You are on page 1of 6

SMF ILMU PENYAKIT DALAM

Berkurangnya

cairan tubuh total, dapat berupa hilangnya air lebih banyak dari natrium (dehidrasi hipertonik) atau hilangnya air dan natrium (dehidrasi isotonik) atau hilangnya natrium lebih banyak daripada hilangnya air (dehidrasi hipotonik)

Riwayat Asupan yang kurang atau kehilangan cairan yang berlebihan melalui panas, berkeringat, takipnea, muntah atau diare, jumlah urin sedikit (<30 cc/jam) Pada pemeriksaan fisik terdapat gangguan kesadaran, hipotensi dan jumlah urin sedikit Rasio ureum/kreatinin <25, umumnya kadar natrium plasma>145 mMol/L, BJ urin dan osmolalitas serum >290 mOsm/L

Diagnosis Banding -

Ureum,

kreatinin,kadar Natrium plasma, osmolaritas serum, CVP, BJ urin

Cairan kristaloid secukupnya. Pemberian harus hati-hatiuntuk mencegah kelebihan cairan dan hipontatremia Jumlah cairan yang dibutuhkan dapat dihitung dengan rumus :
Defisit cairan: cairan tubuh total (TBW) yang diinginkan-TBW saat ini 2. TBW yang diinginkan : kadar Na/140 x TBW saat ini 3. TBW saat ini :pada dehidrasi ringan dapat diberikan
1.

Pada dehidrasi ringan dapat diberikan terapi cairan oral 1500-2500 ml/24 jam (30 ml/kgBB/24 jam) untuk kebutuhan dasar/pemeliharaan, ditambah penggantian defisit cairan dan kehilangan cairan yang masih berlangsung Menghitung kebutuhan cairan sehari, dilakukan tiap hari. Pada pasien dehidrasi yang memerlukan cairan infus dapat diberikan Nacl 0.9 % atau dextrose 5% dengan kecepatan 25-30 % dari jumlah cairan total perhari (termasuk kebutuhan dasar+defisit) pada dehidrasi isotonik, sedangkan pada dehidrasi hipernatremik Nacl 0,9 % dengan kecepatan 45 %

You might also like