Professional Documents
Culture Documents
BRANTAS ABIPRAYA
: : :
2-000-57-01/03
Frekuensi Kejadian
Status Regulasi
Nilai Signifikasi
Pemenuhan Peraturan
Peraturan Perundang-undangan 9
Aspek Penting 10
Status 11
No. AP 12
Pengaturan pencahayaan ruangan mempengaruhi aktivitas kerja dan yang salah pembuangan energi 3 Pekerjaan M/E (Listrik&Tata Cahaya) Penempatan Instalansi Listrik Gangguan Akibat Frekuensi Listrik
OPS
96
Minor
11
OPS
72
NA
Minor
16
OPS
16
Pemakaian Kayu 4 Pekerjaan Beton (Bekisting) Bekisting Plywood Stryofoam 5 Pekerjaan M/E (Plumbing) Penggunaan air Genset Bising 6 Penggunaan Genset Solar Tercecer 7 Pekerjaan Pengecoran Beton Sisa Tercecer Mobil readymix kotor
OPS
120
Pengurangan Sumber Daya Alam Polusi asap dari pembakaran dan pencemaran tanah dari sampah Air bersih langka Polusi suara Pencemaran Tanah Pencemaran Tanah Jalan kotor
4 2 4 4 3 3 4
3 3 4 4 3 3 5
2 2 3 4 4 3 4
5 5 3 5 5 3 3
2 1 2 2 2 1 1
kriteria Kerusakan Lingkungan terhadap golongan C : KEP43/MENLH/11/1996 kriteria Kerusakan Lingkungan terhadap golongan C : KEP43/MENLH/11/1996 kriteria Kerusakan Lingkungan terhadap golongan C : KEP43/MENLH/11/1996 Pengendalian Kerusakan tanah PP RI No. 150 Th 2000 Pengendalian Kerusakan tanah PP RI No. 150 Th 2000 Baku Mutu Kebisingan : Kep. Men. LH No. 48/MENLH/11/1996 Pengendalian Kerusakan tanah PP RI No. 150 Th 2000 Pengendalian Kerusakan tanah PP RI No. 150 Th 2000
Minor
12
Minor
13
1 1 2 3 2 1 2
14 15 15 17 18 22 23
Ket.
: : :
2-000-57-01/03
20% kayu
Flooring barak kerja dan saluran Lantai Barak pembuang disemen/ditegel, saluran pembuang dibuat di sekeliling barak kerja Sanitasi lingkungan Pengelolaan MCK Pengelolaan limbah rumah tangga Membangun MCK sesuai kebutuhan Piket kebersihan MCK Membangun instalasi pengelolaan limbah.
Bersih
7 8 9 C
Fasilitas MCK tdk memadai MCK tidak bersih Limbah rumah tangga STRUKTUR & ME Pengaturan pencahayaan ruangan yang salah
Sanitasi yang baik MCK bersih air minum/ mandi ttp bersih
Peraturan Menteri Perburuhan No.7 Tahun 1964 NA PP No.20/1990 Pengendalian Pencemaran Air Peraturan Menteri Perburuhan No.7 Tahun 1964 : Syarat Kesehatan, Kebersihan serta Penerangan dalam Tempat Kerja
10
No.AP 1
Aspek Lingkungan 3
Objektif 4 Efesiensi, efektifitas dalam 0 penempatan titik sesuai layout Value Engineering Minimalis pemakaian
Program 5 Memakai tray, supply sesuai kebutuhan dan pengaturan lay out Konversi ke wiremesh Pemakaian dengan metode berkali-kali
Target 6 Tidak ada pemborosan material & kerugian daya hantar Efesiensi Penggunaan kayu sedikit Penggunaan plywood minoritas Sampah di kelola Penggunaan per orang < 100 liter / hari Desibel dibawah baku mutu Tidak ada ceceran langsung ke tanah Lokasi bersih Tidak ada Ceceran
Pencapaian 8
11
NA
12 13
NA kriteria Kerusakan Lingkungan terhadap golongan C : KEP43/MENLH/11/1996 kriteria Kerusakan Lingkungan terhadap golongan C : KEP43/MENLH/11/1996 Pengendalian Kerusakan tanah PP RI No. 150 Th 2000 Pengendalian Kerusakan tanah PP RI No. 150 Th 2000 Baku Mutu Kebisingan : Kep. Men. LH No. 48/MENLH/11/1996 Pengendalian Kerusakan tanah PP RI No. 150 Th 2000 Pengendalian Kerusakan tanah PP RI No. 150 Th 2000 NA
14 15 16
Pemakaian floordeck Penggantian material Mengatur boster/ tekanan air keluar Membuat rumah genset
18 19 20 21
Genset Bising Solar Tercecer Beton Sisa Tercecer Mobil readymix kotor
Penempatan drum solar dilindungi pasir Menampung buangan Air Cucian Membuat tempat Truck Mixer pembuangan khusus Membersihkan mobil setelah Ada Petugas pembersih pengecoran
: : :
2-000-57-01/03
Tidak Macet
Bising
Mengganggu pendengaran
Pengukuran Lapangan
Setiap mobilisasi
B 2
PEKERJAAN PERSIAPAN Membuat Barak Kerja + Fasilitas MCK + Pengadaan Air Bersih Sampah Potongan Kayu Pencemaran Tanah Kebersihan jalan Menghilangkan sisa Pembersihan jalan disekitar lokasi Proyek potongan kayu yang yang kotor oleh berserakan di proyek potongan kayu dan sekitarnya Proyek dan sekitarnya Pengamatan 1. SHE Patrol 2. Inspeksi 1 kali seminggu / sebulan / Setiap hari
Pemakaian Kayu
Estetika
Tidak becek
Barak Kerja
Estetika
MCK bersih
Pengelolaan MCK
Fasilitas MCK
Barak Kerja
STRUKTUR & ME
mempengaruhi Pengaturan aktivitas kerja dan pencahayaan ruangan pembuangan yang salah energi
Pengamatan
Setiap hari
Penempatan Instalansi Listrik Gangguan Akibat Frekuensi NA Listrik Pekerjaan Beton (Bekisting) Pengurangan Sumber Daya Alam
Efesiensi, efektifitas dalam Efesiensi penempatan energi titik sesuai Proyeklayout dan sekitarnyaPengamatan Konversi ke wiremesh Efesiensi Material Alam
Efesiensi
Struktur
Pengamatan
Setiap operasional
Pemakaian Kayu
Menjaga sumber daya alam dengan minimalis pemakaian kayu dengan metode pemakaian berulang
Bekisting Plywood
Stryofoam
Proyek
Pengamatan
Penggunaan air
Pengamatan
Efesiensi energi
Pengamatan
Polusi suara
Proyek
Pengukuran
Solar Tercecer
Pencemaran Tanah
Proyek
Pengamatan
Kebersihan jalan
Pengamatan
2-000-57-01/03
Instansi Pelaporan
Instansi Pelaporan
Instansi Pelaporan
Instansi Pelaporan
: : :
Nilai Signifikasi = Skor [Severity/Keparahan] X Skor [Kemungkinan Terjadi] X Skor [Frekuensi Kejadian] X Skor [Status Regulasi] Penetapan Skor Aspek Penting 5 = Sangat Signifikan, Nilai Signifikasi 501 - 625 4 = Signifikan, Nilai Signifikasi 376 - 500 3 = Cukup Signifikan, Nilai Signifikasi 251 - 375 2 = Kurang Signifikan, Nilai Signifikasi 126 - 250 1 = Tidak Signifikan, Nilai Signifikasi 1 - 125 Penetapan Skor Pemenuhan Peraturan 3 = Ada peraturan perundangan yang mengatur dampak lingkungan yang terjadi dan perusahaan belum mentaatinya. 2 = Ada peraturan perundangan yang mengatur dampak lingkungan yang terjadi dan perusahaan tidak konsisten mentaatinya. 1 = Ada peraturan perundangan yang mengatur dampak lingkungan yang terjadi dan perusahaan sudah sepenuhnya mentaati. Atau tidak ada peraturan perundangan yang mengatur dampak lingkungan yang terjadi, namun sudah ada kebijakan perusahaan baik formal maupun tidak formal Penetapan Status Masukkan Skor Aspek Penting dan Skor Pemenuhan Peraturan ke dalam Gambar Matriks Status di Keterangan: sebelah kanan ini. Kemudian didapatkan Status Aspek Lingkungan yang dibutuhkan
Aspek Penting
1 1
3 3
1 2 3