Professional Documents
Culture Documents
lalu, manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa depan yang diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun masyarakat, dapat diukur dalam satuan uang, A. Aset Lancar adalah aset yang diharapkan segera untuk direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan, atau Berupa kas dan setara kas Kas adalah uang tunai dan saldo simpanan di bank yang setiap saat dapat digunakan untuk membiayai kegiatan pemerintahan. y Kas di BI, KPPN. Jurnal saldo awal di SAI dan SAU : Tidak ada Jurnal Jurnal di SAKUN adalah:
DR CR DR CR Kas di Bank Indonesia SAL Kas di KPPN SAL XXX XXX XXX XXX
Jurnal Standar Saldo Awal Kas di Bendahara Pengeluaran: Jurnal di SAI dan SAU adalah :
DR CR Kas di Bendahara Pengeluaran Uang Muka dari KUN XXX XXX
Jurnal Sakun
DR CR Kas di Bendahara Pengeluaran SAL XXX XXX
Jurnal Standar Saldo awal Kas di Bendahara Penerimaan: y Jurnal di SAI dan SAU :
DR CR Kas di Bendahara Penerimaan Pendapatan yang ditangguhkan (msk kewajiban jk pendek) XXX XXX
Jurnal SAKUN
DR CR Kas di Bendahara Penerimaan Pendapatan (EDL) yang ditangguhkan XXX XXX
B. Aset Non Lancar adalah Aset yang bersifat jangka panjang dan aset tak berwujud, digunakan secara langsung atau tidak langsung untuk kegiatan pemerintah atau yang digunakan masyarakat umum. Kewajiban Utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah Ekuitas Dana Kekayaan bersih pemerintah yang merupakan selisih antara aset dan kewajiban pemerintah. Ekuitas Dana Lancar adalah selisih antara aset lancar dan kewajiban jangka pendek
Ekuitas Dana Investasi mencerminkan kekayaan pemerintah yang tertanam dalam investasi jangka panjang, aset tetap, dan aset lainnya, dikurangi dengan kewajiban jangka panjang. Investasi Jangka Pendek Diharapkan dapat segera dicairkan dan dimaksudkan untuk dimiliki selama setahun atau kurang ditujukan dalam rangka manajemen kas Berisiko rendah atau bebas dari perubahan atau pengurangan harga yang signifikan Pengukuran Investasi jangka pendek dalam bentuk surat berharga dicatat sebesar biaya perolehan. Investasi jangka pendek yang tidak diketahui biaya perolehannya dinilai berdasar nilai wajar investasi pada tanggal perolehannya Investasi yang dapat digolongkan sebagai investasi jangka pendek, antara lain terdiri atas: 1. Deposito berjangka waktu 3 sampai 12 bulan 2. Pembelian Obligasi/Surat Utang Negara (SUN) jangka pendek (Surat Perbendaharaan Negara/SPN). 3. Investasi jangka pendek lainnya. Jurnal untuk mencatat saldo awal Investasi Jangka Pendek adalah Investasi Jangka Pendek XXX SAL XXX Pengertian Piutang semua klaim yang dapat dijadikan Kas dan dirinci menurut jenis piutang yang dimiliki. PERISTIWA YANG MENIMBULKAN PIUTANG Pungutan Pendapatan Negara/Daerah Piutang Pajak; Piutang Pendapatan Negara/Daerah Selain Pajak Perikatan; Pemberian Pinjaman; Jual Beli; Kemitraan; Pemberian Fasilitas/Jasa. Transfer Antar Pemerintahan; Kerugian Negara/Daerah. PIUTANG BERDASARKAN PUNGUTAN PENDAPATAN NEGARA/DAERAH 1. Piutang pajak; 2. Piutang PNBP; 3. Piutang Retribusi; 4. Piutang Pendapatan Asli Daerah Lainnya. PIUTANG BERDASARKAN PERIKATAN 1. Pemberian Pinjaman; 2. Penjualan; 3. Kemitraan; 4. Pemberian Fasilitas/Jasa PIUTANG TRANSFER ANTAR PEMERINTAHAN 1. Kebijakan Akuntansi Akuntansi Piutang adalah serangkaian kegiatan yang meliputi proses pencatatan, pengukuran, pengklasifikasian, pengikhtisaran transaksi dan kejadian keuangan, penginterpretasian atas hasilnya, serta penyajian piutang dalam neraca a. Pengakuan Piutang PNBP Pada dasarnya piutang PNBP diakui pada saat terjadinya hak untuk menagih piutang PNBP, atau pada saat terbit surat keputusan tentang Piutang PNBP b. Pengukuran Piutang PNBP
Pada dasarnya Piutang PNBP dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai rupiah yang belum dilunasi. Jurnal Piutang Pencatatan piutang dilakukan sesuai dengan kelompok piutang, yaitu: 1. Piutang Penerimaan Negara Bukan Pajak Jurnal untuk mencatat saldo awal Piutang Penerimaan Negara Bukan Pajak adalah: Dr 113211 Piutang PNBP XXXXXX Cr 311311 Cadangan Piutang XXXXXX Jurnal untuk penambahan nilai Piutang Penerimaan Negara Bukan Pajak adalah: Dr 113211 Piutang PNBP XXXXXX Cr 311311 Cadangan Piutang XXXXXX Jurnal untuk pengurangan nilai Piutang Penerimaan Negara Bukan Pajak adalah: Dr 311311 Cadangan Piutang XXXXXX Cr 113211 Piutang PNBP XXXXXX 2. Piutang Bukan Pajak Lainnya Jurnal untuk mencatat saldo awal Piutang Bukan Pajak Lainnya adalah: Dr 113811 Piutang Bukan Pajak Lainnya XXXXXX Cr 311311 Cadangan Piutang Jurnal untuk penambahan nilai Piutang Bukan Pajak Lainnya adalah: Dr 113811 Piutang Bukan Pajak Lainnya XXXXXX Cr 311311 Cadangan Piutang
XXXXXX
XXXXXX
Jurnal untuk pengurangan nilai Piutang Bukan Pajak Lainnya adalah: Dr 311311 Cadangan Piutang XXXXXX Cr 113811 Piutang Bukan Pajak Lainnya
XXXXXX
a. Pelaporan Piutang Piutang disajikan dalam kelompok Aset Lancar. Jika terdapat aset lainnya berupa tagihan kepada pihak ketiga seperti TGR yang akan jatuh tempo dalam 12 bulan, maka perlu dilakukan reklasifikasi atas bagian lancar yang akan jatuh tempo. Jurnal untuk mencatat saldo awal Tuntutan Ganti Rugi adalah: Dr 151211 Tagihan Tuntutan Ganti Rugi XXXXXX Cr 321311 Diinvestasikan dalam Aset Lainnya XXXXXX Jurnal untuk mencatat saldo awal Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi adalah: Dr 113411 Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi XXXXXX Cr 311311 Cadangan Piutang XXXXXX Jurnal untuk penambahan nilai Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi adalah: Dr 113411 Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi XXXXXX Cr 311311 Cadangan Piutang XXXXXX 1)Penyajian Akun Piutang dalam Neraca Setelah mencatat piutang berdasarkan Daftar Saldo Piutang dan Daftar Reklasifikasi Saldo Piutang per semester, UAKPA melakukan posting sehingga terbentuk akun piutang di dalam neraca. Contoh penyajian akun piutang dalam neraca : ASET LANCAR KEWAJIBAN LANCAR
Kas di Bendahara Pengeluaran Kas di Bendahara Penerimaan Bagian Lancar TPA Bagian Lancar TGR Piutang PNBP Piutang Bukan Pajak Lainnya ASET LAINNYA TGR TPA
Aset
Persediaan adalah Aset dalam bentuk barang atau perlengkapan (supplies) yang diperoleh dengan maksud untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah atau barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat dalam kurun waktu 12 bulan dari tanggal pelaporan.
Biaya perolehan Persediaan diperoleh dengan pembelian = Harga pembelian + biaya pengangkutan + biaya penanganan potongan harga rabat
Biaya standar
Nilai wajar
Nilai Persediaan akhir semester ini > dari nilai Persediaan akhir semester lalu:
Rpxxx
Nilai Persediaan akhir semester ini < dari nilai Persediaan akhir semester lalu:
Rpxxx