You are on page 1of 3

PERMASALAHAN ANAK AGRESIF

A. LATAR BELAKANG Pada dasarnya masa prasekolah adalah masanya untuk tumbuh dan berkembang. Dimana usia prasekolah berkisar antara empat sampai enam tahun. Masa tersebut adalah masa untuk mereka bermain sambil belajar. Dengan bermain akan terbentuk karakteristik anak itu sendiri. Namun seiring dengan berkembangnya anak, mereka akan sering menghadapi gangguan, yang merupakan masalah didalam fase hidupnya. Ketika anak memasuki 3-7 tahun perilaku agresif menjadi bagian dari tahapan perkembangan mereka. Perilaku agresif adalah perilaku yang ditujukan untuk menyerang,melawan orang lain baik secara fisik maupun secara verbal. Perilaku agresif dianggap sebagai gangguan perilaku bila bentuk perilakunya luar biasa mengganggu, bersifat kronis, menetap pada seseorang dan perilaku tidak dapat diterima oleh norma sosial atau budaya. Sebagai seorang guru sangat penting mengetahui cara menangani anak agresif di sekolah karena dapat membahayakan teman sebayanya. Dengan harapan guru dapat memberikan bimbingan bagi anak agresif. Salah satu cara didalam menangani anak agresif di Taman Kanak-kanak adalah dengan menghilangkan tingkah laku yang tidak dikehendaki. Agar anak agresif mampu mengurangi sikap-sikap yang dapat mengganggu didalam proses pembelajarannya.

B. PENYEBAB ANAK AGRESIF Sulit ditemukan masalahnya sebab banyak yang bisa menjadi penyebab anak melakukan tindakan agresif, tetapi secara umum disebabkan oleh hal-hal berikut ini: Meniru orang tua Kurangnya kedisiplinan dalam keluarga Akibat acara televisi Memendam perasaan marah Dengan kejam menghadapi kekejaman

C. PELAYANAN BIMBINGAN YANG DIBERIKAN DALAM BIDANG SOSIAL DAN BELAJAR Dari penyebab masalah anak tersebut diatas orang tua dan guru harus bekerja sama mengupayakan cara pencegahan dengan menghidari dan mnyembuhkan perilaku tersebut. Penanganan terhadap anak yang berperilaku agresif harus dilaksanakan secara menyeluruholeh orang tua, guru dan lingkungan sekitarnya. Beberapa penanganan alternatif untuk anak berperilaku agresif adalah dengan memberi hukuman yang efektif kepada anak dan perlu adaya pengertian dan kesabaran orang tua. Hal-hal yang dapat dilakukan untuk membantu anak didik yang memiliki sifat-sifat agresif, adalah: Mendukung dan memberikan reward terhadap sosialisasi yang dilakukan anak, mendukung kepercayaan diri. Menyediakan suasana yang hangat dan penuh kasih penerimaan, melatih keterampilan sosial pada anak. Menyediakan agen sosialisasi untuk anak, membuat kegiatan yang merangsang untuk berinteraksi. Membangun diri sebagai model/contoh. Menasehati dengan benar. Membatasi tontonan beradegan kekerasan. Tanamkan kebenaran bahwa tidak memiliki musuh itu adalah kasih. Cara yang paling baik untuk mencegah anak melakukan kekerasan adalah dengan kasih. Anak yang sejak kecil terhempas kasih sayangnya akan merasa mempunyai banyak musuh dan ia akan banyak melakukan kekerasan. Anak yang dibesarkan dalam kash sayang akan memiliki jiwa yang sehat, hati yang penuh damai terhadap orang lain, dan tidak pernah memendam perasaan dendam terhadap orang lain.

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka tujuannya adalah untuk mengetahui kegiatan anak dengan cara menghilangkan tingkah laku yang tidak dikehendaki , agar dapat mengurangi sifat agresif Untuk mendapatkan data dan informasi yang dapat digunakan sebagai bahan untuk memecahkan masalah tersebut , maka digunakan beberapa metode pengumpulan data sebagai berikut: Metode wawancara yaitu suatu teknik cara pengumpulan data dengan cara percakapan langsung baik dengan anak maupun dengan orang tua. Metode pengamatan yaitu suatu cara untuk mengumpulkan data atau berbagai informasi tentang perkembangan , permasalahan anak melalui pengamatan langsung yang dilakukan guru.

You might also like