Professional Documents
Culture Documents
RASIONAL
saling percaya. K : Selamat pagi Mbak K P : : mendekati membalas perawat senyum mengajak kontak mata, Klien duduk berhadapan Menurut pada perawat untuk duduk di kursi Merasa senang karena Mulai hubungan percaya klien dapat Untuk mau terbina saling sehingga duduk
saya
senang
dipanggil
duduk sedikit
melanjutkan bincang
bincang-
rasa
percaya
bagi
Yunita. Saya akan merawat Bapak pada shift pagi ini pk.08.00-13.00, saya bersedia membantu Bapak. Nama Bapak siapa dan suka dipanggil apa? K : Nama saya B.S, saya lebih suka dipanggil Mas B karena saya belum menikah
sambil lebih mendekat membungkuk kea rah K : memperhatikan perawat, kontak mata K : kontak mata, tersenyum P : kontak mata, tersenyum dan kepala menganggukkan
Klien sesuai
bicara
lancar,
Perawat
berharap
dapat
nama
menjawab
pertanyaan
menerima
Baiklah,
saya
akan
P : kontak mata hangat, bernada tersenyum K : kontak mata, mengamati perawat seperti merasa ragu atau agak curiga memohon,
senang nama
Perawat mampu
berharap
memanggil dengan sebutan Mas B. Bagaimana kalau kita berbincang-bincang sekitar 15 menit tentang kejadian di rumah sehingga saya bisa membantu cara mengatasinya. K : Kalau Mbak Y memang mau berbincang-bincang dengan
menceritakan masalahnya
masalahnya
Perawat
berharap
saya
harus
ditata
dulu
kontak
mata, dan
sehingga klien meminta perawat untuk bersikap jujur, menjaga rahasia dan menepati janji. Klien merasa senang dan puas karena perawat memenuhi keinginan/harapannya
bisa
terbina
agar
bisa
hatinya dan harus sidik, amanah, tabligh, fatonah karena saya juga begitu. P : BaiklahInsya Allah saya akan bersikap jujur, menjaga rahasia apa yang kita bicarakan nanti serta menepati janji. Terima kasih Mas B telah mengingatkan saya. K : Nahkalau begitu sekarang saya siap untuk diwawancara. Mbak Y mau tanya tentang apa? K
mendengarkan klien
membantu pasien.
memperhatikan ucapan
P : kontak mata, menepuk bahu serta menganggukkan kepala K : memperhatikan perawat dan tersenyum puas
Perawat
berusaha
Salah satu cara untuk membina hubungan saling percaya adalah dengan bersikap jujur, menjaga rahasia dan menepati janji.
tersenyum
dan
Klien merasa
sudah sekedar
percaya hanya
P : Terima kasih Mas B besedia untuk bincang-bincang dengan saya, tetapi saya
Klien
memperhatikan perawat
Perawat untuk
bersikap membantu
tulus klien
Dengan kesediaan
menyatakan untuk
kesungguhan
untuk membantunya.
mengatasi masalahnya.
tidak
bermaksud menjadi
hanya teman
sekedar wawancara. Saya berharap Mas B sehingga Mas B bisa mengungkapkan permasalahan yang terjadi dan Insya Allah saya akan berusaha membantu Mas B dalam B? K : Ooo..begitu, jadi Mbak Y pengin membantu saya. mencari jalan keluarnya. Bagaimana Mas
berusaha anggukan
Bahasa bisa
non
verbal pada
meyakinkan klien dengan kepala dan menepuk bahu Perawat menjawab perawat. Perawat mampu waktu. berharap klien dan berharap klien
memberikan
P : Apakah Mas B ingat kapan masuk rumah sakit ini dan untuk kalinya? K : Saya masuk rumah sakit jiwa sudah 4 kali, yang pertama dulu ketika masih SMP di rumah sakit Tawang. Yang yang keberapa
P : kontak mata hangat, tangan mempersilahkan K : memperhatikan pertanyaan perawat K : kontak mata, bicara lancara P : Memperhatikan dengan sungguh-sungguh
Klien tampak bersedia menjawab perawat. Klien bicara lancar, isi pembicaraan sesuai pertanyaan
klien
pertanyaan
peristiwa pembicaraan
mengingat
kejadian/peristiwa
terakhir ini saya masuk tgl 6 Juni 2005. P: menganggukkan kepala, P : Bagus sekali, Mas B mampu mengingatnya dengan baik. K:P : Mas B masih ingat kejadian di rumah sehinnga Mas B di bawa ke sini? P : kontak mata hangat sambil mempersilahkan klien menjawab K : tampak berpikir K : Saya itu berita benci dan tentang memusuhi K : bicara menggebu-gebu dengan sambil gerakkan suara keras menggeraktangannya, Klien mengungkapkan terhapad tidak Klien mengingat- ingat kejadian di rumah sampai dia masuk rumah sakit. Perawat mampu sakit. Senang klien dapat berharap klien Menggali klien menimbulkan empati. Sudah percaya perawat mengeksplorasi perasaan perawat klien juga tapi harus timbul rasa dapat masalah untuk rasa tersenyum K : turut tersenyum Senang dipuji perawat Perawat reinforcement kepada klien memberikan positif Reinforcement positif membuat klien merasa dihargai.
menceritakan
sehingga
Indonesia karena saya cinta tanah air. Saya juga benci dengan yang koruptor-koruptor memakan uang
rakyat.Sehingga saya sering marah-marah. Saya punya keyakinan menyuruh bahwa saya Allah untuk
memeranginya P : Saya memaklumi perasaan Mas B, karena saya juga tidak suka dengan korupsi dan sikap Amerika terhadap Indonsia. Tapi menurut Mas B apakah dengan marahmarah semua masalah itu bisa diselesaikan? Apakah Bapak semua kekerasan? K : Saya sekarang sudah sadar Mbak, bahwa saya keliru kalau menghadapi masalah itu dengan marah-marah tidak bisa karena K : menatap lurus ke depan, menerawang P : memperhatikan non verbal mengangguk klien, Klien sudah mulai bisa berpikir tentang realita Perawat senang karena Jika klien sudah bisa berpikir tentang realita maka jangan memberi kesempatan klien menggunakan wahamnya P : memberikan acungan Klien merasa senang apa Perawat memberikan Reinforcement positif pernah orang berpikir saling bahwa hidup ini tenang bila menyayangi dan tidak ada P : kontak mata lama, bicara dengan suara pelan K : mengerutkan kening, menunduk Klien memikirkan perawat tampak ucapan Perawat berharap klien Perawat realitas membantu
jempol, :
tersenyum tersenyum,
positif
bisa
Perawat dan
merasa
senang mampu
Jika
klien
sudah tentang
mengungkapkan tentang
menyadari
P : Kalau begitu apa yang mesti Mas B lakukan supaya untuk rasa menghindari
P : memperhatikan respon non verbal klien K : tampak berpikir sambil mengerutkan kening
Klien
berpikir
unutk
Perawat
berharap
klien
Menghindarkan klien dari stressor yang bisa memunculkan waham dan kemarahannya
keputusan
marah mas B tidak muncul lagi karena adanya beritaberita tersebut? K : Sebaiknya saya tidak usah mendengarkan berita-berita itu lagi ya Mbak, supaya tidak bingung. Saya juga harus lebih banyak berdzikir kepada Allah supaya hatinya tenang. P
Perawat klien
senang
atas
Memfasilitasi dalam
klien
pengambilan
Memotivasi klien agar P : Bagus..saya senang dengan keputusan yang K diambil Mas B, silahkan diingat-ingat terus ya P : mengacungkan jempol sambil : tersenyum dan menatap klien tersenyum menganggukkan kepala K : Baiklah..kalau begitu, sekarang saya ingin tahu lebih jauh tentang kondisi Mas B di rumah tinggal dengan siapa ? Dan siapa yang paling dekat dengan Mas B? P : memperhatikan respon non verbal klien K : menatap perawat Klien menuruti anjuran perawat Berharap klien selalu untuk mentaati keputusan mengingat-ingat telah diambil. yang telah diambil.
KOMUNIKASI VERBAL
P : Selamat pagi Mas., kenalkan nama saya Yunita Nugraheni, dipanggil Mas siapa saya Yunita. dan biasa Nama suka
RASIONAL
Salam terapeutik dan perkenalan langkah membina awal sebagai dalam hubungan
saling percaya. mau berkenalan Senang karena klien mau berkenalan (menyebutkan nama) Klien mau berkenalan dengan sebagai terjadinya Senang diberi pujian tapi klien nampak kurang bersemangat dalam interaksi Memberikan reinforcement kepada klien positif Pemberian reinforcement berguna menumbuhkan percaya pada klien. Klien perawat tidak memberikan Perawat bersikap tulus Dengan kesediaan klien positif untuk rasa perawat tanda awal hubungan
dipanggil apa? K : Nama saya Sw, biasa dipanggil Sw P K : kontak mata singkat, sedikit tersenyum : Menatap klien sambil tersenyum P : Bagus, Mas Sw mau berkennalan dengan saya P : mengacungkan jempol dengan perawat
saling percaya
P : Selama 10 hari ini mulai pk 07.00-13.30 WIB saya yang akan merawat Mas Sw di
menyatakan
kesediaan
sini. Saya siap membantu mengatasi K:P : Bagaimana perasaan Mas Sw saat ini? permasalahan yang Mas Sw alami.
pandangan
mata
kosong,
percaya perawat
kepada
ekspresi datar
Evaluasi/validasi P : mempertahankan kontak mata, sedikit membungkuk ke arah klien K : menatap lurus ke depan, kontak mata singkat Klien masih merasa enggan diajak bincang-bincang Melakukan evaluasi/ validasi klien data terhadap dilakukan memastikan klien saat ini
data untuk
keadaan
Perawat harus memberi Belum bisa mengeksplorasi perasaannya Berharap perasaannya klien mau kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya. Setiap interaksi dengan klien, perawat mengungkapkan
P : Mas Sw, bagaimana kalau sekarang kita berbincangbincang tentang permsalahan yang Mas Sw hadapi selama 10 menit? K : Ya..terserah Mbak saja
memperbaiki
duduk
menghadap kea rah klien, kontak mata K : memperhatikan perawat, tampak ragu K : kontak mata singkat, tatapan mata kosong P : memperhatikan respon klien
membuat kontrak yang terdiri dari topik, waktu dan tempat. Belum terbina saling
Berharap bersikap
klien
bisa terbuka
menceritakan masalahnya Klien tampak ragu dan tidak semangat memenuhi ajakan Perawat menawarkan
hangat K : Memperhatikan perawat, tampak kurang bersemangat K : Ya Mbak..di sini saja. K : mengangguk, memperbaiki posisi duduk P : memperhatikan respon klien
perawat
kepada klien Dengan melibatkan pertemuan melatih kien pengambilan positif untuk rasa
P : BagusMas Sw bisa menentukan bincang K:P : Ada kejadian apa tempat di mana kita akan bincang-
tersenyum
hangat,
dan
agak pujian
malu dari
berguna meningkatkan
P : kontak mata hangat sambil mempersilahkan klien untuk menjawab K : : : tampak menggelengkan mendengarkan berpikir, kepala, dengan sambil mengerutkan dahi
Tampak kejadian
masalah utama
Alasan masuk rumah sakit sering berkaitan denga masalah utama (core problem)
K P
Tampak
bingung,
tidak
Berharap mengingat
klien
Menstimulasi
klien
Apakah
ada
yang
Klien
tampak
tidak
Menggali
permasalahan
Mengeksplorasi perasaan dan pikiran klien untuk mengetahui permasalahan muncul yang yang untuk
K : Nggak ada Mbak..saya bingung, pusing. (sambil bicara kacau tak bisa dimengerti perawat) P : Baiklah.sekarang Mas Sw istirahat dulu, besuk kita bincang-bincang lagi kalau Mas Sw sudah merasa lebih baik.
K : menggelengkan kepala dan beranjak meninggalkan perawat menuju ke kamar P : terkejut, memegang tangan klien P : sambil berjalan mengikuti klien dan mengantarkan klien ke tempat tidur K : tampak bingung kemudian memejamkan mata
Klien masih bingung dan belum siap diajak interaksi lebih lanjut
melihat dan
klien
Kondisi
klien
masih bingung belum memungkinkan membina saling percaya. Dengan menenangkan pikiran dan istirahat diharapkan klien bisa merasa lebih baik dan bisa diajak interaksi. hubungan
memegang tangan klien Kondisi klien belum stabil, masih bingung dan butuh istirahat Perawat menganjurkan beristirahat menenangkan klien dan
KOMUNIKASI VERBAL
P : Selamat pagi
RASIONAL
Selalu
memberikan
mengulurkan berjabat
sapaan perawat.
terapeutik,
menyapa
salam terapeutik ketika bertemu klien akan mempererat saling percaya. hubungan
untuk
K : Menoleh ke arah perawat, membalas senyuman K : Pagi Mbak. K : membalas uluran tangan perawat untuk berjabat tangan sambil tersenyum P : kntak mata, tersenyum Klien menjawab salam Merasa senang karena klien mau membalas salam perawat.
mau
menjawab
perawat.
P : Apakah Mas Sw masih ingat dengan saya?Coba Mas Sw ingat-ingat, kita pernah berbincang-bincang kemarin.
P : duduk berhadapan dengan klien, mempertahankan kontak mata. K : memperbaiki duduknya sambil perawat. mengamati dahi,
Mengingat-ingat
perawat
yang
mengerutkan
Klien
tidak
mampu
Memperkenalkan
diri
Perkenalan langkah
klien. Memberikan reinforcement Melakukan evaluasi/validasi tentang perasaan klien hari ini. Merasa senang karena klien mulai muncul kesadarannya. dengan menganggukkan kepala.
hubungan bisa
kembali nama perawat. Klien tampak lebih segar dan bersemangat dibanding kemarin. perawat, Mulai muncul kesadaran pada diri klien.
P : Mas Sw tampaknya lebih segar hari ini. Bagaimana perasaan Mas Sw saat ini ? K : saya baik-baik saja Mbak, saya ingin pulang. Kapan keluarga menjemput saya Mbak ?
P : menyentuh pundak klien, menatap tersenyum K : tersenyum, kontak mata K : menatap klien sambil
P : bagusjika Mas Sw sudah merasa lebih baik. Tapi Mas Sw masih butuh perawatan dan pengobatan lanjut agar kondisinya lebih bagus lagi jadi belum diijinkan pulang. Kalau keluarga Mas Sw tak ada K:kesibukan pasti akan menengok Mas Sw di sini.
P : menyentuh bahu klien, kontak klien K : tampak sedih, menunduk mata, sedikit kea rah membungkuk
Memberikan reinforcement menjelaskan pengobatan perawatan berhrap menerima perawat. lanjut klien dan perlunya dan serta bisa
Reinforcement menumbuhkan
untuk
penjelasan
P : Bagaimana kalau sekarang kita berbincang-bincang tentang masalah yang Mas Sw hadapi sehingga Mas Sw di bawa ke sini ? Kita berbincang-bincang di sini saja selama 10 menit ? K : Ya Mbak..
memperbaiki kontak
Klien
tampak
sedang
Kontrak topik, tampat dan waktu selalu dilakukan pada tiap kali interaksi.
duduk,
memikirkan sesuatu.
topik, tempat, dan waktu menyetujui kontrak yang Menyetujui kontrak yang ditawarkan perawat. Senang karena klien
Kien menyetujui kontrak tanda mulai terbinanya hubungan percaya. saling rumah
menyetujui kontrak.
P : Baiklah Mas Sw, ada kejadian apa di rumah sehingga Mas Sw dibawa ke sini ?
P : kontak mata hangat sambil mempersilahkan untuk menjawab K : memperhatikan perawat, kontak mata, mengerutkan dahi klien
Tampak kejadian
Menggali klien/penyebab
masalah utama
Alasan
masuk
K : Nggak tahu Mbak, saya kerja di Jakarta sebagai tukang batu kemudian saya pulang jalan kaki lalu di bawa ke sini oleh keluarga saya, dst (bicara kacau tak jelas) P : Apakah ada sesuatu yang menjadi pikiran Mas Sw, bisa
K : menggelengkan kepala, tatapan lurus ke depan P : memperhatikan dengan sungguh-sungguh menatap klien P : menatap klien, menyentuh bahu, menunjukkan sikap sambil
Masih
agak
bingung,
Bila klien bicara kacau, perawat membutuhkan teknik komunikasi yang tepat seperti focusing.
Masih kejadian
Memberi klien
kesempatan untuk
sebelum
klien
masuk
bisa untuk
rumah sakit.
K : Saya dimasuki roh Sunan Kalijogo sehingga saya punya ilmu dan kekuatan lebih yang tidak dimiliki orang lain dst (bicara kacau, susah dipahami) P : Bagaimana Mas Sw tahu kalau dimasuki roh Sunan Kalijogo ? Apa yang Mas Sw rasakan ?
berbicara
sambil
Klien tidak
berbicara sesuai ke
menggerak-gerakkan tangannya, lurus ke depan P : memperhatikan klien P : menatap klien, dahi, pandangan
mempunyai
keyakinan
mengarah kebesaran.
yang terus menerus tidak sesuai dengan realita dan lingkungan klien. budaya tidak boleh dan klien tapi atas
konfrontasi pernyataan
Perawat
menggerak-gerakkan
tangannya
melakukan
K : Roh itu menyatu dengan jiwaku sehingga semua kekuatan bersemayam di tubuhku. P : Kekuatan seperti apa ? Apakah saya bisa melihatnya?
K : sambil terus menggerakgerakkan tangannya P : memperhatikan respon klien P : memperhatikan klien, mempersilakan klien
klien
respon
melakukan dengan
Konfrontasi untuk
dilakukan meminta
tanggapan
klien
atas
respon terhadap
Perawat klien
harus terkait
selalu dengan
tangannya sambil menarik memejamkan mata P : memperhatikan respon klien P : Baiklah, Mas Sw sudah menunjukkan kekuatan yang dimaksudkan. Sekarang K ceritakan kepada saya, selama di Jakarta ada masalah apa ? Mungkin masalah dengan teman atau pekerjaan ? K : Saya kerja sebagai tukang batu tapi mandor saya orang Karang Wader sering marah dan memukuli saya, upah saya juga tak dibayar penuh. Kemudian saya pulang jalan kaki karena P : terbuka, : kontak mata, sikap
Memfokuskan pembicaraan yang mengarah pada penyebab munculnya masalah pada klien.
respon
klien
menunjukkan
klien untuk menjawab menatap mengerutkan tampak sedih P : memerhatikan dengan sungguh-sungguh, menunjukkan sikap empati K : tampak sedih dan putus asa Sedih ketika menceritakan pengalamannya di Jakarta yang sering mendapat dari perlakuan mandornya. kasar
tujuan interaksi/topik. Menunjukkan empati ketika menceritakan pengalaman yang tidak menyenangkan. sikap klien Sikap menunjukkan perasaan klien. empati bahwa
tak punya uang. P : Mas Sw, tahu kenapa seperti P : memperhatikan respon klien K : pandangan menerawang ke depan Masih tampak sedih Berusaha lebih mengenai klien. tidak tahu kadang K : menggelengkan kepala, menatap perawat P : memperhatikan klien, menganggukkan kepala. P : menatap klien, tersenyum K : tersenyum, kontak mata Klien merasa senang Memberikan reinforcement melakukan subyektif. K : tersenyum, menatap Menunjukkan percaya. sikap Senang membina klien. karena bisa dan evaluasi Klien merasa tidak sendiri mengalami pengalaman yang tidak menyenangkan. Bersyukur klien merasa tidak sendiri. mengeksplore dalam lagi tindak Penolakan, aniaya kekerasan, fisik bisa harga adanya lain yang tidak mandornya berbuat mengenang pengalamannya di Jakarta.
itu ? Apakah teman lain juga ada yang mendapat perlakuan seperti itu ? K : Saya
mempengaruhi memunculkan waham. Bila sama klien sendiri. Pada perawat evaluasi ada bisa orang hal
mengalami
membuat
merasa fase
P : Baiklah.bagus sekali Mas Sw mampu menceritakannya dengan saya. Sekarang bagaimana perasaan Mas Sw setelah kita bincang-bincang ? K : Saya senang Mbak, ada teman yang bisa ngajak saya ngobrol.
tentang perasaan klien setelah bincang-bincang. Hubungan percaya klien permasalahannya merasa perawat. terbina saling bila mampu dan
hubungan
P : Coba ingat-ingat kembali , ada kejadian sehingga kemari ? K : Saya dari Jakarta stress Mbak, pulang jalan kaki (keluyuran) kemudian sampai di rumah saya dibawa keluarga saya ke sini. apa Mas sebelumnya Sw dibawa
P : menatap klien, menyentuh bahu K : kontak mata, mengangguk K : ekspresi wajah sedih, menunduk P : mendengarkan, kontak mata kepala menganggukkan
Klien
akan
mulai
Mengeksplorasi penyebab klien dibawa ke rumah sakit. Bersikap empati terhadap ungkapan perasaan klien.
Menggali alasan masuk rumah sakit untuk masalah membina saling empati klien dan apa menentukan Dalam hubungan bersikap menerima adanya.
menjelaskan alasan masuk rumah sakit. Klien menejelaskan alasan masuk rumah sakit.
P : Bagus .Mas Sw mampu mengingatnya Coba kembali menjadi selama ini. K : Ya Mbak P : Baiklah Mas Sw, pertemuan kita kali ini cukup. Bagaimana kalau kita bertemu lagi besuk Senin pk 08.00-08.30 untuk mendiskusikan tentang nanti apa masalah dengan yang baik. masih Sw diingat-ingat Mas
Menyetujui perawat
anjuran
Reinforcement untuk
positif
membangkitkan
percaya diri klien. Pada fase terminasi perawat memberikan rencana tindak lanjut untuk klien.
K : kontak mata, mengangguk Pada P : kontak mata, tersenyum, mempersilahkan untuk menjawab K : kontak mata, tersenyum klien Memperhatikan kontrak Mengakhiri dan untuk berikutnya. pertemuan kontrak pertemuan perawat pertemuan akan datang yang ditawarkan perawat. membuat fase terminasi mengakhiri sambil meliputi
kemampuan yang Mas Sw miliki ?Kita berbincangTelah terjalin hubungan K : mengangguk, tersenyum P : kontak mata, tersenyum Menyetujui kontrak Merasa senang karena klien menyetujui kontrak pertemuan berikutnya. saling percaya sehingga klien menyetujui kontrak dan merasa membutuhkan perawat. pertemuan berikutnya. bincang di sini lagi ? K: Ya Mbak..besuk Senin kita ketemu lagi. Terima kasih Mbak
Pembimbing Akademik
Mahasiswa