You are on page 1of 12

PENDAHULUAN A.

LATAR BELAKANG Air limbah adalah kotoran dari masyarakat dan rumah tangga dan juga yang berasal dari industri, air tanah, air permukaan serta buangan lainnya, dengan demikian air buangan ini merupakan hal yang bersifat kotoran umum.Di era globalisasi saat ini, masyarakat cenderung tidak memperdulikan lingkungan. Banyak limbah yang terbuang percuma dan justru menyebabkan kerusakan lingkungan.terbukti dari banyaknya sungai sungai yang sudah tercemar oleh adanya sampah dari masyarakat,baik berupa sampah organik maupun sampah anorganik. Sampah organik adalah sampah yang terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan hewan yang berasal dari alam atau dihasilkan dari kegiatan petanian, perikanan, perternakan, rumah tangga atau yang lain. Sampah ini dengan mudah diuraikan dalam proses alami, sampah peternakan sebagian besar merupakan bahan organik. Misalnya kotoran yang dikeluarkan oleh hewan ternak. Jumlah sampah organik setiap hari terus menerus bertambah. Diperkirakan setiap orang menghasilkan sampah organik ( baik secara langsung maupun secara tidak langsung ) kurang lebih setengah kilogram per orang per hari. Jika jumlah penduduk Indonesia sebanyak 220 juta, maka produk sampah organik setiap harinya sebanyak 110 ribu ton atau 40.150.000 ton per tahun. Bisa dibayangkan jika sampah sebanyak itu tidak diolah. Tentu akan menimbulkan banyak masalah, terutama masalah pencemaran lingkungan. Namun jika kita mengolah sampah yang sebanyak itu di jadikan hal yang bermanfaat dan di olah dengan secara baik maka kita akan memperoleh banyak rupiah yang didapatkan dan tentu saja sampah organik yang kita olah menjadi suatu barang yang berharg. Padahal, disekitar kita memiliki banyak sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan. Salah satu contohnya adalah air limbah itu sendiri. Pengelolaan sampah di Indonesia ternyata masih menggunakan paradigma lama yaitu dengan kumpul-angkut-buang. Hal ini perlu dirubah mengingat jumlah lahan untuk tempat pembuangan akhir (TPA) semakin hari semakin sempit dan kumuh. Oleh karena itu berbagai upaya pemerintah guna mengurangi jumlah sampah di Indonesia telah dilakukan.salah stunya adalah pemisahan tempat pembuangan sampah organik dan sampah anorganik. Tetapi pengolahan tersebut hanya bersifat sementara.

Berdasarkan uraian tersebut maka perlu adanya alternatif - altetrnatif dan pengelolaan baru untuk memanfaatkan limbah yang dapat mengganggu lingkungan.

B. TUJUAN DAN MANFAAT Tujuan a. Untuk mengetahui kandungan limbah cair kotoran kambing b. Untuk mengetahui proses pengolahan limbah cair kotoran kambing. Penulisan gagasan ini mempunyai manfaat antara lain : 1. Agar dapat menambah wawasan peniliti dan masyarakat mengenai limbah cair kotoran kambing. 2. Agar dapat memanfaatkan limbah cair kotoran kambing seefisien mungkin. 3. Agar dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.

GAGASAN

Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan

Permasalahan lingkungan hidup akan terus muncul secara serius diberbagai pelosok bumi sepanjang penduduk bumi tidak segera memikirkan dan mengusahakan keselamatan dan keseimbangan lingkungan. Demikian juga di Indonesia, permasalahan lingkungan hidup seolah-olah seperti dibiarkan menggelembung sejalan dengan intensitas pertumbuhan industri, walaupun industrialisasi itu sendiri sedang menjadi prioritas dalam pembangunan. Tidak kecil jumlah korban ataupun kerugian yang justru terpaksa ditanggung oleh masyarakat luas tanpa ada konpensasi yang sebanding dari pihak industri. Limbah merupakan buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga). Dimana masyarakat bermukim, disanalah berbagai jenis limbah akan dihasilkan. Ada sampah, ada air kakus (black water), dan ada air buangan dari berbagai aktivitas domestik lainnya (grey water). Limbah cair biasanya dikenal sebagai entitas pencemar air. Komponen pencemaran air pada umumnya terdiri dari bahan buangan padat, bahan buangan organik dan bahan buangan anorganik. Limbah cair kotoran kambing merupakan salah satu contoh dari limbah cair
organik. Umumnya kotoran sapi kurang dimanfaatkan oleh masyarakat karena dilihat sebagai

sesuatu yang kurang memberikan keuntungan.

Di pedesaan khususnya limbah kotoran

kambing yang jumlahnya cukup banyak hanya digunakan untuk pupuk dan selebihnya dibuang. Kambing saat ini sulit dijumpai di daerah perkotaan, namun di pedesaan khususnya dikalangan petani, sapi sering dijumpai. Akan tetapi pemanfaatan dari limbah kotoran kambing masih jarang. Umumnya para petani hanya menggunakan limbah kotoran kambing sebagai pupuk organik, tetapi ada pula beberapa yang langsung membuangnya ke aliran sungai. Hal ini justru akan menambah pencemaran lingkungan khususnya aliran sungai itu sendiri. Limbah kotoran kambing yang dibiarkan begitu saja juga akan memunculkan masalah. Diantaranya akan menjadi tempat berkembang biaknya bakteri yang memungkinkan timbulnya penyakit. Selain itu, kotoran sapi memancing lalat untuk hinggap dan menetaskan telur terlunya pada genangan kotoran tersebut. Nantinya lalat itu akan hinggap pada tempat

lain, seperti makanan. Dan makanan yang dihinggapi lalat akan cepat busuk dan membawa penyakit.

Solusi

yang

pernah

ditawarkan

atau

diterapkan

sebelumnya

untuk

memanfaatkan limbah cair kotoran kambing.

Dewasa ini, ada pula inovasi baru berupa biogas yang memanfaatkan limbah kotoran kambing. Inovasi ini menggunakan metode fermentasi yang menghasilkan amonia sebagai bahan bakar alternatif. Akan tetapi masih jarang ditemui masyarakat yang

mengaplikasikannya. Hal ini dikarenakan alat untuk membuat biogas harganya relatif mahal. Pembuatan biogas yang cukup rumit dan membutuhkan waktu relatif lama serta ketelitian tinggi, membuat para petani di pedesaan sulit mengaplikasikan biogas. Selain digunakan sebagai biogas , limbah kotaran kambing juga dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai pupuk kompos. Pupuk kompos dibuat dari campuran sisa makanan kambing dengan kotoran yang dikelurkan oleh kambing. Tetapi limbah yang digunakan adalah limbah padat, sedangkan limbah cairnya kurang diperhatikan untuk dimanfaatkan, sehingga masih menjadi limbah yang kurang bermanfaat.

Ukuran seberapa jauh kondisi kekinian pencetus gagasan dapat diperbaiki melalui gagasan yang diajukan Sumber listrik di daerah pedesaan yang masih kekurangan sehingga menimbulkan seringnya pemadaman bergilir merupakan masalah yang cukup serius. Hal ini dapat ditanggulangi dengan memanfaatkan limbah cair kotoran kambing. Limbah cair kotoran kambing dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi listrik alternatif. Adapun langkah-langkah yang perlu dilakukan guna tercapainya tujuan dari penerapan limbah cair kotoran kambing sebagai larutan elektroda penghantar arus listrik ini adalah sebagai berikut: Untuk membuat sumber arus lisrik alternatif dari limbah cair kotoran kambing ,kita memerlukan dua buah elektroda yaitu zink dan tembaga.dalam hal ini limbah cair kotoran kambing dimanfaatkan sebagai larutan elektrolit,zink bertindak sebagai anoda dan tembaga bertindak sebagai katoda.Sedangkan bejananya kita dapat menggunakan kaleng bekas cat ukuran 2,5 kg,semakin besar ukuran bejana akan membuat listrik yang dihasilkan dari limbah cair kotoran kambing ini semakin lama.

Langkah pertama yang dilakukan adalah melubangi tutup dari kaleng bekas sebanyak dua buah, seukuran kedua elektroda masing masing. Kemudian memasukkan kedua elektroda kedalam lubang yang sudah dibuat. Bejana yang sudah berisi limbah cair kotoran kambing diberi tutup yang sudah ada elektrodanya ,dimana setengah bagian dari batang elektroda dimasukkan kedalam larutan elektrolit dan setengahnya lagi menempel pada tutup kaleng bekas cat.elektroda yang menempel pada tutup kaleng disambungkan dengan voltmeter untuk mengetahui berapa tegangan listrik yang dihasilkan dari satu kaleng larutan elektroda. Untuk lebih jelasnya terdapat pada gambar di bawah ini :

C Keterangan :

A : logam zink yang berperan sebagai anoda B : logam tembaga yang berperan sebagai katoda C : larutan elektrolit limbah cair kotoran kambing

Mungkin untuk satu wadah limbah cair kotoran kambing hanya akan memberikan tegangan yang sangat kecil, namun apabila kita merangkai dengan rangkaian seri elektroda elektroda dengan voltmeter akan menghasilkan tegangan yang lebih besar.

Pihak-pihak yang dipertimbangkan dapat membantu mengimplementasikan gagasan Peternak kambing Peternak kambing berperan sebagai pelaksana gagasan limbah cair kotoran kambing sebagai larutan elektroda penghantar arus listrik, sehingga dapat dimanfaatkan untuk sumber energi listrik alternatif. Penerapan inovasi ini menguntungkan peternak kambing karena
5

walaupun menggunakan limbah cair kotoran kambing yang mudah didapat tetapi dapat menghasilkan sumber energi listrik alternatif. Peternak selanjutnya dapat memanfaatkan inovasi ini, sehingga tidak mendapat kendala ketika pemadaman listrik bergilir terjadi. Media massa Penerapan gagasan ini memerlukan pihak yang dapat menginformasikan adanya inovasi baru dari pemanfaatan limbah cair kotoran kambing. Pihak yang dinilai sangat berperan dalam informasi adalah media massa, baik media cetak maupun elektronik. Keberhasilan suatu inovasi yang diterapkan ke masyarakat sangat ditentukan oleh sosialisasi inovasi tersebut. Oleh karena itu, media massa sebagai media promosi bagi inovasi ini.

Masyarakat Masyarakat berperan sebagai pengguna inovasi pemanfaatan limbah cair kotoran kambing yang digunakan sebagai sumber energi listrik alternatif. Masyarakat diharapkan dapat lebih peduli terhadap lingkungan dengan bersedia menggunakan sumber listrik alternatif sehingga limbah cair kotoran kambing tidak terbuang sia sia. Kesadaran masyarakat akan pentingnya kepedulian mereka terhadap lingkungan harus benar-benar ditanamkan dalam jiwa mereka, sehingga secara otomatis mengarahkan mereka untuk selalu berusaha menjaga lingkungan.

Langkah-langkah yang dilakukan untuk mengimplementasikan limbah cair kotoran kambing

Pengimplementasian limbah cair kotoran kambing sebagai limbah cair kotoran kambing sebagai larutan elektroda penghantar arus listrik ini membutuhkan kontribusi penuh oleh semua pihak baik itu peternak kambing, media massa,maupun masyarakat sendiri. Pengenalan alat ke Peternak kambing Peternak merupakan pihak yang secara langsung yang akan memanfaatkan alat ini. Langkah implementasi ini berperan untuk mengenalkan bagaimana membuat sumber energi listrik alternatif melalui pemanfaatan limbah cair kotoran kambing.

Sosialisasi ke Masyarakat Melalui Media Pemanfaatan limbah cair kotoran kambing sebagai sumber energi listrik alternatif ini tidak akan ada gunanya ketika tidak diimbangi dengan sosialisasi kepada masyarakat sebagai
6

sasaran dari gagasan ini. Sosialisasi harus dilakukan dengan menjalin kerja sama dengan media massa baik itu media cetak maupun elektronik. Sosialisasi sangatlah penting

mengingat bahwa segala inovasi baru tidak dapat diterima masyarakat ketika sosialisasi yang dilakukan gagal. Sosialisasi ini dapat dilakukan melalui media cetak yang dapat berupa poster, himbauan di koran, majalah ataupun media cetak lainnya, sedangkan melalui media elektronik dapat dilakukan melalui radio, televise maupun internet. Sosialisasi melalui internet sendiri dapat dilakukan dengan menampilkan dalam website-website ataupun blog, selain itu dapat juga melalui pembuatan account di situs jejaring sosial seperti facebook, twitter, my space, yahoo messager dan sebagainya. Sosialisasi yang dilakukan haruslah berisi tentang himbauan yang dapat meningkatkan kesadaran dari masyarakat akan pentingnya pengolahan limbah sebagai bentuk peduli lingkungan.

KESIMPULAN

Berdasarkan hipotesis bahwa setiap sisa metabolisme mahluk hidup berupa urin memiliki kandungan garam, dan di setiap garam mengandung elektrolit maka limbah cair kotoran kambing pun termasuk elektrolit. Zat elektrolit yang dihubungkan dengan elektroda akan menghasilkan listrik. Langkah pertama yang dilakukan dalam membuat limbah cair kotoran kambing hingga menghasilkan arus listrik adalah melubangi tutup dari kaleng bekas sebanyak dua buah, seukuran kedua elektroda masing masing. Kemudian memasukkan kedua elektroda kedalam lubang yang sudah dibuat. Bejana yang sudah berisi limbah cair kotoran kambing diberi tutup yang sudah ada elektrodanya ,dimana setengah bagian dari batang elektroda dimasukkan kedalam larutan elektrolit dan setengahnya lagi menempel pada tutup kaleng bekas cat.elektroda yang menempel pada tutup kaleng disambungkan dengan voltmeter untuk mengetahui berapa tegangan listrik yang dihasilkan dari satu kaleng larutan elektroda.

DAFTAR PUSTAKA Brady,james E,et al.2009.Chemisrry 5th edition. Asia : John Willy and Sons Hicks, John. 1971. Comprehensive Chemistry Revised Second Edition. Britain : Unwin Brothers Ltd McMurry, John E. 2008. Chemistry 5th Edition. USA : Piarson Edu Inc Zumdahl, Steven S. 1986. Chemistry. USA : Health and Company

BIODATA PENULIS 1. Biodata ketua serta anggota kelompok a. Ketua Pelaksana Kegiatan Nama Lengkap : Alvan Umara NIM : 11306144003 Fakultas/ Program Studi : FMIPA/ Fisika Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Yogyakarta Waktu untuk kegiatan : 10 Jam/minggu Karya yang pernah ditulis : Penghargaan yang diraih : b. Anggota Pelaksana I Nama Lengkap : Adhitya Kun Mahendra NIM : 11306144038 Fakultas/ Program Studi : FMIPA/ Fisika Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Yogyakarta Waktu untuk kegiatan : 10 Jam/minggu Karya yang pernah ditulis : Penghargaan yang diraih : c. Anggota Pelaksana II Nama Lengkap : Lathifah Nur Rochmah NIM : 11306144046 Fakultas/ Program Studi : FMIPA/Fisika Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Yogyakarta Waktu untuk kegiatan : 10 Jam/minggu Karya yang pernah ditulis : Penghargaan yang diraih : d. Anggota Pelaksana III Nama Lengkap : Arga Brastendar Nurrohmah NIM : 11306144035 Fakultas/ Program Studi : FMIPA/Fisika Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Yogyakarta Waktu untuk kegiatan : 10 Jam/minggu Karya yang pernah ditulis : Penghargaan yang diraih :

2. Biodata Dosen Pendamping Nama NIP Pangkat/Golongan Bidang Keahlian Fakultas/Program Studi Perguruan Tinggi

: Das Salirawati,M.Si : 19651016 199203 2 001 : Penata Tk I/III/d : Biokimia : MIPA/Pendidikan Kimia : Universitas Negeri Yogyakarta

10

11

LAMPIRAN

Gambar 1. Kacang Gude

12

You might also like