You are on page 1of 6

ANTI BIOTIKA

A. Pengertian. Atibiotika adalah zat yang dihasilkan oleh mikroba terutama fungi, yang dapat menghambat pertumbuhan atau membasmi jenis mikroba lain. Antibiotika (latin: anti = lawan, bios = hidup) adalah zat-zat kimia yang dihasilkan mikro organisme hidup terutama fungi dan bakteri ranah yang memiliki khasiat mematikan atau menghambat pertumbuhan banyak bateri dan beberapa virus besar, sedangkan toksisitasnya bagi manusia relativ kecil.

B. Penggolongan Anti Biotik 1. Penggolongan antibiotic berdasarkan aktifitasnya Zat zat dengan aktifitas sempit ( narrow spectrum ) Zat aktif yang berkhasiat hanya pada satu jenis atau beberapa jenis bakteri saja ( bakteri gram positif saja atau bakteri gram negative saja ) Zat zat dengan aktifitas luas ( broad spectrum ) Zat aktif yang berkhasiat untuk semua jenis bakteri,baik gram negative ataupun gram positif 2. Penggolongan antibiotic berdasarkan mekanisme kerjanya a. Zat zat bakterisid ( L. Laedere = mematikan ) yang pada dosis biasa berkhasiat mematikan kuman . Obat ini dapat dibagi dalam dua kelompok yaitu : o Zat zat yang bekerja terhadap fase tumbuh misalnya : penicillin dan sefalosporin,polipeptisida (polimiksin, basitrasin) Rifampisin, o Zat asam Nalidikson dan Kinolon kurang efektif

terhadap kuman dalam fase istirahat zat yang bekerja terhadap INH, istirahat misalnya dan :

aminoglikosida,

nitrofurantion,

Kotrimoksasol

juga

polipeptida tersebut diatas b. Zat zat bakteriostatis ( L. Statis = menghentikan ) yang pada dosis biasa terutama kuman. berkhasiat menghentikan harus pertumbuhan dilakukan oleh dan sistim

perbanyakan

Pemusnahannya

tangkis tubuh sendiri dengan jalan fagositosis ( dimakan oleh limfosit )

C. Golongan Obat Antibiotik 1. Golongan Penisillin * Mekanisme kerja: menghambat pembentukan mukopeptida yang

diperlukan untuk sintesis dinding sel bakteri * Resistensi terhadap penicillin disebabkan diproduksinya enzim

penicillinase oleh mikroorganisme * * Efek samping : iritasi local, mual, muntah, diare, syok anafilaktik Indikasi : Infeksi pnemokokus, streptokokus, stafilokokus,

Penisillin terdiri dari : meningokokus, gonokokus,salmonella,difteria a. Benzil Penisilin Dan Fenoksimetil Penisilin 1> Bensil Penisilin 2> Fenoksimetilpenisilin b. Penisilin Tahan Penisilinase 1> Kloksasilin 2> Flukoksasilin c. Pensilin Spectrum Luas 1> Ampisilin 2> Amoksisilin d. Penisilin Anti Pseudomona 1> Tikarsilin 2> Piperasilin

2. Golongan Sefalosforin Mekanisme kerja : menghambat sintesis dinding sel mikroba Aktif terhadap bakteri gram + dan bervariasi Efek samping : reaksi alergi Sefalosporin hanya digunakan untuk infeksi yang berat atau tidak dapat diobati dengan antimikroba yang lain. Sefalosporin terbagi atas : Sefadroksil, Sefrozil, sefotakzim, sefuroksin, sefamandol, sefpodoksim - ,tetapi masing- masing derivate

3. Golongan aminoglikosid o Efektifitas untuk gram o Mekanisme kerja : menghambat sintesis sel bakteri o Sifat : bakterisidal o Efek samping : alergi, iritasi, ototoksik, nefrotoksik, o Jenis : streptomisin, gentamisin, kanamisin, neomisin, amikasin, tobramisin, paromomisin o Indikasi : aerob gram -, pseudomonas o Kontraindikasi : kehamilan, gangguan ginjal

4. Golongan Kloramfenikol o Mekanisme kerja : menghambat sintesis protein kuman o Sifat : bakteriostatik o Spektrum antibakteri luas o Indikasi : demam tifoid, meningitis purulenta, riketsiosis, kuman anaerob o Efek samping : depresi sumsum tulang belakang,alergi, reaksi

sal.cerna, sindrom Gray, reaksi neurologic o Kontraindikasi hipersensitif o Terdiri dari : Kloramfenikol, Tiamfenikol : neonates, gangguan faal hati, penderita yg

5. Golongan Tetrasiklin o Spekrum : luas,baik gram + atau - aerob,anaerob, spirochaeta, klamedia, riketsida o Derivat : Tetrasiklin, klotetrasiklin, oksitetrasiklin, minosiklin, limesiklin o Indikasi : infeksi klamedia, riketsia, mikoplasma, gonore, kokus, kollera o Efek samping : reaksi kepekaan, toksik dan iritatif o Sediaan : tablet, kapsul, sirup, salep, pulveres demeklosiklin,

6. Golongan makrolida Eritromisin memiliki spectrum antibakteri yang hampir sama dengan penisilin. Indikasi eritromisin mencakup indikasi saluran nafas,

pertusis, penyakit gionnaire dan enteritis karena kampilo bakteri Yang termasuk : Eritromisin, Azitromisin, Klaritromisin

7. Golongan quinolon Yang termasuk : Ciprofloxacin, Nalidixic Acid, Ofloxacin

8. Golongan lain Golongan Lincosamid : Linkomisin Golongan Sulfa / kombinasi sulfa : Sulfadiasin, Kotrimoksasol Anti Tuberkulosis : Etambutol, Isoniasid, Pirazinamid, Rifampisin, Sterptomisin Anti lepra : Dapson, Rifampisin Anti amuba : Metronidazol D. N O 1 2 Salmonella typhi E.coli,sallmonellla,shigel vibrio (cholera,El Tor, Staphylococcus,bacteroides) 3 Meningokokus,staafilokokus ,streptokokus,E.coli, salmonella typhosa 4 5 Corynebacterium diphtreriae Streptokokus hemofilus influense 6 Mikobakterium Tuberkulosis TBC Difteri Penisilin,Eritromisin Ampisilin, fenikol,gentamisin INH,Ethambutol, Pirasinamid,Rifampisin, Streptomisin kloram Meningitis bakterial Sefotaxim,seftazidin, ampisilin,kloramfenikol Demam Tifoid Diare akut Kloramfenikol Tetrasiklin,Ampisilin, Metronidazol BAKTERI INFEKSI ANTIBIOTIK

pnemonia, Pnemonia

Staphiloc Aureus

Abses,

Pneumonia, Amoksilin Piperasilin

Klavunalat,

Endocorditis, Meningitis 8 Streptoc Pyogenes Faringitis, Media, Dinusitis 9 10 11 12 Eliterococcus Bacillus Anthracis Clostridium Tetani Listeria Monocytegenesis Isk, Enducarditis Pneumonia Tetanus Bacteremia, Meningitis 13 Neisseria Gonorrh Gonore

Otitis Pensillin V, Penisilin G Pneumonia,

Amoksilin Penicilin G Serum+Vaksin,Penisilin E Amoksilin, Penisilin G

Amoksilin, Probenecid

Penisilin

G,

14

Bakteroides Fragilis

Abses,

Endo Metronidasol, Klinda misin

carditis, Bacteremia 15 Campylobact Jejuni Gastroenteritis, Endocaditis 16 17 18 Anterobact Spec Eschericia Coli Haemophil Influ Isk Isk Bronchitis,Otitis Media,Sinusitis,Pne umonia,meningitis 19 20 21 Klebsiella Pneumoni Proteus Mirabilis Pseudoman, Aerugin Isk, Pneumoni Isk Isk, Bacteremia 22 23 24 25 Salmonella Typhii Shigella Snez Vibrio Cholerae Yersinia Pestis Typus, Bacteremia Gastro Enteritis Kolera Pes Sefrerazon, Aftriaxon Kotrimoxazol Tetasiklin Siprofloxacin, giklosida, Kloramfenikol 26 Treponema Vallidum Sifilis Penisilin E Amino Sefperazon, Aftriaxon Amoxilin Pneumoni, Pinerasilin, Amino Glikocida Cefperaton, Aminoglicosida Kotrimoksasol, Siprofloxasin Sefperazon, Seftriaxon Siprofloxacin, Eritromisin

E. Contoh kasus Penggunaan Antibiotik di Poli VCT / CST HIV- AIDS di RSUD Kabupaten Temanggung.

ODHA yang bergejala ( stadium klinis 2,3, atau 4 ) yang akan memulai terapi ARV dengan CD4 di bawah 200 sel/mm3, selalu dianjurkan untuk pemberian kotrimoksasol selama 2 minggu. Dosis yang di pakai pada pasien dewasa 960 mg / hari dosis tunggal. Hal tersebut berguna untuk : 1> Mengkaji kepatuhan pasien dalam minum obat 2> Menyingkirkan efek samping yang tumpang tindih antara kotrimoksasol dengan obat ARV Kotrimoksasol dihentikan bila sel CD4 naik > 300 sel/mm3 selama mendapatkan ARV Pemberian kotrimoksasol untuk mencegah (secara primer maupun sekunder) terjadinya PCP ( Pneumocystis carini pneumonia ) dan Toksoplasmosis

disebut juga sebagai Pengobatan Pencegahan Kotrimosasol ( PPK ) Berbagai penelitian telah membuktikan efektifitas pengobatan pencegahan

kotrimoksasol dalam menurunkan angka kematian dan kesakitan pada orang yang terinfeksi HIV.

You might also like