You are on page 1of 31

AGLAONEMA

Salam ASRI. Aglaonema dalam bahasa China dikenal dengan nama " Chinese Evergreen ", sebetulnya tanaman hias yang berdaun indah berbatik dan membawa keberuntungan ini sudah lama dikenal di Indonesia dengan nama " Sri Rejeki ".

Aglaonema Tanaman Hias Berdaun Seksi Aglaonema, kembang yang banyak dikembangbiakkan di Thailand ini pernah menduduki peringkat atas di kancah bursa pasaran tanaman hias. Namun belakangan, pamornya turun setelah munculnya beberapa tanaman hias lain, seperti Adenium, Anthurium, atau Pachypodium dengan berbagai spekulasi yang tiba-tiba menaikkan namanya masing-masing. Aglaonema adalah sejenis tanaman hias yang memiliki keindahan lebih pada daunnya, bukan pada bunganya. Ada pun karakter daun yang sering dimiliki tanaman yang kini mulai digemari kaum pria ini, seperti daunnya yang mengkilap kemerahan.

Karakter seperti ini misalnya dimiliki aglaonema red Sumatran yang harganya mencapai ratusan ribu. Karakter lain, berdaun putih kehijauan. Karakter daun seperti ini, semisal dimiliki aglaonema snow white. Ada pun jenis aglaonema yang kini sering ditemui di pusat-pusar perbelanjaan tanaman hias, selain keduanya di antaranya adalah aglaonema tembaga, palm roy, legacy, anjamanii, manii impet, mimong kol, dinamit ruby, kamung kon, lipstik, lady valentine, selendang putri, heng-heng dan masih banyak lagi. Di beberapa kalangan pencinta tanaman hias, aglaonema kerap juga disebut dengan julukan sri rejeki atau Chinese evergreen. Namun di dalam kamus ilmu pengetahuan alam, aglaonema disebut adalah tanaman yang masuk dalam family araceae. Genusnya diperkirakan ada sekitar 30 spesies. Habitat aslinya, tanaman biasa hidup di bawah hutan hujan tropis. Tumbuh baik pada areal dengan intensitas penyinaran rendah dan kelembaban tinggi. Pertumbuhan Bagaimana cara mengembangbiakkan aglaonema? Menurut Mahyudin, salah satu pedagang yang sudah enam tahun berkecimpung di bidang tanaman hias, perawatan aglaonema sebenarnya cukup mudah. Asalkan mau memberikan waktu yang serius, ujarnya. Ia menjelaskan, Aglaonema sebaiknya ditanam pada media tanam dengan menggunakan tanah kompos sawit. Dan media tanamnya juga dibuat dalam pot, sesuai dengan ukuran tanaman. Selain itu, untuk menjadikan pertumbuhan Aglaonema lebih sehat, sebaiknya juga diberi pupuk. Frekwensinya cukup 1 kali dalam 6 bulan, jelas Mahyuddin. Dikatakannya, aglaonema yang sehat bisanya akan memiliki daun yang sehat pula.

Semisal, daunnya yang tumbuh berkarakter kokoh, mengkilap, warnanya tidak pucat dan tidak mudah terserang hama daun. Agar daunnya tampak lebih indah, sebaiknya dilap dengan kain setiap hari. Lihat dan nikmatilah keindahannya, ujarnya. Sedangkan untuk perkembangbiakan aglaonema sendiri, hingga saat ini masih melalui proses penyilangan. Caranya, bonggol aglaonema disatukan dengan tanaman baru. Sehingga lahirlah hibrida baru. Selain itu, aglaonema juga akan menghasilkan tunas yang bisa ditanam kembali dalam media tanam yang baru. Selain kedua proses perkembangbiakan itu, kata Mahyuddin, aglaonema juga bisa dikembangbiakkan dengan cara penyerbukan. Tapi tidak semua penggemar tanaman hias mau melakukannya. Karena akan membutuhkan waktu yang lebih lama. Terkadang penggemar tanaman hias tak sabar menunggu lama-lama. Makanya, mereka lebih sering mengembangbiakkannya dengan cara

penyilangan, ujar Mahyuddin, yang saat ini juga sedang mengikuti Expo Tanaman Hias di Taman Ahmad Yani Medan. Meski agak menunggu lama, aglaonema hasil penyerbukan akan memiliki karakter yang lebih indah dan seksi, seperti kata mereka kaum pria yang tampaknya mulai tergila-gila pada keindahannya, meski harganya kini menurun.

Budidaya Aglaonema
Aglaonema disebut juga;Sri Rejeki atau Chinese Evergreen merupakan tanaman dari family Araceae. Genus Aglaonema terdiri dari sekitar 30 spesies. Habitat asli tanaman ini adalah di bawah hutan hujan tropis, tumbuh baik pada areal dengan intensitas penyinaran rendah dan kelembaban tinggi. Kini berbagai macam aglaonema hybrida telah dikembangkan, memiliki penampilan tanaman yang sangat menarik. Hybrida dari bermacam warna, bentuk, ukuran daun sehingga jauh berbeda dari spesies alami.

SIFAT TANAMAN, SYARAT TUMBUH Sifat dari tanaman aglaonema beragam, ada yang dapat terkena sinar matahari dan ada juga yang harus ternaungi, sebagian aglaonema dapat hidup di tempat lembab dan sebagian lagi di tempat sedikit kering, tanaman aglaonema tergolong bandel, mudah dirawat dan cocok dijadikan tanaman indoor, apalagi aglaonema terkenal dengan motif daunnya yang indah. Syarat yang harus dipenuhi untuk mendapatkan pertumbuhan aglaonema yang optimal adalah lokasi, cahaya, kelembaban dan suhu. Lokasi yang ideal untuk merawat aglaonema adalah daerah yang berketinggian 300 - 400 m diatas permukaan laut,namun tidak menutup kemungkinan juga dapat tumbuh baik di dataran rendah, sesuai habitatnya aglaonema menyukai lokasi yang teduh dengan pencahayaan terbatas, intensitas sinar matahari berkisar antara 10 - 30%, kelembaban yang cocok untuk merawat aglaonema adalah 50 70%, di kisaran itu tanaman tumbuh baik, lebih dari 75% dapat menyebabkan tumbuhnya cendawan pada media tanam, selain itu juga suhu menunjang pertumbuhan, lokasi sebaiknya bersuhu 28 30 C pada siang hari dan 20 22 C malam hari dan dibantu juga dengan sirkulasi udara yang baik.

MEDIA TANAM Untuk memiliki tanaman aglaonema yang tumbuh sehat dan baik diantaranya adalah dengan menggunakan media dengan komposisi yang pas, media dengan tingkat keasaman/pH dan porositas (Porous) yang ideal sangat baik untuk pertumbuhan aglaonema, media tanam aglaonema juga harus steril, yaitun bebas dari penyakit, tidak mudah lapuk dan hancur karena air, mudah diperoleh dan harganya terjangkau, aglaonema dapat tumbuh dengan baik pada media dengan pH 7 atau disebut juga pH netral yang kaya akan zat hara, angka pH dengan selisih 0,5 1 masih dianggap pH ideal. Porous artinya mudah mengeluarkan kelebihan air, tingkat porositas yang dibutuhkan pada media tanam sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan, yaitu ketinggian dan kelembaban, pada dataran rendah yang panas dan bercurah hujan rendah, media tanam sebaiknya harus bisa menahan air sehingga media tidak kekeringan, sebaliknya di dataran tinggi yang umumnya sering hujan sebaiknya gunakan media dengan porositas tinggi agar kelebihan air mudah dikeluarkan. Berikut macam jenis unsur yang digunakan untuk media tanam aglaonema, yang tentunya dengan tingkat porositas yang berbeda dengan kekurangan kelebihan masing-masing, kombinasi beberapa unsur media dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan dan faktor lingkungan :

1. Pakis,sekam bakar, Pasir malang,humus (1;1;1;1) 2. Pakis,pasir malang,sekam bakar, cocopeat (2;1;1;1) 3. Pakis,sekam bakar, pasir malang, cocopeat (2;1;1;1) 4. Cocopeat,sekam bakar kompos organik (5;3;2) 5. Pakis,pasir malang, kaliandra (3;2;1)

Jenis unsur media tanam - Pakis pakis dapat menyimpan air dengan baik dan memiliki drainase dan aerasi yang bagus, akar dapat menyerap air dengan mudah dan leluasa untuk berkembang, tidak mudah lapuk dan memiliki daya tahan cukup tinggi - Sekam Bakar ; sekam bakar memiliki kelebihan unsur yang terletak pada sifatnya yang steril dan daya tahanya mencapai 1 tahun, aerasinya cukup baik namun daya serapnya terhadap air kurang baik, sehingga harus dicampur dengan unsur yang dapat menyerap air - Pasir malang ; pasir malang unsur media yang tingkat porositasnya cukup baik, karena itu penggunaanya digunakan untuk mencegah media yang terlalu basah dan air yang menggenang - Cocopeat cocopeat adalah sabut kelapa hasil olahan, unsur ini sangat cocok digunakan bila menginginkan media yang cukup lembab untuk aglaonema khususnya di daerah yang kering dan panas, cocopeat dapat menahan air cukup lama dalam jumlah yang banyak, namun sifatnya mudah lapuk - Kaliandra kaliandra cocok digunakan sebagai media di daerah kering dan panas, media ini cenderung cepat lembab sehingga rawan terjangkit cendewan pengganggu, sifatnya mudah lapuk dan hanya bertahan 4 6 bulan PENYIRAMAN Aglaonema termasuk tanaman yang butuh air dalam jumlah cukup, jadi penyiraman hal penting yang mesti diperhatikan agar aglaonema tumbuh baik, tapi tidak sampai menggenangi medianya, frekuensi dan dosis penyiraman perlu diatur sesuai dengan kondisi media dan lingkungan setempat.

PEMUPUKAN Untuk menunjang pertumbuhan tanaman aglaonema kebutuhan nutrisi sangat penting, beragam merek pupuk majemuk/anorganik mudah diperoleh, bahkan saat ini sudah banyak beredar pupuk khusus aglaonema. Sebelum memilih, cermati dulu komposisi nutrisi dan penggunaanya, barulah cara dan dosis pemberiannya, pemberian pupuk dengan dosis rendah, tetapi sering diberikan akan menghasilkan tanaman kualitas baik dibanding dengan pemberian sesekali dengan dosis tinggi.

MENGGANTI MEDIA TANAM/REPOTTING

Untuk menjaga agar kualitas aglaonema tetap baik perlu dilakukan penggantian media tanam, media tanam yang baik akan membuat aglaonema tumbuh dengan sehat, penggantian media tanam/repotting aglaonema dilakukan setiap 6-12 bulan sekali, repotting juga dibutuhkan oleh tanaman yang sudah terlalu besar sehingga tidak sebanding lagi dengan ukuran pot HAMA DAN PENYAKIT Hama adalah hewan pengganggu tanaman yang secara fisik masih dapat dilihat secara kasat mata tanpa bantuan alat. Hama pada aglaonema bermacammacam dan gejalanya berbeda-beda diantaranya ; 1) Ulat Hama ulat ada yang menyerang daun, yaitu spodoptera sp dan ada juga yang menyerang batang, yaitu Noctuidae 2) Kutu putih (kutu kebul) kutu ini sering menyerang aglaonema di dataran rendah dibanding di dataran tinggi. Kutu putih menyerang batang dan daun bagian bawah, kutu tersebut mengisap cairan daun dan meninggalkan jelaga pada daun 3) Belalang belalang menyerang tanaman aglaonema sama hal nya dengan ulat, yaitu menyerang daun

4) Kutu sisik Hama ini menyerang daun, pelepah, batang dan bunga, bentuknya seperti lintah dengan ukuran yang lebih kecil, kutu sisik ini dapat menyebabkan daun mengerut, kuning, layu dan akhirnya mati 5) Kutu Perisai kutu ini menyerang bagian daun, kutu ini biasanya terdapat koloni dengan membentuk barisan di bagian tulang daun, kutu ini memiliki bentuk seperti perisai pada bagian punggungnya 6) Root mealy bugs menyerang bagian akar tanaman, bentuknya seperti kutu putih, tanaman menjadi kurus, kerdil, daunya mengecil dan layu Penyakit penyakit pada tanaman khususnya aglaonema disebabkan oleh 2 patogen, yaitu cendawan dan bakteri. Jumlah cendawan yang menyebabkan penyakit pada umumnya lebih banyak dibanding bakteri, berikut penyakit yang biasanya menyerang aglaonema

1. Layu fusarium, gejala serangan ditandai dengan tulang daun yang pucat berubah warna menjadi coklat keabuan lalu tanggkainya membusuk, penyebabnya adalah media yang selalu basah sehingga media tanam ber-pH rendah, yang kondisi tersebut membuat Fusarium oxysporium leluasa berkembang. 2. Layu Bakteri, ditandai dengan daun dan batang yang melunak serta bau yang tak sedap 3. Busuk Akar, ditandai dengan daun yang menjadi pucat lalu busuk, batang yang berlubang dan layu, akarnya berwarna coklat kehitaman, yang disebabkan media terlalu lembab sehingga menyebabkan cendawan cepat berkembang. 4. Bercak daun, yang disebabkan oleh cendawan, penyakit ini ditandai dengan adanya bercak pada daun yang lama kelamaan membusuk. 5. Virus, pada aglaonema ditandai dengan daun yang berubah menjadi kekuningan atau menjadi keriting, perubahan tersebut karena virus dapat menghancurkan klorofil dan jaringan lainnya pada daun, virus susah

ditanggulangi, perawatan dan pengendalian lingkungan yang baik merupakan cara pencegahan yang paling efektif. MEMPERBANYAK AGLAONEMA Aglaonema bisa diperbanyak melalui 2 cara, yaitu generatif (kawin) dilakukan dengan cara menanam biji sedangkan vegetatif (tidak kawin) dilakukan melalui stek, pemisahan anakan, cangkok, dan kultur jaringan.

AGLAONEMA

Tanaman hias aglaonema merupakan tanaman yang multifungsi. aglaonema adalah jenis tanaman hias yang mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. selain cantik dalam bentuknya, ternyata aglonema mempunyai kelebihan dibandingkan dengan tanaman hias lainnya. salah satu kelebihannya yaitu berguna sebagai anti polutan (menyerap polusi seperti debu, asap rokok, efek kimia dari cat tembok, serta plitur/fernis yang melekat pada perabotan rumah tangga). Jadi selain sebagai tanaman hias aglonema berguna juga untuk kesehatan.

AGLONEMA

AGLONEMA adalah salah satu tanaman hias yang mempunyai nilai seni dan keindahan yang sangat tinggi. Hanya Orang special yang memiliki dan bisa mengagumi dan merawat bunga ini.

10

Foto Aglonema Terbaru

Campuran

Campuran

Buntut Tokek

11

Donna Carmen Variegata

Dud Anjamanii

Gatot Kaca

Rossa

12

Yellow Green Velvet

Pameran Tanaman 2 Milyar, November 2008


Pameran khusus bertajuk Tanaman 2 Milyar yang digelar dalam Trubus Agro Expo di Parkir Timur Senayan ini menampilkan beberapa tanaman hias koleksi dari para kolektor senior dan kurator profesional. Berbagai jenis tanaman indah dan unik dipajang disini. Berikut beberapa foto dari tanaman cantik berharga total 2 milyar tersebut.

Formasi Aglaonema pilihan yang turut dalam jajaran Tanaman 2 Milyar.

Aglaonema Infinity, dengan pola merah yang menawan.

13

Bidadari, koleksi Harry Setiawan, Irene Flora. Kisaran harga ditaksir sekitar Rp. 300 juta.

Harlequin, silangan termahal dari Greg Hambali. Koleksi Harry Setiawan. Kisaran harga Rp. 150 juta.

Aglaonema Noname kuning, koleksi Harry Setiawan. Kisaran harga Rp. 25 juta.

Claudia, aglaonema kuning yang masih langka. Koleksi Harry Setiawan. Kisaran harga Rp. 50 juta.

14

Hot Lady, aglaonema lokal silangan Greg Hambali yang mempesona. Koleksi Songgo Tjahaja.

Aglaonema Morodoklo ex Thai dengan dominasi warna putih berdaun lebar. Kisaran harga Rp. 100 juta.

Huges, koleksi eksklusif The Infinity, koleksi eksklusif Tuty Hairinoor, Griya Dina Nursery Songgo Tjahaja.

15

Widuri, aglaonema lokal koleksi Krismanto Tangerang. Kisaran harga Rp 50 juta. Sexy Pink, aglaonema lokal koleksi eksklusif Songgo Tjahaja.

Hot Lady koleksi Songgo Tjahaja

Aglaonema Tiara, koleksi Krismanto, Tangerang. Kisaran harga Rp. 50 juta.

Selain Aglaonema tampil pula tanaman lain dengan keunikan dan keindahan tersendiri, seperti Sansevieria, puring, philodendron, adenium, anthurium, sikas, bromelia, dll.

16

Sansevieria Patten Verigata.

Puring Widuri

Philodendron Varigata.

Anthurium Hookeri Varigata.

17

Nepenthes Varigata.

Sikas Varigata.

Adenium Socrotanum botol.

Enchepalartos.

18

ARTI BONGGOL PADA AGLAONEMA


Kita sering terkecoh, saat membeli aglaonema mahal, ternyata setelah kita bongkar tidak punya bonggol, kecuali hanya beberapa helai akar. Bonggol terletak di bawah daun paling bawah, atau di atas tumbuhnya akar.

Orang selalu menyebut bagian dari tanaman aglaonema hanya terdiri dari: akar, batang, daun, dan paling banter bunga, buah atau biji. Padahal ada satu bagian lain yang tak kalah pentingnya, khususnya untuk tanaman aglaonema, yakni bonggol. Bonggol terletak di bawah daun paling bawah, atau di atas tumbuhnya akar. Bonggol disebut panjang jika panjangnya sedikitnya 5 cm. Sebaliknya disebut pendek, jika panjangnya hanya 1-2 cm. Apa yang menyebabkan bonggol menjadi hal yang penting? Bonggol terdiri dari ruas-ruas. Ruas-ruas itulah yang kelak memunculkan anakan-anakan baru aglaonema. Jika bonggol pendek atau tidak ada sama sekali, otomatis peluang memperoleh anak dari aglaonema menjadi sulit. Bahkan kemungkinan besar Anda akan memperoleh tanaman aglaonema yang kurang sehat, Sebaliknya jika bonggol panjang, yang ditandai dengan banyaknya ruas, kita bisa berharap, aglaonema tersebut akan produktif menghasilkan anakananakan baru. Atau kalau ada waktu, potong bonggol itu sekitar 2 cm, dan tanam, untuk menghasilkan tanaman baru. Harga aglaonema tidak murah. Karena itu, disarankan, seperti sudah disinggung pula di bagian lain buku ini sebaiknya Anda tidak perlu segan-segan apalagi malu meminta penjualnya, untuk mengeluarkan tanaman yang Anda beli dari dalam pot, untuk melihat kondisi bonggolnya. (Dikutip dari buku Panduan Praktis Perawatan Aglaonema, karangan Kurniawan Junaedhie, penerbit PT Agromedia Pustaka, 2006)

19

Aglonema Berlafal Allah Bikin Geger, Ditawar Rp 5 Juta


Fatichatun Nadhiroh - detikNews

Lafal Allah ada di daun terbesar (Icha/detikcom)

Sidoarjo - Rumah pasangan suami istri Susilo Hadi (44) dan Supramesti Bibit Rahayu (40) di Jl Brigjen Katamso Gang I/122, Waru, Sidoarjo, Jawa Timur, dua hari ini dipenuhi tamu. Para tamu penasaran ingin melihat tanaman aglonema yang bertuliskan lafal Allah. Aglonema yang tidak diketahui jenisnya itu dibeli pasangan ini 7 hari lalu seharga Rp 300 ribu. Dan gara-gara ada tulisan lafal Allah dalam huruf Arab di dua daunnya, aglonema itu ditawar Rp 3 juta oleh seorang kerabatnya. Kerabat yang lain bahkan berani membeli Rp 5 juta! "Wah eman (sayang), soalnya baru dibeli 7 hari lalu," tolak pasangan ini saat ditemui detikcom di kediamannya, Rabu (9/5/2007). Aglonema berlafal Allah itu didapat Susilo dan istri saat keduanya tengah menghadiri pameran aglonema di hipermarket Giant di Jl A Yani, Surabaya. Saat itu kolektor aglonema ini berkeliling dan tiba-tiba menemukan aglonema yang aneh. Si penjual tidak tahu aglonema itu jenis apa. Kalau aglonema pada umumnya daunnya identik dengan warna hijau bersemu merah, hijau semu putih, dan batangnya juga hijau, aglonema yang satu ini agak beda. Batang tumbuhan setinggi 20 cm ini berwarna merah, daun berwarna hijau tua dan ada bercak hijau muda di atasnya. Aglonema itu dilepas Rp 300 ribu. Susilo menawar Rp 200 ribu tapi tidak diberi. Akhirnya Susilo dan istri pergi. Mereka makan-makan. Tetapi ingatan sang istri tetap tertuju pada aglonema itu dan mengusulkan agar suaminya tetap membeli aglonema aneh itu. Jadilah aglonema itu dibeli dengan harga Rp 300 ribu. Aglonema itu dibawa

20

pulang dan ditempatkan di pot yang bagus. Pada Selasa 8 2007 pukul 21.00 WIB, Supramesti meminta suaminya agar memindahkan 30 pot duduk tanaman aglonema yang ada di halaman ke dalam rumah. Di antara pot itu ada aglonema aneh. Saat hendak memindahkan pot-pot itu, Susilo berteriak. "Ma, kok ini kayak ada tulisannya Allah." Istrinya segera datang dan membenarkan pendapat suaminya. Tetangga juga diundang datang. Malam itu rumah Susilo agak heboh. Kerabat juga datang. Mereka membenarkan ada tulisan lafal Allah di daun aglonema tersebut. Tulisan lafal Allah ada di dua daun. Yang satu terletak di ujung daun, sedangkan satunya di tengah daun. "Yo wis tak tuku Rp 3 juta (ya sudah kubeli Rp 3 juta)," kata Prayit, salah seorang kerabat Susilo. Saudara lainnya menawar Rp 5 juta. Tapi Susilo menggelengkan kepala. Dia ingin memelihara tanaman itu baik-baik. Pot aglonema itu diganti lagi dengan pot yang lebih bagus dan diberi kerikil di atasnya. Hingga kini tamu yang ingin melihat aglonema Susilo masih mengalir. (nrl/sss)

21

PERBANYAK AGLAONEMA DENGAN CARA PENGGAL

Ada yang mengatakan, di saat pasaran Aglaonema tidak terlalu hirukpikuk lagi, enakan Aglaonema yang sudah jadi indukan dipotong atau dipenggal dalam rangka pengembangbiakan. Ada teknik khusus yang sebetulnya juga tidak susah-susah amat. Baca sejumlah trik yang dilakukan para 'selebritis' tanaman hias.

Sosok aglaonema Snow White itu mempesona. Sepuluh daun hijau bertabur bercak putih membuatnya kompak. Namun, dengan pisau tajam, kres... tangan kanan Prapanpong Tangpit memotong batang si putih salju menjadi 2 bagian. Batang yang tumbuh di pot terdiri atas 4 daun; batang terpotong, 6 daun.

Prapanpong Tangpit bukan sedang meluapkan marahnya. Memang begitulah cara dia memperbanyak aglaonema. Di depan rumahnya, di bilangan Khet Thawi Watthana, Bangkok, Thailand, menghampar 3.000 aglaonema. Semuanya diperbanyak dengan pemenggalan pucuk. Dengan teknik potong pucuk, At-sapaannya-menghasilkan minimal 5 anakan per tanaman setahun. Bandingkan dengan cara konvensional, cuma 2-3 anakan per tahun.

22

Pemotongan pucuk, merangsang induk mengeluarkan tunas baru. 'Dari satu bonggol keluar 2-3 anakan,' ujar At. Selang 5- 6 bulan, anakan aglaonema itu dipisahkan dari induk. Setelah dirawat 1-2 bulan atau keluar akar baru, kerabat anthurium itu siap jual. Itu baru anakan dari bonggol, belum dari batang hasil pemotongan. Potongan pucuk menghasilkan sekitar 2-3 anakan dan dapat dipanen setelah berdaun 5-7 helai. Jadi anakan diperoleh dari 2 tanaman, induk dan pucuk yang dipotong.

Sehat

Karena hasilnya spektakuler, sistem potong pucuk pun ditiru pekebun di Indonesia. Sebut saja Ukay Saputra di Jakarta. Pemilik Anisa Flora nurseri itu mengadopsi teknik itu sejak akhir 2005. Penggal pucuk dapat diterapkan untuk semua jenis aglaonema, tak hanya snow white. Itu yang Trubus saksikan di kebun produksi milik Ukay di Sawangan, Depok. Di lahan 3.000 m2, pria setengah baya itu memenggal heng-heng, legacy, venus, dan pride of sumatera.

Nun di Sentul, Bogor, Gunawan Widjaja pun melakukan hal sama. Itu terlihat dari puluhan pot di atas rak setinggi 1 m yang sekilas hanya berisi media tanpa tanaman. Begitu didekati, 2-4 tunas berbentuk jarum muncul ke permukaan. Itulah bonggol-bonggol tanaman induk yang telah dipotong pucuknya. Sedangkan pucuk yang telah dipisahkan, diletakkan di bawah rak.

Agar hasil maksimal, pilih aglaonema dewasa terdiri atas 8-10 daun. Kondisinya sehat: daun segar, kokoh, dan daun muda tak mengecil. Tanaman berakar kuat, putih, gemuk, dan tak busuk. Bila syarat itu terpenuhi, lakukan potong pucuk.

Sebelum pemenggalan, Ukay dan Gunawan memberikan perlakuan khusus. Ukay membenamkan batang aglaonema lebih dalam di pot. Biasanya, panjang batang sri rejeki yang ditanam hanya 5-7 cm yang terendam media. Sebelum dipotong, panjang batang yang tertutup media jadi 8-10 cm. 'Prinsipnya

23

seperti cangkok, sehingga akar terangsang keluar,' ujarnya. Selain itu, sri rejeki diberi pupuk lambat urai berkomposisi seimbang setiap 3 atau 6 bulan. Penyemprotan hara mikro setiap satu bulan. Untuk mempercepat akar muncul, Ukay memberikan vitamin B1 seminggu sekali.

Sedangkan Gunawan meningkatkan frekuensi pemupukan 2-3 minggu sebelum pemotongan. Biasanya pemupukan setiap satu minggu dengan pupuk seimbang berkonsentrasi 2 cc/l air. Sebelum dipenggal, ditingkatkan jadi 2 kali seminggu dengan konsentrasi sama. Tujuannya, meningkatkan jumlah makanan di akar sebelum dipotong. Ketika pucuk dipenggal, makanan dari akar tak lagi didistribusikan ke daun sehingga memacu keluarnya tunas di batang.

Potong

Kini saatnya aglaonema dipenggal. Korek media hingga terlihat akar. Sebaiknya pucuk yang akan dipotong memiliki 3 akar untuk mencegah kematian. Potong batang sri rejeki itu dengan menyisakan minimal 1 daun pada tanaman induk. Tujuannya, agar kerabat keladi itu masih bisa berfotosintesis untuk menghasilkan makanan. 'Dengan demikian tunas baru yang muncul berdaun besar,' ujar Gunawan. Pemotongan tanpa membongkar media. Artinya aglaonema tak perlu dikeluarkan dari pot agar tidak stres.

Olesi aglaonema terpotong dengan antiseptik atau obat penutup luka. Gunawan memberikan campuran bahan-bahan yang biasa dipakai untuk menyirih. Seperti campuran pinang, kapur sirih, dan gambir yang dihaluskan. Oleskan obat itu di atas luka. Setelah kering angin-sekitar 5 menit-tanam sri rejeki bagian atas dalam media campuran pasir malang, humus andam, pakis, dan sekam. Perbandingannya, 5 : 2 : 2 : 1. Siram potongan pucuk, sedangkan induk 3 hari kemudian untuk menghindari busuk batang.

24

Alternatif lain, rendam pucuk aglonema dalam larutan hormon, bakterisida, dan fungisida selama 0,5 jam seperti dilakukan Ukay. Lalu tanam sri rejeki itu dalam media campuran sekam bakar, cocopeat, pasir malang, dan dolomit dengan perbandingan 70 : 12,5 : 12,5 : 5. 'Dolomit berfungsi untuk menetralisir pH,' kata Ukay. Selanjutnya siram anggota famili Araceae itu dengan air rendaman sebelumnya.

Letakkan pucuk aglaonema yang memiliki ketahanan tinggi, seperti snow white dan pride of sumatera, di bawah jaring peneduh 65% sebanyak 2 lapis. Sementara jenis yang agak ringkih, seperti legacy dan venus, taruh di bawah jaring dan plastik UV agar terhindar dari hujan.

Untuk merangsang tunas pada bonggol bawah, Ukay menyemprotkan campuran auksin dan sitokinin murni satu minggu sekali. Pemberian cukup 2 kali. Selang 1 bulan, 2-3 tunas muncul dan bisa dipisahkan setelah berdaun 5 helai atau 6 bulan kemudian. Aglonema pun siap jual 1 bulan kemudian. Cepat dan banyak bukan? (Rosy Nur Apriyanti/Peliput: Evy Syriefa)

Langkah-langkah Pemotongan: 1. Siapkan pisau dan alat pengorek 2. Aglonema dalam kondisi sehat terlihat dari akar yang putih dan gendut 3. Korek media untuk melihat akar 4. Potong batang aglaonema dan sisakan minimal satu daun pada bonggol 5. Oleskan obat penutup luka, seperti betadine atau campuran bahan menyirih pada luka pucuk dan induk 6. Tanam pucuk aglaonema di media campuran pasir malang, humus andam, pakis, dan sekam dengan perbandingan 5: 2:2:1 7. Siram aglaonema lalu letakkan di tempat ternaungi 8. Tunas muncul 1 bulan kemudian

25

MENANGANI AGLO BERMASALAH

Ini tips dan trik, bila aglo Anda bermasalah. Misalnya, corak daun tiba-tiba bermutasi, ngeblok warna hijau, daun terakhir tumbuh mengecil, dan pucuk stagnan alias ngambek tidak mau tumbuh. Gede Sudarma, kolektor aglo di Bogor menulis pengalamannya.

Berdasarkan pengalaman saya merawat aglo, ada beberapa tanda kalau aglo sedang bermasalah Berikut beberapa tanda itu, mulai dari yang paling ringan: 1. Corak daun ada yang bermutasi atau nge-blok warna hijau, tandanya ada sedikit akar yang bermasalah 2. Daun terakhir (daun muda) tumbuh mengecil, tandanya ada sekitar 50% akar bermasalah, terlepas dari tumbuhnya bunga atau baru potong bonggol 3. Pucuk tidak ada tanda-tanda pertumbuhan (stagnan) dan daun terbawah menguning atau njeglek, tandanya semua akar dan kemungkinan sebagian bonggol bermasalah. Dan ada beberapa kasus yang tergolong berat, misal: tanaman kelihatan sehat, tidak kelihatan tanda-tanda seperti di atas tapi tiba-tiba jatuh, batang seperti bubur. Atau seluruh daun mengering dari bagian luar ke arah dalam lalu aglonya mati.

26

Tiga masalah di atas umumnya terjadi karenaover-watering, media yang sudah terkontaminasi, bibit aglo yang sudah sakit sejak beli atau penanganan yang terlalu berlebihan.

Umumnya kalau aglo sehat, media baru dan steril / bersih, penanaman awal dengan media kering, disiram dengan air sampai mampat (kemudian baru disiram lagi setelah kering), aglo akan tumbuh sehat dan normal (jadi jangan takut untuk menyiram).

Cara menanganinya pasca bermasalah:

1. Buang semua bagian yang busuk (kelihatan berwarna coklat) sampai benarbenar tidak ada lagi yang berwarna coklat (sekalipun kadang harus membuang beberapa daun dan hanya menyisakan batang muda).

2. Obati bekas potongan dengan anti jamur (atau betadine + kapur sirih/ jambe), lalu kering anginkan.

3. Tanam dengan media kering/ sedikit lembab.

4. Jangan disiram/ hanya dikabutin (disemprot dengan air, red)) permukaan medianya, daunnya diikat untuk mengurangi penguapan, lalu taruh ditempat teduh (bagusnya disungkup). Yang tidak disungkup, media dan daunnya dikabutin dengan B1 + Atonik (beberapa tetes saja) setiap 3 hari sekali (atau kalau media nampak kering).

Yang disungkup umumnya seminggu sekali sungkup dibuka lalu media dan daunnya dikabutin, masukkan kembali dalam sungkup kalau daunnya sudah kering. Baik yang disungkup atau tidak, dua-duanya ada kemungkinan beberapa daun terbawah layu dan mengering/ busuk.

27

Yang tidak disungkup umumnya kering, yang disungkup umumnya busuk. Semuanya tergantung kecepatan tumbuhnya akar (ini dipengaruhi oleh kesehatan tanaman dan tua-mudanya bonggol).

Juga dari pengalaman ada saatnya saya menanam aglo dengan media kering atau lembab tanpa disiram (baru disiram sehari/ dua hari setelah penanaman dengan cara pengabutan permukaan media), ada juga penanaman dengan media kering tanpa disiram sampai sebulanan, hanya dikabut-kabutin permukaan medianya (umumnya bonggol yang baru ditanam).

Mudah-mudahan ada gunanya untuk menghindarkan aglo dari kematian.

28

Merawat Tanaman Aglonema

Aglonema adalah tanaman indoor, yang tidah tahan akan sinar matahari secara langsung. Tanaman Aglonema biasa hidup di daerah yang sejuk dan lembab. Merawat Aglonema tidaklah susah, asal kita rajin merawatnya kita akan mendapatkan hasil yang makksimal. Aglonema biasana rentan akan penyakit, dari penyakit daun dan akar. Untuk mengurangi resiko aglonema terkena penyakit, kita harus sering mengganti tanahnya tiap 1bulan sekali, menyiram aglonema cukup 2 hari sekali atau kalau media tanam terlihat kering, dan memangkas akar atau daun yang terjangkit penyakit. Aglonema juga dapat dikembangkan dengan cara di stek pada batang yang sudah tua, dan juga dapat dikembangkan melalui persilangan.

Jika kita menginginkan aglonema mempunyau daun yang besar dan rumpun, tiap keluar mahkota bunganya kita harus memotongnya. Tanaman Aglonema yang terkenal di indonesia pada tahun 1990an adalah tanaman Aglonema pride sumatra, karena tanaman itu adalah hasil silangan antara aglonema coruntum dari sumatra dengan aglonema yang biasa.

Harga dari tanaman aglonema bermacam-macam, harga aglonema di ukur dari rumpun daun, corak warna, perawatan, dan langkanya. Aglonema paling fantastis mencapai harga 1milyar rupiah.

29

Aglonema kalahkan popularitas anturium

MALANG Plaza Araya menggelar pameran tanaman di atrium yang dimulai sejak kemarin hingga 18 Oktober mendatang. Pameran tersebut diikuti oleh sekitar 11 florist di Malang yang menampilkan berbagai macam tanaman hias. Tanaman hias yang dipamerkan dalam even tersebut antara lain tanaman bambu cina, anturium, bonsai, anggrek, kaktus, hingga berbagai jenis aglonema. Tanaman yang sedang trend saat ini adalah aglonema, kalau untuk jenis anturium harganya sudah anjlok. Hanya beberapa saja yang bertahan salah satunya jenis kobra, ungkap pemilik Putri Florist, Budi Suhartono. Di pameran tersebut, Budi hanya memajang berbagai varian Aglonema. Mulai dari Doloris, Tiara, Shinta, Red Sumatra, Pretty woman, Sexy pink, Jasmin, dan masih banyak lagi. Untuk nama-nama varian Aglonema memang diambil dari nama-nama perempuan. Hampir semuanya menggunakan nama perempuan. Mungkin karena aglonema ini termasuk bunga yang berseni tinggi mulai dari serat daun, motif daun hingga batangnya berbeda dengan tanaman lain. dia lebih cantik, jelasnya setengah berpromosi. Ciri khas dari aglonema adalah pada motif yang terdapat pada daun, ada perpaduan warna antara hijau dengan merah sebagai warna dasar. Dibeberapa jenis seperti sexy pink, warna merah pada daun terlihat lebih muda. Kalau orang mengerti tanaman pasti akan tahu mana yang bagus dan kisaran harganya, tapi kalau awam, pasti nawar harganya jauh lebih murah. Tadi ada ibuibu yang nawar jenis Siam dengan harga Rp 5000, padahal harganya Rp 25.000, paparnya.

30

Dari sekian banyak Aglonema yang dipamerkan, ada satu aglonema yang paling mahal. Harganya mencapai Rp 10 juta rupiah. Jenisnya Sexy pink, dengan ukuran tanaman sedang. Kelangkaan dan keindahan daun serta tingkat kesulitan mempengaruhi harga setia jenis aglonema. Kalau Sexy pink ini susah dicari, lalu pemeliharaannya juga lebih sulit ketimbang yang lain, karena itulah harganya juga jauh lebih mahal, terang Budi. Jika ingin Aglonema yang lebih murah, ada juga jenis siam yang masih muda (anakan) dipatok pada harga Rp 25.000 aau juga bisa pilih jenis Legesi (anakan) yang harganya hanya Rp 65.000. Untuk yang ukurannya lebih besar ada juga Doloris (Rp 800 ribu), Tiara (Rp 1.5 juta) dan Shinta (Rp 650 ribu). Yang jualnya cepet ya yang murah-murah harga Rp 25-65 ribu itu, pungkas dia saat ditemui Malang Post di arena pameran kemarin siang.(fia)

31

You might also like