You are on page 1of 12

ANALISIS TERHADAP

HUBUNGAN OUTLET AREA MARKET CONTRACT (AMC) VOLUME PENJUALAN PADA PT. COCA COLA DISTRIBUSI INDONESIA CABANG MAT ARAM. Nizar Hamdi" ABSTRAK

Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana hubungan antara outlet area market contract (AMC) dengan volume penjualan yang dicapai oleh PT. Coca Cola Distribusi indonesia Cabang Mataram periode Januari sampai dengan Nopember 2003. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara outlet area market contract CAMC) dan volume penjualan yang dicapai oleh PT. Coca Cola Distribusi Indonesia Cabang Matararn periode Januari sampai dengan Nopember 2003. Penelitian ini dilaksanakan pada PT. Coca Cola Distribusi Indonesia Cabang Matararn. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif. Metode pengumpulan data adalah metode kasus. Data-data yang dianalisis adalah data jumlah outlet area market contract (AMC) dan volume penjualan serta data-data yang berupa keterangan atau penjelasan lainnya yang diperlukan. Data yang dibutuhkan dikumpulkan dengan teknik observasi dan wawancara. Selanjutnya data-data yang terkumpul dianalisis dengan alat analisis korelasi. Dengan menggunakan alat analisis tersebut di atas maim hasil penelitian menunjukkan bahwa koefisien korelasi (I') yang diperoleh sebesar 0,998. hal ini rnenunjukkan bahwa hubungan antara outlet area market contract (AMC) dengan volume penjualan pada PT. Coca Cola Distribusi Indonesia Cabang Mataram adalah kuat dan positif. Secara umum dapat dinyatakan bahwa hubungan antara outlet area market contract (AMC) terhadap volume penjualan mempunyai hubungan positif yang sangat kuat. Ini terlihat dengan adanya peningkatan jumlah outlet area market contract (AMC) sebesar 3,2% setiap bulannya, Adapun saran yang dapat diberikan yaitu agar diupayakan untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan dan tetap menjaga keaktipan outlet oleh pihak area market contract (AMC). Untuk pihak perusahaan (PT. Coca Cola Distribusi Indonesia) adalah agar perlu diupayakan adanya pernbinaan dan pelatihan terhadap pihak pengelola area market contract CAMC) di dalam mernberikan pelayanan yang terbaik pada outlet. Kala Kunci : Outlet Area Markel Contract, Volume Penjualan

ABSTRACT The problem being risen in this research is the relation between the outlet of contract market area ( AMC) and the sale volume which is achieved by PT. Coca Cola of Indonesia's Distribution of Matararn branch during January till November 2003. the purpose of this Research is to know the relation between the outlet of area market contract ( AMC) and the sale volume achieved by PT. Coca Cola of Indonesia's Distribution of Matararn branch during January till November 2003. This research is resembled in PT. Coca Cola of Indonesia's Distribution of Mataram branch. The research apllies descriptive research. The method of collecting data is case method. The data being analysed are the number of the outlet in area market
'J

Nizar Hamdi adalah Dosen STIE antm Mataram

Ju,v~V~

Vol. 4 No.L April. 2007: 79- 90

80

contract ( AMC) And sale volume as well as the data in the form of information which is needed to do this research. The required data is collected using observation and interview. The next step is the collected data are being analysed using the analysis correlation equipment. By applying the above equipment of analysis the result of this research indicates that the obtained coefficient correlation (r) is 0,998. This shows that the relation between the outlet of area market contract ( AMC) and the sale volume of PT. Coca Cola of Indonesia's Distribution of Mataram branch is strong and positive. It can be generally expressed that relation between the outlet of area market contract ( AMC) toward sale volume have a very strong positive relation. This is seen from the growth number of outlet area market contract ( AMC) which is 3.2% per month. The suggestion that can be offered is improving the service quality and controlling the activity of the outlet by the area market contract ( AMC). The suggestion for the company ( PT. Coca Cola of Indonesia's Distribution) is requiring the guiding and training toward the organizer of area market contract ( AMC) in giving the best service to the outlet. Key Word: Outlet Area Market Contract. Volume of Sales
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Dewasa ini kegiatan pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang memegang peranan yang sangat penting bagi kemajuan suatu perusahaan, karena tanpa adanya suatu pemasaran tujuan perusahaan tidak akan tercapai. Pada dasarnya pemasaran bukan hanya merupakan penyampaian barang dari pihak produsen ke konsumen, tetapi kegiatan pemasaran dirnulai sebelum produk dibuat sampai perusahaan melakukan purnajual, Hal ini sesuai dengan konsep pemasaran yang selama ini sering diterapkan pada kegiatan pemasaran modern. Konsep pemasaran adalah "Suatu falsafah manajemen kegiatan pemasaran Assauri, 1999 ; 76)". Dari konsep pernasaran di atas mernbawa konsekuensi bahwa perusahaan harus mampu mengarahkan dalam jangka panjang. PT. Coca Cola Mataram rnerupakan cabang PT. Coca Cola Distribusi Indonesia Bali Nusa dan merupakan satu agen resrni yang melaksanakan kegiatan distribusi produk Coca Cola yang merniliki daerah pemasaran d! wilayah Lombok Barat dan sebagian
Analisa Hubungan .. (Nizar Hamdi)

dalam bidang konsumen

pemasaran yang berorientasi pada kebutuhan dan keinginan konsumen dengan dukungan terpadu yang diarahkan untuk mernberikan kepuasan sebagai keberhasilan organisasi dalam usahanya mencapai tujuan yang ditetapkan (Sofian

atau mengkoordinasi

fungsi-fungsi yang ada dalam

perusahaan

kepada usaha-usaha untuk dapat mernenuhi kebutuhan serta mendapatkan laba yang layak

Ju,vvt-etl- V~
Lombok Tengah

Vol. 4 No.1, April 2007:

79 - 90

81

(sampai

Kuta).

PT. Coca Cola Distribusi

Indonesia

Cabang

Mataram

menyalurkan dan rninuman kesernuanya

produk Coca Cola berupa rninuman berkarbonasi Non tersedia Karbonasi dalam pemasaran seperti berbagai Hi-C Tea .res-Tea bentuk dan ukuran

seperti Coke, Sprite, Fanta dan air mineral Ades yang

yang berbeda. tidak berhak

Untuk

masalah tetapi

harga dan program ditetapkan

PT. Coca Cola Mataram

menentukan

oleh kantor pusat. Di dalarn manajernen PT. Coca Cola Distribusi costumer dan Indonesia, distribusi diartikan

sebagai

suatu

proses

rnemuaskan

konsumen

disamping

menhasiIkan memiliki tiga

perturnbuhan

bisnis yang menguntungkan,

Oleh sebab itu rnaka distribusi

peranan utama yaitu : I. 2. 3. Menjual produk kepada Outlet prod uk kepada Outlet produk di rak dan melakukan Merchandising produk. penekanan ketiga dan

Mengantarkan Menempatkan

Ketiga peranan yang sama. Kegagalan peranan tersebut panjang. Outlet Indonesia Dengan dalam adanya

di atas tidak dapat dipisahkan perhatian

dan harus diberikan kepada

untuk rnernberikan

yang seimbang

akan berdampak

buruk bagi bisnis dalam jangka

waktu menengah

atau pelanggan usaha outlet

merupakan

aset utama

bagi PT. Coca kepada

Cola

Distribusi akhir.

membantu

memasarkan

produknya

konsumen

maka PT. Coca Cola Distribusi Dalam hal ini

Indonesia dapat

akan dapat memonitor dikatakan memiliki di dalam

pertumbuhan pertumbuhan jumlah apabila masing

perusahaan. secara

perusahaan

horizontal

(horizontal growth) apabila pertumbuhan stok produk

ada pertumbuhan

outlet yang dilayani ada pertumbuhan

dan memiliki dalarn jumlah

secara vertikal Coca Cola yang

ivertikal growth) ada di masingsuatu hal di

outlet. Oleh karen a itulah maim penanganan penting yang harus dilakukan volume penjualan.

terhadap

outlet merupakan

yang sangat

oleh PT. Coca Cola Distribusi

Indonesia

dalam usaha meningkatkan Dalam mengembangkan

usaha penanganan sistern distribusi

outlet PT. Coca Cola Distribusi langsung dan sistem distribusi

Indonesia tidak

CPT.CCDI) Salah

langsung.

satu sistern distribusi (AMC). Indonesia Adapun yaitu :

tidak

langsung

yaitu dengan AMC

mernbentuk oleh PT.

Area Market Contract Coca Cola Distribusi

alasan-alasan

dibentuknya

Analisa Hubungan..

(Nizar Hamdi)

Ju,vVtlifl, \I~

Vol. 4 No.1, Apriq007:

79 - 90

82

1. Sistem distribusi

langsung tidak dapat mernberikan

pelayanan

kepada pelanggan (daerah call

dengan efektif dan efisien karena kelangkaan sumber daya dan kernarnpuan tertentu dengan sistem stem lime tinggi, canal tertentu

yang membutuhkan

frekwensi yang tinggi). 2. Kendala dari wilayah operasi Dalam hal ini sistem distribusi langsung tidak melayani outlet-outlet tertentu yang berada dalam wilayah yang tidak dapat dijangkau oleh truk. Seperti : lokasinya pada gang sernpit, ada portal yang tidak bisa dibuka. larangan parkir, pasar tradisional, tidak aman. 3. Penanganan saing. Area Market Contract (AMC) terdiri dari dua tipe yaitu : 1. Yang berdasarkan Area Market Contract (AMC) (area based) terbagi atas : a. b. 2. Untuk di area dalam kota yang padat disebut High Congested Area. Untuk di luar kota yang relatifjauh disebut Remote Area. oleh pihak ketiga memberikan dampak yang sangat nyata dari sisi daya

Yang berdasarkan segment tertentu seperti tipe kios. Dalam wilayah pemasaran PT. Cola Cola Distribusi Indonesia Cabang Mataram

ada tiga buah Area Market Contract (AMC) yakni : 1. 2. 3. Area Market Contract CAMC) BTN Sweta Area Market Contract (AMC) The Gilies Area Market Contract CAMC) Daerah Pelangan Adapun perkembangan jumlah outlet yang menjadi wilayah Area Market

Contract CAMC) PT. Coca Cola Distribusi Indonesia Cabang Mataram dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabell. Perkembangan Outlet Area Market Contract (AMC) PT. Coca Cola Distribusi I(AMC) PT. Coca Cola Distribusi lam Bulan Janunrl sampai dengan November tahun 2003.
AMC Sweta Jumtnh Selrsih Perturnb lilan(%) Outlet AtviC Pelangan Pertum Jumlah Selisih Outlet buhan
(%)

Bulan
Januari Februari Maret
April

AMC The Gilies JUIl11ah Selisih Perturnbu Outlet han (%)

Jurnlah Outlet

Total Selisih Perturnb uhan


(%)

71
72

82 1
3 3

92 1 2 1 4 4
2 3 1.2

245 2 7
3

1.4 4.2 4
0

83

94 101 104 106


III

2,2 7,4
3

249 261 268 274 285 289 303

4 12
7

1.63

75
78

85 86 90 94 96 99

2.4
1.2

4,82 2,68 2.24 4,01 1.40 4,84

Mei Juni Juli


Agustus

78 80 81 85

0 2
I

4,7 4.4 2,1


3,1

2 5
I

1.9

6
II

2,6
1.3

4,7 0.9 6,3

112 119

4.9

14

Analisa Hubungan .. (Nizar Hamdi)

JW'"~V~

Vol. 4 No.1, April 2007: 79- 90

83

Bulan
September Oktober Nopember Total

AMC Sweta Jumlah Selisih Pertumb uhan (%) Outlet 87 88 2 1 2

lumlah

AMC Pelangan Pertum Selisih Outlet buhan


(%)

AMC TheGilies Sclisih Pcrtumbu Jurnlah han(%) Outlet 119 129 133 0 10 0 8.4

Jumlah Outlet 307 325 336

Total Selisih

Pertumb uhan
(%)

3~4
1,1 2.3 25,2 2.52

101 108 113

2 7

4 18 11 91 9

1,32 5.86 3.38 32.1

6,9
4,6 32,6 3.26

90

5
31 3

4
41

3.1
37.9

19
2

8 Rata-rata 4 3.79
3,2

Sumber : PT Coca Cola Distribusi Indonesia Cabang Mataram

Dari tabel di atas dilihat bahwa jumlah outlet yang dikelola

oleh pihak Area di mana pada

Market Contract (AMe) setiap bulannya selalu mengalami peningkatan

saat bulan Januari jumlah outlet yang dikelola oleh pihak AMC yaitu sebanyak 245 outlet dan pada bulan Nopernber meningkat menjadi 336 Outlet atau mengalarni peningkatan rata-rata 9 outlet setiap bulannya atau 3,2 % setiap bulannya dan peningkatan tertinggi

terjadi pada bulan Oktober 2003 yaitu sebanyak 18 outlet atau meningkat sebesar 5,86 % dari bulan September 2003. Di samping itu dapat dilihat juga bahwa dari tiga Area Market Contract (AMC) di atas. AMC The Gilies memiliki jumlah outlet yang terbesar yaitu sebanyak 133 outlet atau mengalam i rata-rata peningkatan sebesar 4 outlet setiap bulannya atau 3,79% setiap bulan bila dibandingkan peningkatan dengan AMC Sweta yang memiliki 90 outlet atau mengalami

rata-rata sebesar 2 outlet setiap bulannya atau 2,52% setiap bulannya dan memiliki 133 outlet atau mengalami peningkatan rata-rata sebesar 3

AMC Pelangan

outlet setiap bulannya atau 3,26% setiap bulannya.

1.2. Perumusan

Masalah latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan

Berdasarkan sebagai berikut : "Bagaimanakah

hubungan antara variabel outlet Area Market Contract dengan volume

penjualan pada PT. Coca Cola Distribusi Indonesia Cabang Mataram".

1.3. Perumusan

Hipotesa

Sesuai dengan uraian latar belakang dan perumusan masalah di atas, maka dapat dikemukakan hipotesa sebagai berikut : "Diduga bahwa variabel outlet Area Contrac Market (AMC) mempunyai hubungan yang kuat dengan volume penjualan".
Analisa Hubungan.. (Nizar Hamdi)

JLW~

VaI£d; Vol. 4 No.1, April 2007: 79 - 90

84

1.4. Identifikasi dan Klasifikasi Variabel 1.4.1. Identifikasi Variabel Berdasarkan variabel-variabel 1. 2. permasalahan dan hipotesa di atas, maka dapat diidentifikasi sebagai berikut :

Jumlah outlet Area Market Contract (AMC) Volume penjualan Untuk mempermudah dalam menentukan metode analisa yang akan dipergunakan, di atas dapat diklasifikasi rnenurut

1.4.2. Klasifikasi Varia bel

rnaka variabel-variabel

yang diidentifikasikan

fungsinya sebagai berikut : I. Variabel Bebas (Independent VariabeJ), yaitu variabel yang nilainya mernpengaruhi variabel lainnya. Dalam penelitian ini variabel jumlah Outlet Area Market Contract merupakan variabel bebas. 2. Variabel terikat (Dependent Variabel), yaitu variabel yang nilainya dipengaruhi oleh variabel lain dalam penelitian terikat. BAB II. METODE PENELITIAN 2.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yaitu suatu metode penelitian dengan melakukan pengkajian data yang dapat memberikan gambaran yang sistematis mengenai Market (AMC) dengan volume Indonesia Cabang Matararn. 2.2. Lokasi Penelitian Penelitian 2.3. ini dilakukan pada PT. Coca Cola Distribusi Indonesia Cabang Mataram yang berlokasi di Jalan Bung Karno No. 79 Mataram. Prosedur Analisis Menghitung Koefisien Korelasi Analisa ini untuk menghitung kuat lemahnya korelasi (hubungan variabel bebas jumlah
Analisa Hubungan .. (Nizar Hamdi)

ini variabel volume penjualan merupakan

variabel

hubungan penjualan

antara variabel

outlet

Area

Contrac

yang dicapai

PT. Coca Cola Distribusi

Ju,v1ltCf.l, V~

Vol. 4 No.1, April 2007:

79 .; 90

85

outlet

Area Market

Contract

(AMC)

terhadap

variabel

terikat

volume

penjualan.

dapat

diketahui

dengan cara menggunakan

rumus yaitu sebagai

berikut

: Anton

Dajan (1984 :

376).

Keterangan
r

: Koefisien Jurnlah Volume Periode korelasi Outlet Area Contrac Market (AMC) penjualan bulan yang diteliti
berpariasi dari -I melalui 0 hingga

x
y total n Pada hakekatnya

nilai r dapat

nilai +1 yang masing-

masing Kriteria I.

memiliki

arti sebagai

berikut

Penguj ian Koefisien Korc lasi O. rnaka hubungan sama sekali.


I maka korelasi antara dua variabel dikatakan positif atau

Bila r = 0 atau mendekati tidak terdapat hubungan

antara

cilia variabel

sangat

lemah atau

2.

bila r = +1 atau mendekati

terdapat hubungan 3. bila r


=

yang sangat kuat positif. --I. maka korelasi antara dua variabel dikatakan negatif

-I atau mendekati hubungan

atau terdapat

yang sangat kuat negatif.

BAB IV. 4.1.

HASlI~ DAN PEMBAHASAN

Analisa Data
Scbelum

diadakan dengan terlebih

perhitungan

mengenai hubungan

antara Outlet
rUl11l1S

Area Market perhitungan Area Market ini.

Contract korelasi. Contract 4.2.

(AMC') penulis (AMC)

volume

penjualan

dengan volume

mcnggunakan

dahulu menguraikan

penjualan dan Outlet

sebagaimana Data diadakan volume

tergambar

pada tabel 2 dan 3 dapat dibawah

Deskripsi Sebelum

analisa

data.

terlebih

dahulu

dipaparkan Cabang

mengenai Mataram bulan

perkembangan

penjualan
produk Coca

PT. Coca Cola Distribusi

Indonesia

untuk rnasing-masing

Cola dalam kurun waktu selarna II (sebelas) tahun 2003. dari tahun jcnis

yaitu dari bulan Januari tahun 2003 sampai deugan bulan Nopember
Animo masyarakat mereka terhadap

sernua produk
kenikmatan

Coca

Cola

ke tahun

sernakin meningkat.
A170liSlI

rnenemukan

'tersendiri

tcrhadap

rninuman

Httbungan .. (Nizar Hamdi)

Ju-vvwJ.; VciL£.rL Vol.


ringan berkarbonasi diet cole. sweepes,

4 No.1. Apri·[ 2007:

79 - 90

86

dan non karbonasi tonik. frestea.

ini, Merk dagang

seperti

Coca Cola. sprite: fanta,


dirnana sa]a, di

dan Ades (Mineral

Water) dapat dilihat supermarket,

kafe dan bar hotel-hole I berbintang, di etalase restaurant.di


kelontong, kerarnaian.

di toko-toko

d i war-ling pojok. di pinggi r jalan, sarnpai d i desa-desa Kita dapat dengan dan CO:; ini. ini akan menggarnbarkan animo masyarakat musah menernukan produk rninuman

terpenci I yang j auh dari yang terbuat dari air,

gula, concentrate

Tabel berikut Coca Cola.

terhadap

setiap produk

Tabel H. Volume penjualan setiap produk Coca Cola selama Coca Cola Distribusi Indonesia Cabang Mataram,
~.-~~~l~a
:; I)'~I

11 bulan

pada PT.

P"f)dllk---~;;I~I-"""

Peh
·IBt, ~I I (lLJ5 'il(,

\"]ar .,97

r \]1r

\h'i

,]1111

.Iu]

h---(\)~;'Z:-"I:;-""'-C nkc

·1S0
73

'ill
~')

519
_~ _1

_'..:.
I 10(; (,."!o
~(J

)"1 42
I \56

5~7
I \ ~<) 6X:;

5S~

--_._:'71
.+)

S~jl

0].1

"iop
6]()

Tota]

SR')
3:\

5.889

3.
~

Sprite
LlIllOl l'''IO,k
S\\l'Cp~) J'r~'\c;1

I (!~:;
~lIlJ 4R ...1

i 1.;5
(l~

6~
I 2:i1l 69.,

44
1-177

477

1 I·IS

:'1
15

"0 )_

(,5,~ 37
21

(,67 4~
25

I .<117

711) -'-' IH 24·1 R7

1.·110
721

30
13

51
2(,

3")
~-I

7. g.

·\d(, -·I(~i;]---·:2..367

159 34

17~ ]44215 117 231 294 4'1 52 55 (,] 1,9 78 79 98 12.392 12,525 12.1>12 12.67] 12.7.10 12.79-1 12.'l56_]J:015 "!i213

II lSI

1-1 ISS

13.301 n.+ 7 161 43 ... 5 0 27 236 .III 2405 760 --- 103 .3-19 130.634

Suinber .' PT Coca Cola Distribusi Indonesia Cabang Motaram

Untuk penulis pengelola Tabel Ill. akan

rnengetahui kemukakan

luasnya sebuah

daerah

pernasaran

produk outlet

Coca

Cola

berikut

ini

tabel tentang

banyaknya

yang ada di wilayah tipe outlet tersebut.

Area Market Contract

(AMC) berdasarkan

masing-rnaing

--_

..

__ ..

,,-

-1------..--,------- ..,---·-------1' 1

.Iumlah Outlet Area Market Contract Indonesia Cabang Mataram Bulan Nopcmber 2003.
Warung Belanja (\VB)
166

(AMC) PT. Coca Cola Distribusi Januari sarnpai dengan Bulan


- ................ ------------

Bulan
Januari Pchruari Maret April Mci Juni
Juli

Kios
'f-~-

Restaurant 32

Home
Stay

Warung
Makanl Totl1!

168 171 175 177 177


I RI I'll

12 17 19 21 27
27

32
~\.)

Agustus September Oktober NOr~lllber

195
199

29 29
35

33 " 33 .33 33

34

205

39

34 35 35

17 17 17 18 18 19 19 19 19 20 20

..

Minum
IS

20

2:15
249

2:1

25 29 29 3() 30
36

_.'
l'

.17

261 268 274 285 289 303 307 325


JJ6

Sumber : PT Coca Colo Distribusi Indonesia Cabang Mataram

Analisa Hubungan..

(Nizar Hamdi)

JUYvu;t.l; Vcif....id,. Vol. 4 No.1, April ~007: 79 - 90

87

4.3. Koefisien Korelasi Koefisien menggunakan hubungan antara variabel-variabel korelasi. yang digunakan korelasi dihitung dengan rata-rata alat analisa Dengan demikian merupakan

hubungan yang relefan dengan sifatnya. Notasi koefisien adalah r untuk smpel populasi. Menurut Anto Dajan (1984 : 318) "Pada hakekatnya mendekati bila r bi la r
=

nilai r dapat bervariasi dari -1 melalui 0 hingga +1. Bila r

0 atau

O. maka hubungan

antara dua variabel sangat lemah atau tidak terdapat

hubungan sama sekali, +1 atau rnendekati 1 maka korelasi antara dua variabel dikatakan positif atau terdapat hubungan yang sangat kuat positif.
=

-1 atau mendekati -I, maka korelasi antara dua variabel d ikatakan negatif atau memiliki arti yang

terdapat hubungan yang sangat kuat negatif. Tanda positif (+) dan negatif (-) pada koefisien korelasi sebetulnya khas; bila r positif(+), maka korelasi antara dua variabel bersifat searah. Dengan kata lain
sebaliknya",

peningkatan ataupun penurunan nilai-nilai x dapat terjadi bersamaan dengan peningkatan atau penurunan nilai Y begitujuga

Sebelum melakukan perhitungan nilai r sebagaimana maka dibuatkanlah tabel yang memuat komponen-komponen (X), Volume penjualan (Y), X2,
y2

tertera pada rumus di atas, terse but yaitu jumlah outlet

dan XV.

Tabel IV. Komponen perhitungan nila r antara Outlet Area Market Contract (AMC) dengan volume penjualan pada PT. Coca Cola Distribusi Indonesia Cabang Mataram dari bulan Januari sampai dengan Nopember 2003.
Bulan X 245 249 261 268 274 285 289 303 307 325 336 3142 V 2.367 2.392 2.525 2.612 2.671 2.740 2.794 2.956 3.015 3.213 3.349 30.634

X2
60.025 62.001 68.121 71.824 75.076 81.225 83.521 91.809 94.249 105.625 112.896 906.372

y2
5.602.689 5.721.664 6.375.625 6.822.544 7.134.241 7.507.600 7.806.436 8.737.936 9.090.225 10.323.369 11.215.801 86.338.130

XV 579.915 595.608 659.025 700.016 731.854 780.900 807.466 895.668 925.605 1.044.225 1.125.264 8.845.546

Januari Pebruari Maret April Mei Juni Juli


Agustus

September
Oktober

Nopernber .Iumlah

Analisa Hubungan .. (Nizar Hanidi)

JI.MI"V1.1i'fl; V~

Vol. 4 No.1, April.2007:

79 - 90

88

11(8.845.546) - (3.142)(30.634)

r = ~11(906.372) _ (3.142)2

~11<86.338.130) -<30.634)2

::=

97.301.006- 96.252.028 -.jr=9.=9=70=.0=9=2=-=9=87=2='=6=-4 x-.j'9=4=9=.7=1 =9.=43=0=-=9=3=8.=44=1=.9=5=6

1.048.978 r = ~-,J;=97=. 9=2=g-x--,Jr=1 =1.=27=7=.4=7=4 1.048.978 r=------I .048 .978 1.050 .870

(312,93)(3.35&20)

/' =
r

= 0,998
Dengan melihat analisa data yang ada maka penulis menafsirkan Contract (AMC) dengan volume bahwa koefisien pada PT.

4.4. Interpretasi Data


korelasi antara Outlet Area Market Indonesia penjualan korelasi

Coca Cola Distribusi berhubungan nyata dengan "adanya volume diterirna, variabel Dengan tersebut jumlah sangat koefisien

cabang Matararn variabel,

adalah

merupakan

positif yang terlihat

kuat all tara kedua korelasi

Hubungan

tersebut hipotesa

sangatlah

yaitu sebesar 0,998 sehingga

yang menyatakan (AMe) dengan

hubungan penjualan dimana volume koefisien

yang kuat antara variabel Outlet Area Market Contract pada hubungan penjualan korelasi PT. Coca Cola Distribusi Indonesia Cabang Contract

Matararn dapat
(AMC) dengan

antara variabel tersebut

Outlet Area Market hubungan

telah menunjukkan
>

an tara kedua variabel,

yaitu bila r yang

+ I atau mendekati
kuat positif. yang

I maka antara kedua variabel mana dengan meningkatnya maka volume Mataram akan

mempunyai

hubungan

Outlet Area Market yang dicapai pula.

Contract

(AMC) sebesar

3.2% setiap bulannya Indonesia Cabang

penjualan meningkat

oleh PT. Coca Cola Distribusi

BAB V. KESIMPULAN 5.1. Kesimpulan Dari hasil penelitian

DAN SARAN

dan pembahasan

pad a bab sebelumnya

rnaka

kesimpulan

yang dapat diambil dari penelitian Dilihat hubungan dari hasi! koefisien akibat antara sebab

ini adalah sebagai berikut :


(I') sebesar

korelasi kedua

0,998

atau

99,8%

terdapat Area

adanya Market

variabel

sehingga

variabel

Outlet

Analisa Hubungan..

(Nizar Hamdi)

JurVl.£iL,VcU£d.;

Vol. 4 No.1, April Z007: 79- 90

89

Contract (AMC) mempunyai hubungan yang kuat dengan variabel volume penjualan pada PT. Coca Cola Distribusi Indonesia Cabang Mataram. Dengan rata-rata peningkatan jumlah Outlet Area Market Contract (AMC) sebesar 3,2% setiap bulannya telah meningkatkan 5.2. Saran Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan di atas maka disarankan :
I. Bagi PT. Coca Cola Distribusi Indonesia Cabang Mataram :

volume penjualan yang dicapai oleh PT. Coca Cola

Distribusi Indonesia Cabang Mataram rata-rata sebesar 3,22% setiap bulannya.

a. Untuk lebih meningkatkan volume penjualan perlu adanya usaha-usaha untuk terus meningkatkan jumlah outlet dan tetap menjaga keaktifan outlet yang ada di masing-masing
b.

Area Market Contract (AMC).

Perlu diupayakan adanya pembinaan dan pelatihan terhadap pihak pengelola Area

Market Contract (AMC) di dalam memberikan pelayanan terbaik kepada outlet yang
berada

di

wilayahnya

masing-masing.

Sebaiknya

perusahaan

tidak

mengesampingkan

kebijakan lainnya seperti melakukan riset pasar, layanan yang SDM, yang bisa menunjang peningkatan volume penjualan

mernuaskan, promosi,

selain kegiatan AMC.

DAFTAR PUST AKA

Alma, Buchari, 1998. Manajemen Bandung.


Assauri, Sofyan,

Pemasaran

dan

Pemasaran

Jasa. CV. Alfaebeta, Pemasaran.

1999. Dasar, Konsep dan Strategi Dalam Manajemen Rajawali Pers, Jakarta.

Dajan, Anto, 1984. Pengantar Metode Statistik. Jilid I, LP3ES, Jakarta. Kotler, Philip, 1993. Analisis, Perencanaan, Implementasi Dan Pengendalian dalam Manojemen Pemasaran. Edisi Keenam, Jilid I, Alih Bahasa Oleh Drs. Jaka Was ana, Erlangga, Jakarta. Nazir, Moh, 1998. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia, Jakarta. Nitisemito, Alex S., 1981. Marketing. Ghalia Indonesia, Jakarta. PT. Cola Cola Distribusi Indonesia, 2002. Diktat Managed Third Party. Jakarta, Stanton, William, J., 1993. Prinsip Pemasaran. Edisi Ketujuh, Jilid L Alih Bahasa oleh Drs. Yohanes Lamarto, Erlangga, Jakarta.
Swastha, Basu DI-l, 1984. Azas-Azas Marketing. Ed isi Ketiga, Liberyty, Yogyakarta. Tjiptono, Fandy, 200 I. Strategi Pemasaran. ANDI, Yogyakarta.

I Gede Agus Sudiarta, 2000. Analisis Hubungan Biaya Saluran Distribusi Dengan Nilai
Penjualan Pada PD. Pertiwi Jaya (Distributor PT. Nestle indonesia) di Cakranegara Kodya Mataram. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Mataram.
Analisa Hubungan .. (Nizar Hamdi)

Ju-v~

Vcrl.i,d,- Vol. 4 No.1, April 2007: 79 - 90

90

Gede Putra Adnyana, 2003. Analisis Pengaruh Biaya Sail/ran Distribusi Dan Biaya
Pr01110si Terhadap Volume Penjualan Pada PT. Coca Indonesia. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Mataram. Cola Distribusi

Wendinata Jayadi, 2002. Analisis Pengaruh Jumlah Toko Pengecer (Retailer) Terhadap
Volume Penjualan Ban Mobil Merk Bridges/one Pada Agen Wilayah NTB UD. Mataram Pratama. Skripsi Fakultas Ekonorni Universitas Matararn.

L. Danny Segara, 2003. Pengaruh Saluran Distribusi


Penjualan Pada PT

Dalam Meningkatkan Volume Krida Dinamik Autonusa Cakranegara NTB. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Matararn.

Analisa Hubungan.. (Nizar Hamdi)

You might also like