Professional Documents
Culture Documents
HUBUNGAN OUTLET AREA MARKET CONTRACT (AMC) VOLUME PENJUALAN PADA PT. COCA COLA DISTRIBUSI INDONESIA CABANG MAT ARAM. Nizar Hamdi" ABSTRAK
Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana hubungan antara outlet area market contract (AMC) dengan volume penjualan yang dicapai oleh PT. Coca Cola Distribusi indonesia Cabang Mataram periode Januari sampai dengan Nopember 2003. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara outlet area market contract CAMC) dan volume penjualan yang dicapai oleh PT. Coca Cola Distribusi Indonesia Cabang Matararn periode Januari sampai dengan Nopember 2003. Penelitian ini dilaksanakan pada PT. Coca Cola Distribusi Indonesia Cabang Matararn. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif. Metode pengumpulan data adalah metode kasus. Data-data yang dianalisis adalah data jumlah outlet area market contract (AMC) dan volume penjualan serta data-data yang berupa keterangan atau penjelasan lainnya yang diperlukan. Data yang dibutuhkan dikumpulkan dengan teknik observasi dan wawancara. Selanjutnya data-data yang terkumpul dianalisis dengan alat analisis korelasi. Dengan menggunakan alat analisis tersebut di atas maim hasil penelitian menunjukkan bahwa koefisien korelasi (I') yang diperoleh sebesar 0,998. hal ini rnenunjukkan bahwa hubungan antara outlet area market contract (AMC) dengan volume penjualan pada PT. Coca Cola Distribusi Indonesia Cabang Mataram adalah kuat dan positif. Secara umum dapat dinyatakan bahwa hubungan antara outlet area market contract (AMC) terhadap volume penjualan mempunyai hubungan positif yang sangat kuat. Ini terlihat dengan adanya peningkatan jumlah outlet area market contract (AMC) sebesar 3,2% setiap bulannya, Adapun saran yang dapat diberikan yaitu agar diupayakan untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan dan tetap menjaga keaktipan outlet oleh pihak area market contract (AMC). Untuk pihak perusahaan (PT. Coca Cola Distribusi Indonesia) adalah agar perlu diupayakan adanya pernbinaan dan pelatihan terhadap pihak pengelola area market contract CAMC) di dalam mernberikan pelayanan yang terbaik pada outlet. Kala Kunci : Outlet Area Markel Contract, Volume Penjualan
ABSTRACT The problem being risen in this research is the relation between the outlet of contract market area ( AMC) and the sale volume which is achieved by PT. Coca Cola of Indonesia's Distribution of Matararn branch during January till November 2003. the purpose of this Research is to know the relation between the outlet of area market contract ( AMC) and the sale volume achieved by PT. Coca Cola of Indonesia's Distribution of Matararn branch during January till November 2003. This research is resembled in PT. Coca Cola of Indonesia's Distribution of Mataram branch. The research apllies descriptive research. The method of collecting data is case method. The data being analysed are the number of the outlet in area market
'J
Ju,v~V~
80
contract ( AMC) And sale volume as well as the data in the form of information which is needed to do this research. The required data is collected using observation and interview. The next step is the collected data are being analysed using the analysis correlation equipment. By applying the above equipment of analysis the result of this research indicates that the obtained coefficient correlation (r) is 0,998. This shows that the relation between the outlet of area market contract ( AMC) and the sale volume of PT. Coca Cola of Indonesia's Distribution of Mataram branch is strong and positive. It can be generally expressed that relation between the outlet of area market contract ( AMC) toward sale volume have a very strong positive relation. This is seen from the growth number of outlet area market contract ( AMC) which is 3.2% per month. The suggestion that can be offered is improving the service quality and controlling the activity of the outlet by the area market contract ( AMC). The suggestion for the company ( PT. Coca Cola of Indonesia's Distribution) is requiring the guiding and training toward the organizer of area market contract ( AMC) in giving the best service to the outlet. Key Word: Outlet Area Market Contract. Volume of Sales
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
Dewasa ini kegiatan pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang memegang peranan yang sangat penting bagi kemajuan suatu perusahaan, karena tanpa adanya suatu pemasaran tujuan perusahaan tidak akan tercapai. Pada dasarnya pemasaran bukan hanya merupakan penyampaian barang dari pihak produsen ke konsumen, tetapi kegiatan pemasaran dirnulai sebelum produk dibuat sampai perusahaan melakukan purnajual, Hal ini sesuai dengan konsep pemasaran yang selama ini sering diterapkan pada kegiatan pemasaran modern. Konsep pemasaran adalah "Suatu falsafah manajemen kegiatan pemasaran Assauri, 1999 ; 76)". Dari konsep pernasaran di atas mernbawa konsekuensi bahwa perusahaan harus mampu mengarahkan dalam jangka panjang. PT. Coca Cola Mataram rnerupakan cabang PT. Coca Cola Distribusi Indonesia Bali Nusa dan merupakan satu agen resrni yang melaksanakan kegiatan distribusi produk Coca Cola yang merniliki daerah pemasaran d! wilayah Lombok Barat dan sebagian
Analisa Hubungan .. (Nizar Hamdi)
pemasaran yang berorientasi pada kebutuhan dan keinginan konsumen dengan dukungan terpadu yang diarahkan untuk mernberikan kepuasan sebagai keberhasilan organisasi dalam usahanya mencapai tujuan yang ditetapkan (Sofian
atau mengkoordinasi
perusahaan
kepada usaha-usaha untuk dapat mernenuhi kebutuhan serta mendapatkan laba yang layak
Ju,vvt-etl- V~
Lombok Tengah
79 - 90
81
(sampai
Kuta).
Indonesia
Cabang
Mataram
produk Coca Cola berupa rninuman berkarbonasi Non tersedia Karbonasi dalam pemasaran seperti berbagai Hi-C Tea .res-Tea bentuk dan ukuran
Untuk
masalah tetapi
menentukan
oleh kantor pusat. Di dalarn manajernen PT. Coca Cola Distribusi costumer dan Indonesia, distribusi diartikan
sebagai
suatu
proses
rnemuaskan
konsumen
disamping
perturnbuhan
peranan utama yaitu : I. 2. 3. Menjual produk kepada Outlet prod uk kepada Outlet produk di rak dan melakukan Merchandising produk. penekanan ketiga dan
Mengantarkan Menempatkan
Ketiga peranan yang sama. Kegagalan peranan tersebut panjang. Outlet Indonesia Dengan dalam adanya
untuk rnernberikan
yang seimbang
akan berdampak
waktu menengah
merupakan
aset utama
Cola
Distribusi akhir.
membantu
memasarkan
produknya
konsumen
Indonesia dapat
perusahaan. secara
perusahaan
horizontal
ada pertumbuhan
outlet. Oleh karen a itulah maim penanganan penting yang harus dilakukan volume penjualan.
terhadap
outlet merupakan
yang sangat
Indonesia
Indonesia tidak
CPT.CCDI) Salah
langsung.
tidak
langsung
alasan-alasan
dibentuknya
Analisa Hubungan..
(Nizar Hamdi)
Ju,vVtlifl, \I~
79 - 90
82
1. Sistem distribusi
pelayanan
dengan efektif dan efisien karena kelangkaan sumber daya dan kernarnpuan tertentu dengan sistem stem lime tinggi, canal tertentu
yang membutuhkan
frekwensi yang tinggi). 2. Kendala dari wilayah operasi Dalam hal ini sistem distribusi langsung tidak melayani outlet-outlet tertentu yang berada dalam wilayah yang tidak dapat dijangkau oleh truk. Seperti : lokasinya pada gang sernpit, ada portal yang tidak bisa dibuka. larangan parkir, pasar tradisional, tidak aman. 3. Penanganan saing. Area Market Contract (AMC) terdiri dari dua tipe yaitu : 1. Yang berdasarkan Area Market Contract (AMC) (area based) terbagi atas : a. b. 2. Untuk di area dalam kota yang padat disebut High Congested Area. Untuk di luar kota yang relatifjauh disebut Remote Area. oleh pihak ketiga memberikan dampak yang sangat nyata dari sisi daya
Yang berdasarkan segment tertentu seperti tipe kios. Dalam wilayah pemasaran PT. Cola Cola Distribusi Indonesia Cabang Mataram
ada tiga buah Area Market Contract (AMC) yakni : 1. 2. 3. Area Market Contract CAMC) BTN Sweta Area Market Contract (AMC) The Gilies Area Market Contract CAMC) Daerah Pelangan Adapun perkembangan jumlah outlet yang menjadi wilayah Area Market
Contract CAMC) PT. Coca Cola Distribusi Indonesia Cabang Mataram dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabell. Perkembangan Outlet Area Market Contract (AMC) PT. Coca Cola Distribusi I(AMC) PT. Coca Cola Distribusi lam Bulan Janunrl sampai dengan November tahun 2003.
AMC Sweta Jumtnh Selrsih Perturnb lilan(%) Outlet AtviC Pelangan Pertum Jumlah Selisih Outlet buhan
(%)
Bulan
Januari Februari Maret
April
Jurnlah Outlet
71
72
82 1
3 3
92 1 2 1 4 4
2 3 1.2
245 2 7
3
1.4 4.2 4
0
83
2,2 7,4
3
4 12
7
1.63
75
78
85 86 90 94 96 99
2.4
1.2
78 80 81 85
0 2
I
2 5
I
1.9
6
II
2,6
1.3
112 119
4.9
14
JW'"~V~
83
Bulan
September Oktober Nopember Total
lumlah
AMC TheGilies Sclisih Pcrtumbu Jurnlah han(%) Outlet 119 129 133 0 10 0 8.4
Total Selisih
Pertumb uhan
(%)
3~4
1,1 2.3 25,2 2.52
2 7
4 18 11 91 9
6,9
4,6 32,6 3.26
90
5
31 3
4
41
3.1
37.9
19
2
8 Rata-rata 4 3.79
3,2
saat bulan Januari jumlah outlet yang dikelola oleh pihak AMC yaitu sebanyak 245 outlet dan pada bulan Nopernber meningkat menjadi 336 Outlet atau mengalarni peningkatan rata-rata 9 outlet setiap bulannya atau 3,2 % setiap bulannya dan peningkatan tertinggi
terjadi pada bulan Oktober 2003 yaitu sebanyak 18 outlet atau meningkat sebesar 5,86 % dari bulan September 2003. Di samping itu dapat dilihat juga bahwa dari tiga Area Market Contract (AMC) di atas. AMC The Gilies memiliki jumlah outlet yang terbesar yaitu sebanyak 133 outlet atau mengalam i rata-rata peningkatan sebesar 4 outlet setiap bulannya atau 3,79% setiap bulan bila dibandingkan peningkatan dengan AMC Sweta yang memiliki 90 outlet atau mengalami
rata-rata sebesar 2 outlet setiap bulannya atau 2,52% setiap bulannya dan memiliki 133 outlet atau mengalami peningkatan rata-rata sebesar 3
AMC Pelangan
1.2. Perumusan
1.3. Perumusan
Hipotesa
Sesuai dengan uraian latar belakang dan perumusan masalah di atas, maka dapat dikemukakan hipotesa sebagai berikut : "Diduga bahwa variabel outlet Area Contrac Market (AMC) mempunyai hubungan yang kuat dengan volume penjualan".
Analisa Hubungan.. (Nizar Hamdi)
JLW~
84
1.4. Identifikasi dan Klasifikasi Variabel 1.4.1. Identifikasi Variabel Berdasarkan variabel-variabel 1. 2. permasalahan dan hipotesa di atas, maka dapat diidentifikasi sebagai berikut :
Jumlah outlet Area Market Contract (AMC) Volume penjualan Untuk mempermudah dalam menentukan metode analisa yang akan dipergunakan, di atas dapat diklasifikasi rnenurut
rnaka variabel-variabel
yang diidentifikasikan
fungsinya sebagai berikut : I. Variabel Bebas (Independent VariabeJ), yaitu variabel yang nilainya mernpengaruhi variabel lainnya. Dalam penelitian ini variabel jumlah Outlet Area Market Contract merupakan variabel bebas. 2. Variabel terikat (Dependent Variabel), yaitu variabel yang nilainya dipengaruhi oleh variabel lain dalam penelitian terikat. BAB II. METODE PENELITIAN 2.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yaitu suatu metode penelitian dengan melakukan pengkajian data yang dapat memberikan gambaran yang sistematis mengenai Market (AMC) dengan volume Indonesia Cabang Matararn. 2.2. Lokasi Penelitian Penelitian 2.3. ini dilakukan pada PT. Coca Cola Distribusi Indonesia Cabang Mataram yang berlokasi di Jalan Bung Karno No. 79 Mataram. Prosedur Analisis Menghitung Koefisien Korelasi Analisa ini untuk menghitung kuat lemahnya korelasi (hubungan variabel bebas jumlah
Analisa Hubungan .. (Nizar Hamdi)
variabel
hubungan penjualan
antara variabel
outlet
Area
Contrac
yang dicapai
Ju,v1ltCf.l, V~
79 .; 90
85
outlet
Area Market
Contract
(AMC)
terhadap
variabel
terikat
volume
penjualan.
dapat
diketahui
berikut
: Anton
Dajan (1984 :
376).
Keterangan
r
: Koefisien Jurnlah Volume Periode korelasi Outlet Area Contrac Market (AMC) penjualan bulan yang diteliti
berpariasi dari -I melalui 0 hingga
x
y total n Pada hakekatnya
nilai r dapat
masing Kriteria I.
memiliki
arti sebagai
berikut
antara
cilia variabel
sangat
lemah atau
2.
yang sangat kuat positif. --I. maka korelasi antara dua variabel dikatakan negatif
atau terdapat
Analisa Data
Scbelum
perhitungan
mengenai hubungan
antara Outlet
rUl11l1S
volume
penjualan
dengan volume
mcnggunakan
dahulu menguraikan
tergambar
Deskripsi Sebelum
analisa
data.
terlebih
dahulu
dipaparkan Cabang
perkembangan
penjualan
produk Coca
Indonesia
untuk rnasing-masing
Cola dalam kurun waktu selarna II (sebelas) tahun 2003. dari tahun jcnis
yaitu dari bulan Januari tahun 2003 sampai deugan bulan Nopember
Animo masyarakat mereka terhadap
sernua produk
kenikmatan
Coca
Cola
ke tahun
sernakin meningkat.
A170liSlI
rnenemukan
'tersendiri
tcrhadap
rninuman
79 - 90
86
seperti
di toko-toko
d i war-ling pojok. di pinggi r jalan, sarnpai d i desa-desa Kita dapat dengan dan CO:; ini. ini akan menggarnbarkan animo masyarakat musah menernukan produk rninuman
gula, concentrate
terhadap
setiap produk
Tabel H. Volume penjualan setiap produk Coca Cola selama Coca Cola Distribusi Indonesia Cabang Mataram,
~.-~~~l~a
:; I)'~I
11 bulan
pada PT.
P"f)dllk---~;;I~I-"""
Peh
·IBt, ~I I (lLJ5 'il(,
\"]ar .,97
r \]1r
\h'i
,]1111
.Iu]
h---(\)~;'Z:-"I:;-""'-C nkc
·1S0
73
'ill
~')
519
_~ _1
_'..:.
I 10(; (,."!o
~(J
)"1 42
I \56
5~7
I \ ~<) 6X:;
5S~
--_._:'71
.+)
S~jl
0].1
"iop
6]()
Tota]
SR')
3:\
5.889
3.
~
Sprite
LlIllOl l'''IO,k
S\\l'Cp~) J'r~'\c;1
I (!~:;
~lIlJ 4R ...1
i 1.;5
(l~
6~
I 2:i1l 69.,
44
1-177
477
1 I·IS
:'1
15
"0 )_
(,5,~ 37
21
(,67 4~
25
I .<117
1.·110
721
30
13
51
2(,
3")
~-I
7. g.
·\d(, -·I(~i;]---·:2..367
159 34
17~ ]44215 117 231 294 4'1 52 55 (,] 1,9 78 79 98 12.392 12,525 12.1>12 12.67] 12.7.10 12.79-1 12.'l56_]J:015 "!i213
II lSI
1-1 ISS
13.301 n.+ 7 161 43 ... 5 0 27 236 .III 2405 760 --- 103 .3-19 130.634
rnengetahui kemukakan
luasnya sebuah
daerah
pernasaran
produk outlet
Coca
Cola
berikut
ini
tabel tentang
banyaknya
(AMC) berdasarkan
masing-rnaing
--_
..
__ ..
,,-
-1------..--,------- ..,---·-------1' 1
.Iumlah Outlet Area Market Contract Indonesia Cabang Mataram Bulan Nopcmber 2003.
Warung Belanja (\VB)
166
Bulan
Januari Pchruari Maret April Mci Juni
Juli
Kios
'f-~-
Restaurant 32
Home
Stay
Warung
Makanl Totl1!
12 17 19 21 27
27
32
~\.)
195
199
29 29
35
33 " 33 .33 33
34
205
39
34 35 35
17 17 17 18 18 19 19 19 19 20 20
..
Minum
IS
20
2:15
249
2:1
25 29 29 3() 30
36
_.'
l'
.17
Analisa Hubungan..
(Nizar Hamdi)
87
4.3. Koefisien Korelasi Koefisien menggunakan hubungan antara variabel-variabel korelasi. yang digunakan korelasi dihitung dengan rata-rata alat analisa Dengan demikian merupakan
hubungan yang relefan dengan sifatnya. Notasi koefisien adalah r untuk smpel populasi. Menurut Anto Dajan (1984 : 318) "Pada hakekatnya mendekati bila r bi la r
=
0 atau
O. maka hubungan
hubungan sama sekali, +1 atau rnendekati 1 maka korelasi antara dua variabel dikatakan positif atau terdapat hubungan yang sangat kuat positif.
=
-1 atau mendekati -I, maka korelasi antara dua variabel d ikatakan negatif atau memiliki arti yang
terdapat hubungan yang sangat kuat negatif. Tanda positif (+) dan negatif (-) pada koefisien korelasi sebetulnya khas; bila r positif(+), maka korelasi antara dua variabel bersifat searah. Dengan kata lain
sebaliknya",
peningkatan ataupun penurunan nilai-nilai x dapat terjadi bersamaan dengan peningkatan atau penurunan nilai Y begitujuga
Sebelum melakukan perhitungan nilai r sebagaimana maka dibuatkanlah tabel yang memuat komponen-komponen (X), Volume penjualan (Y), X2,
y2
dan XV.
Tabel IV. Komponen perhitungan nila r antara Outlet Area Market Contract (AMC) dengan volume penjualan pada PT. Coca Cola Distribusi Indonesia Cabang Mataram dari bulan Januari sampai dengan Nopember 2003.
Bulan X 245 249 261 268 274 285 289 303 307 325 336 3142 V 2.367 2.392 2.525 2.612 2.671 2.740 2.794 2.956 3.015 3.213 3.349 30.634
X2
60.025 62.001 68.121 71.824 75.076 81.225 83.521 91.809 94.249 105.625 112.896 906.372
y2
5.602.689 5.721.664 6.375.625 6.822.544 7.134.241 7.507.600 7.806.436 8.737.936 9.090.225 10.323.369 11.215.801 86.338.130
XV 579.915 595.608 659.025 700.016 731.854 780.900 807.466 895.668 925.605 1.044.225 1.125.264 8.845.546
September
Oktober
Nopernber .Iumlah
JI.MI"V1.1i'fl; V~
79 - 90
88
11(8.845.546) - (3.142)(30.634)
r = ~11(906.372) _ (3.142)2
~11<86.338.130) -<30.634)2
::=
1.048.978 r = ~-,J;=97=. 9=2=g-x--,Jr=1 =1.=27=7=.4=7=4 1.048.978 r=------I .048 .978 1.050 .870
(312,93)(3.35&20)
/' =
r
= 0,998
Dengan melihat analisa data yang ada maka penulis menafsirkan Contract (AMC) dengan volume bahwa koefisien pada PT.
Coca Cola Distribusi berhubungan nyata dengan "adanya volume diterirna, variabel Dengan tersebut jumlah sangat koefisien
adalah
merupakan
Hubungan
tersebut hipotesa
sangatlah
yang kuat antara variabel Outlet Area Market Contract pada hubungan penjualan korelasi PT. Coca Cola Distribusi Indonesia Cabang Contract
Matararn dapat
(AMC) dengan
telah menunjukkan
>
+ I atau mendekati
kuat positif. yang
I maka antara kedua variabel mana dengan meningkatnya maka volume Mataram akan
mempunyai
hubungan
Contract
(AMC) sebesar
penjualan meningkat
DAN SARAN
dan pembahasan
rnaka
kesimpulan
yang dapat diambil dari penelitian Dilihat hubungan dari hasi! koefisien akibat antara sebab
korelasi kedua
0,998
atau
99,8%
terdapat Area
adanya Market
variabel
sehingga
variabel
Outlet
Analisa Hubungan..
(Nizar Hamdi)
JurVl.£iL,VcU£d.;
89
Contract (AMC) mempunyai hubungan yang kuat dengan variabel volume penjualan pada PT. Coca Cola Distribusi Indonesia Cabang Mataram. Dengan rata-rata peningkatan jumlah Outlet Area Market Contract (AMC) sebesar 3,2% setiap bulannya telah meningkatkan 5.2. Saran Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan di atas maka disarankan :
I. Bagi PT. Coca Cola Distribusi Indonesia Cabang Mataram :
a. Untuk lebih meningkatkan volume penjualan perlu adanya usaha-usaha untuk terus meningkatkan jumlah outlet dan tetap menjaga keaktifan outlet yang ada di masing-masing
b.
Perlu diupayakan adanya pembinaan dan pelatihan terhadap pihak pengelola Area
Market Contract (AMC) di dalam memberikan pelayanan terbaik kepada outlet yang
berada
di
wilayahnya
masing-masing.
Sebaiknya
perusahaan
tidak
mengesampingkan
kebijakan lainnya seperti melakukan riset pasar, layanan yang SDM, yang bisa menunjang peningkatan volume penjualan
mernuaskan, promosi,
Pemasaran
dan
Pemasaran
1999. Dasar, Konsep dan Strategi Dalam Manajemen Rajawali Pers, Jakarta.
Dajan, Anto, 1984. Pengantar Metode Statistik. Jilid I, LP3ES, Jakarta. Kotler, Philip, 1993. Analisis, Perencanaan, Implementasi Dan Pengendalian dalam Manojemen Pemasaran. Edisi Keenam, Jilid I, Alih Bahasa Oleh Drs. Jaka Was ana, Erlangga, Jakarta. Nazir, Moh, 1998. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia, Jakarta. Nitisemito, Alex S., 1981. Marketing. Ghalia Indonesia, Jakarta. PT. Cola Cola Distribusi Indonesia, 2002. Diktat Managed Third Party. Jakarta, Stanton, William, J., 1993. Prinsip Pemasaran. Edisi Ketujuh, Jilid L Alih Bahasa oleh Drs. Yohanes Lamarto, Erlangga, Jakarta.
Swastha, Basu DI-l, 1984. Azas-Azas Marketing. Ed isi Ketiga, Liberyty, Yogyakarta. Tjiptono, Fandy, 200 I. Strategi Pemasaran. ANDI, Yogyakarta.
I Gede Agus Sudiarta, 2000. Analisis Hubungan Biaya Saluran Distribusi Dengan Nilai
Penjualan Pada PD. Pertiwi Jaya (Distributor PT. Nestle indonesia) di Cakranegara Kodya Mataram. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Mataram.
Analisa Hubungan .. (Nizar Hamdi)
Ju-v~
90
Gede Putra Adnyana, 2003. Analisis Pengaruh Biaya Sail/ran Distribusi Dan Biaya
Pr01110si Terhadap Volume Penjualan Pada PT. Coca Indonesia. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Mataram. Cola Distribusi
Wendinata Jayadi, 2002. Analisis Pengaruh Jumlah Toko Pengecer (Retailer) Terhadap
Volume Penjualan Ban Mobil Merk Bridges/one Pada Agen Wilayah NTB UD. Mataram Pratama. Skripsi Fakultas Ekonorni Universitas Matararn.
Dalam Meningkatkan Volume Krida Dinamik Autonusa Cakranegara NTB. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Matararn.