You are on page 1of 2

Produksi Susu Genetik.

Pada sapi perah yang dimiliki Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul ialah sapi perah dari jenis Frisian Holstein sebangsa Bos Taurus, diantaranya ada yang dari BBPTU sendiri dan sapi FH Impor jantan agar melahirkan genetik baik dari segi bibit berkulitas untuk sapi laktasi. Hasil pratikum di tinjau sapi pedet yang baru melahirkan yaitu sapi no 3tt03 jenis kelamin jantan ini asal-usul keturunan dari 30687 jantan disilangkan dengan betina 045. Berat badan 35 kg cukup sehat. Friesien Holland atau Fries Holstein. Asal jenis ini dari Belanda. Cirinya : tanduk pendek ke depan, bulu hitam dengan belang putih menyerupai segitiga, tidak tahan panas, tenang, jinak, mudah beradaptasi, pertumbuhan lambat, berat jantan 1800 pound, betina 1400-1600 pound (Diggins et.al.,1991). Sapi perah yang unggul dalam produksi susu yaitu berasal keturunan sapi pejantan yang unggul dan betina yang mempunyai tingkat produksi tinggi seperti yang ditinjau saat observasi kandang bahwa sapi 027 pada hari itu produksi susu nya 14 liter yang tertinggi. Bila di kawinkan dengan sapi jantan unggul maka punya keuntungan sendiri sehingga bila di insenminasi buatan yang diambil sel sperma dari jantan baru di jadikan semen dan dimasukkan pada betina lau dijadikan waktu yang membutuhkan 5 bulan. Intensitasnya berbeda-beda. Produksi susu di BBPTU Baturraden yaitu berkisar 1000 liter perhari dan memiliki mesin perah alu dari sifat genek sapi perah pasti mempunyai waktu yang diperleh dengan cara sapi digiring ke tempat mesin perah, lalu sapi di sodorkan 4 desikator pemerah susu agar diperah dengan cara di hisap udara perlahan dan manual Manajemen Pemerahan dan penanganan Manajemen pemerahan yang ada di Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul Sapi Perah Baturraden itu memiliki mesin pemerahan individu dan secara kelompok yang dilakukan setiap hari pada pagi dan sore hari, pagi hari dimulai pukul 04.45 dan sore hari pukul 16.00. pemerahan menggunakan mesin perah

individu yang menggunakan perah portabel yang melalui selang udara yang di sambungkan pada kaleng atau ember penampung susu yang ada alat penyedot susu dari ambing susu yang terdiri 4 alat dengan sistem manual sehingga caranay sama seperti memerah dengan tangan lalu keluar susunya. Kemudian waktu yang berbeda masing-masing sapi waktu pemerahannya bekisar 7-8 menit jadi semuanya berikut proses pemasukkan susu menjadi 10-12 menit. Oleh karena itu satu sapi memproduksi susu 8 sampai 11 liiter. Ini melalui proses awal kandang sapi dibersihkan dulu dari kotoran sapi berikut feses dan urin kemudian pada ambing di bersihkan dengan tissu atau air. Maka nya supaya bisa di perah dengan haigines saat di perah dengan mesin. Mesin melakukan pemerahan secara perlahan-lahan. Katup dalam deksikator yang

berjumlah 4 bergerak kebawah dan gaya membuka dan menutup saluran udara sehingga keluar susunya dari puting susunya. Lalu sambil menunggu sampai jumlah isi 10-15 liter. Pemerahan berselang : yaitu pemerahan dilakukan 1 kali sehari, selanjutnya 2 kali sehari, 3 kali sehari hingga akhirnya tidak diperah sama sekali (dilakukan pada BBPTU Baturraden) Pemerahan tidak lengkap : Pemerahan ini dilakukan setiap hari, tetapi tidak seluruh putting dilkukan pemerahan, hal ini dilakukan beberapa hari, hinga akhirnya tidak diperah lagi. Pengeringan yang dilkukan secara mendadak : Pengeringan ini dilakukan dengan cara tiba-tiba. Dan didahului dengan tidak memberikan makanan penguat 3 hari sebelumnya dan makanan berupa hijauan pun dikurangi tinggal

seperempatnya

You might also like