Professional Documents
Culture Documents
3D Gyroscope
Gyrocompass
Konfigurasi khusus dari Gyroscope Ada 4 prinsipil yang mempengaruhi fungsinya:
Gyroscopic Inersia Gyroscopic Precession Putaran Bumi Gaya tarik Bumi (gravitasi)
Gyroscopic inertia
1. Hukum pertama Newton tentang gerak adalah bahwa suatu benda akan tetap diam pada tempatnya atau bergerak linier dgn kecepatan tetap dalam lintasan garis lurus, selama tidak ada gaya luar yang mengganggunya. 2. Berdasarkan hukum tersebut maka masa yang berputar akan tetap pada bidang putarnya sampai ada gaya luar yang mengganggunya. 3. Masa yang berputar akan mempunyai kekuatan untuk mempertahankan kedudukannya terhadap gaya luar, ini yang dikenal dgn gyroscopic inertia. 4. Suatu rotor gyroscope akan mempertahankan bidang putarnya sampai ada gaya luar yg cukup besar utntk mengatasi inersia agar dapat merubah arahnya. 5. Suatu gyroscope yang berputar sangat cepat akan mempertahankan posisinya didalam ruang bebas terhadap setiap gerakan dari gimbalnya.
m r 2
Angular Momentum
1. Pada roda yang berputar bebas, identik dgn angular momentum (momentum sudut). Angular momentum dari suatu partikel yg berputarpada sumbunya adalah perkalian dari linier momentum dgn jarak tegak-lurus dari partikel terhadap sumbunya. 2. Angular momentum : m.v.r ; dimana r = jari-jari atau radius. 3. Kecepatan dari rotor yang berputar adalah angular velocity , yang merupakan kecepatan tangential v dibagi radius r. Dgn demikian maka angular momentum dari setiap partikel yang berputar adalah : mr2 4. Momentum rotor ini tergantung pada tiga factor: Masa total M dari rotor (untuk semua partikel) Radius r yg dijumlahkan menjadi konstanta K (untuk semua partikel), dimana K adalah radius girasi (gyration). Kecepatan sudut 5. Momentum sudutnya adalah : .M.K2 .
Precession.
Istilah yang menjelaskan tentang sifat gerakan sumbu gyroscope karena pengaruh dari gaya luar Kecepatan sudut dari gerakan precession proportional dgn gaya yg bekerja padanya dan berbanding terbalik dgn momentum sudut rotor.
Torsi F
TF
TF
M Pr
M
Momentum Rotar
Pr
Precession
Dgn berputarnya bumi, gyro akan mengalami gerakan yg dipengaruhi oleh tilt dan azimuth motion. Kecepatan gerakan tilt adalah : tilt=150 cos (latitude)[derajad/jam] Dimana 15o adalah kecepatan putaran bumi/jam, dan azimuth adalah sudut yang dibentuk antara gyro axis dan earths axis. azimuth=150 sin(latitude) [derajad/jam]
150 h -1
150 h -1
Ada dua cara utama yang digunakan untuk mendapatkan aksi precessional karena grafitasi adalah dgn membuat sumbu putar gyro berat dibawah atau diatas. Control dgn beban dibawah dgn putaran gyro searah jarum jam banyak digunakan oleh S.G.Brown Ltd pada range of compass, System dgn beban diatas dan putaran sumbu berlawanan jarum jam banyak digunakan oleh Sperry Ltd
Precession Precession
Pergeseran dari C of G
Pergeseran dari C of G
Gyro yang dikontrol secara teredam (NorthSettling) Mekanisme dari Gyro tersebut diatas membentuk gerakan ellipse dgn rasio sumbu major dan minor yang constant. Bila Gyro diberi pengaruh gaya kedua yang memberikan torsi redaman disekitar sumbu vertikalnya, maka spin axis akan dibuat menuju horizontal. Rasio sumbu-sumbu ellips akan mengecil dan gerakannya akan berbentuk spiral sampai gyro diam terhadap meridian dan permukaan.
Compass Error.
Kesalahan yang tetap.
Kesalahan alignment.
Kesalah antara penunjukan heading dgn lubber line dari kapal. Kesalahan antara tanda lubber line dgn garis fore-aft dari kapal.
Kedua kesalahan ini dapat dihilangkan secara akurat dgn cara aligning dari compass dgn lubber line saat instalasi.
Kesalahan transmissi. Kesalahan antara penunjukan heading dari master compass dgn heading yang dihasilkan oleh remote repeater. Kesalahan ini juga dapat ditekan seminimal mungkin dgn menggunakan multi speed pulse transmission. Kesalahan variable.
Kesalahan ini dikelompokkan dalam dua group. Dynamic Error yang disebabkan oleh gerakan sudut dari kapal saat berlayar dalam cuaca buruk atau saat olah gerak (manoeuvring) Seed / Latitude Error yang disebabkan oleh gerakan kapal melintasi latitude.
Dynamic Error :
rolling error manoeuvring (ballistic) error
Terima Kasih