Professional Documents
Culture Documents
Puja dan puji syukur kami panjatkan kehadirat Illahi Rabbi karena berkat kemudahan dariNyalah saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul Beberapa Metode Untuk Mengetahui Kualitas Susu sebagai tugas tambahan untuk memperbaiki nilai laporan praktikum yang kurang. Tak lupa, Shalawat serta salam selalu dicurahkan kepada Nabi Muhammad SAW.,beserta keluarga, sahabat, dan umatnya. Dalam makalah ini saya akan mencoba menguraikan tentang pembahasan-pembahasan apa yang sudah saya ikuti dalam praktikum mata kuliah Ilmu Produksi Ternak Perah, dengan materi Pemeriksaan Organoleptik, Uji Reduktase, Uji Alkohol, Uji Masak, Penentuan Berat Jenis, Penentuan Protein (Formol Titration), Penentuan Kadar Lemak Susu (Gerber). Sangat disadari bahwa isi dan uraian dalam makalah ini masih jauh dari kategori sempurna, masih banyak yang harus diperbaiki, maka dari itu saya mengharapkan kritik dan saran yang dapat menyempurnakan makalah ini. Segala kekurangan itu berasal dari keterbatasan pengetahuan saya yang masih dalam tahap pembelajaran, adapun kebenarannya hanyalah dari Allah. Mudah mudahan makalah ini bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri untuk lebih mengembangkan makalah yang lebih baik lagi dan bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya.
Penyusun
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Rumusan Masalah
Susu yang diperdagangkan untuk dikonsumsi harus memenuhi persyaratan tertentu. Hali ini dimaksud agar susu yang diperdagangkan tersebut mutunya terjamin, sehingga tidak merugikan konsumen baik karena menurunnya mutu karena pemalsuan atau kurang baiknya penangangan, serta alasan-alasan kesehatan lainnya. Instansi yang berwenang dalam pengawasan susu segar ini adalah dinas peternakan setempat. Petugas dinas peternakan secara berkala atau mendadak melakukan pemerikasaan dengan cara mengambil contoh susu 0,5 liter baik dari loper, agen maupun perusahaan penghasil susu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Petugas akan memberikan surat sebagai tanda pengambilan contoh susu untuk pemerikasaan lanjutan di laboratorium. Setiap contoh susu disertai nama loper/agen/perusahaan penghasil susu, tempat dan waktu pengambilan. Hasil pemeriksaan ini dilaporkan kepada pemerintah setempat atau pengusaha susu sebagai upaya pembinaan. Loper/agen/perusahaan penghasil susu yang menyimpng/rusak/kurang baik/tidak sesuai dengan persyaratan dapat dituntut dimuka hakim pengadilan berdasarkan peraturan kesehatan susu yang berlaku di daerah setempat. Definisi susu adalah susu yang tidak ditambahi atau dikurangi suatu apa pun dan diperoleh dari pemerahan yang teratur dan kontinyu serta dari sapi yang sehat. Pemerikasaan susu segar meliputi beberapa macam uji, yaitu: 1. Pemeriksaan keadaan susu 2. Pemeriksaan susunan susu 3. Pemeriksaan terhadap kemungkinan adanya pemalsuan.
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui keadaan susu 2. Untuk mengetahui susunan susu 3. Untuk mengetahui kemungkinan adanya pemalsuaan susu
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pemeriksaan Organoleptik
Organoleptik merupakan pengujian terhadap bahan makanan berdasarkan kesukaan dan
kemauan untuk mempegunakan suatu produk. Dalam penilaian bahan pangan sifat yang menentukan diterima atau tidak suatu produk adalah sifat indrawinya. Penilaian indrawi ini ada enam tahap yaitu pertama menerima bahan, mengenali bahan, mengadakan klarifikasi sifat-sifat bahan, mengingat kembali bahan yang telah diamati, dan menguraikan kembali sifat indrawi produk tersebut. Indra yang digunakan dalam menilai sifat indrawi suatu produk adalah:
1. Warna
warna susu yang baik adalah putih kekuning-kuningan. Warna putih karena adanya penyebaran butiran-butiran koloid lemak, kalsium kaseinat (dispersi koloid yang tidak tembus cahaya) sedangkan warna kekuning-kuningan pada susu adalah adanya karoten dan riboflavin. Sedangkan jika terjadi perubahan warna pada susu seperti kebiruan karena adanya penambahan air atau pengurangan lemak. Warna kemerahan pada susu terjadi karena susu mengandung darah dari sapi penderita mastitis. Variasi warna ini terjadi
karena faktor keturunan disamping juga karena faktor pakan yang diberikan.
2. Bau
Lemak susu sangat mudah menyerap bau dari sekitarnya, seperti bau hewan asal susu perah. Susu memiliki bau yang aromatis, hal ini disebabkan adanya perombakan protein menjadi asam-asam amino. Bau susu akan lebih nyata jika susu dibiarkan beberapa jam terutama pada suhu kamar. Kandungan laktosa yang tinggi dan kandungan klorida rendah diduga menyebabkan susu berbau seperti garam.
3. Rasa
Rasa Pahit bila terkontaminasi kuman pembentuk peptone,rasa lobak bila terkontaminasi bakteri E.coli,rasa sabun bila terkontaminasi bakteri Bacillus Lactis Saponei,rasa tengik karena kuman asam mentega,serta hanyir atau amis oleh kumankuman lainnya.
4. Kekentalan
susu akan berlendir bila terkontaminasi oleh kuman-kuman cocci dari air,sisa makanan atau dari alat-alat susu.
5. Uji Konsistensi
Susu yang sehat memiliki konsistensi baik, hal ini terlihat tidak adanya butiranbutiran pada dinding tabung setelah tabung digoyang, susu yang baik akan membasahi dinding tabung dengan tidak akan memperlihatkan bekas berupa lendir atau butiran-butiran yang lama menghilang. Susu yang konsistensinya tidak normal (berlendir) disebabkan oleh kegiatan enzim atau penambahan asam, biasanya mikroba kokus yang berasal dari air, sisa makanan atau alat-alat susu.
menjadi negatif. Kecepatan penurunanya tergantung jumlah dan macam bakteri serta dipengaruhi metabolisme dalam sel bakteri (Hadiwiyoto, 1994). Salah satu cara untuk menghitung jumlah mikroorganisme di dalam suatu bahan secara langsung adalah dengan uji biru metilen. Dalam uji ini dapat diamati kemampuan bakteri di dalam susu untuk tumbuh dan menggunakan oksigen yang terlarut, sehingga menyebabkan penurunan kekuatan oksidasi reduksi dari campuran tersebut. Waktu reduksi yaitu perubahan warna biru menjadi putih dianggap selesai jika empat perlima bagian sampel susu telah bewarna putih ( Fardiaz, 1992).
Asiditas susu segar dikenal sebagai asiditas alami yaitu berkisar 0,10-0,26% sebagai asam laktat. Uji asiditas sering digunakan dalam penilaian mutu susu. Walaupun demikian uji asiditas saja tidak cukup dalam menilai mutu susu karena adanya penyimpangan aroma dan cita rasa susu tidak dapat diketahui dengan uji derajat asam. Persyaratan yang ditetapkan oleh SNI 01-3141-1998 untuk derajat asam adalah 6-7 0SH.
Air susu mempunyai berat jenis yang lebih besar daripada air. BJ air susu umumnya 1.027-1.035 dengan rata-rata 1.031. Akan tetapi menurut codex susu, BJ air susu adalah 1.028. Codex susu adalah suatu daftar satuan yang harus dipenuhi air susu sebagai bahan makanan. Daftar ini telah disepakati para ahli gizi dan kesehatan sedunia, walaupun disetiap negara atau daerah mempunyai ketentuan-ketentuan tersendiri. Berat jenis harus ditetapkan 3 jam setelah air susu diperah.
lemak susu, misalnya susu yang dihomogenisasi dengan metode Gerber. Pereaksi yang digunakan dalam penentuan kadar lemak dengan metode Gerber yaitu asam sulfat 91-92 % dengan kenampakan tidak berwarna atau lebih terang serta amil alkohol yang berwarna jernih. Pakan yang diberikan pada sapi perah berpengaruh terhadap tinggi rendahnya kandungan lemak dalam susu dan berhubungan dengan tinggi rendahnya produksi susu yang dihasilkan. Pemberian pakan pada sapi perah dapat berpengaruh meningkatkan produksi susu dan persentase kandungan lemak dalam susu. Kekurangan pakan pada sapi perah dari semestinya, akan menurunkan produksi susu. Prinsip kerja dari butirometer pada dasarnya yaitu butir-butir lemak kecil menggumpal menjadi butir-butir besar, dan hal ini dipercepat oleh amil alkohol dan pemanasan suhu 65 C. Lemak cair ini mengapung di atas campuran asam belerang, plasma susu dan amil alkohol. Pemusingan mempercepat atau mempermudah penggumpalan lemak di dalam butirometer yang mempunyai skala. Angka yang dapat dibaca dalam skala butirometer yaitu jumlah gram lemak per 100 gram air susu. Warna coklat susu didalam butirometer disebabkan oleh perubahan laktosa menjadi karamel. Perkembangan teknollgo diharapkan mampu menghasilkan pengujian lemak susu yang lebih cepat sehingga memberikan jaminan proses pengendalian mutu yang efisien bagi perusahaan atau industri pengolahan susu.
Daftar Pustaka
http://id.scribd.com/doc/87933042/Uji-Protein
http://ujikualitassusupraktikumtht.blogspot.com/2011/11/pembahasan-uji-kualitassusu-segar.html
http://maistrofisika.blogspot.com/2011/11/produksi-ternak-perahpemeriksaan.html
http://deriaseptian.blogspot.com/2011/12/organoleptik.html
http://qilovewi.wordpress.com/2009/06/30/protein-susu/