You are on page 1of 4

TUNGAU DEBU RUMAH

Ganguan apa saja yang ditimbulkannya? Bagaimana cara mengatasinya?


Tungau debu rumah atau house dust mites adalah tamu tamu tidak diundang dalam rumah kita. Mahluk kecil ini sebenarnya termasuk kelompok hewan Arthropoda berkaki delapan, seperti laba-laba. Ukurannya sangat mini, dengan diameter 0,25-0,4 milimeter, jelas hewan ini sangat sulit dilihat dengan mata biasa. Namun, bila anda membersihatempat tidur dan melihat ke arah sinar matahari yang masuk ke dalam kamar., mahluk ini akan tampak sebagai partikel-partikel kecil yang beterbangan di udara. Bentuknya hanya dapat dilihat dengan mikroskop. Mahluk ini hidup di sekitar kita, betinanya dapat bertahan hidup selama 70 hari dan menghasilkan 60100 butir dalam 5 minggu terakhir siklus hidupnya. Ia dapat bertahan dalam segala cuaca, terutama di daerah lembab dan hangat. Seperti yang tersirat dari nama latinnya (Dermatophagoides), hewan ini merupakan pemakan serpihan kulit ari (epidermis) manusia yang mati dan terkelupas setiap hari. Ia tidak menggigit atau bersembunyi dalam kulit seperti kutu kudis. Tungau debu rumah banyak di jumpai di beberapa tempat favoritnya: tempat tidur, bantal, guling, selimut, sofa dengan pelapis berbahan kain, karpet, gorden atau selambu, juga pada boneka atau mainan anak-anak yang terbut dari kain . Alergi utama yang di kandug oleh tungau debu rumah adalah kotorannya (mengandung banyak protein yang menyebabkan alergi), sisa-sisa cangkang dan telurnya. Selama siklus hidupnya seekor tungau dapat menghasilkan 2000 partikel kotoran (faeses). Terdapat beberapa jenis spesies tungau debu rumah, tetapi yang paling sering dijumpai adalah: Dermatophagoides farina Dermatophagoides pteronyssinus Blomia tropicalis Gejala alergi yang dapat disebabkan oleh tungau debu rumah antara lain: Bersin-bersin, hidung buntu, berair Mata gatal, bengkak, berair Sesak nafas, mengi, asma Batuk-batuk kronis alergi Gatal dan bentol di kulit, eksim Selain tungau, debu rumah juga mengandung: serpihan kulit dan debu hewan, abu rokok, dan sisa-sisa tubuh kecoak, spora jamur dan serbuk sari tumbuhan (pollen) yang merupakan bahan-bahan penyebab alergi. Tips Mengendalikan Tungau Debu Rumah Hindari pengunaan perabot rumah tangga yang berlapis kain. Gantihlah pelapisnya dengan bahan sintetis yang dapat dibersihkan dengan lap basah. Jangan lagi membersikan perabot

rumah tangga dengan bulu ayam karena justru akan membuat partikel tungau debu rumah beterbangan. Singkirkan karpet atau permadani. Sebaiknya tidak lagi mengunakan sapu untuk membersihkan lantai, tetapi langsung mengunakan kain pel basah atau dengan penghiasp debu (vacum cleaner) berfilter HEPA. Bersihkan kamar tidur anda dari tumpukan buku, majalah, dan bendah-bendah lain yang sering menjadi tempat melekatnya debu (termasuk koleksi boneka-boneka yang terbuat dari kain, atau hiasan bunga-bunga kering). Masukkan boneka dalam lemari tertutup yang diberikan secara teratur. Gantungkan pakaian di dalam lemari pakaian tertutup. Ket. Gbr. Pembesaran secara Microskopik Kotoran tungau debu rumah Kurangi kelembaban udara dalam kamar. Usahakan agar cahaya matahari masuk sebanyak mungkin ke dalam kamar. Gunakan alat dehumidifier atau setting penyejuk udara (AC) di kamar anda untuk mengurangi tingkat kelembaban udara Ganti dan cuci sprei, sarung guling dan selimut anda semingu sekali dengan di rendam dalam air panas (65-70 derajat Celsius) selama 1 jam. Masukkan boneka kain ke dalam freezer selama suntuk. Tindakan itu akan mematikan semua tungau beserta telur telurnya. Bila anda tersiksa oleh penyakit alergi, diskusikan dengan dokter anda apakah tungau debu rumah merupakan biang keladi gangguan penyakit alergi yang anda alami. Pastikan denagn tes alergi (skin prick test maupun pemeriksaan IgE spesifik tungau debu rumah)

ASMA dan ALERGI SALURAN NAFAS BISAKAH DISEMBUHKAN?


Asma adalah gangguan pernafasan yang disebabkan oleh penyempitan saluran nafas. Disebabkan oleh penyempitan terjadi karena dikeluarkannya zat-zat mediator inflamasi tertentu oleh tubuh. Karena itu pada dasaenya asma adalah penyakit inflamasi saluran nafas. Sebagian besar inflamasi pada asma disebabkan oleh penyakit alergi tetapi juga bisa timbul sebagai reaksi tubuh terdapat infeksi. Bila saluran nafas menyempit, udara pernafasan akan sulit keluar masuk dari dan ke dalam paru. Hal itu akan menyebabkan rasa sesak nafas, dada terhimpit (ampek), timbulnya suara mengi dan batuk-batuk kering yang mengangu. Kadang kadang serangan asma terjadi malam hari dan mengganggu kualitas tidur. Pencetus serangan asma bisa berupa menghirup bahan allergen tertentu (termasuk tungau debu rumah, bulu hewan peliharaan), asap rokok, asap kendaraan bermotor, bau yang terlalu menyengat, udara dingin, udara gerah dan sumpek, atau aktivitas fisik (olahraga). Selain bersifat kronis dan kambu-kambuhan, asma juga dapat berakibat fatal (mematikan). Asma menghabiskan dana yang tidak sedikit, baik yang dikeluarkan secara langsung akibat akibat biaya kunjungan UGD, biaya rawat inap di Rumah Sakit, maupun biaya tidak langsung akibat hilangnya hari kerja (absen)dan berkurangnya produktivitas. Apakah anda mengidap asma? Apakah asma anda terkendali? Cobala mengisi kwisioner tentang kendali asma anda berikut ini. 1. Dalam 4 minggu terakhir, seberapa sering asma anda mengganggu anda dalam menjalani aktivitas di tempat kerja, di sekolah atau di rumah? 2. Dalam 4 minggu terakhir, seberapa sering anda mengalami sesak nafas 3. Dalam 4 minggu terakir, seberapa sering gejala asma (mengi, batuk, sesak nafas, dada ampek) mengganggu tidur malam anda? 4. Dalam 4 minggu terakir, seberapa sering anda terpaksa mengunakan obat (minum maupun hirup) 5. Menurut anda, bagaimana keadaan asma anda dalam 4 minggu terakhir? Jumlahkan seluruh skor anda. BERAPA SKOR KENDALI ASMA ANDA? Bila sekor dikenali Asma anda kurang atau dibawah nilai 19, berarti asma anda belum terkendali dengan benar. Hal itu dapat disebabkan karena anda masih selalu terpapar dan menghirup bahan alergen dari lingkungan anda atau karena pengobatan yang anda jalani selama ini belum optimal Obat asma yang optimal seharusnya terdiri dari obat pengendali (controller) yang digunakan untuk menekan proses inflamasi di saluran nafas dan digunakan setiap hari, dan obat pelega (reliever) yang digunakan untuk melebarkan saluran nafas yang menyempit dan digunakan hanya bila anda mengalami serangan asma. Konsultasi hal tersebut dengan dokter anda di.

KONSEP YIN-YANG Dalam Penyakit Alergi dan Pengobatannya


Respons imun (reaksi kekebalan tubuh terhadap kuman atau bahan asing) diperkenankan oleh sekelompok sel darah putih (Leukosit). Dengan semakin majunya pengetahua kita tentang sistem kekebalan tubuh, ternyata kelompok sel darah putih bukanlah kelompok sel darah putih bukanlah kelompok yang seragam (homogen), tetapi terdiri dari beberapa sub-kelompok sel. Salah satu subkelompok sel yang paling penting adalah sel limfosit. Sel limfosit bertanggung jawab menjamin terbentuknya kekebalan spesifik (specific immunity) yang efektif. Sel limotif terdiri dari kelompok limfosit B yang bertugas membentuk antibody, dan kelompok limfosit T yang bertugas membentuk mengerahkan respon limfosit B (Limfosit T helper) atau menghancurkan sel ganas /sel yang terinfeksi virus (limfosit T sitotoksik). Selanjutnya dikenal dua macam limfosit T helper (disingkat Th), yaitu kelompok sel Th 1 dan sel Th 2 Sel Th1 bertugas mengerahkan dan memperkuat pertahanan seluler dengan menghasilkan zat yang disebut sitokin antara lain: IL-12, IL-2, dan IFN v. Sedangkan sel Th2 bertugas mengerahkan dan memperkuat pertahanan antibody dengan menghasilkan sitokin antara lain: ILAntara sel Th1 dan sel Th2 terjadi interaksi yang saling mengimbangi. IFN- yang diproduksi oleh sel Th1. Menghambat kerja sel Th2. Sebaliknya IL-4 yang di produksi oleh sel Th2 menghambat kerja sel Th 1. Interaksi antara sel Th1 dan sel Th2 ini sering di anggap mirip dengan konsep Yin dan Yang. Dalam situasi yang harmonis (sehat, tidak ada ganguan penyakit) terjadi keseimbangan Th1-Th2 (atau keseimbangan Yin-Yang). Bila terjadi tidak keseimbangan, maka kondisi harminis akan terguncang dan tubuh akan mengalami gangguan kesehatna. Pada kondisi dimana sel Th1 terlau dominan (mengalakan sel Th2) akan muncul penyakit autoimun (misalnya: DM tipe 1, penyakit Graves). Sedangkan pada kondisi dimana sel Th2 terlalu domonan (mengalahkan sel Th1) akan muncul penyakit alergi dan hipersensitifitas (missal: asma, rhinitis, urtikakria).

You might also like