You are on page 1of 5

G. Analisis Data Percobaan pertama bertujuan untuk mengetahui pembuatan asam formiat dan mengetahui reaksi-reaksinya.

Yang dilakukan pada percobaan ini adalah pertama, memasukkan 5g kristal putih C2H2O4 pada labu destilasi dan menambahkannya 5g gliserol yang berbentuk gel tidak berwarna. Kemudian memanaskannya hingga terbentuk gas, mengalirkan gas yang terbentuk melalui air kapur. Gas yang terbebtuk adalah gas CO2 dimana jika dialirkan menuju air kapur, akan merubah air kapur dari jernih menjadi agak keruh dan permukaannya tibul pecahan-pecahan endapan putih. Ca(OH)2 + CO2 CaCO3 + H2O

C OH

C OH

C OH

+ CO2

Asam oksalat

asam formiat

Reaksi tersebut menunjukkan pembuatan asam formiat dapat dilakukan dengan mereaksikan asam oksalat melalui derkaboksilasi dengan menggunakan pelarut gliserol. Dari reaksi tersebtu didapatkan asam formiat dan gas karbondioksida. Untuk mendapatkan asam formiat murni, menambahkannya lagi 2,5g asam oksalat dan memanaskannya serta disintesis melalui destilasi. Destilat yang terbentuk adalah asam formiat murni 2ml yang berbau seperti semut. Mereaksikan asam formiat dengan KMnO4 dimana asam formiat teroksidasi menjadi gas CO2 dan terbentuk larutan keruh berwarna coklat (+++) serta terbentuk endapan coklat (++) yaitu endapan Mn(OH)2. 3HCOOH + KMnO4 2K+ + 2MnO2- + 2H2O + 3CO2 + 2OHEndapan coklat Sedangkan pada reaksi asam cuka dengan KMnO4, larutan yang terbentuk tetap ungu namun agak pekat (+). Hal ini menunjukkan bahwa asam cuka tidak mudah teroksidasi menghasilkan gas CO2.

Percobaan kedua bertujuan untuk memahami azas-azas reaksi asam karboksilat misalnya reaksi oksidasi. Langkah pertama adalah memasukkan 5ml natriuma asetat 10% ke dalam tabung reaksi dan menambahkannya 3ml FeCl3 5%. Larutan ferri kloroda ini berwarna kuning jernih (++). Namun setelah direaksikan terbentuk larutan berwarna merah kecoklatan (+++). Hal ini menunjukkan adanya pembentukan ion kompleks [Fe3(OH)2(CH3COO)6]+. Kemudian memanaskan larutan tersebut sehingga terurai dan terbentuk endapan besi (III) basa berwarna merah kecoklatan (+++) dan terbentuk endapan merah kecoklatan (++). Reaksinya: 6CH3COO- + 3Fe3+ + 2H2O [Fe3(OH)2(CH3COO)6]+ + 2H+ Merah kecoklatan Setelah dipanaskan: [Fe3(OH)2(CH3COO)6]+ + 4H2O 3Fe(OH)2CH3COO + 3CH3COOH + H+ Endapan merah kecoklatan Kemudian menyaring larutan tersebut sehingga diperoleh filtrate berwarna merah bata dan residu berupa endapan kecoklatan. Untuk menguji apakah filtrate tersebut masih mengandung ion ferri, maka melakukan pengujian dengan menambahkan K4Fe(CN)6 yang berwarna biru tua. Setelah dilakukan penambahan antara filtrate dan K4Fe(CN)6 terbentuk larutan biru tua (+++). Fe2+ + [Fe(CN)6]3- Fe3+ + [Fe(CN)6]4Biru tua Hal ini menunjukkan bahwa filtrate tidak lagi mengandung ion ferri, karena jika dibandingkan dengan larutan ferri klorida (kuning jernih) warnanya benar-benar berbeda. Percobaan ketiga bertujuan untuk memahami azas-azas reaksi asam karboksilat seperti reaksi esterifikasi.

Tabung I: Pertama, memasukkan 2ml CH3COOH ke dalam tabung reaksi dan menambahkannya dengan 2ml C2H5OH 96% dan 8ml asam sulfat pekat. Terbentuk larutan berwarna jernih. Asam sulfat disini berfungsi sebagai katalis. Kemudian memanaskan larutan ini, dan timbul baur harum seperti balon. Hal ini menunjukkan telah terbentuk ester yaitu etil asetat. Reaksi ini berlangsung cepat karena adanya katalis asam sulfat dan adanya pemanasan, selain itu asam cuka dan etanol merupakan komponen yang memiliki daya reaktifitas yang cukup tinggi. Reaksinya:
O H2SO4 O

H3C

C OH

+ H3C

CH2

OH

H3C

CH2

CH3 + H2O

asam cuka

etanol

etil asetat

Tabung II: mereaksikan 2ml etanol 96% dengan 4ml asam sulfat pekat kemudian memanaskannya, timbul bau tengik menyengat . hal ini menunjukkan bahwa pada reaksi tersebut tidak terbentuk ester. Yang terbentuk pada reaksi ini adalah etil sulfat. 2H3C CH2 OH + H2SO4 (H3C CH2)2SO4 + 2H2O

Etil sulfat

H. Kesimpulan 1. Pembuatan asam karboksilat paling sederhana yaitu asam formiat di laboratorium dapat dilakukan dengan cara mereaksikan asam oksalat melalui reaksi derkarbokasilasi dengan menggunakan pelarut gliserol dan melalui proses destilasi untuk medapatkan asam formiat murni. 2. Pada pembuatan asam formiat terjadi reaksi dekarboksilasi yaitu reaksi dekarboksilasi asam oksalat menjadi asam formiat (asam karboksilat sederhana) dan gas. Asam formiat dapat mengalami reaksi oksidasi dengan KMnO4 menjadi gas CO2

Asam karboksilat jika direaksikan dengan alcohol akan membentuk ester yang ditandai dengan timbulnya bau harum. Misalnya, asam asetat jika direaksikan dengan etanol melalui katalis asam sulfat, akan terbentuk etil asetat yang berbau harum, etil asetat tersebut merupakan senyawa ester.

I. Daftar Pustaka http://id.wikipedia.org. diiunggah tanggal 21 oktober 2011. http://www.chem-is-try.org, diunggah tanggal 21 oktober 2011. Mitarlis, dkk. 2011. Penuntun Praktikum Kimia Organik I. Unesa: Surabaya. Fessenden, Ralp J dan Joan S. Fessenden. 2005. Kimia Organik. Erlangga : Jakarta.

You might also like