You are on page 1of 2

Musim penghujan telah tiba menyapa kita.

Ada rasa gembira, juga terkadang muncul rasa was-was, mengingat ancaman bencana banjir setiap saat bisa melanda. Kita tinggal di bumi Indonesia yang beriklim tropis, seharusnya merasa bersyukur karena mendapatkan limpahan hujan yang lebih banyak. Kita juga menghayati bagaimana dengan air hujan yang menyirami bumi itu, hari ini kita dapat menikmati dan mengkonsumsi aneka ragam makanan yang lezat bergizi. Karena itu semualah rasa syukur di musim hujan haruslah dipanjatkan. Imam Nawawi dalam kitab Al Adzkar menyebutkan : Dianjurkan untuk bersyukur kepada Allah atas curahan nikmat ini, yaitu nikmat diturunkannya hujan Musim penghujan membuka peluang pahala dengan mengoptimalkan beberapa ragam ibadah dan anjuran di dalamnya. Hal sederhana yang bisa dilakukan adalah memperbanyak doa saat turun hujan, yang termasuk dalam kategori waktu yang mudah dikabulkannya doa-doa kita. Rasulullah SAW menganjurkan hal ini dengan jelas dalam sabdanya : Bergegaslah berdoa di waktuwaktu yang mustajab, yaitu ketika bertemunya dua pasukan di medan pertempuran, ketika shalat hendak dilaksanakan, dan turunnya hujan. (HR Baihaqi). Bagi kita kaum muslimin, musim penghujan harus menjadi momentum meningkatkan keimananan, sekaligus mengoptimalkan pahala dengan beribadah di dalamnya. Yang pertama, adalah mensyukuri sepenuh hati turunnya hujan sebagai anugerah dari Allah SWT dan tanda-tanda kekuasaan-Nya. Dan di antara tanda-tanda-Nya (ialah) bahwa kau Lihat bumi kering dan gersang, Maka apabila Kami turunkan air di atasnya, niscaya ia bergerak dan subur. Sesungguhnya Tuhan yang menghidupkannya, pastilah dapat menghidupkan yang mati. Sesungguhnya Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.(Q.S. Fushilat : 39) Seringkali kita mendengar orang marah dan mengutuk turunnya hujan. Bahkan ada anggapan kalau musim hujan ini musimnya banjir, penyakit, dan hal-hal menyedihkan lainnya, Padahal hujan ini turun tanpa perlu kita minta. Bersyukurlah kepada Allah SWT yang menurunkan hujan tanpa memungut apapun dari kita. Tak perlu kita melakukan ritual mengorbankan manusia atau harus menari-nari memanggil hujan seperti kebanyakan masyarakat

primitif. Bahkan sering tanpa istisqo pun, Allah SWT tetap memberikan rahmat-Nya melalui hujan. Air hujan yang turun dari langit mengandung keberkahan, sampai-sampai para ulama mencantumkan dalam kitab-kitab Fiqh bahwa air suci yang pertama kali disebut adalah air hujan. Seperti yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam shohihnya. Dari Anas r.a, kami pernah bersama Rasulullah SAW pada saat hujan turun membasahi kami. Maka Rasulullah membuka bajunya sampai hujan membasahi tubuhnya. Kami berkata wahai Rasulullah kenapa engkau melakukan ini?. Ia pun berkata sesungguhnya ini adalah perkataan (rahmat) yang dijanjikan Allah taala. Maka jangan adalagi kata Yah, ujan lagi dalam menyambut hujan yang turun. Akan sangat jauh lebih baik berucap Alhamdulillah. Ditambah dengan doa yang Rasulullah ucapkan ketika hujan :

Ya Allah! Turunkanlah hujan yang bermanfaat.

You might also like