Chil labour-the employment of children in industry, often against their will-has been a problem for many years.

Over a hundred years ago, the English novelist charles dickens shocked many of his readers when he describe tghe conditions under which young children work in British factories. In many parts of the world, the conditions Dickens described continue almost unchanged tofay. The only difference is that nowadays employment of children is confined to small industries and family bussinesses, such as hotels, restaurants and, particularly, farms, rather than to large factories. Girls are more often the victims of child labour practice than boys. Many of them are forced to start work when they are only ten years old. Altough the work they are given to do is often light, it often involves srious risks to the health. In one recent case, children as young as six years were found to be working in Asian factories and the children were working from eight to fourteen hours a day in overcrowded and unhealthy working conditions. Sometimes a whole family group is employed, with the payment going to a parent or older relative. The children, therefore not only receive nothing or very little for their long hours of work, they are prevented from attending school. When they become older they are, therefore, unable to do any other kind of work.

Buruh anak-kerja dengan anak-anak di industri, sering bertentangan dengan keinginan-telah mereka menjadi masalah selama bertahun-tahun. Lebih dari seratus tahun yang lalu, novelis Inggris Charles Dickens terkejut banyak pembacanya ketika ia menggambarkan kondisi tghe di mana anak-anak muda bekerja di pabrik Inggris. Di banyak bagian dunia, kondisi Dickens dijelaskan terus tofay hampir tidak berubah. Satu-satunya perbedaan adalah bahwa saat ini mempekerjakan anak-anak terbatas pada industri kecil dan bussinesses keluarga, seperti hotel, restoran, dan, terutama, peternakan, bukan untuk pabrik-pabrik besar. Anak perempuan lebih sering menjadi korban praktik pekerja anak dari anak laki-laki. Banyak dari mereka dipaksa untuk mulai bekerja ketika mereka hanya sepuluh tahun. Altough pekerjaan mereka diberi lakukan adalah sering cahaya, sering melibatkan risiko srious bagi kesehatan. Dalam satu kasus terakhir, anak-anak berumur enam tahun ditemukan untuk dapat bekerja di pabrik-pabrik Asia dan anak-anak bekerja 8-14 jam sehari dalam kondisi kerja yang penuh sesak dan tidak sehat. Terkadang sekelompok seluruh keluarga digunakan, dengan pembayaran pergi ke orang tua atau saudara yang lebih tua. Anak-anak, karena itu tidak hanya menerima apa-apa atau sangat sedikit selama berjam-jam kerja mereka, mereka akan dicegah dari menghadiri sekolah. Ketika mereka menjadi tua mereka, karena itu, tidak mampu melakukan jenis lain kerja.