You are on page 1of 6

TUGAS EPIDEMIOLOGI KELOMPOK 1

disusun untuk memenuhi tugas Mata kuliah Epidemiologi

oleh: R. Roro Maria Ulfah Ria Pratiwi Ririn Ari Karinda R.R. Ayu Marta Eka P.

(072310101007) (072310101012) (082310101039) (092310101068)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER 2010

A. Pengertian Epidemic Epidemiologi merupakan suatu cabang ilmu kesehatan untuk menganalisis sifat dan penyebaran berbagai masalah kesehatan dalam suatu penduduk tertentu serta mempelajari sebab timbulnya masalah dan gangguan kesehatan tersebut untuk tujuan pencegahan maupun penanggulangannya. Epidemic merupakan suatu penyakit tertentu yang timbul dalam suatu wilayah tertentu dimana dampaknya terhadap masyarakat sangat jelas yait u jumlah kasus yang timbul melebihi batas ambang normal penyakit tersebut. Pengertian Epidemi adalah timbulnya suatu penyakit yang menimpa sekelompok masyarakat atau suatu wilayah dengan angka kejadian yang melebihi angka normal dari kejadian penyakit tersebut. Epidemi juga dapat diartikan sebagai suatu keadaan dimana suatu masalah kesehatan (umumnya penyakit) yang ditemukan pada suatu daerah tertentu dalam waktu yang singkat frekuensinya meningkat. Beberapa jumlah penderita untuk bisa dikatakan telah terjadi epidemi sangat tergantung dari jenis penyakit, jumlah dan tipe penduduk yang tertimpa, pengalaman masa lalu, jarangnya terpajan dengan penyakit tersebut, waktu dan tempat kejadian. Dengan demikian epidemisitas sangat relatif tergantung kepada bagaimana kejadian biasanya dari penyakit tersebut di suatu wilayah yang sama, pada penduduk tertentu pada musim yang sama. Dari pengertian secara luas diatas, berdasarkan cara transmisi, epidemic dapat dibagi menjadi: 1. Epidemic Sumber Umum Epidemic ini sering disebut point epidemic yaitu epidemic yang terjadi secara mendadak dalam waktu singkat sebagai akibat pemajanan bersama oleh agen penyebab penyakit. Epidemic sumber umum ini biasanya hanya meliputi satu masa tunas dan penyebarannya terbatas pada orang, waktu, dan tempat tertentu. Misalnya, keracunan makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh mikroorganisme pathogen, seperti vibrio kolera, staphilokokkus, klaustridium botulinum atau zat kimia seperti antimony, cadmium, tembaga, atau pestisida.

2. Epidemic Benda Bersama Epidemic benda-benda bersama ialah suatu kejadian luar biasa yang penyebarannya terjadi melalui pemakaian benda secara bersama-sama, misalnya pakaian, mainan, dan alat-alat operasi. Pajanan dapat terjadi sekali, berulang-ulang, dan terus menerus. Pada epidemic benda bersama menunjukkan suatu kejadian yang timbul dengan cepat dan berakhir dengan cepat pula dan penyebarannya terbatas pada orang, waktu, dan tempat tertentu seperti pemakaian jarum suntik secara bergantian pada pecandu obat bius. 3. Epidemic Dari Orang ke Orang Epidemic ini berarti suatu kejadian luar biasa yang transmisinya dari orang yang terinfeksi ke orang lain yang rentan. Epidemic ini sering disebut epidemic progresif. Penggolongan epidemic: 1. Common Source Epidemic Adalah suatu letusan penyakit yang disebabkan oleh terpaparnya sejumlah orang dalam suatu kelompok secara menyeluruh dan terjadi dalam waktu yang relatif singkat. Adapun Common Source Epidemic itu berupa keterpaparan umum, biasa pada letusan keracunan makanan, polusi kimia di udara terbuka, menggambarkan satu puncak epidemi, jarak antara satu kasus dengan kasus, selanjutnya hanya dalam hitungan jam,tidak ada angka serangan ke dua 2. Propagated/Progresive Epidemic Bentuk epidemi dengan penularan dari orang ke orang sehingga waktu lebih lama dan masa tunas yang lebih lama pula. Propagated atau progressive epidemic terjadi karena adanya penularan dari orang ke orang baik langsung maupun melalui vector, relatif lama waktunya dan lama masa tunas, dipengaruhi oleh kepadatan penduduk serta penyebaran anggota masyarakat yang rentan serta morbilitas dari pddk setempat, masa epidemi cukup lama dengan situasi peningkatan jumlah penderita dari waktu ke waktu sampai pada batas minimal anggota masyarakat yang

rentan, lebih memperlihatkan penyebaran geografis yang sesuai dengan urutan generasi kasus. Jumlah kasus/penderita disebut wabah tergantung: a. Macam penyebab b. Jumlah penduduk terpapar c. Pernah/tidak pernah d. Terpapar terhadap penyebab e. Waktu dan tempat terjadinya

B. Kaitan dengan Kesehatan Dalam bidang kesehatan, epidemiologi mempunyai tiga fungsi utama, yaitu: 1. Menerangkan tentang besarnya masalah dan gangguan kesehatan (termasuk penyakit) serta penyebarannya dalam suatu penduduk tertentu. 2. Menyiapkan data dan informasi yang esensial untuk keperluan perencanaan, pelaksanaan program, dan evaluasi berbagai kegiatan pelayanan kesehatan pada masyarakat, baik yang bersifat pencegahan dan penanggulangan penyakit maupun bentuk lainnya serta menentukan skala prioritas terhadap kegiatan tersebut. 3. Mengidentifikasi berbagai factor yang menjadi penyebab masalah atau faktor yang berhubungan dengan terjadinya masalah tersebut. 4. Mengembangkan metodologi untuk menganalisis keadaan suatu penyakit dalam upaya untuk mengatasi atau menanggulanginya. 5. Mengarahkan intervensi yang diperlukan untuk menanggulangi masalah yang perlu dipecahkan. Untuk melaksanakan fungsi tersebut, para ahli epidemiologi memusatkan perhatiannya pada berbagai sifat karakteristik individu dalam suatu populasi tertentu seperti karakteristik biologis, sosioekonomis, demografi, kebiasan individu, dan sifat karakteristik genetis. Pada berbagai sifat karakteristik tersebut, akan member gambaran tentang sifat permasalahan yang ada dalam masyarakat dan kemungkinan factor-faktor yang mempengaruhinya.

C. Dampak dan Aplikasi pada penyakit Dampak epidemic dalam masyarakat sangat besar pengaruhnya terhadap kesehatan. Misalnya pada HIV/ AIDS yang terjadi di Riau pada tahun 2003 yang mencapai 253 kasus. Kasus ini perlu penanggulangan secara serius karena dampak dari penyakit ini sangat merugikan. Masyarakat yang tertular HIV tidak menyadari bahwa dirinya sudah terserang virus HIV karena tidak ada gejala-gejala klinis yang khas dari HIV/AIDS. Orang-orang yang sudah terserang HIV-positif tidak tampak gejala klinisnya karena sebelum mencapai masa AIDS, antara 5-10 tahun setelah tertular, sama sekali tidak ada gejala yang khas tapi yang bersangkutan sudah dapat menularkan HIV kepada orang lain melalui cara-cara yang sangat spesifik. Orang-orang inilah yang kemudian bisa menjadi mata rantai penularan HIV secara horizontal antar penduduk. Sehingga keadaan inilah yang sangat merugikan.

DAFTAR PUSTAKA

Budiarto, Eko & Dewi Anggraeni. Pengantar Epidemiologi. Jakarta : EGC Noor, Nur Nasry. 2008. Epidemiologi edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta Harahap, Syaiful W. 2003. Dampak Epidemi HIV Terhadap Industri Di Riau. http://www.scribd.com/doc/31864067/Dampak-Epidemi-HIV-Terhadap-IndustriDi-Riau, di akses pada tanggal 8 februari 2011

You might also like