Keberadaan Laboratorium khususnya Laboratorium Kilang sebagai punguji
kualitas bahan baku maupun produk-produk kilang sangat menentukan keberhasilan perusahaan, terlebih pada era perdagangan bebas. Dalam usaha menjaga dan meningkatkan unjuk kerja, selain adanya pengakuan formal dari lembaga akreditasi, telah dilakukan suatu uji banding antar laboratorium untuk menjaga konsistensi dan mampu banding suatu data hasil uji laboratorium (uji profisiensi). Untuk mengolah data hasil uji profisiensi digunakan uji statistika tertentu. Uji statistika yang pernah digunakan untuk mengolah data hasil uji profisiensi adalah uji Grubbs, dan saat ini telah disosialisasikan penggunaan uji Robust Z-Score. Dalam Kertas Kerja Wajib ini penyusun mencoba mengevaluasi penggunaan kedua uji statistika tersebut ditinjau dari selektifitas dan fleksibilitas penggunaannya. Sebagai bahan, penyusun melakukan Praktik Kerja Lapangan di Laboratorium Produksi PERTAMINA UP V Balikpapan. Bahan yang dimaksud adalah data hasil uji banding antar personil Laboratorium Produksi PERTAMINA UP V Balikpapan. Dari hasil pengolahan data tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa untuk peningkatan unjuk kerja laboratorium melalui uji profisiensi, maka data hasil uji profisiensi lebih sesuai bila diolah dengan uji Robust Z-Scores, karena uji Robust Z- Score lebih selektif, sehingga kumpulan data setelah melalui uji Robust Z-Score lebih seragam (koefisien variasi relatif lebih kecil) dibandingkan bila menggunakan uji Grubbs. Hal ini berarti memacu laboratorium untuk lebih meningkatkan unjuk kerjanya sehingga data yang dihasilkan mampu banding dengan data yang dihasilkan laboratorium lainnya.