You are on page 1of 5

A.

DARATAN Penentuan secara pasti tentang batas-batas suatu wilayah daratan antara dua negara atau lebih tidak akan menjadi masalah apabila sudah ada kepastian dan persetujuan. Contoh : a. Perjanjian antara Indonesia dengan Australia tentang penetapan garis-garis batas antara Indonesia dengan Papua Nugini, yang ditanda tangani pada tanggal 12 februari 1973. batas wilayah tersebut berada di pulau Papua, yang membagi Pulau Papua menjadi dua bagian, yaitu bagian barata menjadi wilayah Indonesia dan bagian timur menjadi wilayah Papua Nugini. b. Perjanjian antara Belanda dan Inggris tentang penetapan batas wilayah Hindia Belanda di pulau Kalimantan. Batas tersebut sekarang ditandai oleh sebuah tugu perbatasan, yaitu wilayah pemerintah Hindia Belanda menjadi Wilayah Indonesia dan Wilayah pemerintahan Inggris menjadi wilayah Malaysia.

B. LAUT Konvensi Laut 1982 Traktat Multilateral di Montego Bay (Jamaica) 10 Desember 1982, wilayah lautan dibagai menjadi beberapa kategori : 1. LAUT TERITORIAL. Setiap negara mempunyai kedaulatan atas lautan teritorial jaraknya 12 mil laut, diukur dari garis lurus yang ditarik dari pantai. 2. WILAYAH LAUT ZONA BERSEBELAHAN, yaitu lautan di luar batas laut teritorial 12 mil laut atau 24 mil laut dari pantai. 3. WILAYAH LAUT ZONA EKONOMI EKSLUSIF (ZEE) adalah wilayah laut dari negara pantai yang batasnya 200 mil laut dari pantai. Dalam wilayah laut ini, negara pantai yang bersangkutan berhak menggali kekayaan alam serta melakukan kegiatan ekonomi tertentu. Negara lain bebas berlayar atau terbang di atas wilayah tersebut serta bebas pula memasang kabel dan pipa di bawah lautan tersebut. Negara pantai yang bersangkutan berhak menangkap nelayan asing yang kedapatan menangkap ikan dalam ZEEnya. 4. WILAYAH LAUT BATAS LANDAS BENUA adalah wilayah lautan suatu negar yang batasnya lebih dari 200 mil laut. Dalam wilayah ini, negara pantai boleh melakukan

eksplorasi dan eksploitasi, dengan kewajiban harus membagi keuntungan dengan masyarakat internasional. 5. WilayahlautIndonesia3mil(+/5,5km)dihitung dari garis laut saat air laut sedang surut Dampak:Banyak wilayah laut Indonesia yang bebas diantara pulau-pulau

C. UDARA Batas wilayah Udara suatu negara berada di atas wilayah daratan dan lautan negara tsb. Kekuasaan atas wilayah udara suatu negara diatur dalam perjanjian Paris 1919 yang berisi: bahwa setiap Negara mempunyai kedaulatan utuh dan eksklusif di wilayah udaranya. Ada beberapa teori tentang batas wilayah udara sebagai berikut: A. Teori Negara Berdaulat di Udara 1) Teori Pengawasan Kedaulatan negara ditentukan oleh kemampuan negara dalam mengawasi ruang udara di atas wilayahnya. Teori ini dikemukakan oleh Cooper (1951). 2) Teori Udara Wilayah udara meliputi suatu ketinggian dari kemampuan udara untuk mengangkat (mengapungkan) balon pesawat udara. 3) Teori Keamanan Negara mempunyai kedaulatan terhadap udaranya, termasuk untuk menjaga keamanannya. Teori ini dikemukakan oleh Fauchilli (1901) yang menentukan ketinggian wilayah udara 1.500 m. akan tetapi, pada tahun 1910 ketinggian tersebut diturunkan menjadi 500 m. B. Teori Udara Bebas 1) Kebebasan Udara Terbatas a) Untuk memelihara keamanan dan keselamatan, setiap negara berhak mengambil suatu tindakan tertentu. b) Negara hanya mempunyai hak sebatas wilayah teritorialnya. 2) Kebebasan Ruang Udara Tanpa Batas Tidak ada Negara yang mempunyai hak dan kedaulatan di ruang udara sehingga ruang udara itu bebas dan dapat dipergunakan oleh siapapun.

D. DAERAH EKSTRATERITORIAL Daerah ektrateritorial adalah daerah yang menurut kebiasaan internasional diakui sebagai daerah kekuasaan suatu negara, meskipun daerah itu berada di wilayah kekuasaan negara lain. Daerah ekstrateritorial meliputi : a. Kapal yang Berlayar di bawah Bendera suatu Negara. Kapal yang berlayar dengan menggunakan bendera suatu negara dianggap sebagai wilayah negara yang benderanya dikibarkan, baik ketika kapal itu sedang berlayar di laut lepas atau berada di wilayah negara lain. b. Kedutaan atau Perwakilan Tetap di wilayah Negara Lain. Di wilayah ini diberlakukan larangan terhadap alat negara, misalnya polisi atau pejabat kehakiman yang memasuki suatu negara tanpa izin dari kedutaan. Setiap ada perwakilan diplomatic disuatu negara, pasti terdapat daerah eksteritorial. Hal ini didasarkan pada hukum internasional hasil Kongres Wina tahun 1815 dan Kongres Aachen tahun 1818. Cara suatu negara memperluas wilayahnya : 1. AKRESI Penambahan wilayah yang disebabkan proses alamiah. Misalnya : terbentuknya pulau yang disebabkan endapan lumpur di muara sungai atau Reklamasi. 2. CESSI cara penyerahan wilayah secara damai yang biasanya dilakukan melalui suatu perjanjian perdamaian yang memngakhiri perang. 3. OKUPASI adanya penguasaan terhadap suatu wilayah yang tidak berada dibawah kedaulatan negara manapun, dapat beruapa suatu TERRA NULLIUS yang baru ditemukan. Penguasaan tsb harus secara efektif dan terbukti adanya kehendak untuk menjadikan wilayah tersebut sebagai bagian dari kedaulatan suatu negara, misalnya dengan suatu tindaakn simbolis, seperti pemancangan bendera. 4. PRESKRIPSI pelaksanaan kedaulatan oleh suatu negara secara de facto dan damai dalam kurun waktu tertentu, bukan terhadap terra nullius, melainkan terhadap wilayah yang sebenarnya di bawah kedaulatan negara lain. 5. ANEKSASI memperoleh tambahan wilayah secara paksa berdasarkan 2 (dua)kondisi: a. wilayah yang dianeksasi telah dikuasai oleh negara yang menganeksasinya. b. pada waktu suatu negara mengumumkan kehendaknya untuk menganeksasi

suatu wilayah, wilayah tersebut telah benar-benar berada dibawah penguasaan negara tadi. 6. Perolehan wilayah oleh negara baru. Perolehan semacam ini bagi negara-negara baru merdeka merupakan suatu hal yang dianggap sebagai sui generis. #BATAS WILAYAH NEGARA

. Batas antara satu negara dengan negara yang lain biasanya berupa : a. Batas alam : sungai, danau, pegunungan, atau lembah; b.Batas buatan : pagar kawat berduri, pagar tembok, dan tiang-tiang tembok; serta c. Batas menurut geofisika : garis lintang dan garis bujur. Maksud adanya penentuan batas wilayah negara yaitu agar setiap negara mengetahui kejelasan batas wilayah kedaulatannya. Penentuan batas wilayah negara sangat penting bagi keamanan dan kedaulatan suatu negara. Hal ini berkaitan dengan pemanfaatan kekayaan alam dan penyelenggaraan pemerintahan, serta kejelasan status orang orang yang berada dalam negara tersebut.

1 KESIMPULAN Wilayah indonesia merupakan suatu keharusan bagi negara karena wilayah adalah tempat bangsa atau rakyat negara yang bersangkutan bertempat tinggal. Secara yuridis, wilayah negara meliputi, daratan, lautan, udara, ekstrateritorial, dan batas wilayah negara. Batas wilayah negara indonesia meliputi wilayah darat, laut, dan udara, yang diatur dalam Undan-undang. Dalam UU Nomor 43 Tahun 2008 tentang Wilayah Negara menyebut batas wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia meliputi: o di darat berbatas dengan Wilayah Negara Malaysia, Papua Nugini, dan Timor Leste; o di laut berbatas dengan Wilayah Negara Malaysia, Papua Nugini, Singapura, dan Timor Leste; dan

o di udara mengikuti batas kedaulatan negara di darat dan di laut, dan batasnya dengan angkasa luar ditetapkan berdasarkan perkembangan hukum

internasional.

You might also like