You are on page 1of 3

Konsep Materi Advertorial/Iklan Layanan Masyarakat

PENEGAKAN HUKUM BERKEADILAN

Minggu pertama setelah Menkumham dan Wamenkumham dilantik, Amir Syamsudin dan Denny Indrayana langsung bekerja. Mereka melakukan peninjauan ke unit-unit yang ada di Kemenkumham, antara lain Lembaga Pemasyarakatan (Lapas), Rumah Tahanan (Rutan), dan Ruang Sistem Informasi Keimigrasian. Menkumham juga memohon doa dan dukungan dari segenap jajaran di Kemenkumham. Dalam sambutannya saat membuka Pengajian Bulanan

Kemenkumham di Graha Pengayoman, Jumat (28/10), Menkumham menyatakan bahwa dirinya merasa masih banyak kekurangan. Amir juga menghimbau kepada seluruh keluarga besar Kemenkumham untuk bekerja keras, cerdas, dan ikhlas. Beliau menegaskan bahwa dirinya akan menindak tegas tanpa pandang bulu kepada setiap pejabat atau pegawai yang bertindak di luar aturan-aturan yang ditentukan. Pernyataan tersebut diungkapkan Menkumham Amir Syamsudin pada Upacara Hari Dharma Karyadhika, beberapa hari setelahnya. Langkah nyata lain yang merupakan gebrakan oleh Menkumham dan Wamenkumham adalah melakukan moratorium remisi dan Pembebasan Bersyarat (PB). Moratorium di sini bukan menghentikan, akan tetapi pengetatan. Media sempat mengartikan moratorium sebagai penghentian, namun faktanya tidak demikian, Kemenkumham tetap mengeluarkan remisi dan PB bagi Agus Condro. Menurut Denny Indrayana, Agus Condro mendapatkan remisi dan PB dari Kemenkumham karena Agus Condro memenuhi kualifikasi sebagai justice

collaborator. Sementara untuk selain justice collaborator sedang kami kaji, ujar Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana saat Press Briefing pada Kamis (03/10) di Ruang Soepomo, Lantai VII Gedung Setjen Kemenkumham. Sehingga moratorium di sini lebih tepat jika diartikan pengetatan pemberian remisi dan PB, lanjut Wamenkumham. Kebijakan ini diputuskan semata-mata untuk menegaskan strategi juang pemberantasan korupsi dan terorisme. Tidak boleh dicampuradukkan dengan politik. Kebijakan ini juga tidak berlaku surut, prosedur

hukum dan proses pengambilan keputusan ini sangat dapat dipertanggungjawabkan, sambungnya.

Empat Program Prioritas Kementerian Hukum dan HAM memiliki prioritas kebijakan, yaitu penegakan hukum yang berkeadilan, pencegahan dan pemberantasan korupsi, penyelesaian permasalahan HAM di masa lalu, dan melakukan langkah percepatan pembangunan di segala bidang. Penegakan hukum yang berkeadilan adalah penegakan hukum yang adil, konsekuen, tidak diskriminatif, dan menyediakan akses yang mudah bagi masyarakat yang memerlukan bantuan hukum, terutama masyarakat miskin. Kemudian pencegahan dan pemberantasan korupsi sesuai Instruksi Presiden Republik Indonesia No. 9 Tahun 2011 Tentang Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi. Khusus narapidana korupsi dan teroris pemberian remisinya lebih selektif, bahkan dilakukan pengetatan. Kementerian Hukum dan HAM juga melakukan langkah percepatan

pembangunan di segala bidang yakni percepatan penyelesaian bangunan Lapas/ Rutan yang belum selesai, penyelesaian pembangunan Sistem Informasi Keimigrasian, serta penyelesaian Sistem Administrasi Badan Hukum (SABH), serta bidang strategis lainnya. Presiden memberikan empat arahan kepada Menkumham dan Wamenkumham. Pertama, menegakkan dan menciptakan hukum yang berkeadilan. Kedua, menegakkan HAM dan mencari solusi terbaik terhadap masalah pelanggaran HAM. Ketiga, melaksanakan prinsip anti korupsi. Keempat, mengadakan akselerasi dalam masa kerja tiga tahun yang tersisa, ujar Denny Indrayana ketika memimpin apel pagi pejabat eselon di lingkungan Setjen, beberap waktu lalu di lobby Gedung Setjen Kemenkumham Jakarta. Denny mengingatkan agar seluruh jajaran di Kemenkumham harus sprint, atau berlari cepat. Dan untuk melakukan akselerasi, yang dibutuhkan adalah team work. Bukan saya, bukan Pak Menteri Hukum dan HAM, tapi kita semua, tandas Wamenkumham.

Oleh karena itu Denny Indrayana memiliki motto dalam team work selama tiga tahun ke depan dengan slogan, More We, Less me, Motto tersebut bermakna bahwa setiap permasalahan yang kita hadapi bersama-sama ini bisa diatas jika kita berpikir dan bertindak lebih sedikit tentang diri kita dan lebih banyak tentang kita semua (less me, more we). Less me, more we harus dijadikan tujuan bagi keluarga besar Kementerian Hukum dan HAM dan tujuan tersebut dapat dicapai jika sebagian besar dari kita berpikir dan bertindak sebagai tim. Pembangunan Hukum dan HAM mustahil tercapai tanpa adanya kerjasama yang baik setiap pihak. (Adv)

You might also like