You are on page 1of 4

SWETY RETNA/ S4310019

ANALISIS PERKEMBANGAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR

TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD, Tbk.

Laporan keuangan merupakan media paling penting untuk menilai prestasi atau kinerja dan
kondisi keuangan suatu perusahaan. Sebagai seorang investor yang berencana menanamkan
modal pada suatu perusahaan tertentu, analisis laporan keuangan diperlukan untuk membaca
prospek perusahaan tersebut bagi investor.

Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk. merupakan salah satu industri manufaktur yang memproduksi
mie siap saji (instan).

Analisis Rasio Keuangan Perusahaan

Dari data yang tersedia, diketahui bahwa current ratio PT Tiga Pilar Sejahtera Food cukup
tinggi pada tahun 2009 dan secara umum dari tahun 2008 sampai 2009 mengalami kenaikan.
Artinya, bahwa asset lancar yang dimiliki perusahaan mampu menjamin utang lancarnya.
Namun, jika dilihat secara keseluruhan, PT Tiga Pilar Sejahtera Food memiliki rasio
keuangan yang cenderung berfluktuasi dari tahun ke tahun, sehingga akan sulit untuk menilai
prospek perusahaan tersebut apakah akan memiliki rasio lancar yang tetap tinggi atau akan
jatuh pada akhir tahun berikutnya. Sebagai seorang investor yang hendak menanamkan modal
di perusahaan tersebut tentunya akan mempertimbangkan hal tersebut.

BV atau Book Value per share mengindikasikan apakah harga saham perusahaan overvalued
atau undervalued jika dibandingkan dengan harga saham pada saat itu.

Return On Asset atau pengembalian atas aktiva menggambarkan profitabilitas perusahaan


secara keseluruhan. Rasio ini membandingkan imbalan untuk pemegang saham dan kreditor
SWETY RETNA/ S4310019

dengan jumlah aset. Return On Asset PT Tiga Pilar Sejahtera Food mengalami penurunan
dari tahun 2008 ke 2009 dan secara umum selalu berfluktuasi dari tahun ke tahun meskipun
tidak terlalu signifikan, sehingga jika dirata-rata dapat dikatakan cukup stabil.

Earning Per Share (EPS) adalah laba bersih per lembar saham biasa yag beredar selama satu
periode, rasio ini mengukur profitabilitas dari sudut pandang pemegang saham biasa. EPS PT
Tiga Pilar Sejahtera Food meningkat dari tahun 2008 ke tahun 2009.

Debt-Asset Ratio (DAR) menunjukkan jumlah asset yang dibiayai dengan hutang. Semakin
besar DAR maka perusahaan semakin beresiko likuidasi. PT Tiga Pilar Sejahtera Food
memiliki rasio DAR yang semakin meningkat dari tahun ke tahun, begitu pula dari tahun
2008 ke 2009.

Debt-Equity Ratio (DER) merupakan tingkat leverage perusahaan terhadap ekuitas pemegang
saham. Semakin besar DER berarti semakin besar kemungkinan perusahaan menggunakan
utang sebagai pendanaan operasi perusahaannya. Maka dengan besarnya DER, resiko
perusahaan diasumsikan semakin tinggi. Dari data pada tahun 2008 dan 2009 diketahui
bahwa nilai DER PT Tiga Pilar Sejahtera Food mengalami kenaikan meskipun tidak terlalu
tinggi.

Gross Processing Margin (GPM) merupakan perbedaan antara biaya komoditas mentah dan
laba yang dihasilkan oleh komoditas tersebut setelah dijual dalam bentuk produk jadi. GPM
meskipun pada tahun 2008 ke 2009 mengalami penurunan, tetapi nilai GPM PT Tiga Pilar
Sejahtera Food dapat dikatakan cukup tinggi.

Operating Profit Margin (OPM) adalah salah satu rasio yang digunakan untuk
mengindikasikan profitabilitas prusahaan. Rasio ini mengasumsikan besarnya pendapatan
yang merupakan alokasi dari laba operasi.

Net Profit Margin (NPM) mengukur efisiensi operasi perusahaan tanpa mempertimbangkan
pajak. NPM secara umum PT Tiga Pilar Sejahtera mengalami kenaikan selama 2 tahun
berturut-turut. Berdasarkan data yang tersedia, diasumsikan PT Tiga Pilar Sejahtera mampu
meningkatkan efisieensi operasi perusahaan.
SWETY RETNA/ S4310019

Menilik pada laporan keuangan perusahaan, dapat dilihat bahwa PT Tiga Pilar Sejahtera
Food memiliki piutang yang besar dan jumlahnya terus meningkat, sementara kas yang
dimiliki cenderung stabil, bahkan tetap. Ini juga merupakan pertimbangan tersendiri bagi
investor untuk menanamkan saham karena hal tersebut dapat pula mengartikan bahwa
perusahaan beresiko mengalami kerugian piutang.
SWETY RETNA/ S4310019

Melalui income statement dapat pula dilihat bahwa pertumbuhan perusahaan terus menurun
dari tahun 2008 ke tahun 2009.

Pada tahun 2008 ke 2009 tingkat utang perusahaan pun meningkat, dengan demikian resiko
perusahaan pun semakin besar.

Minusnya retained earnings selama beberapa tahun juga menyebabkan perusahaan tidak
dapat membagikan dividen kepada para pemegang saham.

Info Saham

Jika dilihat dari grafik trading volume saham perusahaan, PT Tiga Pilar Sejahtera memiliki
fluktuasi yang cukup signifikan. Pada tahun 2008 harga saham mengalami kenaikan yang
cukup tinggi padahal jika dilihat dari income statement, growth perusahaan mengalami
penurunan bahkan minus. Hal ini dapat mengindikasikan adanya inside information yang
terdapat pada income statement.

Kesimpulan Analisis

Menilik pada laporan keuangan, analisis rasio dan harga saham, PT Tiga Pilar Sejahtera Food
bukanlah tempat investasi yang menguntungkan.

You might also like