You are on page 1of 55

Implementasi Kinerja Perawat di Rumah Sakit,Pendidikan dan Komunitas

Oleh: Wintari Hariningsih,Skp STIK Immanuel Bandung Semiloka RUU Praktek Keperawatan PELKESI Jakarta 25-26 April 2007

Implementasi Kinerja Perawat di Rumah Sakit,Pendidikan dan komunitas


Tujuan :

Perawat mampu memahami peran dan fungsinya dalam pelayanan profesional dan melakukan praktek keperawatan mandiri kepada individu ,kelompok masyarakat

Praktik Keperawatan

Menurut Nursalam [ 2002 ] praktik keperawatan adalah tindakan mandiri perawat profesional melalui kerjasama berbentuk kolaborasi dengan klien dan tenaga kesehatan lain dalam memberikan asuhan keperawatan atau sesuai dengan lingkungan wewenang dan tanggung jawabnya.

Praktek keperawatan :

Dipersiapkan sejak dalam proses pendidikan Kualitas lulusan dituntut menguasai kompetensi kompetensi profesional arti kompetensi [ Kamus besar B.Indonesia,1991] adalah kewenangan [kekuasaan] untuk menentukan [memutuskan] sesuatu

Kewenangan

Menurut Wila Chandrawila Supriadi [ 2001] yang dimaksud kewenangan adalah kewenangan dari tenaga kesehatan untuk melaksanakan pekerjaan,yang dikenal dengan kewenangan profesional . Di Indonesia yang berhak memberi kewenangan seorang tenaga kesehatan adalah Departemen Kesehatan dalam bentuk Surat Izin Pratek

Kewenangan Perawat

Kewenangan perawat adalah hak dan otonomi untuk melaksanakan asuhan keperawatan berdasarkan kemampuan ,tingkat pendidikan dan posisi sarana kesehatan. Kewenangan perawat adalah melakukan asuhan keperawatan meliputi pada kondisi sehat dan sakit mencakup:

Askep pada perinatal Askep pada neonatal Askep pada anak Askep pada dewasa Askep maternitas sasaran: Individu,Keluarga,Kelompok dan Masyarakat

Pelayanan Keperawatan dan Sarana Kesehatan


Keputusan Mentri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara No: 94/Kep/M.PAN/II/2001 Tantang jabatan Fungsional Perawat dan Angka kreditnya BAB I pasal 1

Ayat [ 2] Pelayanan keperawatan adalah pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan yang mencakup biopsikososio spiritual yang konprenhensif,ditujukan kepada individu,keluarga,kelompok dan masyarakat ,baik sakit maupun sehat,yang meliputi peningkatan derajat kesehatan ,pencegahan penyakit,penyembuhan dan pemulihan kesehatan dan menggunakan pendekatan proses keperawatan Ayat [3] Sarana kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan ,yaitu Rumah Sakit,Puskesmas,Poliklinik,Departemen dan atau Unit Kesehatan lainnya

Tugas pokok Perawat


Keputusan Mentri Negara Pendaya gunaan Aparatur Negara Nomor : 94/Kep/M.PAN/II/2001 BAB II pasal 4

Tugas pokok perawat adalah memberikan pelayanan keperawatan berupa asuhan keperawatan /kesehatan kepada individu ,keluarga,kelompok dan masyarakat dalam upaya kesehatan ,pencegahan penyakit,penyembuhan penyakit ,dan pemulihan serta pembinaan peran serta masyarakat dalam rangka kemandirian dibidang keperawatan /kesehatan

Tenaga Kesehatan

Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 Tentang Tenaga Kesehatan [ PP 32/1996 Tenaga Kesehatan ] BAB I pasal 1 ayat [1]

Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengapdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau ketrampilan melalui pendidikan dibidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewengan untuk melakukan upaya kesehatan

Tenaga Kesehatan [ PP 32/1996],jenis tenaga kesehatan pasal 2


[1] Tenaga kesehatan terdiri dari : a.tenaga medis b.tenaga keperawatan c.tenaga kefarmasian d.tenaga kesehatan masyarakat e.tenaga gizi f.tenaga keterapian fisik g.tenaga ketehnisian medis

Tenaga Kesehatan [ PP 32/1996]


[2] Tenaga medis meliputi dokter dan dokter gigi [3] Tenaga keperawatan meliputi perawat dan bidan [4] Tenaga kefarmasian meliputi apoteker ,analis farmasi,dan asisten apoteker [5]Tenaga kesehatan masyarakat meliputi epidemiolog kesehatan,entomolog kesehatan,mikrobiolog kesehatan,penyuluh kesehatan,administrator kesehatan dan sanitarian [6] Tenaga gizi meliputi nutrisionis dan dietisien [7] Tenaga keterapian fisik meliputi fisioterapis,okupasiterapis dan terapis wicara [8] Tenaga ketehnisian medis meliputi radiografer,radioterapis,tehnisi gigi,tehnisi elektro medis,analisis kesehatan,refraksionis optisien,otorik protestik,tehnisi tranfusi dan rekam medis

Kewenganan Perawat dalam melaksanakan praktek keperawatan


Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1239/MenKes/SK/XI/2001 Tentang Registrasi dan Praktek Perawat [Kep MenKes No 1239/2001 Registrasi dan Pratek Perawat ]

BAB IV pasal 15 Perawat dalam melaksanakan praktek keperawatan berwenang untuk:


a.melaksanakan asuhan keperawatan yang meliputi pengkajian,penetapan diagnosa keperawatan,perencanaan,melaksanakan tindakan keperawatan dan evaluasi keperawatan; b.tindakan keperawatan sebagaimana dimaksud pada butir a meliputi intervensi keperawatan,observasi keperawatan,pendidikan dan konseling kesehatan; c.dalam melaksanakan asuhan keperawatan sebagaimana dimaksud huruf a dan b harus sesuai dengan standar asuhan keperawatan yang ditetapkan oleh organisasi profesi d.pelayanan tindakan medik hanya dapat dilakukan berdasarkan permintaan tertulis dari dokter

Kewajiban Perawat

Kep Menkes No 1239 Registrasi dan Praktek Perawat BAB IV pasal 16. Dalam melaksanakan kewenangan sebagaimana dimaksud dalam pasal 15 perawat berkewajiban untuk :

a.menghormati hak pasien; b.merujuk kasus yang tidak dapat ditangani; c.menyimpan rahasia sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku; d.memberikan informasi; e. meminta persetujuan tindakan yang akan dilakukan ; Melakukan catatan perawatan dengan baik

Kep MenKes 1239 Registarsi dan Praktek Perawat BAB IV pasal 17.

Perawat dalam melakukan praktek keperawatan harus sesuai dengan kewenangan yang diberikan,berdasarkan pendidikan dan pengalaman serta dalam memberikan pelayanan berkewajiban mematuhi standar profesi

Kode Etik Keperawatan Indonesia BAB IV pasal 12 Perawat senantiasa berupaya meningkatkan kemampuan profesional secara sendiri sendiri dan atau bersama sama dengan jalan menambah pengetahuan ,keterampilan dan pengalaman yang bermanfaat bagi perkembangan keperawatan.

Praktik Mandiri

Kep MenKes No 1239 Registrasi dan Praktek Perawat BAB III pasal 8

[1] Perawat dapat melaksanakan praktek keperawatan pada sarana pelayanan kesehatan,praktek perorangan dan /atau berkelompok. [2] Perawat yang melaksanakan praktek keperawatan pada sarana pelayanan kesehatan harus memiliki SIK [3] Perawat yang melakukan praktek perorangan /berkelompok harus memiliki SIPP

SIK

Kep Men Kes No 1239/2001 Registrasi dan Praktek Perawat BAB III pasal 9

[1] SIK sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 ayat [2] diperoleh dengan mengajukan permohonan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setempat [2] Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat [1] diajukan dengan melampirkan :

a.foto copi SIP yang masih berlaku; b.surat keterangan sehat dari dokter; c.pas foto ukuran 4 x6 cm sebanyak 2 [ dua ] lembar; d.surat keterangan dari pimpinan sarana pelayanan kesehatan yang menyatakan tanggal mulai bekertja; e.rekomendasi dari organisasi Profesi

Kep MenKes 1239/2001 Registrasi dan Praktek Perawat BAB III Pasal 10
SIK hanya berlaku pada 1 [ satu] sarana pelayanan kesehatan Pasal 11 Permohonan SIK sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 ,selambat-lambatnya diajukan dalam waktu 1 [ satu ] bulan setelah diterima bekerja.

SIPP

Kep MenKes 1239/2001 Registrasi dan praktek perawatpasal 12


[1] SIPP sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 ayat [3] diperoleh dengan mengajukan permohonan kepada kepala dinas kesehatan Kabupaten/Kota setempat [2] SIPP hanya diberikan kepada perawat yang memiliki pendidikan ahli madaya keperawatan atau pendidikan keperawatan dengan kompetensi lebih tinggi. [3] Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat [1] diajukan dengan melampirkan :

a. foto kopi ijazah ahli madya keperawatan atau ijazah pendidikan lebih tinggi yang diakui pemerintah; b. surat keterangan pengalaman kerja minimal 3 [tiga] tahun dari pimpinan sarana tempat bekerja,khusus bagi ahli madya keperawatan; c.foto kopi SIP yang masih berlaku d.surat keterangan keterangan sehat dari dokter e.pas foto 4x6 cm sebanyak 2 [ dua ] lembar F. Rekomendasi dari Organisasi Profesi

Tanggung jawab tenaga kesehatan


Tanggung jawab profesional diatur dalam Kode Etik Profesi Tanggung jawab hukum Tergantung perbuatan hukum yang dilakukan oleh subjek hukum : Pidana,Perdata,Administrasi

Perawat klien Perawat NaKes Perawat Sarana Kesehatan

Menurut Sudarsono,Kamus Hukum [2005] yang dimaksud dengan:


Pidana: hukuman ,didalam perundang undangan Indonesia dipandang sebagai kejahatan dan diancam dengan pidana Perdata : perseorangan,perkenaan dengan orang biasa/sipil Administrasi : usaha dan kegiatan yang meliputi penetapan tujuan serta penetapan cara cara penyelenggaraan pembinaan organisasi.Usaha dan kegiatan yang berkaitan dengan penyelenggaraan kebijaksanaan untuk mencapai tujuan

Menurut Kansil [ 1989 ]


Subyek hukum adalah sesuatu yang mempunyai hak dan kewajiban Obyek hukum adalah segala sesuatu yang berguna bagi subyek hukum dan yang dapat menjadi obyek sesuatu perhubungan hukum biasanya obyek hukum disebut BENDA

KUH Perdata pasal 1367


Seseorang tidak saja bertanggung jawab untuk kerugian yang disebabkan karena perbuatannya sendiri,tetapi untuk kerugian yang disebabkan karena perbuatan orang orang yang menjadi tanggungannya atau disebabkan oleh barang barang yang berada dibawah pengawasannya.

Tenaga kesehatan dapat melaksanakan praktek disarana kesehatan


Undang undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan BAB V pasal 32

[2] Penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan dilakukan dengan pengobatan dan atau perawatan [3] Pengobatan dan atau perawatan dapat dilakukan berdasarkan ilmu kedokteran dan ilmu keperawatan atau cara lain yang dapat dipertanggung jawabkan [4] Pelaksanaan pengobatan dan atau perawatan berdasarkan ilmu kedokteran atau ilmu keperawatan hanya dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu

Kualitas Profesional

Kualitas profesional perawat ditentukan oleh :


Pengetahuan Sikap Ketrampilan Pengetahuan dan ketrampilan : lebih mudah dan sikap lebih sulit Menurur Nursalam [2002],standar keperawatan adalah norma atau penegasan tentang mutu pekerjaan seorang perawat yang dianggap baik ,tepat dan benar yang dirumuskan sebagai pedoman pemberian asuhan keperawatan serta merupakan tolok ukur dalam penilaian penampilan kerja seorang perawat

Praktek pra klinik dan klinik mahasiswa keperawatan di sarana kesehatan


Mahasiswa belum memiliki


1. Kompetensi 2. Kewenangan Oleh sebab itu belum berwenang melakukan asuhan keperawatan tanpa pembimbing. Pembimbing/pendidik bertanggung jawab tentang kerugian yang diterbitkan oleh mahasiswa /peserta didiknya. hal ini sesuai dengan pasal 1367 KUH Perdata

Problem hukum mahasiswa tergantung bentuk keterlibatannya


Secara pasip : hanya melihat asuhan keperawatan Secara aktip : melaksanakan asuhan keperawatan. jika keterlibatan mahasiswa secara aktip ,masalah hukumnya menjadi lebih komplek dan perlu disikapi secara hati hati

Menurut Sofwan Dahlan [2006] memperkerjakan mahasiswa perlu memperhatikan:


Kepentingan pasien harus dinomersatukan,bukan kepentingan pendidikan Prinsip kehati-hatian harus benar benar dilaksanakan demi keselamatan pasien Hak pasien harus benar benar dihormati Jenis tindakan yang boleh dilakukan mahasiswa harus dirumuskan Kualifikasi pembimbing harus dirumuskan Harus dipersiapkan dan harus close supervision untuk mencegah terjadinya kesalahan dan mengatasi bila hal hal yang tidak terduga muncul Pembimbing harus menjadi benar benar menjadi captain of the ship Tidak secara sembrono meninggalkan anak didik serta memberi delegasi tugas tugas berbahaya

Tanggung jawab perawat


Terhadap kasus perdata yang bertanggung jawab manajemen rumah sakit Terhadap kasus pidana yang bertanggung jawab perawat Terhadap nursing care :

Sebagai tugas rumah sakit manajemen rumah sakit Sebagai tugas mandiri Perawat

Syarat pendelegasian dari dokter kepada perawat


Pelaksanaan berdasarkan keputusan dokter Tindakan medik tertentu bila telah terlatih Pendelegasian harus tertulis dengan intruksi yang jelas pelaksanaanya serta petunjuk bila timbul komplikasi Harus ada bimbingan dan pengawasan pelaksanaannya Perawat berhak menolak bila ia merasa tidak mampu.

Peran Perawat Profesional


1 Mengidentifikasi kebutuhan belajar 2. Menentukan materi pembelajaran sesuai dengan tingkat kebutuhan (formal dan non-formal) 3 Merancang metode pembelajaran 4. Merancang model evaluasi pembelajaran yang sesuai 5. Melaksanakan proses pembelajaran pada praktikan, praktisi dan klien sesuai dengan karakteristik pembelajaran 6. Melakukan evaluasi sesuai dengan rancangan yang telah dibuat. 7. Mengorganisasikan pengelolaan pada tatanan pendidikan dan pelayanan

Perawat Pendidik:

Perawat Manager

1. Melakukan kajian situasi pada tatanan pelayanan / pendidikan keperawatan/kesehatan 2. Membuat perencanaan baik strategis maupun operasional sesuai dengan kajian situasi pada tatanan pelayanan/pendidikan 3. Mengorganisasikan pola pelayanan/pendidikan keperawatan/kesehatan sesuai dengan lingkupnya 4. Melakukan pengelolaan staff sesuai dengan lingkupnya (rekrutmen s/d penataan jenjang karier) 5. Memberikan pengarahan baik pada tatanan pelayanan/pendidikan sesuai dengan prinsip-prinsip kepemimpinan, motivasi, dsb 6. Melakukan proses kontrol sesuai dengan prinsip-prinsip mutu dan managemen resiko

Perawat Riset/Peneliti

1. Menggunakan hasil penelitian untuk meningkatkan mutu pelayanan/pendidikan 2. Mengindentifikasi kebutuhan dan masalah penelitian sesuai dengan lingkup garapnya 3. Membuat rancangan penelitian sesuai dengan permasalahan yang teridentifikasi 4. Mengorganisasikan pelaksanaan penelitian sesuai dengan rancangan dan seting 5. Mensosialisasikan hasil penelitian sesuai dengan level dan lingkup penelitian 6. Melakukan kritikal review terhadap hasil penelitian

Perawat Klinik 1. Melakukan asuhan keperawatan:


a. Assesment dasar tk I-V b. Menetapkan diagnosa c. Melakukan perencanaan d. Melaksanakan tindakan e. Melakukan evaluasi

2. Melakukan kolaborasi dengan tim kesehatan yang lain

Peta Jenjang Karier Perawat Profesional .


Pola JK. Internasional - Asia N.5 Expert N.4 Proficient N.3 Competent N.2 Advanced Beginner N.1 Beginner/Novice N.0 Fresh graduated PK = Perawat Klinik PP = Perawat Pendidik PM = Perawat Manajer PR = Perawat Riset Pola JK konsep PPNI
PK.5 PK.4 PK.3 PK.2 PK.1 PM.4 PM.3 PM.2 PM.1 PP.3 PP.2 PP.1 PR.2 PR.1

Relasi PPK - PPT


5 4 3 4 3 2 3 2 1

GURU BESAR

LEKTOR KEPALA LEKTOR ASISTEN AHLI

2 1 PERAWAT KLINIK

1 PERAWAT MANAJER

PERAWAT PENDIDIK

PERAWAT RISET

Jenjang Karier Perawat Profesional


PEMULA (NOVICE) / N1 PEMULA LANJUTAN (ADVANCED BEGINNER) / N2 MAHIR (COMPETENT) / N3 MAHIR LANJUTAN (PROFICIENT) / N4 AHLI (EXPERT) / N5

Karakteristik Tiap Jenjang


N.1 - Lulusan S.1 Keperawatan, telah menyelesaikan masa orientasi di N.0
-

Lulusan D.3 Keperawatan dengan pengalaman kerja > 1 tahun (transisi)

Lulus uji kompetensi N.1

Karakteristik.
N.2 - Lulusan S.1 Keperawatan dengan pengalaman di N.1 selama 1 tahun
-

Lulusan D.3 Keperawatan dengan pengalaman di N.1 selama 4 tahun (transisi)

Mengikuti proses pelatihan Jenjang N.2 Lulus Uji kompetensi N.2

Karakteristik
N.3 - Lulusan S.1 Keperawatan dengan pengalaman sebagai N.2 selama 2 tahun - Lulusan S.2 Keperawatan/Spesialis, telah menyelesaikan masa orientasi - Mengikuti proses pelatihan Jenjang N.3 - Lulus uji kompetensi N.3

Karakteristik
N. 4 - Lulusan S.2 Keperawatan/Spesialis, mempunyai pengalaman sebagai N.3 selama 2 tahun - Lulusan S.3 Keperawatan, telah menyelesaikan masa orientasi - Mengikuti proses pelatihan Jenjang N.4 - Lulus uji kompetensi N.4

Karakteristik.
N.5 - Lulusan S.2 Keperawatan/Spesialis, dengan pengalaman N.4 selama 3 tahun - Lulusan S.3 Keperawatan, mempunyai pengalaman N.4 selama 1 tahun. - Mengikuti proses pelatihan Jenjang N.5 - Lulus uji kompetensi N.5

PROGRAM PENDIDIKAN NERS

LANDASAN AKADEMIK Keilmuan kokoh MK

LANDASAN PROFESI Sikap & Ketrampilan profesi Kokoh Proses adaptasi profesional

KEMAMPUAN: BERPIKIR KRITIS,LOGIS,ANALITIS BERTINDAK ETIS RASIONAL BERSIKAP TANGGAP/PEKA terhadap Perkembangan & kebutuhan masyarakat Akan pelayanan kesehatan/keperawatan

PROGRAM PROFESI NERS


Meletakkan dasar-dasar ADAPTASI PROFESI

KOMPETEN MELAKSANAKAN TUGAS PROFESIONAL SESUAI DENGAN PERAN DAN FUNGSINYA

UNIT PEMBELAJARAN : SKS PROFESI

1 SKS PROFESI : beban pembejaran 4-5 JAM PERMINGGU 14-16 MINGGU PERSEMESTER

PRAKTEK KEPERAWATAN

PERWUJUDAN PROFESI
INTERVENSI PERAWAT PROFESIONAL MELALUI KERJASAMA DENGAN KLIEN, KOLABORASI DENGAN TENAGA KESEHATAN LAIN DALAM MEMBERIKAN ASUHAN KEPERAWATAN SESUAI LINGKUP & TANGGUNGJAWABNYA

PROSES PEMBELAJARAN

SUATU PROSES INTERAKTIF YANG MEMERLUKAN HUBUNGAN DAN ATAU KOMUNIKASI ANTARA SUBYEK DAN OBYEK PEMBELAJARAN (TRAINER & TRAINEE) PADA SUATU LINGKUNGAN BELAJAR YANG SUPORTIF KONDUSIF DAN FASILITATIF

Praktek klinik keperawatan sebagai proses belajar memfasilitasi untuk : Belajar bagaimana belajar Belajar menghadapi kebimbangan Berfikir profesional Pengembangan diri menjadi profesional

PROSES PEMBELAJARAN KLINIK KEPERAWATAN

PERSIAPAN PEDOMAN INSTRUKSIONAL PRAKTEK PERSIAPAN TRAINEE / SISWA SEBAGAI PESERTA DIDIK PERSIAPAN SUMBER BELAJAR PROSES EVALUASI PEMBELAJARAN KLINIK

PERSIAPAN PEDOMAN INSTRUKSIONAL PRAKTEK


TUJUAN PEMBELAJARAN (GOAL, OBJECTIVES) TARGET & KONTRAK BELAJAR RANCANGAN EVALUASI

PERSIAPAN/KESIAPAN TRAINEE (SISWA/PRAKTIKAN) PESERTA DIDIK


KAJIAN AWAL TERHADAP :

ASPEK KOGNITIF KONSEP, PEMECAHAN MASALAH,


PENGAMBILAN KEPUTUSAN ASPEK AFEKTIF : KEPERCAYAAN, NILAI, SIKAP, MOTIVASI ASPEK PSIKOMOTOR :KETERAMPILAN KLINIK

PERSIAPAN SUMBER BELAJAR


PEMBIMBING : KUALITAS, KARAKTERISTIK,
(KREDIBILITAS KLINIS, KETERAMPILAN MENGAJAR, HUBUNGAN DENGAN PESERTA DIDIK)

KLIEN : POPULASI KLIEN (SEIMBANG DENGAN


JUMLAH PRAKTIKAN, PERMASALAHAN KLIEN RELEVAN DENGAN TUJUAN BELAJAR, KEPENTINGAN KLIEN DIUTAMAKAN)

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KLINIK


PRE-CONFERENCE PRAKTEK KLINIK POST CONFERENCE

EVALUASI PEMBELAJARAN KLINIK KEPERAWATAN


EVALUASI :
SUATU PROSES UNTUK MENGAMBIL KEPUTUSAN DENGAN MENGGUNAKAN INFORMASI YANG DIPEROLEH MELALUI PENGUKURAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN INSTRUMEN TES MAUPUN NON TES

PENGUKURAN :
PEMBERIAN ANGKA KEPADA SUATU ATRIBUT ATAU KARAKTERISTIK TERTENTU YANG DIMILIKI SESEORANG, HAL ATAU OBYEK TERTENTU MENURUT ATURAN ATAU FORMULASI YANG JELAS

KARAKTERISTIK PENGUKURAN :
1. MENGGUNAKAN ANGKA ATAU SKALA TERTENTU 2. MENURUT ATURAN ATAU FORMULA TERTENTU

TUJUAN EVALUASI PEMBELAJARAN KLINIK KEPERAWATAN


MENGUKUR KOMPETENSI KEPERAWATAN (KLINIK
LAPANGAN) YANG TELAH DIKUASAI MAHASISWA

MENGUKUR KEKUATAN DAN KELEMAHAN MAHASISWA


DALAM RANGKA MEMPERBAIKI PENGUASAAN/ KEMAMPUAN PERLAKUAN YANG TEPAT UNTUK MEMBINA (DIAGNOSIS DAN REMEDIAL)

MENJADI DASAR UNTUK UMPAN BALIK (PEMBIMBING


MAHASISWA)

TAHAPAN EVALUASI PEMBELAJARAN KLINIK KEPERAWATAN

1. PRASYARAT KEMAMPUAN KLINIS

2. KOMPONEN KEMAMPUAN KLINIS


3. KEUTUHAN PENAMPILAN KLINIS 4. KOMPETENSI PRAKTIKA KLINIS

TERIMAKASIH ATAS PERHATIAN ANDA

You might also like