You are on page 1of 6

LAPORAN UJI MOLISCH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG


Karbohidrat yang tidak bisa dihrolisis ke susunan yang lebih simpel dinamakan monosakarida, karbohidrat yang dapat dihidrolisis menjadi dua molekul monosakarida dinamakan disakarida.Sedangkan karbohidrat yang dapat dihidrolisis menjadi banyak molekul monosakarida dinamakanpolisakarida. Monosakarida bisa diklasifikasikan lebih jauh, jika mengandung grup aldehid maka disebut aldosa, jika mengandung grup keton maka disebut ketosa. Glukosa punya struktur molekul C6H12O6, tersusun atas enam karbon, rantai lurus, dan pentahidroksil aldehid maka glukosa adalah aldosa. Contoh ketosa yang penting adalah fruktosa, yang banyak ditemui pada buah danberkombinasi dengan glukosa pada sukrosa disakarida (Morrison,1983).

Karbohidrat merupakan senyawa karbon, hydrogen dan oksigen yang terdapat dalam alam. Banyak karbohidrat mempunyai rumus empiris CH2O. Karbohidrat sebenarnya adalah polisakarida aldehida dan keton atau turunan mereka. Salah satu perbedaan utama antara pelbagai tipe tipe karbohidrat ialah ukurannya. Monosakarida adalah satuan karbohidrat yang tersederhana, mereka tidak dapat dihidrolisis enjadi molekul karbohidrat yang lebih kecil. Monosakarida dapat diikat bersama-sama membentuk dimer, trimer dan sebagainya dan akhirnya polimer. Dimer-dimer disebut disakarida. Sedangkan monosakarida yang mengandung gugus aldehid disebut aldosa.Glukosa,galaktosa, ribose, dan deoksiribosa semuanya adalah aldosa.

Monosakarida seperti fruktosa dengan gugus keton disebut ketosa. Karbohidrat tersusun dari dua atau delapan satuan monosakarida dirujuk sebagai oligosakarida. Jika diperoleh dari hidrolisis maka karbohidrat iti disebut polisakarida (Fessenden, 1990).

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN


A. Mengetahui adanya senyawa karbohidrat secara umum. B. Mengetahui adanya sifat reduktif dari suatu karbohidrat. C. Membedakan antara monosakarida dan disakarida. D. Membedakan monosakarida aldosa dan ketosa.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


Uji benedict dan uji berfoed kedua-duanya berdasarkan reduksi Cu++ menjadi Cu+. Pada proses reduksi kupri dalam suasaana alkalis biasanya. Ditambahkan zat pengompleks seperti sitrat pada larutan benedict atau larutan fehling, hal ini di benedict, sedangkan pada fehling untuk mencegah pengendapan Cu(OH)2 atau CuO dalam larutan Natrium Hidoksida. Produk oksidasi karbohidrat dalam lartan alkalis sangat kompleks an banyak juumlahnya, belum semua dapat di identifikasi. Tidak sperti maltosa dan laktosa, sukrosa tidak dapat mereduksi benedict, karena ia tidak memiliki gugus aldehide atau gugus keto bebas

BAB III METODE KERJA


III.1 ALAT 1. Tabung reaksi 2. Pipet tetes 3. Pipet volume 4. Propipet 5. Rak tabung 6. Lampu spritus 7. Beaker gelas 8. Kaki tiga 9. Batang pengaduk III.2 BAHAN 1. Larutan glukosa 1% 2. Larutan fruktosa 1% 3. Larutan galaktosa 1% 4. Larutan maltosa 1% 5. Larutan laktosa 1% 6. Larutan sukrosa 1% 7. Laruran amilum 1% 8. Asam sulfat pekat 9. Reagen molisch 10. Aquadest

III.3 PROSEDUR KERJA 1. diSiapkan alat dan bahan yang akan dgunakan 2. Siapkan 7 tabung reaksi yang bersih, masing-masing tabung disi dengan larutan Karbohidrat yang terdiri dari Glukosa, fruktosa, galaktosa, maltosa, laktosa sukrosa, dan amilum isi sebanyak 2 mL

3. Kemudian di tambahkan 2 tetes reagen molisch kedalam masing-masing tabung reaksi tsb 4. Selanjutnya di tambahkan dengan perlahan-lahan melalui dinding tabung reaksi tadi 5 mLasam sulfat pekat. 5. Diamkan sehingga membentuk suatu reaksi 6. Amati setiap reaksi yang terjadi pada larutan tersebut 7. Tulis hasil yang didapat Dalam laporan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Glukosa + molisch + H SO 2. Frukrosa + molisch + H SO 3. Galaktosa + molisch + H SO 4. Maltosa + molisch + H SO 5. Laktosa + molisch + H SO 6. Sukrosa + molisch + H SO 7. Amilum + molisch + H SO --- cincin ungu --- cincin ungu --- cincin ungu --- cincin ungu --- cincin ungu --- cincin ungu --- cincin ungu

Preaksi molisch terdiri dari naftol dalam alkohol yang akan bereaksi dengan furfular membentuk senyawa kompleks berwarna ungu yang disebabkan oleh daya dhidrasi asam sulfat pekat terhadap katbohidrat dan akan membentuk cincin berwara ungu pada

larutanglukosa,fruktosa,galaktosa,maltosa,laktosa,sukrosa dan amilum.Hal ini menunjukan bahwa uji molisch sangat spesifik untuk membuktikan adanya karbohidrat. Tujuan ditambahkan nya asam sulfat pekat adalah untuk menghidrolisi ikatan pada sakarida agar menghasilkan fulfular. Hasil reaksi yang positif, menunjukan bahwa larutan yang di uji mengandung karbohidrat, sedangkan hasil reaksi negatif menunjukan bahwa larutan yang di uji tidak mengandung karbohidrat. Terbentuknya cicncin ungu menyatakan reaksi positif, pada percobaan yang memberikan reaksi positif adalah, Glukosa, fruktosa, galaktosa, maltosa , laktosa, sukrosa, dan amilum. Dalam hasil percobaan, hampir seluruhnya larutan karbohidrat yang direaksikan dengan larutan asam sulfat pekat membentuk larutan menjadi 2 lapisan dan pada bidang batas kedua lapisan tsebut akan terbentuk cincin ungu yang disebut KWNOID.

B AB V KESIMPULAN DAN SARAN V.I KESIMPULAN


Karbohidrat adalah polihidroksi aldehida atau keton dengan rumus empirik CHO)n , dapat diubah menjadi aldehida dan keton dengan cara hidrolisis . Karbohidrat dibagi dalam 3 golongan yaitu : monosakarida, Oligosakarida / disakarida, dan polisakarida. Uji molisch adalah uji untuk membuktikan adanya karbohidrat dengan memberikan warna ungu pada larutan atau setelah larutan tersebut diberi reagent molisch dan asam sulfatmaka larutan trsebut mengandung karbohidrat

V.2 SARAN
Pada uji molisch sebaiknya penetesan asam sulfat pekat dilakukan secara hati-hati karna jika tidak, hasil larutan akan terlalu pekat dan cincin ungu yang terbentuk tidak terlihhat. Seharusnya praktikan lebih teliti dalam mengamati warna larutan sehingga tidak keliru dalam menganalisis suatu bahan yang memang mengandung senyawa karbohidrat.

You might also like