You are on page 1of 5

Hipotiroid

Merupakan keadaan yang ditandai dengan terjadinya hipofungsi tiroid yang berjalan lambat dan diikuti oleh gejala-gejala kegagalan tiroid. Keadaan ini terjadi akibat kadar hormone tiroid berada dibawah nilai optimal. Hipotiroid dibagi menjadi 3 tipe:

Hipotiroid primer : kerusakan pada kelenjar tiroid Hipotiroid sekunder: akibat defisiensi sekresi TSH oleh hipofisis Hipotiroid Tersier : Akibat defiensi sekresi TRH oleh hipotalamus

Etiologi Hipothyroid primer Kelainan kongenital (cretinisme) Kelainan sintesis hormone Defisiensi iodine prenatal dan postnatal Obat-obat antithyroid Terapi pembedahan atau radioaktif pada hyperthyroid

Hipothyroid sekunder (kelainan pituitari) Penurunan stimulasi normal kelenjar thyroid, akibat malfungsi hipofise.

Hipothyroid tertier (kelainan hipothalamus) Hipotalamus gagal memproduksi TRH sehingga sekresi TSH menjadi rendah.

Patofisiologi Kelenjar thyroid membutuhkan iodine untuk sintesis dan sekresi hormone thyroid. Produksi hormon thyroid tergantung sekresi TSH oleh hipofise anterior dan ingesti iodine yang adekuat. Hipotalamus juga mengatur sekresi TSH melalui sistem feedback negative. Jika seseorang kekurangan diet iodine atau produksi hormon thyroid terhambat, maka akan terjadi pembesaran thyroid untuk mengkompensasi defisiensi hormonal. Pembesaran kelnjar thyroid juga sebagai respon terhadap peningkatan TSH.

Manifestasi Klinis

Kardiovaskuler : Penurunan HR + penurunan SV = penurunan CO Kebutuhan oksigen miokardium menurun Peningkatan tahanan vaskuler perifer Hiperlipidemia Hiperkolestrolemia

Hematologi : Anemia

Pernapasan : Penurunan transportasi oksigen Hiperkapnea Kelemahan otot pernapasan Dyspnea

Ginjal : Retensi cairan Penurunan output urine Hiponatremi dilusi Penurunan produksi eritropoetin

Gasterointestinal : Penurunan peristaltik Anoreksia Peningkatan BB Konstipasi Penurunan metabolisme protein Peningkatan lipid serum Uptake glukosa lambat absorbsi glukosa lambat

Muskuloskeletal : Nyeri yang berpindah-pindah Kejang otot Pergerakan lambat

Peningkatan densitas tulang Penurunan pembentukan tulang

Integumen : Kulit kering dan bersisik Rambut mudah dicabut Kuku kaku Edema periorbital Tidak tahan terhadap dingin

Endokrine : Thyroid membesar atau normal

Neurologi : Penurunan refleks tendon Fatigue Somnolen Bicara lambat Apati, depresi, paranoia Gangguan memori jangka pendek Letargi

Reproduksi : Wanita : menorragia, anovulasi, mensturasi tidak teratur, penurunan libido Pria : penurunan libido, impoten.

Lain-lain : mixedema. (Penurunan kecepatan metabolisme drastis, hipoventilasi yang menyebabkan asidosis respiratori, hipotermi, dan hipotensi)

Asuhan Keperawatan

Pengkajian Tentukan metabolisme. Kaji riwayat diet, khususnya intake iodine. adanya tanda-tanda yang menunjukkan penurunan kecepatan

Tanyakan adanya riwayat pengobatan hiperthyroid sebelumnya seperti pembedahan atau radioaktif iodine atau obat antithyroid. Observasi tanda-tanda hipothyroid.

Masalah Keperawatan. 1. Perubahan nutrisi : lebih dari kebutuhan tubuh s.d. penurunan metabolisme tubuh. Implementasi : Diet rendah kalori hingga berat badan stabil atau ideal. 2. Intoleransi aktifitas s.d. kelemahan dan apati, sekunder penurunan kecepatan metabolisme. Implementasi : Batasi aktifitas. Tingkatkan aktifitas fisik dan mental secara bertahap, bila telah memperoleh hormone thyroid. 3. Konstipasi s.d. penurunan peristaltik. Implementasi Dorong untuk lebih banyak aktifitas Berikan minum 6-8 gelas air setiap hari Tingkatkan diet tinggi serat : buah-buahan segar, sayuran, dll. Stool softener

4. Resiko tinggi gangguan integritas kulit s.d. edema dan kulit kering Implementasi : Monitor sakrum, cocyx, skapula, daerah tertekan lain terhadap kerusakan jaringan. Rubah posisi secara teratur Tempatkan pada tempat tidur dengan penekanan minimal.

5. Hipotermia s.d. penurunan kecepatan metabolisme Implementasi : Tempatkan pada lingkungan yang nyaman dan hangat. Bila perlu, selimut ekstra atau penghangat

You might also like