Nama: Erni Prissilia Deborah NPM: 18111981 Kelas: 1KA33

Manusia dan Keadilan

A. Pengertian Keadilan

Adil menurut Arisatoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia

Definisi keadilan yaitu ; 1. Plato, yang dikatakan adil adalah orang yang dapat mengendalikan diri, dan perasaannya dikendalikan oleh akal. 2. Socrates, memproyeksikan keadilan pada pemerintahan. 3. Kong Hu Chu, keadilan terjadi apabila anak sebagai anak, ayah sebagai ayah, dan raja sebagai raja. Masing-masing telah melaksanakan kewajibannya. Menurut pendapat yang lebih umum, keadilan adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban.

B. Keadilan Sosial

1 Untuk mewujudkan keadilan sosial seperti uraian yang disampaikan Bung Hatta, sikap yang perlu dipupuk adalah; 2 a. Perbuatan luhur yang sssmencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan. b. Adil terhadap sesama. c. Suka memberi pertolangan kepada yang membutuhkan. d. Suka bekerja keras. e. Menghargai hasil karya orang lain.

Asas terciptanya keadilan sosial dituangkan dalam berbagai langkah melalui 8 jalur pemerataan yaitu; 1. Pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok. 2. Pemerataan memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehatan. 3. Pemerataan pembagian pendapatan. 4. Pemerataan kesempatan kerja. 5. Pemerataan kesempatan berusaha. 6. Pemerataan kesempatan berpartisipasi dalam pembangunan. 7. Pemerataan penyebaran pembangunan. 8. Pemerataan memperoleh keadilan.

C. Berbagai macam keadilan

1. Keadilan legal atau keadilan moral. (The man behind the gun), pendapat plato itu disebut keadilan moral sedang sunoto menyebutnya keadilan legal. 2. Keadilan distributive. (Justice is done when equals are treated equally), pendapat Aristoteles ini disebut keadilan distributive. 3. Keadilan komutatif. Keadilan ini bertujuan memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum.

D. Kejujuran

Jujur artinya apa yang dikatakan sesuai dengan hati nurani dan sesuai dengan kenyataan yang ada. Jujur adalah bersih dari apa yang dilarang agama. Orang bodoh yang jujra akan lebih baik dari pada orang pandai tapi berdusta dan orang yang tidak jujur tergolong orang-orang munafik. Kesadaran moral adalah sadar tentang diri sendiri berhadapan dengan hal yang buruk. Namun demi sopan santun dan pendidikan seseorang diperbolehkan berkata tidak jujur sampai pada batas-batas yang dapat dibenarkan.

E. Kecurangan

Kecurangan adalah apa yang diinginkan tidak sesuai dengan hati nurani. Bagi orang yang berbuat curang akan mendatangkan kesenangan bagi dirinya meskipun orang lain menderita. Faktor-faktor mengapa orang banyak melakukan kecurangan; 1. 2. 3. 4. Faktor ekonomi. Faktor kebudayaan. Faktor peradaban. Faktor teknik

F. Pemulihan nama baik

6 7 Nama baik adalah nama yang tidak tercela. Setiap orang selalu berusaha untuk menjaga nama baiknya, dan penjagaan nama baik erat kaitannya dengan tingkah laku dan perbuatan

Pada hakekatnya tingkah dan prilaku manusia yang baik sesuai dengan kodrat manusia yaitu; a. Manusia menurut sifat dasarnya adalah makhluk bermoral. b. Ada aturan-aturan yang berdiri sendiri yang harus dipatuhi untuk mewujudkan dirinya sendiri sebagai pelaku moral.

Pemulihan nama baik adalah kesadaran manusia akan segala kesalahannya bahwa apa yang diperbuat tidak sesuai dengan ukuran moral atau akhlak. Akhlak berasal dari bahasa arab bentuk jamak dari khuluq yang berarti penciptaan. Ada 3 macam godaan yaitu derajat/ pangkat, harta, dan wanita. Jika orang tidak dapat mengendalikan hawa nafsunya maka ia akan terjerumus ke jurang kenistaan. Karena untuk mendapatkan semua itu terkadang orang melakukan hal yang tidak wajar. Untuk memulihkan nama baik, orang harus bertaubat dan berbuat hal baik agar orang lain melihat perubahan yang baik dari dirinya. Dan tidak mengulangi kesalahan yang sama.

G. Pembalasan

Pembalasan adalah suatu reaksi atas perbuatan orang lain. Reaksi dapat berupa perbuatan yang imbang, seperti contohnya A menolong B dan sebaliknya, disaat A kesulitan maka B menolong A. Itu adalah perbuatan pembalasan budi. Pergaulan yang bersahabat akan mendapat balasan yang bersahabat. Sebaliknya pergaulan yang penuh kecurigaan menimbulkan balasan yang tidak bersahabat pula.