You are on page 1of 10

MANAJEMEN OPERASI

MODUL 6

MENGELOLA KUALITAS

OLEH : HESTI MAHESWARI SE., M.Si

PROGRAM KELAS KARYAWAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA

2008
MENGELOLA KUALITAS

I.

KUALITAS DAN STRATEGI


Motorola dan banyak perusahaan lainnya telah menemukan bahwa kualitas merupakan obat kuat untuk memperbaiki operasi. Mengelola kualitas membantu membangun strategi yang sukses akan diferrensiasi, cost leadership, dan respon yang cepat. Ilustrasi : Penetapan harapan kualitas Bose Corp, berhasil mendiferensiasi

pengeras suara stereonya dan menjadi produk terbaik di dunia. Dell computers merespons pesanan pelanggan dengan cepat, karena system kualitasnya, dengan proses pengerjaan ulang (rework) yang sedikit, memungkinkan Dell mencapai tingkat produksi yang cepat disejumlah pabriknya. Tentu saja kualitas adalah factor penunjang keberhasilan bagi perusahaanperusahaan tersebut diatas. Gambar 6.1.

Dua cara kualitas meningkatkan keuntungan


Keuntungan Penjualan Perbaikan proses Peningkatan kualitas Penurunan Biaya Peningkatan produktivitas Pengurangan biaya rework & limbah Pengurangan biaya garansi Harga yang lebih tinggi Perbaikan reputasi Peningkatan Keuntungan

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Hesti Maheswari SE., M.Si MANAJEMEN OPERASIONAL

Sumber : Heizer, Render 2006, Manajemen Operasi

II.

MENETAPKAN KUALITAS
Sistem TQM diarahkan oleh pengidentifikasian dan pemuasan kebutuhan pelanggan. TQM merawat pelanggan. Karenanya, definisi kualitas (quality) sebagaimana yang diambil oleh American Society for Quality adalah : Keseluruhan fitur dan karakteristik produk atau jasa yang mampu memuaskan kebutuhan yang terlihat atau yang tersamar. Beberapa definisi yang lain, kualitas adalah berbasis pengguna. Orang pemasar

Artinya kualitas tergantung kepada pelanggan/pengguna. dalam memenuhi kebutuhan pelanggan.

sangat menyenangi definisi. Kualitas adalah kemampuan suatu produk atau jasa Bagi manajer produksi kualitas adalah yang berbasis manufaktur. Kualitas berarti pemenuhan standard dan membuat produk secara benar sejak dari awal. Pendekatan ketiga adalah yang berbasis produk, yang memandang kualitas sebagai variable yang tepat dan dapat dihitung Gambar 6.2. Aliran Aktivitas yang Dibutuhkan untuk Mencapai TQM Kebiasaan Organisasi Kepemimpinan, pernyataan misi, prosedur operasi yang efektif, dukungan karyawan, pelatihan Hasil : apa yang penting dan apa yang akan dicapai.

Prinsip Kualitas Fokus pada pelanggan, perbaikan yang terus-menerus, benchmarking, JIT, alat-alat TQM Hasil : Bagaimana mengerjakan apa yang penting dan apa yang akan dicapai.

Pemenuhan Karyawan Pemberdayaan, komitmen organisasi Hail : Sikap karyawan yang dapat memilih untuk memenuhi apa yang penting Kepuasan Pelanggan Memenangkan pesanan, pelanggan yang membeli kembali Hasil : Organisasi yang efektif dengan keunggulan bersaing

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Hesti Maheswari SE., M.Si MANAJEMEN OPERASIONAL

Pengaruh Kualitas Tiga alasan pentingnya kualitas : 1. Reputasi perusahaan Suatu organisasi menyadarai bahwa reputasi akan mengikuti kualitas apakah itu baik atau buruk. Kualitas akan muncul sebagai persepsi tentang produk baru perusahaan, kebiasaan karyawan, dan hubungan pemasok. Promosi diri tidak akan dapat menggantikan produk yang berkualitas. 2. Keandalan produk Pengadilan terus-menerus berusaha menangkap organisasi yang memiliki desain, memproduksi, atau mengedarkan produk atau jasa yang penggunaannya mengakibatkan kerusakan atau kecelakaan. melarang produk yang tidak dapat memenuhi standar tersebut. 3. Keterlibatan global Di masa teknologi seperti sekarang, kualitas menjadi suatu perhatian internasional, sebagaimana halnya MO. Bagi perusahaan dan Negara yang ingin bersaing secara efektif pada ekonomi global, maka produk mereka harus memenuhi harapan kualitas, desain, dan harga global. Produk yang rendah mutunya mengurangi keuntungan perusahaan dan neraca pembayaran Negara. Biaya Kualitas Biaya kualitas adalah harga yang timbul karena ketidakmampuan memenuhi standar. Empat kategori utama biaya dikaitkan dengan kualitas, (cost of quality), yaitu : Biaya pencegahan Biaya yang terkait dengan pengurangan komponen atau jasa yang rusak (contoh : pelatihan, program peningkatan kualitas) Biaya penaksiran Biaya yang dikaitkan dengan proses evaluasi produk, proses, komponen, dan jasa (contoh : biaya percobaan, lab, dan penguji) Kegagalan internal Peraturan

seperti Customer Product Safety Act membuat standar produk dan cara

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Hesti Maheswari SE., M.Si MANAJEMEN OPERASIONAL

Biaya yang diakibatkan oleh proses produksi komponen atau jasa yang rusak sebelum diantarkan ke pelanggan (contoh : rework, scrap dan waktu menunggu disebabkan mesin rusak/downtime) Biaya eksternal dikembalikan, kewajiban, kehilangan goodwill, biaya kepada Biaya yang etrjadi setelah pengiriman barang atau jasa yang cacat (contoh : barang masyarakat)

III.

STANDAR KUALITAS INTERNASIONAL


ISO 9000 Kualitas secara global sangat penting, sehingga dunia bersatu dalam satu standar kualitas, yakni ISO 9000. ISO 9000 merupakan satu-satunya standar kualitas yang diakui secara internasional. Pada tahu 1987, 91 negara (termasuk Amerika Serikat) menerbitkan beberapa standar jaminan kualitas, yang dikenal sebagai ISO 9000. Fokus dari standar adalah menetapkan prosedur manajemen kualitas, melalui kepemimpinan, dokumentasi terinci, perintah kerja, dan penyimpanan catatan. produk. Untuk memiliki sertifikat ISO 9000, organisasi harus melalui proses selama 9 hingga 18 bulan yang mencakup pendokumentasian prosedur kualitas, penilaian lapangan, dan serangkaian audit yang terus berjalan pada produk atau jasa. ISO memperbarui standarnya pada bulan Desember 2000 menjadi lebih pada system manajemen kualitas, yang lebih terinci yang disebut ISO 9001 : 2000. Dimana kepemimpinan oleh manajemen puncak, persyaratan dan kepuasan pelanggan memainkan peran yang lebih besar, sementara prosedur terdokumentasi mendapatkan lebih sedikit penekanan. ISO 14000 Proses internasionalisasi kualitas yang terus menerus merupakan bukti pengembangan ISO 14000. 1. Manajemen lingkungan Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Hesti Maheswari SE., M.Si MANAJEMEN OPERASIONAL ISO 14000 merupakan standar manajemen lingkungan yang berisi 5 elemen pokok : Prosedur ini tidak menyatakan apapun mengenai kualitas actual

2. Pengauditan 3. Evaluasi kinerja 4. Pelabelan 5. Penilaian siklus hidup Standar baru ini memiliki beberapa kelebihan : Gambaran public yang positif dan ekspos yang berkurang terhadap Pendekatan sistematis yang baik untuk pencegahan polusi melalui Pemenuhan persyaratan peraturan dan peluang untuk mendapatkan Pengurangan kebutuhan audit bergandar kewajiban minimisasi dampak ekologis dari produk dan aktivitas keunggulan bersaing

IV.

TOTAL QUALITY MANAGEMENT


TQM merujuk pada penekanan kualitas yang meliputi organisasi keseluruhan, mulai dari pemasok hingga pelanggan. TQM menekankan komitmen manajemen untuk mendapatkan arahan perusahaan yang terus menerus ingin mencapai keunggulan dalam semua aspek produk dan jasa yang kesemuanya penting bagi pelanggan. TQM penting karena keputusan kualitas mempengaruhi setiap dari 10 keputusan yang dibuat oleh manajer operasi. Tiap 10 keputusan berhadapan dengan beberapa aspek pengidentifikasian dan pemenuhan harapan pelanggan. Pemenuhan harapan tersebut membutuhkan penekanan TQM saat suatu perusahaan bersaing untuk menjadi pemimpin pasar dunia. a) Perbaikan terus-menerus TQM membutuhkan perbaikan yang terus-menerus yang tidak pernah berhenti yang meliputi orang, peralatan, pemasok, bahan dan prosedur. Dasar filosofi ini adalah bahwa setiap aspek operasi dapat diperbaiki. Tujuan akhirnya adalah kesempurnaan, yang tidak akan pernah dapat dicapai, tetapi selalu di cari.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Hesti Maheswari SE., M.Si MANAJEMEN OPERASIONAL

Plan-Do-Check-Act. Walter Shewhart, sebuah seorang pelopor yang ,manajemen dikenal kualitas, yang mengembangkan modellingkaran PDCA

menurutnya adalah suatu perbaikan yang terus-menerus

Tindakan Menerapkan rencana

1. Rencana Mengenali perbaikan dan membuat rencana

3.Lakukan Apakah rencana bekerja baik?

Lakukan Menguji rencana

Six Sigma
Orang Jepang menggunakan kata Kaizen untuk menjelaskan proses dari suatu perbaikan yang tidak pernah berhenti-penetapan dan pencapaian tujuan yang lebih tinggi. Istilah six sigma yang dipopulerkan oleh Motorola, Honeywell dan General Electric, merujuk pada suatu program TQM dengan kemampaun proses yang sangat tinggi (mencapai keakuratan 99,9997%). Contoh : jika terdapat 20.000.000 penumpang melalui Airpot London Haethrow yang melakukan pemeriksaan bagasi setiap tahun, sebuah program six sigma untuk penanganan bagasi, akan menghasilkan hanya 72 penumpang yang bagasinya salah letak. hari. Program 3 sigma yang biasa digunakan akan menghasilkan 3.660 penumpang yang tertukar tasnya setiap

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Hesti Maheswari SE., M.Si MANAJEMEN OPERASIONAL

Proses produk tanpa cacat (zero defect) juga digunakan untuk menjelaskan usaha perbaikan yang terus-menerus.

b)
Meluaskan

Pemberdayaan Karyawan
pekerjaan karyawan sehingga tanggung jawab dan

kewenangan tambahan dipindahkan sedapat mungkin pada tingkat terendah dalam organisasi. Pemberdayaan karyawan berarti melibatkan karyawan pada setiap langkah proses produksi. Teknik untuk membangun pemberdayaan karyawan yaitu : 1. Membangun jaringan komunikasi yang melibatkan karyawan 2. Membentuk para penyelia yang terbuka dan mendukung 3. Memindahkan tanggung jawab dari manajer dan staf pada karyawan di bagian produksi 4. Membangun organisasi yang memilki moral yang tinggi 5. Menciptakan struktur organisasi formal sebagai tim dan lingkaran kualitas Lingkaran kualitas adalah sekelompok karyawan yang bertemu secara rutin untuk menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan pekerjaan.

c)

Benchmarking
Benchmarking adalah salah satu isi program TQM. Benchmarking

adalah pemilihan standar kinerja yang mewakili kinerja terbaik sebuah proses atau aktivitas. Idenya adalah untuk mengembangkan suatu target yang akan anda capai untuk membuat sebuah standar atau pengenaan patokan yang dapat anda bandingkan dengan kinerja anda. adalah : Menetapkan apa yang akan dijadikan patokan Membentuk tim patokan Mengidentifikasikan tim patokan Mengumpulkan dan menganalisis informasi patokan Mengambil tindakan untuk menyamai atau melebihi patokan. Langkah untuk menetapkan patokan

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Hesti Maheswari SE., M.Si MANAJEMEN OPERASIONAL

d)

Just in Time
Filosofi yang melandasi just in time adalah salah satu dari perbaikan Sistem JIT di desain untuk

terus-menerus dan penyelesaian masalah.

memproduksi dan mengantarkan barang saat mereka butuhkan.

JIT berkaitan dengan biaya kualitas

Dengan penerapan JIT berarti hanya terdapat sedikit persediaan, maka biaya pun menjadi lebih rendah. Rework, scrap, investasi persediaan, dan biaya karena barang yang rusak berkaitan dengan persediaan yang ada. JIT meningkatkan kualitas Kualitas yang lebih baik berarti persediaan yang lebih sedikit, serta JIT dapat membatasi jumlah sumber kesalahan yang potensial. system JIT yang lebih baik dan mudah digunakan

e)

Konsep Taguchi
Hampir semua permasalahan kualitas merupakan hasil produk dan

desain proses yang buruk. Genichi Taguchi menyediakan tiga konsep yang bertujuan memperbaiki kualitas produk

f)

Pengetahuan mengenai Alat TQM


Untuk memberdayakan karyawan dan menerapkan TQM sebagai suatu

usaha yang berlanjut, setiap orang dalam organisasi harus dilatih teknikteknik TQM.

V.

ALAT TQM
1. 2. 3. 4. 5. 6. Check Sheet Scatter diagram Cause and effect diagram Pareto chart Flow chart Histogram Statistical process control (SPC)

7.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Hesti Maheswari SE., M.Si MANAJEMEN OPERASIONAL

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Hesti Maheswari SE., M.Si MANAJEMEN OPERASIONAL

You might also like