You are on page 1of 53

EKONOMI SUMBERDAYA

MATERI
Pendahuluan Peranan Sumberdaya Alam Dalam Pembangunan Pengertian Konservasi,Deplisi, Persediaan dan Kelangkaan Klasifikasi SDA dan Hubungan Satu SamaLain Pengaruh Variabel Ekonomi terhadap Konservasi SDA Kaitan Antara Kemiskinan, Industrialisasi dan Pengambilan SDA Pengelolaan SDA Renewable dan Non Renewable Manajemen Tanah dan Lahan Manajemen Pengelolaan Air Milik Umum Pengelolaan Barang Energi Minyak dan Laut manajemen Hutan Kebijakan Yang Bertanggungjawab dalam Pengelolaan SDA Ekosistem, Lingkungan Hidup dan Manusia

EKONOMI SUMBER DAYA ALAM


DEFINISI adalah salah satu cabang ilmu ekonomi yang mencoba menerapkan teori ekonomi (khususnya teori ekonomi mikro) dalam pengelolaan sumber daya alam dan energi untuk memenuhi kebutuhan manusia secara optimal (efisien) dan efektif) dan lestari FUNGSI PRODUKSI Pertumbuhan ekonomi agregat sering diartikan sebagai kenaikan produksi nasional. Fungsi Produksi menunjukkan hubungan antara keluaran (Output) dengan jumlah masukan (input). Secara sistematis dapat ditulis : Y = f (L , K , R , T) dimana Y = jumlah produksi L = jumlah tenaga kerja K = kapital T = Teknologi R = jumlah barang sumberdaya alam Dari fungsi produksi di atas sumberdaya alam bersama-sama masukan lainnya menjadi pendorong bagi pertumbuhan ekonomi
3

PENTINGNYA SUMBERDAYA ALAM BAGI PEMBANGUNAN EKONOMI


Sejarah menunjukkan masyarakat bisa mencapai kemakmuran karena berhasil memanfaatkan sumberdaya yang dimiliki.

Adam Smith : ABSOLUTE COMPARATIVE ADVANTAGE dengan teori tersebut Adam Smith menyarankan agar setiap masyarakat berproduksi sesuai dengan keunggulan komparatif yang dimiliki. Jadi masyarakat yang kaya akan sumber daya akan lebih banyak berproduksi.

ISU- ISU POKOK DALAM PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM


SDA terbatas tersedianya Lokasi dari cadangan SDA terletak jauh dari yang memerlukan Adanya pergeseran para pengguna dari yang semula memakai SDA yang renewable menjadi non renewable Pemanfaatan SDA yang tidak lagi bijaksana dan berpandangan jangka pendek belum adanya pertimbangan lingkungan Semakin meningkatnya ketergantungan kita pada SDA kelas rendah Semakin terbatasnya kondisi lingkungan global Peranan yang diberikan kepada pasar dan menentukan pengelolaan SDA

FAKTOR-FAKTOR PENUNDA KELANGKAAN

Perubahan teknologi : dengan inovasi dimungkinkan efisiensi dan pemanfaatan SDA kelas rendah sehingga menjamin aliran SDA Perdagangan internasional : dengan perdagangan internasional dimungkinkan dipakainya SDA internasional
Ex : LNG dari Indonesia bauxit dari Yamaica

CADANGAN, TINGKAT PENGGUNAAN DAN EKSPLORASI


Cadangan akan meningkat dengan adanya penemuan hasill eksplorasi, eksplorasi akan menghasilkan informasi tambahan tentang SDA Tujuan pengelolaan SDA untuk mencapai tingkat penggunaan yang optimal dan lestari dan tergantung pada pemanfaatan

SUMBERDAYA ALAM DAN PERTUMBUHAN EKONOMI

Ada hubungan yang positif antara jumlah dan kuantitas barang sumberdaya dan pertumbuhan ekonomi, tetapi sebaliknya ada hubungan negatif antara pertumbuhan ekonomi dan tersedianya sumberdaya alam yang ada di dalam bumi. Di samping itu dengan pembangunan ekonomi yang cepat yang dibarengi dengan pembangunan pabrik akan meningkatkan pencemaran lingkungan.

HUBUNGAN ANTARA JUMLAH PENDUDUK, PERTUMBUHAN EKONOMI, BARANG SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN

Barang dan jasa Pertumbuhan ek

Penduduk

Pencemaran Lingkungan

Menipisnya SDA

Dengan berkembangnya jumlah penduduk, perekonomian harus lebih banyak menyediakan barang dan jasa. Peningkatan produksi barang dan jasa menuntut lebih banyak produksi barang SDA yang harus digali dan semakin menipisnya SDA dan pencemaran lingkungan semakin meningkat

MENGUKUR KELANGKAAN SUMBERDAYA ALAM


Total SDA Belum Diketahui
SDA Hipotesis Tidak Dimengerti

Diketahui Ekonomi Persediaan /cadangan

Sub Ekonomi
Bahan/material tidak ekonomis Ambang Potensi Ekonomi

Ambang Mineralogi Barang-barang di bumi lainnya

Pengukuran ekonomi terhadap kelangkaan


Biaya Produksi Teori Klasik (Ricardo) dan NeoKlasik (Jevons) : peningkatan biaya produksi berhubungan dengan semakin berkurangnya persediaan SDA Barnett dan Morse, SDA itu langka bila : Biaya riil per satuan output naik terus selama periode pengambilan Biaya komoditi yang diambil relatif lebih tinggi dari biaya produksi komoditi lain Harga komoditi yang diambil relatif lebih tinggi dari harga komoditi lain

SDA TIDAK MENJADI LANGKA KARENA :


Adanya barang substitusi
ex : plastik mengganti kulit Adanya penemuan baru dengan metoda eksplorasi baru Adanya peningkatan dalam impor mineral dan metal dari negara lain Adanya peningkatan pengetahuan teknik

Adanya pemakaian ulang (recycle)

10

Harga Barang SDA Kelangkaan dapat dilihat dari harga barang SDA yang semakin naik maupun dilihat dari royalti atau rent. Rent adalah harga bayangan satu satuan barang SDA dalam persediaan. Bila seseorang tertarik pada kelangkaan maka rent lebih tepat, tetapi bila ingin mengetahui banyaknya pengorbanan dalam memperoleh barang SDA maka yang tepat adalah harga karena sudah mencakup biaya produksi dan rent.

BROWN DAN FIELD MENYATAKAN : Biaya rata-rata atau biaya persatuan untuk mengukur kelangkaan masih meragukan karena :
teknologi berkembang terus yang berdampak pada biaya biaya persatuan tidak memperhitungkan biaya pengambilan SDA di masa y.a.d biaya persatuan tidak mencerminkan keadaan semakin berkurangnya SDA

harga barang SDAS relatif lebih baik dari biaya persediaan persatuan karena :
harga riil lebih melihat ke depan dan mencerminkan adanya biaya yang diharapkan di masa y.a.d

11

Kemajuan teknologi mengalihkan tanda-tanda kelangkaan SDA yang ditunjukkan oleh harga riil barang SDA harga riil tidak menunjukkan adanya kecenderungan semakin langkanya SDA yang memiliki SDA pengganti Harga riil SDA dapat meningkat atau menurun yang berarti menunjukkan kelangkaan

Nilai sewa dari SDA atau nilai SDA di tempatnya Nilai sewa lebih tepat dibanding harga dan biaya produksi, contoh : kayu dimana nilai sewa meningkat tetapi biaya produksi dan harga justru menurun. Kelemahannya :
Sulit mendapat data nilai sewa ekonomis Nilai sewa lebih memperkirakan kelangkaan SDA yang semakin naik dalam arti ekonomi

Jadi kelangkaan bisa diukur secara fisik dan ekonomis. Secara fisik mempunyai kelemahan tidak memiliki kepastian besarnya persediaan sedang secara ekonomis memiliki kelemahan bila pasar tidak bekerja secara sempurna

12

EKONOMI SUMBERDAYA

Ekonomi vs Lingkungan

Krisdinar Sumadja

13

Substansi:
1. Peranan Sumberdaya Alam Dalam Pembangunan 2. Sumberdaya alam Vs Barang Sumberdaya
3. Permasalahan dasar

4. Lingkup studi/kajian

14

Peranan Sumberdaya Alam dalam Pembangunan


Aktivitas Ekonomi:
Konsumsi Produksi

Distribusi
Peningkatan Penduduk Peningkatan Taraf Hidup (peningkatan pendapatan)

Kegiatan produksi meningkat Pertanian


Industri

Eksternalitas meningkat
(pencemaran)

Jasa
15

Kaitan Antara Sektor Industri, Pertanian, Jasa serta SDA & Lingkungan
Target Output

Sektor Usaha

Input

Industri Kombinasi Input


Kapital
Penduduk

Output

Pertanian

Tenaga Kerja Sbdy Alam

Skill
Polusi
Sumber: Suparmoko (1997)

Jasa

Teknologi
16

Sumberdaya Alam & Lingkungan

Barang dan jasa

Produksi

Konsumsi

Limbah

Residu
17

Sumberdaya alam Vs Barang Sumberdaya

Sumberdaya alam bersifat potensial (blm melibatkan proses produksi


Barang Sumberdaya SDA yg sdh dikelola (dikombinasikan dg faktor produksi yang lain) shg menjadi produk (barang & jasa)

Skema sederhana
(+) Penduduk

Barang & Jasa


Pertumbuhan Ekonomi Pencemaran Lingkungan Menipisnya SDA
18

(-)
(-)

Sumberdaya Alam : adalah segala sesuatu yg masih terdapat didlm ataupun diluar bumi yg masih potensial dan blm dilibatkan dlm proses produksi utk meningkatkan tersedianya kebutuhan manusia.

Barang sumberdaya : adalah sumberdaya alam yg sudah diambil dr tempat tersedianya dan siap digunakan serta dikombinasikan dg faktor produksi lain utk pemenuhan kebutuhan manusia
19

Pola hubungan tersebut dapat disajikan dlm bentuk grafik


Pertumbuhan %
Y1 Y= f (R)

Yo

Hubungan ant Pertumbuhan Ekonomi dan Brg Sumberdaya

Ro

Barang Sumberdaya R1
20

Sumberdaya Alam dan Pertumbuhan Ekonomi

Sumberdaya alam
Y= f (R) No N1 N = f(Y) Pertumbuhan %

Yo

Y1
21

Hubungan antantara Pertumbuhan Ekonomi & Persediaan SDA

Sumberdaya Alam dan Pertumbuhan Ekonomi

Pencemaran P1
P= f (Y)

P2

Pertumbuhan Y (%) Y1 Y2 Hubungan ant Pertumbuhan Ekonomi dan tkt Pencemaran


22

3. Permasalahan dasar yang memerlukan kebijakan inovatif & instrumen pengelolaan


Pertumbuhan penduduk yang melebihi kapasitas tampung bumi Perkembangan teknologi yg sangat tinggi menguras sumberdaya & tidak terserapnya limbah racun pd udara, air & lahan Konservasi lahan yg kurang diperhatikan shg menyebabkan musnahnya habitat, meningkatnya erosi tanah & mempercepat berkurangnya keragaman spesies
23

Economic Objective Efficiency/Growth


Distribusi Pendapatan Kesempatan Kerja Target pendukung

Kajian Lingkungan Valuasi Lingkungan Internalisasi

Social Objective Poverty/Equaty

Ecological Objective Natural Resources


Partisipasi populer Konsultasi
24

Beberapa Permasalahan yang terkait dg Sumberdaya Alam & Lingkungan:


1. Human Biomass Appropriation

2. Climate Change 3. Ozone Shield Rupture 4. Land degradation


5. Biodiversity Loss
(Costanza et.al, 1997)
25

Lingkup studi/kajian:

Logika ekonomi dlm pengelolaan SDA & Lingkungan


Konsep Dasar & Metode Analisis Pengelolaan SDA Contoh aplikasi analisis Pengelolaan SDA Konsep Dasar & Metode Analisis Perubahan kualitas Lingkungan Contoh aplikasi isu-isu lingkungan terbaru
26

Daftar Pustaka
Addinul Yakin, 2004. Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan, Akademimika Presindo, Jakarta

Fauzi, A. 2002. Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkungan: Teori dan Aplikasi. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Suparmoko, M., 1997. Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkungan : suatu pendekatan teoritis, cetakan ke-tiga, BPFE, Yogyakarta. http://krisdinar.wordpress.com
27

KLASIFIKASI DAN PENGUKURAN KETERSDIAAN SUMBER DAYA ALAM

1. Klasifikasi SDA 2. Pengukuran Ketersedian SDA


28

Pandangan Umum Terhadap SDA


SDA Eksploitasi/Pemanfa atan Pengurangan Eksploitasi

Ekstraksi daya dukung Ya


Pengurasan SDA Kelangkaan

Tida k

Pemanfaatan Lestari

Peningkatan Biaya Ekstrasi


Penurunan Permintaan - Pencarian SDA Pengganti

Peningkatan Harga SDA Peningkatan Penawaran

- Peningkatan daur ulang Inovasi Pencarian SDA baru Peningkatan Efisiensi Perbaikan tek. Daur ulang dan perbaikan konservasi

29

Klasifikasi SDA
SDA Skala waktu pertumbuhan Kegunaan akhir

Tak dpt diperbarui Hbs dikonsums i Minyak Gas Batubara Dpt di daur ulang Besi Tembaga Aluminium

Dpt diperbar ui Ada titik Tdk ada kritis titik kritis Ikan Hutan Tanah Udara Pasang surut Angin

SD materi al Material Metalik Emas Besi Alumiium Material Non metalik Tanah Pasir Air

SD energi

Energi

Energi surya Angin Minyak

Ekstraksi > titik kritis

30

Jenis SDA Implikasi dari Penggolongan SDA Pengelompokan Lain SDA Macam SDA dalam Kaitannya dengan Penerimaan dan Biaya SDA Primer dan Sekunder Hubungan Antara SDA dan Penggunaannya SDA Milik Umum atau Milik Bersama

KLASIFIKASI SDA

31

1. Jenis SDA Pada dasarnya SDA dikelompokkan menjadi 2 kelompok

utama : - SDA yang tak dapat diperbaharui (exhaustible resources = stock resources = fund resources), dan - SDA yang dapat diperbarui (renewable resources = flow resources) Namun, menurut Prof. Raleigh Barlow, SDA dikelompokkan kedalam 3 kelompok, yaitu : 1. SDA yang tak dapat pulih/tak dapat diperbarui 2. SDA yang pulih/dapat diperbarui 3. SDA yang mempunyai sifat gabungan antara yang dapat diperbaharui dan yang tidak dapat diperbaharui

32

SDA Yang Tak Pulih Memiliki sifat :


Volume fisik tetap Tidak dapat diperbarui

Pembentukannya butuh waktu ribuan tahun

Contoh : metal, batu bara, minyak bumi, batu-batuan SDA yang tak pulih digolongkan dalam 2 macam : 1. Sumberdaya seperti batu bara dan mineral yang sifatnya dapat dipakai habis atau berubah secara kimiawi melalui penggunaan.
2. Sumberdaya seperti logam dan batuan yang mempunyai umur penggunaan yang lama dan seringkali dapat dipakai ulang.

33

SDA yang pulih


Memiliki sifat : - terus-menerus ada - dapat diperbarui baik oleh alam sendiri maupun dengan bantuan manusia. Contoh : Air, Angin, Cuaca, Gelombang Laut, Sinar Matahari, dll SDA di atas terus ada (dipakai atau tidak) SDA tersebut harus dimanfaatkan dengan benar
34

SDA dengan sifat gabungan


Sumberdaya Biologis Termasuk : Hasil Panen, Hutan, margasatwa, padang rumput, perikanan, dan peternakan. Memiliki ciri seperti SDA yang dapat diperbarui, karena dapat diperbaiki setiap saat asal ada perawatan. Namun, suatu saat bisa digolongkan dalam SDA yang tak dpt diperbaharui, yaitu pada saat pemakaian yang berlebih dan kurang bertanggungjawab
35

SDA dengan sifat gabungan


Sumberdaya Tanah menggambarkan gabungan antara : SDA yang tak dapat diperbarui, yang dapat diperbarui, dan sumberdaya biologis. Contoh : Kesuburan tanah

36

Implikasi dari Penggolongan SDA


Perkembangan teknologi akan menjadi hambatan dalam perencanaan pengelolaan untuk SDA yang tak dapat diperbarui, sedangkan sebaliknya untuk SDA yang dapat diperbarui. Dengan perkembangan teknologi, membuat kita kurang memperhatikan masa depan. Perlu kebijakan konservasi SDA, khususnya untuk yang dapat diperbarui.
37

Pengelompokan Lain SDA


Berdasarkan pengelolaannya : SDA dikelola oleh pemerintah SDA dikelola oleh swasta Menurut penguasaannya : - Milik Pribadi (private property) - Milik Umum (common property) Campur tangan pemerintah dalam pengelolaan yang sifatnya pribadi, tergantung pada sistem ekonomi yang di anut negara tersebut.
38

Macam SDA dalam Kaitannya dengan Penerimaan dan Biaya Pengklasifikasian SDA menjadi SDA yang dapat diperbarui dan yang tidak dapat diperbarui merupakan konsep yang dihubungkan secara ekonomi. Faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan dan biaya pengambilan SDA : 1. Perubahan selera manusia 2. Teknologi 3. Dampak penggunaan secara komulatif dan perubahan jumlah fisik maupun kualitas SDA Dalam bidang pertanian, penggunaan lahan secara terus menerus, perlu didukung dengan pemupukan untuk mempertahankan kesuburan tanah.
39

SDA Primer dan Sekunder


SDA sekunder merupakan SDA yang adanya karena sumberdaya primer. SDA tak pulih dan SDA pulih kelompok pertama yang sifatnya tidak dipengaruhi manusia, merupakan SDA primer SDA pulih kelompok kedua yang tersedianya sangat dipengaruhi oleh manusia sebagian besar merupakan SDA sekunder.
40

Hubungan Antara SDA dan Penggunaannya


Hubungan antar dua atau lebih SDA bisa bersifat komplementer dan subtitusi (bersaing) baik dilihat dari sisi penawaran maupun permintaan. Hub. Komplementer : - Penawaran : Lahan untuk hutan dan rekreasi - Permintaan : Batu bara + biji besi Baja Hub. Subtitusi : - Penawaran : Suatu daerah untuk pertanian bersaing untuk penggunaan sebagai waduk untuk irigasi dan pembangkit tenaga listrik - Permintaan : Pemakaian tenaga ternak atau tenaga mesin traktor untuk pertanian
41

SDA Milik Umum atau Milik Bersama


SDA milik umum berarti SDA tersebut milik setiap orang. SDA milik umum memiliki kecenderungan untuk segera habis atau punah, karena akan terjadi tragedi dari kepemilikan secara bersama-sama (tragedy of the common). Proses perebutan SDA tersebut akan mempercepat deplesi.
42

Pengukuran Ketersedian SDA


Beberapa konsep pengukuran ketersediaan untuk SDA yang tak dapat diperbarui : 1. Sumber daya Hipotetikal pengukuran deposit yang belum diketahui, namun diharapkan ditemukan di masa mendatang, berdasarkan survey yang dilakukan saat ini. 2. Sumberdaya Spekulatif mengukur deposit yang mungkin ditemukan di daerah yang sedikit atau belum dieksplorasi, dimana kondisi geologi memungkinkan ditemukannya deposit.
43

3. Cadangan kondisional (conditional reserves)


deposit yang sudah diketahui atau ditemukan, namun dengan kondisi harga (output) dan teknologi yang ada saat ini belum bisa dimanaatkan secara ekonomis. 4. Cadangan terbukti (proven resource) SDA yang sudah diketahui dan secara ekonomis dapat dimanfaatka dengan teknologi, harga, dan juga permintaan yang ada saat ini.

44

Pengukuran Ketersedian SDA


1. Beberapa konsep pengukuran ketersediaan untuk SDA yang dapat diperbarui : Potensi maksimum sumberdaya konsep yang didasarkan pada pemahaman untuk mengetahui potensi atau kapasitas sumbedaya, guna menghasilkan barang dan jasa pada jangka waktu tertentu. Pengukuran ini biasanya didasarkan pada teoritis. Misal : kapasitas bumi dalam penyediaan pangan

Pengukuran ini biasanya tanpa memperhitungkan kendala sosial ekonomi.

45

2. Kapasitas Lestari / produksi lestari (sustainable


capacity/sustainable yield) Konsep pengukuran keberlanjutan dimana ketersediaan sumberdaya diukur berdasarkan kemampuan untuk menyediakan kebutuhan generasi kini dan masa mendatang. 3. Kapasitas penyerapan (Absorptive capaity) kemampuan SDA pulih untuk menyerap limbah akibat aktivitas manusia. 4. Kapasitas Daya Dukung (carrying capacity) Pengukuran ini didasarkan pada pemikiran bahwa lingkungan memiliki kapasitas maksimum untuk mendukung suatu pertumbuhan organisme.

46

Pengukuran Kelangkaan SDA


Pengukuran kelangkaan : - pengukuran fisik - pengukuran ekonimis (moneter) Pengukuran ekonomis (moneter) : 1. Pengukuran Berdasarkan Harga Riil 2. Pengukuran Berdasarkan Unit Cost 3. Pengukuran Berdasarkan Rente Kelangkaan (scarcity rent)
47

Pengukuran Berdasarkan Harga Riil


Berdasarkan teori klasik : ketika barang menjadi berkurang kuantitasnya, maka konsumen akan membayar dengan harga mahal untuk komoditas tersebut. Jadi tingginya harga barang mencerminkan tingkat kelangkaan dari sumberdaya tersebut. Pengukuran ini mengalami kelemahan, misalnya apabila terjadi intervensi pemerintah, misal : harga BBM.
48

Pengukuran Berdasarkan Unit Cost


Pengukuran ini didasarkan pada prinsip bahwa jika sumberdaya mulai langka, biaya untuk mengekstraksinya juga menjadi semakin besar. Misal : Apabila ikan sudah langka, maka nelayan akan melaut lebih jauh, dan menambah kapsitas alat tangkap. Kelebihan pengukuran ini, adalah dengan memasukkan aspek perubahan teknologi dalam produksi, untuk mengukur index of real unit cost, seperti yang dilakukan Barnet dan Morse (1963)

49

Pengukuran Berdasarkan Rente Kelangkaan (scarcity rent)


Pengukuran ini didasarkan pada teori kapital sumberdaya, dimana rate of return manfaat yang diperoleh dari aset SDA, harus setara dengan biaya oportunitas dari aset yang lain, seperti saham. Dengan demikian, peningkatan nilai scarcity rent menunjukkan tingkat kelangkaan SDA. Scarcity rent didefinisikan sebagai selisih antara harga per unit output dengan biaya ekstraksi marjinal atau sering disebut net price (harga bersih).

50

Selain konsep fisik dan ekonomi, pengukuran kelangkaan juga dapat didekati dari interaksi antara ketersediaan sumberdaya dan biaya ekstraksi sepanjang waktu. Ada empat tipe pengukuran kelangkaan : 1. Malthusian Stock Scarcity 2. Malthusian Flow Scarcity 3. Ricardian Stock Scarcity 4. Ricardian Flow Scarcity

51

Tipologi Kelangkaan
Terbatas
Malthusian Stock Scarcity Tidak meningkat sepanjang waktu Meningkat sepanjang waktu Biaya ekstraksi meningkat seiring dengan ekstraksi komulatif
52

Stok SDA

Malthusian Flow Scarity Ricardian Flow Scarcity


Tak Terbatas

Biaya Ekstraks i

Ricardian Stock Scarcity

Malthusian Stock Scarcity : kelangkaan yag terjadi jika stok dianggap tetap (terbatas) dan biaya ekstraksi per unit pada setiap periode tidak bervariasi terhadap laju ekstraksi pada periode tersebut. Malthusian Flow Scarcity : kelangkaan yang terjadi akibat interaksi antara stok yang terbatas dan biaya ekstraksi per unit yang meningkat seiring laju eksptraksi pada setiap periode. Ricardian Flow Scarcity : tipe kelangkaan yang terjadi jika stok sumberdaya alam dianggap tidak terbatas, namun biaya ekstraksi tergantung pada laju ekstraksi pada periode t, dan juga ekstraksi kumuatif sampai pada periode akhir ekstraksi. Ricardian Stock Scarcity : kelangkaan yang terjadi dimana stok yang dianggap tidak terbatas berinteraksi dengan biaya ekstraksi yang meningkat seiring dengan ekstraksi kumulatif sampai periode akhir.
53

You might also like