You are on page 1of 9

1

A. Bimbingan Agama
1. Pengertian Bimbingan dan Penyuluhan Agama
Menurut H.M Arifin ( 1982:2 ) dalam bukunya Bimbingan dan
Konseling beliau menyatakan bahwa pengertian Konseling Agama adalah:
Usaha pemberian bantuan kepada seseorang yang mengalami kesulitan baik
lahiriah maupun batiniah yang menyangkut kehidupannya di masa kini dan di
masa mendatang. Bantuan tersebut berupa pertolongan di bidang mental dan
spiritual, agar orang yang bersangkutan mampu mengatasinya dengan
kemampuan yang ada pada dirinya sendiri maupun dorongan dari kekuatan iman
dan takwa kepada Tuhan.
Adapun pengertian Konseling agama lebih spesifik lagi yaitu pengertian
konseling agama Islam ialah proses pemberian bantuan kepada individu agar
menyadari / menyadari kembali eksistensinya sebagai makhluk Allah yang
seharusnya dalam kehidupan keagamaannya senantiasa selaras dengan ketentuan
dan petunjuk Allah, sehingga dapat mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan
akhirat. Pada konseling ini penekanannya pada upaya kuratif atau pemecahan
masalah yang dihadapi seseorang, secara Islami berarti konseling agama Islam
membantu individu menyadari kembali ke beradaan atau eksistensinya sebagai
makhluk Allah, sebagai ciptaan Allah yang diciptakan-Nya sesuai dengan
petunjuk-Nya.
Bilamana kita menengok sejenak kepada sejarah agama-agama besar
dunia, maka bimbingan dan penyuluh Agama telah dilaksanakan oleh para Nabi
dan Rasul, para sahabat Nabi, para ulama, pendeta, rahib dan juga para pendidik
atau pengajar dilingkungan masyarakat dari zaman ke zaman. Oleh karenanya,
masalah bimbingan dan penyuluhan di lingkungan masyarakat beragama secara
informal telah dikenal sebagai suatu kegiatan bagi orang yang memegang
kedudukan pimpinan bidang keagamaan, hanya saja di dalam kegiatannya belum
didasari teori-teori pengetahuan yang berhubungan dengan teknis atau
metodologis serta administrative pelaksanaanya, serta belum dilembagakan.
2

Dikalangan masyarakat islam telah pula dikenal prinsi-prinsip guidance
and counseling yang bersumber dari firman-firman Allah sendiri serta sunnah
Nabi sebagai beberapa contoh dibawah :
7vu1- _O) O):Ec El)4O
gOE'g4^) gOgNOE^-4
gO4L=OO4^- W _^gE_4
/-) "Og- }=O;O _
Ep) El+4O 4O- OU;N }E)
E= }4N g)-O):Ec W 4O-4
OU;N 4g4-;_^) ^g)
Artinya :
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan
pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.
Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang
tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang
mendapat petunjuk. ( Qs. An-Nahl 125 )
Di samping itu terdapat pula beberapa sabda nabi yang menjelaskan
bahwa penasehatan/penyuluhan itu merupakan kewajiban agama seperti
sabdanya yang menyatakan ( Agama itu adalah nasehat ). Pengertiannya ialah
bahwa dengan melalui kegiatan penasehatan/penyuluhan maka agama dapat
berkembang dalam diri manusia. Hal ini sejalan dengan sabda Nabi : (
Sampaikan segala sesuatu dari padaku meskipun hanya satu ayat sekalipun )

2. Metode Konseling Agama
Dalam proses kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling pada
umumnya, bimbingan dan konseling agama pada khususnya di sekolah, salah
satu komponen yang penting adalah metode yang perlu diterapkan. Efektivitas
3

suatu metode ditentukan oleh sikap dan pendekatan pembimbing atau konselor
terhadap sasaran terbimbing , di samping jenis atau bentuk dari metode itu
sendiri, sejauh mana kesesuaiannya atau ketetapannya terhadap saasaran yang
digarap. Metode bimbingan dan konseling agama berfungsi sebagai penunjang
kelancaran program pendidikan di sekolah yang pelaksanaannya berdasarkan atas
pendekatan individual atau kelompok.
Ada beberapa metode yang lazim dipakai dalam bimbingan dan konseling
agama dimana sasarannya adalah mereka yang berada didalam kesulitan mental-
spiritual disebabkan oleh faktor-faktor kejiwaan dari dalam dirinya sendiri,
seperti tekanan batin (depresi mental), gangguan perasaan (emotional
disturbance), tidak mampu mengadakan konsentrasi pikiran, dan gangguan batin
lainnya yang memerlukan pertolongan. Dan juga disebabkan oleh faktor-faktor
dari luar dirinya, seperti pengaruh dari lingkungan hidup yang menggoncangkan
perasaan (misalnya, orang yang dicintai telah meninggalkan dirinya), pekerjaan
rumah yang berat sehingga menghambat proses belajar mengajar di sekolah, dan
lain-lain penyebab yang banyak menimbulkan hambatan batin anak bimbing.
Untuk mengungkapkan segala sesuatu yang menjadi sebab kemunduran
prestasi belajar, maka anak bimbing perlu didekati melalui metode sebagai
berikut:
1. Wawancara, adalah salah satu cara memperoleh fakta-fakta kejiwaan yang
dapat dijadikan bahan pemetaan tentang bagaimana sebenarnya hidup
kejiwaan anak bimbing pada saat tertentu yang memerlukan bantuan.
2. Segala fakta yang diperoleh dari anak bimbing dicatat secara teratur dan rapi
didalam buku catatan (cumulative records) untuk anak bimbing yang
bersangkutan serta disimpan baik-baik sebagai file (dokumen penting). Pada
saat dibutuhkan, catatan pribadi tersebut dianalisis dan diidentifikasi untuk
4

bahan pertimbangan tentang metode apakah yang lebih tepat bagi bantuan
yang harus diberikan kepadanya.
3. Metode Group-guidance (bimbingan kalompok) Bilamana metode interview
atau wawancara merupakan cara pemahaman tentang keadaan anak bimbing
secara individual (pribadi), maka bimbingan kelompok adalah sebaliknya,
yaitu cara pengungkapan jiwa/batin serta pembinaannya melalui kegiatan
kelompok, seperti ceramah, diskusi, seminar, simposium, atau dinamika
kelompok (group dynamics), dan sebagainya.
4. Metode Nondirektif (cara yang tidak mengarahkan). Cara lain untuk
mengungkapkan segala perasaan dan pikiran yang tertekan sehingga menjadi
penghambat kemajuan belajar anak bimbing adalah metode nondirektif.
Metode ini dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu:
a) Client centered, yaitu cara pengungkapan tekanan batin yang dirasakan
menjadi penghambat anak bimbing dalam belajar dengan sistem
pancingan yang berupa satu-dua pertanyaan yang terarah.
b) Metode direktif yaitu cara pengungkapan tekanan perasaan yang
menghambat perkembangan belajar dengan mengkorek sampai tuntas
perasaan yang menyebabkan hambatan dan ketegangan, dengan cara
client centered yang diperdalam dalam pertanyaan yang motifatif dan
persuasif (meyakinkan) untuk mengingat-ingat, serta didorong untuk
berani mengungkap perasaan tertekan sampai keakar-akarnya.
5. Metode Psikoanalitis (penganalisaan psikis), metode ini berasal dari teori
psiko-analisa Freud yang digunakan untuk mengungkapkan segala tekanan
perasaan, terutama perasaan yang tidak didasari. Menurut teori ini, manusia
yang senantiasa mengalami kegagalan usaha dalam mengejar cita-cita atau
keinginan, menyebabkan timbulnya perasaan tertekan yang makin lama makin
membengkak. Untuk memperoleh data-data tentang jiwa tertekan bagi
penyembuhan klien tersebut, diperlukan metode psikoanalisis yang
5

menganalisis gejala tingkah laku yang serba salah dengan menitik beratkan
pada perhatian berulang-ulang.
6. Metode Direktif (Metode yang bersifat mengarahkan), metode ini lebih
bersifat mengarahkan kepada anak bimbing untuk berusaha menghadapi
kesulitan (problema) yang dihadapi. Pengarahan yang diberikan kepada anak
bombing ialah dengan memberikan secara langsung jawaban-jawaban
terhadap permasalahan yang menjadi sumber kesulitan yang dihadapi/dialami
anak bombing. Metode ini selain dipakai oleh para konselor pendidikan atau
konselor agama juga banyak digunakan oleh para dokter umum, dokter jiwa
(psycheater), penyuluh sosial.
7. Metode lainnya yang berkaitan dengan sikap sosial dalam hubungannya
dengan pergaulan anak bimbing sering dipakai metode sosiometri, yaitu suatu
cara yang dipergunakan untuk mengetahui kedudukan anak bimbing dalam
berhubungan kelompok.

B. Bimbingan Karir
1. Pengertian bimbingan karir
Dalam pelayanan bimbingan dan konseling ada empat bidang pelayanan
yang harus diberikan kepada siswa yaitu bimbingan pribadi, bimbingan sosial,
bimbingan belajar dan bimbingan karir. Bimbingan karir pada hakekatnya
merupakan salah satu upaya pendidikan melalui pendekatan pribadi dalam
membantu individu untuk mencapai kompetisi yang diperlukan dalam
menghadapi masalah-masalah karir.
Donald D. Super (1975) mengartikan bimbingan karir sebagai suatu
proses membantu pribadi untuk mengembangkan penerimaan kesatuan dan
gambaran diri serta peranannya dalam dunia kerja. Menurut batasan ini, ada dua
hal penting, pertama proses membantu individu untuk memahami dan menerima
6

diri sendiri, dan kedua memahami dan menyesuaikan diri dalam dunia kerja.
Oleh sebab itu yang penting dalam bimbingan karir adalah pemahaman dan
peCareer guidance encompasses all of the service that aim at helping pupils
make occupational and educational plans and decisions nyesuaian diri baik
terhadap dirinya maupun terhadap dunia kerja. Tolbert, (1975:27) memaparkan
bahwa . Pengertian Tolbert ini mengandung makna bahwa bimbingan karir
merupakan salah satu bentuk layanan dalam membantu siswa merencanakan
karirnya.
Berdasarkan uraian terdahulu maka dapat dikatakan bahwa bimibingan
karir merupakan suatu proses bantuan yang diberikan pada individu melalui
berbagai cara dan bentuk layanan agar ia mampu merencanakan karirnya dengan
mantap sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan, pengetahuan dan
kepribadian serta faktor-faktor yang mendukung kemajuan dirinya. Faktor-faktor
yang mendukung perkembangan diri tersebut misalnya informasi karir yang
diperoleh siswa dan status sosial ekonomi orang tua.
2. Tujuan bimbingan karir
Peters dan Shetzer (1974:267) mengemukakan bahwa tujuan bimbingan
karir adalah membantu siswa dengan cara yang sistematis dan terlibat dalam
perkembangan karir. Guru pembimbing hendaknya dapat membantu siswa
merencanakan karirnya sesuai dengan kemampuan, bakat dan minat yang
dimilikinya. Moh. Surya (1988:14) menyatakan bahwa tujuan bimbingan karir
adalah membantu individu memperoleh kompetensi yang diperlukan agar dapat
menentukan perjalanan hidupnya dan mengembangkan karir kearah yang
dipilihnya secara optimal.
Dari penjelasan-penjelasan di atas, secara essensial bimbingan karir
merupakan salah satu proses layanan yang bertujuan membantu siswa dalam
7

proses pemahaman diri, pemahaman nilai-nilai, pengenalan lingkungan,
hambatan dan cara mengatasinya serta perencanaan masa depan.
Masa depan harus direncanakan disongsong bukan di tunggu. Awal masa
depan itu adalah di sini dan sekarang. Persiapan untuk menyongsong masa
depan dilakukan melalui prosedur-prosedur tertentu baik melaui pendidikan
informal, formal maupun non formal. Melalui pendidikan di sekolah siswa
dibekali dengan berbagai pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap- sikap
tertentu. Bekal yang diperoleh siswa di sekolah bertujuan untuk mempersiapkan
mereka memasuki dunia kerja.
Pacinski dan Hirsh (1971:8) menegaskan bahwa sekolah-sekolah
mendapat kesempatan yang berharga melaui proses pendidikan untuk
mempersipakan siswa memasuki dunia kerja. Salah satu bentuk layanan yang
diberikan sekolah dalam upaya mempersiapkan siswa memasuki dunia kerja
adalah bimbingan karir di samping kegiatan kurikuler. Melalui bimbingan karir
siswa akan memperoleh pemahaman yang lebih tepat tentang dirinya, pengenalan
terhadap berbagai jenis sumber-sumber kehidupan serta penghargaan yang
objektif dan sehat terhadap karir.Untuk mengantar siswa ke gerbang masa depan
(pendidikan dan pekerjaan) yang diharapkan, program bimbingan karir yang
dicanangkan di sekolah merupakan wadah yang tepat untuk itu.
3. Fungsi Bimbingan Karier
a. Pemahaman, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik memahami diri
dan lingkungannya.
b. Pencegahan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik mampu
mencegah atau menghindarkan diri dari berbagai permasalahan yang dapat
menghambat perkembangan dirinya.
8

c. Pengentasan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik mengatasi
masalah yang dialaminya.
d. Pemeliharaan dan pengembangan, yaitu fungsi untuk membantu peserta
didik memelihara dan menumbuh-kembangkan berbagai potensi dan
kondisi positif yang dimilikinya.
e. Advokasi, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik memperoleh
pembelaan atas hak dan atau kepentingannya yang kurang mendapat
perhatian.
4. Penerapan dan Jenis Layanan Bimbingan Karir
Penerapan bimbingan karir adalah pelaksanaan dari berbagai jenis
layanan bimbingan karir. Layanan bimbingan karir tersebut di antaranya:
a. Orientasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik memahami
lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah/madrasah dan obyek-
obyek yang dipelajari, untuk menyesuaikan diri serta mempermudah dan
memperlancar peran peserta didik di lingkungan yang baru.
b. Informasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menerima dan
memaham berbagai informasi diri, sosial, belajar, karir/jabatan, dan
pendidikan lanjutan.
c. Penempatan dan Penyaluran, yaitu layanan yang membantu peserta didik
memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat di dalam kelas,
kelompok belajar, jurusan/program studi, program latihan, magang, dan
kegiatan ekstra kurikuler.
d. Penguasaan Konten, yaitu layanan yang membantu peserta didik
menguasai konten tertentu, terumata kompetensi dan atau kebiasaan yang
berguna dalam kehidupan di sekolah, keluarga, dan masyarakat.
e. Bimbingan dan Konseling Perorangan, yaitu layanan yang membantu
peserta didik dalam mengentaskan masalah pribadinya
9

f. Bimbingan dan Konseling Kelompok, yaitu layanan yang membantu
peserta didik dalampembahasan dan pengentasan masalah pribadi melalui
dinamika kelompok.

No

Kegiatan Materi Bidang Pengembangan
Karir
1. Layanan Orientasi Mengenal karir dan syarat mendapatkannya
2. Layanan informasi Informasi tentang arah dan kondisi karir
3. Layananpenempatan
penyaluran
Penguatan akan karir yang diminati
4. Layanan penguasaan konten Penguasaan tentang karir jenis dan syaratnya
5. Layanan konseling perorangan Kemampuan mengelola hambatan dalam
mempersiapkan karir
6. Layanan konseling kelompok Kemampuan menyesuaikan pilihan karir
dengan melibatkan bantuan kelompok
7. Himpunan data Data rencana karir
8. Tampilan kepustakaan Bacaan dan rekaman tentang arah dan
kehidupan karir
9. Alih tangan kasus Pendalaman penanganan masalah karir

You might also like