You are on page 1of 6

PANDUAN PRAKTEK KLINIK DIII GIZI (ASUHAN GIZI KLINIK ) 1. KOMPETENSI YANG DICAPAI A.

Kompetensi Utama

1. Melakukan penapisan gizi (nutrition screening) pada klien/pasien secara individu. 2. Melakukan konseling gizi (di rawat jalan dan rawat inap). 3. Melakukan pengkajian gizi (nutritional assessment) pasien tanpa komplikasi (dengan
kondisi kesehatan umum, misalnya hipertensi, jantung, obesitas).

4. Membantu dalam pengkajian gizi ( nutritional assessment) pada pasien dengan komplikasi
(kondisi kesehatan yang kompleks, misalnya penyakit ginjal, multi-sistem organ failure, trauma).

5. Membantu merencanakan dan mengimplementasikan rencana asuhan gizi pasien. 6. Melakukan monitoring dan evaluasi asupan gizi/ makan pasien. 7. Melakukan rencana perubahan diit. 8. Melaksanakan asuhan gizi untuk klien sesuai kebudayaan dan kepercayaan diri berbagai
golongan umur (tergantung level asuhan gizi kelompok umur).

9. Mendokumentasikan kegiatan pelayanan gizi. 10. Ikut serta dalam peningkatan kualitas pelayanan atau praktek dietetik untuk kepuasan
konsumen. B. Kompetensi Pendukung

1. Berpenampilan (unjuk kerja) sesuai dengan kode etik gizi. 2. Berpartisipasi dalam pengembangan dan pengukuran kinerja dalam pelayanan gizi. 3. Berpartisipasi dalam konferensi Tim Kesehatan untuk mendiskusikan terapi dan rencana
pemulangan klien/pasien.

4. Merujuk pasien/klien ke pusat pelayanan kesehatan lain. 5. Berpartisipasi dalam penetapan biaya pelayanan gizi. 6. Berpartisipasi dalam pemilihan formula enteral serta monitoring dan evaluasi
penyediaannya.

2.

KURIKULUM, WAKTU, TEMPAT Pelaksanaan praktek klinik dilaksanakan pada semester VI selama 24 hari kerja. Distribusi alokasi waktu praktek klinik yaitu :

NO 1

URAIAN KEGIATAN Observasi: pelayanan makanan di ruang rawat inap, analisis tugas dan tanggungjawab ahli gizi di ruang rawat inap, tugas dan tanggungjawab ahli gizi dan tenaga kesehatan lain dal m tim asuhan gizi, analisis mekanisme kerja dan sistem monitoring dalam penyelenggaraan makanan, monitoring pendistribusian waktu makan di ruangan, penanganan diet untuk pasien yang baru masuk di luar jam makan Melakukan Asuhan Gizi di Ruang Rawat Inap a. Melakukan Manajemen Bangsal (melakukan pengkajian data dasar, menentukan permasalahan gizi, menentukan intervensi, melakukan monitoring evaluasi) b. Asuhan Gizi Klinik (Penanganan dan Studi Kasus) 1) Pengkajian data dasar - Inventarisasi identitas dan diagnosis medis pasien - Anamnesis keluhan sekarang dan riwayat penyakit dahulu - Anamnesis riwayat gizi sekarang dan dahulu - Anamnesis data-data penunjang lain - Pengukuran antropometri - Inventarisasi data pemeriksaan laboratorium/ biokimia - Inventarisasi hasil pemeriksaan fisik dan klinis - Melakukan dietary survey 2) Identifikasi masalah dan penentuan diagnosis gizi 3) Menyusun rencana intervensi dan monitoring evaluasi asuhan gizi pasien - Menyusun rencana terapi diet pasien sesuai dengan permasalahan gizi (diagnosis gizi) meliputi tujuan, prinsip, syarat diet, perhitungan kebutuhan energi dan zat gizi - Menyusun menu sehari sesuai dengan rencana terapi dengan memperhatikan standar diet, standar menu dan standar porsi di rumah sakit - Menyusun rencana terapi edukasi kepada pasien (desain konseling gizi) - Menyusun rencana monitoring dan

TEMPAT Instalasi Gizi

WAKTU (minggu ke) Minggu I (1 hari)

Di bangsal: Anak/IPD,Bedah/ OBG

Minggu I s/d Minggu II

evaluasi asuhan gizi pasien (antropometri, biokimia, pemeriksaan fisik klinis dan tingkat konsumsi energi dan zat gizi, serta konseling gizi) - Rencana monitoring dan evaluasi

NO

URAIAN KEGIATAN 4) Implementasi asuhan gizi pasien dan monitoring evaluasi - Implementasi rencana terapi diet kepada pasien - Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap perkembangan pasien sesuai rencana minimal 3x 24 jam (9 kali pemberian makan kepada pasien) - Melakukan konseling gizi sesuai rencana terapi edukasi (desain konseling) dan melakukan monitoring evaluasi terhadap hasil konseling gizi - Menyusun rencana tindak lanjut evaluasi gizi berdasarkan hasil monitoring yang telah dilakukan - Menyusun laporan studi kasus

TEMPAT

WAKTU (minggu ke)

3 4

Melakukan Konseling Gizi Mempresentasikan Studi Kasus dan Menyelesaikan Laporan

Poli Gizi Instalasi Gizi

Minggu III (5 hari) Minggu III (1 hari)

3. PENENTUAN CI (Clinical Instructure) DAN CT (Clinical Teacher) Penentuan CI Kegiatan Praktek Klinik Asuhan Gizi Klinik ( AGK) dibimbing oleh CI CI adalah profesi gizi/Praktisi Gizi (ahli gizi ruangan) yang memiliki kemampuan implementasi asuhan gizi untuk mencapai kompetensi yang harus dimiliki mahasiswa, berpendidikan minimal DIII Gizi mempunyai sertifikat CI atau pengalaman kerja minimal 5 tahun. Tugas CI : a) Sebagai role model bagi mahasiswa b) Memberikan orientasi kepada mahasiswa tentang kegiatan dan lokasi. c) Menentukan pasien untuk studi kasus mahasiswa. d) Memberikan materi dan bimbingan dalam kegiatan asuhan gizi kasus.

e) f) g) h) i) j)

menentukan diagnosis gizi Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk berdiskusi. Hadir dalam presentasi kasus. Bertanggung jawab terhadap presensi mahasiswa. Memberikan sanksi kepada mahasiswa sesuai dengan ketentuan. Memberikan skor penilaian sebagai hasil evaluasi aktifitas mahasiswa.

Penentuan CT Clinical Teacher AGK adalah Dosen/Instruktur Jurusan Gizi yang dianggap mampu dan ditunjuk oleh Ketua Jurusan Gizi dengan Surat Keputusan Direktur, dengan persyaratan :

a.
b.

Berlatarbelakang pendidikan minimal DIII Gizi /S1 Gizi atau menyesuaikan dengan

kondisi di institusi pendidikan


Mempunyai pengalaman kerja minimal 5 tahun Peran CT

1. Mengkomunikasikan dengan CI mengenai kerangka acuan yang akan digunakan (maksud dan
tujuan Praktek Klinik )

2. Mendampingi mahasiswa pada saat penerimaan oleh manajemen institusi lahan praktek. 3. Memberikan bimbingan pada mahasiswa 4. Melakukan supervisi dan menjembatani/klarifikasi permasalahan yang ada serta mencari
pemecahan masalah

5. Memantau tempat tinggal mahasiswa di lahan praktek 6. Memberikan laporan hasil supervisi kepada Koordinator praktek Klinik AGK di Institusi 7. Menghadiri presentasi studi kasus mahasiswa 8. Bersama-sama Instruktur Klinik memberikan penilaian
4. METODE BIMBINGAN Metode pelaksanaan kegiatan praktek kerja lapangan Asuhan Gizi Klinik mahasiswa Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes, meliputi : 1. Ceramah 2. Diskusi 3. Tanya jawab 4. Studi kasus

5. Seminar/presentasi

5.

EVALUASI Aspek yang dinilai selama PKL AGK meliputi aspek pengetahuan, ketrampilan dan sikap. Penilaian selama PKL dilakukan oleh CI (bobot 50%) CT (bobot 30%) dan laporan serta presentasi kasus (bobot 20%). Pembobotan penilaian dan aspek yang dinilai : No 1. Aspek yang dinilai Pengetahuan dan ketrampilan a. Melaksanakan AGK pada pasien Rawat inap 1) Assessmen 2) Diagnosis gizi 3) Perencanaan intervensi gizi 4) Monitoring & evaluasi asuhan gizi b. Melaksanakan konseling gizi pada pasien rawat jalan Sikap/ perilaku Bobot (%) (50) 10 10 15 15 (20) (30) 100 Cara Penilaian Dan Standar Kelulusan 1. Penilaian menggunakan formulir yang sudah disediakan, dengan skor nilai 0-100 2. Nilai akhir kegiatan praktek adalah hasil penjumlahan dari semua aspek penilaian. 3. Nilai akhir yang diperoleh kemudian diklasifikasikan sebagai berikut : RENTANG NILAI 80 100 70 79 60 69 40 59 < 40 Keterangan 1. Apabila nilai yang diperoleh merupakan pecahan maka dibulatkan sebagai berikut : Lebih kecil 0,5 dibulatkan kebawah Lebih besar atau sama dengan 0,5 dibulatkan keatas HURUF MUTU A B C D E

2.

2. Mahasiswa dinyatakan lulus Praktek Klinik Asuhan Gizi Klinik bila nilai yang dicapai minimal adalah B ( 70).

6.

SANKSI a. Apabila mahasiswa melakukan plagiasi dalam pembuatan laporan maka sanksi yang dikenakan adalah memperbaiki laporan sampai dengan pengurangan nilai (nilai sikap dan kejujuran) b. Terlambat dalam pengumpulan laporan (tidak sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan) maka sanksi yang dikenakan adalah pengurangan nilai

You might also like