You are on page 1of 4

I.

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pertumbuhan permintaan energi untuk sektor transportasi dari tahun ke

tahun terus meningkat diberbagai kawasan, dimana bahan bakar minyak

merupakan jenis energi yang masih sangat dominan untuk memenuhi kebutuhan

tersebut.

Perkembangan perekonomian yang terjadi di suatu negara secara

signifikan berdampak kepada naiknya konsumsi bahan bakar minyak untuk sektor

transportasi. Berbagai kendala masih menjadi hambatan dalam pengembangan

pemanfaatan energi non minyak di sektor transportasi di berbagai negara yang

pada akhirnya menjadikan harga energi non minyak untuk sektor ini menjadi tidak

kompetitif dibandingkan dengan harga bahan bakar minyak.

Salah satu energi alternatif yang dikembangkan untuk sektor transportasi adalah

bahan bakar CNG (Compressed Natural Gas) yang berasal dari gas alam.

Pengembangan teknologi CNG ini merupakan salah satu upaya untuk

melakukan diversifikasi dan konservasi energi mengingat semakin menipisnya

cadangan minyak bumi. Beberapa keuntungan dari pemanfaatan CNG, disamping

ramah lingkungan; mesin lebih awet dan bersih, harga BBG murah dengan oktan

mencapai 120. Namun, didalam perkembangannya, pemanfaatan CNG yang

syarat dengan teknologi menjadi hambatan bagi kemajuan pemanfaatan CNG

sehingga program ini belum dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan.

Hambatan tersebut diterima baik oleh produsen/supplier gas maupun

konsumen. Dari sisi produsen/supplier gas, masalah yang muncul antara lain
2

investasi peralatan kompresor yang relatif mahal dan masih diimport, jumlah

SPBG terbatas, margin yang kurang menarik bagi investor. Sedangkan disisi

konsumen hambatan yang timbul antara lain keterbatasan SPBG, harga

conversion kit BBG yang relatif mahal dan import, kapasitas ruang bagasi

kendaraan menjadi berkurang dengan adanya tangki BBG dan kekhawatiran

terjadinya ledakan dari tangki BBG.

Pengembangan CNG merupakan salah satu alternatif penyelarasan

Program Kebijakan Pemerintah yang tertuang dalam Program Perencanaan

Nasional (Propenas) 2000 – 2004. Namun, untuk mensukseskan program tersebut

maka pemerintah harus secara konsekuen menghilangkan subsidi BBM secara

bertahap dan melakukan sosialisasi pemakaian CNG dengan dukungan kebijakan

energi yang terpadu. Dengan demikian, diharapkan usaha pemerintah ini akan

didukung oleh masyarakat Indonesia sehingga ketergantungan terhadap BBM di

sektor transportasi dapat dikurangi dan polusi yang dihasilkan oleh kendaraan

dapat direduksi.

Hasil analisis dengan menggunakan alat kromatografi gas sangat

diperlukan untuk mengetahui komposisi gas. Dari komposisi gas dapat ditetapkan

sifat-sifat fisik gas alam lainnya antara lain methane number, motor octane

number, nilai kalor dan Relatif density.

1.2 TUJUAN

Penulisan Kertas Kerja Wajib ini bertujuan antara lain :

- Untuk mengetahui komposisi gas alam UNOCAL dan DOH


3

- Untuk menetapkan sifat-sifat fisik gas alam yaitu Methane Number,

Motor Octane Number, Relatif Density dan Nilai Kalor yang

dihitung dari komposisinya.

1.3 BATASAN MASALAH

Batasan masalah terbatas pada penetapan sifat fisik gas alam

UNOCAL dan DOH di kilang PERTAMINA UP V Balikpapan dimana

penetapannya dilakukan melalui analisis yang menggunakan alat kromatografi

gas. Adapun sifat-sifat fisik yang ditetapkan antara lain:

­ Komposisi , dengan menggunakan metoda GPA 2261 / ASTM D1945

­ Methane number dan Motor Octane Number, dengan menggunakan

kalkulasi

­ Relatif Density, dengan menggunakan metoda GPA 2145 / ASTM3588

­ Nilai Kalori, dengan menggunakan metoda GPA 2145 / ASTM D 3588

1.4 SISTEMATIKA PENULISAN

Dalam penulisan kertas kerja wajib ini disesuaikan dengan pedoman

yang telah ditetapkan yaitu terdiri atas 5 (lima) bab dan beberapa sub bab yaitu:

- Bab I Pendahuluan, yang berisikan tentang latar belakang, tujuan batasan

masalah dan sistematika penulisan masalah.

- Bab II Orientasi umum, yang berisikan sejarah singkat, tugas dan fungsi

terkait, struktur organisasi serta sarana dan fasilitas.


4

- Bab III Dasar teori, yang membahas pengertian isi pokok permasalahan

- Bab IV Pembahasan masalah yang membahas bagaimana pelaksanaan analisis

permasalahan dan perhitungannya.

- Bab V Penutup, yang berisikan simpulan dan saran dari isi KKW.

Disamping bab-bab yang ada, terdapat juga beberapa lampiran yang menunjang

isi dari Kertas Kerja Wajib ini.

You might also like