ABSTRACT

Increasing the population of elderly would be also has the impact with the health problems that related with degenerative cases, and one of these cases is decreasing the function of cognitive. Nowadays decreasing this function is often assumed as a usual condition to the elderly. This function is influenced by many factors, and by knowing and controlling these factors, the function of cognitive would be work normally. The objective of this research is to know some factors which are influencing the function of cognitive for elderly and Rumoh Sejahtera Geunaseh Sayang Ulee Kareng Kota Banda Aceh was choosing for the case study. The type of this research is analytic research with cross sectional survey and data has been accumulated on September 2012 with 40 participants. The function of cognitive for elderly was observed with the questionnaire of Mini Mental State Examination (MMSE). The result shows that 13 (32,5%) participants with normal cognitive function and 27 (67,5%) participants with disturbed cognitive function. The result from fishers exact test analysis shows that there are relation between age and cognitive function (p value 0,004), no relation between sex and cognitive function (p value 1,000), relation between the education level and cognitive function (p value 0,034), no relation between the profile of hypertension and cognitive function (p value 0,722), and no relation between the profile of diabetes mellitus and cognitive function (p value 1,000) for the elderly at Rumoh Sejahtera Geunaseh Sayang Ulee Kareng Kota Banda Aceh. In summary, there are two factors that influencing the function of cognitive for elderly in this research, those are age and education level. Keywords: Cognitive function, elderly, Mini Mental State Examination (MMSE)

ABSTRAK
Bertambahnya populasi usia lanjut dapat mengakibatkan meningkatnya masalah kesehatan yang terkait dengan penyakit degeneratif, salah satunya adalah penurunan fungsi kognitif. Selama ini penurunan fungsi kognitif sering dianggap hal yang umum terjadi pada usia lanjut, dan dengan mengetahui dan mengendalikan faktor-faktor yang mempengaruhinya, fungsi kognitif pada usia lanjut dapat dipertahankan atau bekerja dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi fungsi kognitif pada usia lanjut dan sebagai case study dipilih Rumoh Sejahtera Geunaseh Sayang Ulee Kareng Kota Banda Aceh. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan desain cross sectional survey dan pengambilan data dilaksanakan pada bulan September 2012 dengan responden sebanyak 40 orang. Fungsi kognitif pada usia lanjut dinilai dengan kuesioner Mini Mental State Examination (MMSE). Berdasarkan hasil penelitian didapat 13 (32,5%) responden dengan fungsi kognitif normal dan 27 (67,5%) responden dengan gangguan fungsi kognitif. Hasil uji analisis fishers exact test menunjukkan terdapat hubungan antara umur dengan fungsi kognitif (p value 0,004), tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan fungsi kognitif (p value 1,000), ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan fungsi kognitif (p value 0,034), tidak ada hubungan antara riwayat hipertensi dengan fungsi kognitif (p value 0,722), dan tidak ada hubungan antara riwayat diabetes mellitus dengan fungsi kognitif (p value 1,000) pada usia lanjut di Rumoh Seujahtera Geunaseh Sayang Ulee Kareng Kota Banda Aceh. Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa hanya dua faktor yang mempengaruhi fungsi kognitif usia lanjut yaitu umur dan tingkat pendidikan. Kata kunci: Fungsi kognitif, usia lanjut, Mini Mental State Examination (MMSE)

xi