Professional Documents
Culture Documents
Daftar Isi
Daftar Isi .............................................................................................................................. 1 Daftar Tabel......................................................................................................................... 1 Pendahuluan................................................................................................................................. 1 Analisis Location Quotient (LQ) .................................................................................................... 2 Analisis Shift-Share (SS) .............................................................................................................. 4 Komponen National Growth Share (NGS) ............................................................................... 5 Komponen Industrial Mix Share (IMS) ..................................................................................... 8 Komponen Local Share (LS) .................................................................................................... 9 Penutup ...................................................................................................................................... 10 Daftar Pustaka................................................................................................................... 11
Daftar Tabel
Tabel 1 Proses Penghitungan LQ Provinsi ABC terhadap Nasional ................................................. 3 Tabel 2 Data Lapangan Kerja (LK) Provinsi ABC Menurut Lapangan Usaha, 2000 dan 2005 .......... 5 Tabel 3 Data Lapangan Kerja (LK) Nasional Menurut Lapangan Usaha, 2000 dan 2005 ................. 6 Tabel 4 Penghitungan National Growth Share (NGS) ....................................................................... 7 Tabel 5 Penghitungan Industrial Mix Share (IMS) ............................................................................. 8 Tabel 6 Penghitungan Local Share (DS) ........................................................................................... 9
Pendahuluan
Ada banyak alat (tool) analisis dalam perencanaan pembangunan ekonomi (economic development planning). Tetapi, mengetahui sebagian perangkat yang tersedia serta mampu mempraktikannya, tentu dapat menjadi langkah awal yang bagus bagi siapapun yang sering terlibat
Jika artikel ini dibaca untuk dikutip, nyatakan sumbernya seperti berikut: Joesoef, Jose Rizal (2011), Analisis Location Quotient (LQ) versus Analisis Shift-Share (SS), www.scribd.com. Tergantung citation style apa yang digunakan.
*
dalam perencanaan pembangunan daerah maupun nasional. Sebagai langkah awal, di sini akan didemonstrasikan penerapan dua alat analisis yaitu analisis location quotient (LQ) dan analisis shift-share (SS)yang perlu bagi perencana pembangunan (tak terkecuali mahasiswa yang menempuh matakuliah Ekonomika Pembangunan). Kelebihan dan
kekurangan masing-masing dua alat analisis tersebut akan disajikan di bagian akhir artikel ini.
2. Jika LQ < 1, misalkan LQ = 0,752 untuk baris Sektor Pertambangan dalam Tabel 1, maka peran Sektor Pertambangan di Provinsi ABC lebih kecil dibanding peran sektor tersebut secara nasional. Ini berarti secara tidak langsung LQ bisa memberikan petunjuk apakah suatu sektor tertentu di daerah tertentu memiliki keunggulan komparatif (comparative advantage) atau tidak, dibanding sektor tersebut di wilayah yang membawahi daerah tersebut. Tabel 1 Proses Penghitungan LQ Provinsi ABC terhadap Nasional
LQi
ai bi
i 1 i 1 n
Atau, jika dikhususkan untuk PDRB provinsi terhadap PDB nasional, maka:
LQi ai PDRB bi PDB
di mana ai adalah nilai tambah sektor i di suatu daerah (kecamatan, kabupaten/kota, dan provinsi) dan bi adalah nilai tambah sektor i di suatu wilayah yang membawahi daerah tersebut, yaitu kabupaten/kota membawahi kecamatan, provinsi membawahi kabupaten/kota, dan nasional membawahi provinsi) Analisis LQ memang sangat sederhana dan apabila digunakan dalam bentuk one-shot analysis, manfaatnya juga tidak begitu besar, yaitu sekedar melihat apakah LQ berada di atas satu atau tidak. Akan tetapi, analisis LQ dapat memancing analisis lebih lanjut, yaitu misalnya (1) dilakukan analisis LQ secara berkala (series), (2) dilakukan penghitungan LQ secara rinci sampai pada subsektor-subsektor dalam sektor tertentu, dilakukan analisis LQ untuk daerah tetangga yang menjadi mitra atau mungkin pesaing daerah tersebut, dan lain-lain. Upaya-upaya ini tentu sangat mengandalkan ketersediaan data. Penghitungan LQ secara berkala dapat memberikan penjelasan tentang besar tersebut. Oleh karena itu, analisis shift-share, atau disingkat SS, bisa diandalkan.
tertentu pada tahun 2005 dikurangkan dengan tenaga kerja sektor tersebut pada tahun 2000. Jumlah keseluruhan LK atau perubahan lapangan kerja daerah (LK) adalah 104.909. Angka ini dapat dipreteli ke dalam tiga komponen: 1. Komponen National Growth Share (NGS) 2. Komponen Industrial Mix Share (IMS) 3. Komponen Local Share (LS)
Tabel 2 Data Lapangan Kerja (LK) Provinsi ABC Menurut Lapangan Usaha, 2000 dan 2005
Komponen National Growth Share (NGS) Komponen national growth share (NGS) sering disebut sebagai komponen national trend. Komponen ini adalah banyaknya perubahan (pertambahan atau pengurangan) lapangan kerja sektoral di Provinsi ABC seandainya persentase perubahannya sama dengan persentase total pertumbuhan lapangan kerja (LK) level nasional. Ini berarti jenis data
dalam Tabel 2 harus dibandingkan jenis data yang sama pada level nasional sebagaimana disajikan dalam Tabel 3.
Tabel 3 Data Lapangan Kerja (LK) Nasional Menurut Lapangan Usaha, 2000 dan 2005
Melihat Tabel 3, tampak bahwa total pertumbuhan lapangan kerja (LK) level nasional adalah 0,153 atau 15,3%. Angka ini kemudian dipakai sebagai kriteria bagi Provinsi ABC untuk mengukur apakah provinsi tersebut tumbuh lebih cepat atau lebih lambat. Dalam analisis SS, Tabel 2 dan Tabel 3 diperlakukan sebagai database. Berdasarkan dua tabel tersebut, kita dapat menghitung national growth share (NGS), yaitu 92.045 (lihat Tabel 4).
Kita sudah menemukan angka total pertumbuhan LK level nasional sebesar 0,153 atau 15,3%. Angka ini dapat dipandang sebagai angka pertumbuhan nasional rata-rata yang diharapkan (expected). Seandainya semua sektor dalam Provinsi ABC tumbuh pada angka ini, maka kita mendapatkan national growth share (NGS), yaitu 92.045 (lihat Tabel 4). Artinya, 92.045 dari 104.909 (lihat Tabel 2) tenaga kerja di Provinsi ABC bekerja karena kebaikan national trend. Angka 92.045 bisa digunakan untuk membersihkan pengaruh national trend yang terkandung dalam perubahan lapangan kerja Provinsi ABC (LK). Diketahui bahwa angka LK adalah 104.909, maka tanpa adanya pengaruh national trend, LK menjadi 12.864 (= 104.909 92.045), yang di dalamnya terkandung industrial mix share (IMS) dan local share (LS).
Komponen Industrial Mix Share (IMS) Tidak semua sektor secara nasional bergerak seragam, ada sektor yang tumbuh lebih tinggi dan ada pula sektor yang tumbuh lebih rendah dibanding national trend. Di sini, kita hendak melihat bagaimana jika pertumbuhan sektoral lapangan kerja level nasional dibersihkan dari national trend sehingga kita mendapatkan sectoral mix share (SMS) sebagaimana dilaporkan dalam Tabel 5. Angka positif 10.292 (Tabel 5) dari 104.909 (Tabel 2) berarti apabila struktur lapangan usaha Provinsi ABC identik dengan struktur lapangan usaha level nasional, maka Provinsi ABC akan lebih baik sebesar 10.292 ketimbang pertumbuhan sektoral rata-rata nasional. Dalam kata lain, dengan menghapus pengaruh national trend dari pertumbuhan LK sektoral level nasional, angka positif 10.292 menandakan bahwa kinerja sektoral Provinsi ABC adalah lebih baik ketimbang kinerja sektoral ratarata nasional. Tabel 5 Penghitungan Industrial Mix Share (IMS)
Komponen Local Share (LS) Sampai di sini kita sudah berdiskusi tentang national growth share (NGS) dan industrial mix share (IMS). NGS adalah untuk melihat bagaimana jika pertumbuhan sektoral di suatu daerah diisolasi dari national trend sebagaimana dilaporkan dalam Tabel 5. Sedangkan IMS adalah untuk melihat bagaimana jika pertumbuhan sektoral di suatu daerah dibebaskan dari national trend, kemudian dibandingkan dengan pertumbuhan sektoral level nasional yang juga dibebaskan dari national trend. Jika angka IMS positif, berarti pertumbuhan sektoral daerah lebih kompetitif dibanding pertumbuhan sektoral level nasional. Tabel 6 Penghitungan Local Share (DS)
Yang menjadi pertanyaan selanjutnya adalah berapa sumbangan daerah sendiri atau local share (LS) terhadap pertumbuhan sektoral di daerah tersebut. Pertanyaan ini dijawab dengan menghapus pengaruh pertumbuhan sektoral level nasional dari pertumbuhan sektoral level daerah. Sebab, bisa jadi, pertumbuhan sektor pertanian di Provinsi ABC disebabkan oleh tarikan pertumbuhan sektor pertanian level nasional. Untuk
mendapatkan local share (LS), pengaruh pertumbuhan sektoral level nasional perlu diisolasi. Hasil penghitungan LS dilaporkan dalam Tabel 6. Angka positif 2.568 (Tabel 6) berarti apabila Provinsi ABC sendiri telah menciptakan lapangan kerja sebesar 2.568. Dalam kata lain, dengan mengesampingkan pengaruh nasional (national trend) dan pengaruh pertumbuhan sektoral level nasional, Provinsi ABC mampu menciptakan lapangan kerja sebesar 2.568. Dari hasil perhitungan tiga komponen di atas, dapat dilakukan checking sebagai berikut: Komponen National Growth Share (NGS) Komponen Industrial Mix Share (IMS) Komponen Local Share (LS) Perubahan lapangan kerja daerah (LK) 92.045 10.292 2.568 + 104.909
Penutup
Sebagai penutup, berikut ini akan ditunjukkan kunggulan dan kelemahan baik analisis LQ maupun analisis SS. Ada beberapa keunggulan dari analisis LQ, di antaranya adalah: 1. Analisis LQ memperhitungkan ekspor langsung dan ekspor tidak langsung 2. Analisis LQ sederhana dan tidak mahal serta dapat diterapkan pada data historis untuk mengetahui trend. Sedangkan kelemahan analisis LQ terletak pada asumsi-asumnya, di antaranya adalah: 1. Analisis LQ berasumsi bahwa pola permintaan di setiap daerah identik dengan pola permintaan bangsa dan bahwa produktivitas
10
tiap pekerja di setiap sektor regional sama dengan produktivitas tiap pekerja dalam industri-industri nasional. 2. Analisis LQ berasumsi bahwa tingkat ekspor tergantung pada tingkat disagregasi. Keunggulan analisis SS antara lain adalah: 1. Memberikan gambaran mengenai perubahan struktur ekonomi yang terjadi, walau analisis SS tergolong sederhana. 2. Memungkinkan seorang pemula mempelajari struktur
perekonomian dengan cepat. 3. Memberikan gambaran pertumbuhan ekonomi dan perubahan struktur dengan cukup akurat. Adapun kelemahan analisis SS adalah: 1. Hanya dapat digunakan untuk analisis ex post. 2. Masalah benchmark berkenaan dengan homothetic change, apakah t atau (t + 1) tidak dapat dijelaskan dengan baik. 3. Ada data periode waktu tertentu di tengah tahun pengamatan yang tidak terungkap. 4. Analisis ini sangat berbahaya sebagai alat peramalan, mengingat bahwa regional shift tidak konstan dari suatu periode ke periode lainnya. 5. Tidak dapat dipakai untuk melihat keterkaitan antar-sektor. 6. Tidak ada keterkaitan antar-daerah. Demikian artikel ini disampaikan dan kemudian dapat didiskusikan. Semoga bermanfaat dan terima kasih.
Daftar Pustaka
Martin Shields (2003), Using Employment Data to Better Understand Your Local Economy. Tool 4. Shift-Share Analysis Helps Identify Local
11
Growth Engines, College of Agricultural Sciences, Agricultural Research University. Rustiadi, Ernan, Sunsun Saefulhakim, dan Dyah R. Panuju, (2008), Perencanaan dan Pengembangan Wilayah, Crestpent Press, Jakarta. and Cooperative Extension, Pennsylvania State
12