You are on page 1of 4

Uji Profisiensi untuk Laboratorium Penguji dan Laboratorium Kalibrasi

KOMITE AKREDITASI NASIONAL

UJI PROFISIENSI UNTUK LABORATORIUM PENGUJI DAN


LABORATORIUM KALIBRASI

1. KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN UJI PROFISIENSI

Komite Akreditasi Nasional (KAN) menerbitkan kebijakan dalam pengembangan dan


pelaksanaan kegiatan uji profisiensi untuk mendukung pengoperasian sistem akreditasi
KAN berdasarkan ISO/IEC Guide 58 dan untuk memenuhi persyaratan uji profisiensi
yang ditetapkan dalam dokumen APLAC MR 001. Hal-hal yang dicakup dalam kebijakan
adalah program, tim uji profisiensi, laboratorium penyiap contoh uji / artifak, peserta,
kerahasiaan, dan pembiayaan.

I. Program

KAN menyelenggarakan program uji profisiensi minimal sekali setahun baik


untuk laboratorium penguji maupun laboratorium kalibrasi. Mengingat sangat
luasnya variasi jenis pengujian dan kalibrasi yang menjadi lingkup akreditasi
KAN, maka pemilihan program dilakukan berdasarkan kriteria sebagai berikut:

a. merupakan lingkup akreditasi yang dimiliki oleh sebagian besar laboratorium


yang telah diakreditasi; dan/atau
b. program uji profisiensi dilaksanakan untuk lingkup yang memberikan
kontribusi yang cukup signifikan kepada produk andalan ekspor Indonesia
secara langsung maupun tidak langsung; dan/atau
c. program yang mendukung pelaksanaan Standar Nasional Indonesia (SNI)
yang diwajibkan.

KAN berpartisipasi dalam kegiatan uji profisiensi yang diselenggarakan oleh


lembaga akreditasi di lingkungan regional (ASEAN dan Asia Pasifik) dan
internasional.

I. Tim Uji Profisiensi

Untuk mengkoordinasikan program uji profisiensi, dibentuk Tim Uji Profisiensi


KAN. Tugas utama Tim adalah merencanakan, melaksanakan, dan melakukan
evaluasi termasuk menyiapkan protokol uji profisiensi.

Kriteria untuk menjadi anggota Tim Uji Profisiensi KAN adalah sebagai berikut:

a. mempunyai kompetensi yang memadai di bidang yang relevan di laboratorium


penguji dan atau kalibrasi;

Januari 2004 1
Uji Profisiensi untuk Laboratorium Penguji dan Laboratorium Kalibrasi

b. mempunyai pengetahuan yang memadai mengenai uji profisiensi, terutama


terkait dengan pemahaman terhadap ISO/IEC Guide 43;
c. khusus untuk ketua tim harus mempunyai pengalaman dalam penyelenggaraan
uji profisiensi.

II. Laboratorium Penyiap Contoh Uji / Artifak

KAN menunjuk laboratorium penyiap contoh uji / artifak untuk melakukan


penyiapan contoh uji / artifak yang diperlukan dalam uji profisiensi. Kriteria
laboratorium penyiap contoh uji / artifak adalah sebagai berikut:

a. merupakan laboratorium yang telah diakreditasi oleh KAN untuk laboratorium


penguji dan NMI untuk laboratorium kalibrasi;
b. memiliki kompetensi yang memadai untuk menyiapkan contoh uji / artifak;

III. Peserta

Peserta program uji profisiensi KAN adalah laboratorium yang telah diakreditasi
KAN dan laboratorium yang ingin berpartisipasi dalam uji profisiensi.

IV. Kerahasiaan

Semua informasi yang terkait dengan laboratorium peserta uji profisiensi KAN
dijaga kerahasiaannya terhadap pihak-pihak lain yang tidak berkepentingan.

V. Pembiayaan

KAN menyediakan anggaran untuk program uji profisiensi. KAN dapat menerima
biaya partisipasi peserta dan sumbangan yang bersifat tidak mengikat untuk
pelaksanaan uji profisiensi KAN.

B. KEBIJAKAN UJI PROFISIENSI BERKAITAN DENGAN PERSYARATAN


AKREDITASI

I. Laboratorium yang Mengajukan Akreditasi ke KAN

Laboratorium penguji atau laboratorium kalibrasi yang mengajukan akreditasi ke


KAN harus telah mengikuti minimal satu program uji profisiensi KAN atau uji
profisiensi yang diselenggarakan oleh lembaga lain yang mempunyai reputasi
baik dalam penyelenggaraan uji profisiensi untuk lingkup utama dari ruang
lingkup akreditasi yang diajukan. Apabila tidak tersedia program uji profisiensi
yang dimaksud, maka laboratorium harus dapat membuktikan kemampuannya
seperti yang dipersyaratkan dalam SNI 19-17025-2000 butir 5.9. a.

Januari 2004 2
Uji Profisiensi untuk Laboratorium Penguji dan Laboratorium Kalibrasi

II. Laboratorium yang Telah Diakreditasi KAN

Laboratorium yang telah diakreditasi KAN wajib mengikuti program uji


profisiensi minimal sekali dalam setahun. Untuk lingkup utama akreditasi,
laboratorium wajib mengikuti uji profisiensi sekali dalam masa akreditasinya,
terutama dalam uji profisiensi yang diselenggarakan oleh APLAC/ILAC.

Apabila KAN tidak menyelenggarakan uji profisiensi untuk suatu lingkup


tertentu, maka laboratorium dianjurkan untuk menyelenggarakan sendiri atau
berpartisipasi dalam program uji profisiensi yang diselenggarakan oleh lembaga
lain yang mempunyai reputasi baik dalam penyelenggaraan uji profisiensi.

Apabila selama masa akreditasi laboratorium tidak tersedia program uji


profisiensi untuk lingkup utama akreditasi, maka laboratorium harus dapat
membuktikan kemampuannya seperti yang dipersyaratkan dalam SNI 19-17025-
2000 butir 5.9.a.

III. Persyaratan dan Tindak Lanjut Hasil Uji Profisiensi Laboratorium yang Telah
Diakreditasi KAN

Laboratorium harus melakukan investigasi, audit internal (jika diperlukan) dan


tindakan perbaikan untuk setiap hasil uji profisiensi yang tidak memuaskan
(outlier). Hasil investigasi, audit internal dan bukti tindakan perbaikan harus
diserahkan ke Sekretariat KAN paling lama 30 hari sejak hasil uji profisiensi
diterima. Hasil investigasi, audit internal dan bukti tindakan perbaikan diverifikasi
pada kunjungan survailen atau asesmen berikutnya.

Apabila hasil verifikasi memperlihatkan bahwa tindakan perbaikan belum/tidak


efektif, KAN dapat melakukan uji profisiensi ulang untuk lingkup yang sama atau
menetapkan survailen lebih awal dari waktu survailen yang telah diprogramkan
dan dilakukan audit pengukuran (measurement audit) untuk lingkup yang outlier.

Apabila hasil uji profisiensi ulang, survailen dan measurement audit memberikan
hasil yang tidak memuaskan, maka status akreditasi untuk lingkup yang
bersangkutan dibekukan.

3. KRITERIA PEMILIHAN LABORATORIUM YANG IKUT SERTA


DALAM PROGRAM UJI PROFISIENSI APLAC

I. Laboratorium yang sudah terakreditasi oleh KAN dan memiliki ruang


lingkup yang sesuai program uji profisiensi APLAC.

Januari 2004 3
Uji Profisiensi untuk Laboratorium Penguji dan Laboratorium Kalibrasi

II. Jika jumlah laboratorium terakreditasi lebih dari 4 (empat), maka ditunjuk
laboratorium yang belum pernah mengikuti uji profisiensi pada ruang lingkup
akreditasi dalam 1 periode akreditasi.

III. Jika jumlah laboratorium terakreditasi kurang dari 4 (empat), maka ditunjuk
laboratorium belum terakreditasi yang bersedia mengikuti program uji
profisiensi dan laboratorium tersebut mempunyai frekuensi pengujian/
kalibrasi yang tinggi.

Januari 2004 4

You might also like