You are on page 1of 5

Bab I Pendahuluan 1.

1 latar belakang

Sebagian besar mikroorganisme memindahkan berbagai macam molekul kecil melewati sel-sel atau membran plasma dan memetabolismenya. Substansi ini termasuk glukosa, asam amino, peptida kecil, nukleotida dan phosphat serta ion organik lainnya. Sebagai tambahan, untuk endoenzim yang diproduksi untuk digunakan sel, banyak bakteri (dan fungi) memproduksi eksoenzim dan melepaskannya melalui sel atau membran plasma. Enzim (eksoenzim) yang berperan dalam merubah karbohidrat komplek adalah karbohidrase, amilase, selulase. Pati merupakan substansi yang terlebih dahulu harus diubah menjadi molekul lebih sederhana agar dapat diserap oleh sel. Mikroorganisme memproduksi enzim untuk memecah substansi di dalam sel, salah satunya adalah amilase (Black, 2005). Amilase juga banyak digunakan pada industri makanan. Amilase dapat digunakan sebagai pengontrol viskositas sirup cokelat dan minuman beralkohol (brewing). Amilase diproduksi oleh banyak jenis mikrobia, akan tetapi mikrobia yang sering digunakan dalam skala industri adalah Bacillus subtilis, Bacillus licheniformis, Bacillus amyloquaifaciens dan Aspergillus niger (Inchem, 2008). Oleh karena pentingnya enzim amilase, maka praktikum tentang Isolasi dan Deteksi Amilase perlu sekali dilakukan.
1.2 Tujuan Adapun tujuan dilaksanakan praktikum tentang Isolasi dan Deteksi Amilase adalah untuk mempelajari deteksi adanya enzim amilase, mempelajari proses produksi amilase dan mempelajari uji enzim amilasi yang telah diproduksi. Bab II Tipus 2.1 Definisi e. amylase (1 ind, 2 eng)

Enzim adalah molekul biopolimer yang tersusun dari serangkaian asam amino dalam komposisi dan susunan rantai yang teratur dan tetap. Enzim memegang peranan penting dalam berbagai reaksi di dalam sel. Sebagai protein, enzim diproduksi dan digunakan oleh sel hidup untuk mengkatalisis reaksi, antara lain konversi energi dan metabolisme pertahanan sel. Amilase mempunyai kemampuan untuk memecah molekul-molekul pati dan glikogen Molekul pati yang merupakan polimer dari alfa-D-glikopiranosa akan dipecah oleh enzim pada ikatan alfa-1,4- dan alfa-l,6-glikosida (Biogen, 2008).

Amilase merupakan enzim yang paling penting dan keberadaanya paling besar, pada bidang bioteknologi, enzim ini diperjual belikan sebanyak 25% dari total enzim yang lainya. Amilase didapatkan dari berbagai macam sumber, seperti tanaman, hewan dan mikroorganisme. Amilase yang berasal dari mikroorganisme banyak digunakan dalam industri, hal ini dikarenakan mikroorganisme periode pertumbuhanya pendek. Amilase pertama kali yang diproduksi adalah amilase yang berasal dari fungi pada tahun 1894 (Oliveira, 2008). Enzim alfa-amilase merupakan enzim yang banyak digunakan pada berbagai macam makanan, minuman dan industri tekstil. Alfa amilase ekstra seluler dihasilkan dari beberapa bakteri, diantaranya adalah Bacillus coagulans, B. stearothermophilus dan B. licheniformis (Biogen, 2008).
Biogen, 2008. Amilase. http://biogen.litbang.deptan.go.id/terbitan/agrobio

/abstrak/agrobio_vol. tanggal akses 05 Mei 2008 Oliveira, 2004. Rhizobia Amylase Production Using Various Starchy Substances as Carbon Substrates. http://www.scielo.br/pdf/bjm/v31n4/a11v31n4.pdf. tanggal akses 05 Mei 2008. Amylase (English pronunciation: /mlez/) is an enzyme that catalyses the breakdown of starch into sugars. Amylase is present in human saliva, where it begins the chemical process of digestion. Food that contains much starch but little sugar, such as rice and potato, taste slightly sweet as they are chewed because amylase turns some of their starch into sugar in the mouth. The pancreas also makes amylase (alpha amylase) to hydrolyse dietary starch into disaccharides and trisaccharides which are converted by other enzymes to glucose to supply the body with energy. Plants and some bacteria also produce amylase. As diastase, amylase was the first enzyme to be discovered and isolated (by Anselme Payen in 1833).[1] Specific amylase proteins are designated by different Greek letters. All amylases are glycoside hydrolases and act on -1,4-glycosidic bonds.

http://en.wikipedia.org/wiki/Amylase Amylase is an enzyme that helps digest carbohydrates. It is produced in the pancreas and the glands that make saliva. When the pancreas is diseased or inflamed, amylase releases into the blood. A test can be done to measure the level of this enzyme in your blood. Amylase may also be measured with a urine test. See amylase - urine.

http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/003464.htm
-Amylase is an enzyme EC 3.2.1.1that hydrolyses alpha-bonds of large alpha-linked polysaccharides, such as starch and glycogen, yielding glucose and maltose.[2] It is the major form of amylase found in humans and other mammals.[3] It is also present in seeds containing starch as a food reserve, and is secreted by many fungi. Amylase is found in saliva and breaks starch down into maltose and dextrin. This form of amylase is also called "ptyalin" /taln/.[4] It will break large, insoluble starch molecules into soluble starches (amylodextrin, erythrodextrin, and achrodextrin), producing successively smaller starches and ultimately maltose. Ptyalin acts on linear (1,4) glycosidic linkages, but compound hydrolysis requires an enzyme that acts on branched products. Salivary amylase is inactivated in the stomach by gastric acid. In gastric juice adjusted to pH 3.3, ptyalin was totally inactivated in 20 minutes at 37C. In contrast, 50% of amylase activity remained after 150 minutes of exposure to gastric juice at pH 4.3.[5] Both starch, the substrate for ptyalin, and the product (short chains of glucose) are able to partially protect it against inactivation by gastric acid. Ptyalin added to buffer at pH 3.0 underwent complete inactivation in 120 minutes; however, addition of starch at a 0.1% level resulted in 10% of the activity remaining, and similar addition of starch to a 1.0% level resulted in about 40% of the activity remaining at 120 minutes.[ http://en.wikipedia.org/wiki/Alpha-Amylase

2.2

Definisi e. alfa amylase (2 ind, 2 eng)

Alfa-amilase (bahasa Inggris: alpha-amylase, 1,4-alpha-D-glucan glucanohydrolase, pancreatic alpha-amylase, -amilase, PA) adalah salah satu enzim yang berperan dalam proses degradasi pati, sejenis makromolekul karbohidrat.[1] Struktur molekuler dari enzim ini adalah -1,4-glukanohidrolase.[2] Bersama dengan enzim pendegradasi pati lain, pululanase, -amilase termasuk ke dalam golongan enzim kelas 13 glikosil hidrolase (E.C.3.2.1.1).[2][3] Alpha-amilase ini memiliki beberapa sisi aktif yang dapat mengikat 4 hingga 10 molekul substrat sekaligus.[1] Alpha-amilase pada umumnya aktif bekerja pada kisaran suhu 25 0C hingga 95 0C.[1] Penambahan ion kalsium dan klorida dapat meningkatkan aktivitas kerja dan menjaga kestabilan enzim ini.[4] Alfa-amilase akan memotong ikatan glikosidik -1,4 pada molekul pati (karbohidrat) sehingga terbentuk molekul-molekul karbohidrat yang lebih pendek.[5] Hasil dari pemotongan enzim ini antara lain maltosa, maltotriosa, dan glukosa.[1] http://id.m.wikipedia.org/wiki/Alfa-amilase Enzim alfa-amilase merupakan endoenzim yang memotong ikatan alfa-1,4 amilosa dan amilopektin menghasilkan oligosakaridadan sejumlah kecil glukosa dengan cepat pada larutan pati kental yang telah mengalami gelatinisasi. Proses ini juga dikenal dengan nama proses likuifikasi pati. Produk akhir yang dihasilkan dari aktivitasnya adalah dekstrin beserta sejumlah kecil glukosa dan maltosa. Alfa-amilase akan menghidrolisis ikatan alfa-1-4

glikosida pada polisakarida dengan hasil degradasi secara acak di bagian tengah atau bagian dalam molekul. Struktur molekuler dari enzim ini adalah -1,4-glukanohidrolase. Bersama dengan enzim pendegradasi pati lain, pulunalase, -amilase termasuk kedalam golongan enzim kelas 13 glikosil hidrolase. Alpha-amilase ini memiliki beberapa sisi aktif yang dapat mengikat 4 hingga 10 molekul substrat sekaligus. Alpha-amilase dapat mendegradasi beras, tapioka, dan maizena dengan pola yang berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa alpha-amilase memiliki domain pengikat pati dan berpotensi tinggi dalam industri pemrosesan pati. Enzim alpha-amilase merupakan enzim yang banyak digunakan pada berbagai macam makanan, minuman, detergen, industry pemrosesan dan industry tekstil. Ada beberapa metunjuk tentang enzim Alpha-amilase ini, diantaranya:

Bisa dalam bentuk tepung malt, gandum yang berkecambah Bisa berasal dari bakteri bacillus Bacillus subtilis Disintesa kapang Rhizopus oligosporus dan Rhizopus oryzae Bisa berasal dari cacing tanah Pakai cendawan Aspergillus sp Bisa berasal dari pancreas sapi dan babi Banyak terdapat di air ludah dan pencernaan manusia

Alpha-amilase pada umumnya bekerja pada kisaran suhu 25 hingga 95 celcius. Penambahan ion klasium dan klorida dapat meningkatkan aktivitas kerja dan mendapat kestabilan enzim alpha-amilase ini. Alfa-amilase akan memotong ikatan glikosidik -1,4 pada molekul pati (karbohidrat) sehingga terbentuk molekul-molekul karbohidrat yang lebih pendek. Hasil dari pemotongan enzim ini antara lain maltosa, maltotriosa, dan glukosa. Enzin alpha amylase http://blog.ub.ac.id/nungkieku/2011/03/17/hello-world/ Alpha-amylase acts upon large linear polymers at internal bonds. The hydrolytic products have alpha-configuration. The activity is present in all living organisms, however the enzymes vary remarkably even from tissue to tissue within a single species. Plant and animal amylases and those from bacteria and mold have been reviewed by Thoma et al. (1971) and Takagi et al. (1971) respectively. The enzyme is a glycoprotein (Beaupoil-Abadie et al. 1973). Its single polypeptide chain of about 475 residues has two SH groups and four disulfide bridges and contains a tightly bound Ca2+. (Granger et al. 1975; Steer et al. 1974). It exists in two forms (I and II) which have identical enzymatic properties, differing only in electrophoretic mobility (Cozzone et al. 1970; Marchis-Mouren and Pasero 1967). Levitzki and Steer (1974) report on a binding site for Cl- which effects a conformational change that enhances activity. See also Pommier et al. (1974), Telegdi and Straub (1973), Agarwal and Henkin (1987). Specificity: Alpha-amylase catalyzes the hydrolysis of internal alpha-1,4-glucan links in polysaccharides containing 3 or more alpha-1,4-linked D-glucose units yielding a mixture of maltose and glucose. See also Takeshita and Hehre (1975). Inhibitors: Urea and other amide reagents (Toralballa and Eitingon 1967).

Activators: Cl- is essential. (See also O'Donnell et al. 1975 for the effect of bile salts). Stabilizers: Calcium and chloride ions are necessary for stability. Stability: Crystalline suspensions in sodium-calcium chloride are stable for several months refrigerated. Solutions in buffered sodium chloride, pH 7.0, are stable for months providing the protein concentration exceeds 0.1%. http://www.worthington-biochem.com/aa/default.html
2.3 hubungan antara e. alfa amylase dengan pati

Bab III Metodologi 3.1 3.2 3.3 alat & bahan (fungsi) alur kerja analisis perlakuan

Bab IV hasil & pembahasan 4.1 tabel hasil pengamatan 4.2 grafik nilai absorbansi & pembahasan (pembandingan dg literatur) Bab V Penutup Kesimpulan Dapus

You might also like