You are on page 1of 6

Ahmad Chandra Nugraha 208700971 Agrotech UTS Mekanisasi Pertanian

1. Perbedaan alsintan dengan mekanisasi pertanian. Mekanisasi pertanian merupakan penerapan ilmu teknik untuk mengembangkan, mengorganisasi, dan mengendalikan operasi di dalam produksi pertanian. Alsintan merupakan alat yang di gunakan untuk membantu proses kinerja dalam pertanian dan menunjang proses mekanisasi pertanian. Hubungannya, mekanisasi pertanian bertujuan untuk mengembangkan,

mengorganisasi, dan mengendalikan operasi di dalam produksi pertanian, untuk mewujudkan itu semua maka dibutuhkan alsintan guna mengimplementasikannya di lapangan. Jadi, alsintan merupakan ruang lingkup dari mekanisasi pertanian itu sendiri.

2. Analisis SWOT kondisi mekanisasi pertanian di Indonesia.

 Kekuatan
y

Lahan yang cukup luas untuk dapat diolah menggunakan alsintan yang lebih modern.

Sebagai negara tropis, Indonesia memiliki kesuburan tanah, iklim, dan faktorfaktor alam yang sangat cocok untuk ditanami tanaman pertanian, sehingga

peluang pengembangan mekanisasi pertanian terbuka lebar.


y

Jumlah penduduk yang cukup besar, sehingga permintaan terhadap bahan pangan pun meningkat. Dan efisisensi pengolahan tanah akan membutuhkan mekanisasi pertanian dengan alsintan yang dikembangkannya.

 Kelemahan
y y dukungan perbengkelan partisipasi masyarakat/swasta dalam pemanfaatan dan pengembangan alsintan

daya beli maupun permodalan akibat daya tukar produk pertanian yang makin menurun.

sistem standarisasi, sertifikasi, dan pengujian alsintan

 Peluang
y alsintan sudah menjadi kebutuhan utama bagi petani dalam mengelola usaha taninya, y masih luasnya lahan pertanian yang belum tergarap karena kurangnya tenaga kerja, y menurunnya minat generasi muda untuk bekerja di sektor pertanian dengan teknologi sederhana sehingga peluang penggunaan teknologi alat dan mesin pertanian semakin terbuka, y y mulai tumbuhnya industri alsintan dalam negeri perbengkelan yang dapat menyediakan suku cadang demi kelancaran operasional di lapangan, dan y tuntutan konsumen terhadap produk pertanian tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan peternakan yang berkualitas dan higienis semakin memperbesar peluang pengembangan alsintan lebih lanjut.

 Ancaman
y

Komitmen pihak pemerintah dan swasta serta petani yang terkadang tidak stabil untuk mendukung pengembangan alsintan di Indonesia.

Gelombang impor barang pertanian yang semakin besar, menyebabkan banyak petani yang mengalami kerugian karena untung yang didapat menjadi lebih sedikit. Hal itu berakibat kepada daya beli petani untuk alsintan semakin kecil bahkan justru tidak ada sama sekali.

3.

Kondisi neraca ketersediaan air dan lahan Kondisi neraca ketersedian air dan lahan untuk pertanian ini adalah di mana ruang bagi lahan pertanian menurun sedangkan pertambahan penduduk semakin meningkat. Ini kurang baik karena lahan semakin sempit tetapi kebutuhan semakin banyak.

Ruang bagi lahan pertanian menurun sedangkan, pertambahan penduduk meningkat. Apabila perubahan cadangan air berfluktuatif dengan nilai negatif atau positif yang terlalu besar, maka dapat dipastikan suatu daerah akan mengalami banjir yang hebat ataupun daerah itu akan mengalami kekeringan akibat air yang sulit didapatkan.

4. PENGOLAHAN TANAH PERTAMA

 Tanah dipotong dan dibalik.  Tanah menjadi bongkahan besar  Gulma terkubur  Sub soil naik ke permukaan
y Bajak singkal (moldboard plow)

 Pembalikan tanah sangat baik  Tidak cocok untuk tanah berbatu dan berakar  Biasa digunakan pada lahan yang sudah lama diolah  Harga relatif murah

y Bajak piring (disc plow)

 Pembajakan tanah sangat baik  Cocok untuk tanah berbatu dan berakar  Cocok untuk lahan yang baru dibuka  Harganya relatif murah

PENGOLAHAN TANAH KEDUA

 Menggemburkan tanah pada bagian permukaan untuk mempersiapkan penanaman.  Sesuai dengan namanya secondary, biasa juga tidak dilakukan

y Garu piring (Disc Harrow)

 Cocok untuk lahan berbatu dan berseresah  Relatif mahal

y Garu paku atau garu s s r (Spike Tooth Harrow)

 Murah

 Pe gge

uran kurang baik

Pengolahan tanah yang memberikan hasil ekonomis maksimum Perhatian utama bukan pada beberapa ton hasil yang diperoleh, tetapi berapa rupiah keuntungan yang didapat Mengurangi konsumsi energi : a. Menggabungkan pekerjaan b. Mengurangi jumlah pekerjaan BEBE APA PRA TE OPTIMUM TILLAGE
y Plow-plant : tanam digabung dengan pembajakan y Plow and plant : Tak ada PT 2 yang dilaksanakan secara khusus, tetapi digabung

dengan pembajakan atau pada saat penanaman.


y Reduced Tillage : PT 2 hanya dilakukan 1 kali saj. Planter dipasang dibelakang garu y Strip Tillage : PT hanya dilakukan pada alur dimana pertanaman akan dilakukan y No-Till Planting : Penanaman langsung dilakukan tanpa pengolahan tanah terlebih

dahulu

6. Continuous Dilakukan dengan melakukan pengolahan dari salah satu sisinya dan berakhir pada sisi yang berseberangan

5. OPTIMUM TILLAG

Headland Pengolahan tanah dilakukan dalam arah berlawanan dengan arah putaran jarum jam. Pada sisi lahan yang panjang, bajak diturunkan (dilakukan pengolahan tanah) di mulai dari sisi terluar lahan. Setelah traktor sampai pada ujung lahan, bajak diangkat dan trakor t melintasi sisi tersebut menuju sisi panjang lahan yang lain (berseberangan) untuk pengolahan tanah berikutnya. Demikian dilakukan seterusnya hingga seluruh lahan

terolah dan pengolahan tanah akan berakhir di bagian tengah lahan.

7. 1. Di       t i: A = 10 ha Lt = 80 cm Le = 65 cm Es = 75% Ve = 100/90 = 1.11 Wakt efektif = wakt kesel han wakt ti ak efektif = 12 jam 2 jam = 10 jam

Jawab: a. Efisiensi Lebar Kerja (El)




x 100%





x 100% = 81.25%

b. Kecepatan Maj Teoritis (Vt)


   
 



x 100%
x 100% 



 =

0.75


Vt

1.48 km/jam

c. Kapasitas Lapang Teoritis (KLT KLT = (Lt x Vt / = (80 x 1.48 /10 = 11.84 ha/jam d. Kapasitas Lapang Efektif (KLE KLE = (Ve x Le /10 = (1.11 x 65 /10 = 7.125 ha/jam e. Kapasitas Lapang Aktual (KLA


f. Efisiensi lapang (EL EL = Es x El = 75% x 81.25 % = 0.75 x 0.8125 = 0.609 = 60.9 %

You might also like