You are on page 1of 6

NAMA : MARGARETHA SIAH

NIM : C51109199
TUGAS : PERBANYAKAN TANAMAN DENGAN CARA OKULASI


Perbanyakan secara vegetatiI adalah cara perkembangbiakan tanaman dengan
menggunakan bagian-bagian tanaman seperti batang, cabang, ranting, pucuk daun, umbi dan
akar, untuk menghasilkan tanaman yang baru, yang sama dengan induknya. Prinsipnya adalah
merangsang tunas adventiI yang ada dibagian-bagian tersebut agar berkembang menjadi tanaman
sempurna yang memiliki akar, batang, daun sekaligus.
Salah satu diantara pembiakan tanaman secara vegetatiI adalah dengan okulasi atau yang
disebut juga dengan menempel. Bagian tanaman yang diokulasi adalah merupakan mata tunas
yang lagi dorman atau kulit batang beserta sedikit kayunya.
Tujuan utama okulasi adalah supaya mendapatkan jenis tanaman baru dengan siIat yang
menguntungkan seperti tahan penyakit serta keunggulan keunggualan siIat yang dimiliki oleh
suatu tanaman. Sedangkan untuk tunas yang ditempelkan harus merupakan tunas yang yang
produktiI atau kualitas yang tinggi. Bentuk okulasi yang sering dilakukan oleh para pengelola
kebun untuk memperbanyak tanamannya, terdiri dari beberapa bentuk, antara lain:
Okulasi bentuk batang, kotak atau bentuk persegi.
Okulasi bentuk T.
Okulasi bentuk miring.
Prinsip dari okulasi adalah melekatnya kambium suatu jenis tanaman dengan jenis
tanaman lain agar berpadu satu dan hidup. Okulasi sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan.
Karena pada saat ini kambium dapat mempertahankan diri tidak segera menjadi kering.,
demikian pula dengan mata tunas yang ditempelkan. Sedangkan pada musim kemarau, mata
tunas yang dikerat harus segera ditempelkan ke batang yang sebelumnya sudah dibuat pada pola
keratannya.
Untuk okulasi yang dilakukan pada batang bawah, biasanya dipilih dari jenis tanaman
varietas lokal yang sudah berumur sekitar 1 tahun, dan yang memiliki pertumbuhan baik, sehat
serta memiliki kulit batang yang mudah dikelupas.

Bahan dan Alat
Bahan
Cabang atau ranting tanaman
Plastik pengikat
Alat
Laboratorium bioteknologi
Pisau
Gunting

Cara Kerja
1. Siapkan batang bawah
2. Potong cabang yang akan diambil mata tunasnya.
3. Siapkan dulu mata tunas dari cabang atas, pilih mata tunas yang berpotensi tumbuh.
4. Membuat sayatan jendela pada batang bawah untuk tempat menempelkan mata tunas.
5. Tempelkan mata tunas pada sayatan jendela dibatang bawah tadi
6. Ikat mata tunas.
7. Letakkan hasil okulasi ditempat yang teduh


Teknik okulasi merupakan teknik penempelan mata tunas dari tanaman batang atas ke
batang bawah yang keduanya bersiIat unggul. Dengan cara ini akan terjadi penggabungan siIat-
siIat baik dari dua tanaman dalam waktu yang relatiI pendek dan memperlihatkan pertumbuhan
yang seragam. Tujuan utama membuat bibit okulasi adalah agar produksi bisa lebih tinggi.
Pada proses pengokulasian ini terdapat dua bagian yang penting yaitu batang atas dan
batang bawah. Kriteria batang bawah untuk dijadikan sebagai bahan okulasi adalah merupakan
induk yang diperoleh dari pembiakan generatiI yang masih muda.
Sedangkan untuk batang atas bagian tanaman yang diambil adalah yang sudah tua.
Tanaman batang atas harus diketahui asalnya untuk mempermudah menentukan hasil akhir
okulasi serta bagian atas yang diambil memiliki empat payung,pucuk tanaman dalam keadaan
tua.
Teknik okulasi dewasa ini dikenal dua cara yaitu okulasi coklat (brown budding) dan
okulasi hijau (green budding). Pada okulasi coklat batang bawah yang digunakan telah berumur
antar 9 18 bulan di pembibitan atau berdiameter lebih dari 1.5 cm yang kulit batangnya telah
berwarna coklat. Demikian pula entres yang digunakan berwarna kecoklat-coklatan. Sedangkan
pada okulasi hijau batang bawah baru berumur 3 8 bulan atau berdiameter 1 1.5 cm. Entres
yang digunakan juga masih muda dan berwarna hijau.
Pada proses pengokulasian tanaman jeruk yang telah dilakukan dalam praktikum
pembiakan vegetatiI mengalami kegagalan, mata entres yang ditempelkan pada batang bawah
mengalami kematian dengan indikasi bagian tersebut berubah bentuk menjadi berwarna coklat
kehitaman.
Pengokulasian pada tanaman disebabkan oleh beberapa Iaktor yaitu :
1. Antara batang bawah dan mata entres tanaman tersebut tidak kompatibel, sehingga tidak
terjadi keserasian yang dapat mendukung mata entres tanaman untuk tetap hidup ( segar/
berwarna hijau ).
2. Keahlian dalam okulasi, sangat dibutuhkan dalam proses pengokulasian ini. Perbedaan yang
mencolok dapat dilihat hasilnya antara orang yang sudah biasa melakukan pengokulasian dengan
orang yang baru dalam tahap pembelajaran. Terutama dari segi ketelitiannya mengokulasi, mulai
dari pembuatan jendela okulasi, pengambilan mata entes, hingga penempelan mata entes
kebatang bawah. Batang bawah yang sudah dibuat jendela serta mata entres yang telah diambil
harus segera ditempelkan agar bahan tersebut tidak terkontaminasi kotoran dari luar.

Keberhasilan okulasi juga tergantung dari keadaan batang bawah. Ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan yaitu :
Petumbuhan batang bawah yang cepat dan subur yang ditandai dengan terbentuknya payung
dengan baik, akan menghasilkan okulasi yang baik.
Perbedaan umur antara batang bawah dan kayu entres tidak boleh terlalu mencolok.
Okulasi akan berhasil bila saat dilakukan okulasi batang bawah dan batang atas berada dalam
stadium pertumbuhan. Okulasi hendaknya dilakukan saat batang bawah maupun batang atas
tidak berada dalam dalam stadium membentuk payung baru, yaitu pada stadium B, dan akan
lebih baik lagi pada stadium C dimana daun telah berkembang penuh dan berwarna hijau bila
okulasi dilaksanakan saat daun membentuk payung baru, kulitnya melekat kuat pada bagian
kayunya.

DaItar Pustaka


Ashari, S. 1995. Hortikultura Aspek Budidaya. Universitas Indonesia
Press. Jakarta.

ochiman, K. dan S. S. Harjadi. 1973. Pembiakan VegetatiI. Departemen
Agronomi Fakultas Pertanian IPB. 72 hal.

Pracaya. 1991. Hama dan Penyakit Tanaman. Jakarta : PT. Penebar
Swadaya

You might also like