You are on page 1of 59

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kebutuhan akan energi pada saat ini terus mengalami peningkatan di berbagai wilayah. Salah satunya adalah kebutuhan akan listrik. Karena hal itulah pembangunan pusat pembangkit listrik dilakukan dan dikembangkan sehingga kebutuhan listrik di wilayah yang jauh bisa terpenuhi atau tersalurkan. Pada pusat pembangkit listrik , menggunakan sumber energi seperti bahan baker fosil (minyak, gas alam, dan batubara), hidro, panas bumi, nuklir, angin, air yang diubah menjadi energi listrik. Dalam panel listrik. membangun Energi listrik pusat pembangkit melalui listrik saluran diperlukan transmisi beberapa komponen seperti : generator, motor, tranformator, dan dikirimkan bertegangan tinggi menuju pusat-pusat beban. Agar energi listrik tidak banyak yang menghilang maka digunakan transformator penaik tegangan (step-up transformer), Peningkatan tegangan dimaksudkan untuk mengurangi jumlah arus yang mengalir pada saluran transmisi yang dengan demikian berarti rugi-rugi panas (heat-loss) I2R dapat dikurangi. Ketika saluran transmisi mencapai pusat beban, tegangan tersebut kembali diturunkan menjadi tegangan menengah, dengan menggunakan transformer). Di pusat-pusat beban yang terhubung dengan saluran distribusi, energi listrik ini diubah menjadi bentuk-bentuk energi terpakai lainnya seperti energi mekanis (motor), penerangan, pemanas, pendingin, seperti yang digunakan dikehidupan sehari-hari Sumber tenaga listrik saat ini merupakan kebutuhan yang cukup mendasar baik di bidang industri maupun di rumah tangga . Kebutuhan listrik semakin lama teknologi. semakin Dalam meningkat sejalan tenaga dengan listrik perkembangan pendistribusian transformator penurun tegangan (step-down

menggunakan perumahan.

jaringan

listrik

yang

cukup

panjang,

mulai

dari

pembangkit listrik, gardu-gardu listrik sampai ke industri atau ke

1.2 Tujuan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Pembaca dapat mengerti tentang generator AC maupun DC Pembaca dapat mengerti prinsip kerja generator arus bolak-balik Pembaca mampu mengetahui kontruksi generator AC maupun DC Pembaca mampu mengetahui jenis-jenis generator AC maupun DC Pembaca dapat mengerti tentang motor AC maupun DC Pembaca dapat mengerti prinsip kerja motor arus bolak-balik Pembaca mampu mengetahui kontruksi motor AC maupun DC Pembaca mampu mengetahui jenis-jenis motor AC maupun DC Pembaca dapat mengerti tentang transformator

10 Pembaca dapat mengerti prinsip kerja transformator 11 Pembaca mampu mengetahui kontruksi transformator 12 Pembaca mampu mengetahui jenis-jenis transformator
13 Pembaca dapat mengerti tentang lampu indikator

14 Pembaca dapat mengerti tentang phus buttom 15 Pembaca dapat mengerti tentang magnet contraktor 16 Pembaca dapat mengerti tentang timer 17 Pembaca dapat mengerti tentang relay 18 Pembaca dapat mengerti tentang tegangan jala-jala 1.3 Rumusan Masalah Permasalahan yang saya bahas sebagai berikut 1 Apa yang dimaksud dengan Generator? 2 Sebutkan apa saja macam-macam Generator? 3 Apa yang dimaksud Generator AC maupun Generator DC? 4 Bagaimana prinsip kerja Generator AC maupun Generator DC? 5 Bagaimana kontruksi Generator AC maupun Generator DC?
2

6 Apa yang dimaksud dengan Motor? 7 Sebutkan apa saja macam-macam Motor? 8 Apa yang dimaksud Motor AC maupun Motor DC? 9 Bagaimana prinsip kerja Motor AC maupun Motor DC? 10 Bagaimana kontruksi Motor AC maupun Motor DC? 11 Apa yang dimaksud dengan Transformator? 12 Sebutkan apa saja macam-macam Transformator? 13 Apa yang dimaksud Transformator? 14 Bagaimana prinsip kerja Transformator? 15 Bagaimana kontruksi Transformator?
16 Apa yang dimaksud dengan phus buttom? 17 Apa yang dimaksud dengan magnet contraktor? 18 Apa yang dimaksud dengan timer? 19 Apa yang dimaksud dengan relay? 20 Apa yang dimaksud dengan lampu indicator? 21 Apa yang dimaksud dengan tegangan jala-jala?

BAB 2 PEMBAHASAN
2.1. Generator Generator adalah salah satu komponen yang dapat mengubaha energi gerak menjadi energy listrik.Prinsip kerjanya dapat dipelajari dengan teori medan elekronik .Poros pada generator dipasangdengan material ferromagnetic permanen.Setelah itu disekeliling poros terdapat stator yang bentuk fisisnya adalah kumparan-kumparan kawat yang membentuk loop. Ketika poros generator mulai berputar maka akan terjadi perubahan fluks pada stator yang akhirnya karena terjadi perubahan tegangan dan arus listrik tertentu. Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan ini disalurkan melalui kabel jaringan listrik. Berdasarkan arus yang disalurkan generator menjadi 2 jenis yaitu generator AC (bolak balik) dangenerator DC (searah).Generator AC merupakan komponen yang dapat mengubah energy gerak menjadienergi listrik.Penggunaan generator saat ini dapat dimanfaakan sebagai pembangkit listrik Generator AC atau altenator bekerja pada prinsip yang sama dari induksi elektromagnetik sebagai generator DC.Arus bolak balik dapat dihasilkan dari perputaran lilitan pada medan magnet atau perputaran medan magnet pada lilitan stasioner(seimbang/tidak berubah).Nilai dari tegangan tergantung pada: Jumlah perputaran pada lilitan Kekuatan medan

Kecepatan rotasi lilitan/medan magnet Stator adalah bagian generator yang diam (bekerja sebagai magnet) yang

membangkitkan tegangan AC
Brush sebagai penghubung kemotor listrik Medan magnet

2.1.1. Generator Arus Bolak-Balik (AC) Generator arus bolak-balik yaitu generator dimana tegangan yang dihasilkan (tegangan out put ) berupa tegangan bolak-balik. Generator arus bolakbalik berfungsi mengubah tenaga mekanis menjadi tenaga listrik arus bolak-balik. Generator Arus Bolak-balik sering disebut juga seabagai alternator, generator AC (alternating current), atau generator sinkron. Dikatakan generator sinkron karena jumlah putaran rotornya sama dengan jumlah putaran medan magnet pada stator. Kecepatan sinkron ini dihasilkan dari kecepatan putar rotor dengan kutub-kutub magnet yang berputar dengan kecepatan yang sama dengan medan putar pada stator. Berdasarkan sistem pembangkitannya generator AC dapat dibagi menjadi 2 yaitu : 1. Generator 1 fasa 2. Generator 3 fase 2.1.1.1.Konstruksi Generator Arus Bolak-balik Konstruksi generator arus bolak-balik ini terdiri dari dua bagian utama, yaitu : stator, yakni bagian diam yang mengeluarkan tegangan bolakbalik, dan rotor, yakni bagian bergerak yang menghasilkan medan magnit yang menginduksikan ke stator. Stator terdiri dari badan generator yang terbuat dari baja yang berfungsi melindungi bagian dalam generator, kotak terminal dan name plate pada generator. Inti Stator yang terbuat dari bahan ferromagnetik yang berlapis-lapis dan terdapat alur-alur tempat meletakkan lilitan stator. Lilitan stator yang merupakan tempat untuk menghasilkan tegangan. Sedangkan, rotor berbentuk kutub sepatu (salient) atau kutub dengan celah udara sama rata (rotor silinder).
5

2.1.1.2.Prinsip Kerja Generator Arus Bolak-balik Prinsip dasar generator arus bolak-balik menggunakan hukum Faraday yang menyatakan jika sebatang penghantar berada pada medan magnet yang berubah-ubah, maka pada penghantar tersebut akan terbentuk gaya gerak listrik. Prinsip kerja generator arus bolak-balik tiga fasa (alternator) pada dasarnya sama dengan generator arus bolak-balik satu fasa, akan tetapi pada generator tiga fasa memiliki tiga lilitan yang sama dan tiga tegangan outputnya berbeda fasa 1200 pada masing-masing fasa seperti ditunjukkan pada Gambar dibawah ini

2.1.1.3.

Generator Tanpa Beban (Beban Nol)

Jika poros generator diputar dengan kecepatan sinkron dan rotor diberi arus medan If , maka tegangan E0 akan terinduksi pada kumparan jangkar stator sebesar : E0 = cn dimana : c = konstanta mesin n = putaran sinkron = fluks yang dihasilkan oleh If Generator arus bolak-balik yang dioperasikan tanpa beban, arus jangkarnya akan nol (Ia = 0) sehingga tegangan terminal Vt = Va = Vo. Karena besar ggl induksi merupakan fungsi dari flux magnet, maka ggl induksi dapat dirumuskan: Ea = f

(), yang berarti pengaturan arus medan sampai kondisi tertentu akan mengakibatkan ggl induksi tanpa beban dalam keadaan saturasi seperti ditunjukkan pada Gambar di bawah
2.1.1.4.

Generator Berbeban

Tiga macam sifat beban jika dihubungkan dengan generator, yaitu : beban resistif, beban induktif, dan beban kapasitif. Akibat pembeban ini akan berpengaruh terhadap tegangan beban dan faktor dayanya. Gambar 4 menunjukkan jika beban generator bersifat resistif mengakibatkan penurunan tegangan relatif kecil dengan faktor daya sama dengan satu. Jika beban generator bersifat induktif terjadi penurunan tegangan yang cukup besar dengan faktor daya terbelakang (lagging). Sebaliknya, Jika beban generator bersifat kapasitif akan terjadi kenaikan tegangan yang cukup besar dengan faktor daya mendahului (leading).

Hubungan antara tegangan tanpa beban (Eo) dengan tegangan berbeban (V) disebut regulasi tegangan, yang dinyatakan sebagai berikut :

2.1.1.5.

Sistem Penguat (Exciter)

Saat generator dihubungkan dengan beban akan menyebabkan tegangan keluaran generator akan turun, karena medan magnet yang dihasilkan dari arus penguat relatif konstan. Agar tegangan generator konstan, maka harus ada
7

peningkatan arus penguatan sebanding dengan kenaikan beban. Gambar 5 menunjukkan sistem arus penguatan pada generator dan karakteristik tegangan keluarannya.

Keterangan : Garis lengkung 1 : Karakteristik tegangan keluar tanpa beban yang diperoleh dari medan magnet minimum. Garis lengkung 2 : Karakteristik tegangan dengan penambahan arus penguatan maksimum. Garis lengkung 3 : Karakteristik yang bervariasi dengan mengatur arus penguatan sesuai kebutuhan beban. 2.Generator3fasa Generator yang dimana dalam sistem melilitnya terdiri dari tiga kumpulan kumparan yang manakumparan tersebut masing-masing dinamakan lilitan fasa. Jadi pada statornya ada lilitan fasayang ke satu ujungnya diberi tanda U X; lilitan fasa yang ke dua ujungnya diberi tanda denganhuruf V Y dan akhirnya ujung lilitan fasa yang ke tiga diberi tanda dengan huruf W Z.Jenis generator yang digunakan dalam pembuatan tugas akhir ini yaitu generator AC 1 fasa.Lilitan stator Lilitan stator terdiri atas beberapa kumparan, yang dipasang dalam aluralur inti stator. Pada kumparan stator terdapat sisi kumparan yang terletak dalam
8

alur-alur, dan kepala-kepala kumparan yang menghubungkan sisi-sisi kumparan diluar alur-alur satu sama lain. Tiap-tiap kumparan terdiri atas satu atau lebih lilitan menurut besar tegangan. Dalam gambar 2.2adilukiskan sebuah kumparan yang terdiri atas empat lilitan. Jumlah kawat tiap sisi kumparansama banyaknya dengan jumlah lilitan pada tiap-tiap kumparan. 2.1.2. Generator DC Generator arus searah yaitu generator dimana tegangan yang dihasilkan (tegangan out put)berupa tegangan searah, karena didalamnya terdapat sistem penyearahan yang dilakukan bisaberupa oleh komutator atau menggunakan diode. Generator DC merupakan sebuah perangkat mesin listrik dinamis yang mengubah energi mekanis menjadi energi listrik. Generator DC menghasilkan arus DC / arus searah. Generator DC dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan dari rangkaian belitan magnet atau penguat eksitasinya terhadap jangkar (anker), jenis generator DC yaitu: 1. Generator penguat terpisah 2. Generator shunt 3. Generator kompon 2.1.2.1.Konstruksi Generator DC Pada umumnya generator DC dibuat dengan menggunakan magnet permanent dengan 4-kutub rotor, regulator tegangan digital, proteksi terhadap beban lebih, starter eksitasi, penyearah, bearing dan rumah generator atau casis, serta bagian rotor. Gambar di bawa menunjuk-kan gambar potongan melintang konstruksi generator DC. Generator DC terdiri dua bagian, yaitu stator, yaitu bagian mesin DC yang diam, dan bagian rotor, yaitu bagian mesin DC yang berputar. Bagian stator terdiri dari: rangka motor, belitan stator, sikat belitan
9

arang,

bearing

dan

terminal

box.

Sedangkan bagian rotor terdiri dari: komutator,

2.1.2.2.Prinsip kerja Generator DC Prinsip kerja suatu generator arus searah berdasarkan hukum Faraday : e = - N d/dt Dimana : N = Jumlah Lilitan = Fluksi Magnet e = Tegangan Imbas, GGL (Gaya Gerak Listrik) Dengan lain perkataan, apabila suatu konduktor memotong garis-garis fluksi magnetik yang berubah-ubah, maka GGL akan dibangkitkan dalam konduktor itu. Jadi syarat untuk dapat dibangkitkan GGL adalah : harus ada konduktor ( hantaran kawat ) harus ada medan magnetik harus ada gerak atau perputaran dari konduktor dalam medan, atau ada fluksi yang berubah yang memotong konduktor itu Untuk menentukan arah arus pada setiap saat, berlaku pada kaidah tangan kanan : ibu jari : gerak perputaran jari telunjuk : medan magnetik kutub utara dan selatan jari tengah : besaran galvanis tegangan U dan arus I Untuk perolehan arus searah dari tegangan bolak-balik, meskipun tujuan utamanya adalah pembangkitan tegangan searah, tampak bahwa tegangan kecepatan yang dibangkitkan pada kumparan jangkar merupakan tegangan bolakbalik. Bentuk gelombang yang berubah-ubah tersebut karenanya harus disearahkan. Untuk mendapatkan arus searah dari arus bolak balik dengan menggunakan Saklar Komutator Dioda 2.1.2.3.Generator Kumparan Tunggal
10

Generator kumparan tunggal merupakan suatu kutub dua sederhana dengan inti jangkar dan komutator yang di hilangkan agar lebih sederhana. Kumparan jangkar tunggal dapat diputas pada sumbu O-O dalam medan magnet seragam yang dihasilkan oleh kedua kutub. Bila kumparan diputar melalui medan magnet oleh alat mekanis, banyak garis gaya yang melalui kumparan berubah secara kontinue. Besarnya ggl yang diinduksikan tergantung pada laju perubahan fluksi yang melalui kumparan dan arahnya ditentukan oleh aturan tangan kanan. Dalam generator kumparan tunggal. Dengan kuat medan yang konstan maka ggl yang diinduksi pada setiap saat tergantung pada kecepatan kumparan yang memotong medan pada saat itu. Ggl yang dihasilkan oleh gerakan kumparan melalui medan magnet seperti dalam generator, disebut ggl yang dibangkitkan. Jika kumparan pada posisi vertikal, tetapi kumparan bergerak paralel, terhadap garis gaya sehingga fluksi yang di lingkupi kumparan tidak berubah. Berarti tidak ada ggl yang dibangkitkan ketika kumparan dalam posisi ini. Jika kumparan dalam posisi ini, ia dikatakan bidang netral. Ketika kumparan diputar dalam arah jarum jam pada kecepatan konstan, tetapi kumparan mulai memotong medan, pada mulanya perlahan tetapi dengan laju yang semakin bertambah secara perlahan-lahan. Maka besarnya ggl yang posisi seperti ini yang dibangkitkan ketika kumparan bergerak melalui posisi 90 0 adalah dari b ke a dan dari d ke c, pada posisi ini kumparan bergerak pada sudut yang tegak lurus pada medan dan oleh sebab itu memotong medan pada laju maksimum, dan konsekuensi ggl yang dibangkitkan pada titik maksimum. 2.1.2.4.Generator Ekstansi Terpisah Generator yang eksitasi medannya dicatu dari sumber dc yang berdiri seperti baterai penyimpanan atau generator dc terpisah. Tahanan geser medan dihubungkan seeri pada medan agar dapat mengubah ekstasi medan. Jika beben bertambah maka tegangan terminal berkurang, ada dua alasan akibat penurunan tegangan terminal yaitu: 1. Banyaknya fluksi medan efektif.
11

ini berharga

2.

Adanya penurunan tegangan akibat tahanan rangkaian jangkar. Generator ini mempunyai keuntungan dan kerugian, keuntungannya adalah

bahwa ia akan bekerja dalam kondisi stabil dengan setiap penguatan medan. Jadi tegangan keluaran dalam daerah yang luas dapat diperoleh.. kerugiannya adalah generator ini terletak pada kesulitan dan mahalnya menyediakan sumber penguat terpisah. 2.1.2.4.1. Karakteristik Generator Penguat Terpisah

Gambar 9. Karakteristik Generator Penguat Terpisah karakteristik generator penguat terpisah saat eksitasi penuh (Ie 100%) dan saat eksitasi setengah penuh (Ie 50%). Ie adalah arus eksitasi, I adalah arus beban.Tegangan output generator akan sedikit turun jika arus beban semakin besar. Kerugian tegangan akibat reaksi jangkar. Perurunan tegangan akibat resistansi jangkar dan reaksi jangkar, selanjutnya mengakibatkan turunnya pasokan arus penguat ke medan magnet, sehingga tegangan induksi menjadi kecil. 2.1.2.5.Generator Shunt Generator ini bergantung pada magnetisme sisa dari kutub-kutub medannya. Biasanya pada magnetis sisa dalam kutub-kutub medan jika kutup pada waktu sebelumnya telah dimgnetkan. Jika generator shunt diberi kepesatan , konduktor jangkar aka memotong fluksi yang sedikit dan akan mengakibatkan ggl

12

kecil. Karena medan shunt dihubungkan langsung pada sikat-sikat, arus akan mengalir dalam lilitan ini. 2.1.2.5.1. Karakteristik Generator Shunt Generator shunt mempunyai karakteristik seperti ditunjukkan pada Gambar dibawah ini. Tegangan output akan turun lebih banyak untuk kenaikan arus beban yang sama, dibandingkan dengan tegangan output pada generator penguat terpisah. Sebagai sumber tegangan, karakteristik dari generator penguat terpisah dan generator shunt tentu kurang baik, karena seharusnya sebuah generator mempunyai tegangan output yang konstan, namun hal ini dapat diperbaiki pada generator kompon.

Karakteristik Generator Shunt. 2.1.2.6.Generator Seri Generator seri merupakan generator eksitasi sendiri dengan jangkar, lilitan medan dan beban semuanya dihubungkan seri, jadi arus medan dan fluksi medan berbanding lurus dengan arus beban.jika genarator melaju tanpa beban maka ada ggl kecil yang dibangkitkan karea adanyamagnetisme sisia. Jika beban luar dipasang dan arus mulai mengalir dalam lilitan medan, tegangan terminal generator bertambah. Tegangan terminl terus bertambah sampai rangkaian magnet menjadi jenuh. 2.1.2.7.Generator Kompon
13

Generator yang dilengkapi lilitan medan seri maupun medan shunt disebut generator kompon. Jika medan seri dihubungkan sedemikian sehingga ampare lilitannya bekerja dengan arah yang sama dengan medan shunt, generator merupakan generator kompon komutatif. Jika tegangan terminal beban pnuh sama dengan tegangan tanpa beban maka generator dikatan menjadi kompon datar. Jika amparelilitan seri pada keadaan berbeban penuh adalah lebih dari cukup untuk mengkompensasi reaksi jangkar tanpa beban dan generator ini dikatakn menjadi kompon plebih. Generator kompon digunakan lebih luas daripada generator jenis lainnya karena ia dapat dirancang agar mempunyaivariasi karakteristik yang luas. Generator kompon lebih digunakan bila generator tempat dalam jarak yang cukup jauh dari beban. Kenaikan tegangan terminal generator mengkompensasi tegangan jhatuh pada rangkaian pencatu beban. 2.1.2.7.1. Karakteristik Generator Kompon

Karakteristik Generator Kompon Pada gambar diatas menunjukkan karakteristik generator kompon. Tegangan output generator terlihat konstan dengan pertambahan arus beban, baik pada arus eksitasi penuh maupun eksitasi 50%. Hal ini disebabkan oleh adanya penguatan lilitan seri, yang cenderung naik tegangannya jika arus beban bertambah besar. Jadi ini merupakan kompensasi dari generator shunt, yang cenderung tegangannya akan turun jika arus bebannya naik.

14

2.2. Motor Motor adalah yang mengubah energi listrik menjadi energi mekaniskonstruksi motor sangatlah mirip dengan generator. Motor listrik merupakan sebuah perangkat elektromagnetis yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk, misalnya, memutar impeller pompa, fan atau blower, menggerakan kompresor, mengangkat bahan, dll. Motor listrik digunakan juga di rumah (mixer, bor listrik, fan angin) dan di industri. Motor listrik kadangkala disebut kuda kerja nya industri sebab diperkirakan bahwa motor-motor menggunakan sekitar 70% beban listrik total di industri. 2.2.1. Bagaimana sebuah motor bekerja Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor secara umum sama Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya
Jika

kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah

lingkaran/loop, maka kedua sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan magnet, akan mendapatkan gaya pada arah yang berlawanan.
Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar/ torque untuk memutar

kumparan.
Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan

tenaga putaran yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh susunan elektromagnetik yang disebut kumparan medan. Dalam memahami sebuah motor, penting untuk mengerti apa yang dimaksud dengan beban motor. Beban mengacu kepada keluaran tenaga putar/ torque sesuai dengan kecepatan yang diperlukan. Beban umumnya dapat dikategorikan kedalam tiga kelompok (BEE India, 2004):

Beban torque konstan adalah beban dimana permintaan keluaran

energinya bervariasi dengan kecepatan operasinya namun torque nya tidak bervariasi. Contoh beban dengan torque konstan adalah conveyors, rotary kilns, dan pompa displacement konstan.

Beban dengan variabel torque adalah beban dengan torque yang

bervariasi dengan kecepatan operasi. Contoh beban dengan variabel torque


15

adalah pompa sentrifugal dan fan (torque bervariasi sebagai kwadrat kecepatan).

Beban dengan energi konstan adalah beban dengan permintaan torque

yang berubah dan berbanding terbalik dengan kecepatan. Contoh untuk beban dengan daya konstan adalah peralatan-peralatan mesin.

2.2.2. Motor DC Motor DC memerlukan suplai tegangan yang searah pada kumparan medan untuk diubah menjadi energi mekanik. Kumparan medan pada motor dc disebut stator (bagian yang tidak berputar) dan kumparan jangkar disebut rotor (bagian yang berputar). Jika terjadi putaran pada kumparan jangkar dalam pada medan magnet, maka akan timbul tegangan (GGL) yang berubah-ubah arah pada setiap setengah putaran, sehingga merupakan tegangan bolak-balik. Prinsip kerja dari arus searah adalah membalik phasa tegangan dari gelombang yang mempunyai nilai positif dengan menggunakan komutator, dengan demikian arus yang berbalik arah dengan kumparan jangkar yang berputar dalam medan magnet. Bentuk motor paling sederhana memiliki kumparan satu lilitan yang bisa berputar bebas di antara kutub-kutub magnet permanen.

16

Catu tegangan dc dari baterai menuju ke lilitan melalui sikat yang menyentuh komutator, dua segmen yang terhubung dengan dua ujung lilitan. Kumparan satu lilitan pada gambar di atas disebut angker dinamo. Angker dinamo adalah sebutan untuk komponen yang berputar di antara medan magnet. memperlihatkan sebuah motor DC yang memiliki tiga komponen utama:

Kutub medan. Secara sederhada digambarkan bahwa interaksi dua kutub magnet akan menyebabkan perputaran pada motor DC. Motor DC memiliki kutub medan yang stasioner dan dinamo yang menggerakan bearing pada ruang diantara kutub medan. Motor DC sederhana memiliki dua kutub medan: kutub utara dan kutub selatan. Garis magnetik energi membesar melintasi bukaan diantara kutub-kutub dari utara ke selatan. Untuk motor yang lebih besar atau lebih komplek terdapat satu atau lebih elektromagnet. Elektromagnet menerima listrik dari sumber daya dari luar sebagai penyedia struktur medan.

Dinamo. Bila arus masuk menuju dinamo, maka arus ini akan menjadi elektromagnet. Dinamo yang berbentuk silinder, dihubungkan ke as penggerak untuk menggerakan beban. Untuk kasus motor DC yang kecil, dinamo berputar dalam medan magnet yang dibentuk oleh kutub-kutub, sampai kutub utara dan selatan magnet berganti lokasi. Jika hal ini terjadi, arusnya berbalik untuk merubah kutub-kutub utara dan selatan dinamo.

Commutator. Komponen ini terutama ditemukan dalam motor DC. Kegunaannya adalah untuk membalikan arah arus listrik dalam dinamo.
17

Commutator juga membantu dalam transmisi arus antara dinamo dan sumber daya. Keuntungan utama motor DC adalah sebagai pengendali kecepatan, yang tidak mempengaruhi kualitas pasokan daya. Motor ini dapat dikendalikan dengan mengatur: Tegangan dinamo meningkatkan tegangan dinamo akan meningkatkan kecepatan Arus medan menurunkan arus medan akan meningkatkan kecepatan. 2.2.2.1.Prinsip Dasar Cara Kerja Jika arus lewat pada suatu konduktor, timbul medan magnet di sekitar konduktor. Arah medan magnet ditentukan oleh arah aliran arus pada konduktor. Aturan Genggaman Tangan Kanan bisa dipakai untuk menentukan arah garis fluks di sekitar konduktor. Genggam konduktor dengan tangan kanan dengan jempol mengarah pada arah aliran arus, maka jari-jari anda akan menunjukkan arah garis fluks. Jika konduktor berbentuk U (angker dinamo) diletakkan di antara kutub uatara dan selatan yang kuat medan magnet konduktor akan berinteraksi dengan medan magnet kutub.

Gambar Reaksi garis fluks.

18

Lingkaran bertanda A dan B merupakan ujung konduktor yang dilengkungkan (looped conductor). Arus mengalir masuk melalui ujung A dan keluar melalui ujung B. Medan konduktor A yang searah jarum jam akan menambah medan pada kutub dan menimbulkan medan yang kuat di bawah konduktor. Konduktor akan berusaha bergerak ke atas untuk keluar dari medan kuat ini. Medan konduktor B yang berlawanan arah jarum jam akan menambah medan pada kutub dan menimbulkan medan yang kuat di atas konduktor. Konduktor akan berusaha untuk bergerak turun agar keluar dari medan yang kuat tersebut. Gaya-gaya tersebut akan membuat angker dinamo berputar searah jarum jam. Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor secara umum :

Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya. Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran /

loop, maka kedua sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan magnet, akan mendapatkan gaya pada arah yang berlawanan.

Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar / torque untuk memutar Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan

kumparan.

tenaga putaran yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh susunan elektromagnetik yang disebut kumparan medan. Pada motor dc, daerah kumparan medan yang dialiri arus listrik akan menghasilkan medan magnet yang melingkupi kumparan jangkar dengan arah tertentu. Konversi dari energi listrik menjadi energi mekanik (motor) maupun sebaliknya berlangsung melalui medan magnet, dengan demikian medan magnet disini selain berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan energi, sekaligus sebagai tempat energi, berlangsungnya daerah tersebut proses dapat perubahan dilihat pada

gambar di bawah ini :

19

Gambar Prinsip kerja motor dc Agar proses perubahan energi mekanik dapat berlangsung secara sempurna, maka tegangan sumber harus lebih besar daripada tegangan gerak yang disebabkan reaksi lawan. Dengan memberi arus pada kumparan jangkar yang dilindungi oleh medan maka menimbulkan perputaran pada motor. Dalam memahami sebuah motor, penting untuk mengerti apa yang dimaksud dengan beban motor. Beban dalam hal ini mengacu kepada keluaran tenaga putar / torque sesuai dengan kecepatan yang diperlukan. Beban umumnya dapat dikategorikan ke dalam tiga kelompok :

Beban torque konstan

adalah beban dimana permintaan keluaran

energinya bervariasi dengan kecepatan operasinya namun torquenya tidak bervariasi. Contoh beban dengan torque konstan adalah corveyors, rotary kilns, dan pompa displacement konstan.

Beban dengan variabel torque adalah beban dengan torque yang

bervariasi dengan kecepatn operasi. Contoh beban dengan variabel torque adalah pompa sentrifugal dan fan (torque bervariasi sebagai kuadrat kecepatan). Peralatan Energi Listrik : Motor Listrik.

Beban dengan energi konstan adalah beban dengan permintaan torque

yang berubah dan berbanding terbalik dengan kecepatan. Contoh untuk beban dengan daya konstan adalah peralatan-peralatan mesin.

20

2.2.2.2.Prinsip Arah Putaran Motor Untuk menentukan arah putaran motor digunakan kaedah Flamming tangan kiri. Kutub-kutub magnet akan menghasilkan medan magnet dengan arah dari kutub utara ke kutub selatan. Jika medan magnet memotong sebuah kawat penghantar yang dialiri arus searah dengan empat jari, maka akan timbul gerak searah ibu jari. Gaya ini disebut gaya Lorentz, yang besarnya sama dengan F. Prinsip motor : aliran arus di dalam penghantar yang berada di dalam pengaruh medan magnet akan menghasilkan gerakan. Besarnya gaya pada penghantar akan bertambah besar jika arus yang melalui penghantar bertambah besar.
2.2.2.3.

Gaya Gerak Listrik/ Electromotive Force (EMF)

EMF induksi biasanya disebut EMF Counter. atau EMF kembali. EMF kembali artinya adalah EMF tersebut ditimbulkan oleh angker dinamo yang yang melawan tegangan yang diberikan padanya. Teori dasarnya adalah jika sebuah konduktor listrik memotong garis medan magnet maka timbul ggl pada konduktor.

21

Gambar . E.M.F. Kembali. EMF induksi terjadi pada motor listrik, generator serta rangkaian listrik dengan arah berlawanan terhadap gaya yang menimbulkannya. HF. Emil Lenz mencatat pada tahun 1834 bahwa arus induksi selalu berlawanan arah dengan gerakan atau perubahan yang menyebabkannya. Hal ini disebut sebagai Hukum Lenz. Timbulnya EMF tergantung pada: kekuatan garis fluks magnet jumlah lilitan konduktor sudut perpotongan fluks magnet dengan konduktor kecepatan konduktor memotong garis fluks magnet Tidak ada arus induksi yang terjadi jika angker dinamo diam. 2.2.2.4.Shunt motor under load Mempertimbangkan sebuah motor dc berjalan tanpa beban. Jika beban mekanis tiba-tiba diterapkan pada poros, arus yang kecil tanpa beban tidak menghasilkan torsi untuk membawa beban dan motor mulai perlahan turun. Ini menyebabkan cemf berkurang, menghasilkan arus yang lebih tinggi dan torsi lebih tinggi. Saat torsi dikembangkan oleh motor adalah sama dengan torsi yang dikenakan beban mekanik, kemudian, kecepatan akan tetap konstan. Untuk menyimpulkan, dengan meningkatnya beban mekanis, arus armature akan naik dan kecepatan akan turun. Kecepatan motor shunt akan tetap relatif konstan dari tidak ada beban ke beban penuh. Pada motor yang kecil, itu hanya turun sebesar 10-15 persen saat beban penuh ditambahkan. Pada mesin yang besar, dropnya bahkan berkurang, sebagian ke hambatan armature yang paling rendah. Dengan menyesuaikan field rheostat, kecepatan harus dijaga agar benar-benar konstan sesuai dengan perubahan beban. 2.2.2.5.Series motor

22

Motor seri identik dalam kosntruksi untuk motor shunt kecuali untuk field. Field dihubungkan secara seri dengan armature, oleh karena itu, membawa arus armature seluruhnya. Field seri ini terdiri dari beberapa putaran kawat yang mempunyai penampang cukup besar untuk membawa arus. Meskipun kosntruksi serupa, properti dari motor seri benar-benar berbeda dari motor shunt/ Dalam notor shunt, flux per pole adalah konstan pada semua muatan karena field shunt dihubungkan ke rangkaian. Tetapi motor seri, flux per pole tergantung dari arus armature dan beban. Saat arusnya besar, fluxnya besar dan sebaliknya. Meskipun berbeda, prinsip dasarnya dan perhitungannya tetap sama. Pada motor yang mempunyai hubungan seri jumlah arus yang melewati angker dinamo sama besar dengan yang melewati kumparan. Lihat gambar 9. Jika beban naik motor berputar makin pelan. Jika kecepatan motor berkurang maka medan magnet yang terpotong juga makin kecil, sehingga terjadi penurunan EMF. kembali dan peningkatan arus catu daya pada kumparan dan angker dinamo selama ada beban. Arus lebih ini mengakibatkan peningkatan torsi yang sangat besar. Catatan : Contoh keadaan adalah pada motor starter yang mengalami poling ( angker dinamo menyentuh kutub karena kurang lurus atau ring yang aus). Arus yang tinggi akan mengalir melalui kumparan dan anker dinamo karena kecepatan angker dinamo menurun dan menyebabkan turunnya EMF kembali.

23

Gambar . Motor dengan kumparan seri. EMF kembali mencapai maksimum jika kecepatan angker dinamo maksimum. Arus yang disedot dari catu daya menurun saat motor makin cepat, karena EMF kembali yang terjadi melawan arus catu daya. EMF kembali tidak bisa sama besar dengan arus EMF. yang diberikan pada motor d.c., sehingga akan mengalir searah dengan EMF yang diberikan. Karena ada dua EMF. yang saling berlawanan EMF kembali menghapuskan EMF. yang diberikan, maka arus yang mengalir pada angker dinamo menjadi jauh lebih kecil jika ada EMF kembali. Karena EMF kembali melawan tegangan yang diberikan maka resistansi angker dinamo akan tetap kecil sementara arus angker dinamo dibatasi pada nilai yang aman. 2.2.2.6.Karakteristik motor kompon Motor Kompon DC merupakan gabungan motor seri dan shunt. Pada motor kompon, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara paralel dan seri dengan gulungan dynamo (A) seperti yang ditunjukkan dalam gambar 6. Sehingga, motor kompon memiliki torque penyalaan awal yang bagus dan kecepatan yang stabil. Makin tinggi persentase penggabungan (yakni persentase gulungan medan yang dihubungkan secara seri), makin tinggi pula torque penyalaan awal yang dapat ditangani oleh motor ini.

24

Gambar Karakteristik Motor Kompon DC Pengereman pada motor Pengereman secara elektrik dapat dilaksanakan dengan dua cara yaitu secara: Dinamis Plugging 2.2.2.7.Pengereman secara Dinamis Pengereman yang dilakukan dengan melepaskan jangkar yang berputar dari sumber tegangan dan memasangkan tahanan pada terminal jangkar. Oleh karena itu kita dapat berbicara tentang waktu mekanis T konstan dalam banyak cara yang sama kita berbicara tentang konstanta waktu listrik sebuah kapasitor yang dibuang ke dalam sebuah resistor. Pada dasarnya, T adalah waktu yang diperlukan untuk kecepatan motor jatuh ke 36,8 persen dari nilai awalnya. Namun, jauh lebih mudah untuk menggambar kurva kecepatan-waktu dengan mendefinisikan konstanta waktu baru T o yang merupakan waktu untuk kecepatan dapat berkurang menjadi 50 persen dari nilai aslinya. Ada hubungan matematis langsung antara konvensional konstanta waktu T dan setengah konstanta waktu T
O Buku

ini diberikan oleh

T o = 0,693 T Kita dapat membuktikan bahwa waktu mekanis ini konstan diberikan oleh

25

di mana To J n1 P1 = waktu untuk kecepatan motor jatuh ke satu-setengah dari nilai = momen inersia dari bagian yang berputar, yang disebut poros motor = awal laju pengereman motor saat mulai [r / min] sebelumnya [s] [kg m] = awal daya yang dikirim oleh motor ke pengereman resistor [W]

131,5 = konstan [exact value = (30 / p) 2 log e 2] 0,693 = konstan [exact value = log e 2] Persamaan ini didasarkan pada asumsi bahwa efek pengereman sepenuhnya karena energi pengereman didisipasi di resistor. Secara umum, motor dikenakan tambahan akibat torsi pengereman windage dan gesekan, sehingga waktu pengereman akan lebih kecil dari yang diberikan oleh Persamaan. 5.9. 2.2.2.8.Pengereman secara Plugging Kita bisa menghentikan motor bahkan lebih cepat dengan menggunakan metode yang disebut plugging. Ini terdiri dari tiba-tiba membalikkan arus angker dengan membalik terminal sumber

Gambar 5.18 Kecepatan kurva terhadap waktu untuk berbagai metode pengereman.
26

Di bawah kondisi motor normal, angker arus / 1 diberikan oleh I 1 = (E s - E o) IR di mana R


o

adalah resistansi armature. Jika kita tiba-tiba membalik terminal

sumber tegangan netto yang bekerja pada sirkuit angker menjadi (E o + E s). Yang disebut counter-ggl E o dari angker tidak lagi bertentangan dengan apa-apa tetapi sebenarnya menambah tegangan suplai E
s.

Bersih ini tegangan akan

menghasilkan arus balik yang sangat besar, mungkin 50 kali lebih besar daripada beban penuh arus armature. Arus ini akan memulai suatu busur sekitar komutator, menghancurkan segmen, kuas, dan mendukung, bahkan sebelum baris pemutus sirkuit bisa terbuka.

Gambar A Amature terhubung ke sumber dc E s.

Gambar B Menghubungkan. Untuk mencegah suatu hal yang tidak diinginkan, kita harus membatasi arus balik dengan memperkenalkan sebuah resistor R dalam seri dengan rangkaian
27

pembalikan (Gambar 5.19b). beban penuh.

Seperti dalam pengereman dinamis, resistor


2 sampai

dirancang untuk membatasi pengereman awal arus I

sekitar dua kali arus

Dengan memasukkan rangkaian, torsi reverse dikembangkan bahkan ketika angker telah datang berhenti. Akibatnya, pada kecepatan nol, E o = 0, tapi aku 2 = E s / R, yaitu sekitar satu setengah nilai awalnya. Begitu motor berhenti, kita harus segera membuka sirkuit angker, selain itu akan mulai berjalan secara terbalik. Sirkuit gangguan biasanya dikontrol oleh sebuah null-kecepatan Lekuk Gambar. 5,18 memungkinkan kita untuk membandingkan otomatis perangkat terpasang pada poros motor. pengereman plugging dan dinamis untuk pengereman awal yang sama saat ini. Perhatikan bahwa memasukkan motor benar-benar berhenti setelah selang waktu 2 T o. Di sisi lain, jika pengereman dinamis digunakan, kecepatan masih 25 persen dari nilai aslinya pada saat ini. Meskipun demikian, kesederhanaan komparatif pengereman dinamis menjadikan lebih populer di sebagian besar aplikasi. 2.2.2.9.Reaksi Jangkar Terjadinya gaya torsi pada jangkar disebabkan oleh hasil interaksi dua garis medan magnet. Kutub magnet menghasilkan garis medan magnet dari utaraselatan melewati jangkar. Interaksi kedua magnet berasal dari stator dengan magnet yang dihasilkan jangkar mengakibarkan jangkar mendapatkan gaya torsi putar berlawanan arah jarus jam. Karena medan utama dan medan jangkar terjadi bersama sama hal ini akan menyebabkan perubahan arah medan utama dan akan mempengaruhi berpindahnya garis netral yang mengakibatkan kecenderungan timbul bunga api pada saat komutasi. Untuk itu biasanya pada motor DC dilengkapi dengan kutub bantu yang terlihat seperti gambar dibawah ini

28

Gambar kutub bantu (interpole) pada motor DC Kutub bantu ini terletak tepat pada pertengahan antara kutub utara dan kutub selatan dan berada pada garis tengah teoritis. Lilitan penguat kutub ini dihubungkan seri dengan lilitan jangkar, hal ini disebabkan medan lintang tergantung pada arus jangkarnya. Untuk mengatasi reaksi jangkar pada mesin mesin yang besar dilengkapi dengan lilitan kompensasi. Lilitan kompensasi itu dipasang pada alur alur yang dibuat pada sepatu kutub dari kutub utama. Lilitan ini sepertijuga halnya dengan lilitan kutub bantu dihubungkan seri dengan lilitan jangkar. Arah arusnya berlawanan dengan arah arus kawat jangkar yang berada dibawahnya. 2.2.3. Motor AC Motor arus bolak-balik menggunakan arus listrik yang membalikkan arahnya secara teratur pada rentang waktu tertentu. Motor listrik memiliki dua buah bagian dasar listrik: "stator" dan "rotor" seperti ditunjukkan daalam Gambar 7. Stator merupakan komponen listrik statis. Rotor merupakan komponen listrik berputar untuk memutar as motor. Keuntungan utama motor DC terhadap motor AC adalah bahwa kecepatan motor AC lebih sulit dikendalikan. Untuk mengatasi kerugian ini, motor AC dapat dilengkapi dengan penggerak frekwensi variabel untuk meningkatkan kendali kecepatan sekaligus menurunkan dayanya. Motor induksi merupakan motor yang paling populer di industri karena kehandalannya dan lebih mudah perawatannya. Motor induksi AC cukup murah (harganya setengah atau kurang dari harga sebuah motor DC) dan juga memberikan rasio daya terhadap berat yang cukup tinggi (sekitar dua kali motor DC).

29

2.2.3.1.Motor sinkron Motor sinkron adalah motor AC, bekerja pada kecepatan tetap pada sistim frekwensi tertentu. Motor ini memerlukan arus searah (DC) untuk pembangkitan daya dan memiliki torque awal yang rendah, dan oleh karena itu motor sinkron cocok untuk penggunaan awal dengan beban rendah, seperti kompresor udara, perubahan frekwensi dan generator motor. Motor sinkron mampu untuk memperbaiki faktor daya sistim, sehingga sering digunakan pada sistim yang menggunakan banyak listrik.

Komponen utama motor sinkron adalah


Rotor. Perbedaan utama antara motor sinkron dengan motor induksi adalah

bahwa rotor mesin sinkron berjalan pada kecepatan yang sama dengan perputaran medan magnet. Hal ini memungkinkan sebab medan magnit rotor tidak lagi terinduksi. Rotor memiliki magnet permanen atau arus DC-excited, yang dipaksa untuk mengunci pada posisi tertentu bila dihadapkan dengan medan magnet lainnya.
Stator. Stator menghasilkan medan magnet berputar yang sebanding dengan

frekwensi yang dipasok. Motor ini berputar pada kecepatan sinkron, yang diberikan oleh persamaan berikut Ns = 120 f / P Dimana: f = frekwensi dari pasokan frekwensi P= jumlah kutub 2.2.3.2.Motor induksi
30

Motor induksi merupakan motor yang paling umum digunakan pada berbagai peralatan industri. Popularitasnya karena rancangannya yang sederhana, murah dan mudah didapat, dan dapat langsung disambungkan ke sumber daya AC Generator 1 fase Komponen Motor induksi memiliki dua komponen listrik utama Rotor. Motor induksi menggunakan dua jenis rotor:
Rotor kandang tupai terdiri dari batang penghantar tebal yang dilekatkan

dalam petak-petak slots paralel. Batang-batang tersebut diberi hubungan pendek pada kedua ujungnya dengan alat cincin hubungan pendek.
Lingkaran rotor yang memiliki gulungan tiga fase, lapisan ganda dan

terdistribusi. Dibuat melingkar sebanyak kutub stator. Tiga fase digulungi kawat pada bagian Prinsip kerja Motor AC Satu Fasadalamnya dan ujung yang lainnya dihubungkan ke cincin kecil yang dipasang pada batang as dengan sikat yang menempel padanya.
Stator. Stator dibuat dari sejumlah stampings dengan slots untuk

membawa gulungan tiga fase. Gulungan ini dilingkarkan untuk sejumlah kutub yang tertentu. Gulungan diberi spasi geometri sebesar 120 derajat 2.2.3.2.1. Klasifikasi motor induksi Motor induksi dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok utama (Parekh, 2003):
Motor induksi satu fase. Motor ini hanya memiliki satu gulungan stator,

beroperasi dengan pasokan daya satu fase, memiliki sebuah rotor kandang tupai, dan memerlukan sebuah alat untuk menghidupkan motornya. Sejauh ini motor ini merupakan jenis motor yang paling umum digunakan dalam peralatan rumah tangga, seperti fan angin, mesin cuci dan pengering pakaian, dan untuk penggunaan hingga 3 sampai 4 Hp.
Motor induksi tiga fase. Medan magnet yang berputar dihasilkan oleh

pasokan tiga fase yang seimbang. Motor tersebut memiliki kemampuan daya yang tinggi, dapat memiliki kandang tupai atau gulungan rotor (walaupun
31

90% memiliki rotor kandang tupai); dan penyalaan sendiri. Diperkirakan bahwa sekitar 70% motor di industri menggunakan jenis ini, sebagai contoh, pompa, kompresor, belt conveyor, jaringan listrik , dan grinder. Tersedia dalam ukuran 1/3 hingga ratusan Hp. 2.2.3.2.2. Kecepatan motor induksi Motor induksi bekerja sebagai berikut. Listrik dipasok ke stator yang akan menghasilkan medan magnet. Medan magnet ini bergerak dengan kecepatan sinkron disekitar rotor. Arus rotor menghasilkan medan magnet kedua, yang berusaha untuk melawan medan magnet stator, yang menyebabkan rotor berputar. Walaupun begitu, didalam prakteknya motor tidak pernah bekerja pada kecepatan sinkron namun pada kecepatan dasar yang lebih rendah. Terjadinya perbedaan antara dua kecepatan tersebut disebabkan adanya slip/geseran yang meningkat dengan meningkatnya beban. Slip hanya terjadi pada motor induksi. Untuk menghindari slip dapat dipasang sebuah cincin. geser/ slip ring, dan motor tersebut dinamakan motor cincin geser/ slip ring motor. Persamaan berikut dapat digunakan untuk menghitung persentase slip/geseran.

Dimana: Ns = kecepatan sinkron dalam RPM Nb = kecepatan dasar dalam RPM 2.2.3.2.3. Hubungan antara beban, kecepatan dan torque Pada gambar dibawah ini menunjukan grafik torque-kecepatan motor induksi AC tiga fase dengan arus yang sudah ditetapkan. Bila motor
Mulai menyala ternyata terdapat arus nyala awal yang tinggi dan torque

yang rendah (pull-up torque).


Mencapai 80% kecepatan penuh, torque berada pada tingkat tertinggi

(pull-out torque) dan arus mulai turun.


Pada kecepatan penuh, atau kecepatan sinkron, arus

torque dan stator turun ke nol.


32

Motor AC satu fasa berbeda cara kerjanya dengan motor AC tiga fasa, dimana pada motor AC tiga fasa untuk belitan statornya terdapat tiga belitan yang menghasilkan medan putar dan padarotor sangkar terjadi induksi dan interaksi torsi yang menghasilkan putaran. Sedangkan pada motor satu fasa memiliki dua belitan stator, yaitu belitan fasa utama (belitan U1-U2) dan belitanfasa bantu (belitan Z1-Z2), lihat gambar disamping

Motor satu fasa Belitan bantu Z1-Z2 pertama dialiri arus (I) bantu menghasilkan fluks magnet tegak lurus, beberapa saat kemudian belitan utama U1-U2 dialiri arus utama Iutama. yang bernilai positip.Hasilnya adalah medan magnet yang bergeser sebesar 45 dengan arah berlawanan jarum jam.Kejadian ini berlangsung terus sampai satu siklus sinusoida, sehingga menghasilkan medanmagnet yang berputar pada belitan statornya. Rotor motor satu fasa sama dengan rotor motor tiga fasa yaitu berbentuk batang-batang kawatyang ujung-ujungnya dihubung singkatkan dan menyerupai bentuk sangkar tupai, maka seringdisebut rotor sangkar.

33

Belitan rotor yang dipotong oleh medan putar stator, menghasilkan tegangan induksi, interaksiantara medan putar stator dan medan magnet rotor akan menghasilkan torsi putar pada rotor. Motor Kapasitor Motor kapasitor satu phasa banyak digunakan dalam peralatan rumah tangga seperti motor pompa air, motor mesin cuci, motor lemari es, motor air conditioning. Konstruksinya sederhanadengan daya kecil dan bekerja dengan tegangan suplai PLN 220 V, oleh karena itu menjadikanmotor kapasitor ini banyak dipakai pada peralatan rumah tangga.

Gambar .Motor kapasitor Belitan stator terdiri atas belitan utama dengan notasi terminal U1-U2, dan belitan bantu dengannotasi terminal Z1-Z2 Jala-jala L1 terhubung dengan terminal U1, dan kawat netral N terhubungdengan terminal U2. Kondensator kerja berfungsi agar perbedaan sudut phasa belitan utamadengan belitan bantu mendekati 90.Pengaturan arah putaran motor kapasitor dapat dilakukan dengan (lihat gambar6): - Untuk menghasilkan putaran ke kiri (berlawanan jarum jam) kondensator kerja CB disambungkan ke terminal U1 dan Z2 dan terminal Z1 dikopel dengan terminal - Putaran ke kanan (searah jarum jam) kondensator kerja disambung kan ke terminal Z1 dan U1dan terminal Z2 dikopel dengan terminal U1. Motor kapasitor dengan daya diatas 1 KW di lengkapi dengan dua buah kondensator dan satubuah saklar sentrifugal.Belitan utama U1-U2 dihubungkan
34

dengan jala-jala L1 dan Netral N.Belitan bantu Z1-Z2 disambungkan seri dengan kondensator kerja CB, dan sebuah kondensator starting CA diseri dengan kontak normally close (NC) dari saklar sentrifugal, lihat gambar dibawah ini.

Pengawatan motor kapasitor dengan pembalik putaran. Awalnya belitan utama dan belitan bantu mendapatkan tegangan dari jalajala L1 dan Netral.Kemudian dua buah kondensator CB dan CA, keduanya membentuk loop tertutup sehingga rotor mulai berputar, dan ketika putaran mendekati 70% putaran nominalnya, saklar sentrifugal akanmembuka dan kontak normally close memutuskan kondensator bantu CA.

Pengawatan dengan Dua Kapasitor Fungsi dari dua kondensator yang disambungkan parallel, CA+CB, adalah untuk meningkatkannilai torsi awal untuk mengangkat beban. Setelah putaran
35

motor mencapai 70% putaran, saklar sentrifugal terputus sehingga hanya kondensator kerja CB saja yang tetap bekerja. Jika keduakondensator rusak maka torsi motor akan menurun drastis, lihat gambar 8.

Karakteristik Torsi Motor kapasitor Motor Shaded Pole Motor shaded pole atau motor phasa terbelah termasuk motor satu phasa daya kecil, dan banyak digunakan untuk peralatan rumah tangga sebagai motor penggerak kipas angin, blender.Konstruksinya sangat sederhana, pada kedua ujung stator ada dua kawat yang terpasang dandihubung singkatkan fungsinya sebagai pembelah phasa. Belitan stator dibelitkan sekeliling inti membentuk seperti belitan transfor mator. Rotornya berbentuk sangkar tupai dan porosnya ditempatkan pada rumah stator ditopang dua buah bearing Irisan penampang motor shaded pole memperlihatkan dua bagian, yaitu bagian stator denganbelitan stator dan dua kawat shaded pole. Bagian rotor sangkar ditempatkan di tengah-tengahstator, lihat gambar 10.

Penampang motor shaded pole.

36

Torsi putar dihasilkan oleh adanya pembelahan phasa oleh kawat shaded pole. Konstruksi yangsederhana, daya yang kecil, handal, mudah dioperasikan, bebas perawatan dan cukup di suplaidengan Tegangan AC 220 V, jenis motor shaded pole banyak digunakan untuk peralatan rumahtangga kecil. Motor Universal Motor Universal termasuk motor satu phasa dengan menggunakan belitan stator dan belitanrotor.Motor universal dipakai pada mesin jahit, motor bor tangan. Perawatan rutin dilakukandengan mengganti sikat arang yang memendek atau pegas sikat arang yang lembek.Kontruksinya yang sederhana, handal, mudah dioperasikan, daya yang kecil, torsinya yangcukup besar motor universal dipakai untuk peralatan rumah tangga. Bentuk stator dari motor universal terdiri dari dua kutub stator. Belitan rotor memiliki dua belasalur belitan dan dilengkapi komutator dan sikat arang yang menghubungkan secara seri antarabelitan stator dengan belitan rotornya. Motor universal memiliki kecepatan tinggi sekitar 3000rpm.

stator dan rotor motor universal 2.3. Tranformator Transformator atau biasa dikenal dengan trafo berasal dari kata transformatie yang berarti perubahan. Transformator memberikan cara yang
37

berbeda untuk mengubah tegangan bolak balik dari satu harga ke harga lain. Transformator merupakan suatu alat listrik yang mengubah tegangan arus bolakbalik dari satu tingkat ke tingkat yang lain melalui suatu gandengan magnet dan berdasarkan prinsip-prinsip induksi-elektromagnet. kumparan primer dan kumparan sekunder. Penggunaan transformator yang sederhana dan handal memungkinkan dipilihnya tegangan yang sesuai dan ekonomis untuk tiap-tiap keperluan serta merupakan salah satu sebab penting bahwa arus bolak-balik sangat banyak dipergunakan untuk pembangkitan dan penyaluran tenaga listrik. 2.3.1. Hukum Hukum Dasar Transformator 2.3.1.1. Hukum Maxwell Persamaan Maxwell apabila disedehanakan akan menjadi: Hl=IN Dimana: H = kuat medan magnet l = panjang jalur I = arus listrik N = jumlah lilitan Hl=IN adalah Gaya Gerak Magnet (GGM) yang merupakan penghasil flux 2.3.1.2. Hukum induksi Faraday Hukum utama yang digunakan pada prinsip kerja trafo adalah Hukum Induksi Faraday. Menurut Hukum Induksi Faraday, maka integral garis suatu gaya listrik melalui garis lengkung yang tertutup adalah berbanding lurus dengan perubahan. 2.3.2. Prinsip Dasar Transformer Prinsip dasar suatu transformator adalah induksi bersama(mutual induction) antara dua rangkaian yang dihubungkan oleh fluks magnet. Dalam
38

Transformator terdiri atas

sebuah inti, yang terbuat dari besi berlapis dan dua buah kumparan, yaitu

bentuk yang sederhana, transformator terdiri dari dua buah kumparan induksi yang secara listrik terpisah tetapi secara magnet dihubungkan oleh suatu path yang mempunyai relaktansi yang rendah. Kedua kumparan tersebut mempunyai mutual induction yang tinggi. Jika salah satu kumparan dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik, fluks bolak-balik timbul di dalam inti besi yang dihubungkan dengan kumparan yang lain menyebabkan atau menimbulkan ggl (gaya gerak listrik) induksi ( sesuai dengan induksi elektromagnet) dari hukum faraday, Bila arus bolak balik mengalir pada induktor, maka akan timbul gaya gerak listrik (ggl). 2.3.3. Prinsip Kerja Transformator Kerja transformator adalah berdasarkan hukum Ampere dan hukum Faraday, yaitu: arus listrik dapat menimbulkan medan magnet dan sebaliknya medan magnet dapat menimbulkan arus listrik. Jika pada salah satu kumparan pada transformator diberi arus bolak-balik maka jumlah garis gaya magnet berubah-ubah. Akibatnya pada sisi primer terjadi induksi. Sisi sekunder menerima garis gaya magnet dari sisi primer yang jumlahnya berubah-ubah pula. Maka di

sisi sekunder juga timbul induksi, akibatnya antara dua ujung terdapat beda tegangan Deskripsi kerja transformator step down adalah transformator ini berfungsi untuk menaikkan tegangan misalnya dari 380 V pada sisi primer menjadi 20 KV pada sisi sekunder. Deskripsi kerja transformator step up adalah transformator ini berfungsi untuk menurunkan tegangan misalnya dari 20 KV pada sisi primer menjadi 380 V pada sisi sekunder.

39

2.3.4. Prinsip Kerja Trafo satu fasa Apabila kumparan primer dihubungkan dengan tegangan (sumber), maka akan mengalir arus bolak balik I1 pada kumparan tersebut. Oleh karena kumparan menpunyai inti, arus I1, menimbulkan fluks magnet yang juga berubah ubah, pada intinya.Akibat adanya fluks magnet yang berubah ubah, pada kumparan primer akan timbul GGL induksi ep. Untuk mencari GGL yang dibangkitkan maka persamaan yang digunakan:

Flux maksimum dalam besaran maxwell dan flux maksimum dalam weber 2.3.5. Kegunaan Transformator Untuk keperluan apa tegangan atau arus suatu trasformator diubah, ada beberapa alasan antara lain: 1. Digunakan untuk pengiriman tenaga listrik 2. Untuk menyesuaikan tegangan 3. Untuk mengadakan pengukuran dari besaran listrik 4. Untuk memisahkan rangkaian yang satu dengan yang lain 5. Untuk memberikan tenaga pada alat tertentu Berdasarkan hukum Faraday yang menyatakan magnitude dari

electromotive force (emf) proporsional terhadap perubahan fluks terhubung dan hukum Lenz yang menyatakan arah dari emf berlawanan dengan arah fluks sebagai reaksi perlawanan dari perubahan fluks tersebut didapatkan persaman :

e = emf sesaat (instantaneous emf) = fluks terhubung (linked flux) 2.3.6. Konstruksi Transformator

40

Ada dua perbedaan bentuk inti transformator yang biasa digunakan yang dinamakan tipe inti (core type) dan tipe slubung atau cangkang (shell type). Inti dari kedua tipe ini dibuat baja khusus berkerugian rendah dan dilaminasi untuk mengurangi kerugian inti. Kontruksi tipe inti mengelilingi inti besi yang berlaminasi. Unduk sederhananya, lilitan primer di transformator tipe inti ditunjukan dalam satu kaki inti dan sekunder pada kaki yang lain.transformator komersial tidak dibentuk secara demikian karean sebagaian besar fluksi yang dihasilkan lilitan primer tidak memotong lilitan sekunder, atau dikatakan bahwa transformator mempunyai kebocoran fluksi yang besar. Untuk menjaga agar fluksi sminimum mungkin. Lilitan dibagi dua ditempatkan pada masing-masingkakinya. Rakitan inti dan kumparan transformator tipe inti. Transformator kontruksi tipe selubung, dalam kontruksi inti besi mengelilingi lilitan. Rangkaian inti dan kumparan transformator bentuk selubung. Rangkaian inti dan ukuran dari transformator yang dirancang untuk dicuplikan dalam minyak isolasi didalam tangki baja. Sebagai tambah terhadap sifat isolasi ini, minyak juga menyalurkan panas dari inti kumparan transformatorkerangkaian luar dibuat melaluibantalan isolasi yang biasanya terbuat dari porselen. Kumparan transformator terbuat dari kawat atau lempeng tembaga atau almunium. Untuk lilitan arus besar, berapa serat konduktor diparalelkan untuk mengurangi kerugian arus pusar dalam konduktor. Bahan isolasi kumparan yang digunakan adalah pita katun, sulosa, kertas khusus, poliester, atau bahan sejenis lainnya. Kumparan yang sudah jadi, dikeringkan dalam udara bebas-oksigen untuk, menghilangkan semua kelembapan. Kumparan dari transformator yang dicelupkan minyak kemudian diresapka seluhnya dengan minyak isolasi kering sambil divakumkan. Ada dua tipe dasar dari lilitan transformator yang bisa digunakan yaitu tipe konsentrise (concentric) dan tipe picak ( pancake). Lilitan konsentrise bentuk selindris dimana satu lilitan diletakkan didalam lilitan lainnya dan dengan isolasi seperlunya di antaranya. Umumnya lilitan tegangan rendah ditempatkan di bagian
41

dalam dekat inti terisolasi dari inti. Lilitan picak dibentuk dengan bagian primer dan sekunder saling bersisipan. Dalam kedua tipe ini, diberikan ruang antara kumparan bertetangga agar memungkinkan terjadinya ventilasi atau sirkulasi cairan pendingin. Konstruksi trafo secara umum terdiri dari: 1. 2. 3. Inti yang terbuat dari lembaran-lembaran plat besi lunak atau baja silikon yang diklem jadi satu. Belitan dibuat dari tembaga yang cara membelitkan pada inti dapat konsentris maupun spiral. Sistem pendingan pada trafo-trafo dengan daya yang cukup besar.

2.3.7. Jenis trafo berdasarkan letak kumparan 1. 2. Core type (jenis inti) yakni kumparan mengelilingi inti. Shell type (jenis cangkang) yakni inti mengelilingi belitan

trafo jenis cangkang 2.3.8 Polaritas

trafo jenis inti

Sewaktu-waktu diinginkan mengoperasikan transformator secara paralel. Salah satu kebutuhan agar dapat beroperasikan adalah bahwa polaritas dari kedua transistor harus sama. Disamping polaritas yang sama, kedua transformator harus mempunyai nilai teganagan, perbandingan transformator, dan impedansi yang sama atau hampir sama. Transformer juga dapat digunakan dalam sistem instrumentasi listrik. Karena transformer kemampuan untuk meningkatkan atau turun tegangan dan arus, dan listrik isolasi yang mereka berikan, mereka dapat berfungsi sebagai cara untuk menghubungkan peralatan listrik tegangan tinggi, sistem tenaga arus tinggi.
42

Misalkan kita ingin secara akurat mengukur tegangan 13,8 kV sebuah power sistem.

Gambar 1-6 Aplikasi Instrumentasi: "Potensi transformator" skala tegangan tinggi ke nilai aman diterapkan pada voltmeter konvensional. Sekarang voltmeter membaca fraksi yang tepat, atau rasio, dari sistem yang sebenarnya tegangan, mengatur skala untuk membaca seolah-olah mengukur tegangan secara langsung. Transformator instrumen menjaga tegangan pada tingkat yang aman dan mengisolasi listrik dari sistem , sehingga tidak ada hubungan langsung antara saluran listrik dan instrumen atau kabel instrumen. Ketika digunakan dalam kapasitas ini, trafo disebut Potensi Transformer, atau hanya PT. Potensial transformer dirancang untuk memberikan seakurat tegangan rasio stepdown. Untuk membantu dalam regulasi tegangan yang tepat, beban seminimal mungkin: voltmeter dibuat untuk memiliki impedansi masukan yang tinggi sehingga menarik sedikit arus dari PT . Seperti yang anda lihat,pada gambar 6. sumbu telah terhubung secara seri dengan gulungan primer PT,untuk keselamatan dan kemudahan memutus tegangan dari PT. Standar tegangan sekunder untuk sebuah PT adalah 120 volt AC, untuk full-rated tegangan listrik. Rentang voltmeter standar untuk menemani PT adalah 150 volt, skala penuh. PTS dengan rasio berliku kustom dapat dibuat sesuai dengan aplikasi apapun. Ini cocok baik untuk standarisasi industri voltmeter yang
43

sebenarnya instrumen sendiri, karena PT akan menjadi ukuran untuk langkah sistem tegangan ke tingkat instrumen standar ini. 2.3.9. Rangkaian ekuivalen transformer Untuk mempermudah analisis dalam pengujian, rangkaian primer dan sekunder dibuat menjadi sebuah rangkaian yang disebut rangkaian equivalent. Pada rangkaian ini rugi tembaga pada sisi sekunder diubah menjadi nilai ekuivalennya dan dilihat dari arah primer.

Gambar Rangkaian ekuivalen transformer Loss2 = I22.R2 = I12(I22/I12).R2 = I12(I2/I1)2.R2 Loss2 =I12. a2.R2 Dimana a adalah rasio perbandingan lilitan kumparan sekunder terhadap kumparan primer sehingga resistansi sekunder didapatkan : R2 = a2.R2 dan reaktansi sekunder didapatkan: X2 = a2.X2 Dari persamaan sebelumnya dapat digambarkan rangkaian ekuivalen transformer menjadi

Gambar Rangkaian ekuivalen yang telah disederhanakan

44

2.3.10. Rugi Rugi Transformator Rugi rugi transformator terdiri dari: 1. Rugi tembaga 2. Rugi inti ,terdiri dari 2 macam yaitu: a. Rugi histeris b. Rugi arus pusar (Eddy current) 2.3.10.1. Rugi tembaga Rugi tembaga adalah rugi yang dihasilkan oleh konduktor/tembaga yang digunakan sebagai bahan pembuat kumparan. Rugi ini diakibatkan oleh adanya resistansi bahan.

R = Tahanan (Ohm) = Tahanan jenis (Ohm.m) l = Panjang (m) A = Luas penampang (m2) Sedangkan untuk menghitung kerugian tembaga itu sendiri dapat mempergunakan Persamaan

Pcp = Rugi konduktor primer Pcs = Rugi konduktor sekunder Ip = Arus pada kumparan primer Is = Arus pada kumparan sekunder Rp = Tahanan kumparan primer Rs = Tahanan kumparan sekunder 2.3.10.2. Rugi Arus Pusar (eddy current)

45

Arus pusar adalah arus yang mengalir pada material inti karena tegangan yang diinduksi oleh fluks. Arah pergerakan arus pusar adalah 90o terhadap arah fluks Dengan adanya resistansi dari material inti maka arus pusar dapat menimbulkan panas sehingga mempengaruhi sifat fisik material inti tersebut bahkan hingga membuat transformer terbakar. Untuk mengurangi efek arus pusar maka material inti harus dibuat tipis dan dilaminasi sehingga dapat disusun hingga sesuai tebal yang diperlukan Rugi arus pusar dapat dihitung dengan menggunakan persamaan

pe = Rugi arus pusar [w/kg] ke = Konstanta material inti f = frekuensi [Hz] t = ketebalan material [m] Bmax = Nilai puncak medan magnet [T] 2.3.10.3. Rugi Hysterisis Rugi hysterisis terjadi karena respon yang lambat dari material inti. Hal ini terjadi karena masih adanya medan magnetik residu yang bekerja pada material, jadi saat arus eksitasi bernilai 0, fluks tidak serta merta berubah menjadi 0 namun perlahan-lahan menuju 0. Sebelum fluks mencapai nilai 0 arus sudah mulai mengalir kembali atau dengan kata lain arus sudah bernilai tidak sama dengan 0 sehingga akan membangkitkan fluks kembali.

Rugi hysterisis ini memperbesar arus eksitasi karena medan magnetik residu mempunyai arah yang berlawanan dengan medan magnet yang dihasilkan oleh arus eksitasi. Untuk mengurangi rugi ini, material inti dibuat dari besi lunak
46

yang umum digunakan adalah besi silikon. Besarnya rugi hysterisis dapat dihitung dengan menggunakan Persamaan

ph = Rugi arus pusar [w/kg] kh = Konstanta material inti f = frekuensi [Hz] Bmax = Nilai puncak medan magnet [T] n = Nilai eksponensial, tergantung material dan Bmax Rugi hysteris maupun rugi arus pusar bernilai tetap, tidak bergantung pada besarnya beban. 2.3.11. Tipe Pendinginan Macam-macam tipe pendinginan pada transformator antara lain : 1. AN (Air Natural Cooling) Pendingin alam oleh sirkulasi udara sekitarnya, tanpa alat khusus. 2. AB (Air Blast Colling) Pendinginan oleh udara langsung yang dihasilkan oleh fan (kipas). 3. ON (Oil Immerset Natural Cooling). Pendinginan dengan menggunakan minyak yang disertai dengan pendinginan alam. 4. OB (Oil Blast Cooling) Pendinginan ini sistemnya adalah sama dengan ON, yang dilengkapi dengan hembusan udar dari kipas yang dipasang pada dinding trafo. 5. OFN( Oil Foreced Circulation of Air Nautal Cooling) Pendinginan ini sama dengan sitem ON untuk sirkulasi minyak melalui radiator dengan menggunakan suatu pompa, tetapi tidak memaki kipas. 6. OFB(Oil Forced and Air Blast Cooling) Sistem pendinginannya sama dengan OFN yang dilengkapi dengan hembusan udara dari kipas. 7. OW (oil and Water Cooling)
47

Adalah gabungan dari pendinginan air sirkulasi pada dinding luar radiator tanpa memakai kipas 8. OFW (Forced Oil and Water Cooling). Sistem pendinginannya sama dengan OFB, tetapi tidak memakai kipas. 9. Sistem campuran Adalah gabungan dari beberapa system pendinginan, misalnya : AN/OFN/ON/OFB/ dan lain-lain 2.4. Panel 2.4.1. Push Button Berbagai macam saklar (zakelar, switch) listrik dan elektronik yang umum digunakan berikut simbolnya ditampilkan dalam daftar berikut. Secara mendasar semua saklar melakukan kontak nyala / padam (on / off) dalam berbagai cara berbeda, tapi tiap saklar melakukan tugas sama, yakni membuka dan menutup sirkuit listrik.

Saklar tekan, tombol atau kancing-tekan (push button) adalah saklar yang beroperasi dengan cara ditekan, dan jenis berbeda melakukan dua fungsi berbeda, dimana, PTM (push to make) switch / NOPB (normaly-open push-button) adalah tombol menutup sirkuit bila ditekan, dan PTB (push to-break) switch) / NCPB (normaly-close push-button) adalah tombol yang membuka sirkuit bila ditekan. Jika tekanan dilepaskan atau terjadi tekanan berikutnya, maka akan menormalkan kembali tombol ke posisi semula dan sirkuit kembali ke status semula. Contoh tombol PTM | NOPB adalah seperti yang digunakan sebagai tombol klakson sepedamotor dan mobil. Contoh tombol PTB / NCPB adalah seperti yang digunakan sebagai tombol penyala lampu penerangan-dalam pada pintu kulkas dan pintu mobil, dimana lampu padam bila pintu ditutup dan sebaliknya menyala bila pintu dibuka.
48

2.4.2. Magnetik Kontaktor Kontaktor adalah jenis saklar yang bekerja secara magnetik yaitu kontak bekerja apabila kumparan diberi energi. The National Manufacture Assosiation (NEMA) mendefinisikan kontaktor magnetis sebagai alat yang digerakan secara magnetis untuk menyambung dan membuka rangkaian daya listrik. Tidak seperti relay, kontaktor dirancang untuk menyambung dan membuka rangkaian daya listrik tanpa merusak. Beban-beban tersebut meliputi lampu, pemanas, transformator, kapasitor, dan motor listrik 2.4.2.1.Prinsip Kerja Sebuah kontaktor terdiri dari koil, beberapa kontak Normally Open ( NO ) dan beberapa Normally Close ( NC ). Pada saat satu kontaktor normal, NO akan membuka dan pada saat kontaktor bekerja, NO akan menutup. Sedangkan kontak NC sebaliknya yaitu ketika dalam keadaan normal kontak NC akan menutup dan dalam keadaan bekerja kontak NC akan membuka. Koil adalah lilitan yang apabila diberi tegangan akan terjadi magnetisasi dan menarik kontak-kontaknya sehingga terjadi perubahan atau bekerja. Kontaktor termasuk jenis saklar motor yang digerakkan oleh magnet seperti yang telah dijelaskan di atas. Bila pada jepitan a dan b kumparan magnet diberi tegangan, maka magnet akan menarik jangkar sehingga kontak-kontak bergerak yang berhubungan dengan jangkar tersebut ikut tertarik. Tegangan yang harus dipasangkan dapat tegangan bolak balik ( AC ) maupun tegangan searah ( DC ), tergantung dari bagaimana magnet tersebut dirancangkan. Untuk beberapa keperluan digunakan juga kumparan arus ( bukan tegangan ), akan tetapi dari segi produksi lebih disukai kumparan tegangan karena besarnya tegangan umumnya sudah dinormalisasi dan tidak tergantung dari keperluan alat pemakai tertentu. Karakteristik Spesifikasi kontaktor magnet yang harus diperhatikan adalah kemampuan daya kontaktor ditulis dalam ukuran Watt / KW, yang disesuaikan dengan beban yang dipikul, kemampuan menghantarkan arus dari kontak kontaknya, ditulis
49

dalam satuan ampere, kemampuan tegangan dari kumparan magnet, apakah untuk tegangan 127 Volt atau 220 Volt, begitupun frekuensinya, kemampuan melindungi terhadap tegangan rendah, misalnya ditulis 20 % dari tegangan kerja. Dengan demikian dari segi keamanan dan kepraktisan, penggunaan kontaktor magnet jauh lebih baik dari pada saklar biasa. 2.4.2.2.Jenis-jenis Magnet Kontraktor 2.4.2.2.1. Kontaktor Magnet Arus Searah (DC) Kontaktor magnet arus searah (DC) terdiri dari sebuah kumparan yang intinya terbuat dari besi. Jadi bila arus listrik mengalir melalui kumparan, maka inti besi akan menjadi magnet. Gaya magnet inilah yang digunakan untuk menarik angker yang sekaligus menutup/ membuka kontak. Bila arus listrik terputus ke kumparan, maka gaya magnet akan hilang dan pegas akan menarik/menolak angker sehingga kontak kembali membuka atau menutup. Untuk merancang kontaktor arus searah yang besar dibutuhkan tegangan kerja yang besar pula, namun hal ini akan mengakibatkan arus yang melalui kumparan akan besar dan kontaktor akan cepat panas. Jadi kontaktor magnet arus searah akan efisien pada tegangan kerja kecil seperti 6 V, 12 V dan 24 V. Bentuk fisik relay dikemas dengan wadah plastik transparan, memiliki dua kontak SPDT (Single Pole Double Throgh) Gambar 2.1, satu kontak utama dan dua kontak cabang). Relay jenis ini menggunakan tegangan DC 6V, 12 V, 24 V, dan 48 V. Juga tersedia dengan tegangan AC 220 V. Kemampuan kontak mengalirkan arus listrik sangat terbatas kurang dari 5 ampere. Untuk dapat mengalirkan arus daya yang besar untuk mengendalikan motor induksi, relay dihubungkan dengan kontaktor untuk arus searah digunakan pada arus AC maka kemagnetannya akan timbul dan hilang setiap saat mengikuti gelombang arus AC. 2.4.2.2.2. Kontaktor Magnet Arus Bolak balik (AC) Kontruksi kontaktor magnet arus bolak-balik pada dasarnya sama dengan kontaktor magnet arus searah. Namun karena sifat arus bolak-balik bentuk gelombang sinusoida, maka pada satu periode terdapat dua kali besar tegangan
50

sama dengan nol. Jika frekuensi arus AC 50 Herz berarti dalam 1 detik akan terdapat 50 gelombang. Dan 1 periode akan memakan waktu 1/50 = 0,02 detik yang menempuh dua kali titik nol. Dengan demikian dalam 1 detik terjadi 100 kali titik nol atau dalam 1 detik kumparan magnet kehilangan magnetnya 100 kali. Karena itu untuk mengisi kehilangan magnet pada kumparan magnet akibat kehilangan arus maka dibuat belitan hubung singkat yang berfungsi sebagai pembangkit induksi magnet ketika arus magnet pada kumparan magnet hilang. Dengan demikian maka arus magnet pada kontaktor akan dapat dipertahankan secara terus menerus (kontinu). Bila kontaktor yang dirancang untuk arus AC digunakan pada arus DC maka pada kumparan itu tidak timbul induksi listrik sehingga kumparan menjadi panas. Sebaliknnya, bila kontaktor magnet untuk arus DC yang tidak mempunyai belitan hubung singkat diberikan arus AC maka pada kontaktor itu akan bergetar yang disebabkan oleh kemagnetan pada kumparan magnetnya timbul dan hilang setiap 100 kali. Kontaktor akan bekerja normal bila tegangannya mencapai 85 % dari tegangan kerja, bila tegangan turun kontaktor akan bergetar. Ukuran dari kontaktor ditentukan oleh batas kemampuan arusnya. Biasanya pada kontaktor terdapat beberapa kontak, yaitu kontak normal membuka (Normally Open = NO) dan kontak normal menutup (Normally Close = NC). Kontak No berarti saat kontaktor magnet belum bekerja kedudukannya membuka dan bila kontaktor bekerja kontak itu menutup/ menghubung. Sedangkan kontak NC berarti saat kontaktor belum bekerja kedudukan kontaknya menutup dan bila kontaktor bekerja kontak itu membuka. Jadi fungsi kerja kontak NO dan NC berlawanan. Kontak NO dan NC bekerja membuka sesaat lebih cepat sebelum kontak NO menutup. Fungsi dari kontak-kontak dibuat untuk kontak utama dan kontak bantu. Kontak utama terdiri dari kontak NO dan kontak bantu terdiri dari kontak NO dan NC. Kontak utama digunakan untuk mengalirkan arus utama, yaitu arus yang diperlukan untuk pesawat pemakai listrik misalnya motor listrik, pesawat pemanas dan sebagainya. Sedangkan kontak bantu digunakan untuk mengalirkan arus bantu yaitu arus yang diperlukan untuk kumparan magnet, alt bantu rangkaian, lampu51

lampu indikator, dan lain-lain. Dari informasi diatas dapat dilihat bahwa keuntungan penggunaan kontaktor magnet daripada saklar togel dan saklar Cam adalah, Arus listrik yang mengalir pada saklar pengontrol sangat kecil dibandingkan arus beban. Dapat mengontrol beban listrik dari tempat jauh dengan kerugian tegangan yang relatif kecil. 2.4.3. Timer Timer adalah suatu alat kecil pengatur waktu yang dapat menyambung dan mematikan arus listrik pada saat yang telah ditentukan oleh pengatur timer. Dengan mekanisme ini, timer bisa dipakai untuk menghidupkan dan mematikan berbagai alat listrik secara otomatis, seperti lampu taman, lampu rumah, AC, mesin cuci, pompa air, kulkas, dan peralatan listrik lainnya. Bahkan bila timer ini dikombinasikan dengan Video Cassette Recorder, Anda dapat merekam acara TV favorit bila Anda tidak sempat melihatnya. 2.4.3.1.Jenis Timer Pada dasarnya hanya dua jenis timer yakni tipe Mekanik dan tipe elektronik. Timer tipe mekanik mempunyai semacam piringan bundar yang memuat angka-angka secara melingkar. Untuk mengatur saat hidup (on) dan mati (off ), tipe mekanik mempunyai dua cara. Ada yang dengan menekan salah satu bagian dari piringan itu (disebut metode segmen). Yang lain adalah dengan menusukkan jarum-jarum sepanjang lingkaran itu (disebut metode pin). Cara yang terakhir ini sering ada keluhan kehilangan jarum, walaupun dari pabriknya tentu juga telah disediakan jarum cadangan. Timer tipe elektronik lebih mudah digunakan karena tinggal menekan tombol dan angkanya disajikan pada layar digital, seperti pada jam tangan digital. Tipe ini jelas lebih mahal. Masing-masing jenis timer ini tersedia dalam dua model. Pertama, model 24-jam, yang menghidup-matikan arus listrik pada waktu yang sama, setiap hari. Kedua, model 7-hari, yang dapat mengatur waktu hidupmati arus listrik yang berbeda untuk tiap-tiap hari dalam satu minggu.

52

Menentukan waktu pada timer, pada dasarnya adalah mengatur periode hidup-mati, yaitu jarak waktu dari saat hidup dan mati. Jumlah periode ini bervariasi, tergantung pada jenis dan model timer. Misalnya model 24-jam mempunyai jumlah periode maksimum 4 kali. Artinya dalam 24 jam alat ini hanya mampu menghidup-matikan listrik paling banyak 4 kali. Kelengkapan Timer Ada beberapa kelengkapan atau feature yang membuat timer mudah dan nyaman digunakan, misalnya : 2.4.3.1.1. Program review Berfungsi untuk melihat lagi program yang telah terpasang. Pada tipe mekanik, hal ini mudah dilakukan karena tinggal memeriksa angka-angka pada piringan bundar itu. Tetapi pada layar digital pemeriksaan ini agak sulit karena angka yang ditunjukkan adalah waktu yang sedang berjalan (current time). Untuk mengecek lagi, masih harus menekan tombol program review, baru kemudian dapat melihat waktu hidup-mati yang telah terpasang. 2.4.3.1.2. Saklar acak (random) Ketika rumah ditinggal kosong, fungsi ini akan menghidup-matikan lampu rumah secara acak. Ini untuk menciptakan kesan seolah-olah ada orang di dalam rumah. Tujuannya, tidak lain, adalah untuk mengecoh maling yang berniat jahat akan menggerayangi rumah. 2.4.3.1.3. Advance switch Fungsi ini akan menghidupkan aliran listrik pada stop kontak (socket) beberapa waktu sebelum periode on yang sebenarnya tiba. Gunanya misalnya, untuk menghidupkan AC lebih dulu, sehingga ketika Anda sampai di rumah, ruangan sudah cukup sejuk. 2.4.3.1.4. Cadangan tenaga (power back up) Bila aliran listrik di rumah sedang byar-pet, maka Anda harus lebih sering memprogram ulang timer. Tapi bila timer mempunyai tenaga cadangan
53

maka program timer bisa selamat. Cadangan tenaga ini berupa baterai yang biasa terdapat pada timer elektronik. Sedangkan pada timer mekanik, Anda harus cocokkan waktu pada timer dengan waktu pada jam, seperti mencocokkan jam yang mati. Sedangkan program hidup-matinya sendiri tidak terpengaruh listrik mati. 2.4.4. Lampu Indikator Lampu tanda/indikator berfungsi untuk memberi tanda bagi operator bahwa panel dalam keadaan kerja/bertegangan atau tidak. Warna merah sebagai tanda panel dalam keadaan kerja, maka harus hati-hati. Sedangkan warna hijau bahwa panel dalam keadaan ON arus mengalir kerangkaian beban listrik. Lampu indikator ini juga berfungsi sebagai tanda tegangan kerja 3 phase, dengan warna lampu merah, kuning, hijau. 2.4.5. Relay Relay adalah saklar (switch) elektrik yang bekerja berdasarkan medan magnet. Relay terdiri dari suatu lilitan dan switch mekanik. Switch mekanik akan bergerak jika ada listrik yang mengalir melalui lilitan. Relay berfungsi sebagai penggerak pada kontak. Susunan kontak pada relay adalah: Normally Open : Relay akan menutup bila dialiri arus listrik. Normally Close : Relay akan membuka bila dialiri arus listrik. Changeover : Relay ini memiliki kontak tengah yang akan melepaskan diri dan membuat kontak lainnya berhubungan. Sebuah relay tersusun atas kumparan, pegas, saklar (terhubung pada pegas) dan 2 kontak elektronik (normally close dan normally open) Relay akan bekerja dengan cara memberi tegangan pada kumparannya, sehingga akan menggerakkan kontak untuk posisi membuka (normally closed NO) maupun untuk posisi menutup (normally opened - NC). Relay ada dua macam, yaitu relay biasa dan relay dengan timer. Kedua jenis relay tersebut digunakan sesuai dengan fungsi dan keperluannya. Relay biasa digunakan untuk menghubungkan lampu-lampu indikator tanpa penundaan waktu, sedangkan relay dengan penundaan waktu digunakan
54

pada saat start diesel. Hal ini diperlukan karena bila start pertama maka dibutuhkan selang waktu tertentu untuk start berikutnya sampai mesin diesel dapat beroperasi. 2.5. Tegangan jala-jala Tegangan jala-jala atau tegangan line merupakan tegangan dari PLN yang masuk ke rumah-rumah atau konsumen yang tidak membutuhkan tegangan terlalu besar. Mempelajari jaringan listrik pada pronsipnya mempelajari suatu proses penyaluran energi listrik dari pusat pembangkit listrik sampai pada konsumen. Tegangan listrik yang biasa digunakan dalam sistem jaringan listrik sistem satu fasa dan tiga fasa. Untuk penyaluran tegangan dari pembangkit biasanya menggunakan sistem tegangan tiga fasa, sedangkan untuk tegangan listrik satu fasa kebanyakan digunakan pada jaringan listrik pada konsumen. Jaringan listrik merupakan proses penyaluran energi listrik yang dilakukan dengan menggunakan penghantar baik menggunakan saluran udara atau dengan menggunakan saluran bawah tanah. Konstruksi jaringan dibedakan menjadi sistem radial, sistem lingkaran, dan sistem jala-jala.

55

BAB 3 PENUTUP 3.1 Kesimpulan Generator merupakan salah satu energy gerak menjadi energy listrik, generator juga dibagi menjadi dua jenis yaitu generator AC dan generator DC. Generator ac merupakan generator dimana tegangan yang dihasilkan (tegangan out put ) berupa tegangan bolak-balik. Generator arus bolak-balik berfungsi mengubah tenaga mekanis menjadi tenaga listrik arus bolak-balik. Generator Arus Bolak-balik sering disebut juga seabagai alternator, generator AC (alternating current), atau generator sinkron. Konstruksi generator arus bolak-balik ini terdiri dari dua bagian utama, yaitu : stator, rotor. Generator dc merupakan sebuah perangkat mesin listrik dinamis yang mengubah energi mekanis menjadi energi listrik. Generator DC menghasilkan arus DC / arus searah. generator DC dibuat dengan menggunakan magnet permanent dengan 4-kutub rotor, regulator tegangan digital, proteksi terhadap beban lebih, starter eksitasi, penyearah, bearing dan rumah generator atau casis, serta bagian rotor. Prinsip kerja sama dengan prinsip kerja generator ac. Generator DC dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu Generator penguat terpisah, Generator shunt, Generator kompon. Motor adalah yang mengubah energi listrik menjadi energi mekaniskonstruksi motor sangatlah mirip dengan generator. Motor listrik merupakan sebuah perangkat elektromagnetis yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Motor juga dibagi menjadi dua jenis yaitu motor AC dan motor DC. Motor DC memerlukan suplai tegangan yang searah pada kumparan medan untuk diubah menjadi energi mekanik. Motor arus bolak-balik menggunakan arus listrik yang membalikkan arahnya secara teratur pada rentang waktu tertentu. Motor listrik memiliki dua buah bagian dasar listrik: stator dan rotor.
56

Transformator atau biasa dikenal dengan trafo berasal dari kata transformatie yang berarti perubahan. Transformator memberikan cara yang berbeda untuk mengubah tegangan bolak balik dari satu harga ke harga lain. Ada dua perbedaan bentuk inti transformator yang biasa digunakan yang dinamakan tipe inti (core type) dan tipe slubung atau cangkang (shell type). Kontaktor adalah jenis saklar yang bekerja secara magnetik yaitu kontak bekerja apabila kumparan diberi energi. Magnet kontraktor dibagi menjadi dua yaitu Magnet kontraktor arus bolak-balik dan Magnet kontraktor arus searah. Timer adalah suatu alat kecil pengatur waktu yang dapat menyambung dan mematikan arus listrik pada saat yang telah ditentukan oleh pengatur timer. Relay adalah sebuah saklar elekronis yang dapat dikendalikan dari rangkaian elektronik lainnya. Relay berfungsi sebagai penggerak pada kontak. Relay akan bekerja dengan cara memberi tegangan pada kumparannya, sehingga akan menggerakkan kontak untuk posisi membuka (normally closed - NO) maupun untuk posisi menutup (normally opened - NC). Lampu tanda/indikator berfungsi untuk memberi tanda bagi operator bahwa panel dalam keadaan kerja/bertegangan atau tidak. Tegangan jala-jala atau tegangan line merupakan tegangan dari PLN yang masuk ke rumah-rumah atau konsumen yang tidak membutuhkan tegangan terlalu besar. 3.2 Saran Makala ini dari sumber yang benar-benar ada, dan apa bila ada yang kurang jelas dan tidak mengerti. Saya harap masuk kesumber data yang saya buat di daftar isi sehingga tidak ada keraguan sebagai refrensi. melakukan praktek maupun untuk

57

DAFTAR PUSTAKA
http://etd.eprints.ums.ac.id/9020/1/D400050074.pdf http://pksm.mercubuana.ac.id/new/elearning/files_modul/13020-9843492745104.pdf http://eprints.undip.ac.id/25484/1/ML2F004473.pdf http://www.energyefficiencyasia.org/docs/ee_modules/indo/Chapter%20%20Electric%20motors%20(Bahasa%20Indonesia).pdf http://staff.ui.ac.id/internal/040603019/material/DCMotorPaperandQA.pdf http://pksm.mercubuana.ac.id/new/elearning/files_modul/14072-1471168335087.doc http://staff.ui.ac.id/internal/040603019/material/makalahMotorDC.doc http://staff.ui.ac.id/internal/040603019/material/paperinductionmotor.pdf http://pksm.mercubuana.ac.id/new/elearning/files_modul/13020-6405268025079.pdf http://bos.fkip.uns.ac.id/pub/ono/pendidikan/materi-kejuruan/elektro/jaringanakses-pelanggan/teknik_dasar_generator.pdf http://psm.fke.utm.my/libraryfke/files/578_ALIFFFARONIBINRAZMI2010.pdf Gunawan, hanafpi,1993, Mesin dan Rangkaian Listrik Edisi Keenam, Jakarta: Erlangga http://erick-son1.blogspot.com/2009/10/jenis-dan-kegunaan-kontaktormagnet.html http://sulasminvillage.blogspot.com/2009/03/magnetik-kontaktor.html http://purnawan.web.id/2004/12/tips-konsumen-timer-listrik-bila-anda-tak-ada-dirumah/ http://www.google.co.id/url? sa=t&source=web&cd=2&ved=0CBsQFjAB&url=http%3A%2F %2Fp_musa.staff.gunadarma.ac.id%2FDownloads%2Ffiles

58

%2F8048%2FKomponen.pdf&ei=k6qCTYX6EcerrAf59eDECA&usg=AFQj CNFgz6TlAjPHm41MxCjYUPByujgxdw http://yosmedia.blogspot.com/2008/12/cara-kerja-relay-dc.html http://lionjogja.20m.com/relay.html

59

You might also like