You are on page 1of 1

Abstrak : Kebutuhan masyarakat akan kedelai sangat tinggi, akan tetapi upaya untuk memacu peningkatan produksinya masih

jauh dari yang diharapkan. Untuk itu, perlu adanya peningkatan produksi tanaman kedelai di lahan kering. Salah satunya yaitu dengan penambahan bahan organik tanah berupa pupuk kandang dan menginokulasikan mikroorganisme tanah seperti Mikoriza Vesikular Arbuskular (MVA). Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui perbedaan persentase infeksi mikoriza pada akar, serapan P pada daun, pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai (Glycine max L. Merr) yang diinokulasi dengan Mikoriza Vesikular Arbuskular (MVA) pada tanah yang diberi pupuk kandang. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan satu faktor perlakuan yaitu jenis mikoriza, yaitu G. fasciculatum dan G. aggregatum. Data yang didapat dari hasil penelitian, kemudian dianalisis dengan menggunakan uji Kruskal Wallis untuk mengetahui perbedaan antara dua perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian G. fasciculatum dan G. agregatum berbeda nyata dalam persentase infeksi mikoriza dan serapan P pada daun tanaman kedelai. Akan tetapi, tidak terdapat perbedaan pada pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai. Kata kunci: Mikoriza Vesikular Arbuskular, pupuk kandang, pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai

Abstract: The needed of soybean is very high, but efforts to increase in production is still far from the expected. Therefore, be required increasing in soybean production in dry land. One of them is by adding organic matter such as animal manure and inoculating soil microorganisms such as Mycorrhizae Vesicular Arbuskular (MVA). The purpose of this research are to determine the difference the percentage of mycorrhizal infection in the roots, P absorption in the leaf, the growth and production of soybean ( Glycine max L. Merr) are inoculated by Mycorrhizae Vesicular Arbuskular (MVA) on the ground with animal manure. This research is doing experimentally by using a randomized block design by a factor of treatment such as the type of mycorrhizal such as G. fasciculatum and G. aggregatum with 12 replications, so obtained 24 units of treatment. Data is obtained from the result of the research, then is analyzed by using Kruskall Wallis test to know the difference between two treatment. The result of the research showed that giving G. fasciculatum and G. aggregatum significantly different in the percentage of mycorrhizal infection and P absorption in the leaf of soybean. But, there is no difference on the growth and production of soybean. Keywords: Mycorrhizae Vesicular Arbuskular, animal manure, the growth and production of soybean

You might also like