You are on page 1of 8

TUGAS BIOLOGI PROSES PEMBELAHAN SEL

ITSNA FARAH RAHMAWATI IX F (08) SMP NEGERI 2 PURWOKERTO

REPRODUKSI SEL/PEMBELAHAN SEL


Pada eukariota bersel banyak terjadi dua macam pembelahan sel (reproduksi sel), yaitu mitosis dan meiosis. I. MITOSIS

Interfase

Profase

Metafase

Anafase

Telofase

Pembelahan mitosis merupakan sel yang menghasilkan 2 sel anak yang identik, yaitu sel-sel anak yang memiliki jumlah kromosom sebanyak yang dimiliki oleh sel induknya (sel anak identik dengan sel induknya). Mitosis terjadi pada perbanyakan sel tubuh (sel otomatis). Kromosomnya berpasangan sehingga disebut diploid (2n). Tujuan dari pembelahan mitosis pada makhluk hidup bersel banyak adalah memperbesar ukuran tubuh dan mengganti sel-sel tubuh yang mengalami kerusakan. Sedangkan pada makhluk hidup bersel satu, mitosis bertujuan untuk memperbanyak jumlah sel dan mempertahankan dari kepunahan. Pembelahan mitosis berlangsung melalu beberapa tahap melalu beberapa fase, yaitu prophase, metaphase, anaphase, dan telophase. Selain itu ada fase interphase, yang merupakan fase antara mitosis datu dengan mitosis berikutnya. Setelah interphase pembelahan sel memasuki fase mitotik sebagai berikut. A. Profase

(Pro=awal, fase= tahap) Di dalam membran inti (karioteka) ciri-cirinya : 1. Nukleolus menghilang 2. Terjadi pembentukan kromosom dari benang kromatin 3. Karioteka duplikasi kromosom menjadi kromatid. Kromatid hasil duplikasi akan berlekatan pada sentromer Di luar membran inti ciri-cirinya : 1. Terlihat dua pasang sentriol (khusus pada hewan) yang dikelilingi aster, yang berbentuk dari sentrosom. 2. Sentriol bergerak menuju ke kutub yang berlawanan membentuk seperti bintang. Benang-benang spindel ini akan mengikat kromosom pada bagian kinektokor pada sentrosom. B. Metafase

(Meta=tengah, fase= tahap) Metafase adalah periode selama kromosom di ekuatorial. Ciri-cirinya : 1. Terjadinya peleburan kerioteka secara sempurna (membran inti sudah meghilang). 2. Benang mitosis memposisikan kromosom berjajar pada bagian tengah sel (disebut keping metafase). Pengaturan ini memastikan bahwa setiap sel anak menerima satu salinan kromosom. C. Anafase

(Ana=sintesis, fase=tahap) ciri-cirinya : 1. Sentromer membelah menjadi 2 dan kromatid berpisah. 2. Benang-benang spindel antar kromosom dan sentriom memendek sehingga masingmasing kromosom tertarik ke kurub yang berlawanan. Tarikan benang spindel pada kromosom sebagai akibat kontraksi mikrotubulus.

3. Kromosom sampai masing-masing kutub 4. Serat-serat antara kromosom terenggang sehingga sel menjadi memanjang. D. TELOFASE

(Telo=akhir/jauh, fase=tahap) ciri-cirinya : 1. Benang-benang spindel penggantung kromosom hilang (aster meghilang) 2. Membran inti terbentuk kembali pada setiap kutub sel dan melingkupi kromosom 3. Kromosom mengalami dekondensasi menjadi kromatin 4. Nukleolus terbentuk kembali 5. Matriks sitoplasma kembali jernih 6. Terjadi penebalan plasma (plasmokinesis) pada bidang ekuator sebagai langkah awal sitokenesis. E. INTERFASE Interfase disebut pula fase istirahat, namun sebutan itu kurang tepat karena justru pada saat ini sel mempersiapkan diri untuk pembelahan lagi dengan mengumpulkan materi dan energi. Pada saat ini kromosom tidak tampak, tetapi butiran kromatin tampak jelas. Pada fase ini tingkah laku kromosom tidak tampak sehingga fase ini bukan termasuk fase mitosis.

II.

MEIOSIS

Meiosis atau pembelahan reduksi adalah pembelahan dengan proses yang hampir sama dengan pembelahan mitosis namun pada meiosis terjadi pengurangan (reduksi) jumlah kromosom. Pada pembelahan meiosis dari satu sel induk akan menghasilkan 4 anakan yang bersifat haploid (n) Tujuan dari pembelahan meiosis adalah agar sel kromosom keturunannya yang dihasilkan sama dengan induknya. Meiosis terbagi menjadi 2 tahapan besar yaitu meiosis I dan meiosis II. Pada

meiosis I akan terjadi reduksi kromosom, sedangkan pada meiosis II sebenarnya merupakan pembelahan mitosis. Antara meiosis I dengan meiosis II tidak terdapat interfase. A. MEIOSIS I Meiosis I melalui tahap-tahap berikut ini : A. PROFASE I

a. Leptoten Kromatin menebal membentuk kromosom b. Zygoten Kromosom yang homolog mulai berpasangan. Kedua sentriol menuju ke kutub yang berlawanan. c. Pakiten Tiap kromosom menebal dan mengganda menjadi dua kromatida dengan satu sentromer. d. Diploten Kromatida membesar dan memendek bergandengan dengan yang homolog dan menjadi rapat. e. Diakenesis Ditandai dengan adanya pindah silang (crossing over) dari bagian kromosom yang telah mengalami duplikasi. Hal ini hanya terjadi pada meiosis saja, yang dapat mengakibatkan terjadinya rekombinasi gen. nucleolus dan dinding inti menghilang. Sentriol berpisah menuju kutub yang berlawanan, terbentuk serat gelendong diantara dua kutub. CROSSING OVER

B. METAFASE I

Pada fase ini, tetrad berkumpul di bidang equator. Kromosom homolog tetap bergandeng, dan khiasma tetap ada. C. ANAFASE I

Benang gelendong pembelahan dari tiap kutub menarik kromosom sehingga setiap kromosom homolog berpisah dan bergerak ke kutub yang berseberangan, khiasma dan pindah silang selesai. D. TELOFASE I

Kromatid memadat, selubung inti terbentuk, dan nucleolus muncul lagi. Kemudian terjadi sehingga terbentuk 2 sel yang masing-masing dengan saru sel inti dengan sebelah kromosom homolog. Tiap kromosom homolog terdiri dari dua kromatid yang sentromernya masih bergabung.

B. MEIOSIS II Meiosis II melalui tahap sebagai berikut : a. Profase II

b. Metafase II

c. Anafase II

d. Telofase II

You might also like