Professional Documents
Culture Documents
DEFINISI
Migraine merupakan ganguan yang bersifat familial dengan karakteristik
serangan nyeri kepala yang episodic (berulang-ulang) dengan intensitas, frekuensi
dan lamanya yang berbeda-beda. Nyeri kepala biasanya bersifat unilateral,
umumnya disertai anoreksia, mual dan muntah.
Migraine juga merupakan suatu kelainan yang multikompleks dan
memerlukan penelitian dan analisa yang cermat. Gejala-gejala pada beberapa
penderita kadang-kadang sukar sekali untuk dikontrol, tetapi dengan pendekatan
yang sistematik dan teliti, banyak penderitanya yang dapat ditolong.
Jadi yang perlu diperhatikan pada pasien adalah memperhatikan gejala
serangan migraine yang kemudian disusul dengan memperbaiki fungsi pasien
dengan mengoptimalkan self care dan penggunaan obat lain.
PATOGENESIS
Sampai saat ini belum diketahui dengan pasti faktor penyebab migraine. Dari
penyelidikan yang sudah ada, diduga sebagai ganguan neurologis, perubahan
sensitivitas system saraf dan aktivasi system trigeminal vaskular1.
1. Gangguan neurologis
1
3. Aktivasi trigeminal vaskular
PREVALENSI
Prevalensi migraine ini beranekaragam bervariasi berdasarkan umur dan
jenis kelamin. Migraine dapat tejadi dari mulai kanak-kanak sampai dewasa.dari
penelitian dengan mengunakan titik terang diungkapkan migraine lebih sering
ditemui pada wanita daibandingkan pria yaitu 2:12.Wanita hamil pun tidak luput
dari serangan migraine yang biasanya menyeang pada trimester I kehamilan.
Migraine biasanya jarang terjadi seteah usia 40 tahun. Resiko mengalami
migraine semakin besar pada orang yang mempunyai riwayat keluarga penderita
migraine.
2
PATOFISIOLOGI
Pada umumnya migraine diklasifikasikan menjadi dua, yaitu 3 :
Migraine ini tanpa aura. Sakit kepalanya hampir sama dengan migraine
dengan aura tetapi lebih banyak ketidak jelasan penyebabnya dan banyak
menggabungkan ketegangan sakit kepala. Nyerinya dapat digambarkan
dan diprediksi dengan denyutan-denyutan pada salah satu bagian sisi
kepala Berdenyut-denyut, intensitas nyerinya sedang sampai berat disertai
mual, fotofobia dan fonofobia. Bersifa kronis dengan manifestasi nyeri
kepala 4-72 jam.
1. Asephalic migraine, tipe migraine dengan aura tanpa disertai sakit kepala
yang berikutnya.
2. Basilar migraine, migraine aura dengan dysarthria, vertigo, diplopia dan
penurunan kesadaran disertai dengan mati rasa pada kedua sisi.
3. Migrainekronis, migraine tanpa aura dengan sakita paling sedkitnya
setengah hari.
4. Hemiplegic migraine, familial dan terjadi pada sesuatu yang irregular
kasus dengan kemungkinan aura dari hemiplegia
5. Status migrainosus, serangan miraine lebih dari 72 jam.
3
6. Childhood periodic symptoms, disertai paroxysmal vertigo, nyeri perut
yang teratur dan muntah.
MANIFESTASI KLINIS
Gambaran klinis yang sering ditemui antara lain 1,2 :
DIAGNOSIS
Tidak ada tes laboratorium yang dapat mendukung penegakan diagnosis
migraine. Migraine kadangkala sulit untuk didiagnosis karena gejalanya dapat
4
menyerupai gejala sakit kepala lainnya. Pemeriksaan standard yang dilakukan
adalah dengan menggunakan kriteria International Headache Society4 yaitu,
seseorang didiagnosis migraine jika mengalami 5 atau lebih serangan sakit kepala
tanpa aura (atau 2 serangan dengan aura) yang sembuh dalam 4 sampai 72 jam
tanpa pengobatan dan diikuti dengan gejala mual, muntah, atau sensitif terhadap
sinar dan suara.
PEMERIKSAAN
Gejala migraine yang timbul perlu diuji dengan melakukan pemeriksaan
lanjutan untuk menyingkirkan kemungkinan penyakit lain dan kemungkinan lain
yang menyebabkan sakit kepala. Pemeriksaan lanjutan tersebut adalah 6:
1. MRI atau CT Scan, yang dapat digunakan untuk menyingkirkan tumor dan
perdarahan otak.
2. Punksi Lumbal, dilakukan jika diperkirakan ada meningitis atau
perdarahan otak.
MEDIKAMENTOSA
Yang digunakan untuk menghentikan serangan migraine, meliputi 2,3,5 :
1. Anti-Inflamasi Non Steroid (NSAID), misalnya aspirin, ibuprofen, yang
merupakan obat lini pertama untuk mengurangi gejala migraine.
2. Triptan (agonis reseptor serotonin). Obat ini diberikan untuk
menghentikan serangan migrain akut secara cepat. Triptan juga digunakan
untk mencegah migrain haid.
3. Ergotamin, misalnya Cafegot, obat ini tidak seefektif triptan dalam
mengobati migrain.
4. Midrin, merupakan obat yang terdiri dari isometheptana, asetaminofen,
dan dikloralfenazon.
5. Analgesic, mengandung butalbital yang sering memuaskan pada terapi
6. Opioid analgesics, pada umumnya lapang perantaranya memberikan hasil
yang mengecewakan
5
7. Corticosteroids unsur yang membutuhkan waktu singkat untuk
mengurangi tingkat nyeri migraine
8. Isometheptene, tidak dapat digunakan pada vasoconstrictor.
PREVENTIV TERAPI
Terapi pencegahan migraine digunakan untuk pencegahan migraine
diantaranya 5,6 :
6
DAFTAR PUSTAKA