You are on page 1of 2

TOPOGRAFI AKUNTANSI PAJAK Akuntansi pajak ditujukan untuk menyajikan informasi yang berkenaan dengan perpajakan sehingga metode,

prosedur, dan teknik pembukuannya sangat dipengaruhi oleh ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan yang meliputi undang-undang pajak, peraturan pemerintah, keputusan presiden, dan surat edaran Direktur Jendral Pajak. Inti persoalan akuntansi pajak guna perhitungan pajak terhutang adalah subjek pajak, objek pajak, tarif dan dasar pengenaaan pajak dari masing-masing jenis pajak. A. Sistem Self Assessment Sistem pemungutan yang dianut Indonesia saat ini, ialah sistem self assessment, yaitu ketetapan pajak yang ditetapkan oleh wajib pajak sendiri yang dilakukannya dalam Surat Pemberitahuan (SPT). Dalam sistem self assessment, partisipasi wajib pajak sangat luas dalam hal ketetapan pajak, sehingga mengandung resiko terbukanya kesempatan penyelundupan pajak yang lebih luas. Ciri dan corak sistem self assessment : 1. Bahwa pemungutan pajak merupakan perwujudan dari pengabdian kewajiban 2. Tanggung jawab atas kewajiban pelaksanaan pajak, sebagai pencerminan kewajiban di bidang perpajakan berada pada anggota masyarakat . 3. Wajib pajak diberi kepercayaan untuk dapat memperhitungkan dan membayar sendiri pajak yang terutang. Selisih antara pajak yang terhutang dengan kredit pajak : 1. Kurang bayar 2. Lebih Bayar 3. Nihil Bayar B. Perbedaan Laporan keuangan komersial dan fiskal Perbedaan utama antara laporan keungan komersial dengan laporan keuangan fiskal disebabkan karena perbedaan tujuan serta dasar hukumnya, walaupun dalam beberapa hal terdapat kesamaan antara keduanya. Secara rinci perbedaannya adalah: 1. Tujuan utama akuntansi keuangan adalah pemberian informasi penting kepada manajer, pemegang saham, pemberi kredit, dan pihak-pihak berkepentingan lainya dan merupakan tanggung jawab akuntan unuk melindungi hak tersebut.

2. Tujuan utama sistem perpajakan adalah pemungutan pajak yang adil dan merupakan tanggung jawab Direktorat Jendral Pajak untuk melindungi pembayar pajak dari tindakan semena-mena. 3. Prinsip yang dianut 4. Alat dan prosedur pembayaran pajak 5. Kepastian 6. Pembukuan dan Pencatatan 7. Dampak sosial dan ekonomi. C. Laporan Keungan versi Standar Akuntansi Keungan Menurut SAK, tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keungan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam rangka pengambilan keputusan. Keterbatasan Informasi dalam Laporan Keuangan: 1. Laporan keuangan bersifat historis 2. Laporan keungan bersifat umum 3. Penggunaan taksiran 4. Akuntansi hanya melaporkan informasi yang material 5. Konservatif dalam menghadapi ketidak pastian 6. Lebih menekankan makna ekonomis ketimbang bentuk hukum 7. Menggunakan istilah teknis 8. Metode yang bervariansi 9. Informasi yang bersifat kualitatif D. Laporan Keungan versi Ketentuan Peraturan Perpajakan Ada beberapa hal penting yang menjadi fokus perbedaan dalam Laporan keuangan versi peraturan perpajakan: 1. Pengangkutan penghasilan dan Biaya 2. Konsistensi 3. Konservatisme 4. Going Concern or Contuinity

You might also like