Persaingan Antarkekuatan Besar dalam Politik Internasional

Nur Rachmat Yuliantoro

Politik Internasional HI UGM, 5 Maret 2012

Apa itu power?

Power

sebagai capability strength. Power sebagai relations influence. Power juga bisa dimaknai sebagai hard power dan soft power smart power.
A. Heywood, Global Politics, 2011.

Hegemoni (1)

Menteri Luar Negeri Perancis Hubert Vedrine, di awal 1999, menyatakan bahwa AS adalah hyperpower. (G.J. Ikenberry, Getting Hegemony Right, The
National Interest, 63, Spring 2001, p. 17)

Apakah hegemoni itu? Kaum realis (mis. Keohane dan Kindleberger) menekankan pada kemampuan material, sementara historical materialist (Gramsci dan Cox) melihat hegemoni sebagai soal ideologi, norma, nilai, dan daya sosial.

Hegemoni (2)

Bagaimana kekuatan hegemonik dijalankan? benign (C. Kindleberger, Dominance and Leadership in the
International Economy, International Studies Quarterly, No. 25, June
1981)

atau coercive (S.D. Krasner, State Power and the

Structures of International Trade, World Politics, No. 28, April 1976)?

Hegemoni haruslah sah, sehingga hegemonic power is based upon right as well as might. (G.J.
Ikenberry & C.A. Kupchan, The Legitimation of Hegemonic Power, 1990, p. 49)

Kekuatan Besar = Empire?

For what else are the five permanent members of the U.N. Security Council if not a cozy club of past empires? And what is humanitarian intervention, if not a more politically correctsounding version of the Western empires old civilizing mission? (p. 48) Empire di masa kini cenderung tidak bisa bertahan lama karena tidak mengindahkan kekuatan lokal dan meremehkan kekuatan pembanding. Namun, jangan pula lupakan rintangan-rintangan domestik (pp. 50-51).
N. Ferguson, Empires with Expiration Dates, 2006.

Ferguson, Empires with Expiration Dates, 2006, p. 48.

Ferguson, Empires with Expiration Dates, 2006, p. 49.

Would-be great powers

Mengapa BRIC? Great powers are determined on the basis of their relative military capability. (J. Mearsheimer,
The Tragedy of Great Power Politics, 2001, seperti dikutip dalam A. Hurrell, Hegemony, liberalism and global order: what space for wouldbe great powers?, p. 5)

A state can claim great power status, but membership of the club of great powers is a social category that depends on recognition by others. (Hurrell, p. 4)

Hegemoni (3)
Betulkah

dunia akan selalu membutuhkan kekuatan hegemonik untuk menjaga keamanan dan perdamaian internasional? Bila kekuatan-kekuatan hegemonik akhirnya runtuh, apakah dunia akan menjadi lebih baik?