You are on page 1of 7

Proses-proses Termodinamika : 1) Proses isotermal, yaitu proses yang berlangsung pada temperatur tetap 2) Proses isokhorik/isovolum,yaitu proses yang

berlangsung pada volume tetap 3) Proses isobarik, yaitu proses yang berlangsung pada tekanan tetap 4) Proses adiabatik, yaitu proses yang berlangsung tanpa ada pertukaran kalor antara sistem dengan lingkungan Proses isotermal, Proses yang mana temperatur sesudah dan sebelum proses konstan. Proses isokhorik/isovolumik, Proses yang mana volume sesudah dan sebelum proses konstan. Proses isobarik, Proses yang mana tekanan sesudah dan sebelum proses konstan. Proses isentropis Proses yang mana entropi sesudah dan sebelum proses konstan, berarti proses tersebut berlangsung sempurna tanpa ada kerugian sedikitpun. Proses isenthalpik Proses yang mana entalpi sesudah dan sebelum proses konstan. Terjadi pada proses pendinginan di katup ekspansi mesin refrigerasi, AC, atau mesin pendingin lainnya. Proses politropik, Proses yang mana, kondisi sesudah dan sebelum mengikuti persamaan politropik, PV^n = konstan.

Entropi
Entropi berbeda dengan energi. Walaupun dengan sekilas namanya hampir sama, namun keduanya mempunyai konsep yang jauh berbeda. Temperatur dan energi dalam dapat dihubungkan dengan hukum kedua temodinamika.

Pengertian Entropi

Rudolf Clausius membuat teori entropi berdasarkan sifat termodinamika. Jika total energi dihitung tidak dapat digunakan dalam beberapa proses seperti termodinamika, maka konsep entropi dapat dipakai. Kecenderungan sistem atau reaksi untuk berproses ke arah tertentu disebut entropi sistem. Dengan kata lain, entropi merupakan derajat ketidakteraturan atau keacakan suatu sistem.

Persamaan Entropi
Beberapa persamaan antropi adalah: S = k log W Dimana S adalah entropi k adalah tetapan Boltzmann W adalah jumlah mikrostat

S = Q/T
Dimana S adalah entropi Q adalah kalor

S = Cln t2/t1 dU=TdSPdV


Satuan Entropi
Satuan internasional untuk entropi adalah Joule per Kelvin (J/K). Pokok dari satuan ini adalah energi dibagi dengan temperatur.

Entropi Molar
Entropi molar adalah entropi yang dihitung dari satu mol suatu zat. Entropi molar pada dasarnya diukur pada kondisi standar, dengan simbol S. Satuan entropi molar adalah Joule per Kelvin per mol. Jika dipertimbangkan dengan hukum ketiga termodinamika, maka kristal murni suatu senyawa dapat mempunyai entropi nol. S= Nk=1 dqTdT Di sini dq/T mempunyai perubahan kalor yang sangat kecil pada temperatur T yang diberikan.

Tabel Entropi Standar

Di bawah ini ada beberapa data entropi senyawa yang diukur pada STP, yaitu 25 o C dan 101,3 kPa. Senyawa Padat C (intan) C (grafit) Smo /J K-1mol-1 2,377 5,74

18,8 Si Ge 31,1 Sn (abu-abu) 44,1 Pb 64,8 Li 29,1 Na 51,2 K 64,2 Rb 69,5 Cs 85,2 NaF 51,5 MgO 26,9 AlN 20,2 NaCl 72,1 KCl 82,6 Mg 32,7 Ag 42,6 I2 116,1 MgH2 31,1 AgN3 Cairan Hg Br2 99,2 76,0 152,2

H2O 69,9 H2O2 109,6 CH3OH 126,8 C2H5OH 160,7 C6H6 172,8 BCl3 206,3 Gas Monoatomik

He 126,0 Ne 146,2 Ar 154,8 Kr 164,0 Xe 169,6 Gas Diatomik H2 130,7 D2 145,0 HCl 186,9 HBr 198,7 HI 206,6 N2 191,6 O2 205,1 F2 202,8 Cl2 223,1 Br2 245,5 I2 260,7 CO 197,7 Gas Triatomik H2O 188,8 NO2 240,1 H2S 205,8 CO2 213,7 SO2 248,2 N2O 219,9 O3 238,9 Gas Poliatomik ( > 3) CH4 186,3 C2H6 229,6 C3H8 269,9 C4H10 310,2 C5H12 348,9 C2H4 219,6 N2O4 304,3 B2H6 232,0 BF3 254,0 NH3 192,5

Entropi dan Hukum Kedua Termodinamika


Suka dengan artikel ini?
Jelajahi artikel-artikel FaktaIlmiah yang berdasarkan apa yang dibaca dan ditonton teman-teman. Terbitkan aktivitas Anda sendiri dan dapatkan kendali penuh.

Login

Share on facebookShare on emailShare on favoritesShare on print|More Sharing ServicesMore

Rabu, 21 Juli 2010 - Entropi adalah ukuran ketidak teraturan sistem kimia. Apa saja contoh dan penjelasan lebih jauhnya? Silakan dipelajari

Beberapa proses kimia terjadi bahkan walau tidak ada perubahan energi total. Coba perhatikan tabung yang memuat gas, terhubung dengan selang yang berujung pada penutup. Penutup ini menghalangi gas pindah ke tabung buang. Bila penutup ini dilepaskan, gas akan masuk ke tabung buang. Pengembangan ini sesuai dengan pengamatan kalau gas selalu mengembang mengisi volume yang ada. Saat suhu kedua tabung sama, energi gas sebelum dan sesudah pengembangan menjadi sama. Reaksi balik tidak terjadi. Reaksi spontan terjadi bila keadaan terbawa pada kondisi kekacauan yang lebih besar. Dalam volume yang mengembang, molekul gas individual memiliki derajat kebebasan yang lebih besar untuk bergerak sehingga lebih tidak teratur. Ukuran ketidak teraturan sistem disebut dengan istilah entropi. Pada suhu nol mutlak, semua gerakan atom dan molekul berhenti, dan ketidak teraturan dan entropi zat padat sempurna demikian adalah nol. (Entropi nol pada suhu nol sesuai dengan hukum ketiga termodinamika). Semua zat diatas nol mutlak akan memiliki nilai entropi positif yang terus bertambah seiring meningkatnya suhu. Saat sebuah zat panas mendingin, energi termal yang terlepas darinya lewat ke udara sekitar, yang berada pada suhu lebih rendah. Saat entropi zat yang mendingin menurun, entropi udara sekitar meningkat. Faktanya, peningkatan entropi di udara lebih besar daripada penurunan entropi pada zat yang mendingin. Ini sesuai dengan hukum kedua termodinamika, yang mengatakan kalau entropi sistem dan lingkungannya selalu meningkat dalam reaksi spontan. Jadi hukum pertama dan kedua termodinamika menunjukkan kalau, untuk semua proses perubahan kimia di alam semesta, energi selalu kekal namun entropi selalu meningkat. Penerapan hukum termodinamika pada sistem kimia memungkinkan ahli kimia meramalkan perilaku reaksi kimia. Saat energi dan entropi membantu pembentukan molekul hasil, molekul pereaksi akan bertindak untuk membentuk molekul hasil hingga keseimbangan tercapai antara hasil reaksi dan pereaksi. Rasio hasil reaksi dengan pereaksi diberi istilah tetapan keseimbangan,

yaitu sebuah fungsi selisih entropi dan energi antara kedua zat. Walau begitu, termodinamika tidak dapat meramalkan kecepatan reaksi. Untuk reaksi yang cepat, campuran hasil reaksi dan pereaksi yang seimbang dapat diperoleh dalam waktu seperseribu detik atau kurang; untuk reaksi yang lambat, waktunya bisa mencapai ratusan tahun. Referensi
1. Chang, R. 2002. Kimia Dasar Jilid 2. Terjemahan. Erlangga 2. Encyclopaedia Americana. 2010. Chemistry 3. Solids, Liquids and Gases Course Team. 1973. Entropy and the Second Law of Thermodynamics: Entropy and Microstates: Thermodynamic Potentials and Their Applications. Open University Press.

Entropi
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Langsung ke: navigasi, cari

Es yang meleleh pada suhu ruangan merupakan contoh dari naiknya entropi,[note 1] dijelaskan pada tahun 1862 oleh Rudolf Clausius sebagai kenaikan disgregasi molekul air pada es.[1]

Entropi adalah salah satu besaran termodinamika yang mengukur energi dalam sistem per satuan temperatur yang tak dapat digunakan untuk melakukan usaha. Mungkin manifestasi yang paling umum dari entropi adalah (mengikuti hukum termodinamika), entropi dari sebuah sistem

tertutup selalu naik dan pada kondisi transfer panas, energi panas berpindah dari komponen yang bersuhu lebih tinggi ke komponen yang bersuhu lebih rendah. Pada suatu sistem yang panasnya terisolasi, entropi hanya berjalan satu arah (bukan proses reversibel/bolak-balik). Entropi suatu sistem perlu diukur untuk menentukan bahwa energi tidak dapat dipakai untuk melakukan usaha pada proses-proses termodinamika. Proses-proses ini hanya bisa dilakukan oleh energi yang sudah diubah bentuknya, dan ketika energi diubah menjadi kerja/usaha, maka secara teoritis mempunyai efisiensi maksimum tertentu. Selama kerja/usaha tersebut, entropi akan terkumpul pada sistem, yang lalu terdisipasi dalam bentuk panas buangan. Pada termodinamika klasik, konsep entropi didefinisikan pada hukum kedua termodinamika, yang menyatakan bahwa entropi dari sistem yang terisolasi selalu bertambah atau tetap konstan. Maka, entropi juga dapat menjadi ukuran kecenderungan suatu proses, apakah proses tersebut cenderung akan "terentropikan" atau akan berlangsung ke arah tertentu. Entropi juga menunjukkan bahwa energi panas selalu mengalir secara spontan dari daerah yang suhunya lebih tinggi ke daerah yang suhunya lebih rendah. Entropi termodinamika mempunyai dimensi energi dibagi temperatur, yang mempunyai Satuan Internasional joule per kelvin (J/K). Kata entropi pertama kali dicetuskan oleh Rudolf Clausius pada tahun 1865, berasal dari bahasa Yunani [entropa], - [en-] (masuk) dan [trop] (mengubah, mengonversi).[2][note
2]

You might also like