You are on page 1of 20

Nama : Luberta Srirahajeng C NIM : 100154400263 Kelas : PLB.

A Anda adalah seorang guru di suatu Sekolah Luar Biasa (SLB) di daerah terpencil X. Anda memiliki anak didik dalam satu kelas 20 orang. Dalam kelas Anda, Anda dibantu oleh hanya seorang kader yang pernah mendapat kursus terkait dengan anak berkebutuhan khusus. 1. Kondisi geografi wilayah X

a. Merupakan daerah pegunungan kapur yang tandus b. Air bersih sangat sulit didapat, yang ada hanya air tadah hujan c. Fasilitas layanan kesehatan ada puskesmas dan poli bersalin desa (polindes). Akan tetapi, petugas sering tidak ada di tempat d. Masyarakat disana seringkali berobat ke dukun e. Jarak dengan kota lebih dari 50 km, yang ditempuh hanya dengan jalan darat saja f. Jalan makadam, dan jika hujan jalan sangat becek dan licin g. Sarana transportasi utama adalah ojek h. Sarana telekomunikasi hanya satu yaitu telepon yang terletak di bali desa. 2. Sosiokultural masyarakatnya

a. Mata pencaharian petani, buruh tani, dan peternak b. Masyarakat tergolong miskin dengan penghasilan kurang dari Rp 500.000,00 c. Budaya tergolong kolot, cenderung tidak mau menerima hal-hal baru d. Pendidikan setara SD dan tamat SD 3. Ananknya. Namanya Y dengan jenis kelamin laki-laki. 5 bersaudara dan dia adalah anak pertama. Umur Y sekarang 4 tahun. Nama ayah, tuan A, bekerja sebagai petani. Penghasilan ayah Rp 200.000,00 per bulan. Dan nama ibu adalah B sebagai ibu rumah tangga. 4. Kondisi rumah anak. Rumah berukuran 4m x 5m. Atap genteng tapi dinding gedeg(bambu). Di dalam rumah memelihara 2 ekor kambing. Tidak terdapat jamban keluarga. 5. Riwayat kehamilan ibu. Ibu pernah jatuh waktu hamil. Ibu tidak pernah kontrol selama hamil dan tidak pernah tablet Fe (ferum)/zat besi. Ibu pernah sakit gondong. 6. Riwayat persalinan. Persalinan spontan di polindes, prematur, umur kehamilan 7 bulan. Berat badan lahir rendah 1500 gr. 7. Riwayat imunisasi. Imunisasi dapat semua dari BCG, DPT(1,2,3), Polio (1,2,3), campak dan hepatitis B. 8. 9. Riwayat pemberian ASI. Diberikan selama 1 tahun. Riwayat makan. Tidak mau makan sayur, buah, daging, dan telur. Sukanya makan permen, coklat, dan krupuk.

10. Riwayat sakit selama 4 tahun. Umur 2 tahun : opname karena diare Umur 3 tahun : Opname karena radang paru-paru Sering sakit batuk, pilek, dan panas. Sering kejang-kejang saat panas (step) 11. Statusku kesehatan Y Fisik : kepala dapat dilihat selaput bening mata pucat, rambut jarang, mudah rontok, dan seperti rambut jagung. Bibirnya pucat. Dan hidung keluar cairan (ingus), kulit kering, perutnya buncit, dan tangan kaki kurus. 12. Status gizi anak. Berat badan 1 tahun : 6 kg 2 tahun : 9 kg Lingkar kepala 1 tahun : 44 cm 2 tahun : 46 cm 13. Status perkembangan anak a. Terjadi kelambatan bicara. Baru bisa bicara umur 2,5 tahun b. Berjalan dengan berpegangan baru bisa umur 15 bulan c. Berdiri tanpa berpegangan umur 3,5 tahun d. Tidak tertarik dengan mainan seusianya e. Sering menarik tangan ibu dan ayah untuk mendapatkan perhatian f. Tidak suka berinteraksi dengan teman seusia g. Melakukan gerakan tertentu tanpa tujuan 3 tahun : 10 kg 4 tahun : 12 kg 3 tahun : 48 cm 4 tahun : 49 cm

Pertanyaan!! 1. Menurut Anda, anak ini sehat atau tidak? Jelaskan!!! Menurut saya, anak Y termasuk anak yang tidak sehat. Saya mengatakan Y tidak sehat mempunyai beberapa alasan dan dasar-dasar, yaitu a. UU No.23 Tahun 1992 tentang kesehatan menyatakan bahwa Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Dari UU tersebut, kesehatan harus dilihat dari segi fisik, mental, dan sosial. Secara fisik Y kurang memadai, yang mana telah disebutkan pada data kondisi fisik Y, yaitu selaput bening mata pucat, rambut jarang, mudah rontok, dan seperti rambut jagung. Bibirnya pucat. Dan hidung keluar cairan (ingus), kulit kering, perutnya buncit, dan tangan kaki kurus. Kondisi fisik seperti itu, secara langsung akan membatasi Y untuk melakukan hubungan sosial sehingga mengalami gangguan sosialisasi. Disamping itu, keterbatasan fisik yang dialami Y juga berdampak mengurangi produktifitas Y untuk bergerak dan melakukan hal yang mempengaruhi perkembangan dirinya, sehingga harusnya di umur 4 tahun anak sudah bisa berjalan dan berlari namun Y masih baru bisa berjalan, karena perkembangan berjalannya mengalami keterlambatan. Dari segi jiwa, kondisi fisik yang terbatas dan tidak sama (abnormal) mempengaruhi kondisi psikologis Y. Y memilih tidak berkecimpung/terjun/ menarik diri dalam lingkungan sosialnya. b. Menurut WHO (1981): Health is a state of complete physical, mental and social well -being, and not merely the absence of disease or infirmity. Yang berarti bahwa sehat sebagai suatu keadaan sempurna baik jasmani, rohani, maupun kesejahteraan sosial seseorang. Keadaan jasmani pada Y sudah tampak jelas tidak memenuhi standar kesehatan. Dari rohani Y pun sama, terbukti dengan penarikan diri Y dari lingkup sosialnya (teman sebaya). c. Dalam konsep kesehatan pada definisi sakit diungkapkan bahwa sakit adalah seseorang yang menderita penyakit menahun (kronis) atau gangguan kesehatan yang mengakibatkan aktivitas kerja/kegiatannya terganggu. Berdasarkan definisi sakit tersebut, Y mengalami gangguan kesehatan khususnya fisik yang secara langsung menyebabkan Y sempit ruang geraknya dan tidak bisa beraktifitas selayaknya anak normal lain seusianya. d. Gaya hidup Y dan keluarga tidak memenuhi persyarakatan sehat. Alasannya karena, di dalam rumah Y terdapat peliharaan 2 ekor kambing yang seharusnya dipelihara di luar rumah karena dari kotoran, bau dan lain-lain dapat mempengaruhi kondisi kesehatan Y dan keluarga. e. Berdasarkan riwayat sakit yang pernah diderita, Y pernah menjalani opname dua kali dengan penyakit yang tidak bisa dikatakan penyakit biasa. Penyakit radang paru-paru sering kali tidak langsung sembuh dan butuh proses yang lama serta penanganan intensif untuk penyembuhan

total. Selain itu, kondisi Y yang sering sakit-sakitan (batuk, pilek, dan demam tinggi sampai kejang-kejang) sering dialami. 2. Faktor apa saja yang mempengaruhi derajat kesehatan anak Y? Berdasarkan konsep Hendrick L Blumm, terdapat 4 faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan, yaitu perilaku, lingkungan, keturunan, dan pelayanan kesehatan. a) Perilaku yang sehat akan mempengaruhi kesehatan seseorang. Gaya hidup, pola makan yang sehat dapat terhindar dari penyakit. Jenis makanan yang Y konsumsi tidak memenuhi kecukupan gizi. Buah, sayur, daging, dan telur merupakan makanan yang bergizi yang memenuhi protein, vitamin, mineral, zat besi, lemak, dan komponen penting lain yang dibutuhkan oleh tubuh. Gaya hidup bersih, misalnya mencuci tangan sebelum makan, setidaknya dapat mengurangi kuman yang menempel sehingga mengurangi penyakit yang akan menyerang saluran pencernaan. Dari aplikasi gaya hidup bersih ini saja tidak bisa dikatakan memenuhi syarat kesehatan atau kebersihan, karena air yang ada bukanlah air bersih melainkan air tadah hujan. b) Lingkungan sehat, bersih akan berdampak baik bagi kesehatan. Lingkungan berhubungan langsung karena manusia hidup dalam lingkungan (keluarga, sekolah, dan masyarakat). Sumber Daya Alam (SDA) di lingkungan pun mempengaruhi kesehatan Y. Dengan letak geografis yang di pegunungan kapur dengan jenis tanahnya adalah tanah tandus, mengakibatkan tidak semua jenis tanaman dapat tumbuh subur. Sehingga, sayuran yang seharusnya bisa dikonsumsi oleh Y tidak terkomsumsi, apalagi dengan riwayat makan anak yang cukup sulit mengkonsumsi sayuran. Dari jenis tanah yang berdampak pada tanaman, air bersih pun juga berpengaruh besar dengan kelangsungan hidup Y, yang mana air merupakan kebutuhan primer manusia. Hanya dengan mengkonsumsi air tadah hujan, maka mineral yang diperoleh tidak steril dan kandungan zat yang ada dalam air tidak sebagus air bersih pada umumnya. Tingkat kebersihan air yang ada pada wilayah X, tidak memenuhi standar gizi anak, sehingga dapat menyebabkan penyakit karena air keruh sangat cepat dalam penularan bakteri dan virus. c) Keturunan. Disini dapat dilihat dari faktor jenis kelamin, dikatakan bahwa perempuan lebih cepat terserang virus dibanding laki-laki. Selain itu, faktor keturunan dari orang tua juga mempengaruhi derajat kesehatan anak. Misalnya, penyakit yang dibawa orang tua dapat menurun kepada anaknya. Pada data disebutkan riwayat ibu pernah mengalami penyakit gondong, disitu juga bisa menjadi salah satu penyebab gangguan kesehatan. d) Pelayanan kesehatan misalnya dengan mendirikan puskesmas, pustu, bidan desa, pos obat desa, dan lain-lain. Selain sarana yang disediakan juga haruslah terdapat dokter atau bidan yang siap sedia melayani masyarakat. Disediakan juga pelayanan rujukan ke rumah sakit dan

ditingkatkannya pembangunan rumah sakit baru di setiap kabupaten/kota. Untuk mempermudah pelayanan kesehatan masyarakat langsung dapat diberikan jaminan kesehatan masyarakat (jamkesnas), sehingga tidak ada kata tidak bisa berobat karena tidak memiliki biaya. Pelayanan kesehatan masyarakat juga memiliki pengaruh banyak terhadap kesehatan masyarakat, misalnya yang tertera pada data, dikatakan bahwa hanya terdapat puskesmas dan dengan pelayanan yang buruk karena sering tidak adanya petugas dan dengan memberi pelayanan yang apa adanya serta terbatas. Padahal untuk mengobati orang sakit harus ditangani dengan pelayanan yang maksimal Adapun faktor lain yang mempengaruhi derajat kesehatan anak Y, yaitu berdasar segitiga epidemiologi. Menurut segitiga epidemiologi, permasalahan kesehatan tergantung pada interaksi dan keseimbangan antara agent, host, dan environment. a) Agent Berbagai faktor internal-eksternal yang dengan atau tanpanya dapat menyebabkan terjadinya penyakit atau sakit. Agent ini bisa bersifat biologis, kimia, fisik, mekanis, atau psikososial. Unsur yang bersifat biologis dikarenakan oleh mikroorganisme (virus, bakteri, protozoa, dll), unsur kimiawi dikarenakan bahan dari luar tubuh maupun dalam tubuh (karbonmonoksida, obat-obatan, pestisida, dll), unsur nutrisi karena bahan makanan yang tidak memenuhi standart gizi yang ditentukan, unsur fisika disebabkan panas, benturan, dll, dan unsur psikis atau genetik terkait dengan hereditas atau keturunan. Dan juga unsur gaya hidup (merokok, alkohol, dll). Jadi agent ini dapat berupa yang merugikan kesehatan atau yang meningkatkan kesehatan. Dari penjelasan di atas, Y mengalami gangguan kesehatan, karena makan yang dikonsumsi tidak mencukupi standar gizi yang dibutuhkan oleh tubuh. Sehingga anak mengalami penurunan kondisi fisik. Selain penurunan kondisi fisik, juga terjadi terhambatnya perkembangan anak, misal pada waktu mulai berjalan. b) Host Penjamu adalah sesorang atau sekelompok orang yang rentan terhadap penyakit atau sakit tertentu. Faktor host antara lain situasi atau kondisi fisik dan psikososoial yang menyebabkan seseorang yang beresiko menjadi sakit. Kondisi fisik yang terjadi pada Y sangat tidak memenuhi standar sehat, sehingga Y lebih beresiko terjangkit penyakit c) Environment Lingkungan adalah faktor yang ketiga sebagai penunjang terjadinya penyakit, hal ini karena datangnya dari luar atau biasa disebut dengan faktor ekstrinsik. Faktor lingkungan ini mencakup lingkungan biologi, fisik, dan sosial ekonomi. Pada kondisi Y, faktor biologi tampak jelas pada kondisi rumahnya yang memelihara dua ekor kambing. Dengan luas rumah yang berukuran 4m x 5m dan dihuni 7 orang, sangat tidak memenuhi

syarat rumah sehat. Hewan yang dipelihara di dalam rumah akan membawa dampak negatif bagi kesehatan, yaitu dapat menularkan virus dan bakteri yang mana dapat mempengaruhi perkembangan dan kesehatan anak serta orang tua. Lingkungan fisik pada wilayah X, memiliki karakteristik tanah tandus, kesulitan air bersih dan hanya ada air tadah hujan, serta dengan hidup di daerah pegunungan kapur maka udara akan terpengaruh dan kemungkinan udaranya pun kurang bersih yang bisa mengakibatkan gangguan kesehatan pada keluarga tuan A. Lingkungan sosial ekonomi kelurga tuan A secara ekonomi dikatakan sebagi keluarga ekonomi kelas ke bawah. Ditinjau dari pekerjaan dan gaji tuan A yang dirasa sangat tidak bisa untuk mencukupi dan memberikan makanan yang bergizi untuk keluarga, akan memiliki dampak terhadap kelangsungan kesehatan seluruh keluarga bukan hanya Y. Selain dari pekerjaan dan gaji, pelayanan kesehatan juga masuk dalam lingkungan sosial ekonomi. Pelayanan kesehatan yang minim dan jarang hadirnya petugas juga berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat setempat. Apabila ada warga yang membutuhkan pelayanan kesehatan maka mereka akan sulit untuk mendapatkan karena kurang sigapnya petugas. Berdasarkan kedua teori yang melandasi derajat kesehatan Y, maka dapat disimpulkan, bahwa terdapat keterkaitan yang erat dan saling berhubungan antara satu dengan yang lain terhadap keberlangsungan hidup yang sehat bagi Y. 3. Bagaimana pertumbuhan anak Y? Jelaskan alasannya! Dalam menetukan pertumbuhan anak, kita harus mengetahui parameter yang akan digunakan untuk menilai pertumbuhan fisik. Umumnya parameter yang digunakan untuk menilai pertumbuhan fisik dibagi menjadi dua, yaitu a. Tergantung umur (age dependence) Berat badan (BB) terhadap umur Tinggi/panjang badan (TB) terhadap umur Lingkar kepala (LK) terhadap umur Lingkaran lengan atas (LLA) terhadap umur

b. Tidak bergantung umur BB terhadap TB LLA terhadap TB (QUAC Stick = Quacker Arm Circumference measuring stick) Lain-lain: LLA dibanding dengan standar/baku, lipatan kulit pada trisep, subskapular, abdominal dibanding dengan baku.

Status Berdasarkan Indeks Antropometri INDEKS STATUS GIZI BB/U Gizi Baik Gizi Sedang Gizi Kurang Gizi Buruk > 80% 71% - 80% 61% - 70% 60% > 90% 81% - 90% 71% - 80% 70% TB/U > 90% 81% - 90% 71% - 80% 70% BB/TB

Disini berat badan dijadikan sebagai indikator yang terbaik untuk mengetahui keadaan gizi dan tumbuh kembang anak. Indikator berat badan dimanfaatkan dalam klinik untu: a. Bahan informasi untuk menilai keadaan gizi baik yang akut maupun yang kronis, tumbuh kembang dan kesehatan. b. Memonitor keadaan kesehatan, misalnya pada pengobatan penyakit. c. Dasar perhitungan dosis obat dan makanan yang perlu diberikan. Pada bayi yang lahir cukup bulan, berat badan waktu lahir akan kembali pada hari ke-10. Berat badan menjadi dua kali berat waktu lahir pada bayi umur 5 bulan, menjadi 3 kali berat badan lahir pada umur 1 tahun, dan menjadi 4 kali berat badan lahir pada umur 2 tahun. Pada masa prasekolah kenaikan berat badan rata-rata 2kg/tahun. Kemudian pertumbuhan konstan mulai berakhir dan dimulai. Dapat pula digunakan rumus yang dikutip dari Behrman, 1992 untuk memperkirakan berat badan adalah sebagai berikut: Perkiraan berat badan dalam kilogram: a. 312 bulan: umum (bulan) + 9 b. 16 tahun: umur (tahun) x 2 + 8 c. 512 tahun: umur (tahun) x 7 5 Untuk lingkar kepala dipakai sebagai penaksir tumbuh otak dan pengukuran tulang tengkorak. Ukuran lingkar kepala meggambarkan isi kepala termasuk otak dan cairan serebrospinal. Pertumbuhan LK yang paling pesat adalah pada 6 bulan pertama kehidupan, yaitu dari 34 cm pada waktu lahir menjadi 44 cm pada umur 6 bulan. Sedangkan umur 1 tahun 47 cm, 2 tahun 49 cm, dan dewasa 54 cm. Oleh karena itu manfaat pengukuran LK hanya terbatas pada 6 bulan pertama lahir sampai 2 tahun.

Berdasarkan rumusan di atas, dari status gizi yang ada dalam data, anak Y hanya bisa dilihat berdasarkan berat badan dan lingkar kepala. Berdasarkan berat badan, yaitu NORMAL Usia Lahir 1 tahun 2 tahun 3 tahun 4 tahun BB 33,5kg 10, 5kg 12kg 14 kg 16kg ANAKY Usia Lahir 1 tahun 2 tahun 3 tahun 4 tahun BB 1,5kg 6kg 9kg 10kg 12kg

Diatas merupakan tabel perbandingan berat badan anak normal dengan anak Y. Anak lahir dalam kondisi prematur dan berat badan lahir rendah (BBLR). Hal ini akibat gizi ibu jelek sebelum terjadinya kehamilan maupun pada waktu sedang hamil, kelahiran belum pada umurnya, dan tidak pernah dikontrol ke dokter kandungan, sehingga orang tua tidak mengerti perkembangan janin selama dalam kandungan.Pada data dikatakan Ibu B saat mengandung anak Y pernah mengalami jatuh, kekurangan tablet Fe/zat besi, tidak pernah mengontrolkan kandungan, dan saat hamil pernah mengalami sakit gondong. Beberapa hal tersebut juga menjadi faktor terjadinya gangguan khususnya pertumbuhan pada anak. Gizi yang harus dikonsumsi anak melalui darah ibu saat dalam kandungan tidak tercukupi. Oleh karena itu, anak bisa lahir dalam kondisi berat badan yang sangat rendah dibanding bayi normal, berbeda sekitar 1,52kg dari bayi normal. Dari status gizi berdasarkan indeks antropometri, sebagai berikut: Usia Lahir 1 tahun 2 tahun 3 tahun 4 tahun BB 1,5kg 6kg 9kg 10kg 12kg Persentase 43% dari 100% berat badan normal 57% dari 100% berat badan normal 75% dari 100% berat badan normal 71% dari 100% berat badan normal 75% dari 100% berat badan normal Status Gizi Gizi Buruk Gizi Buruk Gizi Sedang Gizi Sedang Gizi Sedang

Dari tabel berikut terlihat, anak Y terlahir dalam kondisi gizi buruk. Akan tetapi, semakin bertambah usia, pertumbuhan mulai menunjukkan hasil yang baik. Y mulai mengalami kenaikan yang dari awal menyandang gizi buruk akhirnya menjadi gizi sedang. Y dikatakan gizi sedang berdasarkan indeks antropometri status gizi. Apabila berdasarkan rumusan umum, maka Y mengalami kenaikan BB yang cukup baik, karena saat usia 1 tahun, Y mengalami kenaikan hingga 4,5kg. Kenaikan tersebut sesuai dengan standar baku perhitungan saat anak usia 1 tahun maka BB akan bertambah menjadi 3 kali BBL. Pada usia 2 tahun, BB Y mengalami kenaikan sebanyak 3kg, sesuai dengan standar baku bahwa anak usia 2 tahun beratnya yaitu 4 kali BBL. Pertambahan yang

cukup baik sehingga mengangkat anak dari gizi buruk ke gizi sedang kemungkinan berasal dari kelengkapan imunisasi yang anak terima. Y menerima imunisasi dengan lengkap mulai dari BCG, DPT (1,2,3), Polio (1,2,3), campak, dan hepatitisB. Berdasarkan KMS yang ada, kondisi anak pada saat lahir berada pada status gizi buruk. Dan pada umur 2 tahun mengalami peningkatan sedikit di atas ambang gizi buruk. Akan tetapi, saat menginjak umur 3 tahun, kondisi anak berada tepat di batas (garis merah). Jadi meski anak mengalami peningkatan, ternyata peningkatan tersebut tidak mencapai gizi yang dikatakan seimbang. Pada umur 4 tahun, BB anak Y mengalami peningkatan yang menurut KMS sudah sedikit mendekati gizi baik. Berdasarkan LK lahir hingga berumur 4 tahun. Y sedikit perlu perhatian khusus, karena pertumbuhan LK pada Y terlihat kurang bagus dan kurang optimal serta tidak sesuai dengan umur. NORMAL Usia Lahir 6 bulan 1 tahun 2 tahun Dewasa Lingkar Kepala 34 cm 44 cm 47 cm 49 cm 5455 cm Usia 1 tahun 2 tahun 3 tahun 4 tahun ANAK Y Lingkar kepala 44 cm 46 cm 48 cm 49 cm

Tampak jelas, bahwa LK Y tidak tumbuh dengan baik. Yang mana harusnya pada usia 2 tahun memiliki LK sebesar 49 cm, namun Y hanya memiliki 46 cm, berada dibawah 3cm dari ambang normal. Namun, pada rumusan yang mengatakan bahwa pada usia 13 tahun LK bertambah 1cm/tahun, Y mengalami pertumbuhan yang baik. Diketahui pada usia 13 tahun Y mengalami enambahan LK rata-rata sebesar 2cm/tahun. Akan tetapi, penambahan tersebutu tidak sesuai dengan standar normal LK anak. Selain berdasarkan BB dan LK, pertumbuhan juga dapat dilihat dari kondisi fisik lain, yaitu kulitnya kering, hal itu menunjukkan Y kekurangan mineral yang membuat kulit tampak segar dan vitamin K yang berfungsi untuk menyehatkan kulit. Kondisi mata pucat, bisa diakibatkan kekurangan vitamin A yang baik untuk mata. Kondisi rambut jarang, mudah rontok dan seperti rambut jagung, menandakkan anak kekurangan nutrisi rambut. Akibat kekurangan hal yang merangsang pertumbuhan, maka anak Y mengalami kelambatan/gangguan pertumbuhan. Berdasarkan landasan perhitungan BB dan LK, pertumbuhan Y mengalami gangguan/keterlambatan pertumbuhan yang berdasarkan data diakibatkan oleh: a. Riwayat kehamilan ibu yang kekurangan nutrisi dan gizi yang cukup saat mengandung. b. Ibu kurang memperhatikan kondisi pertumbuhan janin pada saat dalam kandungan/tidak pernah memeriksakan kandungannya ke dokter.

c. Ibu pernah jatuh saat mengandung, dapat menyebabkan janin stres atau kaget. d. Riwayat persalinan yang kurang baik. Pelayanan saat bersalin kurang maksimal. Serta bayii lahir dalam kondisi prematur atau lahir belum umurnya. e. Riwayat ibu memberikan ASI yang hanya diberikan selama 1 tahun. Padahal seharusnya ASI diberikan selama 2 tahun, sehingga nutrisi yang diterima anak dari ASI bisa didapat dengan penuh. ASI sangat berperan penting pada pertumbuhan bayi karena pada ASI terkandung gizi yang cukup tinggi dan sebagai salah satu stimulasi tumbuh kembang anak. f. Riwayat makan anak yang tergolong sulit dan pilih-pilih namun makanan yang dipilih kurang bahkan tidak memenuhi standar kecukupan gizi yang diperlukan dalam proses pertumbuhan. Makanan yang sering dikonsumsi Y tidak mengandung vitamin yang cukup, protein, karbohidrat, zat besi, mineral, serat, karena Y tidak suka mengkonsumsi sayur, daging, buah dan telur. Padahal makanan-makanan yang tidak disukai Y adalah makanan terbaik yang harusnya dikonsumsi sebagai penunjang keberhasilan pertumbuhan Y. g. Dari riwayar sakit yang pernah dialami oleh Y juga memilki pengaruh terhadap pertumbuhan Y. Hal tersebut dikarenakan, dengan seringnya Y mengalami sakit, maka dapat mempengaruhi berat badan Y. Kondisi fisik yang turun, akan berdampak pada semua, dari psikis dan psikologi. 4. Bagaimana dengan tingkat perkembangan anak tersebut? Jelaskan menurut pendapat Anda!! Perkembangan pada anak menyangkut bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam bidang motorik kasar, motorik halus, kemampuan berbahasa, kreativitas, kesadaran sosial, emosi, intelegensi, maupun sosialisasi dan kemandirian. Hal-hal itu yang akan menjadi landasan perkembangan berikutnya. Periode paling penting dalam perkembangan adalah masa balita. Dalam perkembangan anak terdapat masa kritis, dimana diperlukan rangsanga/stimulus yang berguna agar potensi berkembang, sehingga perlu mendapatkan perhatian. Frankenburg, dkk (1981) melalui Denver Development Stress Test (DDST), mengemukakan 4 parameter perkembangan yang dipakai dalam menilai perkembangan anak balita, yaitu a. Personal social (perilaku sosial). Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya. b. Fine motor adaptive (gerakan motorik halus). Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu, melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat. Misalnya kemampuan untuk menggambar, memegang sesuatu benda.

c. Language (bahasa). Kemampuan untuk memberikan respon terhadap suara, mengikuti perintah, dan berbicara spontan. d. Gross motor (gerakan motorik kasar). Aspek yang berhungan dengan pergerakan dan sikap tubuh. Berdasarkan parameter menurut Frankenburg, anak Y mengalami gangguan perkembangan. Terbukti dengan fenomena terlambat bicara, tidak tertarik pada mainan, dan melakukan gerak semaunya tanpa ada tujuan. Kemampuan merespon pembicaraan tidak akan terjadi karena kondisi anak yang terlambat berbicara dan baru bisa berbicara pada usia 2,5 tahun yang normalnya mulai usia 918 bulan. Kemampuan untuk mendiri pun tidak dialami Y sesuai dengan usia, karena Y mengalami terlambat berjalan. Pada usia 15 bulan Y baru saja bisa berjalan dengan berpegangan, yang mana kondisi normalnya tindakan itu pada usia 912 bulan. Dan berdiri tanpa berpegangan baru bisa pada usia 3,5 tahun yang seharusnya dapat dilakukan pada usia 13 bulan. Dapat dikatakan Y mengalami gangguan perkembangan motorik yang disebut dengan muscular distorfi, yaitu keterlambatan dalam kemampuan berjalan. Dan hal lain yang menunjukkan gejala gangguan perkembangan adalah anak tidak suka berinteraksi dengan teman sebayanya. Hal ini dapat disebabkan kemampuan bahasanya, kondisi yang tidak bisa berjalan, dan kondisi fisik yang kurang diterima di lingkungan sosial. 5. Apa anak ini perlu distimulasi? Bila iya, stimulasi apa yang akan dilakukan? Jelaskan!!! Dengan keadaan dan kondisi perkembangan dan pertumbuhan anak yang bisa dikatakan mengalami gangguan, Y perlu diberikan stimulasi agar pertumbuhan dan perkembangannya bisa sedikti terbantu. Stimulasi merupakan kegiatan yang digunakan untuk merangsang kemampuan dasar balita dan anak prasekolah yang dilakukan oleh lingkungan (ibu, bapak, pengasuh anak, anggota keluarga lain). Gangguan perkembangan dan pertumbuhan Y kemungkinana dapat disebabkan kurangnya stimulasi yang diberikan pada Y. Stimulasi yang dapat diberikan untuk Y, ditujukan untuk merangsang 4 aspek kemapuan dasar, yaitu a. Kemampuan gerak kasar

Meletakkan bayi dalam keadaan telungkup.

Pegang kedua tangan bayi dan buat agar bayi mau melangkah

Gerakkan sebuah mainan berwarna cerah atau buat suara-suara gembira di depannya sehingga bayi akan belajar mengangkat kepalanya.

Buat bayi agar mau berjalan tanpa bantuan Gelindingkan bola ke arah bayi dan usahakan afar bayi menggelindingkan bola atau memukulnya kembali ke arah Anda.

Gendong bayi dalam posisi duduk agar bayi dapat belajar menahan kepalanya.

Bermainlah bola dengan anak untuk memancing agar anak mau berjalan sendiri.

Buat agar bayi mau membolak-balikkan badan.

Ajak anak berjalan mundur, naik turun tangga, menangkap dan melempar sesuatu, melatih gerak motorik kasar anak.

Ajak bayi untuk merasakan berbagai bentuk permukaan.

Ajak bayi mencari potongan biskuit sebesar kacang tanah yang diletakkan di meja di hadapannya.

Ajak anak untuk bermain diluar rumah, tunjukkan pada ayunan, memanjat, dan lain-lain.

Letakkan mainan yang berbunyi atau mainan kecil di tangannya dan tarik pelan-pelan untuk melatih memegang benda dengan kuat.

Dorong anak agarmau memanjat, berlari, melompat, melatih keseimbangan badan.

Latihan menghadapi ringtangan. Berjalan mengikuti garis untuk menjaga keseimbangan tubuh ketika berjalan di jalan setapak.

Ajari bayi untuk mengambil bendabenda kecil, seperti potongan kue.

Angkat bayi ke posisi berdiri, dna bantu agar mau mengayunkan tubuhnya ke atas dan ke bawah.

Ajak anak untuk kegiatan lempat tangkap untuk melatih kesigapan/respon anak.

Ajak anak melompat untuk melatih kekuatan otot pada kaki.

Tarik posisi bayi menjadi posisi berdiri Pancing bayi untuk menarik perhatiannya agar bayi mau berjalan mencapai sesuatu. .

Aja anak bersepeda sebagai pembelajaran untuk mengerti dan mematuhi peraturan untuk keamanannya, beri ia kesempatan untuk bermain lebih jauh dari rumah.

b. Kemampuan gerak halus

Ajak anak untuk melihat benda-benda kecil, benda bergerak, dan mainan bergantungan, untuk melihat sejauh mana bayi akan memperhatikannya.

Menyusun balok dan mainan Ajak anak menggambar, biarkan anak menggambar dengan krayon dan pensil.

Biarkan anak bermain di dapur ketika Anda sedang memasak.

Latih bayi dengan memegang benda, hal ini berhubungan dengan suatu gerak reflek.

Tunjukkan kepada anak bagaimana menyusun balok menumpuk ke atas dan memainkannya.

Ajak bayi merasakan dan meraba berbagai permukaan.

Biarkan anak bermain dengan memasukkan dan mengeluarkan benda.

Ajak bayi untuk mengikuti gerak wajah

dan benda-benda berwarna.

Biasakan untuk makan bersama keluarga. Ajak anak untuk meniup busa sabun dengan menggunakan alat, bicara mengenai bentuk dan rasanya meraba busa.

Dorong agar anak mau makan sendiri dengan tangannya

Dorong anak untuk memegang sesuatu dengan kedua tangan.

Melatih anak dengan memasukkan benda ke dalam wadah

Ajak anak untuk merangkai manik-manik yang berwarna sekalian untuk mengenalkan macam-macam warna kepada anak.

Ajak anak mencoret-coret untuk melatih gerak tangan.

Mainan waktu mandi. Cari mainan yang mengapung pada air.

Beri anak mainan puzzle untuk melatih otaknya dalam menyusun sesuatu.

Membuat bunyi-bunyian dengan benda yang dipukul-pukul.

Ajan untuk menggambar wajah atau bentuk.

Ajak anak bermainan sembunyi dan mencari barang.

Beri anak adonan kue atau lilin (malam) dan ajari anak untuk membuat bentuk.

Tunjukkan kepada anak cara mencocokkan gambar, bicarakan mengenai bentuk, warna dan lain-lain.

Ajari anak konsep jumlah, dengan mengelompokkan benda-benda dalam jumlah satu, dua, tiga, dan sebaginya.

Bantu anak membuat buku cerita tempelan dengan cara menggunting gambar dari majalah/koran. Tunjukkan cara meletakkan gambar.

Beri anak gunting dan tunjukkan bagaimana cara menggunting, beri gambar yang besar dan sederhana untuk latihan memotong

c. Kemampuan berbicara dan bahasa

sering ajak anak berbicara. Ajak anak berbicara setiap hari, ketika memakai pakaian, makan, memandikan.

Tirukan ocehan bayi , diharapkan dia akan menirukan suara Anda pula

Biarkan bayi mendengarkan berbagai suara, misalnya musik, kerincingan.

Ajari bayi untuk menolehkan wajahnya ke arah sumber suara

Sebutlah gambar-gambar yang ada dalam buku.

Bicara banyak-banyak kepada bayi ketika melakukan kegiatan sehari-hari.

Nyanyikan lagu dan bacakan syair anakanak kepada bayi sesering mungkin.

Dengar dan jawab apabila anak bicara. Puji ia apabila dapat merangkai katakata dengan baik.

Sambil mandi atau berpakaian tunjukkan bayi bagian tubuh anak.

Minta anak untuk menceritakan

Ajak anak bermainan telepon-teleponan

sesuatau mengenai ceritera dan gambargambar.

Ajari anak untuk menggunakan kata-kata dalam menyampaikan keinginan.

Biarkan anak melihat TV atau mendengarkan radio sebagai media menambah kosa kata.

Dorong anak untuk mau menceritakan apa yang anak lihat.

Mulai memberikan petunjuk atau perintah kepada anak.

Batasi anak agar tidak melihat TV lebih dari 30 menit1 jam.

Berceritalah tentang diri sendiri karena anak senang mendengarkan certa.

Ajak anak untuk menyebutkan namanama benda disekitar.


Belajar untuk melengkapi kalimat. Ajak anak untuk permainan angka untuk mengenalkan angka pada anak.

Ajak anak untuk belajar mengingat sesuatu (kata).

d. Kemampuan bersosialisasi dan kemandirian.

Beri rasa aman dan kasih sayang pada anak, misalnya dengan memeluk, bicara dengan nada yang lembut dan halus serta penuh kasih sayang.

Tersenyum dan menatap (kontak mata) pada bayi sesering mungkin.

Buat suara-suara yang menyenangkan bayi.

Sangga bayi sesering mungkin agar bayi dapat melihat apa yang terjadi disekitarnya.

Gendong dan bawa bayi berkeliling sambil menunjukka benda yang berwarna dan bercahaya.

Perhatika apa yang dilakukan bayi dan tirukan gerakan, mimik, maka bayi akan menirukan gerakan Anda.

Untuk menenangkan bayi dan Anda tetap merasa santai, ayunkan bayi dalam kursi ayunan.

Tenangka bayi saat rewel. Jangan terlau lama membuat bayi berusaha meraih mainan agar bayi tidak merasa kecewa.

Bersenandung dan ayun bayi sebelum sia tidur, sampai bayi tertidur.

Bermain sembunyi-sembunyian dengan bayi.

Membuai dengan penuh kasih sayang, kadang-kadang nyanyikan atau buai sampai tertidur.

Ajari bayi bermain dengan permaian yang lakukan bersama.

Ajak bayi makan bersama keluarga, dudukan dekat keluarga yang lain sambil makan bersama.

Bantu bayi pada waktu memegang cangkir, dan kemudia minum dari cingkir itu.

Tunjukkan bayi cara menarik mainan. Ketika membersihkan rumah, menyapu, ajak anak untuk menirukan.

Tunjukkan pada anak cara memegang sendok, dan makan sendiri.

Biarkan anak untuk membuka dan memakai baju sendiri.

Ajari anak untuk mengambil, memakai dna menyimpan barang-barangnya sendiri.

Ajak anak untuk bertemu dengan teman-teman sebaya secara teratur untuk melatih interaksi anak.

Peluk dan cium anak sesering mungkin dan buat agar dia memeluk dan mencium kembali.

Rencanakan untuk rekreasi misalnya ke kebun binatang sambil mengenalkan nama-nama hewan.

Tunjukkan pada anak cara mengancing baju, berpakaian.

Melatih anak untuk buang air kecil atau besar sendiri.

Biarkan anak memilih pakaiannya sendiri sesuai dengan keinginannya.

Biarkan anak untuk berdandan dengan sendiri dan memberi pengarahan apabila kedapatan salah penggunakan.

Biarkan anak membantu memasak dengan cara mengukur, menimbang, membubuhkan sesuatu, memotong kue, kegiatan masak yang sederhana.

Perkenalkan pada anak tentang batasanbatasan dan peraturan.

Ajari anak untuk mengikuti petunjuk/prosedur.

Bantu anak dalam membuat keputusan dengan cara Anda menentukan batasan dan menawarkan pilihan.

Beri kesempatan anak untuk bermainmain dengan teman sebaya.

Adapun prinsip-prinsip dalam menstimulasi tumbuh kembang, sebagai berikut: a. Dilandasi rasa cinta dan kasih sayang b. Anak akan selalu meniru sedala perilaku orang-orang yang terdekat dengannya maka berikan selalu contoh perilaku yang baik c. Dilakukan dengan cara bermain, bervariasi, menyenangkan, tanpa paksaan dan hukuman d. Dilakukan setiap hari secara bertahap dan berkelanjutan yang mencakup 4 aspek dasar e. Dilakukan sesuai dengan kelompok umur anak f. Menggunakan alat bantu yang sederhana, aman, dan mudah didapat g. Berikan kesempatan yang sama pada anak laku-laki dan perempuan h. Anak selalu diberi pujian, bila perlu diberi hadiah atas keberhasilannya. Stimulasi lain dapat diberikan sesuai dengan umur anak dan sesuai dengan aspek kemampuan dasar. Stimulasi yang bisa diberikan kepada anak yang paling utama adalah melui ibu, yaitu dengan memberikan ASI eksklusif. Stimulasi ASI ini dapat merangsang pertumbuhan struktur otak bayi atau anak yang sedang mengalami perkembangan. Dengan meyusui ASI, bayi tidak hanya mendapat sebuah stimulasi dini yang terbaik, namun juga mendapat nutrisi terbaik yang tidak bisa tergantikan.

6. Dilihat dari gejala perkembangan anak Y, Anda curiga penyakit/penyandang apa? Jelaskan kecurigaan Anda!!! Berdasarkan gejala-gejala yang tertera pada data, saya mencurigai anak mengalami autisme masa kanak (Chilhood Autism). Autisme masa kanak adalah gangguan perkembangan pada anak yang gejalanya sudah tampak sebelum anak tersebut mencapai umur 3 tahun. Perkembangan yang terganggu adalah dalam bidang: a. Komunikasi. Kualitas komunikasinya yang tidak normal, seperti yang ditunjukkan: Perkembangan bicaranya terlambat, atau samasekali tidak berkembang Tidak adanya usaha untuk berkomunikasi dengan gerak atau mimik muka untuk mengatasi kekurangan dalam kemampuan bicara Tidak mampu untuk memulai suatu pembicaraan atau memelihara suatu pembicaraan dua arah yang baik Bahasa yang tidak lazim dan diulang-ulang atau stereotip Tidak mampu untuk bermain secara imajinatif, biasanya permainannya kurang variatif

b. Interaksi sosial Adanya gangguan dalam kualitas interaksi sosial Kegagalan untuk bertatap mata, menunjukkan ekspresi fasial, maupun postur dan gerak tubuh, untuk berinteraksi secara layak. Kegagalan untuk membina hubungan sosial dengan teman sebaya, dimana mereka bisa berbagi emosi, aktivitas, dan interes bersama. Ketidak mampuan untuk berempati, untuk membaca emosi orang lain. Ketidak mampuan untuk secara spontan mencari teman untuk berbagi kesenangan dan melakukan sesuatu bersama-sama. c. Perilaku Aktivitas, perilaku dan interesnya sangat terbatas, diulang-ulang dan stereotipik seperti: Adanya suatu preokupasi yang sangat terbatas pada suatu pola perilaku yang tidak normal, misalnya duduk dipojok sambil menghamburkan pasir seperti air hujan, yang bisa dilakukannya berjam-jam. Adanya suatu kelekatan pada suatu rutin atau ritual yang tidak berguna, misalnya kalau mau tidur harus cuci kaki dulu, sikat gigi, pakai piyama, menggosokkan kaki dikeset, baru naik ketempat tidur. Bila ada satu diatas yang terlewat atau terbalik urutannya, maka ia akan sangat terganggu dan nangis teriak-teriak minta diulang.

Adanya gerakan-gerakan motorik aneh yang diulang-ulang, seperti misalnya mengepakngepak lengan, menggerak-gerakan jari dengan cara tertentu dan mengetok-ngetokkan sesuatu.

Adanya preokupasi dengan bagian benda/mainan tertentu yang tak berguna, seperti roda sepeda yang diputar-putar, benda dengan bentuk dan rabaan tertentu yang terus dirabarabanya, suara-suara tertentu. Autisme Masa Kanak lebih sering terjadi pada anak laki-laki daripada anak perempuan

dengan perbandingan 3 : 1. Autisme adalah gangguan perkembangan yang sangat kompleks pada anak, yang gejalanya sudah timbul sebelum anak itu mencapai usia tiga tahun. Penyebab autisme adalah gangguan neurobiologis yang mempengaruhi fungsi otak sedemikian rupa sehingga anak tidak mampu berinteraksi dan berkomunikasi dengan dunia luar secara efektif. Gejala yang sangat menonjol adalah sikap anak yang cenderung tidak mempedulikan lingkungan dan orang-orang di sekitarnya, seolah menolak berkomunikasi dan berinteraksi, serta seakan hidup dalam dunianya sendiri. Anak autistik juga mengalami kesulitan dalam memahami bahasa dan berkomunikasi secara verbal. Gejala autisme sangat bervariasi. Sebagian anak berperilaku hiperaktif dan agresif atau menyakiti diri, tapi ada pula yang pasif. Mereka cenderung sangat sulit mengendalikan emosinya dan sering tempertantrum (menangis dan mengamuk). Kadang-kadang mereka menangis, tertawa atau marah-marah tanpa sebab yang jelas. Oleh karena banyaknya perbedaan-perbedaan tersebut di antara masing-masing individu, maka saat ini gangguan perkembangan ini lebih sering dikenal sebagai Autistic Spectrum Disorder (ASD) atau Gangguan Spektrum Autistik (GSA). Istilah autisme dikemukakan oleh Dr Leo Kanner pada 1943. Ada banyak definisi yang diungkapkan para ahli. Chaplin menyebutkan: Autisme merupakan cara berpikir yang dikendalikan oleh kebutuhan personal atau oleh diri sendiri, menanggapi dunia berdasarkan penglihatan dan harapan sendiri, dan menolak realitas, keasyikan ekstrem dengan pikiran dan fantasi sendiri. Pakar lain mengatakan: Autisme adalah ketidaknormalan perkembangan yang sampai yang sampai sekarang tidak ada penyembuhannya dan gangguannya tidak hanya mempengaruhi kemampuan anak untuk belajar dan berfungsi di dunia luar tetapi juga kemampuannya untuk mengadakan hubungan dengan anggota keluarganya. Semua masalah perilaku anak autis menunjukkan 3 serangkai gangguan yaitu: kerusakan di bidang sosialisasi, imajinasi, dan komunikasi. Sifat khas pada anak autistik adalah: (1) Perkembangan hubungan sosial yang terganggu, (2) gangguan perkembangan dalam komunikasi

verbal dan non-verbal, (3) pola perilaku yang khas dan terbatas, (4) manifestasi gangguannya timbul pada tiga tahun yang pertama. Teori awal menyebutkan, ada 2 faktor penyebab autisme, yaitu: (1). Faktor psikososial, karena orang tua dingin dalam mengasuh anak sehingga anak menjadi dingin pula; dan (2). Teori gangguan neuro-biologist yang menyebutkan gangguan neuroanatomi atau gangguan biokimiawi otak. Penyebab autisme adalah: faktor genetik, gangguan pertumbuhan sel otak pada janin, gangguan pencernaan, keracunan logam berat, dan gangguan auto-imun. Selain itu, kasus autisme juga sering muncul pada anak-anak yang mengalami masalah pre-natal, seperti: prematur, postmatur, pendarahan antenatal pada trisemester pertama-kedua, anak yang dilahirkan oleh ibu yang berusia lebih dari 35 tahun, serta banyak pula dialami oleh anak-anak dengan riwayat persalinan yang tidak spontan. Adapun dasaran yang menjadikan kecurigaan mengarah pada autisme jenis chilhood autism, yaitu (sesuai dengan uraian di atas) a. Ketidaktertarikan terhadap dalam hal interaksi sosial. b. Y tidak tertarik dengan permainan seusianya. c. Y mengalami kesulitan berbahasa atau keterlambatan berbicara. d. Y sering menarik tangan orang tua untuk mendapatkan perhatian dan apa yang diinginkan. e. Y terlihat sering melakukan hal-hal tanpa ada tujuan (stereotipik). Gejala-gejala autisme sudah mulai tampak sebelum anak berusia 3 tahun. Anak Y terlihat mengalami gejala-gejala negatif skizofrenia, seperti menarik diri dari lingkungan. Dan dari aspek sosial yang dialami Y, dia sibuk dengan dirinya sendiri ketimbang bersosialisasi dengan lingkungannya. Y juga tidak memiliki kemampuan menjalin hubungan persahabatan, menunjukkan rasa empati, dan memahami keadaan sekitar. Kondisi anak Y cenderung agresif dengan bergerakgerak tidak dengan tujuan dan secara tidak wajar. Kemungkinan tindakan ini dikarena ketidakmampuan anak untuk menyampaikan keingina serta harapa pada orang lain dan sebagai usaha untuk melepaskan diri dari ketegangan. Pada anak Y sangat terlihat jelas bahwa Y mengalami gangguan bicara. Terbukti dengan Y baru mampu berbicara saat usia 2,5 tahun. Autisme yang terjadi pada diri anak Y terlihat dari gejala kombinasi dari beberapa kegagalan perkembangan, sehingga mengalami gangguan a. Komunikasi, perkembangan bahasa sangat lambat. Penggunakan kata-kata yang tidak sesuai dengan makna yang dimaksud. Lebih sering berkomunikasi dengan menggunakan gesture dari pada kata-kata dan perhatian sangat kurang.

b. Interaksi Sosial, lebih senang menyendiri dari pada bersama orang lain, menunjukkan minat yang sangat kecil untuk berteman, response terhadap isyarat sosial seperti kontak mata dan senyuman sangat minim. c. Gangguan Bermain, anak Y kurang memiliki spontanitas dalam permainan yang bersifat imajinatif, tidak dapat mengimitasi orang lain, dan tidak mempunyai inisiatif. Dan parahnya Y tidak berminat terhadap mainan yang seusianya. d. Perilaku, anak Y tidak hiperaktif dan lebih senang menampakkan agresi pada diri sendiri dan orang lain; mengalami kesulitan dalam perubahan rutinitas. Dan sikap anak Y suka menariknarik tangan orang tua. 7. Jelaskan apa saran Anda terhadap orang tua dan layanan kesehatan!! a. Saran untuk orang tua Agar untuk lebih memperhatikan gizi yang mencukupi buat anak. Agar lebih memperhatikan kesehatan anak dan ibu. Diharapkan lebih menjaga pola makan anak, kebersihan lingkugan, gaya hidup. Berikan perhatian dan kasih sayang yang bisa yang memberikan kenyamanan pada anak. Untuk ibu agar lebih peduli terhadap kandungan, dengan cara memeriksakan kandungan secara rutin ke dokter. Dengan kondisi rumah yang sangat tidak sehat, diharapkan untuk memisahkan antara hewan peliharaan dan lingkungan hidup keluarga. Sesering mungkin untuk memberikan rangsangan pada anak. Ibu atau ayah disarankan untuk mengikuti KB, jadi merencanakan untuk memiliki dua anak cukup. b. Saran untuk layanan kesehatan Untuk lebih memaksimalkan kerja petugas kesehatan sehingga dapat memberikan pelayanan yang memuaskan dan yang dibutuhkan oleh warga. Memberikan pelayanan yang lebih baik Mengutamakan kepuasan konsumen/warga. Lebih hati-hati dalam menggunakan alat medis dan pemberian obat agar tidak terjadi malprakek. Berikan penyuluhan-penyuluhan tentang kesehatan kepada masyarakat. Memberikan imunisasi rutin dan sesuai dengan usia serta diberikan dengan lengkap.

c. Saran untuk anak Agar mau mengkonsumsi makanan yang bergizi dan banyak mengandung vitamin. Lebih sering bergerak atau beraktivitas sehingga badan relaks dan tidak lemas.

Anak mau menerima keadaan sekitar dan mau bergabung dengan teman sebaya disekitar.

d. Saran untuk pemerintah Memberikan jalan yang layak ke daerah-daerah pelosok, untuk mempermudah petugas kesehatan dan akses warga ke kota. Memperbanyak layanan kesehatan dan mendirikan sarana kesehatan dengan letak strategis dan masuk ke desa bagian pelosok. Mengerahkan petugas-petugas untuk melayani kesehatan di pelosok. Mensosialisasikan pentingnya kesehatan ke daerah-daerah. Memberikan kemudahan warga untuk memperoleh penanganan kesehatan jaminan kesehatan masyarakat. e. Saran untuk masyarakat Masyarakat untuk berpikir maju dan tidak kolot, karena perkembangan ilmu akan mempengaruhi derajat kesehatan mereka. Gotong royong ikut kerja sama dalam menjaga kebersihan lingkungan rumah dan kampung. Memperhatikan kesehatan diri, anak, dan tetangga, sehingga tidak terjadi keterlambatan penanganan yang berakibat fatal bahkan kematian/gangguan.

Daftar Rujukan Maulana. Mirza. 2010. Anak Autis; Mendidik Anak Autis dan Gangguan Mental Lain Menuju Anak Cerdas dan Sehat. Jogjakarta: Kata Hati. Soejoeti, Sunanti .Z. 2009. Konsep Sehat, Sakit, dan Penyakit dalam Konteks Sosial Budaya Pusat Penelitian Ekologi Kesehatan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. (Online), (http://datastudi.wordpress.com/2009/10/26/konsep-sehat-sakit-dan-penyakit-dalamkonteks-sosial-budaya/), diakses 18 Januari 2011. Soetjiningsih. 1995. Tumbuh Kembang Anak (Ranuh. IG. N. Gde, Ed).Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran EGC. Susilowati. 2008. Pengukuran Status Gizi dengan Antropometri Gizi. Bandung:Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jendral Ahmad Yani Cimahi. . 2009. Apa Itu Autisme. (Online), (http://www.autis.info/index.php/tentang-autisme/apa-ituautisme), diakses 08 Maret 2011. .2009. Autisme Masa Kanak. (Online), (http://www.autis.info/index.php/tentang-autisme/autismemasa-kanak), diakses 08 Maret 2011.

You might also like