You are on page 1of 2

METODE ISOHYET

Beberapa cara perhitungan untuk mencari curah hujan rata-rata daerah aliran, Di antaranya adalah Metode Isohyet. Metode Isohyet digunakan untuk menentukan hujan rata-rata pada daerah bergunung dan sebaran stasiun/pos pengamatan yang tidak merata. Hasilnya lebih teliti dibandingkan dengan metode sebelumnya, tetapi cukup sulit pembuatannya. Pada umumnya digunakan untuk hujan tahunan, karena terlalu banyak variasinya, sehingga isohyet akan berubah-ubah. Peta isohyet digambar pada peta dengan perbedaan (interval) 10 sampai 20 mm berdasarkan data curah hujan pada titiktitik pengamatan.

Caranya yaitu : 1. Plot data kedalaman air hujan untuk tiap pos penakar hujan pada peta 2. Gambar Kontur kedalaman air hujan dengan menghubungkan titik-titik yang mempunyai kedalaman air yang sama. Interval isohyet yang umum dipakai adalah 10 mm. 3. Hitung luas area antara dua garis isohyet dengan menggunakan planimeter. Kalikan masing-masing luas areal dengan rata-rata hujan antara dua isohyet yang berdekatan.

Menghitung curah hujan wilayah dengan persamaan :

Jika tiap pengamatan mencakup beberapa ratus km2 maka penggunaan peta skala 1 : 20000 sampai 1 : 500000 cukup memadai. Cara ini secara teoritis sangat baik karena pengaruh topografi dapat tercakup di dalamnya, yaitu dalam penggambaran garis isohyetnya. Akan tetapi cara ini hanya baik apabila dilakukan oleh analis yang telah mengenal secara umum sifat-sifat hujan di daerah tersebut, sehingga interpretasi dalam penggambaran dapat lebih baik. Subyektifitas dengan cara ini dapat menjadi sangat besar, terutama sekali dalam penetapan isohyetnya.

Gambar Isohyet:

Keterangan: Stasiun Pengukur Hujan Garis Isohyet Batas Wilayah

You might also like