You are on page 1of 61

leteocooooo 5lstem leoyeJlooo Alt Mloom kecomotoo 8oojotboto 5elotoo 1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Kecamatan Banjarbaru Selatan merupakan salah satu kecamatan yang berada
di Kota Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan. Dimana kecamatan ini memiliki
luas sebesar 21,96 km dengan jumlah penduduk 36.863 jiwa pada tahun 2010.
Kecamatan ini memiliki sarana dan prasarana yang mendukung wilayah ini terdiri
dari pasar, perkantoran, permukiman, pertokoan, rumah sakit, dan terminal.
Kecamatan Banjarbaru Selatan terletak pada posisi koordinat 3 25` 40-3 28` 37``
Lintang Selatan dan 114 41` 22``-114 54` 25`` Bujur Timur.
Air merupakan kebutuhan yang paling utama bagi makhluk hidup. Manusia
dan makhluk hidup lainnya sangat bergantung dengan air demi mempertahankan
hidupnya. Air yang digunakan untuk konsumsi sehari -hari harus memenuhi standar
kualitas air bersih. Kualitas air bersih dapat ditinjau dari segi Iisik, kimia,
mikrobiologi dan radioaktiI. Namun kualitas air yang baik ini tidak selamanya
tersedia di alam sehingga diperlukan upaya perbaikan, baik itu secara sederhana
maupun modern. Jika air yang digunakan belum memenuhi standar kualitas air
bersih, akibatnya akan menimbulkan masalah lain yang dapat menimbulkan kerugian
bagi penggunanya
Kebutuhan akan penyediaan dan pelayanan air bersih dari waktu ke waktu
semakin meningkat yang terkadang tidak diimbangi oleh kemampuan pelayanan.
Peningkatan kebutuhan ini disebabkan oleh peningkatan jumlah penduduk,
peningkatan derajat kehidupan warga serta perkembangan kota/kawasan pelayanan
ataupun hal-hal yang berhubungan dengan peningkatan kondisi sosial ekonomi warga
yang dibarengi dengan peningkatan jumlah kebutuhan air per kapita. Peningkatan
kebutuhan air tersebut jika tidak diimbangi dengan peningkatan kapasitas produksi air
bersih akan menimbulkan masalah dimana air bersih yang tersedia tidak akan cukup
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pada wilayah tersebut.
leteocooooo 5lstem leoyeJlooo Alt Mloom kecomotoo 8oojotboto 5elotoo 2

Perlunya pembangunan Instalasi Pengolahan Air dengan memanIaatkan
sumber air bersih lainnya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang
akan semakin bertambah karena pertumbuhan jumlah penduduk, perkembangan
aktivitas masyarakat, dan kapasitas mata air yang tidak dapat memenuhi kebutuhan
air penduduk. Sungai merupakan sumber air bersih lainnya yang berpotensi untuk
dimanIaatkan sebagai sumber air baku air minum.
Oleh karena itu diperlukan suatu sistem penyediaan air bersih yang memenuhi
syarat yang terdiri dari 4 komponen,yaitu sumber, transmisi, instalasi pengolahan,
dan distribusi. Sistem distribusi adalah sistem penyaluran air bersih dari reservoir ke
daerah pelayanan. Perencanaan jalur pipa distribusi sangat penting karena
menyangkut kebutuhan orang banyak dan merupakan bagian dari pelayanan air bersih
kepada masyarakat untuk mencapai target kualitas, kuantitas,dan kontinuitas.

1.2aksud dan Tujuan
Maksud dari tugas perencanaan ini adalah :
1. Merencanakan suatu jaringan distribusi penyediaan air minum yang dapat
melayani kebutuhan air minum bagi penduduk di wilayah perencanaan.
2. Mendistribusikan air minum dengan kualitas baik dan kuantitas yang cukup atau
berkelanjutan (continue.
Tujuan penulisan tugas perencanaan ini adalah menyusun rencana secara rinci
dari sistem penyediaan air minum di wilayah perencanaan.

leteocooooo 5lstem leoyeJlooo Alt Mloom kecomotoo 8oojotboto 5elotoo 3

BAB II
GABARAN UU WILAYAH PERENCANAAN

2.1 1umlah Penduduk Dan Fasilitas Kota
Jumlah penduduk di Kecamatan Banjarbaru Selatan pada tahun 2010 adalah
36.863 jiwa. Jumlah penduduk di wilayah perencanaan selama 10 tahun dari tahun
2001 sampai 2010, ditunjukkan oleh tabel 2.1.

Tabel 2.1 Jumlah Penduduk Kecamatan Banjarbaru Selatan
2001 34483
2002 34741
2003 33013
2004 33388
2003 33639
2006 33873
2007 36036
2008 36272
2009 36477
2010 36863

($umber : Badan Pusat Statistik Kota Banjarbaru, 2009
Kecamatan Banjarbaru Selatan telah dilengkapi oleh berbagai Iasilitas yaitu
Iasilitas pendidikan, tempat ibadah, kesehatan, perniagaan dan jasa, serta Iasilitas
umum dan rekreasi yang ditunjukkan seperti pada tabel 2.2 berikut.
leteocooooo 5lstem leoyeJlooo Alt Mloom kecomotoo 8oojotboto 5elotoo 4

Tabel 2.2 Jumlah Fasilitas Kota
no !enls laslllLas unlL
1 1k 16
2 Su 19
3 SM 3
4 SMu 4
1 uskesmas 3
1 asar 2
2 1oko/erLokoan 180
3 1ermlnal 1
1 Mas[ld 13
2 Cere[a 2
3 ura 1
Ias|||tas end|d|kan
Ias|||tas kesehatan
Ias|||tas ern|agaan dan Iasa
1empat Ibadah

2.2Topografi
a. KlasiIikasi kelerengan Kecamatan Banjarbaru selatan adalah:
- 0-2 yang mencakup 59,35 persen luas wilayah
- 2-8 yang mencakup 25,78 persen wilayah
- 8-15 mencakup 12,08 persen wilayah.
b. KlasiIikasi kedalaman eIektiI tanah terbagi dalam empat kelas, yaitu: 30 cm,
30-60 cm, 60-90 cm dan ~90 cm. Kota Banjarbaru secara umum mempunyai
kedalaman eIektiI lebih 90 cm dimana jenis-jenis tanaman tahunan akan dapat
tumbuh dan berkembang dengan baik.
c. Drainase di Kota Banjarbaru tergolong baik, secara umum tidak terjadi
penggenangan. Namun ada daerah yang tergenang periodik, yaitu tergenang
kurang dari 6 (enam bulan.
d. Berdasarkan Peta Kemampuan Tanah Skala 1:25.000, erosi tidak terjadi di
wilayah Kota Banjarbaru.
e. Berdasarkan Peta Geologi tahun 1970, batuan di Kota Banjarbaru terdiri dari:
- Alluvium (Qha 48,44 persen
- Martapura (Qpm 37,71 persen
leteocooooo 5lstem leoyeJlooo Alt Mloom kecomotoo 8oojotboto 5elotoo 3

- Binuang (Tob 3,64 persen
- Formasi Kerawaian (Kak 2,26 persen
- Formasi Pitap 3,47 persen
I. Jenis tanah terbentuk dari Iaktor-Iaktor pembentuk tanah antara lain: batuan
induk, iklim, topograIi, vegetasi dan waktu. Tiap jenis tanah mempunyai
karakteristik tertentu yang membedakan antara satu dengan yang lainnya.
Karakteristik tanah tersebut misalnya berkaitan tingkat kepekaan nya terhadap
erosi, kesuburan tanah, tekstur tanah dan konsistensi tanah.
g. Berdasarkan peta skala 1:50.000 yang diterbitkan oleh Lembaga Penelitian
Tanah Bogor tahun 1974, di wilayah Kota Banjarbaru terdapat 3 (tiga
kelompok jenis tanah, yaitu:
a. Podsolik 63,82 persen
b. Latosol 6,36 persen
c. Organosol 29,82 persen

Gambar 2.1 Peta TopograIi Wilayah Kecamatan Banjarbaru Selatan


leteocooooo 5lstem leoyeJlooo Alt Mloom kecomotoo 8oojotboto 5elotoo 6

2.3Hidrologi
O Curah Hujan
Curah hujan di Kota Banjarbaru dalam kurun waktu tahun 2004-2008
menggambarkan pola perkembangan kearah tren tertentu, terjadi kenaikan dari tahun
ketahun. Curah hujan yang terjadi di Kota Banjarbaru periode tahun 2004-2008
cukup bervariasi. Curah hujan terbesar terjadi pada tahun 2008 dengan rata-rata
perbulannya mencapai 427,2 mm per detiknya. Sehingga pada tahun 2008 tersebut
Kota Banjarbaru mengalami genangan air hujan yang cukup besar pada beberapa
tempat di Kota Banjarbaru akan tetapi tidak mengalami terjadinya benjana banjir.
Perkembangan curah hujan di Kota Banjarbaru tahun 2004-2008 dapat dilihat pada
tabel berikut ini :

Dari tabel di atas diketahui bahwa jumlah hari hujan juga mempengaruhi
kestabilan musim di Kota Banjarbaru. Hari hujan yang terjadi pada periode tahun
2004-2008 di Kota Banjarbaru cukup bervariasi. hal ini menunjukkan bahwa telah
leteocooooo 5lstem leoyeJlooo Alt Mloom kecomotoo 8oojotboto 5elotoo 7

terjadi pegeseran waktu dan musim yang berakibat pada sistem tata air yang ada di
Kota Banjarbaru. Berikut ini adalah keadaan hari hujan rata-rata di Kota Banjarbaru
tahun 2004-2008 sebagai berikut:

2.3 Klimatologi
O Temparatur
Temparatur udara di Kalimantan Selatan secara umum beriklim sedang,
dimana temparatur udara rata-rata berkisar antara 25,7 C hingga 26,9C. Pada
tahun 2008, temparatur tertinggi terjadi pada bulan Mei dengan temparatur 34,4C,
dan temparatur terendah pada bulan Agustus 20,2C. Kalau dilihat dari tren
temparatur yang terjadi di Kota Banjarbaru, maka dapat dilihat adanya
kecenderungan meningkat dari tahun 2004 ke tahun 2006 kemudian menurun dari
tahun 2006 ke tahun 2008 yang dapat dilihat pada tabel berikut ini:
leteocooooo 5lstem leoyeJlooo Alt Mloom kecomotoo 8oojotboto 5elotoo 8


Rerata Temperatur Udara Kota Banjarbaru

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada tahun 2004 temparatur udara rata-
rata per tahunnya adalah 26,5C, sedangkan pada tahun 2008 temparatur mencapai
24,4C. Namun jika dilihat temparatur yang paling tinggi justru terjadi pada tahun
2006 yang mencapai 26,9C. Temparatur tertinggi pada tahun 2006 mencapai 28,4C
yang terjadi pada bulan Oktober dan terendah terjadi pada bulan Agustus tahun 2004
dengan temparatur 25,3C.
O Kelembaban
Kelembaban udara mempunyai kecenderungan peningkatan kualitas, dimana
pada tahun 2004 kelembaban 78,0 dan tahun 2008 kelembaban 85,50. Pada tahun
2004 masih ditemukan bulan yang mempunyai kelembaban 85,0, sedangkan pada
tahun 2008 kelembaban tertinggi 89,1. Kelembaban udara di Kota Banjarbaru tahun
2004-2008 dapat dilihat pada tabel berikut ini :

leteocooooo 5lstem leoyeJlooo Alt Mloom kecomotoo 8oojotboto 5elotoo 9



Rerata Kelembaban di Kota Banjarbaru


leteocooooo 5lstem leoyeJlooo Alt Mloom kecomotoo 8oojotboto 5elotoo 10

BAB III
DASAR PERENCANAAN DAN KRITERIA DESAIN

3.1Proyeksi Perkembangan Penduduk dan Fasilitas Kota
Prediksi jumlah penduduk dan Iasilitas kota di masa yang akan datang sangat
penting dalam memperhitungkan jumlah kebutuhan air minum di masa yang akan
datang. Prediksi ini didasarkan pada laju perkembangan kota dan kecenderungannya,
arahan tata guna lahan serta ketersediaan lahan untuk menampung perkembangan
jumlah penduduk.
Dengan memperhatikan laju perkembangan jumlah penduduk dan Iasilitas
kota masa lampau, maka metode statistik merupakan metode yang paling mendekati
untuk memperkirakan jumlah penduduk dan Iasilitas kota di masa mendatang. Ada
beberapa metode yang dapat digunakan untuk menganalisa perkembangan jumlah
penduduk di masa mendatang yaitu :

3.1.1 etode Aritmatika
Metode ini biasanya disebut juga dengan rata-rata hilang. Metode ini
digunakan apabila data berkala menunjukkan jumlah penambahan yang relatiI sama
tiap tahun. Hal ini terjadi pada kota dengan luas wilayah yang kecil, tingkat
pertumbuhan ekonomi kota rendah dan perkembangan kota tidak terlalu pesat.
Rumus metode ini adalah :

dimana :
P
n
Jumlah penduduk yang diproyeksikan pada tahun ke-n
P
0
Jumlah penduduk tahun dasar
r Kenaikan rata-rata jumlah penduduk
leteocooooo 5lstem leoyeJlooo Alt Mloom kecomotoo 8oojotboto 5elotoo 11

T
n
Tahun ke-n
T
0
Tahun dasar
N Jumlah data diketahui

Tabel 3.1 Perhitungan Metode Aritmatik
n0 1ahun
!umlah
enduduk
()
erLambahan
( r )
royeksl
enduduk
(n)
( n)2
(
r)2
1 2001 34483 34483 0 1429698
2 2002 34741 236 34749 68 883036
3 2003 33013 272 33013 0 443823
4 2004 33388 373 33278 12173 83673
3 2003 33639 231 33342 9431 1739
6 2006 33873 234 33806 4474 36979
7 2007 36036 183 36070 203 140830
8 2008 36272 216 36333 3913 349636
9 2009 36477 203 36399 14830 634094
10 2010 36863 386 36863 0 1397833
!umlah 336807 2378 336740 43094 3403362
8aLaraLa 33681 264 33674 4309 340336
korelasl (82) 099
SLandar uevlasl (S1u) 6371

3.1.2 etode Geometrik
Untuk keperluan proyeksi penduduk, metode ini digunakan bila data jumlah
penduduk menunjukkan peningkatan yang pesat dari waktu ke waktu.
Rumus metode geometrik :

dimana :
Pn Jumlah penduduk pada tahun yang diproyeksikan
leteocooooo 5lstem leoyeJlooo Alt Mloom kecomotoo 8oojotboto 5elotoo 12

Po Jumlah penduduk awal
r Rata-rata angka pertumbuhan penduduk tiap tahun
n Jangka waktu
N Jumlah data diketahui
Tabel 3.2 Perhitungan Metode Geometrik
n0 1ahun
!umlah
enduduk
()
8aslo
erLambahan
( r )
royeksl
enduduk
(n)
(
n)2
( r)2
1 2001 34483 34483 0 1429698
2 2002 34741 00074 34742 0 883036
3 2003 33013 00078 33000 170 443823
4 2004 33388 00107 33260 16307 83673
3 2003 33639 00071 33323 13331 1739
6 2006 33873 00066 33787 7426 36979
7 2007 36036 00031 36033 9 140830
8 2008 36272 00060 36321 2422 349636
9 2009 36477 00037 36391 13087 634094
10 2010 36863 00106 36864 0 1397833
!umlah 20033 336807 00669 336623 32973 3403362
8aLaraLa 2006 336807 00074 33663 3297 340336
korelasl (82) 099
SLandar uevlasl (S1u) 6903


3.1.3 etode Regresi Linear
Metode regresi linear dilakukan dengan menggunakan persamaan :








bx a P
bx a y


leteocooooo 5lstem leoyeJlooo Alt Mloom kecomotoo 8oojotboto 5elotoo 13

Tabel 3.3 Perhitungan Metode Regresi Linear
n0
1ahun
( x )
!umlah
enduduk
()
x2 x
royeksl
enduduk
(n)
( n)2 ( r)2
1 2001 34483 4004001 69004483 34333 2292 1429698
2 2002 34741 4008004 69331482 34788 2204 883036
3 2003 33013 4012009 70131039 33043 901 443823
4 2004 33388 4016016 70917332 33298 8084 83673
3 2003 33639 4020023 71436193 33333 7368 1739
6 2006 33873 4024036 71961238 33808 4194 36979
7 2007 36036 4028049 72364392 36063 33 140830
8 2008 36272 4032064 72834176 36318 2131 349636
9 2009 36477 4036081 73282293 36373 9303 634094
10 2010 36863 4040100 74094630 36829 1188 1397833
!umlah 20033 336807 40220383 713397482 336807 37739 3403362
8eraLa 20033 336807 40220383 713397482 33681 3774 340336
a 4738676343
ersamaan 4738676343 + 2330727273 x

b 2330727273
korelasl (82) 099
SLandar uevlasl (S1u) 1843
leteocooooo 5lstem leoyeJlooo Alt Mloom kecomotoo 8oojotboto 5elotoo 14

3.1.4 etode Eksponensial
Metode eksponensial dilakukan dengan menggunakan persamaan :



Tabel 3.4 Perhitungan Metode Eksponensial
n0
1ahun
( x )
!umlah
enduduk
()
x2 ln x ln
royeksl
enduduk
(n)
( n)2 ( r)2
1 2001 34483 4004001 10 20907 34343 3322069333 142969849
2 2002 34741 4008004 10 20932 34791 247169093 88303609
3 2003 33013 4012009 10 20938 33041 7604613837 44382329
4 2004 33388 4016016 10 20990 33292 9171648661 8367329
3 2003 33639 4020023 10 21013 33346 8706117232 173889
6 2006 33873 4024036 10 21038 33801 3187472388 3697929
7 2007 36036 4028049 10 21039 36038 4373396626 14083009
8 2008 36272 4032064 10 21082 36317 2029877197 34963369
9 2009 36477 4036081 11 21103 36378 1017604633 63409369
10 2010 36863 4040100 11 21133 36841 3030241432 139783329
!umlah 20033 336807 40220383 103 210220 336806 4233278346 34033621
8eraLa 20033 33681 4022039 10 21022 33681 4233278346 34033621
ln a 387 a 0 ersamaan 0 27182818 001 x
b 001
korelasl (82) 099
SLandar uevlasl 1932
bx
bx
e a P
e a y
.
.

leteocooooo 5lstem leoyeJlooo Alt Mloom kecomotoo 8oojotboto 5elotoo 13



3.1.5 etode Logaritmik
Metode logaritmik dilakukan dengan menggunakan persamaan :



Tabel 3.5 Perhitungan Metode Logaritmik
n0
1ahun
( x )
!umlah
enduduk ()
ln x (ln x)2 ln x
royeksl
enduduk (n)
( n)2 ( r)2
1 2001 34483 7601 37781 262134 34332 2216 1429698
2 2002 34741 7602 37789 264098 34788 2178 883036
3 2003 33013 7602 37797 266183 33043 908 443823
4 2004 33388 7603 37804 269031 33298 8017 83673
3 2003 33639 7603 37812 270978 33334 7281 1739
6 2006 33873 7604 37819 272773 33809 4128 36979
7 2007 36036 7604 37827 274184 36064 39 140830
8 2008 36272 7603 37834 273843 36319 2163 349636
9 2009 36477 7603 37842 277422 36373 9239 634094
10 2010 36863 7606 37830 280376 36828 1239 1397833
!umlah 20033 336807 76036 378133 2713043 33043272 37431 3403362
8eraLa 20033 336807 7604 37813 271303 336807 3743 340336
A 38340317 ersamaan 38340317 + 311361 ln x
8 3113613682
korelasl (82) 099
SLandar uevlasl (S1u) 1836
x b a P
x b a y
ln .
ln .


leteocooooo 5lstem leoyeJlooo Alt Mloom kecomotoo 1eweb 1eoqob 8

3.2 Dasar Pemilihan etode Proyeksi Penduduk dan Fasilitas Kota
Untuk menentukan metode paling tepat yang akan digunakan dalam
perencanaan, diperlukan perhitungan Iaktor korelasi, standar deviasi dan keadaan
perkembangan kota di masa yang akan datang. KoeIisien korelasi dan standar
deviasi diperoleh dari hasil analisa dan perhitungan data kependudukan yang ada
dengan data penduduk dari perhitungan metode proyeksi yang digunakan.
Korelasi, r, dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

Kriteria korelasi adalah sebagai berikut :
a. r 0, korelasi kuat, tetapi bernilai negatiI dan hubungan diantara keduanya
berbanding terbalik.
b. r 0, kedua data tidak memiliki hubungan.
c. r ~ 1, terdapat hubungan positiI dan diperoleh korelasi yang kuat, diantara
kedua variabel memiliki hubungan yang berbanding lurus.
Standar deviasi dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

Metode proyeksi yang dipilih adalah metode dengan nilai standar deviasi
terendah dan koeIisien korelasi paling besar. Pola perkembangan kota sesuai
dengan Iungsi kota di masa mendatang juga dijadikan acuan dalam menentukan
metode proyeksi. Pada umumnya Iungsi sebuah kota dapat menunjukkan
kecenderungan pertambahan penduduk di masa mendatang.
Tabel 3.6 Rekapitulasi Nilai R
2
dan STD Masing-Masing Proyeksi
ArlLmaLlk CeomeLrlk 8egresl Llnler Lksponenslal LogarlLmlk
82 099 099 099 099 099
S1u 6371 6903 1843 1932 1836

Tabel di atas menunjukkan nilai korelasi dan standar deviasi yang berbeda
dari tiap metode. Berdasarkan Tabel 3.6, metode proyeksi yang paling tepat
leteocooooo 5lstem leoyeJlooo Alt Mloom kecomotoo 1eweb 1eoqob 9

digunakan untuk memperkirakan jumlah penduduk wilayah perencanaan pada
masa yang akan datang adalah metode Logaritmik karena metode ini memiliki
nilai standar deviasi paling kecil. Oleh karena itu metode Logaritmik dianggap
metode yang paling menggambarkan kondisi penduduk wilayah kecamatan
Banjarbaru Selatan 15 tahun mendatang dan akan digunakan untuk memprediksi
jumlah penduduk pada periode perencanaan.
Dengan menggunakan 5 metode diatas dapat diketahui proyeksi penduduk
dan Iasilitas kota di wilayah perencanaan dengan metode Logaritmik untuk jangka
waktu proyeksi 15 tahun mendatang untuk kategori kota kecamatan atau desa,
yaitu:

Tabel 3.7 Proyeksi Jumlah & Kepadatan Penduduk Sampai Dengan Tahun 2020
N. Tahun
Pioyeksi
Penuuuuk
(}iwa)
royeksl kepadaLan
enduduk (L 2196 km2
2010 8 1679
1 2011 8 1689
2 2012 1700
3 2013 9 1712
4 2014 8 1723
5 2013 899 1733
6 2016 8 1746
7 2017 8 1738
8 2018 88 1770
9 2019 9 1781
10 2020 9 1793
11 2021 9 1804
12 2022 98 1816
13 2023 1827
14 2024 9 1839
13 2023 1830

Pertumbuhan Kecamatan di wilayah Banjarbaru Selatan ini dari waktu ke
waktu tentunya akan menyebabkan bertambahnya jumlah Iasilitas umum dan
Iasilitas sosial yang terdapat di wilayah tersebut. Untuk memproyeksikan jumlah
leteocooooo 5lstem leoyeJlooo Alt Mloom kecomotoo 1eweb 1eoqob 10

Iasilitas umum dan Iasilitas sosial di wilayah tersebut digunakan standar
penduduk pendukung yang diperoleh dengan cara menghitung jumlah penduduk
yang diwakili oleh satu unit Iasilitas umum atau Iasilitas sosial yang ada.
Sehingga ketika pada tahun-tahun berikutnya jumlah penduduk meningkat dapat
diketahui jumlah Iasilitas umum maupun sosial yang seharusnya tersedia.


leteocooooo 5lstem leoyeJlooo Alt Mloom kecomotoo 1eweb 1eoqob 11

Tabel 3.8 Standar Kebutuhan Fasilitas Perkotaan











1
2
3
4
5
1
2
3
4
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1enis Fasilitas
Standar Pendukung
per-unit fasilitas
FASILITAS PENDIDIKAN
TK 1000
Perguruan Tinggi 70000
TEMPAT IBADAH
SD 1600
SMP 4800
SMU 9600
10000
3000
30000
Pustu/klinik/posyandu
Apotek
Gereja
Musholla/langgar
10000
240000 Rumah sakit umum
Rumah sakit bersalin
Puskesmas
FASILITAS KESEHATAN
30000
2500
30000 Pura/klenteng/vihara
30000 Masjid
480000
30000
Kolam renang
Gelanggang olah raga
Balai pertemuan
Gedung serbaguna
Bioskop
100000
30000
30000
FASILITAS UMUM, REKREASI dan OLAH RAGA
30000
30000
30000
FASILITAS PERNIAGAAN & JASA
2500
250
Terminal/stasiun
Supermarket
Pasar
Toko/Pertokoan
Warung/kios
leteocooooo 5lstem leoyeJlooo Alt Mloom kecomotoo 1eweb 1eoqob 12

Tabel 3.9 Proyeksi Fasilitas Kota Sampai Tahun 2020


2010 2011 2012 2013 2014 2013 2016 2017 2018 2019 2020
30436 30969 31614 32274 32947 33634 34333 33031 33782 36328 37290
1 Su 20 20 21 21 22 22 22 23 23 24 24
2 SM 10 10 10 10 11 11 11 11 11 11 11
3 SMu/SMk 3 3 3 3 3 3 3 3 6 6 6
!umlah 33 33 36 37 37 38 39 39 40 41 41
1 8umah SaklL umum 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 uskesmas 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
!umlah 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
1 asar 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
1oko/
erLokoan
3 1ermlnal 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
!umlah 303 303 304 304 304 304 303 303 303 306 306
Ien|s Ias|||tas
royeks| Ium|ah Ias|||tas
303 302 302 302 302 301 301 301 300
Ias|||tas end|d|kan
Ias|||tas kesehatan
Ias|||tas ern|agaan dan Iasa
300 2 300
leteocooooo 5lstem leoyeJlooo Alt Mloom kecomotoo 1eweb 1eoqob 13


Proyeksi Iasilitas kemudian dibagi berdasarkan blok perencanaan. Pembagian Iasilitas pada blok layanan dapat dilihat pada
tabel 3.10. Hal ini tentunya untuk memudahkan perhitungan debit pemakaian tiap blok perencanaan.
Tabel 3.10 Proyeksi Fasilitas Kota Sampai Tahun 2020 Berdasarkan Blok

1 Mas[ld 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23
2 Langgar 40 40 40 41 41 41 42 42 42 42 43
3 Cere[a 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
!umlah 77 77 78 78 78 78 79 79 79 80 80
1 erkanLoran
akanLor uesa 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
bkanLor kecamaLan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
ckanLor kabupaLen 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
dlnsLansl CLonom 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24
2 PoLel 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
!umlah 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33
1empat Ibadah
Ias|||tas Umum dan kekreas|
2010 2011 2012 2013 2014 2013 2016 2017 2018 2019 2020
30436 30969 31614 32274 32947 33634 34333 33031 33782 36328 37290
1 Su 20 20 21 21 22 22 22 23 23 24 24
Wll8lok l 10 10 11 11 12 12 12 13 13 14 14
Wll8lok ll 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Wll8lok lll 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Wll8lok lv 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Wll8lok v 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Ien|s Ias|||tas
royeks| Ium|ah Ias|||tas
Ias|||tas end|d|kan
leteocooooo 5lstem leoyeJlooo Alt Mloom kecomotoo 1eweb 1eoqob 14




2 SM 10 10 10 10 11 11 11 11 11 11 11
Wll8lok l 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4
Wll8lok ll 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Wll8lok lll 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Wll8lok lv 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Wll8lok v 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3 SMu/SMk 3 3 3 3 3 3 3 3 6 6 6
Wll8lok l 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3
Wll8lok ll 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Wll8lok lll 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Wll8lok lv 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Wll8lok v 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 8umah SaklL umum 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Wll8lok l 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2
Wll8lok ll 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Wll8lok lll 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Wll8lok lv 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Wll8lok v 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 uskesmas 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Wll8lok l 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Wll8lok ll 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Wll8lok lll 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Wll8lok lv 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Wll8lok v 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Ias|||tas kesehatan
leteocooooo 5lstem leoyeJlooo Alt Mloom kecomotoo 1eweb 1eoqob 13



1 asar 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Wll8lok l 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Wll8lok ll 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Wll8lok lll 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Wll8lok lv 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Wll8lok v 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1oko/
erLokoan
Wll8lok l 100 100 100 101 101 101 102 102 102 102 103
Wll8lok ll 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73
Wll8lok lll 63 63 63 63 63 63 63 63 63 63 63
Wll8lok lv 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Wll8lok v 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
3 1ermlnal 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Wll8lok l 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Wll8lok ll
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Wll8lok lll 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Wll8lok lv 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Wll8lok v 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 Mas[ld 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23
Wll8lok l 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9
Wll8lok ll 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
Wll8lok lll 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Wll8lok lv 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Wll8lok v 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
302 302 302 302 303
1empat Ibadah
Ias|||tas ern|agaan dan Iasa
2 300 300 300 301 301 301
leteocooooo 5lstem leoyeJlooo Alt Mloom kecomotoo 1eweb 1eoqob 16




2 Langgar 40 40 40 41 41 41 42 42 42 42 43
Wll8lok l 13 13 13 16 16 16 17 17 17 17 18
Wll8lok ll 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
Wll8lok lll 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Wll8lok lv 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Wll8lok v 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 Cere[a 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
Wll8lok l 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Wll8lok ll 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Wll8lok lll 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Wll8lok lv 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Wll8lok v 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 kanLor uesa 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Wll8lok l 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Wll8lok ll 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Wll8lok lll 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Wll8lok lv 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Wll8lok v 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 kanLor kecamaLan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Wll8lok l 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Wll8lok ll 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Wll8lok lll 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Wll8lok lv 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Wll8lok v 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Ias|||tas Umum dan kekreas|
leteocooooo 5lstem leoyeJlooo Alt Mloom kecomotoo 1eweb 1eoqob 17


3 kanLor kabupaLen 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Wll8lok l 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Wll8lok ll 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Wll8lok lll 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Wll8lok lv 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Wll8lok v 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 lnsLansl CLonom 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24
Wll8lok l 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
Wll8lok ll 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Wll8lok lll 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Wll8lok lv 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Wll8lok v 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
3 PoLel 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Wll8lok l 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Wll8lok ll 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Wll8lok lll 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Wll8lok lv 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Wll8lok v 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
leteocooooo 5lstem leoyeJlooo Alt Mloom kecomotoo 1eweb 1eoqob 18

3.2 Proyeksi Kebutuhan Air Bersih
Setelah dilakukan proyeksi terhadap jumlah penduduk di wilayah
pelayanan, proyeksi kebutuhan air minum yang telah ditentukan dapat dihitung
selama periode perencanaan dengan menggunakan suatu standar kebutuhan air
bersih yang telah ada.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menganalisa kebutuhan prasarana
adalah hasil survey nyata. Proyeksi kebutuhan penduduk, scenario pembangunan
perkotaan dan tingkat penyediaan prasarana yang ada saat ini serta persoalan yang
telah diidentiIikasikan. Analisis yang dilakukan harus dapat memperlihatkan
besarnya kebutuhan dasar serta kebutuhan pengembangan (/evelopment nee/
dengan memperhatiakan teknologi yang siap pakai, standar-standar yang ada,
serta perencanaan yang menggunakan teknologi non standar (Tim Penyusun
Direktorat Jenderal Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum, 2007.
Adapun kebutuhan Air Minum secara rinci adalah sebagai berikut:
1. Kebutuhan domestik
2. Kriteria yang digunakan
a. Lihat hasil survey kebutuhan prasarana
b. Pemakaian air untuk SR 120 lt/org/hr
c. Pemakaian untuk HU/TA 60 lt/org/hr (standar pelayanan minimum
3. Kebutuhan non-domestik
4. Kebutuhan industri dengan kriteria pemakaian air 0,1 0,3 lt/ha/hr
5. Kebutuhan niaga dengan kriteria pemakaian air 900 lt/niaga/hr (niaga kecil
dan 5000 lt/niaga/hr (niaga besar
6. Kebutuhan Iasilatas umum (Pendidikan, kantor pemerintahan dsb dengan
kriteria pemakaian air 10 -15 dari kebutuhan domestik
7. Prediksi dilakukan 15 20 tahun ke depan sesuai dengan Rencana Induk
SPAM
8. Kriteria pemakaian di untuk hari maksimum 1,15 pemakaian hari rata-rata
9. Pemakaian air untuk jam puncak 1,5 1,7 pemakaian hari maksimum
10. Kebutuhan hotel 3 m
3
/kamar/hr (Tim Penyusun Direktorat Jenderal Cipta
Karya Departemen Pekerjaan Umum, 2007.

leteocooooo 5lstem leoyeJlooo Alt Mloom kecomotoo 1eweb 1eoqob 19

Tabel 3.11 Kebutuhan Air Domestik

Kriteria layanan tiap SR 3 6 orang/rumah
Kriteria layanan tiap HU 100 orang/HU
non-domestik : kriteria kebutuhan air berdasarkan jenis Iasilitas

Tabel 3.12 Kebutuhan Air Berdasarkan Fasilitas (Non-Domestik

S8 Pu
1 koLa MeLropollLan 190 30 90 10
2 koLa 8esar 170 30 80 20
3 koLa Sedang 130 30 80 20
4 koLa kecll 130 30 70 30
3 koLa kecamaLan/uesa 100 30 70 30
no kaLegorl koLa
kebuLuhan Alr erbandlngan
S8 Pu
SaLuan
SLandar
engguna
(org/unlL)
kebuLuhan
Alr 8erslh
1 1k lL/org/harl 70 13 30
2 Su lL/org/harl 240 13 30
3 SM lL/org/harl 360 13 30
4 SMu lL/org/harl 360 13 30
3 erguruan 1lnggl lL/org/harl 730 13 30
1 Mas[ld lL/unlL/harl 800 2000
2 Musholla/langgar lL/unlL/harl 300 1000
3 Cere[a lL/unlL/harl 200 600
4 ura/klenLeng/vlhara lL/unlL/harl 100 300
1 8umah saklL umum lL/bed/harl 200 400
2 8umah saklL bersalln lL/unlL/harl 600 1000
3 uskesmas lL/unlL/harl 1000 1200
4 usLu/kllnlk/posyandulL/unlL/harl 800 1200
3 ApoLek lL/unlL/harl 100
1 Warung/Loko/klos lL/unlL/harl 6 12
2 asar lL/unlL/harl 2300 3000
3 SupermarkeL lL/unlL/harl 1300 2300
4 8esLoran/rumah makalL/kursl/harl 100 40 140
3 koperasl lL/unlL/harl 300 1000
6 8ank lL/unlL/harl 1100 1300
7 Asuransl lL/unlL/harl 1100
8 1ermlnal/sLaslun lL/unlL/harl 2000 43000
1 kanLor pemerlnLah
a kanLor desa lL/org/harl 13 10 30
b kanLor kecamaLan lL/org/harl 30 10 30
c kanLor kabupaLen lL/org/harl 30 10 30
d lnsLansl oLonom lL/org/harl 30 10 30
e 8uMn/8uMu lL/org/harl 300 10 30
2 8loskop lL/unlL/harl 1000 3000
3 Cedung serbaguna lL/unlL/harl 1000 3000
4 8alal perLemuan lL/unlL/harl 1300 2000
3 PoLel/penglnapan lL/bed/harl 73 130
6 Celanggang olah raga lL/unlL/harl 1200 1600
7 kolam renang lL/unlL/harl 1000 1300
1 lndusLrl besar lL/org/harl 730 23
2 lndusLrl sedang lL/org/harl 300 23
3 lndusLrl kecll lL/org/harl 30 23
lASlLl1AS uMuM 8Lk8LASl dan CLAP 8ACA
kLClA1An lnuuS18l
!enls laslllLas
lASlLl1AS LnululkAn
1LMA1 l8AuAP
lASlLl1AS kLSLPA1An
lASlLl1AS L8nlACAAn !ASA
leteocooooo 5lstem leoyeJlooo Alt Mloom kecomotoo 1eweb 1eoqob 20

Tabel 3.13 Proyeksi Kebutuhan Air Non-Domestik















2010 2011 2012 2013 2014 2013 2016 2017 2018 2019 2020
30436 30969 31614 32274 32947 33634 34333 33031 33782 36328 37290
1 Su 20 20 21 21 22 22 22 23 23 24 24
1 Su 240 20 96000 96000 100800 100800 103600 103600 103600 110400 110400 113200 113200
2 SM 10 10 10 10 11 11 11 11 11 11 11
2 SM 360 20 72000 72000 72000 72000 79200 79200 79200 79200 79200 79200 79200
3 SMu 3 3 3 3 3 3 3 3 6 6 6
4 SMu 360 20 36000 36000 36000 36000 36000 36000 36000 36000 43200 43200 43200
losi/itos kesehoton
1 8umah SaklL umum 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3
1 8umah SaklL umum 730 300 430000 430000 430000 430000 430000 430000 430000 430000 673000 673000 673000
2 uskesmas 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2 uskesmas 1200 3600 3600 3600 3600 3600 3600 3600 3600 3600 3600 3600
losi/itos Pernioqoon loso
1 asar 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 asar 3000 6000 6000 6000 6000 6000 6000 6000 6000 6000 6000 6000
2 1oko/erLokoan 300 300 300 301 301 301 302 302 302 302 303
2 1oko/erLokoan 10 3000 3000 3000 3010 3010 3010 3020 3020 3020 3020 3030
3 1ermlnal 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3 1ermlnal 3000 3000 3000 3000 3000 3000 3000 3000 3000 3000 3000 3000
1 Mas[ld 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23
1 Mas[ld 1300 37300 37300 37300 37300 37300 37300 37300 37300 37300 37300 37300
2 Langgar 40 40 40 41 41 41 42 42 42 42 43
2 Langgar 730 30000 30000 30000 30730 30730 30730 31300 31300 31300 31300 32230
3 Cere[a 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
3 Cere[a 400 4800 4800 4800 4800 4800 4800 4800 4800 4800 4800 4800
1 kanLor uesa 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
1 kanLor uesa 13 30 2230 2230 2230 2230 2230 2230 2230 2230 2230 2230 2230
2 kanLor kecamaLan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 kanLor kecamaLan 30 30 900 900 900 900 900 900 900 900 900 900 900
3 kanLor kabupaLen 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3 kanLor kabupaLen 30 30 1300 1300 1300 1300 1300 1300 1300 1300 1300 1300 1300
4 lnsLansl CLonom 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24
4 lnsLansl CLonom 30 30 21600 21600 21600 21600 21600 21600 21600 21600 21600 21600 21600
3 PoLel 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
3 PoLel 30 100 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000
||ter]har| 7781S0 7781S0 7829S0 783710 79S710 79S710 796470 801270 1033470 1038270 1039030
||ter]det|k 901 901 906 907 921 921 922 927 1196 1202 1203
kebutuhan A|r NonDomest|k (||ter]har|)
Ias|||tas end|d|kan
@empot lbodoh
losi/itos umum don kekreosi
Ien|s Ias|||tas
Standar
engguna
([|wa]un|t)
kr|ter|a
kebutuhan
a|r
lum/oh kebutuhon 4ir
leteocooooo 5lstem leoyeJlooo Alt Mloom kecomotoo 1eweb 1eoqob 21

Tabel 3.14 Proyeksi Kebutuhan Air Non-Domestik Tiap Blok Pelayanan

2010 2011 2012 2013 2014 2013 2016 2017 2018 2019 2020
30436 30969 31614 32274 32947 33634 34333 33031 33782 36328 37290
1 Su 20 20 21 21 22 22 22 23 23 24 24
1 Su 240 20 96000 96000 100800 100800 103600 103600 103600 110400 110400 113200 113200
Wll8lok l 240 20 48000 48000 32800 32800 37600 37600 37600 62400 62400 67200 67200
Wll8lok ll 240 20 19200 19200 19200 19200 19200 19200 19200 19200 19200 19200 19200
Wll8lok lll 240 20 14400 14400 14400 14400 14400 14400 14400 14400 14400 14400 14400
Wll8lok lv 240 20 9600 9600 9600 9600 9600 9600 9600 9600 9600 9600 9600
Wll8lok v 240 20 4800 4800 4800 4800 4800 4800 4800 4800 4800 4800 4800
2 SM 10 10 10 10 11 11 11 11 11 11 11
2 SM 360 20 72000 72000 72000 72000 79200 79200 79200 79200 79200 79200 79200
Wll8lok l 360 20 21600 21600 21600 21600 28800 28800 28800 28800 28800 28800 28800
Wll8lok ll 360 20 21600 21600 21600 21600 21600 21600 21600 21600 21600 21600 21600
Wll8lok lll 360 20 14400 14400 14400 14400 14400 14400 14400 14400 14400 14400 14400
Wll8lok lv 360 20 7200 7200 7200 7200 7200 7200 7200 7200 7200 7200 7200
Wll8lok v 360 20 7200 7200 7200 7200 7200 7200 7200 7200 7200 7200 7200
3 SMu 3 3 3 3 3 3 3 3 6 6 6
4 SMu 360 20 36000 36000 36000 36000 36000 36000 36000 36000 36000 36000 36000
Wll8lok l 360 20 14400 14400 14400 14400 14400 14400 14400 14400 21600 21600 21600
Wll8lok ll 360 20 7200 7200 7200 7200 7200 7200 7200 7200 7200 7200 7200
Wll8lok lll 360 20 7200 7200 7200 7200 7200 7200 7200 7200 7200 7200 7200
Wll8lok lv 360 20 7200 7200 7200 7200 7200 7200 7200 7200 7200 7200 7200
Wll8lok v 360 20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
losi/itos kesehoton
1 8umah SaklL umum 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3
1 8umah SaklL umum 730 300 430000 430000 430000 430000 430000 430000 430000 430000 430000 430000 430000
Wll8lok l 730 300 223000 223000 223000 223000 223000 223000 223000 223000 430000 430000 430000
Wll8lok ll 730 300 223000 223000 223000 223000 223000 223000 223000 223000 223000 223000 223000
Wll8lok lll 730 300 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Wll8lok lv 730 300 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Wll8lok v 730 300 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 uskesmas 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2 uskesmas 1200 3600 3600 3600 3600 3600 3600 3600 3600 3600 3600 3600
Wll8lok l 1200 1200 1200 1200 1200 1200 1200 1200 1200 1200 1200 1200
Wll8lok ll 1200 1200 1200 1200 1200 1200 1200 1200 1200 1200 1200 1200
Wll8lok lll 1200 1200 1200 1200 1200 1200 1200 1200 1200 1200 1200 1200
Wll8lok lv 1200 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Wll8lok v 1200 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Ien|s Ias|||tas
Standar
engguna
([|wa]un|t)
kr|ter|a
kebutuhan
a|r
kebutuhan A|r NonDomest|k (||ter]har|)
Ias|||tas end|d|kan
leteocooooo 5lstem leoyeJlooo Alt Mloom kecomotoo 1eweb 1eoqob 22




losi/itos Pernioqoon loso
1 asar 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 asar 3000 6000 6000 6000 6000 6000 6000 6000 6000 6000 6000 6000
Wll8lok l 3000 3000 3000 3000 3000 3000 3000 3000 3000 3000 3000 3000
Wll8lok ll 3000 3000 3000 3000 3000 3000 3000 3000 3000 3000 3000 3000
Wll8lok lll 3000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Wll8lok lv 3000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Wll8lok v 3000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 1oko/erLokoan 300 300 300 301 301 301 302 302 302 302 303
2 1oko/erLokoan 10 3000 3000 3000 3010 3010 3010 3020 3020 3020 3020 3030
Wll8lok l 10 1000 1000 1000 1010 1010 1010 1020 1020 1020 1020 1030
Wll8lok ll 10 730 730 730 730 730 730 730 730 730 730 730
Wll8lok lll 10 630 630 630 630 630 630 630 630 630 630 630
Wll8lok lv 10 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300
Wll8lok v 10 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300
3 1ermlnal 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3 1ermlnal 3000 3000 3000 3000 3000 3000 3000 3000 3000 3000 3000 3000
Wll8lok l 3000 3000 3000 3000 3000 3000 3000 3000 3000 3000 3000 3000
Wll8lok ll 3000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Wll8lok lll 3000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Wll8lok lv 3000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Wll8lok v 3000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 Mas[ld 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23
1 Mas[ld 1300 37300 37300 37300 37300 37300 37300 37300 37300 37300 37300 37300
Wll8lok l 1300 13300 13300 13300 13300 13300 13300 13300 13300 13300 13300 13300
Wll8lok ll 1300 9000 9000 9000 9000 9000 9000 9000 9000 9000 9000 9000
Wll8lok lll 1300 7300 7300 7300 7300 7300 7300 7300 7300 7300 7300 7300
Wll8lok lv 1300 4300 4300 4300 4300 4300 4300 4300 4300 4300 4300 4300
Wll8lok v 1300 3000 3000 3000 3000 3000 3000 3000 3000 3000 3000 3000
2 Langgar 40 40 40 41 41 41 42 42 42 42 43
2 Langgar 730 30000 30000 30000 30730 30730 30730 31300 31300 31300 31300 31300
Wll8lok l 730 11230 11230 11230 12000 12000 12000 12730 12730 12730 12730 13300
Wll8lok ll 730 7300 7300 7300 7300 7300 7300 7300 7300 7300 7300 7300
Wll8lok lll 730 3730 3730 3730 3730 3730 3730 3730 3730 3730 3730 3730
Wll8lok lv 730 3730 3730 3730 3730 3730 3730 3730 3730 3730 3730 3730
Wll8lok v 730 3730 3730 3730 3730 3730 3730 3730 3730 3730 3730 3730
@empot lbodoh
leteocooooo 5lstem leoyeJlooo Alt Mloom kecomotoo 1eweb 1eoqob 23




3 Cere[a 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
3 Cere[a 400 4800 4800 4800 4800 4800 4800 4800 4800 4800 4800 4800
Wll8lok l 400 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000
Wll8lok ll 400 1200 1200 1200 1200 1200 1200 1200 1200 1200 1200 1200
Wll8lok lll 400 800 800 800 800 800 800 800 800 800 800 800
Wll8lok lv 400 400 400 400 400 400 400 400 400 400 400 400
Wll8lok v 400 400 400 400 400 400 400 400 400 400 400 400
1 kanLor uesa 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
1 kanLor uesa 13 30 2230 2230 2230 2230 2230 2230 2230 2230 2230 2230 2230
Wll8lok l 13 30 430 430 430 430 430 430 430 430 430 430 430
Wll8lok ll 13 30 430 430 430 430 430 430 430 430 430 430 430
Wll8lok lll 13 30 430 430 430 430 430 430 430 430 430 430 430
Wll8lok lv 13 30 430 430 430 430 430 430 430 430 430 430 430
Wll8lok v 13 30 430 430 430 430 430 430 430 430 430 430 430
2 kanLor kecamaLan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 kanLor kecamaLan 30 30 900 900 900 900 900 900 900 900 900 900 900
Wll8lok l 30 30 900 900 900 900 900 900 900 900 900 900 900
Wll8lok ll 30 30 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Wll8lok lll 30 30 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Wll8lok lv 30 30 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Wll8lok v 30 30 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 kanLor kabupaLen 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3 kanLor kabupaLen 30 30 1300 1300 1300 1300 1300 1300 1300 1300 1300 1300 1300
Wll8lok l 30 30 1300 1300 1300 1300 1300 1300 1300 1300 1300 1300 1300
Wll8lok ll 30 30 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Wll8lok lll 30 30 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Wll8lok lv 30 30 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Wll8lok v 30 30 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 lnsLansl CLonom 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24
4 lnsLansl CLonom 30 30 21600 21600 21600 21600 21600 21600 21600 21600 21600 21600 21600
Wll8lok l 30 30 9000 9000 9000 9000 9000 9000 9000 9000 9000 9000 9000
Wll8lok ll 30 30 4300 4300 4300 4300 4300 4300 4300 4300 4300 4300 4300
Wll8lok lll 30 30 3600 3600 3600 3600 3600 3600 3600 3600 3600 3600 3600
Wll8lok lv 30 30 2700 2700 2700 2700 2700 2700 2700 2700 2700 2700 2700
Wll8lok v 30 30 1800 1800 1800 1800 1800 1800 1800 1800 1800 1800 1800
losi/itos umum don kekreosi
leteocooooo 5lstem leoyeJlooo Alt Mloom kecomotoo 1eweb 1eoqob 24





3 PoLel 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
3 PoLel 30 100 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000
Wll8lok l 30 100 3000 3000 3000 3000 3000 3000 3000 3000 3000 3000 3000
Wll8lok ll 30 100 3000 3000 3000 3000 3000 3000 3000 3000 3000 3000 3000
Wll8lok lll 30 100 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Wll8lok lv 30 100 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Wll8lok v 30 100 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
llLer/harl 360800 360800 363600 366360 378360 378360 379120 383920 616120 620920 621680
llLer/deLlk 418 418 423 424 438 438 439 444 713 719 720
llLer/harl 303600 303600 303600 303600 303600 303600 303600 303600 303600 303600 303600
llLer/deLlk 334 334 334 334 334 334 334 334 334 334 334
llLer/harl 33930 33930 33930 33930 33930 33930 33930 33930 33930 33930 33930
llLer/deLlk 062 062 062 062 062 062 062 062 062 062 062
llLer/harl 36100 36100 36100 36100 36100 36100 36100 36100 36100 36100 36100
llLer/deLlk 042 042 042 042 042 042 042 042 042 042 042
llLer/harl 21700 21700 21700 21700 21700 21700 21700 21700 21700 21700 21700
llLer/deLlk 023 023 023 023 023 023 023 023 023 023 023
||ter]har| 7781S0 7781S0 7829S0 783710 79S710 79S710 796470 801270 1033470 1038270 1039030
||ter]det|k 901 901 906 907 921 921 922 927 1196 1202 1203
!umlah kebuLuhan Alr
!umlah kebuLuhan Alr
lum/oh kebutuhon 4ir
Wll 8lok v
Wll 8lok lv
Wll 8lok lll
Wll8lok ll
Wll 8lok l
!umlah kebuLuhan Alr
!umlah kebuLuhan Alr
!umlah kebuLuhan Alr
leteocooooo 5lstem leoyeJlooo Alt Mloom kecomotoo 1eweb 1eoqob 23

Tabel 3.15 Rekapitulasi Proyeksi Kebutuhan Air

no uralan kaLegorl 2010 2011 2012 2013 2014 2013 2016 2017 2018 2019 2020
1 royeksl enduduk Wllayah 30436 30969 31614 32274 32947 33634 34333 33031 33782 36328 37290
2 1lngkaL Layanan 1erhadap enduduk Wllayah 30 33 36 39 62 63 68 71 74 77 80
3 royeksl enduduk Wllayah 13228 16414 17704 19042 20427 21862 23348 24886 26479 28127 29832
1erlayanl a Sambungan 8umah (S8) 70 10660 11489 12393 13329 14299 13303 16343 17420 18333 19689 20882
b Pldran umum (Pu) 30 4368 4924 3311 3712 6128 6339 7004 7466 7944 8438 8930
4 royeksl sambungan Wllayah
uomesLlk a Sambungan 8umah (S8) 3 org/S8 2132 2298 2479 2666 2860 3061 3269 3484 3707 3938 4176
lettomboboo sombooqoo 166 181 187 194 201 208 213 223 231 239
b Pldran umum (Pu) 100 org/Pu 46 49 33 37 61 66 70 73 79 84 89
lettomboboo sombooqoo 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3
3 royeksl sambungan a laslllLas endldlkan 33 33 36 37 37 38 39 39 40 41 41
nonuomesLlk lettomboboo sombooqoo 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0
b laslllLas kesehaLan 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
lettomboboo sombooqoo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
c laslllLas ernlagaan !asa 303 303 304 304 304 304 303 303 303 306 306
lettomboboo sombooqoo 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0
d 1empaL lbadah 77 77 78 78 78 78 79 79 79 80 80
lettomboboo sombooqoo 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0
e laslllLas umum 8ekreasl 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33
lettomboboo sombooqoo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 royeksl sambungan 2631 2800 2988 3180 3378 3384 3800 4020 4248 4487 4731
7 erLambahan sambungan 0 170 188 192 198 206 213 220 229 239 244
8 kebuLuhan Alr a Sambungan 8umah (S8) 130 l/org/h 1383748 1493633 1611049 1732791 1838870 1989431 2124630 2264643 2409360 2339317 2714712
b Pldran umum (Pu) 30 l/org/h 137032 147722 139333 171373 183844 196739 210130 223976 238308 233139 268488
c nonuomesLlk 778130 778130 782930 783710 793710 793710 796470 801270 1033470 1038270 1039030
!umlah (llLer/harl) 2300930 2419307 2333334 2687876 2838424 2981920 3131230 3289891 3681338 3830926 4022230
9 ueblL 8aLa8aLa !umlah (llLer/deLlk) 2663 2800 2933 3111 3283 3431 3624 3808 4261 4437 4633
10 roduksl Alr llLer/harl 2761140 2903408 3064001 3223431 3406109 3378304 3737300 3947869 4417606 4621111 4826676
(LlngkaL kebocoran 20) llLer/deLlk 3196 3360 3346 3733 3942 4142 4349 4369 3113 3349 3386
11 roduksl Alr
(harl makslmum 110)
12 ueblL uncak
([am puncak 130)
llLer/deLlk
8380 8023 7669 6834
4336 4106 3901
3041
3696 3313 4336 6143 3883 3624 3026 4784
llLer/deLlk 4794 6323 6212 3913 3600 3319
leteocooooo 5lstem leoyeJlooo Alt Mloom kecomotoo 1eweb 1eoqob 26

3.3Kriteria Desain (Unit Air Baku, Unit Produksi dan Unit Distribusi)
3.3.1 Unit Air Baku
Berdasarkan PP No.16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem
Penyediaan Air Minum, Air baku untuk air minum rumah tangga, yang
selanjutnya disebut air baku adalah air yang dapat berasal dari sumber air
permukaan, cekungan air tanah dan/atau air hujan yang memenuhi baku mutu
tertentu sebagai air baku untuk air minum.
ntake merupakan bangunan/alat untuk mengambil air dari sumbernya.
ntake yang dibangun harus memenuhi beberapa persyaratan antara lain
kehandalan dalam menyediakan air secara kontiniu, keamanan dalam beroperasi
dan pembiayaan yang minimum. Kapasitas intake harus mampu melayani
kebutuhan maksimum harian. Dalam pembangunan intake hal-hal yang harus
diperhatikan antara lain adalah: lokasi harus aman dari arus deras, terletak di hulu
sungai sehingga aman dari pencemaran, posisi intake yang benar agar air baku
dapat disadap secara konstan sesuai dengan kebutuhan baik pada musim kemarau
maupun pada musim hujan.
Beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam penentuan lokasi intake yaitu :
a. Intake harus berlokasi pada tempat dimana tidak akan terjadi aliran deras
yang memungkinkan intake rusak sehingga berakibat pada penyediaan air
baku yang tersendat.
b. Tanah di daerah intake harus stabil.
c. Area sekitar intake harus bebas dari halangan atau rintangan.
d. Untuk menghindari kemungkinan kontaminasi, intake harus berlokasi
beberapa jauh dari bak.
e. Intake harus berada di bagian upstream (hulu suatu kota.
Bangunan intake, coarse /an fine screen harus dibangun di lokasi yang
tidak akan terjadi banjir. Selain itu harus aman dari gerusan dan deposisi endapan.
Coarse yang digunakan sebagai fine screen harus tersedia agar material yang
terapung tidak memasuki sistem. Mengingat adanya Iluktuasi pada permukaan air
sungai, inlet harus dipasang pada berbagai variasi. Jika Iluktuasi pada musim
kemarau dan penghujan sangat tinggi dan sungai menjadi selalu hampir kering
leteocooooo 5lstem leoyeJlooo Alt Mloom kecomotoo 1eweb 1eoqob 27

saat kemarau, air harus disimpan dengan membangun ambang kecil di seberang
sungai. Ditinjau dari air baku yang akan di ambil maka intake dibedakan :
1. Air Baku dari Air Permukaan
a. River Intake
Digunakan untuk menyadap air baku yang berasal dari sungai atau danau.
b. Direct Intake
irect intake dipakai apabila muka air dari air baku sangat dalam.
Bentuk ini lebih mahal biayanya dibandingkan tipe lainnya. Tipe intake ini
dapat dipakai dalam kondisi :
O Sumber air dalam misal sungai dan danau
O Tanggul sangat resisten terhadap erosi dan sedimentasi.
c. Canal Intake
Dipakai bila air baku disadap dari kanal. Suatu bak memiliki bukaan
dibangun pada satu sisi pada tanggul kanal, yang dilengkapi saringan
kasar. Dari bak air dialirkan melalui pipa yang memiliki ujung berbentuk
bell mouth yang tertutup saringan parabola.
d. Reservoir Intake (DAM
Reservoir intake digunakan untuk air baku yang diambil dari danau,
baik yang alamiah atau buatan (beton. Bangunan ini dilengkapi dengan
beberapa inlet dengan ketinggian yang bervariasi untuk mengatasi adanya
Iluktuasi muka air. Dapat juga dibuat menara intake yang terpisah dengan
dam pada bagian upstream. Jika air dibagian reservoir dapat mengalir
secara gravitasi ke pengolahan, maka tidak diperlukan pemompaan dari
menara.
Air permukaan seperti air sungai, air rawa, air danau, air irigasi, air laut
dan sebagainya adalah merupakan sumber air yang dapat dipakai sebagai bahan
air bersih dan air minum tetapi perlu pengolahan. Air permukaan siIatnya sangat
mudah terkotori dan tercemar oleh bahan pengotor dan pencemar yang
mengapung, melayang, mengendap dan melarut di air permukaan. Karena siIatnya
yang demikian maka sebelum diminum air permukaan perlu diolah terlebih
dahulu sampai benar-benar aman dan memenuhi syarat sebagai air bersih atau air
minum (Maula, 2010.
leteocooooo 5lstem leoyeJlooo Alt Mloom kecomotoo 1eweb 1eoqob 28


2. Air Baku dari ata Air ($pring ntake atau Broncaptering)
Digunakan untuk mengambil air dari mata air, dalam pengumpulannya,
hendaknya dijaga supaya kondisi tanah tidak terganggu (Anonim
2
, 2010.
Di daerah pegunungan atau perbukitan sering terdapat mata air. Air mata air
berasal dari air hujan yang masuk meresap kedalam tanah dan muncul keluar
tanah kembali karena kondisi batuan geologis didalam tanah. Kondisi geologis
mempengaruhi kwalitas air mata air, pada umumnya kwalitasnya baik dan bisa
digunakan untuk keperluan sehari-hari, tetapi harus dimasak sebelum diminum
(Maula, 2010.

3. Air Baku dari Air Hujan
Air hujan adalah air murni yang berasal dari sublimasi uap air di udara yang
ketika turun melarutkan benda-benda diudara yang dapat mengotori dan
mencemari air hujan seperti: gas (O
2
, CO
2
, N
2
, dll, jasat renik, debu, kotoran
burung, dll. Bagaimana mendapatkan air hujan, caranya dengan menampung air
hujan dari talang/genteng rumah kedalam bak penampungan. Untuk mengindari
bahan-bahan pengotor dan pencemar yang berasal dari talang/genteng dan udara
caranya adalah waktu awal penampungan air hujan 15 menit setelah hujan turun.
Di bawah talang diberi saringan dari ijuk/kerikil/pasir. Sebelum diminum air
harus dimasak dahulu (Maula, 2010.
Air hujan disebut juga dengan air angkasa. Beberapa siIat kualitas dari air
hujan adalah sebagai berikut :
a. BersiIat lunak karena tidak mengandung larutan garam dan zat-zat mineral.
b. Air hujan pada umumnya bersiIat lebih bersih.
c. Dapat bersiIat korosiI karena mengandung zat-zat yang terdapat di udara
seperti NH
3
, CO
2
agresiI, ataupun SO
2
. Adanya konsentrasi SO
2
yang tinggi
di udara yang bercampur dengan air hujan akan meyebabkan terjadinya hujan
asam.
Dari segi kuantitas, air hujan tergantung pada besar kecilnya curah hujan.
Sehingga air hujan tidak mencukupi untuk persediaan umum karena jumlahnya
berIluktuasi. Begitu pula bila dilihat dari segi kontinuitasnya, ait hujan tidak dapat
leteocooooo 5lstem leoyeJlooo Alt Mloom kecomotoo 1eweb 1eoqob 29

diambil secara terus menerus karena tergantung pada musim. Pada musim
kemarau kemungkinan air akan menurun karena tidak ada penambahan air hujan
(Anonim
3
, 1990.

4. Air Baku dari Air Tanah
Air tanah berasal dari air hujan yang meresap dan tertahan di dalam bumi.
Air tanah dapat dibagi menjadi air tanah dangkal dan air tanah dalam. Bagaimana
mendapatkan air tanah caranya adalah dengan mengebor atau menggali. Macam
sumur untuk mendapatkan air tanah adalah:
a. Sumur Gali, adalah sarana mendapatkan air tanah dengan cara menggali dan
menaikkan airnya dengan ditimba.
b. Sumur Pompa Tangan adalah sarana mendapatkan air tanah dengan cara
mengebor dan menaikkan airnya dengan pompa dengan tenaga tangan.
c. Sumur Pompa Listrik adalah sarana mendapatkan air tanah dengan cara
mengebor dan menaikkan airnya dengan dipompa dengan tenaga listrik
(Maula, 2010.
Air tanah banyak mengandung garam dan mineral yang terlarut pada waktu
air melalui lapisan-lapisan tanah. Secara praktis air tanah adalah bebas dari
polutan karena berada di bawah permukaan tanah. Tetapi tidak menutup
kemungkinan bahwa air tanah dapat tercemar oleh zat-zat yang menggangu
kesehatan seperti kandungan Fe, Mn, kesadahan yang terbawa oleh aliran
permukaan tanah. Bila ditinjau dari kedalaman air tanah maka air tanah dibedakan
menjadi air tanah dangkal dan air tanah dalam. Air tanah dangkal mempunyai
kualitas lebih rendah daripada kualitas air tanah dalam. Hal ini disebabkan air
tanah dangkal lebih mudah mendapat kontaminasi dari luar dan Iungsi tanah
sebagai penyaring lebih sedikit.
Dari segi kuantitas, apabila air tanah dipakai sebagai sumber air baku bersih
adalah relatiI cukup. Tetapi bila dilihat dari segi kontinuinitasnya maka
pengambilan air tanah harus dibatasi, karena dikhawatirkan dengan pengambilan
yang secara terus menerus akan menyebabkan penurunan muka air tanah. Karena
air di alam merupakan rantai yang panjang menurut siklus hidrologi, maka bila
terjadi penurunan muka air tanah kemungkinan kekosongannya akan diisi oleh air
leteocooooo 5lstem leoyeJlooo Alt Mloom kecomotoo 1eweb 1eoqob 30

laut. Peristiwa itu biasa disebut intrusi air laut. Kondisi ini telah banyak dijumpai
khususnya di daerah-daerah dekat pantai atau laut seperti Jakarta dan Surabaya
(Anonim
3
, 1990.

3.3.2 Unit Produksi
ang dimaksud dengan pengolahan adalah usaha-usaha teknis yang
dilakukan untuk mengubah siIat-siIat suatu zat. Hal ini penting artinya bagi air
minum, karena dengan adanya pengolahan ini, maka akan didapatkan suatu air
minum, maka akan didapatkan suatu air minum yang memenuhi standar air
minum yang telah ditentukan (Sutrisno, 2004.
Dalam proses pengolahan air ini pada lazimnya dikenal dengan dua cara,
yakni :
1. Pengolahan lengkap atau complete treatment process, yaitu air akan
mengalami pengolahan lengkap, baik Iisik, kimiawi dan bakteriologi. Pada
pengolahan cara ini biasanya dilakukan terhadap air sungai yang kotor/keruh.
Pada hakekatnya, pengolahan lengkap ini dibagi dalam tiga tingkatan
pengolahan, yaitu :
a. Pengolahan Iisik
aitu suatu tingkat pengolahan yang bertujuan untuk
mengurangi/menghilangkan kotoran-kotoran yang kasar, penyisihan
lumpur dan pasir, serta mengurangi kadar-kadar zat organic yang ada
dalam air yang akan diolah.
b. Pengolahan kimia
aitu suatu tingkat pengolahan dengan menggunakan zat-zat kimia
untuk membantu proses pengolahan selanjutnya. Misalnya : dengan
pembubuhan kapur dalam proses pelunakan dan sebagainya.
c. Pengolahan bakteriologi
aitu suatu tingkat pengolahan untuk membunuh/memusnahkan bakteri-
bakteri yang terkandung dalam air minum yakni dengan cara/jalan
membubuhkan kaporit (zat desinIektan (Sutrisno, 2004.

leteocooooo 5lstem leoyeJlooo Alt Mloom kecomotoo 1eweb 1eoqob 31

2. Pengolahan sebagian atau partial treatment process, misalnya diadakan
pengolahan kimiawi dan/atau pengolahan bakteriologi saja. Pengolahan ini
pada lazimnya untuk :
a. Mata air bersih
b. Air dari sumur yang dangkal/dalam (Sutrisno, 2004.

Adapun unit-unit pengolahan air minum terdiri dari :
1. Bangunan Penangkap Air
Bangunan penangkap air ini merupakan suatu bangunan untuk
menangkap/mengumpulkan air dari suatu sumber asal air, untuk dapat
dimanIaatkan. Adapun bentuk dan konstruksi ini bergantung kepada jenis dan
macam sumber air yang kita tangkap.
Fungsi dari bangunan penangkap air ini sangat penting artinya untuk
menjaga kontinuitas pengaliran. Sedangkan penanganan bangunan penangkap
air ini ditunjukkan terhadap :
a. Kontinuitas
O Pencatatan tingkah laku (keadaan dari sumber asal air.
O Pencatatan debit air pada setiap saat, sehingga dengan demikian akan
dapat mengetahui Iluktuasi dari kuantitas air yang masuk.
O Mengontrol/memeriksa peralatan pencatatan debit serta peralatan
lainnya (misalnya : pompa, saringan, pintu air untuk menjaga
kontinuitas debit pengaliran.
b. Kualitas
O Hal ini penting terutama terhadap kemungkinan pencemaran sumber
asal air yang kita ambil.
O Pemeriksaan kualitas air pada sumber air secara periodik. Dengan
demikian akan dapat diketahui ada tidaknya pencemaran (Sutrisno,
2004.

2. Bangunan Pengendap Pertama
Bangunan pengendap pertama dalam pengolahan ini berIungsi untuk
mengendapkan partikel-partikel padat dari air sungai dengan gaya gravitasi.
leteocooooo 5lstem leoyeJlooo Alt Mloom kecomotoo 1eweb 1eoqob 32

Pada proses ini tidak ada pembunuhan zat/bahan kimia. Untuk instalansi
penjernihan air minum, yang air bakunya cukup jernih, tetapi sadah, bak
pengendap pertama tidak diperlukan. Penanganan pada unit ini terutama
ditunjukkan terhadap :
a. Aliran air
Harus dijaga supaya aliran air pada unit ini laminar (tenang, dengan
demikian pengendapan secara gravitasi tidak terganggu. Hal ini dapat kita
lakukan dengan mengatur pintu air masuk dan keluar pada unit ini.
b. Unit instalansi
Hasil pengendapan pada unit ini adalah terbentuknya lumpur endapan
pada dasar bak. Untuk menjaga pada unit ini adalah terbentuknya lumpur
pada dasar bak. Untuk menjaga eIektivitas ruang pengendapan dan
pencegahan pembusukan lumpur endapan, maka secara periodic lumpur
endapan harus kita keluarkan. Peralatan untuk pembuangan lumpur harus
dikontrol/diperiksa setiap saat agar supaya tetap dapat bekerja secara
sempurna.
Selain pembuangan lumpur secara periodik tanpa mengganggu jalannya
proses, maka bak endapan dan pencegahan pembusukan lumpur endapan
harus kita keluarkan secara total (Sutrisno, 2004.

3. Pembuluh Koagulan
Koagulan adalah bahan kimia yang dibutuhkan pada air untuk membantu
proses pengendapan partikel-partikel kecil yang tak dapat mengendapkan
dengan sendirinya (secara gravimetris. Sesuai dengan nama unit ini, maka
unit ini berIungsi untuk membubuhkan koagulan secara teratur sesuai dengan
kebutuhan (dengan dosis yang tepat.
Alat pembubuh koagulan yang banyak kita kenal sekarang, dapat
dibedakan dari cara pembubuhannya :
a. Secara gravitasi, dimana bahan/zat kimia (dalam bentuk larutan mengalir
dengan sendirinya karena gravitasi.
b. Memakai pompa (dosering pump pembubuhan bahan/zat kimia dengan
bantuan pemompaan.
leteocooooo 5lstem leoyeJlooo Alt Mloom kecomotoo 1eweb 1eoqob 33

Disini perlu kita perhatikan pada pembubuhan koagulan, adalah perpipaan
yang mengalirkan bahan/zat kimia supaya tidak tersumbat. Maka perlu
pemeriksaan secara teliti terhadap peralatan-peralatannya. Bahan/zat kimia
yang dipergunakan sebagai koagulan adalah aluminium sulfat. Biasanya
disebut sebagai tawas. Bahan ini banyak dipakai, karena eIektiI untuk
menurunkan kadar karbonat. Bahan ini paling ekonomis (murah dan mudah
didapat pada pasaran serta mudah disimpan. Bentuknya serbuk, kristal dan
koral (Sutrisno, 2004.

4. Bangunan Pengaduk Cepat
Unit ini untuk meratakan bahan/zat kimia (koagulan yang ditambahkan
agar dapat bercampur dengan air secara baik, sempurna dan cepat. Cara
pengadukan :
a. Alat mekanis : motor dengan alat pengaduknya.
b. Penerjun air : dengan bantuan udara bertekanan.
ang perlu diperhatikan dalam pengadukan cepat adalah alat/cara
pengadukannya, supaya mendapat pengadukan yang sempurna dan sesuai
dengan yang kita inginkan (Sutrisno, 2004.

5. Bangunan Pembentuk Flok
Unit ini berIungsi untuk membentuk partikel padat yang lebih besar
supaya dapat diendapkan dari hasil reaksi partikel kecil (koloidal dengan
bahan/zat koagulan yang kita bubuhkan.
Faktor-Iaktor yang mempengaruhi bentuk Ilok-Ilok (partikel yang lebih
besar dan bisa mengendap dengan gravitasi :
a. Kekeruhan pada baku air.
b. Tipe dari suspen/e/ soli/.
c. pH.
d. lkalinity.
e. Bahan koagulan yang dipakai.
I. Lamanya pengadukan.
leteocooooo 5lstem leoyeJlooo Alt Mloom kecomotoo 1eweb 1eoqob 34

Pada unit ini kita usahakan supaya tak terbentuk endapan Ilok (Sutrisno,
2004.

6. Bangunan Pengendap Kedua
Unit ini berIungsi untuk mengendapkan Ilok yang terbentuk pada unit bak
pembentuk Ilok. Pengendapan disini dengan gaya berat Ilok sendiri
(gravitasi. Penanganan unit bak pengendap kedua sama dengan pada unit bak
pengendapan pertama (Sutrisno, 2004.

7. Bangunan Penyaring
Dalam proses penjernihan air minum diketahui 2 macam Iilter :
a. Saringan pasir lambat (slow san/ filter.
b. Saringan pasir cepat (rapi/ san/ filter.
Dari bentuk bangunan saringannya, dikenal 2 macam :
a. Saringan yang bangunannya terbuka (gravity filter.
b. Saringan yang bangunannya tertutup (presure filter.
EIIluent dari bak pengendap (se/imentation basin mengalir ke Iilter,
gumpalan-gumpalan dan lumpur (Ilok tertahan pada lapisan atas Iilter. Pada
saat-saat tertentu dimana hilangnya tekanan (loos of hea/ dari air di atas
saringan terlalu tinggi, yaitu karena adanya lapisan lumpur pada bagian atas
dari saringan, maka saringan akan dicuci kembali (back wash dengan air
bertekanan dari bawah (Sutrisno, 2004.

8. Reservoir
Air yang telah melalui Iilter sudah dapat dipakai untuk air minum. Air
tersebut telah bersih dan bebas dari bakteriologi dan ditampung pada bak
reservoir (tandon untuk diteruskan pada konsumen. Untuk keperluan
terbanyak pada jam 16.00-18.00 diperlukan tandon minimum 10
debit/harinya (Sutrisno, 2004.

9. Pemompaan
leteocooooo 5lstem leoyeJlooo Alt Mloom kecomotoo 1eweb 1eoqob 33

Perlu diingat bahwa dalam hal ini, makin kecil tekanan udara makin cepat
kecepatan menguap air, dan penyerapan air dipengaruhi temperature. Oleh
karena itu, daya isap pompa masih dikurangi dengan hal-hal sebagai berikut :
a. Tekanan uap jenuh dari air.
b. Kehilangan tekanan karena gesekan dengan pipa (Hosen William.
c. Tergantung tekanan udara luar.
Tiga hal tersebut menentukan daya hidup pompa (Sutrisno, 2004.

3.3.3 Unit Distribusi
Sistem distribusi air bersih adalah pendistribusian atau pembagian air
melalui sistem distribusi perpipaan dari bangunan pengolahan (reservoir ke
daerah pelayanan (konsumen.
Dalam perencanaan sistem distribusi air bersih, beberapa Iaktor yang dapat
harus diperhatikan antara lain adalah :
a. Daerah layanan dan jumlah penduduk yang akan dilayani ini meliputi
wilayah IKK (ibukota kecamatan atau wilayah kabupaten/kotamadya.
Jumlah penduduk yang dilayani tergantung pada :
O Kebutuhan
O Kemauan/Minat
O Kemampuan atau tingkat sosial ekonomi masyarakat sehingga dalam
satu daerah layanan belum tentu semua pendudu terlayani.
b. Kebutuhan air adalah debit air yang harus disediakan untuk distribusi
daerah pelayanan.
c. Letak topograIi daerah Layanan, yang akan menentukan sistem jaringan
dan pola aliran yang sesuai.
d. Jenis Sambungan Sistem
Jenis sambungan dalam sistem distribusi air bersih dibedakan menjadi :
O Sambungan Halaman : yaitu sambungan pipa distribusi dari pipa
indik/pipa utama ke tiap-tiap rumah/halaman.
O Sambungan Rumah : yaitu sambungan pipa distribusi dari pipa
induk/pipa utama ke masing-masing utilitas rumah tangga.
leteocooooo 5lstem leoyeJlooo Alt Mloom kecomotoo 1eweb 1eoqob 36

O Hidran Umum: merupakan pelayanan air bersih yang digunakan secara
komural pada suatu daerah tertentu untuk melayani 100 orang dalam
setiap hidran umum.
O Terminal air : adalah distribusi air melalui pemgiriman tangki-tangki
air yang diberikan pada daerah-daerah kumuh, daerah terpencil atau
daerah yang rawan air bersih.
O Kran Umum : merupakan pelayanan air bersih yang digunakan secara
komural pada kelompok masyarakat tertentu, yang mempunyai minat
tetapi kurang mampu dalam membiayai penyambungan pipa ke
masing-masing rumah. Biasanya 1 (satu kran umum dipakai untuk
melayani kurang lebih 20 orang (Anonim
3
, 1990.

1. Komponen Sistem
Prinsipnya, ada dua komponen utama di dalam sistem distribusi air
minum, yaitu reservoir (dan perlengkapannya dan perpipaan (dan
perlengkapannya. Fungsi reservoir distribusi adalah penyimpan air pada waktu
debit air yang masuk ke reservoir lebih besar daripada yang keluar dari reservoir.
Fluktuasi atau variasi penggunaan air ini terjadi setiap hari sehingga permukaan
air di reservoir distribusi naik turun antara level maksimum dan minimumnya.
Dengan demikian, volume atau dimensi reservoir bisa diperoleh. Reservoir
berIungsi untuk mengatur tekanan air di daerah distribusi dan ini bergantung pada
lokasi reservoirnya. Fungsi ketiga ialah sebagai pembagi air ke seluruh konsumen.
Berdasarkan potensi energinya, jenis reservoir distribusi dibedakan
menjadi dua, yaitu reservoir tinggi dan reservoir rendah. Reservoir ini merujuk
pada cara pengaliran air ke daerah distribusi, bisa secara gravitasi bisa juga
dengan pompa. Reservoir tinggi tidak selalu berupa menara air atau berdiri di atas
kaki beton atau rangka baja, tetapi bisa juga diletakkan di atas tanah di daerah
bukit atau lereng gunung. ang pasti, elevasinya lebih tinggi daripada daerah
distribusi sehingga aliran airnya secara gravitasi. Oleh sebab itu, reservoir yang
disangga oleh kaki harus berupa reservoir tinggi yang aliran airnya secara
gravitasi. Adapun reservoir rendah selalu diletakkan di atas tanah atau sebagian di
bawah permukaan tanah dan energi untuk distribusi airnya diperoleh dari pompa.
leteocooooo 5lstem leoyeJlooo Alt Mloom kecomotoo 1eweb 1eoqob 37

Untuk mengoptimalkan aliran air dan distribusinya, lokasi reservoir bisa
berbeda-beda dari satu daerah ke daerah lainnya. Bisa diletakkan di tengah-tengah
sistem distribusi apabila topograIinya relatiI datar dan tidak terlalu luas. Kalau
diletakkan di salah satu sisi daerah distribusi maka tekanan sisa yang terjadi
menjadi timpang sehingga perbedaan sisa tekanan antara daerah yang dekat
reservoir dan yang jauh menjadi sangat besar. Ini buruk bagi sistem aliran air dan
berpengaruh pada tingkat kebocoran air serta menuai protes dari konsumen pada
saat-saat tertentu.
Sebaliknya, reservoir diletakkan di tepi sistem distribusi, yaitu tempat
tertinggi apabila daerah distribusinya relatiI miring atau menurun. Kemiringan
yang relatiI teratur dapat menyetimbangkan sisa tekanan airnya di seluruh daerah
distribusi. Opsi ketiga ialah lokasi reservoirnya berbeda-beda, ada beberapa
reservoir yang dibangun. Dibuat demikian karena topograIinya tak teratur, besar
perbedaan elevasinya sehingga harus dibuat oning system dengan reservoir
masing-masing. Juga karena daerah distribusinya terlalu luas. Kalau tanahnya
relatiI datar maka dapat dibangun beberapa reservoir di beberapa zone untuk
menghindari sisa tekanan yang sangat tinggi di dekat reservoir. Beda topograIi
yang sangat tinggi dan variatiI mengharuskan sistem distribusi dibuat dengan
beberapa zone justru untuk mengurangi sisa tekanan di tempat yang terjauh dari
reservoir (bukan yang terdekat.
Setelah menetapkan lokasinya, selanjutnya ialah menghitung besar-
kecilnya reservoir yang berkaitan dengan volume atau dimensinya. Volume
reservoir ini dipengaruhi oleh kondisi pasokan air dan karakteristik pemakaian air
di daerah setempat. Perlu dibuat graIik Iluktuasi pemakaian air dalam satu hari
(24 jam. Berdasarkan kurva korelasi antara jam dan persentase pemakaian airnya,
dapatlah dihitung volume eIektiI reservoir (Cahyana, 2010.

2. Pola Sistem Distribusi
Setelah reservoir, bagian kedua adalah pola perpipaan sistem distribusi.
Bisa dikatakan, inilah sistem yang padat modal, mahal investasinya karena
mencapai 70 dari sistem keseluruhan. Ada dua bentuk dasar sistem distribusi.
leteocooooo 5lstem leoyeJlooo Alt Mloom kecomotoo 1eweb 1eoqob 38

Kerangka, layout atau pattern ini dinamai sesuai dengan pola koneksi antar pipa
dan no/e-nya.
a. Pola Cabang (Branch $ystem
ang pertama ialah pola cabang. Pada kerangka ini ada bagian pipa
utama atau pokok dan ada bagian pipa cabang. Ciri khasnya, ujung-ujung
pipa berupa 'titik-titik mati (/ea/ en/ dan aliran airnya hanya menuju ke
satu arah, tidak bisa berbalik arah. Pola 'ujung mati ini bisa dibagi
menjadi banyak sektor dan subsektor yang pasokan airnya dilayani oleh
satu pipa cabang. Karena pasokan airnya per sektor atau subsektor maka
perhitungan diameter pipanya menjadi sederhana, hanya ditentukan oleh
jumlah penduduk (populasi di sektor tersebut.
Keunggulan sistem ini ialah sederhana dalam pemasangan dan mudah
dihitung dimensi pipanya, lebih ekonomis karena diameter pipanya lebih
kecil daripada sistem lain dan pipanya lebih pendek. Apabila ada
perluasan jaringan pipa, pola cabang ini dapat diubah menjadi pola
lingkaran atau campuran. Selain beberapa keunggulan tersebut, kerangka
sistem ini pun memiliki kelemahan. Dalam keadaan darurat, misalnya pipa
bocor atau putus, seluruh daerah di hilirnya akan putus pasokan airnya.
Dapat terjadi 'rebutan air antara satu sektor dan sektor lainnya, terutama
ketika 'jam puncak atau terjadi kebakaran. Karena alirannya searah,
maka endapan di ujung-ujung pipa menjadi banyak dan memadat. Ujung
pipa ini harus dilengkapi dengan katup penguras sehingga perlu banyak
blow off atau wash out dan harus diposisikan di dekat selokan atau sungai.
Endapan harus dibersihkan secara periodik.
Dalam branch system ini reservoir diletakkan di bagian tertinggi
daerah distribusi atau bisa juga di bagian tengah untuk daerah yang relatiI
datar. Sangat ideal diterapkan di daerah yang topograIinya menurun secara
teratur dengan slope kecil. Setiap titik cabang perlu dilengkapi dengan
valve (katup untuk mengatur aliran di percabangan dan juga untuk
menutup aliran ketika terjadi kerusakan atau reparasi pipa.
Berikutnya ialah merencanakan diameter pipa. Debit yang digunakan
adalah debit jam puncak. Ada Iaktor puncak yang harus dikalikan dengan
leteocooooo 5lstem leoyeJlooo Alt Mloom kecomotoo 1eweb 1eoqob 39

debit rerata dan ini bergantung pada jumlah penduduknya. Jumlah
penduduk mempengaruhi keserempakan penggunaan air di suatu daerah
dalam satu sistem perpipaan di seluruh sektor. Keserempakan ini
berbanding terbalik dengan jumlah penduduk. Makin banyak
penduduknya, Iaktor keserempakan pun mengecil.
b. Pola Cincin (Circle $ystem
Pola selanjutnya adalah sistem cincin, lingkaran. Disebut juga sistem
tertutup, close/ system atau ring, circle system. Ciri khasnya berbentuk
lingkaran dan tiada titik mati karena semua pipa saling berhubungan. Air
yang mengalir keluar dari reservoir akan bertemu di suatu titik di dalam
pipa. Arah alirannya dapat berubah-ubah bergantung pada besar-kecilnya
pemakaian air di suatu sektor. Dengan demikian, kekurangan air di suatu
sektor dapat dipasok oleh sektor lainnya. Dalam kondisi darurat, misalnya
ada pipa bocor, putus atau diperbaiki, sektor yang lain dapat terus
mengalirkan air yang berasal dari sektor-sektor lainnya yang tidak
putus/bocor.
Selain keunggulan, ada juga kelemahan sistem cincin/lingkaran ini.
Sistem cincin perlu pipa lebih panjang daripada sistem cabang tetapi
diameternya bisa sama ukurannya. Jadi, biaya investasinya lebih mahal.
Sistem hanya cocok untuk daerah yang relatiI datar agar aliran airnya bisa
bolak-balik. Dengan kata lain, sistem tertutup ini belum tentu dapat
diterapkan di sembarang daerah dengan topograIi naik turun secara acak,
terjal dan luas. Ini berbeda dengan sistem cabang yang dapat dipasang di
daerah yang datar maupun yang miring atau menurun (terutama yang kecil
slope-nya.
Untuk merencanakan diameter pipa, semua daerah diasumsikan berada
dalam kondisi jam puncak dengan satu Iaktor puncak (peak factor. Setiap
titik (no/e berada dalam kondisi setimbang (balance/. Umumnya
digunakan Iormula ar/y Cross tetapi bukan untuk menentukan diameter
pipanya secara langsung melainkan untuk mengatur kesetimbangan
tekanannya (balance/ energy. Diameter pipanya ditentukan dengan
anggapan bahwa seluruh sektor atau daerah layanan dalam kondisi aliran
leteocooooo 5lstem leoyeJlooo Alt Mloom kecomotoo 1eweb 1eoqob 40

puncak. Seperti pada sistem cabang, katup juga harus dilengkapi di dalam
sistem ini tetapi tidak selalu di ujung pertemuan pipa atau titik akhir. Bisa
juga dipasang di tengah-tengah pipa atau di bagian terendah jaringan
(Cahyana, 2010.

3. Penamaan Pipa (omenklatur
Faktanya di lapangan, nomenklatur atau penamaan pipa distribusi berbeda-
beda di sejumlah PDAM. Namun ada dua bagian yang bisa disebutkan. ang
pertama ialah Sistem Makro. Sistem ini merupakan pipa fee/er (pengumpan,
pemberi yang terdiri atas pipa induk utama (primary fee/er dan membentuk
rangka sistem, baik yang cabang maupun loop. Pipa ini dinamai juga aorta atau
arteri dan membawa sejumlah besar air olahan dari IPAM ke sistem distribusi.
Biasanya pipa ini dilengkapi dengan katup penguras (blow off dan ventilasi udara
(air realease valve. Selanjutnya ialah pipa induk sekunder (secon/ary fee/er.
Fungsi Ieeder ini membawa air ke no/e-no/e yang tersebar di daerah distribusi
sehingga tidak boleh ada sambungan rumah di pipanya agar tekanannya tidak
turun (/rop fee/er. Di pipa inilah program Epanet atau ar/y Cross diterapkan
untuk analisis hidrolisnya.
ang kedua ialah Sistem Mikro. Hakikatnya, inilah sistem pelayanan air
minum yang sesungguhnya di PDAM. Sistem ini masih bisa dibedakan menjadi
dua, yaitu pipa distribusi utama (small /istribution main yang juga biasa disebut
pipa tersier dan pipa pelayanan (service line atau pipa kwarter yang menuju pipa
persil (house connection pipe. Pipa distribusi utama (small /istribution main
membentuk rangka daerah pelayanan. Pipa ini mendistribusikan air ke pipa-pipa
pelayanan (service pipe dan boleh langsung dihubungkan dengan rumah. Secara
teoretis, Sistem Mikro bisa juga dianalisis dengan Epanet atau ar/y Cross, tetapi
bergantung pada kebutuhan.
Catatan akhir, yang perlu diperhatikan juga ialah kecepatan aliran
meskipun kecepatan air ini tidak mempengaruhi tekanan, tetapi hanya
mempengaruhi cepat-lambatnya air sampai ke konsumen. Agar suatu titik
bertekanan besar, maka headloss-nya harus kecil atau diameter pipanya
diperbesar. EIeknya pada kecepatan, makin besar diameter, makin kecil kecepatan
leteocooooo 5lstem leoyeJlooo Alt Mloom kecomotoo 1eweb 1eoqob 41

aliran airnya. Rentang batas kecepatan antara 0,6 - 1,5 m/d, yaitu kecepatan di
dalam pipa fee/er dalam jam puncak atau maksimum alirannya (Cahyana, 2010.
leteocooooo 5lstem leoyeJlooo Alt Mloom kecomotoo 1eweb 1eoqob 44

BAB IV
PERHITUNGAN DESAIN

4.1Unit Air Baku
4.1.1 Intake
Berdasarkan rekapitulasi kebutuhan air pada tabel 3. didapatkan debit air
rata-rata pada tahun 2020 sebesar 46,55 liter/detik. Dari data tersebut dapat
diketahui diameter pipa untuk intake pada unit air bakunya yaitu :
Diketahui : Q 46,55 liter/detik 0.04655 m
3
/detik
V 2 m/detik
Ditanyakan : Diameter Pipa (A ?
Jawab :
Q A . V Sehingga,
A
Q
V

A
0.04655 m
3
dctIk
2 mdct

A 0.023275 meter
A
1
4
6 d
2
0.023275 meter
1
4
. 3.14 . d
2
d
2
0.031033 meter / 0.785
d
2
0.029649
d .17219 meter
Jadi diameter pipa untuk intake nya sebesar .17219 meter.

4.2Unit Produksi
4.2.1 Perhitungan Volume Reservoir
Volume reservoir dapat dihitung berdasarkan waktu tampungan atau
waktu retensi dari air pada debit rata-rata. Pada umumnya dihitung 2-8 jam
penampungan. Berdasarkan hasil perhitungan rekapitulasi kebutuhan air,
diketahui debit rata-rata pada tahun terakhir (2020 sebesar 46,55 liter/detik.
leteocooooo 5lstem leoyeJlooo Alt Mloom kecomotoo 1eweb 1eoqob 43

Apabila diasumsikan waktu penampungan sebesar 6 jam, maka volume reservoir
adalah:
Diketahui : Q 46,55 liter/detik 0.04655 m
3
/detik
t 6 jam 21.600 detik
Ditanyakan : Volume Reservoir (V ?
Jawab :
Volume Reservoir (V 6 jam x 46,55 liter/detik
21.600 detik x 46,55 liter/detik
1.5.48 liter/detik

4.3Unit Distribusi
4.3.1 Pembagian Daerah Pelayanan
Tabel 4.1 Pembagian Daerah Pelayanan

4.3.2 Perhitungan 1aringan Pipa Distribusi Air inum
Tabel 4.2 Tingkat Pelayanan Distribusi Air Minum Kecamatan Teweh Tengah
n0
Sub
Wllayah
!umlah
enduduk
([lwa)
Luas
Wllayah
(km
2
)
kepadaLan
enduduk
(!lwa/km
2
)
1 Wll 8lok 1 12182 963 1262
2 Wll 8lok 2 9137 683 1334
3 Wll 8lok 3 3046 709 430
4 Wll 8lok 4 3046 1022 298
3 Wll 8lok 3 3046 1174 239
30436 4333 3383 !uMLAP
!umlah 1lngkaL
enduduk Layanan 30
1 12182 6091 4264 1827
2 9137 4368 3198 1371
3 3046 1323 1066 437
4 3046 1323 1066 437
3 3046 1323 1066 437
!umlah 30436 13228 10660 4368
(llLer/deLlk)
4794
ueblL uncak
8lok S8 70 Pu 30
leteocooooo 5lstem leoyeJlooo Alt Mloom kecomotoo 1eweb 1eoqob 46

Tabel 4.3 Debit Tapping Tiap Blok


enduduk Pldran SLandar engguna kebuLuhan Alr lakLor lakLor ueblL
laslllLas (!lwa/unlL) (l/o/h) kebocoran !am uncak llLer/harl llLer/deLlk
enduduk 4264 833 130 20 130 99773836 1133
laslllLas
a Su 10 240 10 20 20 130 86400 100
b SM 3 360 3 20 20 130 38880 043
c SMA/SMk 2 360 2 20 20 130 23920 030
d 8umah SaklL umum 1 730 1 300 20 130 403000 469
e uskesmas 1 1 1200 20 130 2160 003
f asar 1 1 3000 20 130 3400 006
g 1oko/erLokoan 100 100 10 20 130 1800 002
h 1ermlnal 1 1 3000 20 130 3400 006
l Mes[ld 9 9 1300 20 130 24300 028
[ Langgar 13 13 730 20 130 20230 023
k Cere[a 3 3 400 20 130 3600 004
l kanLor uesa 1 13 1 30 20 130 810 001
m kanLor kecamaLan 1 30 1 30 20 130 1620 002
n kanLor kabupaLen 1 30 1 30 20 130 2700 003
o lnsLansl oLonom 10 30 10 30 20 130 16200 019
m PoLel 1 30 1 100 20 130 9000 010
Pldran 1827 18 30 20 130 98677 114
174S8S6 2021 IUMLAn
1
ueblL 1applng
Sambungan 8lok !umlah unlL
leteocooooo 5lstem leoyeJlooo Alt Mloom kecomotoo 1eweb 1eoqob 47







enduduk 3198 640 130 20 130 74830392 866
laslllLas
a Su 4 240 4 20 20 130 34360 040
b SM 3 360 3 20 20 130 38880 043
c SMA/SMk 1 360 1 20 20 130 12960 013
d 8umah SaklL umum 1 730 1 300 20 130 403000 469
e uskesmas 1 1 1200 20 130 2160 003
f asar 1 1 3000 20 130 3400 006
g 1oko/erLokoan 73 73 10 20 130 1330 002
h 1ermlnal 0 0 3000 20 130 0 000
l Mes[ld 6 6 1300 20 130 16200 019
[ Langgar 10 10 730 20 130 13300 016
k Cere[a 3 3 400 20 130 2160 003
l kanLor uesa 1 13 1 30 20 130 810 001
m kanLor kecamaLan 0 30 0 30 20 130 0 000
n kanLor kabupaLen 0 30 0 30 20 130 0 000
o lnsLansl oLonom 3 30 3 30 20 130 8100 009
m PoLel 1 30 1 100 20 130 9000 010
Pldran 1371 14 30 20 130 7400808 086
1372392 1S88 IUMLAn
2
leteocooooo 5lstem leoyeJlooo Alt Mloom kecomotoo 1eweb 1eoqob 48



enduduk 1066 213 130 20 130 24943464 289
laslllLas
a Su 3 240 3 20 20 130 23920 030
b SM 2 360 2 20 20 130 23920 030
c SMA/SMk 1 360 1 20 20 130 12960 013
d 8umah SaklL umum 0 730 0 300 20 130 0 000
e uskesmas 1 1 1200 20 130 2160 003
f asar 0 0 3000 20 130 0 000
g 1oko/erLokoan 63 63 10 20 130 1170 001
h 1ermlnal 0 0 3000 20 130 0 000
l Mes[ld 3 3 1300 20 130 13300 016
[ Langgar 3 3 730 20 130 6730 008
k Cere[a 2 2 400 20 130 1440 002
l kanLor uesa 1 13 1 30 20 130 810 001
m kanLor kecamaLan 0 30 0 30 20 130 0 000
n kanLor kabupaLen 0 30 0 30 20 130 0 000
o lnsLansl oLonom 4 30 4 30 20 130 6480 008
m PoLel 0 30 0 100 20 130 0 000
Pldran 437 3 30 20 130 2466936 029
371214 430 IUMLAn
3
leteocooooo 5lstem leoyeJlooo Alt Mloom kecomotoo 1eweb 1eoqob 49



enduduk 1066 213 130 20 130 24943464 289
laslllLas
a Su 2 240 2 20 20 130 17280 020
b SM 1 360 1 20 20 130 12960 013
c SMA/SMk 1 360 1 20 20 130 12960 013
d 8umah SaklL umum 0 730 0 300 20 130 0 000
e uskesmas 0 0 1200 20 130 0 000
f asar 0 0 3000 20 130 0 000
g 1oko/erLokoan 30 30 10 20 130 340 001
h 1ermlnal 0 0 3000 20 130 0 000
l Mes[ld 3 3 1300 20 130 8100 009
[ Langgar 3 3 730 20 130 6730 008
k Cere[a 1 1 400 20 130 720 001
l kanLor uesa 1 13 1 30 20 130 810 001
m kanLor kecamaLan 0 30 0 30 20 130 0 000
n kanLor kabupaLen 0 30 0 30 20 130 0 000
o lnsLansl oLonom 3 30 3 30 20 130 4860 006
m PoLel 0 30 0 100 20 130 0 000
Pldran 437 3 30 20 130 2466936 029
339084 392 IUMLAn
4
leteocooooo 5lstem leoyeJlooo Alt Mloom kecomotoo 1eweb 1eoqob 30


enduduk 1066 213 130 20 130 24943464 289
laslllLas
a Su 1 240 1 20 20 130 8640 010
b SM 1 360 1 20 20 130 12960 013
c SMA/SMk 0 360 0 20 20 130 0 000
d 8umah SaklL umum 0 730 0 300 20 130 0 000
e uskesmas 0 0 1200 20 130 0 000
f asar 0 0 3000 20 130 0 000
g 1oko/erLokoan 30 30 10 20 130 340 001
h 1ermlnal 0 0 3000 20 130 0 000
l Mes[ld 2 2 1300 20 130 3400 006
[ Langgar 3 3 730 20 130 6730 008
k Cere[a 1 1 400 20 130 720 001
l kanLor uesa 1 13 1 30 20 130 810 001
m kanLor kecamaLan 0 30 0 30 20 130 0 000
n kanLor kabupaLen 0 30 0 30 20 130 0 000
o lnsLansl oLonom 2 30 2 30 20 130 3240 004
m PoLel 0 30 0 100 20 130 0 000
Pldran 437 3 30 20 130 2466936 029
313164 362
4141710 4794
IUMLAn
3
1C1AL
leteocooooo 5lstem leoyeJlooo Alt Mloom kecomotoo 1eweb 1eoqob 31

Tabel 4.4 Koreksi Debit Tapping












!alur
lpa
kode
lpa
C PW
an[ang
lpa (m)
ulameLer
lpa
(mm)
C
(lL/dL)
S
m/1000 m
P P/C q0
4 110 1033282 123 430 20087 20796 04621 00033
3 110 768333 123 361 30204 23213 04138 00033
6 110 1218171 123 276 08131 09903 03389 00033
7 110 1134803 73 063 06348 07331 11637 00048
00137 23983
7 110 1134803 73 063 06348 07331 11637 00048
8 110 783317 123 339 11893 09341 02733 00012
9 110 1867224 123 242 06376 11903 04919 00012
10 110 1012133 73 034 04773 04831 08947 00012
00064 28239
11 110 896877 123 1298 142374 127871 09831 00082
12 110 1086706 123 1609 212134 230327 14327 00082
13 110 647332 123 1298 142374 92324 07113 00082
14 110 1319028 73 068 07312 09643 14183 00236
00688 43473
14 110 1319028 73 068 07312 09643 14183 00236
13 110 638817 123 633 40001 23333 03913 00133
16 110 779239 123 318 26061 20308 03920 00133
17 110 683694 73 127 23223 13878 12302 00302
00988 34319
17 110 683694 73 127 23223 13878 12302 00302
18 110 737141 123 391 13488 11727 02999 00147
19 110 706713 123 217 03211 03683 01697 00147
00468 17198
2
l1L8ASl 0
1
3
4
3
!alur
lpa
kode
lpa
C PW
an[ang
lpa (m)
ulameLer
lpa
(mm)
C
(lL/dL)
S
m/1000 m
P P/C q0
4 110 1033282 123 430 20038 20766 04618 00006
3 110 768333 123 361 30239 23240 04140 00006
6 110 1218171 123 276 08112 09882 03383 00006
7 110 1134803 73 063 06438 07434 11712 00021
00027 24033
7 110 1134803 73 063 06438 07434 11712 00021
8 110 783317 123 339 11903 09347 02736 00013
9 110 1867224 123 242 06370 11894 04917 00013
10 110 1012133 73 034 04733 04811 08930 00013
00077 28313
11 110 896877 123 1299 142740 128020 09837 00049
12 110 1086706 123 1608 211933 230311 14321 00049
13 110 647332 123 1299 142740 92431 07117 00049
14 110 1319028 73 070 07789 10274 14601 00136
00413 43896
14 110 1319028 73 070 07789 10274 14601 00136
13 110 638817 123 633 40176 23663 03921 00087
16 110 779239 123 316 23917 20196 03910 00087
17 110 683694 73 124 22213 13187 12249 00199
00337 34682
17 110 683694 73 124 22213 13187 12249 00199
18 110 737141 123 392 13396 11809 03009 00112
19 110 706713 123 218 03277 03729 01707 00112
00331 16963
l1L8ASl 1
1
4
3
2
3
leteocooooo 5lstem leoyeJlooo Alt Mloom kecomotoo 1eweb 1eoqob 32













!alur
lpa
kode
lpa
C PW
an[ang
lpa (m)
ulameLer
lpa
(mm)
C
(lL/dL)
S
m/1000 m
P P/C q0
4 110 1033282 123 430 20063 20771 04619 00007
3 110 768333 123 361 30233 23236 04140 00007
6 110 1218171 123 276 08113 09886 03386 00007
7 110 1134803 73 063 06399 07390 11679 00010
00032 24023
7 110 1134803 73 063 06399 07390 11679 00010
8 110 783317 123 339 11893 09340 02733 00002
9 110 1867224 123 242 06377 11907 04920 00002
10 110 1012133 73 034 04777 04833 08930 00002
00013 28303
11 110 896877 123 1298 142640 127931 09834 00027
12 110 1086706 123 1609 212034 230440 14323 00027
13 110 647332 123 1298 142640 92367 07114 00027
14 110 1319028 73 069 07314 09911 14362 00088
00231 43634
14 110 1319028 73 069 07314 09911 14362 00088
13 110 638817 123 634 40078 23602 03917 00060
16 110 779239 123 317 23998 20239 03916 00060
17 110 683694 73 126 22876 13640 12416 00123
00383 34610
17 110 683694 73 126 22876 13640 12416 00123
18 110 737141 123 391 13314 11747 03002 00063
19 110 706713 123 217 03227 03694 01699 00063
00200 17117
4
3
l1L8ASl 2
1
2
3
!alur
lpa
kode
lpa
C PW
an[ang
lpa (m)
ulameLer
lpa
(mm)
C
(lL/dL)
S
m/1000 m
P P/C q0
4 110 1033282 123 430 20037 20763 04618 00001
3 110 768333 123 361 30240 23241 04140 00001
6 110 1218171 123 276 08111 09881 03383 00001
7 110 1134803 73 063 06417 07410 11694 00004
00003 24038
7 110 1134803 73 063 06417 07410 11694 00004
8 110 783317 123 339 11893 09341 02733 00003
9 110 1867224 123 242 06376 11903 04919 00003
10 110 1012133 73 034 04773 04831 08947 00003
00013 28316
11 110 896877 123 1299 142696 127981 09833 00019
12 110 1086706 123 1608 211987 230367 14323 00019
13 110 647332 123 1299 142696 92403 07116 00019
14 110 1319028 73 070 07691 10143 14316 00033
00161 43810
14 110 1319028 73 070 07691 10143 14316 00033
13 110 638817 123 634 40146 23646 03920 00034
16 110 779239 123 317 23942 20213 03912 00034
17 110 683694 73 123 22463 13338 12312 00077
00218 34661
17 110 683694 73 123 22463 13338 12312 00077
18 110 737141 123 392 13361 11782 03006 00044
19 110 706713 123 218 03233 03714 01704 00044
00137 17022
3
4
3
l1L8ASl 3
1
2
leteocooooo 5lstem leoyeJlooo Alt Mloom kecomotoo 1eweb 1eoqob 33






Tabel 4.5 Simulasi Hidrolis pada Pipa
!alur
lpa
kode
lpa
C PW
an[ang
lpa (m)
ulameLer
lpa
(mm)
C
(lL/dL)
S
m/1000 m
P P/C q0
4 110 1033282 123 430 20038 20766 04618 00001
3 110 768333 123 361 30239 23240 04140 00001
6 110 1218171 123 276 08112 09882 03383 00001
7 110 1134803 73 063 06409 07401 11688 00002
00006 24031
7 110 1134803 73 063 06409 07401 11688 00002
8 110 783317 123 339 11893 09340 02733 00000
9 110 1867224 123 242 06377 11908 04920 00000
10 110 1012133 73 034 04778 04836 08931 00000
00003 28314
11 110 896877 123 1298 142638 127946 09834 00011
12 110 1086706 123 1609 212033 230418 14324 00011
13 110 647332 123 1298 142638 92378 07113 00011
14 110 1319028 73 069 07383 10003 14423 00034
00091 43716
14 110 1319028 73 069 07383 10003 14423 00034
13 110 638817 123 634 40108 23622 03918 00023
16 110 779239 123 317 23973 20240 03914 00023
17 110 683694 73 126 22722 13333 12377 00048
00130 34633
17 110 683694 73 126 22722 13333 12377 00048
18 110 737141 123 392 13329 11737 03003 00023
19 110 706713 123 218 03233 03700 01701 00023
00078 17081
2
3
4
3
l1L8ASl 4
1
leteocooooo 5lstem leoyeJlooo Alt Mloom kecomotoo 1eweb 1eoqob 34


Karena beberapa pipa kecepatannya 0,3 m/det, maka pipa tersebut harus
dilengkapi dengan pipa penguras untuk mengantisipasi timbulnya endapan lumpur.

Tabel 4.6 Simulasi Hidrolis pada Node
darl ke
1 C A 420733 200 110 4794 14981 23333
2 A 8 137207 200 110 1011 03139 01676
3 A P 183703 200 110 3783 11822 108490
4 8 C 1033282 123 110 430 03600 20796
3 8 L 768333 123 110 361 04488 23213
6 C u 1218171 123 110 276 02208 09903
7 L u 1134803 73 110 063 01400 07331
8 u l 783317 123 110 339 02712 09341
9 L C 1867224 123 110 242 01936 11903
10 C l 1012133 73 110 034 01200 04831
11 P l 896877 123 110 1298 10384 127871
12 P ! 1086706 123 110 1609 12872 230327
13 l k 647332 123 110 1298 10384 92324
14 k ! 1319028 73 110 069 01333 09909
13 ! L 638817 123 110 634 03232 23626
16 k M 779239 123 110 317 04136 20233
17 M L 683694 73 110 126 02800 13647
18 n L 737141 123 110 392 03136 11782
19 M n 706713 123 110 218 01744 03714
kode
lpa
node an[ang
lpa (m)
ulameLer
lpa (mm)
C PW
ueblL
(lL/dL)
kecepaLan
(m/dL)
Pead
Loss
leteocooooo 5lstem leoyeJlooo Alt Mloom kecomotoo 1eweb 1eoqob 33


Agar pendistribusian air minum untuk masyarakat bisa berjalan, maka
dilakukan dengan pemompaan sistem penyediaaan air minum.

plpa hL
C 30 3000
C 100 13000
A 43 14743 1 23333 1024467
8 43 14728 2 01676 1042791
C 40 14320 4 20796 1031993
33 14421 6 09903 1092090
33 14447 7 07331 1094664
L 40 14213 3 23213 1021431
30 14121 8 09341 1112110
30 14073 10 04831 1107278
C 33 13934 9 11903 1043373
P 43 13913 3 108490 961310
l 40 12636 11 127871 863639
30 10331 12 230327 733111
30 10232 14 09909 723203
k 40 9309 13 92324 330879
30 9033 13 23626 603233
30 8896 17 13647 389606
30 8778 18 11782 377824
M 40 8376 16 20233 437388
n 40 8339 19 03714 433874
1024 !
997 L
CMA
188
174
u 339
393 l
876
174
317
712
1298
4794
4794
1011
236
node
ueblL 1applng
(lL/dL)
Llevasl
(m)
Llevasl Pldrolls
(m)
Pead loss Slsa
1ekanan (m)

You might also like