamin, dan banyak atau sedikitnya lemak tubuh. Gangguan dalam keseimbangan cairan dan elektrolit merupakan hal yang umum terjadi pada pasien bedah karena kombinasi dari faktor-faktor preoperatif, perioperative dan postoperatif. efisit cairan perioperatif timbul sebagai akibat puasa pra-bedah, kehilangan cairan yang sering menyertai penyakit primernya, perdarahan, manipulasi bedah, dan lamanya pembedahan yang mengakibatkan terjadinya se!uestrasi atau translokasi cairan. ",# asar terapi cairan dan elektrolit berdasar kepada kebutuhan normal cairan dan elektrolit harian, defisit pra, saat, dan pasca pembedahan. $ada periode pasca bedah kadang-kadang perdarahan dan atau kehilangan cairan %dehidrasi& masih berlangsung, memerlukan perhatian khusus. ",# Tujuan utama terapi cairan adalah untuk mengganti defisit pra, selama dan pasca bedah. Terapi dinilai berhasil apabila pada penderita tidak ditemukan tanda-tanda hipovolemik dan hipoperfusi atau tanda-tanda kelebihan cairan.# 'elain mengganti cairan tubuh, perlu diperhatikan pula jenis cairan yang digunakan untuk menggantinya. (airan tersbut dapat berupa kristaloid atau koloid yang masing-masing mempunyai keuntungan tersendiri yang diberikan sesuai dengan kondisi pasien.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Terapi cairan ialah tindakan untuk memelihara, mengganti cairan tubuh dengan cairan infus kristaloid %elektrolit& atau koloid %plasma ekspander& secara intravena untuk mengatasi syok atau mengantikan volume cairan yang hilang akibat perdarahan atau dehidrasi. Terapi cairan perioperative meliputi tindakan terapi yang dilakukan pada masa pra-bedah, selama pembedahan, dan pasca bedah. alam pembedahan dengan anestesia yang memerlukan puasa sebelum dan sesudah pembedahan, maka terapi cairan berfungsi untuk mengganti defisit cairan saat puasa sebelum dan sesudah pembedahan, mengganti kebutuhan rutin saat pembedahan, mengganti perdarahan yang terjadi, dan mengganti cairan yang pindah ke rongga ketiga.# 2.2 Distribusi airan Tubu! (airan tubuh didistribusikan ke dalam dua kompartemen utama, yaitu kompartemen intraselular dan ekstraseluler yang dibagi menjadi cairan intravaskular dan intersisial, serta satu kompartemen tambahan yaitu kompartemen transelular.Total cairan tubuh bervariasi menurut umur, berat badan dan jenis kelamin. Air tubuh total maksimal pada saat lahir, kemudian berkurang secara progresif dengan bertambahnya umur. ),*,+ a. (airan intraselular (airan yang terkandung di antara sel disebut cairan intraselular. $ada orang de,asa, sekitar duapertiga dari cairan dalam tubuhnya terdapat di intraselular sebaliknya pada bayi hanya setengah dari berat badannya merupakan cairan intraselular.+ b. (airan ekstraselular (airan yang berada di luar sel disebut cairan ekstraselular. Jumlah relatif cairan ekstraselular berkurang seiring dengan usia. $ada bayi baru lahir, sekitar setengah dari cairan tubuh terdapat di cairan ekstraselular. + (airan ekstraselular dibagi menjadi - *,+ o (airan .nterstitial
2

(airan yang mengelilingi sel termasuk dalam cairan interstitial, sekitar ""- "# liter pada orang de,asa. (airan limfe termasuk dalam volume interstitial. o (airan .ntravaskular /erupakan cairan yang terkandung dalam pembuluh darah %contohnya volume plasma&. 0ata-rata volume darah orang de,asa sekitar +-12 dimana ) liternya merupakan plasma, sisanya terdiri dari sel darah merah, sel darah putih dan platelet. *,+ o (airan transeluler /erupakan cairan yang terkandung diantara rongga tubuh tertentu seperti serebrospinal, perikardial, pleura, sendi sinovial, intraokular dan sekresi saluran pencernaan. *,+ 'elain air, cairan tubuh mengandung dua jenis zat yaitu elektrolit dan non elektrolit*,+ - 3lektrolit 3lektrolit dibedakan menjadi ion positif %kation& dan ion negatif %anion&. *,+ 4ation 4ation utama dalam cairan ekstraselular adalah sodium %5a6&, sedangkan kation utama dalam cairan intraselular adalah potassium %46&. 'uatu sistem pompa terdapat di dinding sel tubuh yang memompa keluar sodium dan potassium ini. *,+ a. 5atrium 5atrium sebagai kation utama didalam cairan ekstraseluler dan paling berperan di dalam mengatur keseimbangan cairan. 4adar natrium plasma- ")+-"*+m3!7liter. 3kresi natrium dalam urine "88-"98m3!7liter, faeces )+m3!7liter dan keringat +9m3!7liter. 4ebutuhan setiap hari : "88m3! %1-"+ gram 5a(l&. 1 b. 4alium 4alium merupakan kation utama %;;<& di dalam cairan ekstraseluler berperan penting di dalam terapi gangguan keseimbangan air dan elektrolit. 4adar kalium plasma ),+-+,8 m3!7liter, kebutuhan setiap hari "-) m3!7kg==. 4eseimbangan kalium sangat berhubungan dengan konsentrasi >6 ekstraseluler. 3kskresi kalium le,at urine 18-;8 m3!7liter, faeces ?# m3!7liter dan keringat "8 m3!7liter. +,1

c. 4alsium
3

4alsium dapat dalam makanan dan minuman, terutama susu, 98-;8< dikeluarkan le,at faeces dan sekitar #8< le,at urine. /etabolisme kalsium sangat dipengaruhi oleh kelenjarkelenjar paratiroid, tiroid, testis, ovarium, da hipofisis. 'ebagian besar %;;<& ditemukan didalam gigi dan 6 "< dalam cairan ekstraseluler dan tidak terdapat dalam sel. +,1 d. /agnesium /agnesium ditemukan di semua jenis makanan. 4ebutuhan untuk pertumbuhan 6 "8 mg7hari. ikeluarkan le,at urine dan faeces. +,1 Anion Anion utama dalam cairan ekstraselular adalah klorida %(l-& dan bikarbonat %>(@)-&, sedangkan anion utama dalam cairan intraselular adalah ion fosfat %$@*-&. +,1 a. 4arbonat Asam karbonat dan karbohidrat terdapat dalam tubuh sebagai salah satu hasil akhir daripada metabolisme. 4adar bikarbonat dikontrol oleh ginjal. 'edikit sekali bikarbonat yang akan dikeluarkan urine. Asam bikarbonat dikontrol oleh paru-paru dan sangat penting peranannya dalam keseimbangan asam basa. +,1 Tabel ". 4ompartemen (airan Tubuh %m3!72& 4ation 5a 4 (a /g Total Anion (l >(@) >$@* '@* Asam @rganik $rotein Total - 5on elektrolit
4

$lasma "*# * + ) "+* "8) #? # " + "1 "+*

.nterstitial ""* * #,+ ",+ "+# ""* )8 # " + 8 "+#

.nterseluler "+ "+8 # #? ";* 9 "8 "88 #8 8 1) ";*

/erupakan zat seperti glukosa dan urea yang tidak terdisosiasi dalam cairan. Aat lainya termasuk penting adalah kreatinin dan bilirubin. 2." Asu#an $an ke!ilangan %airan $an elektr&lit #a$a kea$aan n&r'al >omeostasis cairan tubuh yang normalnya diatur oleh ginjal dapat berubah oleh stres akibat operasi, kontrol hormon yang abnormal, atau pun oleh adanya cedera pada paru-paru, kulit atau traktus gastrointestinal.; $ada keadaan normal, seseorang mengkonsumsi air rata-rata sebanyak #888-#+88 ml per hari, dalam bentuk cairan maupun makanan padat dengan kehilangan cairan ratarata #+8 ml dari feses, 988-"+88 ml dari urin, dan hampir 188 ml kehilangan cairan yang tidak disadari %insensible water loss& dari kulit dan paru-paru.? Tabel #. 4eseimbangan (airan Tubuh Air 'asuk /inuman- 988-"?88 ml /akanan- +88-"888 ml. >asil oksidasi- #88-)88 ml. Air keluar Brine - 188-"188 ml. Tinja - +8-#88 ml. Insensible loss - 188-"#88 ml

4ebutuhan air pada orang de,asa setiap harinya adalah )8-)+ ml7kg==7#*jam. 4ebutuhan ini meningkat sebanyak "8-"+ < tiap kenaikan suhu "C (.

2.( )akt&r*fakt&r '&$ifikasi kebutu!an %airan 4ebutuhan ekstra 7 meningkat pada

emam % "#< tiap kenaikan suhu "( & >iperventilasi 'uhu lingkungan tinggi Aktivitas ekstrim
5

'etiap kehilangan abnormal % eD- diare, poliuri, dll &

4ebutuhan menurun pada

>ipotermi % "#< tiap penurunan suhu "( & 4elembaban sangat tinggi @ligouri atau anuria Aktivitas menurun 7 tidak beraktivitas 0etensi cairan % eD- gagal jantung, gagal ginjal, dll &

2.+ ,angguan Kesei'bangan airan $an Elektr&lit a. ehidrasi Adalah keadaan dimana kurangnya cairan tubuh dari jumlah normal akibat kehilangan cairan, asupan yang tidak mencukupi atau kombinasi keduanya. efisit volume cairan ekstraselular merupakan perubahan cairan tubuh yang paling umum terjadi pada pasien bedah. $enyebab paling umum adalah kehilangan cairan di gastrointestinal akibat muntah, penyedot nasogastrik, diare dan drainase fistula. $enyebab lainnya dapat berupa kehilangan cairan pada cedera jaringan lunak, infeksi, inflamasi jaringan, peritonitis, obstruksi usus, dan luka bakar. 9 ehidrasi dibedakan atas

ehidrasi hipotonik
o o

4adar 5a E ")8 mmol72 @smolaritas E #?+ m@sm72

ehidrasi isotonik
o

5a dan osmolaritas serum normal

ehidrasi hipertonik
o

5a F "+8 mmol72
6

@smolaritas F #;+ m@sm72

Tabel ). Tanda klinis dehidrasi Tan$a -ingan efisit )-+ < dari == >emodinamik - Tachycardia Se$ang 1-9 < dari == Tachycardia 5adi lemah Jaringan Brine ''$ Gena kolaps /ukosa lidah 2idah lunak kering Turgor normal $ekat Tak ada kelainan 4eriput kulit Turgor menurun $ekat, Berat "8 < dari == - Tachycardia. - 5adi sulit diraba - Akral dingin. Atonia, co,ong Turgor sangat menurun produksi - 7 oligouria 'angat menurun 7 coma mata

>ipotensi ortostatik - (yanosis.

jumlah menurun Apatis

b. 4elebihan volume 4elebihan volume cairan ekstraselular merupakan suatu kondisi akibat iatrogenic %pemberian cairan intravena seperti 5a(l yang menyebabkan kelebihan air dan 5a(l ataupun pemberian cairan intravena glukosayang menyebabkan kelebihan air& ataupun dapat sekunder akibat insufisiensi renal %gangguan pada GH0&, sirosis, ataupun gagal jantung kongestif. 4elebihan cairan intaseluler dapat terjadi jika terjadi kelebihan cairan tetapi jumlah 5a(l tetap atau berkurang.? c. >iponatremia efinisi - kadar 5a6 serum di ba,ah normal %E ")+ m3!72& ; Tatalaksana hiponatremia

2arutan pengganti bisa berupa 5a(l )< atau +< %masing-masing mengandung 8,+" m3!7ml dan 8,91 m3!7ml& ; >iponatremia bisa dikoreksi dengan 5a(l hipertonik %)<& dengan kecepatan kira-kira " m27kg per jam.

d. >ipernatremia efinisi - 5a6 serum di atas normal %F"*+ m3!72& ; Tatalaksana hipernatremia

>ipernatremia dengan deplesi volume harus diatasi dengan pemberian normal saline sampai hemodinamik stabil. 'elanjutnya defisit air bisa dikoreksi dengan ekstrosa +< atau 5a(l hipotonik. ;

>ipernatremia dengan kelebihan volume diatasi dengan diuresis, atau jika perlu dengan dialisis. 4emudian ekstrosa +< diberikan untuk mengganti defisit air. ;

e. >ipokalemia efinisi - kadar 46 serum di ba,ah normal %E ),+ m3!72& Tatalaksana hipokalemia

Terapi oral. 'uplementasi 46 %#8 m3! 4(l& harus diberikan pada a,al terapi diuretik. (ek ulang kadar 46 # sampai * minggu setelah suplementasi dimulai. ; Terapi intravena harus digunakan untuk hipokalemia berat dan pada pasien yang tidak tahan dengan suplementasi oral. engan kecepatan pemberian sbb- ;
o

Jika kadar 46 serum F #,* m3!72 dan tidak ada kelainan 34G, 46 bisa diberikan dengan kecepatan 8 sampai #8 m3!7jam dengan pemberian maksimum #88 m3! per hari.

$ada anak 8,+-" m3!7kg==7dosis dalam " jam. osis tidak boleh melebihi dosis maksimum de,asa.
8

f. >iperkalemia efinisi- kadar 46 serum di atas normal %F +,+ m3!72& Tatalaksana hiperkalemia

4alsium glukonat dapat diberikan iv sebagai "8 ml larutan "8< selama "8 menit untuk menstabilkan myocard dan sistem konduksi jantung. ; 5atrium bikarbonat membuat darah menjadi alkali dan menyebabkan kalium berpindah dari ekstra ke intraseluler. =ic nat diberikan sebanyak *8 sampai "+8 m3! 5a>(@) iv selama )8 menit atau sebagai bolus iv pada kedaruratan. ;

2.. Tera#i airan Terapi cairan berfungsi untuk mengganti defisit cairan saat puasa sebelum dan sesudah pembedahan, mengganti kebutuhan rutin saat pembedahan, mengganti perdarahan yang terjadi, dan mengganti cairan yang pindah ke rongga ketiga. =erdasarkan fungsinya cairan dapat dikelompokkan menjadi # ". (airan pemeliharaan Terapi rumatan bertujuan memelihara keseimbangan cairan tubuh dan nutrisi. @rang de,asa rata-rata membutuhkan cairan )8-)+ ml7kg==7hari dan elektrolit utama 5a6:"-# mmol7kg==7haridan 46: "mmol7kg==7hari. 4ebutuhan tersebut merupakan pengganti cairan yang hilang akibat pembentukan urine, sekresi gastrointestinal, keringat %le,at kulit& dan pengeluaran le,at paru atau dikenal dengan insensible ,ater losses. Terapi rumatan dapat diberikan infus cairan elektrolit dengan kandungan karbohidrat atau infus yang hanya mengandung karbohidrat saja. 2arutan elektrolit yang juga mengandung karbohidrat adalah larutan 4A-35, deDtran 6 saline, atau GAA, 0ingerIs deDtrose, + 5a(l 8,*+ +J. 'edangkan larutan rumatan yang mengandung hanya karbohidrat adalah deDtrose

+<. Tetapi cairan tanpa elektrolit cepat keluar dari sirkulasi dan mengisi ruang antar sel sehingga deDtrose tidak berperan dalam hipovolemik.

#. (airan pengganti Terapi cairan resusitasi ditujukan untuk menggantikan kehilangan akut cairan tubuh atau ekspansi cepat dari cairan intravaskuler untuk memperbaiki perfusi jaringan. /isalnya pada keadaan syok dan luka bakar. Terapi cairan resusitasi dapat dilakukan dengan pemberian infus 5ormal 'aline %5'&, 0inger Asetat %0A&, atau 0inger laktat %02& sebanyak #8 ml7kg selama )818 menit. $ada syok hemoragik bisa diberikan #-) 2 dalam "8 menit. #,"8 ). (airan khusus itujukan untuk keadaan khusus misalnya asidosis. (airan yang dipakai seperti 5atrium bikarbonat, 5a(l )<. #,"8 Gangguan dalam keseimbangan cairan dan elektrolit merupakan hal yang umum terjadi pada pasien bedah karena kombinasi dari faktor-faktor preoperatif, perioperative dan postoperatif. Haktor-faktor preoperatif- * ". 4ondisi yang telah ada iabetes mellitus, penyakit hepar, atau insufisiensi renal dapat diperburuk oleh stres akibat operasi. #. $rosedur diagnostik Arteriogram atau pyelogram intravena yang memerlukan marker intravena dapat menyebabkan ekskresi cairan dan elektrolit urin yang tidak normal karena efek diuresis osmotik. ). $emberian obat $emberian obat seperti steroid dan diuretik dapat mempengaruhi eksresi air dan elektrolit *. $reparasi bedah 3nema atau laksatif dapat menyebabkan peningkatan kehilangan air dan elekrolit dari traktus gastrointestinal. +. $enanganan medis terhadap kondisi yang telah ada 1. 0estriksi cairan preoperatif 'elama periode 1 jam restriksi cairan, pasien de,asa yang sehat kehilangan cairan sekitar )88+88 m2. 4ehilangan cairan dapat meningkat jika pasien menderita demam atau adanya
10

kehilangan abnormal cairan. ?. efisit cairan yang telah ada sebelumnya >arus dikoreksi sebelum operasi untuk meminimalkan efek dari anestesi. Haktor $erioperatif- * ". .nduksi anestesi apat menyebabkan terjadinya hipotensi pada pasien dengan hypovolemia preoperatif karena hilangnya mekanisme kompensasi seperti takikardia dan vasokonstriksi. #. 4ehilangan darah yang abnormal ). 4ehilangan abnormal cairan ekstraselular ke third space %contohnya kehilangan cairan ekstraselular ke dinding dan lumen usus saat operasi& *. 4ehilangan cairan akibat evaporasi dari luka operasi %biasanya pada luka operasi yang besar dan prosedur operasi yang berkepanjangan. Haktor postoperatif- * ". 'tres akibat operasi dan nyeri pasca operasi #. Terjadi peningkatan metabolisme, kerusakan jaringan dan fase penyembuhan ). $enurunan volume sirkulasi yang efektif *. 0isiko atau adanya ileus postoperative 2./ Dasar*Dasar Tera#i airan Elektr&lit Peri&#eratif Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dan menjadi pegangan dalam pemberian cairan perioperatif, yaitu -#,"","# ". 4ebutuhan normal cairan dan elektrolit harian @rang de,asa rata-rata membutuhkan cairan K )8-)+ ml7kg==7hari dan elektrolit utama 5a6:"-# mmol7kg==7haridan 46: "mmol7kg==7hari. 4ebutuhan tersebut merupakan pengganti cairan yang hilang akibat pembentukan urine, sekresi gastrointestinal, keringat %le,at kulit& dan pengeluaran le,at paru atau dikenal dengan insensible water losses. (airan yang hilang ini pada umumnya bersifat hipotonus %air lebih banyak dibandingkan elektrolit&. #. efisit cairan dan elektrolit pra bedah

11

>al ini dapat timbul akibat dipuasakannya penderita terutama pada penderita bedah elektif %sektar 1-"# jam&, kehilangan cairan abnormal yang seringkali menyertai penyakit bedahnya %perdarahan, muntah, diare, diuresis berlebihan, translokasi cairan pada penderita dengan trauma&, kemungkinan meningkatnya insensible water loss akibat hiperventilasi, demam dan berkeringat banyak. 'ebaiknya kehilangan cairan pra bedah ini harus segera diganti sebelum dilakukan pembedahan. ). 4ehilangan cairan saat pembedahan a. perdarahan 'ecara teoritis perdarahan dapat diukur dari - botol penampung darah yang disambung dengan pipa penghisap darah %suction pump& - dengan cara menimbang kasa yang digunakan sebelum dan setelah pembedahan. 4asa yang penuh darah %ukuran *D* cm& mengandung K "8 ml darah, sedangkan tampon besar %laparotomy pads) dapat menyerap darah K "88-"8 ml. b. 4ehilangan cairan lainnya $ada setiap pembedahan selalu terjadi kehilangan cairan yang lebih menonjol dibandingkan perdarahan sebagai akibat adanya evaporasi dan translokasi cairan internal. 4ehilangan cairan akibat penguapan %evaporasi& akan lebih banyak pada pembedahan dengan luka pembedahan yang luas dan lama. 'edangkan perpindahan cairan atau lebih dikenal istilah perpindahan ke ruang ketiga atau se!uestrasi secara masif dapat berakibat terjadi defisit cairan intravaskuler. Jaringan yang mengalami trauma, inflamasi atau infeksi dapat mengakibatkan se!uestrasi sejumlah cairan interstitial dan perpindahan cairan ke ruangan serosa %ascites& atau ke lumen usus. Akibatnya jumlah cairan ion fungsional dalam ruang ekstraseluler meningkat. $ergeseran cairan yang terjadi tidak dapat dicegah dengan cara membatasi cairan dan dapat merugikan secara fungsional cairan dalam kompartemen ekstraseluler dan juga dapat merugikan fungsional cairan dalam ruang ekstraseluler. *. Gangguan fungsi ginjal Trauma, pembedahan dan anestesia dapat mengakibatkano 2aju Hiltrasi Glomerular %GH0 : Glomerular Hiltration 0ate& menurun. o 0eabsorbsi 5a6 di tubulus meningkat yang sebagian disebabkan oleh meningkatnya kadar aldosteron. o /eningkatnya kadar hormon anti diuretik %A >& menyebabkan terjadinya retensi air dan
12

reabsorpsi 5a6 di duktus koligentes %collecting tubules& meningkat. 2.0 Tera#i airan Pra Be$a! efisit cairan karena persiapan pembedahan dan anestesi %puasa, lavement& harus diperhitungkan dan sedapat mungkin segera diganti pada masa pra-bedah sebelum induksi. 'etengah dari sisa defisit yang masih ada diberikan pada jam pertama pembedahan, sedangkan sisanya diberikan pada jam kedua dan ketiga berikutnya. 4ehilangan cairan di ruang 3(H ini cukup diganti denga cairan - kristaloid seperti garam fisiologis, 0inger 2aktat dan eDtrose. #,"" $enderita de,asa yang dipuasakan karena akan mengalami pembedahan %elektif& harus mendapatkan penggantian cairan sebanyak # ml7kg==7jam lama puasa. efisit karena perdarahan atau kehilangan cairan %hipovolemik, dehidrasi& yang seringkali menyertai penyulit bedahnya harus segera diganti dengan melakukan resusitasi cairan atau rehidrasi sebelum induksi anestesi. #,"" Tabel *. 4ebutuhan cairan harian

Pa$a anak $an ba1i $emeliharaan"8 kg pertama "8 kg kedua 4g selanjutnya * ml7kg==7jam # ml7kg==7jam " ml7kg==7jam

efisit puasa % $&- cairan pemeliharaan D jam puasa 2.2. Tera#i airan Sela'a Pe'be$a!an Jumlah penggantian cairan selama pembedahan dihitung berdasarkan kebutuhan dasar ditambah dengan kehilangan cairan akibat pembedahan %perdarahan, translokasi cairan dan
13

penguapan atau evaporasi&. Jenis cairan yang diberikan tergantung kepada prosedur pembedahannya dan jumlah darah yang hilang. #,"" ". $embedahan yang tergolong kecil dan tidak terlalu traumatis misalnya bedah mata %ekstrasi, katarak& cukup hanya diberikan cairan rumatan # ml7kg7jam selama pembedahan. #. $embedahan dengan trauma ringan misalnya- appendektomi dapat diberikan cairan sebanyak # ml7kg==7jam untuk kebutuhan dasar ditambah * ml7kg==7jam untuk pengganti akibat trauma pembedahan. Total yang diberikan adalah 1 ml7kg==7jam berupa cairan garam seimbang seperti 0inger 2aktat atau 5ormosol-0. ). $embedahan dengan trauma sedang diberikan cairan sebanyak # ml7kg==7jam untuk kebutuhan dasar ditambah 9 ml7kg==7jam untuk pembedahannya. Total "8 ml7kg==7jam. $enggantian darah yang hilang $emilihan jenis cairan intravena tergantung pada prosedur pembedahan dan perkiraan jumlah perdarahan. $erkiraan jumlah perdarahan yang terjadi selama pembedahan sering mengalami kesulitan., dikarenakan adanya perdarahan yang sulit diukur7tersembunyi yang terdapat di dalam luka operasi, kain kasa, kain operasi dan lain-lain. alam hal ini cara yang biasa digunakan untuk memperkirakan jumlah perdarahan dengan mengukur jumlah darah di dalam botol suction ditambah perkiraan jumlah darah di kain kasa dan kain operasi. $erkiraan jumlah perdarahan dapat juga diukur dengan pemeriksaan hematokrit dan hemoglobin secara serial.; $ada perdarahan untuk mempertahankan volume intravena dapat diberikan kristaloid atau koloid sampai tahap timbulnya bahaya karena anemia. $ada keadaan ini perdarahan selanjutnya diganti dengan transfusi sel darah merah untuk mempertahankan konsentrasi hemoglobin ataupun hematokrit."" 4ebutuhan transfusi dapat ditetapkan pada saat prabedah berdasarkan nilai hematokrit dan 3=G. 3=G pada neonatus prematur ;+ ml7kg==, fullterm 9+ ml7kg==, bayi 98 ml7kg== dan pada de,asa laki-laki ?+ ml7kg==, perempuan 1+ ml7kg==. penggantian cairan akibat perdarahan adalah sebagai berikut 14

=erdasar berat-ringannya perdarahan - #,"" ". $erdarahan ringan, perdarahan sampai "8< 3=G, "8 L "+<, cukup diganti dengan cairan elektrolit. #. $erdarahan sedang, perdarahan "8 L #8< 3=G, "+ L )8<, dapat diganti dengan cairan kristaloid dan koloid. ). $erdarahan berat, perdarahan #8 L +8< 3=G, F )8<, harus diganti dengan transfusi darah. jika perdarahan"8< 3=G "8< kedua berikan kristaloid substitusi dengan perbandingan " - #-*ml cairan berikan koloid " - " ml cairan F #8 < 3=G berikan darah " - " ml darah (ontoh $ria == +8 kg 3=G +8 M ?8 ml : )+88 ml maka jika perdarahan 988 ml digantikan dengan "8< pertama %)+8 ml& : kristaloid ?88-"*88 ml "8< kedua %)+8 ml& : koloid )+8 ml "88 ml : darah "88 ml Jalaupun volume cairan intravaskuler dapat dipertahankan dengan larutan kristaloid, pemberian transfusi darah tetap harus menjadi bahan pertimbangan berdasarkana. 4eadaan umum penderita % kadar >b dan hematokrit& sebelum pembedahan b. Jumlah7penaksiran perdarahan yang terjadi c. 'umber perdarahan yang telah teratasi atau belum. d. 4eadaan hemodinamik %tensi dan nadi& e. Jumlah cairan kristaloid dan koloid yang telah diberikan
15

f. 4alau mungkin hasil serial pemeriksaan kadar hemoglobin dan hematokrit. g. Bsia penderita 'ebagai patokan kasar dalam pemberian transfusi darah- " unit sel darah merah %$0( : Packed Red Cell& dapat menaikkan kadar hemoglobin sebesar "gr< dan hematokrit #-)< pada de,asa. - Transfusi "8 cc7kg== sel darah merah dapat menaikkan kadar hemoglobin )gr< /onitor organ-organ vital dan diuresis, berikan cairan secukupnya sehingga diuresis K " ml7kg==7jam. Table +. Tanda-tanda pada pasien disesuaikan dengan prosentase 3=G yang hilangTensi systole 5adi $erfusi 3stimasi perdarahan 3stimasi infus "#8 mmhg 98 D7mnt >angat /inimal /inimal TANDAN3A "88 mmhg E ;8 mmhg "88 D7mnt F "#8 D7mnt $ucat ingin 188 ml "#88 ml "-# liter #-* liter E 18-?8 mmhg F "*8 D7mnt =asah #"88 ml *-9 liter

2.14. Tera#i airan $an Elektr&lit Pas%a Be$a! Terapi cairan pasca bedah ditujukan terutama pada hal-hal di ba,ah ini". $emenuhan kebutuhan dasar7harian air, elektrolit dan kalori7nutrisi. 4ebutuhan air untuk penderita di daerah tropis dalam keadaan basal sekitar K +8 ml7kg==7#* jam. $ada hari pertama pasca bedah tidak dianjurkan pemberian kalium karena adanya pelepasan kalium dari sel7jaringan yang rusak, proses katabolisme dan transfusi darah. Akibat stress pembedahan, akan dilepaskan aldosteron dan A > yang cenderung menimbulkan retensi air dan natrium. @leh sebab itu, pada #-) hari pasca bedah tidak perlu pemberian natrium. $enderita dengan keadaan umum baik dan trauma pembedahan minimum, pemberian karbohidrat "88-"+8 mg7hari cukup memadai untuk memenuhi kebutuhan kalori dan dapat menekan pemecahan protein sampai +8< kadar albumin harus dipertahankan melebihi ),+ gr<. $enggantian cairan pasca bedah cukup dengan cairan hipotonis dan bila perlu larutan garam isotonis. Terapi cairan ini berlangsung sampai penderita dapat minum dan makan. #,"" #. /engganti kehilangan cairan pada masa pasca bedah- #,"" - Akibat demam, kebutuhan cairan meningkat sekitar "+< setiap kenaikan "C( suhu tubuh - Adanya pengeluaran cairan lambung melalui sonde lambung atau muntah.
16

- $enderita dengan hiperventilasi atau pernapasan melalui trakeostomi dan humidifikasi. ). /elanjutkan penggantian defisit cairan pembedahan dan selama pembedahan yang belum selesai. =ila kadar hemoglobin kurang dari "8 gr<, sebaiknya diberikan transfusi darah untuk memperbaiki daya angkut oksigen. #,"" *. 4oreksi terhadap gangguan keseimbangan yang disebabkan terapi cairan tersebut. /onitoring organ-organ vital dilanjutkan secara seksama meliputi tekanan darah, frekuensi nadi, diuresis, tingkat kesadaran, diameter pupil, jalan nafas, frekuensi nafas, suhu tubuh dan ,arna kulit. #,"" a. 4ebutuhan cairan %air& post operasi. "888 cc 7 #* jam "888 cc 6 +8 cc tiap F " kg "+88 cc 6 #8 cc tiap F " kg

- Anak == 8-"8 kg == "8-#8 kg == F #8 kg b. 5a6 46 c. e,asa 4ebutuhan elektrolit anak dan de,asa #-* m3! 7 kgbb "-# m3! 7 kgbb 4ebutuhan kalori basal e,asa

+8 cc 7 kgbb7 #* jam.

== %kg& D #8-)8 - Anak berdasarkan umur Bmur %tahun& E" "-) *-1 ?-"8 ""-"9 4cal 7 kgbb 7 hari 98-;+ ?+-;8 1+-?+ ++-?+ *+-++

2.11. 5a%a' %airan intra6ena A. (airan >ipotonik

@smolaritasnya lebih rendah dibandingkan serum % #9+ m@smol72& sehingga menarik cairan dari dalam pembuluh darah keluar ke jaringan sekitarnya
17

igunakan pada keadaan sel NmengalamiO dehidrasi, misalnya pada pasien cuci darah %dialisis& dalam terapi diuretik, juga pada pasien hiperglikemia dengan ketoasidosis diabetik.

4omplikasi - kolaps kardiovaskular dan peningkatan tekanan intracranial (ontoh 5a(l *+< dan ekstrosa #,+<.

=. (airan isotonik

osmolaritas cairannya mendekati serum : #9+ m@smol72, sehingga terus berada di dalam pembuluh darah. =ermanfaat pada pasien yang mengalami hipovolemi %5a(l 8,;<& /emiliki risiko terjadinya overload %kelebihan cairan&, khususnya pada penyakit gagal jantung kongestif dan hipertensi.

(ontoh- 0inger-2aktat %02&, dan normal saline 7 larutan garam fisiologis

(. (airan >ipertonik

@smolaritasnya lebih tinggi dibandingkan serum % #9+ m@smol72&, sehingga menarik cairan dan elektrolit dari jaringan dan sel ke dalam pembuluh darah. /ampu menstabilkan tekanan darah, meningkatkan produksi urin, dan mengurangi edema %bengkak&.

/isalnya

eDtrose +<, 5a(l *+< hipertonik,

eDtrose +<60inger-2actate,

eDtrose

+<65a(l 8,;<, produk darah %darah&, dan albumin (airan juga dibagi menjadi ". 4ristaloid (airan ini mempunyai komposisi mirip cairan ekstraseluler %(3' : (3H&. 4euntungan dari cairan ini antara lain harga murah, tersedia dengan mudah di setiap pusat kesehatan, tidak perlu dilakukan cross match, tidak menimbulkan alergi atau syok anafilaktik, penyimpanan sederhana dan dapat disimpan lama. +,"#
18

2arutan kristaloid adalah larutan air dengan elektrolit dan atau deDtroa, tidak mengandung molekul besar. 4ristaloid dalam ,aktu singkat sebagian besar akan keluar dari intravaskular, sehingga volume yang diberikan harus lebih banyak %#,+-* kali& dari volume darah yang hilang. 4ristaloid mempunyai ,aktu paruh intravaskuler #8-)8 menit. 3kspansi cairan dari ruang intravaskuler ke interstital berlangsung selama )8-18 menit sesudah infus dan akan keluar dalam #*-*9 jam sebagai urine. 'ecara umum kristaloid digunakan untuk meningkatkan volume ekstrasel dengan atau tanpa peningkatan volume intrasel. +,"# 2arutan 0inger 2aktat merupakan cairan kristaloid yang paling banyak digunakan untuk resusitasi cairan ,alau agak hipotonis dengan susunan yang hampir menyerupai cairan intravaskuler. 2aktat yang terkandung dalam cairan tersebut akan mengalami metabolisme di hati menjadi bikarbonat. (airan kristaloid lainnya yang sering digunakan adalah 5a(l 8,;<, tetapi bila diberikan berlebih dapat mengakibatkan asidosis hiperkloremik % delutional hyperchloremic acidosis& dan menurunnya kadar bikarbonat plasma akibat peningkatan klorida. +,"# #. 4olloid isebut juga sebagai cairan pengganti plasma atau biasa disebut Nplasma substituteO atau Nplasma eDpanderO. i dalam cairan koloid terdapat zat7bahan yang mempunyai berat molekul tinggi dengan aktivitas osmotik yang menyebabkan cairan ini cenderung bertahan agak lama %,aktu paruh )-1 jam& dalam ruang intravaskuler. @leh karena itu koloid sering digunakan untuk resusitasi cairan secara cepat terutama pada syok hipovolemik7hermorhagik atau pada penderita dengan hipoalbuminemia berat dan kehilangan protein yang banyak %misal luka bakar&. 4erugian dari plasma eDpander yaitu mahal dan dapat menimbulkan reaksi anafilaktik %,alau jarang& dan dapat menyebabkan gangguan pada Ncross matchO. +,"# =erdasarkan pembuatannya, terdapat # jenis larutan koloida. 4oloid alami yaitu fraksi protein plasma +< dan albumin manusia % + dan #,+<&. ibuat dengan cara memanaskan plasma atau plasenta 18C( selama "8 jam untuk membunuh virus hepatitis dan virus lainnya. Hraksi protein plasma selain mengandung albumin %9)<& juga mengandung alfa globulin dan beta globulin. Prekallikrein activators (Hagemans factor fragments) seringkali terdapat dalam fraksi protein plasma dibandingkan dalam albumin. @leh sebab itu pemberian infus dengan fraksi protein plasma seringkali menimbulkan hipotensi dan kolaps kardiovaskuler. +,"#
19

b. 4oloid sintesis yaitu". eDtraneDtran *8 %0heomacrodeD& dengan berat molekul *8.888 dan yang tumbuh dalam media sukrosa. Jalaupun lebih baik dibandingkan dengan eDtran ?8 %/acrodeD& dengan berat molekul 18.888-?8.888 diproduksi oleh bakteri euconostoc mesenteroides ! eDtran ?8 merupakan volume e"pander yang eDtran *8 mampu memperbaiki aliran eDtran *8, tetapi

darah le,at sirkulasi mikro karena dapat menurunkan kekentalan %viskositas& darah. 'elain itu eDtran mempunyai efek anti trombotik yang dapat mengurangi platelet adhesiveness, menekan aktivitas faktor G..., meningkatkan fibrinolisis dan melancarkan aliran darah. $emberian eDtran melebihi #8 ml7kg==7hari dapat mengganggu cross match, ,aktu eDtran dapat menimbulkan reaksi eDtran " %$romit& terlebih dahulu. perdarahan memanjang % eDtran *8& dan gagal ginjal. anafilaktik yang dapat dicegah yaitu dengan memberikan
+,"#

#. >ydroDylethyl 'tarch %>eta starch& Tersedia dalam larutan 1< dengan berat molekul "8.888 L ".888.888, rata-rata ?".888, osmolaritas )"8 m@sm72 dan tekanan onkotik )8 mm>g. $emberian +88 ml larutan ini pada orang normal akan dikeluarkan *1< le,at urin dalam ,aktu # hari dan sisanya 1*< dalam ,aktu 9 hari. 2arutan koloid ini juga dapat menimbulkan reaksi anafilaktik dan dapat meningkatkan kadar serum amilase % ,alau jarang&. ow molecullar weight >ydroDylethyl starch %$enta-'tarch& mirip >eta starch, mampu mengembangkan volume plasma hingga ",+ kali volume yang diberikan dan berlangsung selama "# jam. 4arena potensinya sebagai plasma volume eDpander yang besar dengan toksisitas yang rendah dan tidak mengganggu koagulasi maka $enta starch dipilih sebagai koloid untuk resusitasi cairan. +,"# ). Gelatin 2arutan koloid ),+-*< dalam balanced electrolyte dengan berat molekul rata-rata )+.888 dibuat dari hidrolisa kolagen binatang. Ada ) macam gelatin, yaitu- +,"# - modified fluid gelatin %$lasmion dan >emacell& - #rea linked gelatin - @Dypoly gelatin /erupakan plasma e"panders dan banyak digunakan. Jalaupun dapat menimbulkan reaksi anafilaktik %jarang& terutama dari golongan urea linked gelatin
20

Table 1. $embagian koloid

Tabel ?. $erbandingan koloid dan kristaloid

21

=A= ... 43'./$B2A5 Terapi cairan peri operatif meliputi pemberian cairan pada masa prabedah, selama pembedahan dan pasca bedah. alam pembedahan, tubuh kekurangan cairan karena perdarahan selama pembedahan ditambah lagi puasa sebelum dan sesudah operasi. Gangguan dalam keseimbangan cairan dan elektrolit merupakan hal yang umum terjadi pada pasien bedah karena kombinasi dari faktorfaktor preoperatif, perioperatif dan postoperatif. 'elama pembedahan harus selalu dijaga keseimbangan cairan dan elektrolit dengan mengganti kehilangan cairan akibat pembedahan, kebutuhan dasar dan trauma pembedahan. 'elalu dipantau tanda-tanda fisik mengenai kelebihan atau kekurangan cairan. Terapi cairan
22

pasca bedah ditujukan untuk mengoreksi pemberian cairan sebelumnya dan memenuhi kebutuhan cairan dan nutrisi untuk mempercepat penyembuhan. Terapi cairan parenteral digunakan untuk mempertahankan atau mengembalikan volume dan komposisi normal cairan tubuh. alam terapi cairan harus diperhatikan kebutuhannya sesuai usia dan keadaan pasien, serta cairan infus itu sendiri. Jenis cairan yang bisa diberikan untuk terapi cairan adalah cairan kristaloid dan cairan koloid.

DA)TA- PUSTAKA

". $andey (4, 'ingh 0=. Hluid and electrolyte disorders. .ndian J.Anaesh. #88)P*?%+&-)98-)9?. #. 4as,iyan B. Terapi cairan perioperatif. =agian Anestesiologi dan 0eanimasi. Hakultas 43dokteran Bnpad7 0'. >asan 'adikin. #888. ). /ulyono, .., $enis%&enis Cairan, dalam 'ymposium of Hluid and 5utrition Therapy in Traumatic $atients, =agian Anestesiologi H4 B.70'(/, Jakarta. *. 'etiabudi, /., 'isiologi Cairan (ubuh, dalam 'imposium Terapi cairan pada $enderita Ga,at. ";91. + Hahn R, Prough DS, Svensen . Perioperative !ui" therap#. $S%& 'n or(a Hea!th)are 'n). 2007.
23

1. . 2atief A', dkk. $etunjuk praktis anestesiologi- terapi cairan pada pembedahan. 3d. 4edua. =agian anestesiologi dan terapi intensif, H4B.. #88#. ?. 'ch,artz '., ed. $rinciples of surgery companion handbook. ?th ed. 5e, york/cGra,->illP ";;;-+)-?8. 9. 3llsbury 2, George ('. ehydration. e/ed J Qserial onlineR #881 /ar Qdikutip "? Juni #8")R. Tersedia dari- B02- http-77,,,.emedicine.com7(>.2 7topic;#+.htm. ;. 4eath ', =ate 'T, =o,n A, 2anham '. Anasthesia on the move. 2ondon- >odder Arnold#8"# "8. /ulyono, .., $enis%&enis Cairan, dalam 'ymposium of Hluid and 5utrition Therapy in Traumatic $atients, =agian Anestesiologi H4 B.70'(/, Jakarta. "". =arash $G, (ullen =H, 'toelting 04. >andbook of clinical anesthesia. +th ed. $hiladelphia- 2ippincot ,illiams and ,ilkinsP #881- ?*-;?. "#. Tonessen A'., Crystalloids and Colloid, in /iller, 0 ., Anesthesia, 3d )rd, Gol. #. (hurchill 2ivingstone, ";;8. p - "*);-"*1+.

24

You might also like