You are on page 1of 7

ADVOKASI DALAM PROMOSI KESEHATAN

DISUSUN OLEH :
FRANSISKA ROSDIANA (P278203100)
NOVA ARLISA NINGSIH (P27820310019)
LULUK ANGGARANI (P27820310013)
NYOMAN SATHYA WS (P27820310024)
WAHYU TRI UTAMI (P27820310036)
WIDIYAS ULFIA RACHMA (P27820310038)
WINDAH KURNIAWATI (P27820310039)
DWI SUSILOWATI (P278203100)
OKKY OCTAVIA P. (P278203100)
YULFRIDA KURNIALAHAY (P278203100)

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
PRODI KEPERAWATAN DIII KAMPUS SUTOPO SURABAYA
TAHUN 2011 - 2012
Advokasi dalam Promosi Kesehatan
A.PENGERTIAN
Advokasi secara harIiah berarti pembelaan,sokongan atau bantuan terhadap seseorang
yang mempunyai permasalahan.Istilah advokasi mula-mula digunakan di bidang hukum atau
pengadilan.
Menurut Johns Hopkins (1990) advokasi adalah usaha untuk mempengaruhi kebijakan
publik melalui bermacam-macam bentuk komunikasi persuasiI. Advocacy is a combination of
individual and social action designed to gain political commitment, policy support, social
acceptance and systems support for particular health goal and programme. (WHO, 1989).
Advokasi ialah kombinasi pendekatan antara individu dan kegiatan sosial yang dilakukan untuk
memperoleh komitmen politik, dukungan kebijakan, dukungan masyarakat dan adanya sistem
yang mendukung suatu program atau kegiatan kesehatan.
Istilah advocacy/advokasi di bidang kesehatan mulai digunakan dalam program
kesehatan masyarakat pertama kali oleh WHO pada tahun 1984 sebagai salah satu strategi global
Pendidikan atau Promosi Kesehatan.WHO merumuskan bahwa dalam mewujudkan visi dan misi
Promosi Kesehatan secara eIektiI menggunakan 3 strategi pokok,yaitu :
1) Advocacy (Advokasi)
2) Social support (Dukungan sosial)
3) Empowerment (Pemberdayaan Masyarakat0
Advokasi diartikan sebagai upaya pendekatan terhadap orang lain yang dianggap
mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan suatu program atau kegiatan yang
dilaksanakan.Oleh karena itu yang menjadi sasaran advokasi adalah para pemimpin atau
pengambil kebijakan (policy makers) atau pembuat keputusan (decision makers) baik di institusi
pemerintah maupun swasta.
Dalam advokasi peran komunikasi sangat penting, sehingga komunikasi dalam rangka
advokasi kesehatan memerlukan kiat khusus agar komunikasi eIektiI. Kiat-kiatnya antara lain
sebagai berikut :
1. Jelas ( clear )
2. Benar ( correct )
3. Konkret ( concrete )
4. Lengkap ( complete )
5. Ringkas ( concise )
6. Meyakinkan ( Convince )
7. Konstekstual ( contexual )
8. Berani ( courage )
9. Hati hati ( coutious )
10.Sopan ( courteous )
B. PRINSIP DASAR ADVOKASI
Advokasi tidak hanya sekedar melakukan lobby politik,tetapi mencakup kegiatan
persuasiI, memberikan semangat dan bahkan sampai memberikan pressure atau tekanan kepada
para pemimpin institusi Tujuan advokasi yaitu :
1. Komitmen politik ( Political commitment )
Komitmen para pembuat keputusan atau penentu kebijakan sangat penting untuk mendukung
atau mengeluarkan peraturan-peraturan yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat,misalnya
untuk pembahasan kenaikan anggaran kesehatan,contoh konkrit pencanangan Indonesia Sehat
2010 oleh presiden.Untuk meningkatkan komitmen ini sangat dibutuhkan advokasi yang baik.
2. Dukungan kebijakan ( Policy support )
Adanya komitmen politik dari para eksekutiI, maka perlu ditindaklanjuti dengan advokasi lagi
agar dikeluarkan kebijakan untuk mendukung program yang telah memperoleh komitmen politik
tersebut.
3. Penerimaan sosial ( Social acceptance )
Penerimaan sosial artinya diterimanya suatu program oleh masyarakat. Suatu program kesehatan
yang telah memperoleh komitmen dan dukungan kebijakan, maka langkah selanjutnya adalah
mensosialisasikan program tersebut untuk memperoleh dukungan masyarakat.
4. Dukungan sistem ( System support)

Agar suatu program kesehatan berjalan baik maka perlunya sistem atau prosedur kerja yang jelas
mendukung.
. METODE DAN TEKNIK ADVOKASI
Metode / cara dan teknik advokasi untuk mencapai tujuan ada bermacam-macam,yaitu :
1. Lobi politik ( political lobying )
Lobi adalah berbincang-bincang secara inIormal dengan para pejabat untuk menginIormasikan
dengan membahas masalah dan program kesehatan yang akan dilaksanakan. Tahap pertama lobi
ini adalah : petugas kesehatan menyampaikan keseriusan masalah kesehatan yang dihadapi di
wilayah kerjanya, dan dampaknya terhadap kehidupan masyarakat. Kemudian disampaikan
alternatiI terbaik untuk memecahkan atau menanggulangi masalah tersebut. Dalam lobi ini perlu
dibawa atau ditunjukkan data dengan yang akurat (evidence based) tentang masalah kesehatan
tersebut kepada pejabat yang bersangkutan.
2. Seminar / Presentasi
Seminar atau presentasi yang dihadiri oleh para pejabat lintas program dan lintas sektoral.
Petugas kesehatan menyajikan masalah kesehatan diwilayah kerjanya, lengkap dengan data dan
ilustrasi yang menarik, serta rencana program pemecahannya. Kemudian masalah tersebut
dibahas bersama sama, yang akhirnya diharapkan akan diperoleh komitmen dan sama yang
akhirnya diharapkan akan diperoleh komitmen dan dukungan terhadap program yang akan
dilaksanakan tersebut.
3. Media
Advokasi media adalah melakukan kegiatan advokasi dengan menggunakan media, khususnya
media massa. Melalui media cetak maupun media elektronik, permasalahan kesehatan disajikan
dengan baik dalam bentuk lisan, artikel, berita, diskusi, penyampaian pendapat, dan sebagainya.
Seperti kita ketahui bersama media massa mempunyai kemampuan yang kuat untuk membentuk
opini publik (public opinion) yang dapat memengaruhi bahkan merupakan tekanan (pressure)
terhadap para penentu kebijakan dan para pengambil keputusan.
4. Perkumpulan
Assosiasi atau perkumpulan orang-orang yang mempunyai niat atau keterkaitan terhadap
masalah tertentu atau perkumpulan proIesi adalah juga merupakan bentuk advokasi. Contoh :
kelompok orang yang peduli AIDS adalah kumpulan orang-orang yang peduli terhadapa masalah
HIV/AIDS yang melanda masyarakat. Kemudian kelompok ini melakukan kegiatan kegiatan
untuk menanggulangi HIV / AIDS.
D. UNSUR-UNSUR ADVOKASI
Ada 8 unsur dasar advokasi,yaitu :
1. Penetepan tujuan advokasi
2. PemanIaatan data dan riset untuk advokasi
3. IdentiIikasi khalayak sasaran
4. Pengembangan dan penyampaian pesan advokasi
5. Membangun koalisi
6. Membuat presentasi yang persuasiI
7. Penggalangan dana untuk advokasi
8. Evaluasi upaya advokasi.
E. PENDEKATAN UTAMA ADVOKASI
Ada 5 pendekatan utama advokasi,yaitu :
1. Melibatkan para pemimpin
2. Bekerja dengan media massa
3. Membangun kemitraan
4. Memobilisasi massa
5. Membangun kapasitas.

. LANGKAH-LANGKAH ADVOKASI
1. Tahap Persiapan
Persiapan advokasi yang paling penting adalah menyusun bahan/materi atau instrumen
advokasi.Bahan advokasi adalah: data inIormasi bukti yang dikemas dalam bentuk
tabel,graIik atau diagram yang mnjelaskan besarnya masalah kesehatan,akibat atau dampak
masalah,dampak ekonomi, dan program yang diusulkan / proposal program.
2. Tahap pelaksanaan
Pelaksanaan advokasi tergantung dari metode atau cara advokasi.

3. Tahap Penilaian
Untuk menilai keberhasilan advokasi dapat menggunakan indikator sebagai berikut :
a. SoItware, misalnya: dikeluarkannya UU, PP, Perda, KepMen, SK, Bupati, MOU,dsb
b. Hardware,misalnya:meningkatnya anggaran kesehatan,adanya bantuan sarana.

G. ARGUMENTASI UNTUK ADVOKASI
Secara sederhana advokasi adalah kegiatan untuk meyakinkan para penentu kebijakan atau para
pembuat keputusan sehingga mereka memberikan dukungan, baik kebijakan, Iasilitas, maupun
dana terhadap program yang ditawarkan. Dibawah ini ada beberapa hal yang dapat memperkuat
argumentasi dalam melakukan kegiatan advokasi :
a. Meyakinkan (Credible)
b. Layak (Feasible)
c. Relevan (relevant)
d. Penting (Urgent)
e. Prioritas Tinggi (High Priority)
Apabila petugas kesehatan akan melakukan advokasi kepada para penentu kebijakan atau
pengambil keputusan untuk memperoleh dukungan program kesehatan, program tersebut harus
didukung dengan argument yang kuat. Program akan mempunyai argumen kuat bila program
tersebut disusun berdasarkan data yang akurat, layak secara teknis, politis, relevan, urgent, dan
mempunyai prioritas yang tinggi
H. KOMUNIKASI DALAM ADVOKASI

You might also like