You are on page 1of 21

1.1.

Bulldozer
Pada dasarnya bulldozer adalah alat yang menggunakan traktor sebagai tempat dudukan dengan penggerak utamanya, jadi berupa attachement .Tetapi sudah menjadi kebiasaan umum bahwa bila kita bulldozer , Dalam hal in yang disebut dozer attachment itu kemudian lebih dikenal berupa blade (pisau) yang berfungsi untuk mendorong atau memotong material yang ada didepannya, perlu dikemukaakan disini untuk memberikan pengertian bahwa ada kalanya bulldozer ini juga dipasang pada prime mover lain seperti truk-truk berat atau grader. Terutama bulldozer ukuran kecil .untuk timbangan ekonomis. a. Macam macam pisau dozer Beberapa jenis pisau yang digunakan pada bulldozer atau angle dozer ada beberapa jenis , Antara lain sebagai berikut : 1. Universal Blade (U_Blade) , adalah pisau yang digunakan untuk efektifitas produksi .Hal ini memungkinkan bulldozer dapat mendorong / membawa muatan lebih banayak karena kehilangan muatan yang relative lebih kecil dalam jarak angkut yang cukup jauh Kebanyakan blade tipe ini dipakai untuk pekerjaan reklamasi tanah, pekerjaan penyediaan bahan (stock pilling) dan lain-lain 2. Straight Blade ( S-Blade ) ,adalah pisau yang digunakan dan cocok untuk segala jenis medan .Blade ini merupakan modifikasi dari U- Blade. Dengan pisau ini maneuver lebih mudah dan dapat membawa material lebih mudah. 3. Angling Blade ( A-Blade ), adalah pisau yang digunakan untuk posisi lurus dan menyudut 4. Cushion Blade (C-Blade), adalah Blade yang dilengkapi dengan rubber

cushion (bantalan karet ) sebagai peredam tumbukan . 5. Bowldozer , adalah pisau yang dibuat untuk membawa/mendorong material dalam jumlah kehilangan yang sedikit mungkin .Hal ini dimungkinkan karena adanya dinding-dinding baja pada sampingan danbagian bawah . 6. Light Material U Blade , ( U Blade untuk material ringan ), adalah pisau yang direncanakan untuk pekerjaan yang nonkohesif, atau material lepas yang rinagn mialnya stock pile.

7. Straight Tilt Dozer ,adalah blade yang dapat di tinggikan sebelah, untuk mendapatkan kemiringan hasil pemotongan. Disamping itu pada medan tanah lembek, blake dengan tilt ini dapat bekerja efektif. 8. Rake Blade , Adalah blade berbentuk garpu terpasang pada bagian depan unit bulldozer. Fungsi untuk mencabut sisa akar pohon sehingga kerusakan top soil jauh lebih kecil dibandingkan dengan blade biasa.

JENIS PISAU

GAMBAR

Universal Blade

Straight Blade

Angling Blade

Cushion Blade

Bowldozer

Light Material U Blade

Straight Tilt Dozer

Rake Blade

Gambar 1.1.1 Pisau dozer b. Operasi dengan Dozer Untuk meningkatkan produksi , ada beberapa cara operasi menggunakan Bulldozer, antaralain sebagai berikut . 1. Slot Dozing , ialah dengan melakukan beberapa lintasan dan membiarkan tanah yang bececeran di kiri-kanan dozer, hal ini merupakan penghalang terhadap tercecernya tanah pada lintasan lintasan berikutnya .Cara ini akan menambah produksi hingga 20 %. 2. Side by side dozing,atau blade toblade dozing, inilah cara kerjanya dengan dua Dozer berdampingan ,sehingga ujung blade dozer yang Satu dengan yang lain hamper bersentuhan dan berjalan pada arah yang sama .Cara itu dapat menaikkan produksi yakni berkisar antara 15% -25%.

Gambar 1.1.2.Slot Dozing

Gambar 1.1.3 Side by side dozing

c. Produksi Bulldozer Untuk menghitung produksi Bulldozer ,beberapa pabrik pembuat alat berat memberikan table estimasi untuk model bulldozer tertentu.Misalnya pada gambar 3-1 adlah prakiraan produksi dozing dengan menggunakan Universal blade dan straight blade untuk bulldozer tipe D7 sampai D 10 Catterpilar .U adalah Universal blade

dan S adalah Straight blade , sedangkan pada gambar tersebut pproduksi didasarkan atas kondisi sebagai berikut. a. b. c. d. e. f. Efisiensi kerja 100% (60 menit/ jam ) Fixed time (waktu tetap untuk pindah gigi )0.05 menit Berat volume tanah yang digusur 1790 kg/m atau 1370 kg/m3 (LM) Sweel 30% atau load factor = 0.769 Keoefisien traksi, track = 0.5 atau lebih sedangkan wheel = 0.4 Blade dengan hydraulic controlled

Gambar 1.1.4 Grafik perkiraan produksi bulldozer Caterpillar Beberapa factor koreksi perlu diberikan jika kondisi kerja dan ada faktor-faktor lain yang tidak sesuai seperti pada gambar 3.2 dibawah ini

No. 1 Operator :

Uraian a Baik sekali

Crawler 1,0

Wheel 1,0

b c a

Sedang Buruk Stock pile Sulit dicut/digusur

0,75 0,60 1,20

0,75 0,60 1,20

b 2 Bahan :

Dengan tilt silinder Tanpa tilt silinder Dengan kabel kendali Keras dipotong/digusur

0,80 0,70 0,60

0,75 -

(kering nonchesive soil)

0,80

0,80

d 3 4 5 6 7 Dengan metode dozing (celah)

Batu hasil ledakan

0,60-0,80 1,20 1,15-1,25 0,80 0,84 0,67 0,80 0,50-0,75 0,50-0,75 0,90 1,20 1,30

1,20 1,15-1,25 0,70 0,84 0,67 0,50-0,75 1,20 1,30

Dengan metode berdampingan (side by side dozing) Jarak pandang terganggu (berdebu, kabut, gelap, hujan) Efisiensi kerja : a b 50 menit/jam 40 menit/jam

Direct drive transmission (fix time 0,1 menit) a b A-blade C-blade D5 (sempit) U-blade Bowl blade

Type bulldozer

c d e

Gambar 1.1.5 Faktor koreksi kondisi kerja

Selain faktor tersebut diatas , ada satu faktor lagi yang harus dihitung ,faktor tersebut adalah grade correction , adalah koreksi yang diakibatkan oleh landainya jalan yang ditempuh yang ditunjukan dalam gambar 1.6 dibawah ini

Gambar 1.1.6 Grafik faktor grade Untuk lebih jelasnya , ada beberapa contoh . Contoh 1.1.1 Sebuah bulldozer D8U dengan tilt slinder bekerja pada tanah lempung keras . Jarak gusur rerata 60 m ,landai naik 10%. Operasi dengan cara slot dozing Berat volume tanah 1600 kg/m3 (loose). Operator sedang , efisiensi kerja 50 menit /jam. Berapa produksi rerata /jam? Penyelesaian : Faktor-faktor koreksi : a. Lempung keras ,tilt slinder = 0.80 b. Koreksi landai c. Slot dozing d. Operator sedang e. Efisiensi kerja f. Koreksi berat tanah = 0.84 = 1.20 = 0.75 = 0.84 = 1370/1600 = 0.856 Dari gambar 1.1.4 didapat produksi ideal = 410 m3/jam (LM) Jadi produksi nyatanya adalah = 410 x 0.80 x 0.84 x 1.20 x 0.75 x 0.84 x 0,8 = 178.29 m3 ;jam (LM)

Apabila dari pabrik tidak ada grafik / table yang dapat membantu untuk estimasi produksi .Oroduksi dapat ditentukan secara teorotis , dengan cara menghitung kapasitas blade.kemudian produksi rerata dihitung dengan estimasi jumlah lintasan per jamnya . Pada gambar 3.5 kedudukan A.Bulldozer mula-mula atau dalam keadaaan berhenti. Pisau sedikit masuk kedalam tanah dengan tujuan untukmenggali/menggusur .Dalam keduukan yang demikian ini traktor mulai dijalankan maju.biasanya harus dalam gigi rendah.

Gambar 1.1.7 Cara kerja bulldozer

Kedudukan B adalah menggusur/mengangkut tanah dengan kecepatan tetsp,jika dipandang perlu traktor dapat menambah kecepatan dengan pindah gigi dan hal ini memerlukan waktu tetap yang disebut dengan fixed time.Kedudukan C adalah posisi membuang muatan pada akhir jalan angkut ,pisau diangkat naik sehingga tanah dapat lewat dibawah pisau .Apabila tanah didepan pissau sudah habis tertinggal ,maka traktor dihentikan ,kemudian dlam posisi pisau masih terangkat traktor dijalankan mundur menuju ke kedudukan A. Jalan L adalah jarak angkut dozer ,sedangkan waktu yang dibutuhkan untuk menjalani jarak L pulang balik disebut waktu pulang balik atau cycle time ( roundtrip time)

waktu yang dibutuhkan untuk menjalani roundtrip dirinci sebagai berikut :

1.

Waktu tetap ( fixed time),

adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan

tindakan-tindakan yang selalu harus dijalankan , misalnya memasukan gigi ,menambah kecepatan ,dan memindah gigi. 2. Waktu tidak tetap (variable time) ,adalah waktu yang bergerak maju mendorong

muatan dan waktu kembali mengambil muatan , waktu ini biasanya bergantung pada jarak dan kecepatan mgerak dari traktor. Untuk estimasi produksi dapat digunakan rumus sbb: Produksi = Keterangan : T : cycle time, menit

BC : Kapasitas blade (pisau). JE : Efisiensi kerja LF : Load factor

Contoh 1.1.2 Estimasikan produksi rerata bulldozer jika ditentukan tanah lempung berpasir.Volume 2700 lbs/cu-yd(BM).swell 25%.Jarak gusur 100ft .Traktor 72HP.ukuran blade panjang 9.5ft.kecepatan maju/gusur 1.5 mph,mundur 3.5mph .efisiensi kerja 50 menit /jam. Hitungan: Kapasitas blade dihitung dengan pendekatan sebagai berikut :

2 1

2H

Gambar 1.1.8 ukuran volume blade/ isi blade Lereng tanah ditentukan 2:1 Kapasitas blade = = = 85.5 cu-ft = = 3.167cu yd (LM)

Kpapasita blade dalam BM Roundtrip time : Dorong/maju Kembali Fixed time = 0.758 menit = 0.324 menit 1.382 menit

Produksi =

d. Penggunaan bulldozer Untuk pelaksanaan pekerjaan konstruksi , terutama jalan raya,landasan pesawat terbang dan sebagainya .bulldozer bersifat serbaguna dan dapat melakukan tugas tugas antara lain sebagai berikut in . 1. Pembersihan lapanagn pekerjaan dari pepohonan , kayu kayu dan bingol-bonggolnya ,puing-puing bekas bangunan dan sebagainya.pekerjaan ini sering disebut clearing . 2. Pembukaan jalan-jalan kerja darurat menuju ke tempat lokasi pekerjaan 3. Pembukaan atau penggusuran tanah dalam jarak dekat (100 m) 4. Meendorong scraper pada waktu memuat (push) 5. Meratakan timbunan tanah pada daerah fill, mengisi kembali galian atau parit spreading dan sebagainya 6. Memelihara jalan kerja ,jalan angkut 7. Menyiapkan bahan bahan dari quarry atau tempat pengambilan material 8. Mengupas tanah bagian atas yang jelek atau stripping 9. Meratakan permukaan atau menghaluskan permukaan bidang rata(finishing) e. Mengerjakan bukit dengan bulldozer Pekerjaan pada bukit yanga tanahnya terdiri dari butir yang lepas akan sulit didaki sampai ke puncak oleh traktor ,karena tanah akan longsor .Untuk merintis jalan menuju puncak ialah dengan menghadapkan dozer ke tebing yang akan didaki dengan blade diangkat setinggi

mungkin.Dengan kedudukan blade ini traktor digerakan maju sedemikian rupa sehingga blade masuk ke tebing ,kemudian traktor didigerakan mundur agar tidak tertimpa longsoran tebing akibat gerakan mundur tersebut .Bahan longsoran yang terkumpul pada kaki tebing itu kemudian diratakan dengan cara back blading ,ialah dengan meletakan blade di belakang onggokan bekas longsoran dan menarik mundur traktor yang akan menghasilkan suatu bidang rata dan mempunyai ketinggian lebih dari kedudukan semula .Kemudian pekerjaan dimulai dengan mengangkat blade tinggi-tinggi dan maju ke dapan lalu mundur lagi .

Apabila bukit terdiri dari tanah keras dan berbatu , makam biasanya tidak ada jalan lain kecuali membuat jalan melingkar (side hill cut ) .Lintasan pertama digunakan tilt dozing. Kemudian dengan angle dozing agar tanah hasil gusurahn dapat dibuang ke jurang atau bagain tebing yang rendah .Seandainya harus terpaksa menggali melalui bukit .Misalnya untuk

membuat jalan tembus , maka harus diperhatikan adanya pola galian seperti pada gambar 1.9 dibawah ini

a) Pola galian

Gambar 1.1.9 Penggalian tebing Hal ini untuk menghindari agar dozer tidak terjepit di antara dua tebing hasil galian .Karena pisau dozer tidak jauh lebih lebar antara letak dua track traktor. Sehingga jika tidaj hatihati dalam memilih urutan linttasan bukan tidak mungkin dozer akan terjebak dan sulit untuk keluar. f. Meratakan timbunan tanah (spreading) Timbunan tanah yang dimaksud adalah bekas dumping dari truk untuk pengisian jarak jauh , atau stock pile dari hasil timbunan yang lain. Pekerjaan dimulai dengan memberikan kedudukan dozer blade cukup tinggi diatas tanah asal agar tidak terambil terlalu banyak muatan sekaligus .Jika di depan blade sudah tidak cukup banyak muatan , maka traktor dihentikan dan dijalankan mundur untuk mengambilMuatan baru , sissa muatan dari pass yang lalu di dorong dengan pass yang berikutnya.mendorong muatan yang maksimal .Dalam melaksanakan ini tiap

kali harus pindah jalur pada waktu menjalankan masing-masing pass yang berurutan , sehingga tanggul-tanggul yang terjadi pada pada lintas-lintas sebelumnya tidak terlalu berat untuk diratakan kemudian .Naik turunya blade pada kebanyakan dozer adalah hal yang sukar

dikendalikan terutama bagi operator yang belum cukup berpengalaman. Maka sebaiknya jika terjadi punuk-punuk diatas permukaan tanah , lebih baik mengulangi pass yang sedang dijalani . g. Menggali tanah keras Jika dijumpai tanah keras , misalnya tanah liat kering , maka penggalian dapat dilakukan dengan pisau dozer .Khusus yang disebut ripper (pembajak ) . Alat ini pada dasarnya tidak lain seperti bajak yang gigi-giginya terbuat dari baja sehingga dapat diberikan tekanan yang cukup besar untuk dapat masuk ke dalam tanah keras . ripper ini ada yang merupakan alat trsendiri yang ditarik ( towed ) oleh traktor .ada juga yang merupakan alat pelengkap (attachement ) yang dipasang pada traktor sebagai alat penggeraknya . dozer dihentikan dan mindur

a) Parallelogram kaku sudut pisau tetap

b) dapat diatur secara hidrolis

c) ripper tunggal kaku

d) Parallelogram dapat diatur Gambar 1.1.10 Macam-macam ripper

Macam-macam ripper pada gambar 1.10 antara lain sebagai berikut : 1. Ripper yang merupakan alat tersendiri ]. 2. Ripper yang ditarik traktor a. Dengan cable controlled (kendali hidrolis ) b. Dengan hydraulic controlled (kendali hidrolis ) 3. Rippper yang merupakan attachement yang dipasang pada traktor sebagai penggeraknya. a. Adjustable parallelogram. Giginya sejajan dan dapat diatur / dilepas macamnya 1) Single shank (gig tunggal ) 2) Muliti shank (gigi banyak ) b. Parallelogram gigi sejajar dan kaku 1) Single shank 2) Multi shank c. Hinge , berbentuk piringan dengan ukuran tertentu

Gigi-gigi ripper inijika aus dapat diganti, hanya harus dijaga agar kehausannya jangan sampai pada inti giginya , karena penggantinya akan lebih mahal . Beberapa jenis tanah tertentu tidak dapat dibajak dengan ripper ini untuk jelasnya dapat dilihat tabel kemampuan ripper pada gambar 1.1.11

Gambar 1.1.11 tabel kemampuan ripper Pada table berikut terlihat bahwa clay dengan kecepatan rambat antara 3000-

5000ft/detik dapat dibajak ,sedang clay dengan kecepatan rambat suara antara 5000-6000 ft/detik , merupakan batas kemampuan ripper yang bersangkutan .Kecepatan rambat suara ini dihuting berdasarkan penyelidikan di lapangan pada jenis material yang akan dikerjakan .Tabel tersebut tidak mutlak memberikan kepastian dapat tidaknya material dibajak, karena material dapat dibajak tanpa memperhatikan kecepatan rambat suara , terutama untuk material yang

homogen.Sebaliknya kecepatan rambat suara yang rendah belum tentu menjamin dapt dibajaknya material , karena joint Fracture yang ada tidak memungkinkan untuk penetrasi gigi ripper . untuk batuan konglomerat dan beberapa jenis batuan yang lain kadang-kadang diperlukan bantuan dengan peledakan.

Produksi dapat diestimasikan sebagai berikut . Contoj 3.3 : Sebuah ripper dengan single shank yang diarik traktor Jarak ripping Dalam ripping Panjang ripping Kecepatan ripping Waktu kembali Efesiensi kerja Cycle time : Waktu membajak = Waktu kembali = 3.42 menit = 0.25 menit _______________________ T = 3.67 menit : 0.915 m : 0.610 m : 91 m : 1.6 km/jam atau 26.6 m/menit : 0.25 menit : 50 menit / jam

Produksi r =

Bm3 // jam

Apabila ada faktor koreksi yang lain seperti kondisi medan , alat dan operator dapat juga diperhitungkan h. Clearing Bulldozer adalah alat yang baik sekali untuk digunakan dalam pekerjaan-pekerjaan pembersihan permukaan tanah dari tumbuhan tumbuhan , pohon pohonan, sisa pohon ,

batuan batuan dan puing-puingbekas bangunan . Apabila pohon tidak terlalu besar , pisau dimasukan sedikit dibawah permukaan tanah dan digusur maju sehingga pohon tumbang . Hal ini juga dilakukan untuk semak-semak belukar , untuk menumbangkan pohon yang agak besar. Blade diangkat sampai kedudukan kira-kira setengah dari maksimal , sehingga menyentuh batang pohon yang akan ditumbangkan . setelah blade

cutting edge blade

menempel pada batang pohon , dozer digerakan maju pada gig rendah sambil mengangkat blade ke atas mencapai kedudukan tertinggi .Dengan demikian pohon kecuali terdorong,juga
terjebol dari kedudukannya

Untuk pekerjaan clearing ini dapat dikatakan suatau pekerjaan yang tidak eksak karena jumlah produksi tidak dapat dipastikan dari pekerjaan yang satu dengan pekerjaan yang lainnya .Sebagai gambaran diberikan tabel berikut ini

Ukuran Traktor Bahan

1. Pohonpohonkecil,semak 2. Pohon-pohon sedang ( 3. Pohon besar ( Catatan: 1sq-yd =0.836 m

1000 sq-yd/jam 3-9 mnt /jam 5-20 mnt/jam

1200 sq-yd/jam 2-6 mnt /pohon 5-20 mnt /jam

Gambar 1.1.12 tabel produksi clearing dengan bulldozer

Beberapa faktor yang memepengaruhi dalam pekerjaan claring antara lain 1. Kelebatan pohon yan akan mempengaruhi dalam pekerjaan clearing antara lain :

2. Penggunaan setelah dikerjakan, missal untuk Dam, jalan raya dan sebagainya akanmempengaruhi pada metoda clearingnya. 3. Keadaaan dan gaya dukung tanah 4. Topografi 5. Keadaan iklim 6. Kekhususab pekerjaan

Dalam melakasanakan pekerjaan pembersihan medan dibedakan dalam beberapa metoda yang didasarkan pada start , route yang ditempuh dan akhir pekerjaan sebagai berikut. 1. Metode siput luar ( out crop ) alat bergerak mulai dari tengah ke arah luar menyusuri garis siput . 2. Metode siput dalam ( perimeter ), alat bergerak dari luar ke arah tengah menyusuri garis siput. 3. Metode pegas ulir ( harrowing ), alat bergerak sesuai dengan garis serupa pegas ulir 4. Metode zig-zag, alat bergerak dari kiri ke kanan dan sebaliknya menurut garis lurus , sangat baik untuk tanah relative datar 5. Metode pembakaran , tumbuhan/ tanaman dibakar dari arah lawan angin baris per baris 6. Metode countour , alat bekerja pada kontur-kontur dengan ketinggian tempat yang sama , biasanya untuk tanah miring

Metode

Gambar Metode

Metode out crop

Metode Perimeter

Metode harrowing

Metode zig-zag

Metode pembakaran

Metode countour

Gambar 1.1.13 .Beberapa metode clearing

You might also like